Anda di halaman 1dari 4

97

ANALISIS INDEKS PRODUKTIVITAS LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN


TANAMAN PANGAN DIBAGIAN HILIR DAERAH IRIGASI KAMPILI

Analysis of Land Productivity Index for Food Plant Development in the Downstream Area of
Kampili Irrigation

1*
Muh Akbar Pratama, 1Burhanuddin Rasyid, 1Sartika Laban
1
Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar
*
Corresponding email: muhakbarpratama111@gmail.com

ABSTRACT PENDAHULUAN
The large population growth of Indonesia Pertumbuhan penduduk Indonesia yang
encourage the transition of the function of besar mendorong peralihan fungsi lahan
agricultural land into non-agricultural land. pertanian menjadi lahan non pertanian,
The demand for land from time to time Jumlah penduduk ini terus bertambah setiap
always increased, while the available land tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat
limited in number. This caused the Statistik Indonesia jumlah penduduk
conversion of agricultural land into non-
Indonesia pada tahun 2015 mencapai
agricultural land. This phenomenon certainly
255.182.144 jiwa. Pertumbuhan penduduk
could bring serious problems. This study
aimed to determine the land productivity yang begitu cepat, serta laju pembangunan
index for rice and green beans cultivation yang kian tak terkendali menyebabkan
and to find out the factors that influence meningkatnya kebutuhan akan lahan.
production. The productivity indexes Permintaan lahan dari waktu kewaktu terus
analyzed based on the Storie Approach. Soil bertambah, sedangkan lahan yang tersedia
sampling was carried out by an open grid jumlahnya terbatas. Hal inilah yang
method which divided based on five land mendorong adanya alih fungsi lahan
map units which spread across three different pertanian menjadi lahan non pertanian.
villages in Kampili irrigation area. The (Lestari T, 2009).
results of study indicate that the highest Fenomena ini tentunya dapat
productivity index is shown in SPT 5 where
mendatangkan permasalahan yang serius.
the productivity index is 47 and the lowest
Implikasi alih fungsi lahan pertanian yang
productivity index shown in SPT 2 where the
productivity index is 21,6. The land tidak terkendali dapat mengancam kapasitas
productivity index in the downstream of the penyediaan pangan, dan bahkan dalam
Kampili irrigation area, which is located in jangka panjang dapat menimbulkan kerugian
the district of West Bajeng is poor to sosial (Iqbal dan Sumaryanto, 2007).
sufficient level. The low value of land Dampak alih fungsi lahan sawah ke
productivity was strongly influenced due to penggunaan nonpertanian menyangkut
poor soil quality, especially soil chemical dimensi yang sangat luas. Hal itu terkait
properties. The results of laboratory analysis dengan aspek-aspek perubahan orientasi
show that nutrients in those area are low. ekonomi, sosial, budaya, dan politik
masyarakat. Arah perubahan ini secara
Keywords: Storie method, productivity langsung atau tidak langsung akan
index, rice production, quality
berdampak terhadap pergeseran kondisi
of rice field
ekonomi, tata ruang pertanian, serta
prioritas-prioritas pembangunan pertanian

Jurnal Ecosolum Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019, ISSN ONLNE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
98

wilayah dan nasional (Winoto, 1995; diantaranya studi pustaka yaitu meliputi
Nasoetion dan Winoto, 1996). mencari dan membaca referensi yang
Kecamatan Bajeng barat merupakan berkaitan dengan penelitian, kemudian
salah satu kecamatan di Kab. Gowa, pembuatan peta kerja yang diambil dari data
Sulawesi selatan. Jumlah penduduk citra dan dan peta administrasi yang telah di
mencapai 22.933 jiwa yang tersebar di tujuh beri penanda berupa titik lokasi pengambilan
desa, dengan mayoritas pekerjaan sebagai sampel dengan metode grid dengan interval
petani, komoditi utama yang di budidayakan jarak di lapangan per 3 Ha. Sementara untuk
tanaman padi, tanaman palawija padi,
peta administrasi diberi penanda berupa titik
jagung, kacang hijau dan kedelai banyak di
lokasi sampel tanah. Pengambilan sampel
kembangkan di bajeng barat kab gowa, luas
areal pertanian di bajeng barat mempunyai menggunakan metode grid dengan interval
luas sekitar 1400 hektar yang di manfaatkan jarak dilapangan per 3 Ha.
para petani utuk mengembangkan tanaman Pengambilan contoh tanah pada titik
pangan tersebut (BPS, 2017). yang telah di tentukan. Penentuan titik lokasi
profil dilakukan dengan grid survey yaitu
METODE PENELITIAN melakukan pengambilan contoh tanah pada
lokasi secara acak. Selain itu,melakukan
Waktu dan tempat wawancara terhadap petani setempat
mengenai produktivitas tanaman padi dan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan kacang hijau dengan menggunakan kuisoner,
November 2018 sampai Maret 2019. Lokasi parameter yang dianalisis dilaboratorium
penelitian bertempat di daerah irigasi meliputi Tekstur, C-Organik, KTK, pH,
kampili Kecamatan Bajeng Barat, Kerapatan isi, N total, P tersedia, Kadar air,
Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan Permeabilitas. Model dasar perhitungan
dan analisis sampel tanah di lakukan di indeks produktivitas yang digunakan pada
laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, penelian ini adalah metode Storie (1978)
Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, sebagai berikut:
Universitas Hasanuddin, Makassar.
IP=A×B×C×X.
Alat dan bahan
dimana IP adalah indeks produktivitas, A
Alat yang akan digunakan berupa peralatan adalah faktor karakteristik profil tanah, B
survei lapangan, seperti munsel soil colour adalah faktor tekstur tanah, C adalah faktor
chart, kamera digital, pisau lapangan, cutter, lereng, dan X adalah faktor lain yang
meteran bar, bor tanah, kantong sampel, dan dimodifikasi.
alat tulis. Bahan yang digunakan dalam Analisis data dilakukan dengan
penelitian ini meliputi data sekunder seperti pemberian nilai bobot, nilai bobot ditentukan
data iklim dan data produksi padi dan kacang berdasarkan indeks storie.
hijau, sampel tanah utuh dan terganggu pada Produktivitas terdiri dari enam kelas yang
kedalam 0-20 dan 20-40 dan seperangkat menjadi bahan pertimbangan sekaligus
bahan untuk analisis tanah serta kuisioner menegaskan kondisi indeks produktivitas,
untuk mendukung data penelitian ini. yang dinilai berdasarkan hasil kalkulasi
dengan metode Storie (1978). Kelas
Tahapan Penelitian produktivitas dan kesesuaiannya terdapat
pada Tabel 1.
Tahapan pelaksanaan penelitian ini
dilakukan dengan beberapa langkah,

Jurnal Ecosolum Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019, ISSN ONLNE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
99

Tabel 1. Kelas Produktivitas

Kelas Nilai Potensi Keterangan

I 80-100 Sangat baik Sesuai untuk semua jenis lahan pertanian

II 60-79 Baik Sesuai untuk kebanyakan lahan pertanian

III 40-59 Cukup Umumnya kualitas lahan cukup baik dengan kesesuaian
lahan yang lebih kurang dari kelas I dan II

IV 20-39 Buruk Memiliki keterbatasan kesesuaian terhadap komoditi yang


bersifat lokasi

V 10-19 Sangat buruk Memiliki keterbatasan penggunaan lahan kecuali untuk


padang penggembalaan, disebabkan oleh adanya faktor
pembatas

VI <10 Non pertanian Lahan tidak sesuai untuk pertanian

Sumber: Storie (1978)

HASIL DAN PEMBAHASAN yang rendah pada penggunaan lahan sawah


di lokasi penelitian di pengaruhi oleh
Berdasarkan indeks produktivitas dari 5 kurangnya pemupukan organik atau
satuan peta tanah (SPT), di peroleh 4 SPT kurangnya pemanfaatan jerami padi sebagai
dengan potensi buruk yaitu SPT 1,2,3,4 dan salah satu sumber C-organik.
1 SPT dengan potensi cukup yaitu SPT 5.
Indeks produktivitas tertinggi ditunjukkan Tabel 2. Hasil analisis Indeks Produktivitas
pada SPT 5 dengan indeks produktivitas 47 Lahan
dan indeks produktivitas terendah di
tunjukkan pada SPT 2 denga indeks Nomor
Desa Nilai IP Potensi
produktivitas 21,6 (Tabel 2). SPT
Indeks produktivitas tanah diperoleh 1 Bontomanai 36,5 Buruk
dengan perhitungan menurut storie 1978 di 2 Tanabangka 21,6 Buruk
modifikasi oleh immoro at al 2012 dengan
3 Tanabangka 34,5 Buruk
memperhatikan sifat fisik tanah dan kimia
tanah, berdasarkan hasil indeks produktivitas 4 Tanabangka 26,5 Buruk
di dominasi potensi buruk dengan nilai IP 5 Gentungan 47 Cukup
berkisar 21,6-26,5. Hal ini di pengaruhi oleh
sifat fisik dan kimia tanah yang tergolong Penelitian Ruth (2010) dalam Palembang
rendah sehingga perlu adanya perbaikan (2013) menjelaskan status hara C-organik
untuk meningkatkan indeks produktivitas pada tanah sawah secara keseluruhan berada
tanah. pada status sangat rendah sampai dengan
Hal ini sejalan dengan penelitian rendah, sehingga tanah pada lahan sawah ini
yang dilakukan Nwite and Obi (2008) dan tetap membutuhkan suplai bahan organik
Imoro et al (2012), bahwa unsur hara sangat yang tinggi. Salah satu upaya meningkatkan
mempengaruhi produktivitas. C-organik kesuburan tanah ialah pemanfaatan mulsa

Jurnal Ecosolum Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019, ISSN ONLNE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
100

jerami yang dapat meningkatkan C-organik Iqbal, M dan Sumaryanto, 2007. Strategi
tanah. Hal ini ini sesuai dengan Soepardi Pengendalian Alih Fungsi Lahan
(1983) yang menyatakan bahwa jerami padi Pertanian Bertumpu Pada Partisipasi
mengandung humus (asam humat) yang Masyarakat. Pusat Analisis Sosial
berperan langsung dalam meningkatkan C- Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,
organik tanah, sehingga secara tidak Volume 5 No. 2, Juni 2007 : 167-182.
Bogor.
langsung dapat meningkatkan aktivitas
mikroorganisme.
Imoro, Abukari Ziblim Okai-Anti, Daniel
Asmah, and E. Augustine. 2012.
Productivity index rating of some soils
KESIMPULAN DAN SARAN in the Tolon/Kumbungu district of the
Northern region of Ghana. Journal of
Kesimpulan Soil Science and Environmental
Management. Volume 3 no.6 : 154-
Berdasarkan indeks produktivitas lahan dari 163.
5 satuan peta tanah (SPT), di peroleh 4 SPT
dengan potensi buruk yaitu SPT 1,2,3,4 yang Lestari, T. 2009. Dampak Konversi Lahan
berada di desa (bontomanai dan tanabangka) pertanian Bagi Taraf Hidup Petani
Skripsi. Bogor. Institut Pertanian
sedangkan untuk potensi cukup yaitu SPT 5
Bogor.
berada di desa (Gentungan). Indeks
produktivitas tertinggi ditunjukkan pada SPT Nasoetion, L. dan J. Winoto. 1996. Masalah
5 dengan indeks produktivitas 47 dan indeks Alih Fungsi Lahan Pertanian dan
produktivitas terendah di tunjukkan pada Dampaknya terhadap
SPT 2 denga indeks produktivitas 21.6. Keberlangsungan Swasembada
Pangan. Hasil Kerja sama Pusat
Saran Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian
dengan Ford Foundation. Bogor.
Perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan
dengan faktor pembatas adalah unsur hara Nwite, J.N. and Obi, M.E. 2008.
(rendah) sehingga diharapkan dapat Quantifying The Productivity Of
dilakukan perbaikan dengan skala kecil Selected Soils In Nsukka And
Abakaliki, Southeastern Nigeria
berupa perbaikan dalam pengelolaan
Using Productivity Index. Journal
pemupukan, baik dari metode, waktu dan
of Tropical Agriculture, Food,
dosis pemupukan. Pengembangan tanaman Environment and Extension.
pangan di lokasi penelitian berpotensi Volume 7 no.3 : 170-178.
dilakukan dengan melakukan perbaikan
terhadap kualitas tanah, terutama sifat kimia Palembang, J.N., Jamilah., Sarifuddin. 2013.
tanah. Kajian sifat kimia tanah sawah dengan
pola pertanaman padi semangka di
desar air hitam kecamatan lima puluh
DAFTAR PUSTAKA kabupaten batubara. Jurnal online
agroekoteknologi Vol.1 (4):1154-
Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan 1162.
Bajeng barat dalam Angka 2017.
Storie, R. Earl. 1978. Story index soil rating.
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Division of Agricultural Sciences
Gowa. Gowa. University of California, California.

Jurnal Ecosolum Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019, ISSN ONLNE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923

Anda mungkin juga menyukai