Anda di halaman 1dari 8

KECAMATAN PARIGI UTARA

Jurnal Geografi, Wilayah dan Lingkungan


Gawalise Vol. x No. x Tahun 20XX | xx – xx

https://journal.untad.ac.id/index.php/gawalise/index

Analisis Karakteristik Tanah Bagi Perkebunan Kakao Di Desa Avolua,


Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong
Niko Aditiya A35120059
Pendidikan Geografi FKIP Univesitas Tadulako, Palu 94148 Indonesia
nikoaditiya4706@gmail.com

Informasi artikel ABSTRAK


Sejarah artikel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah
Diterima : bagi perkebunan kakao yang ada di desa Avolua Kecamatan
Revisi : Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong. Faktor penting
Dipublikasikan : dalam produksi pertanian adalah kesuburan tanah, karena
Kata kunci: tanah merupakan media tanam yang umum digunakan oleh
Tanah masyarakat. Konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian
Kakao oleh masyarakat disekitar hutan ataupun kawasan lindung
Lahan masih terus berlangsung hingga sekarang ini. Konversi lahan
hutan juga perlu memperhatikan faktor kesuburan tanah,
karena tanah yang subur memungkinkan pohon tumbuh dan
menghasilkan tumbuhan dengan baik. Metode yang
digunakan adalah melakukan inventarisasi dan identifikasi
karaktristik tanah melalui pengumpulan data sekunder,
membuat zonasi kawasan atau transact, dan menganalisis serta
mengevaluasi kesesuaiannya. Pengumpulan data lapangan
dilakukan dalam 3 (tiga) kali pengukuran baik jenis tanah,
karakteristik tanah, konsistensi tanah dan warna tanah. Teknik
pengambilan sampel tanah juga sesuai prosedur yaitu
menggali tanah hingga mencapai kedalaman minimal 60 cm.
Lokasi survei memprioritaskan kawasan hutan di desa
Avolua, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong.
Penelitian ini dilakukan pada 18 Juni 2022. Hasil menunjukkan
bahwa di lokasi kajian ditemukan berbagai jenis, warna,
karakteristik, serta konsistensi tanah sangat beragam hingga
data yang didapatkan dari penelitian ini sangatlah variatif.
ABSTRACT
Keywords: This study aims to determine the soil characteristics of the cocoa
Soil plantations in Avolua village, North Parigi district, Parigi Moutong
Cocoa district. An important factor in agricultural production is soil
Land fertility, because soil is a common growing medium used by the
community. Conversion of forest land into agricultural land by
communities around forests or protected areas is still ongoing
today. Forest land conversion also needs to pay attention to soil
fertility factors, because fertile soil allows trees to grow and
produce plants well. The method used is conducting an inventory
and identification of soil characteristics through secondary data
collection, zoning the area or transact, and analyzing and evaluating
its suitability. Field data collection was carried out in 3 (three)
measurements of soil type, soil characteristics, soil consistency and
soil color. The soil sampling technique is also in accordance with the
procedure, namely digging the soil to a minimum depth of 60 cm.
The survey location prioritizes forest areas in the village of Avolua,

e-mail: nikoaditiya4706@gmail.com
Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

North Parigi District, Parigi Moutong Regency. This research was


conducted on June 18, 2022. The results show that at the study site,
various types, colors, characteristics, and consistency of soils were
found so that the data obtained from this study were very varied.
© 2022(Iwan
Lamadipalu)
Pendahuluan
Tanah merupakan salah satu ini dikarenakan karakteristik tanah yang
faktor penting dalam produksi pertanian, awalnya merupakan hasil konversi dari
karena tanah merupakan media tanam hutan yang di buka akan berbeda tingkat
yang umum digunakan. Pemanfaatan konsistensinya dengan lahan pertanian
tanah sebagai media tanam masih yang biasa di garap oleh masyarakat.
dominan digunakan dalam dunia Tingkat kesesuaian karakteristik tanah ini
pertanian, minimnya pemerataan dipengaruhu oleh faktor kimiawi serta ph
teknologi pertanian dan kurangnya faktor tanah yang tak seimbang terhadap
pendukung sumber daya manusia tanaman kakao yang ditanam oleh
merupakan faktor penghambat pada masyarakat. Hal ini menyebabkan tingkat
proses penggunaan media alternatif selain kesuburan pohon kakao hingga tak dapat
tanah untuk media tanam pertumbuhan berbuah secara maksimal.
tanaman (Baso et al., 2014).
Tingkat kesuburan tanah pada
Tanah dinilai atas dasar manfaat lahan hutan merupakan salah satu
yang bisa diberikan. Tinggi rendahnya deterrninasi dari pertumbuhan tiap
nilai tanah tergantung pada faktor-faktor tegakan di atasnya, sebab tanah
yang mempengaruhinya baik faktor fisik merupakan penyedia hampir semua
maupun non fisik. Faktor fisik berkaitan faktor pertumbuhan tanaman, yakni
dengan luasan, topografi, dan unsur/zat unsur hara, panas, abrasi, kelembaban
yang terkandung pada tanah. Kondisi dan tempat berpijak perakaran sehingga
fisik yang bagus dari tanah menandakan pohon dapat berdiri tegak dan kokoh.
bahwa tanah akan dapat lebih produktif Tanaman yang tumbuh di atas tanah
dan termanfaatkan sehingga tersebut sampai tingkat umur tertentu
dimungkinkan nilainya akan tinggi. akan berpengaruh terhadap sifat tanah.
Penanaman jenis-jenis cepat tumbuh
Faktor lain yang berkaitan dengan berpengaruh positif terhadap tanah
nilai tanah adalah lokasi dan aksesibilitas. karena mampu meningkatkan kadar
Lokasi dan aksesibilitas sangat berkaitan unsur hara nitrogen.
dengan “di mana” tanah itu berada.
Lokasi dan akses yang menguntungkan Tekstur tanah penting untuk
akan membuat tanah menjadi lebih diketahui karena komposisi dari keempat
menarik dan dipandang mempunyai nilai fraksi partikel tersebut di atas akan
yang tinggi. Lokasi tanah dianggap menunjukan sifat-sifat tanah baik fisika,
menguntungkan jika tanah tersebut kimia, dan biologi. Pada lahan kakao
berada pada pusat-pusat kegiatan memiliki tekstur lempung berliat dan
ekonomi atau di mana permintaan atas lempung berdebu, maka peran dalam
tanah tersebut dimungkinkan akan terus mengatur sifat fisika tanah relatif sedang,
meningkat. Hal ini dikarenakan harapan karena kondisi tersebut tidak terlalu kuat
akan manfaat yang bisa dihasilkan tanah dalam mengikat air dan hara. Lain halnya
tersebut meningkat secara ekonomi pada lahan hutan yang bertekstur
(Bintang et al., n.d.) lempung berpasir. Kisaran tersebut
menandakan sistem aerasi yang baik
Kesesuaian karakteristik tanah karena memiliki ruang pori yang
dalam pengembangan lahan pertanian berukuran besar sehingga daya hantar air
merupakan hal yang sangat urgrnsial, hal

