MODUL
Matematika
MATRIKS
Pokok Bahasan
Pengertian Matriks
KELAS XI
SEMESTER GANJIL
Oleh
Ade Maria Citra Dewi
SMK NEGERI 1 SAYAN
KOMPETENSI DASAR
3.3. Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan menggunakan masalah kontekstual dan
melakukan operasi pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar,
dan perkalian serta transpose.
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks dan operasinya
TUJUAN PEMBELAJARAN
INFO
Tentu kamu dapat melihat susunan tersebut dapat berupa pola baris atau kolom, bukan? Bentuk susunan
berupa baris dan kolom akan melahirkan konsep matriks yang akan dipelajari. Sebagai contoh lainnya adalah
susunan angka dalam bentuk tabel. Pada tabel terdapat baris atau kolom, banyak baris atau kolom bergantung
pada ukuran tabel tersebut.Ini sudah merupakan gambaran dari sebuah matriks. Agar kamu segera dapat
menemukan konsepnya, mari perhatikan beberapa gambaran dari permasalah.
A. Pengertian Matriks
Sebelum kita membahas tetang pengertian matriks terlebih dahulu kita akan menyimak masalah yang disajikan
berikut ini.
Masalah
Seorang wisatawan lokal hendak berlibur ke beberapa tempat wisata yang ada di Pulau Jawa. Untuk
memaksimalkan waktu liburan, ia mencatat jarak antara kota – kota tersebut sebagai berikut:
Bandung – Semarang 367 km
Semarang-Yogyakarta 115 km
Bandung – Yogyakarta 428 km
Dapatkah kamu membuat susunan jarak antar kota tujuan wisata tersebut jika wisatawan tersebut
memulai perjalanannya dari Bandung? Kemudian berikan makna setiap angkan dalam susuna tersebut.
Alternatif Penyelesaian
Wisatawan akan memulai perjalanannya dari Bandung ke kota – kota wisata di Pulau Jawa. Jarak antar
kota tujuan wisata dituliskan sebagai berikut:
Bandung Semarang Yogyakarta
Bandung 0 367 428
Semarang 367 0 115
Yogyakarta 428 115 0
Berdasarkan tampilan diatas, dapat dilihat jarak antar kota tujuan wisata dengan membaca data dari baris
ke kolom. Susunan tersebut dapat juga dituliskan sebagai berikut
0 367 428
[367 0 115]
428 115 0
Susunan Jarak antarkota di Pulau jawa ini terdiri dari 3 baris dan 3 kolom
Sehingga dari penyelesaian permasalahan diatas kita dapat membuat definisi mengenai matriks, yaitu
matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam satuan jajaran
berbetuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan dalam kurung biasa "( )" atau
kurung siku "[ ]"
Selanjutnya, kita akan membahas mengenai entry – entry pada matriks melalui permasalaahn berikut!
Masalah
Manager supermarket ingin menata koleksi barang yang tersedia. Ubahlah bentuk susunan barang di
supermarket dibawah ini menjadi matriks dan tentukan entry – entrynya
Alternatif penyelesaian
Gambar diatas mendeskripsikan susunan barang – barang pada rak supermarket yang terdiri tiga baris
dan tiga kolom. Bentuk matriks dari susunan barang tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
10 20 14
𝐴 = [18 12 8 ]
22 6 17
Misalkan pada matriks A diats entry – entrynya dinyatakan dengan 𝑎 dan umumnyan entry – entry dari
suatu matriks diberi tanda indeks, misalnya 𝑎𝑖𝑗 yang artinya entry dari matriks 𝐴 yang terletak pada baris
𝑖 dan kolom 𝑗. Maka koleksi susu yang terdapat pada baris ke-1, kolom ke-1 dapat dinyatakan dengan
𝑎11 = 10. Koleksi barang yang terdapat pada baris ke-2 kolom ke-3 adalah koleksi detergen yang
dinyatakan pula dengan 𝑎23 = 8 dana untuk selanjutnya entry matriks 𝐴 dapat dinyatakan dengan
𝑎11 = 10 𝑎21 = 18 𝑎31 = 22
Contoh
1 2 3
1. Matrika 𝐴 = [ ] maka ordo matriks 𝐴 tersebut adalah 2 × 3 dan dituliskan 𝐴2×3
3 0 −1
1
2. 𝐵 = [2] maka ordo matriks 𝐵 tersebut adalah 3 × 1 dan dituliskan 𝐵3×1
3
C. Jenis – Jenis Matriks
1. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang terdiri atas satu baris asja. Biasanya ordo matriks seperti ini adalah 1 ×
𝑛, dengan 𝑛 banyak nya kolom pada matriks tersebut
Contoh:
𝐴1×2 = [46 3]
𝐵1×4 = [22 19 14 12]
2. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas suatu kolom saja. Matriks kolom berordo 𝑚 × 1, dengan 𝑚
banyak baris pada matriks tersebut.
