Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI MONETER

CRITICAL JOURNAL REVIEW ( CJR)

DOSEN PENGAMPU : PEBRI HASTUTI , S.Pd.M.Pd

Oleh

NAMA : BRADA ASTORA TARIGAN ( 7192540007 )


ERWIN SATRIA H SINAGA ( 7193240005 )
ESTEVANIA LANDAETA ( 7191240015 )
PRODI : ILMU EKONOMI B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020/2021


IDENTITAS JURNAL 1

A. JUDUL : ANALISIS PENGARUH ASPEK MONETER DAN FISKAL


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
B. PENULIS : Angandrowa Gulo
C. ISSN : 0853 - 0203
D. TAHUN : 2008
Hasil review journal 1
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 1988 – 2007 menunjukkan peningkatan setiap tahun,
kecuali tahun 1998 sebagai akibat dari krisis ekonomi yang terjadi mulai tahun 1997. Hingga saat
terjadinya krisis ekonomi (hingga tahun 1997), dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
meningkat secara fluktuatif, dimana peningkatan yang terbesar terjadi pada tahun 1995 sebesar 8,24 %,
dan yang paling rendah pada tahun 1997 sebesar 4,59 %. Selama periode tahun 1988 – 1997 fluktuasi
peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong rendah, (diilustrasikan sebesar 8,24 – 4,59 % =
3,65 %). Sebagai dampak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997, maka pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 1998 mengalami penurunan sebesar 13,24 %. Selanjutnya setelah krisis ekonomi
pada periode 1999 – 2007, kecuali untuk tahun 1999 dan tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Indonesia
cukup stabil, dengan pertumbuhan antara 3,83 – 5,67 %, yang berarti fluktuasinya cukup rendah, yaitu
5,67 – 3,83 = 1,84 %), yang berarti cukup stabil. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia
lebih stabil pada kondisi sebelum krisis ekonomi dibandingkan setelah krisis ekonomi, karena salah satu
indikator baiknya pertumbuhan ekonomi adalah stabilitas pertumbuhan ekonomi, bukan besarnya laju
pertumbuhan ekonomi.
Bila kita lihat dari data diatas , Pengeluaran rutin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi
merupakan dampak tidak langsung, karena pengeluaran rutin tidak secara langsung berhubungan dengan
aktivitas ekonomi, sehingga berpengaruh tidak signifikan. Dan bila kita lihat dari aspek pembangunan nya
Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan
perekonomian masyarakat melalui pendapatan dan kesempatan kerja, tetapi memberikan sarana dan
prasarana bagi kelancaran investasi oleh pihak swasta. Investasi pihak swasta inilah yang secara langsung
berdampak terhadap perekonomian masyarakat karena akan memberikan lapangan kerja dan pendapatan
yang cukup lama kepada masyarakat. Dengan investasi yang berkembang tentu sejalan dengan peredaran
uang di masyarakat yang dimana jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki
hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam periode yang sama,
jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini juga menunjukkan
bahwa perkembangan indikator moneter secara parsial searah dengan perkembangan PDB. Dengan
penjelasan-penjelasan atas Dengan demikian, bahwa kebijakan fiskal pada tahun berjalan dapat saja
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi dalam jangka panjang dana yang diperoleh
dari kebijakan pemerintah tersebut akan digunakan sebagai dana pembiayaan pemerintah. Penemuan
tersebut mendukung adanya pendapat bahwa pemerintah memegang peranan penting dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia.
Kesimpulan
Daftar pustaka

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0,5&qsp=1&q=indikator+moneter+ekonomi+indonesia&qst=br#d=gs_qabs
&u=%23p%3DK2l1PhP8ZYUJ

Anda mungkin juga menyukai