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |2


Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

cepat namun kemampuan menahan air dalam rangka meningkatkan produksi


rendah. Tanah yang renggang berpori- hasil pertanian dan kemudian dapat
pori bobot kecil persatuan volume dan meningkatkan pendapatan keluarga
tanah yang padat berbobot tinggi tani.Selain itu sebagian petani khusunya
persatuan volume. Tanah yang bertekstur penduduk lokal berangggapan bahwa
halus mempunyai porositas tinggi dan lahan pertanian yang telah digunakan
berat isi yang lebih rendah dari pada atau lahan yang ditanami kakao dalam
tanah berpasir (Hanafiah, 2005). kurun waktu lebih dari sepuluh tahun
sudah tidak produktif lagi, sehingga
Tanah dengan unsur hara yang kebanyakan dari mereka menjual lahan
tinggi dapat kita temui di kawasan hutan tersebut kepada petani lain (umumnya
primer maupun hutan sekunder. Hutan pendatang). Sebagai gantinya petani
primer adalah hutan yang telah mencapai tersebut mencari lahan baru yakni
umur lanjut dan ciri struktural tertentu membuka lahan hutan yang ada disekitar
yang sesuai dengan kematangannya serta desanya atau ketempat lain yang
dengan demikian memiliki sifat-sifat dianggapnya lebih baik.
ekologis yang unik. Pada umumnya hutan
primer berisi pohon-pohon besar berumur Porositas di areal lahan kakao
panjang, berseling dengan batang-batang lebih kecil dibandingkan lahan hutan
pohon mati yang masih tegak, tunggul, berdasarkan nilai hasil penelitian yang
serta kayu-kayu rebah. Robohnya kayu- disebabkan oleh padatnya tanah pada
kayu tersebut biasa membentuk celah lahan kakao.
atau rumpang tegakan, yang
memungkinkan masuknya cahaya Peningkatan porositas dipengaruhi
matahari ke lantai hutan, dan merangsang oleh sifat fisika tanahnya, karena semakin
pertumbuhan vegetasi lapisan bawah. mudah tanah menyerap air maka
Sedangkan Hutan sekunder adalah fase kemungkinan permeabilitas yang
pertumbuhan hutan dari keadaan tapak ditimbulkan juga semakin besar. Tinggi
gundul, karena alam, sampai menjadi rendahnya porositas tanah ini sangat
klimaks kembali. berguna dalam menentukan tanaman
yang cocok untuk tanah tersebut. Dalam
Penebangan pohon atau kebakaran keadaan air yang lama terserap (hingga
merupakan peristiwa-peristiwa yang tergenang) sementara tanaman yang di
terjadi sebelum dilakukannya tanam tidak membutuhkan banyak air
pemanfaatan lahan untuk pertanian. justru akan menjadikan kondisi
Karena itu, seluruh dampak atau efek lingkungan mikro di sekitar tanaman
yang telah dijelaskan di atas juga berlaku menjadi lembab akibatnya akan
untuk pemanfaatan lahan untuk mempengaruhi perkembangan penyakit
pertanian. Budidaya pertanian skala kecil tanaman. Selain itu, tanaman akan mudah
saja sudah dapat sangat mengurangi rusak bila tergenang air terlalu lama(Baso
potensi hutan melalui pemusnahan et al., 2014).
tanaman-tanaman muda yang adadan
penurunan kemampuan untuk bertunas Metode
dari batang-batang yang ada. Oleh sebab
itu, rekolonisasi areal tersebut tergantung Metode yang digunakan dalam
sepenuhnya darivegetasi yang berada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif
disekitarnya (Mindawati et al., 2006). melalui data hasil observasi lapangan
antara lain; melakukan inventarisasi dan
Konversi lahan hutan ini salah identifikasi karaktristik tanah melalui
satunya didorong oleh keinginan pengumpulan data sekunder, membuat
masyarakat untuk menambah luas areal zonasi kawasan atau transact, dan
pertanian yang dikuasainya/digarap menganalisis serta mengevaluasi

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |3


Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

kesesuaiannya. Pengumpulan data Kabupaten Parigi Moutong yang secara


lapangan dilakukan dalam 3 (tiga) kali atronomis berada di posisi 120°4'20"BT -
pengukuran baik jenis tanah, karakteristik 120°4'40"BT dan 0°40'20"LS - 0°40'30" LS,
tanah, konsistensi tanah dan warna tanah. dengan ketinggian 125 meter di atas
permukaan laut (mdpl). Desa ini memiliki
Teknik pengambilan sampel tanah 3 dusun, berdasarkan data BPS 2021 luas
juga sesuai prosedur yaitu menggali tanah wilayah desa Avolua ialah 5.089,91 km
hingga mencapai kedalaman minimal 60 persegi, sebelah barat berbatasan dengan
cm. Lokasi survei memprioritaskan desa Uvebolo, sebelah timur berbatasan
kawasan hutan yang telah di konversi dengan desa Toboli kemudian utara
menjadi perkebunan kakao di desa berbatasan dengan laut dan selatan
Avolua, Kecamatan Parigi Utara, berbatasan dengan hutan yang menjadi
Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini objek penelitian.
dilakukan pada 18 Juni 2022. Dalam
penelitian ini digunakan metode survey Masalah yang peneliti identifikasi
dengan teknik pembuatan plot atau dari penelitian ini adalah langkah penting
transact. Pengamatan dilakukan pada untuk memperinci apa saja yang
petak transact sebanyak 3 petak yang sebenarnya harus diteliti lebih dalam dari
setiap petaknya berjarak interval 200-300 fenomena tersebut. Identifikasi masalah
m dengan ukuran masing-masing petak dapat dilakukan dengan berbagai macam
10 x 4 m. Pada transact tersebut dilakukan cara. Bisa dengan perbandingan dengan
interpretasi maupun observasi guna kondisi ideal, studi literatur, pengujian,
mengamati serta mendata jenis, ataupun dengan observasi langsung.
konsistensi, karakteristik serta warna Peneliti melakukan identifikasi
tanah apa saja yang terdapat pada transact masalah dengan menjelaskan masalah-
tersebut. Sampel tanah yang diambil dari masalah apa yang ditemukan dalam suatu
dalam petak pengamatan nkemudian fenomena. Masalah-masalah tersebut
diambil gambarnya sebagai bahan untuk nantinya akan diukur dan dihubungkan
menginterpretasi lebih lanjut prihal jenis dengan teori-teori sesuai dengan prosedur
maupun karakteristiknya dengan penelitian yang ada. Karena perannya
melakukan validasi data melalui berbagai yang sangat vital dalam menentukan apa
media buku, alat, maupun gadget. yang akan diteliti dalam suatu penelitian,
maka identifikasi masalah ini umumnya
Alat dan bahan yang digunakan diletakkan di awal-awal riset. Identifikasi
dalam penelitian ini diantaranya masalah yang kurang tepat dapat
adalah: membuat penelitian tersebut berkurang
a) Kamera validitasnya atau bahkan tidak relevan
b) Kompas terhadap masalah yang ingin diselesaikan.
c) Alat tulis dan lembar
pengamatan
d) Jam tangan
e) GPS (Global Positioning
System)
f) Roll meter
g) Tali
h) Ph meter
i) Munsle soil color book

Pembahasan

Lokasi penelitian terletak pada Gambar 1. Peta Lokasi Praktikum


Desa Avolua, Kecamatan Parigi Utara,

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |4


Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

Pengambilan data dan sampel tanah


dilakukan secara langsung di lokasi
penelitian dan kemudian sampel tanah
yang telah di ambil akan diuji
menggunakan berbagai alat yang dapat
menunjang penelitian hingga di dapatnya
suatu data yang dianggap akurat untuk
dipublikasikan.

Gambar 5. Titik 3 Penelitian

Gambar 2. Perkebunan Kakao

Gambar 6. Proses Penggalian Tanah

Gambar 3. Titik 1 Penelitian

Gambar 7. Pengukuran Kedalaman Tanah

Gambar 4. Titik 2 Penelitian

Gambar 8. Tanah Hasil Galian

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |5


Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

Gambar 13. MSoil Color Book


Gambar 9. Pengambilan Sampel Tanah

Gambar 14. Pengukuran Warna Tanah


Gambar 10. Pengayakan Sampel Tanah

Gambar 11. Pengamatan Tekstur Tanah Gambar 15. Pengukuran Warna Tanah

Gambar 16. Pengukuran Konsistensi


Tanah
Gambar 12. Pengamatan Struktur Tanah

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |6


Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

Berikut hasil pengambilan data permeabilitasnya juga semakin tinggi.


sampel lapangan lain: Pada tanah yang lebih kering, sebagian
pori-pori terisi udara yang menghambat
a. Titik 1 aliran air.
 Tekstur Tanah : Lempung liat Permeabilitas umumnya diukur
berpasir sehubungan dengan laju aliran air melalui
 Struktur Tanah : Sedang tanah dalam suatu massa waktu dan
 Warna Tanah : Yellowish Brown umumnya dinyatakan sebagai inci per
5/4 jam. Laju permeabilitas tanah mulai dari
1. Value : 5 0,20 sampai 0,80 ml det-1 adalah sangat
2. Chroma :4 lambat. Pada tanah yang mempunyai
 PH Tanah : 5,3 (masam) kandungan liat yang sangat tinggi
 Konsistensi Tanah : Tanah lembab berkaitan dengan sedikit ruang pori aerasi
(lepas (loose)) Lp dan permeabilitas yang sangat kecil.
b. Titik 2
 Tekstur Tanah : Pasir Simpulan
 Struktur Tanah : Sangat kasar Tanah merupakan komponen
 Warna Tanah : Grayyish Brown penting bagi sumber pertumbuhan
5/2 seluruh tumbuhan yang ada di muka
1. Value : 5 bumi ini. Karakteristik tanah dapat
2. Chroma :2 berubah ketika terjadi alih guna lahan,
 PH Tanah : 6,1 ( agak masam) studi kasus pada desa Avolua yang
 Konsistensi Tanah : Tanah basah hutanya dikonversi ke lahan perkebunan
(agak lekat/AL) Slightly Sticky masyarakat menyebabkan pertumbuhan
c. Titik 3 pohon kakao pada lahan perkebunan
 Tekstur Tanah : Pasir berlempung menjadi tidak maksimal. Dari hasil
 Struktur Tanah : Kasar penelitian ini peneliti mengindikasikan
 Warna Tanah : Dark Yellowish bahwa ketidaksesuaian Ph tanah dengan
Brown 3/6 jenis tumbuhan menjadi salah satu faktor
1. Value : 3 kuat dari tidak berkembang dengan
2. Chroma : 6 baiknya kakao pada lahan perkebunan
 PH Tanah : <3,5 (ultra masam) tersebut. Dengan data penelitian tersebut
 Konsistensi Tanah : Tanah basah juga dapat kita lihat bahwa konsistensi
(agak lekat/AL) Non Sticky tanah juga mempengaruhi pertumbuhan
pohon kakao yang tidak maksimal dalam
Berdasarkan dari hasil analisis data pertumbuhanya. Penelitin lebih lanjut
lapangan melalui wawancara dengan harus dilakukan untuk mempelajari lebih
petani serta di kaitkan dengan data jauh mengenai variabilitas karakteristik
observasi melalui metode pengambilan tanah yang lain perlu dilakukan agar
sampel diketahui bahwa pada lahan dapat dikaji kesesuaian sifat fisik tanah
kakao (rata-rata) tergolong agak lambat. secara keseluruhan pada lahan hutan
Pada lahan hutan sendiri tergolong yang kemudian dikonversi ke lahan
sedang, dengan kisaran nilai 3 (cm jam-1). kakao.
Permeabilitas merupakan kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada suatu Referensi
media dalam keadaan jenuh. Hal ini Baso, M. S. G., Hasanah, U., & Monde, A.
berarti pada keadaan jenuh, di hutan (2014). Variabilitas Sifat Fisika Tanah
mampu mengalirkan air ke lapisan bawah Dan C-Organik Pada Lahan Hutan
lebih banyak dibandingkan pada lahan Dan Perkebunan Kakao (Theobroma
kakao. Pada nilai permeabilitas meningkat cacao L .) di Desa Sejahtera
dengan porosnya tanah. Demikian pula Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. E-
semakin basah suatu tanah maka nilai Journal Agrotekbis, 2(6), 565–572.

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |7


Niko Aditiya | Geomedia Vol xx No X Tahun 20xx

Bintang, A. P., Rotinsulu, T. R. I. O., & Mindawati, N., Kosasih, A. S., & Heryati,
Engka, D. S. M. (n.d.). Latar Belakang Y. (2006). Pengaruh Penanaman
Tanah sangat penting bagi kehidupan Beberapa Jenis Pohon Hutan
manusia sebagai salah satu sumberdaya Terhadap Kondisi Kesuburan Tanah
alam ,. Pentingnya tanah menyebabkan Andosol. Jurnal Penelitian Hutan
tanah menjadi pusat kajian bagi berbagai Tanaman, 3(3), 155–164.
bidang ilmu termasuk ekonomi . Ditinjau https://doi.org/10.20886/jpht.2006.3
dari aspek ekonomi tanah , Nasucha .3.155-164
( 1995 : 16 ). 1–18.

Hanafiah A. K., 2005. Dasar-dasar Ilmu


Tanah. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |8

Anda mungkin juga menyukai