Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Pendek
1. Lengkapi
2. Prosedur pemeriksaan
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas liabilitas jangka pendek
b. Minta rincian dan periksa penjumlahan dan tie-up kan ke buku besar / trial
balance, lakukan rekalkulasi apabila terdapat transaksi dengan mata uang
asing
Tie-upkan rincian ke neraca saldo (TB)
Per Detail Rp 398.286.950
Per TB (Neraca saldo) Rp 398.286.950 -
Selisih -
Rekalkulasi ke rupiah (kurs: usd 15.000, euro 16.700)
Buat PAJE
Kerugian selisih kurs Rp 200.000
Utang usaha Rp 200.000
(Terdapat selisih kurs atau utang usaha)
c. Periksa bukti pendukung atas transaksi utang usaha (ex: purchase request,
purchase order, surat jalan, invoice) beserta otorisasinya. (sampling)
d. Lakukan konfirmasi kepada pihak terkait (pihak ketiga secara sample dan
pihak berelasi 100%)
e. Periksa subsequent payment, unrecorded liabilities setelah tanggal neraca
f. Kirim konfirmasi ke bank apabila terdapat utang bank.
g. Untuk utang leasing, lakukan konfirmasi dan pastikan sudah sesuai dengan
perhitungan PSAK 73
h. Periksa perhitungan bunga (bank dan leasing) dan tie up kan ke PL.
i. Pisahkan antara utang jangka panjang dan pendak
j. Periksa apakah ada saldo yang tidak normal, apabila ada maka tanyakan nature
account ke manajemen
Apabila PT D merupakan pihak berelasi, apakah anda akan tetap mengirimkan
konfirmasi walaupun saldo dibawah materialitas? Tetap perlu
temuan untuk utang PPh 23 dan beban akrual
Biaya PPh 23 Rp 3.500.000
Utang PPh 23 Rp 3.500.000
3. Prosedur:
o Penerimaan Perikatan Audit
o Perencanaan Audit
o Pelaksanaan Penguji Audit
o Pelaporan Audit
4. Penyelesaian kewajiban dapat dilakukan dengan cara:
o Pembayaran kas
o Penyerahan asset lain
o Pemberian jasa
o Pergantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain
o Konversi kewajiban menjadi modal
o Penghapusan kewajiban
5. Sifat prosedur alternatif pada umumnya bervariasi sesuai dengan akun dan asersi yang
dituju. Sebagai contoh, dalam pemeriksaan terhadap piutang usaha, prosedur alternatif
dapat meliputi pemeriksaan terhadap penerimaan kas setelah tanggal neraca (termasuk
membandingkan penerimaan kas dengan pos yang sesungguhnya dibayar), dokumen
pengiriman, dokumentasi klien yang lain untuk memberikan bukti asersi keberadaan.
Contoh lainnya, dalam pemeriksaan terhadap hutang usaha, prosedur alternatif dapat
berupa pemeriksaan pembayaran kas setelah tanggal neraca, korespondensi dengan
pihak ketiga, atau catatan lain untuk memberikan bukti mengenai asersi kelengkapan
(Hrd).