Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR

PERSIAPAN LAHAN

Dosen pengampu :
Dr. Ir. Hamzah, M.Si.
Suci Ratna Puri, SP, M.Si.

Asisten praktikum :
Pajri Septiawan

Disusun oleh :
Ari Irawan D1D022068

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Menurut Albayudi (2005), pengolahan diperlukan jika kondisi kepadatan
tanah, aerasi tanah, kekuatan resisten tanah dan dalamnya perakaran tanaman tidak
mendukung penyediaan air dan perkembangan akar.
Persiapan lahan dan pengolahan lahan merupakan kegiatan dalam
mempersiapkan lahan sebelum ditanami dengan maksud agar lahan tersebut ideal bagi
pertumbuhan tanaman serta mempermudah dalam proses selanjutnya (Pandu B
Wahono, 1995), kegiatan ini dapat menentukan kualitas tempat tumbuh bagi tanaman
pada areal tersebut. Persiapan lahan seperti pengolahan tanah akan membantu
menggemburkan tanah, meningkatkan aerasi dan drainase, serta mempermudah
penetrasi akar tanaman. Hal tersebut akan membantu tanaman tumbuh dengan optimal
dan menyerap air dan nutrisi yang dibutuhkan.
Tujuan dari persiapan lahan adalah untuk mengkondisikan lahan tempat budi
daya tanaman agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Tanah dapat berfungsi sebagai tempat berkembangnya
akar, penyedia unsur hara, dan penyimpan air bagi tanaman. Apabila salah satu
fungsinya hilang maka suatu tanah dapat dinyatakan mengalami degradasi.
Persiapan lahan tidak hanya menjadi langkah teknis, tetapi juga memiliki
implikasi besar terhadap keberlanjutan hutan dan manajemen sumber daya alam.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang peran persiapan lahan dalam silvikultur,
mahasiswa diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan strategi yang
efektif dalam mengelola lahan untuk keberlanjutan hutan.

1.2 Tujuan Praktikum:


a. Memahami pentingnya persiapan lahan dalam budidaya tanaman.
b. Mempelajari berbagai metode persiapan lahan.
c. Mempraktikkan secara langsung metode persiapan lahan.
d. Mengevaluasi hasil persiapan lahan.
1.2 Manfaat Praktikum:
a. Agar mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya persiapan lahan dalam
budidaya tanaman
b. Agar mahasiswa mampu memilih metode persiapan lahan yang tepat untuk
jenis tanaman dan kondisi lahan
c. Agar mahasiswa mampu mempraktikkan metode persiapan lahan dengan
benar
d. Agar mahasiswa mampu mengevaluasi hasil persiapan lahan

1.4 Materi Praktikum:


a. Pentingnya persiapan lahan
b. Metode persiapan lahan
c. Praktik persiapan lahan
d. Evaluasi hasil persiapan lahan
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan tempat


Hari/tanggal : Sabtu, 17 Februari 2023
Tempat : Pembibitan Fakultas Kehutanan

2.2 Alat dan bahan


a. Alat tulis
b. Alat ukur
c. Cangkul
d. Parang
e. Alat pengolahan tanah
f. Kamera

2.3 Prosedur praktikum


a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Langkah pertama yaitu pemilihan lokasi
c. Pembersihan lahan dengan mengambil sampah dan tumbuh tumbuahan yang
ada pada lokasi atau lahan
d. Mengolah tanah agar menjadi gembur menggunakan cangkul
e. Meratakan tanah
f. Mengukur lahan yang telah disiapkan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
TALLY SHEET PERSIAPAN LAHAN
N Tahapan Dokumentasi Keterangan
o Persiapan
Lahan
1 Pemilihan Pemilihan lokasi
lokasi dilakukan untuk mencari
lokasi paling baik yang
akan dijadikan sebagai
lahan tanam. Ini
merupakan langkah
penting dalam
memastikan keberhasilan
dan keberlanjutan
sebelum penanaman.

2 Pembersihan Pembersihan lahan


lahan bertujuan untuk
menghilangkan gulma,
mengurangi penyakit dan
hama, meningkatkan
aerasi tanah, dan
memudahkan saat
dilakukan penanaman.
Pembersihan lahan ini
dilakukan secara manual
dengan bantuan parang
dan cangkul.
3 Pengolahan Pengolahan tanah
tanah dilakukan untuk bertujuan
meningkatkan struktur
tanah, mengurangi
kepadatan tanah,
mengingkatkan
ketersediaan nutrisi, dan
mengurangi gulma.
Pengolahan tanah yang
baik dapat meningkatkan
kesuburan tanah, dan
memperbaiki kondisi
tanah untuk pertumbuhan
tanaman.
4 Meratakan Meratakan tanah
tanah dilakukan untuk
menciptakan permukaan
tanah yang rata dan stabil
sebelum penanaman.
Tujuan utamanya adalah
untuk memudahkan
proses penanaman,
irigasi, dan pemeliharaan
tanaman.
5 Pengukuran Pengukuran dilakukan
lahan untuk membantu dalam
perencanaan optimal
penggunaan ruang dan
memastikan bahwa
tanaman ditanam dengan
jarak yang sesuai.
3.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 17 Februari 2024 yaitu
tentang persiapan lahan yang dilakukan di kebun pembibitan fakultas kehutanan.
Dalam praktikum, dapat mengetahui pentingnya persiapan lahan. Persiapan lahan
dilakukan untuk mengondisikan lahan agar menjadi lebih cocok untuk pertumbuhan
tanman yang baik serta menjadikan lahan menjadi kondusif untuk budidaya tanaman.
Pengolahan tanah perlu dilakukan jika kondisi tanahnya padat, aerasi tanah, kekuatan
resisten tanah yang tidak memungkinkan untuk menyediakan air dan berkembangnya
akar tanaman maka ini diperlukan pengolahan (Azwir dan Ridwan, 2009).
Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan persiapan lahan (Land
preparation) yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah sangat diperlukan di dalam budidaya
tanaman dengan menggunakan media tanam tanah. Tanah dapat berfungsi sebagai
tempat berkembangnya akar, penyedia unsur hara, dan penyimpan air bagi tanaman.
Apabila salah satu fungsinya hilang maka suatu tanah dapat dinyatakan mengalami
degradasi. Degradasi lahan adalah hilangnya fungsi dari tanah, yaitu sebagai sumber
air dan hara bagi tanaman, sebagai matriks akar tanaman berjangkar, serta sebagai
tempat air dan unsur hara ditambahkan (Arsyad, 2010). Menurut Banuwa (2013)
degradasi lahan adalah kondisi lahan yang tidak mampu menjadi tempat tanaman
pertanian berproduksi secara optimal.
Menurut Putte, dkk. (2012), pengolahan tanah dapat merubah struktur tanah
yang mengakibatkan peningkatan ketahanan tanah terhadap penetrasi gerakan vertikal
air tanah atau yang lebih sering disebut daya infiltrasi tanah. pengolahan tanah pada
prinsipnya adalah tindakan pembalikan, pemotongan, penghancuran, dan perataan
tanah. Struktur tanah yang semula padat diubah menjadi gembur, sehingga sesuai bagi
perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Meskipun hal ini penting
tetapi pengolahan tanah tersebut bisa saja tidak diperlukan apabila memang tanah
tersebut sudah memiliki kondisi struktur tanah yang baik dengan kondisi aerasi dan
drainasi yang baik sehingga ketersediaan air dan udara bagi tanaman tetap terjaga .
Tujuan lain dari kegiatan pengolahan tanah tersebut yaitu agar tanaman mampu
mendapatkan kebutuhan unsur hara dan air dengan baik jika tanah berada dalam
keadaan yang baik.
Intensifikasi merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-
baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana.
Sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :
pengolahan tanah yang tepat, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul,
pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pengolahan pasca panen dan
pemasaran. Keadaan fisik yang baik akan dapat diperoleh dengan melakukan
pengolahan tanah yang efektif, guna mempertahankan kondisi tanah yang baik untuk
pertumbuhan tanaman. Pengolahan pada barisan tanaman yang dikenal sebagai zone
tillage atau precision tillage merupakan sistem pembagan lebar pengolahan tanah
yang efektif untuk melonggarkan tanah bagian bawah dari kedalaman normal
pengolahan tanah. Aplikasi pengolahan tanah minimum dapat dikombinasikan dengan
mulsa menunjukan kinerja yang baik dengan pembajakan secara keseluruhan pada
pertanian tradisional (Intara, 2011).
Proses pengolahan tanah tidak hanya memperhatikan hasil dari proses tersebut,
namun selama jalannya proses terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal yang
harus diperhatikan tersebut adalah (Paristiyanti, 2008) :
1. Topografi (kenampakan permukaan lahan)
2. Vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan)
3. Bebatuan
4. Kadar air tanah
Hal-hal tersebut dapat membedakan pengolahan tanah di daerah yang satu
dengan yang lain. Pada daerah dengan kemiringan yang agak curam, diterapkannya
pengolahan tanah minimum atau bila tidak memungkinkan diolah maka diterapkan
tanpa olah tanah. Pada daerah kemiringan yang curam, maka akan sulit dilakukannya
pengolahan tanah. Vegetasi tanaman adalah tanaman semusim, yang tidak perlu
dilakukannya pengolahan tanah intensif, dan faktor-faktor yang lainnya. pengolahan
tanah dapat merubah dan atau memperbaiki struktur tanah serta memberantas gulma.
Perbaikan struktur tanah dengan pengolahan tanah diduga dapat berpengaruh baik
pada pertumbuhan tanaman, meskipun pendapat tersebut sulit dibuktikan karena
hanya melihat aspek fisik tanahnya saja. Yang pasti bahwa memberantas gulma akan
memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum silvikultur dalam persiapan lahan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Persiapan lahan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil
panen, menghemat biaya produksi serta menjaga kelestarian lingkungan.
2. Pengelolahan tanah yang baik dan benar adalah dengan cara membersihkan lahan
dari sampah plastik, menebas rumput – rumput liar serta menggembur tanah.
3. Dalam proses pengelolahan tanah hal-hal yang harus diperhatikan adalah, topografi
(kenampakan permukaan lahan), vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan), bebatuan
dan kadar air tanah.
4. Pengolahan tanah perlu dilakukan dalam usaha budidaya tanaman karena dapat
meningkatkan unsur hara, membersihkan gulma dan hama, memperbaiki kondisi fikis,
kimia dan biologis tanah, mencampur atau meratakan tanah, mempersiapkan
pengaturan irigasi dan drainase, memudahkan pekerjaan dilapangan, dan menurunkan
laju erosi.