Contoh:
43
𝐴3𝑥1 = [22]
19
46
43
𝐵5𝑥1 = 22
19
[12]
4. Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom sama.Matriks ini memiliki ordo
𝑛×𝑛
Contoh:
46 43
𝐴2×2 = [ ]
22 19
46 43
𝐵2×2 = [ ]
22 19
5. Matriks seitiga
Matriks Segitiga Atas, yaitu matriks yang semua elemen di bawah diagonal utamanya nol.
5 7 9 4
2 1 3 0 1
1 6
Contoh : A 0 1 4 B
0 0 4 8
0 0 5
0 0 0 3
Matriks Segitiga Bawah, yaitu matriks yang semua elemen di atas diagonal utamanya nol
5 0 0 0
3 0 0 0 1
4 4 0 0 0
Contoh : K B 9 3 4 0
1 3 2
8 2 6 7
6. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali elemen-elemen diagonal
utamanya.
2 0 0 0
1 0 0 0
1 0 0
Contoh : E 0 2 0
F
0 0 5 0
0 0 5
0 0 0 4
7. Matriks Identitas
Matriks Identitas adalah matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu, dan elemen lainnya
nol.
1 0 0 0
1 0 0 0
1 0 1 0 0
Contoh : I 2 I 3 0 1 0 I 4 0 0
0 1 0 0 1
0 1
0 0 0 1
8. Matriks Nol
Matriks nol adalah matriks yang setiap elemennya nol.
0 0 0 0 0
Contoh : A , B
0 0 0 0 0
D. Transpose Matriks
Transpose dari matriks 𝐴 yang berordo 𝑚 × 𝑛 adalah matriks yang diperoleh dari matriks 𝐴 dengan menukar
entry baris menjadi entry kolom dan sebaliknya, sehingga berordo 𝑛 × 𝑚. Notasi transpose matriks 𝐴𝑚×𝑛
adalah 𝐴𝑇 𝑛×𝑚 .
Contoh:
15 5 ] 15 30]
Jika 𝐴 = [ maka 𝐴𝑡 = [
30 25 5 25
10 20 14 10 18 22
Jika 𝑆 = [ 18 12 8 ] maka 𝑆 𝑡 = [ 20 12 6 ]
22 6 17 14 8 7
1 2 3 1 3 2
Jika 𝐴 = [3 4 5] maka 𝐴𝑡 = [2 4 1]
2 1 2 3 5 1
Konsep
Kedua matriks pada contoh a dan b adalah sama. Entry masing-masing matriks juga sama, bukan?
Bagaimana dengan ordo kedua matriks? Dari kedua contoh di atas tampak bahwa entry-entry seletak dari
kedua matriks yang berordo sama mempunyai nilai yang sama.
Tentukan nilai 𝑎 + 𝑏 + 𝑥 + 𝑦 !
Alternatif Penyelesaian:
9 2𝑥 3𝑎 12
Karena 𝑃 = 𝑄 maka [ ]=[ ]
𝑦 10 2 2𝑏
Dari kesamaan diatas diperoleh
9
9 = 3𝑎 maka 𝑎 = 3 = 3
12
2𝑥 = 12 maka 𝑥 = =6
2
𝑦=2
10
10 = 2𝑏 maka 𝑏 = 2 = 5
Maka nilai 3 + 5 + 6 + 2 = 16
Kesimpulan
https://www.youtube.com/wat
ch?v=HqssIxIg7T4
EVALUASI
Petunjuk:
1. Kerjakanlah lembar evaluasi dengan baik dan jangan bekerjasama dengan peserta didik lain
2. Lembar evaluasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
3. Evaluasi dikerjakan setelah semua materi ini selesai dibahas dan hasil pekerjaan di unggah melalui google
class room
Soal Uraian!
8 12 14
1. Diberikan matriks 𝐴 = [18 16 8 ]
22 6 17
Sebutkan entry matriks yang terletak pada:
a. Baris ke-2
b. Kolom ke-3
c. Baris ke-3 dan kolom ke-1
d. Baris ke-1 dan kolom ke-3
2. Diketahui sistem persamaan linear berikut.
3x + 5y – x = 4
5x + 2y – 3z = 8
2x – 4y + 2z = 6
Maka:
a. Susunlah sistem persamaan linear di atas ke dalam matriks A.
b. Tentukan ordo matriks A.
c. Hitunglah a32 + a21 + a13
3. Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut:
3𝑥 + 4𝑦 − 3𝑧 = 12
a. {−2𝑥 + 7𝑦 − 6𝑧 = 9
5𝑥 + 8𝑦 − 𝑧 = −10
−3 = 9𝑥 + 6𝑦 − 7𝑧
b. {
−5 = 12𝑥 + 4𝑦 − 8𝑧
Nayatakanlah:
1. Matriks koefisien sistem persamaan linear tersebut
2. Ordo matriks yang terbentuk
𝑝+2 2 𝑝 6
4. Misalkan matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Bila 3𝐴 = 𝐵, tentukan nilai 𝑝 dan 𝑞!
3 5 6 𝑞 + 3
𝑝−𝑞 𝑞+𝑟 16 2
5. Diketahui [ ]=[ ]. Tentukan nilai 𝑝, 𝑞, 𝑟, dan 𝑠!
3𝑠 + 𝑟 2𝑝 − 4𝑠 14 12
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.Matematika SMA Kelas XI Revisi 2017. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
MATRIKS
Pokok Bahasan
Operasi Pada Matriks
KELAS XI
SEMESTER GANJIL
Oleh
Ade Maria Citra Dewi
SMK NEGERI 1 SAYAN
PERTEMUAN 1
KOMPETENSI DASAR
3.3 3.3. Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan menggunakan masalah kontekstual dan
melakukan operasi paa matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian
serta transpose
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan matriks dan operasinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
INFO
Penerapan Operasi Matriks dalam
kehidupan sehari - hari
https://www.youtube.com/watch?v=4U
AU9CrUizs
A. OPERASI PENJUMLAHAN PADA MATRIKS
Ayo Mengamati!
Pak Lukman adalah seorang pengusaha batik dan memiliki cabang di Pemalang dan Tegal. Di
dua cabang tersebut diproduksi dua jenis pakaian, yaitu kemeja dan kaos. Produksi pakaian
tersebut dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan kualitasnya, yaitu standard, deluxe dan premium.
Cermati tabel di bawah ini tentang total produksi kemeja dan kaos pada tahun 2019 di kedua
cabang. Cabang Pemalang Cabang Tegal
Hitunglah total produksi pakaian kedua cabang berdasarkan jenis kualitas pakaian!
Alternatif Penyelesaian 1
Jumlahkan total produksi pada tiap cabang sesuai dengan jenis pakaian dan jenis kualitasnya.
