Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR

PERSIAPAN LAHAN

Dosen pengampu
Dr. Ir. Hamzah, M.Si
Suci Ratna Puri, SP, M.Si

Asisten praktikum
Pajri Septiawan

Disusun oleh
Anisya Fatel Siahaan D1D022033

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Persiapan lahan dan pengolahan lahan merupakan kegiatan dalam
mempersiapkan lahan sebelum ditanami dengan maksud agar lahan tersebut ideal bagi
pertumbuhan tanaman serta mempermudah dalam proses selanjutnya (Pandu B
Wahono, 1995), kegiatan ini dapat menentukan kualitas tempat tumbuh bagi tanaman
pada areal tersebut. Persiapan lahan seperti pengolahan tanah akan membantu
menggemburkan tanah, meningkatkan aerasi dan drainase, serta mempermudah
penetrasi akar tanaman. Hal tersebut akan membantu tanaman tumbuh dengan optimal
dan menyerap air dan nutrisi yang dibutuhkan. Tujuan dari persiapan lahan adalah
untuk mengkondisikan lahan tempat budi daya tanaman agar sesuai dengan kondisi
yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Persiapan lahan tidak hanya menjadi langkah teknis, tetapi juga memiliki
implikasi besar terhadap keberlanjutan hutan dan manajemen sumber daya alam.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang peran persiapan lahan dalam silvikultur,
mahasiswa diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan strategi yang
efektif dalam mengelola lahan untuk keberlanjutan hutan.

1.2 Tujuan Praktikum


a. Memahami pentingnya persiapan lahan dalam budidaya tanaman.
b. Mempelajari berbagai metode persiapan lahan.
c. Mempraktikkan secara langsung metode persiapan lahan.
d. Mengevaluasi hasil persiapan lahan.

1.2 Manfaat Praktikum


a. Agar mampu menjelaskan pentingnya persiapan lahan dalam budidaya
tanaman
b. Agar mampu memilih metode persiapan lahan yang tepat untuk jenis tanaman
dan kondisi lahan
c. Agar mampu mempraktikkan metode persiapan lahan dengan benar
d. Agar mampu mengevaluasi hasil persiapan lahan

2
1.4 Materi Praktikum
a. Pentingnya persiapan lahan
b. Metode persiapan lahan
c. Praktik persiapan lahan
d. Evaluasi hasil persiapan lahan

3
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan tempat


Hari/tanggal : Sabtu, 17 Februari 2024
Tempat : Kebun Pembibitan Fakultas Kehutanan

2.2 Alat dan bahan


a. Alat tulis
b. Alat ukur
c. Parang
d. Alat pengolahan tanah
e. Kamera

2.3 Prosedur praktikum


a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum
b. Langkah pertama yaitu pemilihan lokasi lahan yang akan dibersikan
c. Pembersihan lahan dengan mengambil sampah dan tumbuh tumbuahan yang
ada pada lokasi atau lahan menggunakan parang
d. Mengolah tanah agar menjadi gembur menggunakan cangkul
e. Menggemburkan tanah menggunakan cangkul
f. Mengukur lahan yang telah disiapkan menggunakan alat ukur

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
 TALLY SHEET PERSIAPAN LAHAN
No Tahapan Dokumentasi Keterangan
Persiapan
Lahan
1 Pemilihan Pemilihan lokasi yang
lokasi bertujuan agar tanaman
dan sampah yang ada pada
lahan menjadi bersih dan
lahan siap di tanam. Serta
pemilihan tanah juga
penting, Tanah yang
gembur dan memiliki
aerasi yang baik akan
membantu tanaman
menyerap nutrisi dan air
secara maksimal, sehingga
menghasilkan
pertumbuhan yang optimal
dan meningkatkan hasil
panen
2 Pembersihan Land clearing adalah
lahan pembersihan lahan yang
akan dijadikan area
pertanaman, yaitu dengan
membersihkan tanaman
dan sampah yang ada pada
area penanaman, agar
lahan siap ditanami.
Pembersihan yang

5
dilakukan yaitu secara
manual dengan
menggunakan cangkul dan
parang.

