KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
MENGIKUTI PROSEDUR
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
OTO.KR01.016.03
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan dan sasaran umum dari undang – undang keselamatan dan kesehatan kerja
untuk semua wilayah dapat dirangkum dalam pernyataan sebagai berikut:
Sasaran undang –undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain
dari undang – undang.
Untuk hak –hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap
pembuat undang – undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah
pemberlakuan undang - undang keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antar
pengusaha dan pegawai / karyawan.
Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para
pegawainya yang bekerja ditempat bekerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk
urusan lebih yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh pekerja
sampingan yang besar yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa
kontrktor lepas yang menyelenggarakan jenis pekerjaan berbeda.
Selanjutnya perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk :
Memonitor kesehatan pegawainya
Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan
dan keselamatannya.
Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi
yang sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan
dan kesehatan para pegawainya.
Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi
wakil anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan
kesehatan kerja atau saat anggota keselamatan dan kesehatan kerja
menyimpang dari undang – undang yang berlaku.
Memonitor keadaan setiap tempat kerja dibawah pengendalian dan
pengaturan perusahaan.
Menyediakan informasi untuk para pegawainya termasuk didalamnya
pemakaian bahasa yang cocok dengan sikap mengharagi pada keselamatan
dan kesehatan ditempat kerja termasuk nama personil yang dibutuhkan
pegawai untuk membuat penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
REHABILITASI
Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan sedekat mungkin dengan tempat yang
mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secar psikis, psikologis, social,
kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama
menderita.
Semua fasilitas rehabilitasi dan asosiasi disediakan dana termasuk untuk tindakan
rehabilitasi seperti konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan
relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi,
peningkatan kecakapan kerja, atau pelatihan untuk sesuatu yang lain seperti karir,
tempat kerja, kendaraan, dan modifikasi rumah, service peralatan rumah tangga,
petugas servis yang dipanggil.
Definisi bahaya
Segala zat kimia yang menyebabkan luka.
Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi pekerja dan pekerjaannya.
Proses kerja yang dapat menyebabkan luka.
Definisi kecelakaan
Suatu peristiwa yang tidak direncanakan atau yang tidak diharapkan yang
menyebabkan luka atau kematian.
Metode Pembersihan
Banyak orang menggunakan angin dari kompresor untuk menghilangkan debu dari
pakaian, bangku kerja, struktur, alamri dan fitting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan
berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya
dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres dapat menyebabkan kanker paru –paru. Hal
ini tidak secara luas disadari bahwa hamper semua short fibre terhirup paru –paru
dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vakum cleaner yang tepat
dengan alat untuk menjangkau sudut – sudut yang sempit, filter debu yang
terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan
yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat – alat pembersih dan sabun detergen
atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan pindahkan material yang tidak diperlukan
ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat
pembuangan sampah. Jangan disebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodic dan isinya
dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan / dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan dalah tidak cukupnya tempat
atau ruang untuk meletakkan barang – barang. Pada beberapa instansi masalah ini
dapat diatasi dengan menambah rak – rak peralatan dan material.
Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang:
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang – barang yang sering digunakan diletakkan pada tempat yang
terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian
yang sesuai.
Alarm, lampu penerangan, saklar dan kontrol panel, peralatan P3K dan
fasilitas cuci semuanya ini harus berfungsi dengan baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai / didapatkan.
Jalan keluar / masuk kerja harus bebas hambatan.
Tabung – tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun
disimpan didalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS
rekomendasi.
Wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan dengan peralatan
penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa – pipa, ruji – ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam
lapisan – lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung – ujungnya atau didalam
rak.
Lembaran baja khususnya plat tipis berbahaya jika diangkat dengan tangan
harus ditangani secara mekanik.
Material yang mudah terbakar tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang
tinggi.
Bahaya
Adalah akibat yang dirasakan dalam tubuh manusia yang bisa akut atau kronis
bahkan kedua – duanya.
Bahaya yang akut adalah reaksi langsung pada bahaya yang mengenainya.
Misalnya : timbul bintik – bintik merah, batuk – batuk, sulit bernafas. Akibat terkena
bahaya akut dapat pula lama atau cacat / kerusakan yang permanen pada tubuh
kita.
Bahaya yang kronis mungkin tidak segera kelihatan jelas dan akibatnya lama tidak
dirasakan si penderita. Bahaya yang kronis umunya tidak dapat sembuh. Misalnya :
kanker yang disebabkian oleh pengaruh asbes.
Berikut ini adalah contoh – contoh garis besar akibat yang dapat timbul pada tubuh
kita dari polutan yang tidak jelas ditempat kerja:
Polutan atmosfer
Karat dan bahan kimia beracun
Suara yang terlalu keras
Radiasi
Getaran
Gerakan badan atau tangan yang berulang – ulang dan melelahkan
Lingkungan yang panas atau dingin
8 90
4 93
2 96
1 99
0,5 102
0,25 105