Sehingga diperoleh
1. Total produksi kemeja
Kualitas Standar = Kemeja cabang pemalang + kemeja cabang Tegal = 1.960 + 2.960= 4.920
Kualitas Deluxe = Kemeja cabang pemalang + kemeja cabang Tegal = 1.240 + 3.240= 4.480
Kualitas Premium = Kemeja cabang pemalang + kemeja cabang Tegal = 921 + 820=1.741
2. Total produksi kaos
Kualitas Standar = Kaos cabang pemalang + kaos cabang Tegal = 3.820 + 4.220= 8.040
Kualitas Deluxe = kaos cabang pemalang + kaos cabang Tegal = 2.460 + 2.960= 5.420
Kualitas Premium = kaos cabang pemalang + kaos cabang Tegal = 1.540 + 1.640=3.180
Alternatif Penyelesaian 2
Sajikan total produksi pakaian kedua cabang berdasarkan jenis kualitas pakaian
menggunakan tabel seperti berikut!
Alternatif Penyelesaian 3
Misalkan matriks A mewakili tabel produksi cabang Pemalang, matriks B mewakili tabel
produksi cabang Tegal, dan matriks C mewakili tabel total produksi kedua cabang. Maka:
Sehingga:
Definisi
Misalkan 𝑨 dan 𝑩 adalah matriks berordo 𝒎 × 𝒏 dengan entry – entry 𝒂𝒊𝒋 dan 𝒃𝒊𝒋 . Matriks
𝑪 adalah jumlah matriks 𝑨 dan matriks 𝑩, ditulis 𝑪 = 𝑨 + 𝑩, apabila matriks 𝑪 juga
berordo 𝒎 × 𝒏 dengan entry – entry ditentukan oleh 𝒄𝒊𝒋 = 𝒂𝒊𝒋 + 𝒃𝒊𝒋 untuk semua 𝒊 dan 𝒋
CONTOH SOAL
10 2 4 2 2 8
1. Jika 𝑃 = [ ], 𝑄 = [ ], maka
1 3 5 1 0 1
10 + 2 2+2 4+8 12 4 12
𝑃+𝑄 = [ ]=[ ]
1+1 3+0 5+1 2 3 6
6 3 1
2. Diketahui matriks 𝑇 = [5 5 0]. Mari kita tunjukan bahwa 𝑇 + 𝑂 = 𝑇 dan 𝑂 + 𝑇 = 𝑇.
1 3 7
Matriks 𝑂 dalam hal ini adalah matriks nol berordo 3 × 3, karea matriks tersebut akan dijumlahkan
dengan matriks 𝑇 berordo 3 × 3 juga
6 3 1 0 0 0
𝑇 + 𝑂 = [5 5 0 ] + [0 0 0]
1 3 7 0 0 0
6+0 3+0 1+0
= [5 + 0 5 + 0 0 + 0 ]
1+0 3+0 7+0
6 3 1
= [5 5 0 ] = 𝑇
1 3 7
0 0 0 6 3 1
𝑂 + 𝑇 = [0 0 0 ] + [5 5 0]
0 0 0 1 3 7
0+6 0+3 0+1
= [0 + 5 0+5 0 + 0]
0+1 0+3 0+7
6 3 1
= [5 5 0] = 𝑇
1 3 7
Kesimpulan
Dua Matriks dapat dijumlahkan hanya jika memiliki ordo yang sama dan ordo matriks hasil
penjumlahan dua matriks adalah sama dengan ordo matriks yang dijumlahkan
Harga Produksi
Menu Makanan Bandung Makassar
whole chicken original Rp108.000 Rp114.000
whole chicken crispy Rp101.000 Rp109.000
wing bucket origina Rp67.000 Rp70.000
Hitunglah keuntungan dari outlet Bandung dan Makassar dari masing-masing menu
makanan!
Alternatif Penyelesaian 1
Keuntungan di peroleh dengan cara melakukan pengurangan terhadap harga jual dengan
harga produksi .Sehingga diperoleh
1. Keuntungan Outlet Bandung
Keuntungan w.c Original= Harga jual - Harga produksi = 108.000 – 93.000= 15.00
Keuntungan w.c Crispy= Harga jual - Harga produksi = 101.000 – 91.000= 10.000
Keuntungan w.b Original= Harga jual - Harga produksi = 67.000 – 62.000= 5.000
2. Keuntungan Outlet Makassar
Keuntungan w.c Original= Harga jual - Harga produksi = 114.000 – 101.000= 13.000
Keuntungan w.c Crispy= Harga jual - Harga produksi = 109.000 – 97.000= 12.000
Keuntungan w.b Original= Harga jual - Harga produksi = 70.000 – 66.000= 4.000
Alternatif Penyelesaian 2
Sajikan keuntungan keuntungan dari outlet Bandung dan Makassar menggunakan tabel
seperti berikut!
Outlet Bandung
Outlet Makassar
Alternatif Penyelesaian 3
Misalkan matriks A mewakili tabel biaya produksi, matriks B mewakili tabel harga jual,dan
matriks C mewakili tabel keuntungan.Maka diperoleh:
Definisi
CONTOH SOAL
−2 9
1. Jika 𝐾 = [ 3 ] dan 𝐿 = [7], maka
5 5
−2 −9 −2 + (−9) −11
𝐾 − 𝐿 = 𝐾 + (−𝐿) = [ 3 ] + [−7] = [ 3 + (−7) ] = [ −4 ]
5 −5 5 + (−5) 0
1 3 2 4 2 3 5
2. Diketahui matriks 𝐴 = [5 7 ], 𝐵 = [ 8 6 ] dan 𝑍 = [ 7 11 13]
9 11 10 12 17 19 23
Jika ada, tentukan pengurangan – pengurangan matriks berikut
a. 𝐵 − 𝐴
b. 𝐵 − 𝐶
c. 𝐴 − 𝐶
Maka:
2 4 1 3 2−1 4−3 1 1
a. 𝐵 − 𝐴 = [ 8 6 ] − [5 7 ] = [ 8 − 5 6 − 7 ] = [3 −1]
10 12 9 11 10 − 9 12 − 11 1 1
b. Matriks 𝐵 dan matriks (−𝐶 ) tidak dapat dioperasikan karena matriks 𝐵 memiliki ordo yang tidak
sama dengan ordo matriks (−𝐶 ), yaitu matriks 𝐵 memiliki ordo 3 × 2 dan matriks (−𝐶 ) memiliki
ordo 3 × 3. Sehingga 𝐵 − 𝐶 tidak ada.
c. Matriks 𝐴 dan matriks (−𝐶 ) tidak dapat dioperasikan karena matriks 𝐴 memiliki ordo yang tidak
sama dengan ordo matriks (−𝐶 ), yaitu matriks 𝐵 memiliki ordo 3 × 2 dan matriks (−𝐶 ) memiliki
ordo 3 × 3. Sehingga 𝐴 − 𝐶 tidak ada
Kesimpulan
1. Pengurangan dua matriks dapat dilakukan jika jika memiliki ordo yang sama dan ordo
matriks hasil pengurangan dua matriks adalah sama dengan ordo matriks yang
dikurangkan
2. Pengurangan dua matriks dapat juga dilakukan dengan mengurangkan langsung entry –
entri yang seletak dari kedua matriks tersebut, seperti yang berlaku pada penjumlahan
dua matriks, yaitu 𝑨 − 𝑩 = ൣ𝒂𝒊𝒋 ൧ − ൣ𝒃𝒊𝒋 ൧
Misal hasil panen jagung dan kedelai (dalam ton) Pak Adi dan Pak Budi pada tahun 2017
dinyatakan pada tabel berikut.
Misalkan 𝑨 adalah suatu matriks berordo 𝒎 × 𝒏 dengan entry – entry 𝒂𝒊𝒋 dan 𝒌 adalah
suatu bilangan real. Matriks 𝑪 adalah hasil perkalian bilangan real 𝒌 terhadap matriks 𝑨,
dinotasikan 𝑪 = 𝒌𝑨, bila matriks 𝑪 berordo 𝒎 × 𝒏 dengan entry – entrynya ditentukan
oleh:
𝒄𝒊𝒋 = 𝒌𝒂𝒊𝒋 (untuk semua 𝒊 dan 𝒋)
Contoh:
2 3 2×2 2×3 4 6
1. Jika 𝐻 = [4 5], maka 2𝐻 = [2 × 4 2 × 5] = [8 10]
1 2 2×1 2×2 2 4
1 1 1
× 12 × 30 × 15
12 30 15 3 3 3 4 10 5
1 1 1 1
2. Jika 𝐴 = [ 0 24 18 ], maka 3 𝐴 = 3
×0
3
× 24
3
× 18 = [0 12 6 ]
3 −3 −12 1 1 1 1 −1 −4
[ 3×3 3
× (−3) 3
× (−12)]
D. OPERASI PERKALIAN DUA MATRIKS
Perhatikan contoh berikut!
Harga satu pensil dan bolpoin di Koperasi Sekolah berturut-turut adalah Rp1.000,00
dan Rp2.000,00. Desy membeli 2 pensil dan 3 bolpoin, sedangkan Sinta membeli 1
pensil dan 4 bolpoin. Berapa rupiah uang yang harus dibayarkan Desy dan Sinta
masing-masing?
Definisi
Misalkan 𝑨𝒎×𝒏 dan matriks 𝑩𝒏×𝒑 matriks 𝑨 dapat dikalikan dengan matriks B jika
banyak baris matriks A dama dengan banyak kolom matriks B. Hasil perkalian matriks
A berordo 𝒎 × 𝒏 terhadap matriks B berordo 𝒏 × 𝒑 adalah suatu matriks berordo 𝒎 × 𝒑
Jika C adalah matriks hasil perkalian matriks 𝑨𝒎×𝒏 terhadap matriks 𝑩𝒏×𝒑 dan
dinotasikan dengan 𝑪 = 𝑨 ∙ 𝑩 maka:
a. Matriks C berordo 𝒎 × 𝒑
b. Entry – entry matriks C pada baris ke-i dan kolom ke-j dinotasika dengan 𝒄𝒊𝒋 , diperoleh
dengan cara mengalikan entry baris ke-i dari matriks A terhadap entry kolom ke-j dari
matriks B, kemudian dijumlahkan. Dinotasikan
𝑪𝒊𝒋 = 𝒂𝟏𝒊 𝒃𝟏𝒋 + 𝒂𝒊𝟐 𝒃𝟐𝒋 + 𝒂𝒊𝟑 𝒃𝟑𝒋 + ⋯ + 𝒂𝒊𝒏 𝒃𝒏𝒋
CONTOH SOAL
Diketahui
3 2 5 5 6
A , B 6 , C 7 9 D 7 8
1 4 dan .
Terntukan :
a. AB
b. AC
c. AD
Alternatif Penyelesaian:
3 2 5 (3)(5) + (2)(6) 15 + 12 27
a. 𝐴𝐵 = [ ][ ] = [ ]=[ ]=[ ]
1 4 6 (1)(5) + (4)(6) 5 + 24 29
b. AC tidak dapat dikalikan, karena banyaknya baris matriks A tidak sama dengan banyaknya baris matriks C
Kesimpulan
https://www.youtube.com/wat
ch?v=2mIQgRSsGyc
EVALUASI
Petunjuk:
1. Kerjakanlah lembar evaluasi dengan baik dan jangan bekerjasama dengan peserta didik lain
2. Lembar evaluasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
3. Evaluasi dikerjakan setelah semua materi ini selesai dibahas dan hasil pekerjaan di unggah melalui google
class room
Soal Uraian!
1. Diketahui matriks-matriks:
1 2 4 8 1 0
5 2
A = 6 4 3 , B = , C = 1 1 3
0 5 4 0 1 2 4 1
Tentukan:
a. AB c. AC e. 2A + C
b. BA d. CA f. 3(A – C)
1 1 0 1
2. Jika A = dan B , maka matriks ( A + B ) ( A – B ) – ( A – B ) ( A + B )
1 1 1 0
adalah...
2 1
, maka matriks A – A adalah ......
2
3. Jika A =
0 2
5 2 2 1 1 0
4. Jika P = , Q , dan P.Q = , maka x – y adalah ....
4
9 x x y 0 1
1 2 4 3 2
5. Jika A = B= 2 1 maka ( A + B ) =
3 4
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.Matematika SMA Kelas XI Revisi 2017. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
MATRIKS
Pokok Bahasan
Determinan dan Invers Matriks
KELAS XI
SEMESTER GANJIL
Oleh
Ade Maria Citra Dewi
SMK NEGERI 1 SAYAN
KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis sifat – sifat determinan dan invers matriks berordo 2x2 dan 3x3
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks berordo 2x2 dan 3x3
TUJUAN PEMBELAJARAN
INFO
Sebelum membahas determinan matriks lebih jauh. Mari kita cermati masalah berikut beserta alternatif
penyelesaiannya!
Masalah
Siti dan teman – temannya makan di kantin sekolah. Mereka memesan 3 ayam oenyet dan 2 gelas es
jeruk dikantin sekolahnya. Tak lama kemudian Beni dan teman – temannya datang memesan 5 porsi
ayam porsi ayam penyet dan 3 gelas es jeruk. Siti menantang Amir menentukan harga satu porsi ayam
penyet dan harga es jeruk pergelas, jika siti membayar Rp 70.000,- untuk semua pesanannya dan Beni
harus membayar Rp 115.000,- untuk semua pesanananya
Alternatif Penyelesaian
Petunjuk:
Ingat kembali materi sistem persamaan linear yang sudah kamu pelajari. Buatlah sistem persamaan
linier dari masalah tersebut, lalu selesaikan dengan matriks.
Misalkan:
𝑥 = harga ayam penyet per porsi
𝑦= harga es jeruk per gelas
Sistem persamaan linearnya:
3𝑥 + 2𝑦 = 70.000
5𝑥 + 3𝑦 = 115.000
Dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut
3 2 𝑥 70.000
[ ][ ] = [ ]
5 3 𝑦 115.000
Ingat kembali bagaimanan menentukan himpunan penyelesaian SPLDV. Tentunya kamu mamapu
menunjukannya
𝑎 𝑏1
Dalam konsep matriks (𝑎1 ∙ 𝑏2 − 𝑎2 ∙ 𝑏1 ) disebut sebagai determinan matriks [ 1 ], dinotasikan
𝑎2 𝑏2
𝑎 𝑏1 𝑎 𝑏1
| 1 | atau det 𝐴, dengan matriks [ 1 ]=𝐴
𝑎2 𝑏2 𝑎2 𝑏2
Oleh karena itu, nilai 𝑥 dan 𝑦 pada persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi:
𝑐 𝑏1 𝑎 𝑐
| 1 | |𝑎1
𝑐2 𝑏2 2 𝑐2 | 𝑎1 𝑏1
𝑥= 𝑎 𝑏1 dan 𝑦 = 𝑎1 𝑏1 dengan [𝑎2 𝑏2
]≠0
| 1 | | |
𝑎2 𝑏2 𝑎2 𝑏2
4 1
Dari permasalahan yang disajikan diatas jika diketahui matriks A = [ ] maka hasil kali antara 4 dan 3
2 3
dikurangi hasil kali 2 dan 1, yaitu 12 – 2 = 10 dinamakan determinan. Determinan sebuah matriks adalah
sebuah angka atau skalar yang diperoleh dari elemen–elemen matriks tersebut dengan operasi tertentu. Maka
Khusus untuk matriks ordo 2 × 2, nilai determinannya merupakan hasil kali elemen–elemen pada diagonal
utama dikurangi hasil kali elemen–elemen pada diagonal samping
a b] a b]
A=[ maka determian matriks A adalah : det A = |A| = [ ad − bc
c d c d
Pembahasan:
1 2 1
2. Hitunglah Determinan matriks A = 0 2 3 !
3 4 5
Alternatif Penyelesaian
Metode Sarrus
- - -
1 2 1 1 2
det(A) = 0 2 3 0 2
3 4 5 3 4
+ + +
= [1.(-2).5] + [2.3.(-3)] + [(-1).0.4] – [(-3).(-2).(-1)] – [4.3.1] – [ 5.0.2]
= -10 – 18 + 0 + 6 – 12 – 0 = -34
Metode Carmer
1 2 1
2 3 0 3 0 2
det(A) = 0 2 3 = 1 -2 + (-1)
4 5 3 5 3 4
3 4 5
= 1(-10-12) – 2(0-(-9)) + (-1)(0-6)
= -22 -18 + 6 = -34
Jadi, determinan A adalah -34
Sifat - SIfat
B. Invers Matriks
Pada teori dasar matriks, bahwa tidak ada operasi pembagian pada matriks tetapi yang ada adalah invers
matriks atau kebalikan matriks
𝑎 𝑐
Misalkan A matriks persegi berordo 2 × 2. 𝐴 = [ ] dan invers matriks A di notasikan 𝐴−1
𝑏 𝑑
−1 1 𝑑 −𝑏 𝑑 −𝑏]disebut
𝐴 = (𝑎𝑑−𝑏𝑐) [ ] dengan 𝑎𝑑 ≠ 𝑏𝑐 dan [ adjoin matrika A dan dinotasikan Adjoin A
−𝑐 𝑎 −𝑐 𝑎
Contoh:
3 5
1. Diketahui A = , tentukan A-1 !
1 2
Alternatif Penyelesaian
det(A) = ad – bc = 3.2 – 5.1 = 6 – 5 = 1
3 5 1 d b
A = A-1 =
1 2 det( A) c a
Kesimpulan
1 2 5 2 5
=
1 1 3 1 3
=
https://www.youtube.com/wat
ch?v=0Ipy1aKNZa8&t=351s
2 5
Jadi, invers matriks A adalah
1 3
EVALUASI
Petunjuk:
1. Kerjakanlah lembar evaluasi dengan baik dan jangan bekerjasama dengan peserta didik lain
2. Lembar evaluasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
3. Evaluasi dikerjakan setelah semua materi ini selesai dibahas dan hasil pekerjaan di unggah melalui google
class room
Soal Uraian!
1. Tentukanlah determinan matriks berikut ini!
4 −6
a. [ ]
8 5
2𝑥 −2𝑥
b. [ ]
3 7
2 −3 5
c. [1 2 4]
3 2 3
4 3 −5
d. [0 2 4]
3 1 3
2 5 5 4
2. Diketahui matriks P = dan Q = . Jika P–1 adalah invers matriks P dan Q–1 adalah invers
1 3 1 1
matriks Q, maka tentukan determinan matriks Q–1 P–1 !
3. Hitunglah !
2 3 4
5 6
a. b. 1 1 1
1 3
3 0 5
3 2 4 8 2 4
a. b. c.
10 7 3 6 4 7
5. Tentukan matriks X ordo 2x2 sehingga A.X = B, jika :
2 1 5 7
A = dan B =
3 4 11 3
6. Tentukan matriks X ordo 2x2 sehingga X.A = B, jika :
2 1 5 7
A = dan B =
3 4 11 3
7. Tentukan himpunan penyelesaian dari system persamaan berikut dengan matriks !
2 x 3 y 1 1 x 13 y 9 0
a. b. 2
3x y 5 x y20
8. Tentukan himpunan penyelesaian dari system persamaan berikut dengan matriks !
2x y z 5 x yz 3
a. x 2 y 3z 9 b. 2 x y z 5
x 3y z 0 x 2 y z 7
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.Matematika SMA Kelas XI Revisi 2017. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan