Anda di halaman 1dari 19

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MENGIKUTI PROSEDUR
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
OTO.KR01.016.03

BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan dan sasaran umum dari undang – undang keselamatan dan kesehatan kerja
untuk semua wilayah dapat dirangkum dalam pernyataan sebagai berikut:

Apakah sasaran undang – undang tersebut :


Pada intinya undang – undang menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan
standart keselamatan dan kesehatan kerja, dan mengurangi kecelakaan akibat kerja
serta penyebaran penyakit.
Sasaran undang – undang tersebut adalah:
 Untuk menjaga kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan tiap orang pada
saat bekerja.
 Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan
dan kesehatannya.
 Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
 Untuk mengurangi tiap sumber yang beresiko pada kesehatan, keselamatan
dan kesejahteraan orang saat bekerja.
 Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta asosiasi yang
mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan
standart keselamatan dan kesehatan kerja.

Sasaran undang –undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain
dari undang – undang.
Untuk hak –hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap
pembuat undang – undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah
pemberlakuan undang - undang keselamatan dan kesehatan kerja.

Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antar
pengusaha dan pegawai / karyawan.

Tanggung Jawab Perusahaan


Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan
untuk para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap
kesehatannya.
Kewajiban khusus sebagai contoh tata tertib apa diperlukan untuk ditaati dengan
kewajiban umumnya termasuk :
 Penyediaan dan perawatan pabrik dan sistem kerja ( seperti : langkah kerja
rutin dan frekuensi kerja )
 Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat
kimia ( seperti : toksik kimia, debu, dan serat )
 Penyediaan lingkungan kerja yang aman ( seperti : pengendalian tingkat
suara dan getaran )
 Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai ( seperti : lokasi keberihan
diri, tempat menyimpan barang, tempat makan / kantin )
 Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai
instruksi latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa
keamanan kerja.

Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para
pegawainya yang bekerja ditempat bekerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk
urusan lebih yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh pekerja
sampingan yang besar yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa
kontrktor lepas yang menyelenggarakan jenis pekerjaan berbeda.
Selanjutnya perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk :
 Memonitor kesehatan pegawainya
 Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan
dan keselamatannya.
 Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi
yang sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan
dan kesehatan para pegawainya.
 Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi
wakil anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan
kesehatan kerja atau saat anggota keselamatan dan kesehatan kerja
menyimpang dari undang – undang yang berlaku.
 Memonitor keadaan setiap tempat kerja dibawah pengendalian dan
pengaturan perusahaan.
 Menyediakan informasi untuk para pegawainya termasuk didalamnya
pemakaian bahasa yang cocok dengan sikap mengharagi pada keselamatan
dan kesehatan ditempat kerja termasuk nama personil yang dibutuhkan
pegawai untuk membuat penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

Tanggung Jawab Pegawai


Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:
Saat bekerja seorang pegawai harus:
A. Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan
dan kesehatannya dan untuk keselamatan dan kesehatan semua orang yang
mungkin dapat terkenal dengan bertindak atau mengikuti aturan ditempat
kerja.
B. Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang
diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang
ditentukan dengan atau hukum yang berlaku.
Sebagai tambahan para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan
mencampuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan.
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamatan
dan kesehatan pegawai lain.

REHABILITASI
Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan sedekat mungkin dengan tempat yang
mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secar psikis, psikologis, social,
kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama
menderita.
Semua fasilitas rehabilitasi dan asosiasi disediakan dana termasuk untuk tindakan
rehabilitasi seperti konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan
relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi,
peningkatan kecakapan kerja, atau pelatihan untuk sesuatu yang lain seperti karir,
tempat kerja, kendaraan, dan modifikasi rumah, service peralatan rumah tangga,
petugas servis yang dipanggil.

KEWAJIBAN PERUSAHAAN DAN PEGAWAI


Perusahaan harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau
menempatkan pegawai kantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan
bekerja sama dalam latihan.
Pekerja yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya rehabilitasi dan
pelatihan pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang
semestinya sudah tidak dapat dilakukan.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA DI TEMPAT KERJA


Prinsip Pencegahan dan Pengendalian
Prinsip – prinsip pencegahan dan pengendalian dapat diperinci dalam 4 bagian:
1. Antisipasi
2. Identifikasi
3. Penilaian dan Evaluasi
4. Pengendalian
Terjadinya luka dan sakit di tempat kerja
Sakit dan luka dapat dicegah dengan menjalankan praktek manajemen yang baik
dengan setiap orang yang bertanggung jawab dan tetap komitmen. Bilamana
organisasi gagal untuk mengedalikan angka jumlah luka dan penyakit sisi yang
sering muncul adalah :
1. Kurangnya komitmen untuk mengatur keselamatan dan kesehatan kerja dan
kurangnya pengertian tentang besarnya manfaat keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Tempat kerja, lokasi pabrik., dan peralatan yang tidak aman.
3. Pegawai yang jarang dan kurang terlatih.
4. Rendahnya komunikasi, supervise, dan instruksi.

Definisi bahaya
 Segala zat kimia yang menyebabkan luka.
 Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi pekerja dan pekerjaannya.
 Proses kerja yang dapat menyebabkan luka.

Definisi kecelakaan
Suatu peristiwa yang tidak direncanakan atau yang tidak diharapkan yang
menyebabkan luka atau kematian.

Jenis bahaya pada tempat kerja.


1. Fisik
Suara, getaran, penerangan, listrik, panas dan dingin, debu yang mengganggu, api /
ledakan mesin gerinda, ruang kerja.
2. Kimia
Gas, debu, asap, uap dan cairan
3. Ergonomik
Rancangan perkakas, peralatan, rencana tugas / pekerjaaan, rancangan
stasiun kerja, penanganan secara manual.
4. Radiasi
Mikrovawe, infra merah, ultra violet, laser ( nono ionisasi ), dan sinar X, sinar
gamma ( ionisasi ).
5. Psikologi
Pergantian kerja, beban pekerjaan, kesepakatan dengan masyarakat, godaan,
perbedaan, perlakuan yang berbahaya, suara frekuensi rendah yang konstan.
6. Biologis
Infeksi, bakteri dan virus seperti hepatitis.

Pencegahan dan Pengendalian Bahaya


Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi para pekerja dari bahaya tempat kerja.
Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja sebenarnya dapat dicegah dengan
menggunakan beberapa prinsip berikut ini:
1. Mengurangi penyebab bahaya.
Contohnya adalah : Menghilangkan bahan kimia berbahaya dari proses.
Menghilangkan suara mesin dari tempat dimana orang
bekerja dengan tenang.
2. Mengganti bahan berbahaya.
Contohnya adalah : Menggunakan pembersih yang tidak mudah terbakar.
Menggunakan peralatan hidrolik dan pneumatik sebagai
pengganti alat listrik.
Alat vakum pembersih sebagai pengganti sikat penghilang
karat.
Menggunakan alat pengangkat sebagai pengganti cara
manual.
3. Mengendalikan bahaya
Jika bahaya tidak dapat dikurangi atau digantikan cara terbaik berikutnya
adalah dengan mengendalikan sumber bahaya tersebut.
4. Melakukan kerja yang aman
Banyak variasi untuk memperkenalkan prosedur yang aman untuk
meyakinkan para pekerja sehat dan aman termasuk :
 Membeli polis asuransi untuk keamanan
 Melatih para pegawai
 Mengadakan pemutaran jadwal kerja
 Langkah khusus pencegahan pada bahan kimia dan proses kerja yang
berbahaya
 Sistem kerja untuk meyakinkan keamanan para pekerja sebagai contoh
: sistem untuk ijin kerja, prosedur penguncian dan sebagainya.
5. Peralatan perlindungan diri.
Peralatan perlindungan diri mungkin dipandang sebagai usaha terakhir dan
hanya dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah pengendalian yang
sesuai. Peralalatan perlindungan diri meletakkan tanggung jawab kembali
pada setiap pegawai.
Penggunaan peralatan perlindungan diri sering kali dilihat sebagai barang
yang murah untuk melindungi para pekerja. Meskipun demikian langkah
pengendalian ini memiliki beberapa masalah dan biasanya diakibatkan
perlindungan pekerja yang tidak memadai. Ada beberapa alasan untuk hal itu:
Peralatan perlindungan diri mungkin tidak nyaman untuk dipakai
karena itu sering kali kesulitan mendapatkan pekerja yang
memakainya.
Peralatan perlindungan diri harus cocok dengan pribadi pekerja, bila
terjadi sebaliknya itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal
melindungi pemakainya.
Orang yang bertanggung jawab untuk memilih Peralatan perlindungan
diri hanya memiliki sedikit atau tidak memilih pengetahuan pentingnya
batas – batas penggunaan alat tersebut.
Pemeliharaan standart sering tidak baik menjadikan Peralatan
perlindungan diri tidak dapat dipakai.
6. Antisipasi
Bila organisasi melakukan persiapan menghadapi peristiwa yang tidak
diharapkan seperti kecelakaan ditempat kerja, kebajaran, kebocoran zat kimia
atau ancaman bom dampak dari peristiwa tersebut dapat diperkecil. Peristiwa
itu tidak murni karena kecelakaan yang tidak terduga hanya orang yang
enggan atau tidak mau mengantisipasi atau mempersiapkan diri.

Penataan Tempat Kerja


Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat
mencegah kecelakaan kerja dan itmbulnya penyakit.
Penataan Tempat Kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan harus bersih, rapi, dan teratur.
Menyingkirkan barang – barang dan peralatan yang tidak penting / tidak terpakai.

Ciri – ciri penataan tempat kerja yang buruk:


1. Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi.
2. Bahan – bahan, peralatan dan sisa bahan terletak dilantai dan bangku kerja.
3. Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.

Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam


tempat kerja akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal yang seperti itu. Setiap individu
pada tempat kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga
penataan tempat kerja yang sistematis.
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan
perhatiannya pada pekerjaan yang diberikan secara penuh.
Penataan tempat kerja terhadap bahan – bahan kimia harus dilihat bahayanya
dengan 4 hal :
Innalasi / pernapasan ( terhirup )
Absorbsi ( mengenai kulit )
Ingesti / tenggorokan ( tertelan ).
Injeksi / tertusuk

Faktor – faktor yang mempengaruhi penataan tempat kerja


Terdapat 3 persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.
1. Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
2. Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
3. Kebersihan dan kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan
sesuai dengan kebutuhan dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh
peralatan dan bahan / material dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk
pemindahan material.
Seluruh mesin – mesin, bangku – bangku kerja dan perlengkapan lain harus diatur
untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan –
peralatan portablenya. Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portable harus hanya disimpan diruang penyimpanan.

Penataan Tempat Kerja Yang Buruk


Penataan Tempat Kerja Yang Buruk ditampakkan dari:
Tidak terpenuhinya standart lay out tempat kerja dan standart peralatan.
 Penataan ulang yang tidak sah.
Peralatan tidak terletak pada temapt yang telah ditentukan pada perencanaan
yang sudah disetujui.
 Peralatan yang rusak atau usang.
 Peralatan portable yang berceceran
 Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air, atau zat pendingin.
 Tonjolan keluar
 Tumpukan barang yang tidak stabil
 Jalan kerja yang kacau
 Peralatan yang terbebani secara berlebihan
 Peralatan pengganti atau darurat
 Resiko kesehatan
 Lantai dan dinding yang kotor
 Pencahayaan yang kurang
 Peralatan kotor yang tidak perlu
 Kamar kecil yang kotor
 Perlengkapan pribadi
 Sampah dan sisa – sisa potongan bahan
 Bahaya benda – benda yang menonjol keluar.

Metode Pembersihan
Banyak orang menggunakan angin dari kompresor untuk menghilangkan debu dari
pakaian, bangku kerja, struktur, alamri dan fitting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan
berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya
dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres dapat menyebabkan kanker paru –paru. Hal
ini tidak secara luas disadari bahwa hamper semua short fibre terhirup paru –paru
dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vakum cleaner yang tepat
dengan alat untuk menjangkau sudut – sudut yang sempit, filter debu yang
terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan
yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat – alat pembersih dan sabun detergen
atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan pindahkan material yang tidak diperlukan
ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat
pembuangan sampah. Jangan disebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodic dan isinya
dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan / dianjurkan.

Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan dalah tidak cukupnya tempat
atau ruang untuk meletakkan barang – barang. Pada beberapa instansi masalah ini
dapat diatasi dengan menambah rak – rak peralatan dan material.
Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang:
 Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
 Barang – barang yang sering digunakan diletakkan pada tempat yang
terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian
yang sesuai.
 Alarm, lampu penerangan, saklar dan kontrol panel, peralatan P3K dan
fasilitas cuci semuanya ini harus berfungsi dengan baik.
 Pemadam kebakaran harus mudah dicapai / didapatkan.
 Jalan keluar / masuk kerja harus bebas hambatan.
 Tabung – tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun
disimpan didalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS
rekomendasi.
Wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan dengan peralatan
penanganan mekanik yang sesuai.

 Pipa – pipa, ruji – ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam
lapisan – lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung – ujungnya atau didalam
rak.
 Lembaran baja khususnya plat tipis berbahaya jika diangkat dengan tangan
harus ditangani secara mekanik.
 Material yang mudah terbakar tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang
tinggi.

Pemeliharaan dalam penataan tempat kerja


1. Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau
memperbaiki kendaraan, peralatan – peralatan atau mesin – mesin.
 Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Jika
berhubungan dengan kelistrikan, putuskan dari segala sumber listrik
 Bersihkan komponen agar tidak terkena kotoran
 Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan
diatas.
 Gunakan peralatan yang cocok dan jangan sampai melebihi beban
kerjanya.
 Sebelum membuka tabung tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika
tabung tersebut berisi cairan.
 Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara
yang benar bukan dibuang pada saluran air.
 Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas kedalam container
 Simpan bagian – bagian yang tidak terbungkus dalam suatu form atau
urutan.
 Gunakan system pelabelan jika anda belum terbiasa dengan assembling /
perakitan.
 Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh
pergerakan atau jalan masuk.
 Amankan sudut – sudut tajam, tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
 Gunakan penutup debu jika diperlukan.
 Ganti bagian / part yang rusak.
 Setelah merakit ulang lrpaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan
yang rusak.
 Hilangkan kebocoran – kebocoran.
 Buang barang yang sudah tidak digunakan lagi.

2. Bagi pekerja yang akan bekerja pada kerja bangku


 Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan
pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai ditempat
yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
 Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir
jam kerja.
 Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempatnya.
 Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang / benda kerja anda
tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
 Setiap 3 bulan cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian
dilanjutkan dengan laci dan almari anda. Simpan kembali atau buang
barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat
pembersih, zat –zat kimia dan produk – produk bahan bakar.
 Hindari menghias bangku kerja, didng almari dan sebagainya dengan
gambar yang tidak sopan, pakaian dan kertas kerja.

3. Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin – mesin ( mesin pengangkat,


mesin bubut, dll )
 Gunakan rak – rak, laci dan almari untuk menyimpan alat – alat dan setiap
alat mempunyai tempat sendiri – sendiri. Simpan alat yang sering
digunakan ditempat yang dekat dan benda / alat yang beraty pada
ketinggian yang sesuai.
 Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai bekerja.
 Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
 Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
 Cuci permukaan mesin yang dicat setiap 3 bulan.
 Lakukan tindakan anti karat pada akhir pecan dan hari libur dan hilangkan
segera jika timbul karat.
 Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk
menghentikan penyebabnya.
 Kembalikan seluruh alat ke tempatnya semula pada setiap akhir pekerjaan.
 Rawat dan perbaiki mesin saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih
diutamakan daripada menunggu bencana terjadi.

PENGENDALIAN POLUSI DITEMPAT KERJA


Benda –benda dapat merusak tubuh seseorang dengan 4 cara:
1. Mengambil nafas ( inhalation )
2. Bersentuhan dengan kulit ( Absorbtion )
3. Menelan ( Ingestion )
4. Terkena benda runcing ( Injection )

Bahaya
Adalah akibat yang dirasakan dalam tubuh manusia yang bisa akut atau kronis
bahkan kedua – duanya.
Bahaya yang akut adalah reaksi langsung pada bahaya yang mengenainya.
Misalnya : timbul bintik – bintik merah, batuk – batuk, sulit bernafas. Akibat terkena
bahaya akut dapat pula lama atau cacat / kerusakan yang permanen pada tubuh
kita.
Bahaya yang kronis mungkin tidak segera kelihatan jelas dan akibatnya lama tidak
dirasakan si penderita. Bahaya yang kronis umunya tidak dapat sembuh. Misalnya :
kanker yang disebabkian oleh pengaruh asbes.
Berikut ini adalah contoh – contoh garis besar akibat yang dapat timbul pada tubuh
kita dari polutan yang tidak jelas ditempat kerja:
 Polutan atmosfer
 Karat dan bahan kimia beracun
 Suara yang terlalu keras
 Radiasi
 Getaran
 Gerakan badan atau tangan yang berulang – ulang dan melelahkan
 Lingkungan yang panas atau dingin

Bahan Kimia Beracun dan Penyebab Karat


Berbagai bahan kimia dan bahan – bahan lain digunakan di tempat kerja. Banyak
dari bahan – bahan ini beracun, menyebabkan karat, atau mengandung sifat
berbahaya lainnya. Bersinggungan dengan bahan kimia harus dihindari seminimal
mungkin untuk mengurang resiko yang tidak perlu. Jangan menggunakan bahan
kimia / bahan berbahaya lain sampai anad puas betul bahwa semua syarat
kesehatan telah anda penuhi termasuk berkondultasi dengan petugas kesehatan.

Akibat – akibat utama bahan beracun dan penyebab karat.


Penyebab Akibat

Bahan penyebab karat Membakar kulit, mata, paru – paru


Bahan beracun Kerusakan pada tubuh yang akut dan
kronis
Bahan yang menyebabkan iritasi Sakit kulit atau kerusakan paru – paru
Bahan yang sensitive Asma dan reaksi alergi lainnya.
Bahan yang berbau menyengat Mendesak oksigen dalam paru – paru
yang mengkibatkan kekurangan oksigen
Bahan yang mudah meledak Kerusakan karena panas atau api.
Suara yang Terlalu Keras
Ada 3 bahaya yang mungkin terjadi jika kita mendengar suara yang terlalu bising /
keras:
1. Suara itu mengganggu komunikasi bicara dan tidak mendengar tanda
bahaya dan karenanya bisa menyebabkan kecelakaan.
2. suara itu menurunkan moril, efisiensi, dan kepedulian umum dari para
pekerja dan hal ini mungkin menyebabkan kecelakaan dan meningkatkan
tingkat stress.
3. Suara yang tinggi berakibat langsung pada pekerja dengan pendengaran
yang tidak seimbang dan dapat mengakibatkan tunarungu dalam kasus
yang serius.
Beberapa contoh kasus dari tingkat suara dan akibatnya:
Sumber Suara Tingkat Akibat yang Ditimbulkan

Percakapan pada umumnya 60 – 65 dB ( A ) Dapat mengganggu


Rata–rata mobil jarak 10 m 70 -75 dB ( A ) percakapan dan tidak
nyaman 80 dB ( A )
Pabrik pada umumnya
Grinda sudut 90 dB ( A ) Dapat menyebabkan sakit
Truk besar 90 dB ( A )
Gergaji bulat 100 dB (A )
Gergaji rantai 110 dB (A )
Pres hidrolik rivet 120 dB ( A ) Sangat menyakitkan
Hammer (Hammer 30 dB ( A )
keeling ) 140 dB ( A )
Mesin jet

Kehilangan pendengaran dapat disebabkan karena terkena puncak – puncak suara


tingkat tinggi. Kerusakan dapat disebabkan oleh terlalu dekatnya dengan ledakan
atau sumber suara.
Namun demukian kehilangan pendengaran biasanya dikaitkan dengan jumlah rata –
rata suara yang diterima oleh seseorang yang melakukan pekerjaan pada hari itu.
Itulah sebabnya maka seseorang akan mempunyai resiko lebih besar untuk
kehilangan pendengarannya dengan tingkat suara yang lebih rendah selama ia
bekerja daripada seseorang yang mendengar suara dengan tingkat lebih tinggi tetapi
hanya sebentar.
Dibawah ini adalah contoh rekomendasi tingkat suara maksimum tanpa pengaman
telinga:
Jam per Hari Tingkat suara maksimum dalam dB ( A )

8 90
4 93
2 96
1 99
0,5 102
0,25 105

Berbagai cara untuk menanggulangi masalah kebisingan suara:


1. Ahli pengendali suara yang handal harus dapat mengembangkan metode
pengendalian
2. Hilangkan atau pindahkan mesin pembangkit suara itu keluar
3. Mesin atau pekerjaan yang menghasilkan kebisingan dimasukkan kedalm
ruangan kedap suara.
4. memasang peredam suara pada ruang pneumatic.
5. Perawatan peralatan yang tepat dan teratur
6. Penggantian peralatan yang bising dengan yang kurang bising
Radiasi Terionisasi
Radiasi terionisasi dihasilkan oleh peralatan sinar – X atau sinar Gamma yang
dikeluarkan oleh bahan radio aktif. Bahan radio aktif digunakan dalam peralatan
teknik dalam pengujian metal yang tidak merusak, misalnya: menguji ketebalan
metal, dan baiknya atau sempurnanya pengelasan.
Untuk melindungi pekerja waktu kerja harus dibatasi.

Radiasi yang tak Terionisasi


Gelombang radiasi elektro magnetic adalah sebagai berikut:
Gelombang frekuensi rendah – transformator, pemanas hasil induksi, radio, televisi,
dan radar.
Jika berada dekat pemancar berkekuatan tinggi seseorang dapat terkena induksi
berupa percikan dengan kemungkinan terjadinya ledakan.
Microwave - dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan kulit terbatas dan juga
dapat menguapkan dan menyebabkan bahan terbakar.
Radiasi infra merah – dilepaskan oleh benda – benda panas dan yang digunakan
untuk pembakaran. Bahaya yang utama terletak pada kerusakan di belakang
permukaan lensa mata karena terkena cukup lama. Pengelasan dan pemotongan
dengan gas melepaskan infra merah.
Radiasi yang terlihat – bukan meupakan masalah yang serius, tetapi perlindungan
terhadap sinar ini harus dilakukan.
Radiasi ultra violet – las listrik, lampu UV, dan sinar matahari langsung adalah
sumber kerusakan yang umum oelh radiasi UV. Kulit dan mata dapat terkena.
Sinar laser – dipakai pada mesin potong metal, pengelasan plastic dan pengukuran
peralatan. Laser berkekuatan tinggi dapat menyebabkan cacat permanent.
Perlindungan terhadap bahaya radiasi ini biasanya dilakukan dengan perisai
pencegah, pakaian pencegah, macam – macam kacamata, krim kulit dan
pengendalian pembatasan penggunaan.

Getaran yang Berbahaya


Getaran dalam segala bentuknya ditimbulkan oleh mesin yang sedang dugunakan
dan hal ini dapat mempengaruhi keamanan mesin dengan cara sebagai berikut:
Getaran metal dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan pada
komponen –komponen mesin.
Dengan getaran bagian yang terpisah pada mesin, meja kerja, dan rak dapat
terjatuh dan megakibatkan kecelakaan.
Getaran dapat mengakibatkan pengencang ( mur – baut ) terlepas yang kemudian
mengakibatakn kerusakan pada mesin atau melukai operatornya.
Getaran yang dialami para pekerja pada umumnya digolongkan dalam getaran
secara keseluruhan dan getaran tangan atau lengan.
Getaran seluruh tubuh terjadi jika jika para pekerja bekerja dengan duduk, berdiri
atau berbaring pada suatu struktur yang bergetar. Getaran yang sangat
mengakibatkan pusing, mual, dan gangguan mental.
Getaran pada tangan dan lengan dihasilkan oleh pemakaian terus – menerus dari
alat – alat tangan dengan gerak maju mundur dan gerak lingkaran, seperti gergaji,
alat pelubang, mesin penghalus, gerinda.
Getaran semacam itu dapat menghasilkan beberapa macam kekacauan pekerjaan .
Tulang yang menipis , pengerasan kulit halus pada tangan, bengkak dansakit pada
persendian.
Strategi pengendalian getaran ditempat kerja akan diarahkan pada menghilangkan
atau mengurangi sumber getaran.
1. Mengganti mesin yang banyak getaran dengan yang sedikit getarannya.
2. memperbaiki pir kendaraan dan tempat duduk untuk mengurangi getaran.
3. Mengurangi getaran mesin dengan menggunakan alas karet
4. memperhatikan betul perawatan dan reparasi yang tepat pada mesin
5. kenakan giliran kerja dan waktu istirahat yang diatur baik.

Lingkungan yang Panas dan Dingin


Bekerja ditempat yang panas akan menghambat laju pengeluaran panas dan
membuat keadaan pekerja lebih buruk. Keadaan terlampau panas dapat
menyebabkan cepat lelah dan rasa mengantuk dimana ini meningkatkan kesalahan
kerja.
Keadaan terlampau dingin pada sisi lain mengakibatkan kegelisahan dan penurunan
tingkat perhatian dimana efek mental ini mengganggu ketelitian bekerja.

PROSEDUR KESELAMATAN INDIVIDU DITEMPAT KERJA


Alat Pengaman Perorangan
Alat Pengaman Perorangan haruslah:
 cocok bagi perorangannya
 dibersihkan secara menyeluruh dan teratur
 dipelihara dengan baik
 diserahkan dengan latihan terlebih dahulu,.

Hal – hal yang memerlukan pengamanan


Masalah – masalah yang dapat berakibat dari mengabaikan pengamanan adalah:
1. Penyakit kulit ( Dermatitis )
2. Radiasi ultra violet dan unfra merah
3. Rasa sakit di kepala
4. Rasa sakit di mata
5. Rasa sakit di tangan
6. Rasa sakit di kaki
7. Keluhan pada alat pernafasan
8. Rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher

1. Penyakit kulit ( Dermatitis )


Sebab – sebab dari masalh kulit dalam pekerjaan biasanya dalah sebagai
berikut:
 Kerusakan secara mekanis karena luka, gesekan atau tekanan
 Tumbuh – tumbuhan dan organisme alami
 Panas, dingin dan sinar matahari yang terlalu banyak
Pencegahan terhadap penyakit kulit dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut ini:
 Pemeliharaan tempat kerja
 Pakaian untuk perlindungan
 Memakai krim pencegah ( Barrier Cream )
 Melaksanakan kebersihan pribadi
2. Radiasi Ultra Violet dan Infra Merah
Mengelas dengan listrik dan gas dan memotong dengan las menghasilkan
radiasi infra merah dan radiasi ultra violet.
Kerusakan permanent pada lensa mata akibat dari melihat pada sumber ultra
violet yang kuat tanpa pelindung mata.
Sinar ultra violet dapat juga menghasilkan luka bakar dan tumor pada kulit yang
kadanag – kadang menyebabkan kematian. Khususnya mengelas dengan gas
argon merupakan sumber yang kuat dari radiasi ultra violet.
Pengaruh yang pokok dari radiasi infra merah adalah memanaskan lapisan kulit
sehingga karena tidak terlihat tanda – tanda terbakar maka tidak mungkin ada
kerusakan. Namun demikian memandang lebih lama pada onfra merah dapat
berpengaruh pada lensa mata sebelah belakang.
Pokok – pokok peringatan dalam mengelas:
 Perlindungan mata
 Perlindungan kulit
 Pakaian pelindung
Syarat – syarat pakaian pelindung:
a. Harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin ada
b. Ringan dan nyaman dipakai
c. Bahannya mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan
suhu
d. Dirancang untuk menghindari partikel – partikel panas.
3. Bahaya luka di kepala.
Macam perlindungan kepala yang diperlukan di tempat kerja selain tergantung
di tempat kerja, konstruksi, tergantung juga pada bahaya yang mungkin ada.
4. Cedera pada mata
Macam – macam perlindungan mata yang utama adalah:
Kacamata
Kacamata khusus
Perisai muka.
5. Luka di tangan
Kalau kita bekerja dan berhubungan denga alat atau bahan di tempat kerja
tangan kita harus dilindungi dari bahaya.
Seringkali pinggiran yang tajam atau bergerigi ditinggalkan begitu saja pada
sisa material lembaran baja yang dipotong. Jika mengerjakan pekerjaan itu
sarung tanagn dari kulit yang harus dipakai.
6. Kecelakaan pada kaki
Kecelakaan pada kaki dapat digolongkan menjadi:
 Terpukul / kejatuhan benda atau tergilas benda bergerak
 Teriris / terpotong / tertusuk karena berdiri pada obyek
 Tergelincir pada permukaan yang tidak mantap
 Terbakar karena kakinya berada didalam atau kena percikan bahan
yang panas atau bahan kimia.
Sepatu dengan kualitas industri modern dipandang dari bahannya memberikan
pencegahan lebih besar bagi para pekerja.
7. Alat Pernafasan
Respirator ialah alat yang membuang pencemar udara dari udara di
sekelilingnya
Alat pernafasan ialah alat yang menyediakan bagi pemakainya persediaan
udara bersih atau oksigen
8. Rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher
Cedera ini diakibatkan karena mengangkat atau memindahkan / menggeser
benda yang cukup berat.
Adapun cara – cara yang perlu diperhatikan dalam mengangkat atau memindahkan
tanpa alat Bantu:
 Pegangan yang benar yaitu dengan memegang dengan seluruh tangan
benda yang akan diangkat.
 Lengan harus betul – betul lekat ( Mepet ) dengan badan.
 Tarik dagu dengan sedikit memperpanjang leher.
 Belakang yang rata yaitu posisi tulang belakang harus betul – betul rata.
 Penempatan dan kekeuatan kaki harus seimbang.
 Menempatkan jarak kedua kaki selebar badan memberikan dasar yang luas
dan meletakkan satu kaki ke depan dan ke sisi dari obyek yang diangkat
memberikan dasar yang lebih luasdan keseimbanganke segala arah.
 Lutut dilipat untuk menurunkan, badan vertical.
 Gunakan beratnya obyek.

Anda mungkin juga menyukai