4.2 Saran
Dalam melakukan praktikum kita harus lebih memerhatikan dan mendengarkan
arahan dengan baik agar kita dapat melakukan praktikum dengan baik dan berjalan
dengan lancar. Saran dalam praktikum ini adalah kita harus memahami materi
sebelum melaksanakan praktikum supaya tidak terjadi kesalahan yang mempengaruhi
hasil yang diperoleh pada saat praktikum berlangsung. Pada saat melaksanakan
praktikum, harus fokus dan teliti supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Albayudi. 2005. Kajian sistem olah tanah dan pemberian mulsa jerami padi terhadap
erosi tanah ultisol serta hasil jagung. Dalam : Prosiding Seminar Nasional
Hasil- hasil Penelitian spesifik lokasi. Jambi 23-24 November 2005.
Hal :279- 284.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi ke-2. Bogor: IPB Press.
Azwir dan Ridwan. 2009. Pemberian bahan organik dan sistem persiapan lahan pada
budidaya jagung di lahan kering. Dalam : Prosiding Seminar Inovasi Teknologi
Peningkatan Produksi Pertanian Spesifik Lokasi, Bandar Lampung 2-3
Desember 2009. Hal :167-176.
Banuwa, I.S. 2013. Erosi. Kencana prenada Media Group. Jakarta. 206 hal.
Intara, Yazid, dkk. 2011. “ Mempelajari Pengaruh Pengolahan Tanah dan Cara
Pemberian Air terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.)”.
EMBRYO. 8(1): 32-39.
Nurwardani Paristiyanti, 2008, Teknik Pembibitan Tanaman Dan Produksi Benih Jilid
I Untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Putte, A.V.D., G Govers, J. Diels, C. Langhans, W. Clymans, EVanuytrecht, R.
Merckx, and D. Raes. 2012. Soil Functioning and Conservation Tillage in
Belgian Loam Belt. Journal. Vol 122:1-11
Sutrisno, Joko (2010). Removal Kadar Besi (Fe) dalam Air Bersih Secara Spray
Aerator Disertai Pembubuhan Kaporit

Anda mungkin juga menyukai