3 Pengolahan Pengolahan tanah sangat


tanah penting dalam persiapan
lahan. Pengolahan tanah
yang bertujuan untuk
memperbaiki struktur
tanah dengan cara
mencangkul atau
membajak (sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan).

4 Penggemburan Persiapan lahan seperti


tanah pengolahan tanah
membantu
menggemburkan tanah,
meningkatkan aerasi dan
drainase, serta
mempermudah penetrasi
akar tanaman. Hal
tersebut akan membantu
tanaman tumbuh dengan
optimal dan menyerap air
dan nutrisi yang
dibutuhkan.

6
5 Pengukuran Pengukuran lahan
lahan membantu dalam
perencanaan optimal
penggunaan ruang dan
memastikan bahwa
tanaman ditanam dengan
jarak yang sesuai,
membantu dalam
pengaturan pola tanam
yang efisien, termasuk
orientasi barisan tanaman,
sistem penanaman, dan
penentuan arah
penyiraman yang optimal.

3.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 17 Februari 2024 yaitu
tentang persiapan lahan yang dilakukan di kebun pembibitan fakultas kehutanan.
Dalam praktikum, dapat mengetahui pentingnya persiapan lahan. Persiapan lahan
merupakan pekerjaan membuka lahan dan membersihkan dari vegetasi yang ada
untuk diolah dan disiapkan untuk penanaman. Didalam pembukaan lahan areal yang
dibuka berupa hutan primer, hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria
hutan yang ada dan intensitas pekerjaan yang harus dikerjakan maka dapat
digolongkan hutan berat,hutan sedang, dan hutan ringan. (prasetyo,dkk,2008).
Tanaman intoleran adalah tanaman yang tumbuh membutuhkan sinar matahari,
sehingga tidak perlu naungan, seperti jenis pohon pionir seperti pinus. Sebaliknya,
tanaman toleran adalah tanaman yang tumbuh dengan baik di bawah naungan, seperti
jenis Shorea sp (meranti). Perbedaan pada pertumbuhan tanaman intoleran dapat
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan, sedangkan tanaman toleran
dapat tumbuh dengan baik di bawah naungan karena memiliki adaptasi khusus.
Pemilihan lokasi yang bertujuan agar tanaman dan sampah yang ada pada
lahan menjadi bersih dan lahan siap di tanam. Serta pemilihan tanah juga penting,
Tanah yang gembur dan memiliki aerasi yang baik akan membantu tanaman

7
menyerap nutrisi dan air secara maksimal, sehingga menghasilkan pertumbuhan yang
optimal dan meningkatkan hasil panen.
Mengolah tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat pertanian yang
telah tersedia sehingga diperoleh susunan tanah yang sebaik-baiknya ditinjau dari
struktur maupun porositas tanah. Dalam praktikum pengolahan tanah kali ini
dilakukan dengan tenaga manusia. Alat yang digunakan juga sederhana yaitu cangkul
dan parang. Hal ini karena lahan yang dikerjakan tidak terlalu luas.
Tujuan pengolahan tanah menurut Soekardi (1986) adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik karena adanya pengolahan tanah
memungkinkan peredaran air, udara dan suhu didalam tanah menjadi lebih baik.
2. Meningkatkan sifat-sifat fisik tanah, menjamin memperbaiki struktur dan porositas
tanah sehingga antara pemasukan air dan pengeluarannya menjadi seimbang, berarti
cepat basah dan optimal yang berarti akan menjamin aktifitas biologi akan menjadi
optimal pula.
Untuk mendapatkan kondisi tanah yang optimal sesuai untuk pertumbuhan
tanaman, perlu mempersiapkan tanah sebagai lahan atau tempat budidadaya dengan
sebaik-baiknya dan melalui tahap memperhatikan beberapa faktor, yaitu kedalaman
tanah, kemiringan lahan atau kelerengan. dan tenaga kerja yang digunakan.. Tujuan
lain dari kegiatan pengolahan tanah tersebut yaitu agar tanaman mampu mendapatkan
kebutuhan unsur hara dan air dengan baik jika tanah berada dalam keadaan yang baik
(Ariyanti 2011).
Adapun kegiatan penyiapan lahan dibagi dua tahap:
1. Pembersihan lahan, yaitu berupa penebasan terhadap semak belukar dan padang
rumput. Selanjutnya hasil tebasan ditumpuk pada temp at tertentu agar tidak
mengganggu ruang tumbuh tanaman.
2. Pengolahan tanah yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara
mencangkul atau membajak (sesuai dengan kondisi dan kebutuhan).
Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat persemaian,
tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik,membenamkan sisa
tanaman, dan memberantas gulma. Mengolah tanah adalah untuk menciptakan sifat
olah yang baik, dan sifat ini mencerminkankeadaan fisik tanah yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah
alami yang baik yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila
pengolahan tanah terlalu intensif maka struktur tanah akan rusak (Arsyad 2000).

8
Persiapan lahan seperti pengolahan tanah membantu menggemburkan tanah,
meningkatkan aerasi dan drainase, serta mempermudah penetrasi akar tanaman. Hal
tersebut akan membantu tanaman tumbuh dengan optimal dan menyerap air dan
nutrisi yang dibutuhkan.
Pengukuran lahan membantu dalam perencanaan optimal penggunaan ruang
dan memastikan bahwa tanaman ditanam dengan jarak yang sesuai, membantu dalam
pengaturan pola tanam yang efisien, termasuk orientasi barisan tanaman, sistem
penanaman, dan penentuan arah penyiraman yang optimal.
Metode pembukaan lahan yang sebaiknya dilakukan adalah pembukaan lahan
tanpa bakar, karena dengan cara membakar hutan dilarang oleh pemerintah dengan
dikeluarkannya SK Dirjen Perkebunan No. 38 tahun 1995, tentang pelarangan
membakar hutan.Selain itu alasan menggunakan metode ini adalah:
1. Mempertahankan kesuburan tanah
2. Menjamin pengembalian unsur hara
3. Mencegah erosi permukaan tanah dan
4. Membantu pelestarian lingkungan
Adapun manfaat dari penyiapan lahan yaitu efisiensi biaya, efisiensi waktu,
memudahkan penanaman, memudahkan pengawasan, memudahkan, penyulaman,
memudahkan pemeliharaan, meningkatkan survival rate (%tumbuh) dan
meningkatkan pertumbuhan.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan membersihkan dari
vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk penanaman. Proses persiapan
lahan pada praktikum ini melibatkan serangkaian langkah-langkah, termasuk
pemilihan lokasi, pembersihan lahan, pengolahan tanah, penggemburan tanah dan
pengukuran lahan. Persiapan lahan yang tepat dapat meningkatkan hasil panen dengan
menyediakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Persiapan lahan yang tepat dapat membantu menghemat biaya produksi dengan
mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida karena tanaman dapat tumbuh dengan
optimal pada kondisi tanah yang baik serta mempermudah proses penanaman dan
pemupuka dan mengurangi risiko gagal panen. Faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam persiapan lahan diantaranya jenis tanaman yang akan ditanam, kondisi tanah,
iklim serta ketersediaan alat dan tenaga.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Dwi Cirucs. 2011. Cara budidaya kacang tanah organic. Diakses pada
tanggal 20 Februari 2024.
Arsyad 2000. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Pandu B Wahono, 1995. Petunjuk Teknis persiapan dan pengolahan lahan
pembangunan HTI Pulp. Pontianak
Prasetyo, B.H., D. Setyorini. 2004. Karakteristik Tanah Sawah Dari Endapan Aluvial
Dan Pengelolaannya. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 2 No. 1, Juli 2008. hal 2.
Soekardi. 1986. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah. Penunjang
Pembangunan Nasional, Jakarta
Soekardi. 1986. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah. Penunjang Pembangunan
Nasional, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai