Anda di halaman 1dari 46

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL

(SPtKDV)

TOPIK DARI MODUL INI


Konsep Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Daerah Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua
Variabel
Model Matematika Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel

A. Konsep Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel


Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari sistem persamaan
kuadrat dua variabel. Apakah kalian masih ingat tentang materi tersebut?
Mari kita ulang sebentar materi tersebut dengan menyelesaikan masalah
berikut:
Seorang polisi bertugas memonitor kecepatan kendaraan yang melalui suatu
jalan. Tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor melaju dengan kecepatan
tetap melewati mobil patroli. Polisi yang bertugas, melihat ke arah alat
monitor kecepatan dan memperoleh informasi bahwa kecepatan motor
tersebut adalah 30 m/s. Polisi yang semula dalam keadaan diam kemudian
mengejar pengendara motor dengan percepatan tetap sebesar 5 m/s2. Kapan
mobil polisi dapat menyalip motor tersebut?

Penyelesaian :

Mobil patroli akan dapat menyalip motor apabila jarak yang ditempuh oleh
kedua kendaraan sama. Dengan kata lain,

Jadi, setelah 12 detik mobil patroli baru dapat menyalip motor.

Jarak yang diperlukan untuk menyalip motor dari posisi semula adalah 360
meter.

Sekarang mari kita ingat kembali tentang bentuk umum persamaan kuadrat
dua variabel yang pernah kalian pelajari. Masih ingatkah kalian tentang hal
tersebut?

Persamaan kuadrat dua variabel mempunyai bentuk umum :


Apabila kalian ingin mengetahui grafiknya, pelajarilah informasi berikut.
1) Jika K = 0 dan A = B 0, kurva berbentuk lingkaran
2) Jika K2 4AB = 0, kurva berbentuk parabola
3) Jika K2 4AB < 0, kurva berbentuk elips
4) Jika K2 4AB > 0, kurva berbentuk hiperbola
Selanjutnya, jika nilai K = 0, maka bentuk Ax 2 + Kxy +By2 + Cx + Dy + E = 0
menjadi :

Mari kita cermati persamaan (2).

1) Jika A = 0 atau B = 0 tetapi tidak bersamaan sama dengan nol, kurva


berbentuk parabola
2) Jika A = B 0, kurva berbentuk lingkaran
3) Jika A B dan bertanda sama, kurva berbentuk elips
4) Jika A B dan berlawanan tanda, kurva berbentuk hiperbola

Berikut ini adalah contoh grafik persamaan kuadrat dua variabel.

Ket
1. Gambar a adalah parabola dengan persamaan y = x2 5x + 6
2. Gambar b adalah lingkaran dengan persamaan x2 + y2 = 9
3. Gambar c adalah elips dengan persamaan 9x2 + 16y2 = 144
4. Gambar d adalah hiperbola dengan persamaan 9x2 16y2 = 144
Selanjutnya mari kita pelajari topik ini, yaitu tentang sistem
pertidaksamaan kuadrat dua variabel. Sistem pertidaksamaan kuadrat dua
variabel merupakan kumpulan beberapa pertidaksamaan yang memuat paling
sedikit satu pertidaksamaan kuadrat dua variabel. Penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan kuadrat dua variabel merupakan perpotongan atau irisan
dari beberapa pertidaksamaan yang membentuk sistem tersebut. Adapun
grafik daerah himpunan penyelesaian dibatasi oleh kurva yang membentuk
sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel. Selanjutnya pertidaksamaan
yang memuat < atau > , kurva pembatas digambar dengan menggunakan
garis putus, sedangkan pertidaksamaan yang memuat atau , kurva
pembatas digambar menggunakan garis utuh. Untuk lebih jelasnya mari kita
mencermati contoh di bawah ini.

Contoh 1 :

Salah satu ukuran tentang berat badan Ideal adalah menggunakan BMI (Body
Man Index) dengan rumus sebagai berikut:
()
BMI : ( ())2 adapun table BMI sebagai berikut:

Ida mempunyai tinggi badan 155 cm dan berat badan 60 kg. Teman-teman
Ida mengatakan bahwa Ida kegemukan. Apabila menggunakan BMI, apakah
pernyataan tersebut benar?

Penyelesaian :

155 cm = 1,55 m

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai BMI Ida terletak pada kategori
berat badan ideal 18,5 24,97 25. Dengan kata lain, pernyataan mengenai
Ida kegemukan adalah salah.

Masalah tersebut merupakan salah satu penerapan tentang pertidaksamaan


kuadrat dua variabel. Selanjutnya kita akan mempelajari masalah tentang
sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel berikut.
Contoh 2 :

Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan :

Penyelesaian :

Untuk menyelesaikan sistem pertidaksamaan di atas, ada beberapa langkah


yang harus di tempuh.

(1) Buat kurva pembatas, yaitu y = x2 (parabola) dengan cara membuat tabel.

Ambil sebarang titik yang tidak terletak pada kurva sebagai titik uji,
kemudian substitusikan ke persamaan kurva.

Sebagai contoh, kita akan uji titik (1,2).


(1,2) x = 1 dan y = 2 x2 = 1 dan 2 > 1 y > x2 sehingga daerah yang
memenuhi y > x2 adalah daerah di dalam kurva. Dengan demikian, gambar
daerah himpunan penyelesaian y x2 sebagai berikut.
(2) Buat garis pembatas, yaitu y = 2x + 3 (garis lurus) dengan cara membuat
tabel.

Perlu diketahui bahwa pada saat membuat grafik berupa garis, kalian cukup
mencari dua titik yang terletak pada garis tersebut, misalkan :

Langkah berikutnya adalah mengambil sebarang titik yang tidak terletak pada
garis sebagai titik uji, misalkan titik (0,0) kemudian pada persamaan
garis y = 2x + 3 kita substitusikan x = 0 dan y = 0. Oleh karena diperoleh
hasil 0 < 3 , maka daerah yang memenuhi y 2x + 3 adalah daerah di bawah
garis.
Gambar daerah himpunan penyelesaian y 2x + 3 sebagai berikut.

(3) Tentukan irisan dua daerah himpunan penyelesaian tersebut.

Perhatikan bahwa titik (-1,1) dan (3,9) merupakan titik potong kedua kurva.
Hal ini berarti bahwa titik (-1,1) dan (3,9) terletak pada parabola maupun
pada garis (lihat baris yang berwarna kuning pada tabel).

Koordinat titik potong kedua kurva juga dapat ditentukan dengan cara
menyelesaikan sistem persamaan :
SOAL-SOAL YANG DISELESAIKAN

1. Daerah yang diarsir pada gambar berikut merupakan daerah himpunan


penyelesaian dari suatu SPtKDV.

SPtKDV tersebut adalah .

a. b.

c. d.

e.

Penyelesaian
Petunjuk
Perhatikan persamaan lingkaran besar dan persamaan lingkaran kecil.
Daerah yang diarsir berada diantara kedua lingkaran sehingga SPtKDV dapa
t dibentuk.

Penjelasan

Persamaan lingkaran besar adalah x2 + y2 = 9 merupakan lingkaran dengan


pusat O (0,0) dan jari-jari 3. Persamaan lingkaran kecil adalah x2 + y2 = 4
merupakan lingkaran berpusat di O(0,0) jari-jari 2. Daerah yang diarsir berad
a diantara kedua lingkaran tersebut sehingga sistem pertidaksamaan kuadrat
dua variabel yang memenuhi adalah:
2. Perhatikan SPtKDV berikut.

Gambar yang tepat untuk daerah himpunan penyelesaian SPtKDV


tersebut adalah .

a. d.

b. e.

c.

Penyelesaian
Petunjuk
Gambarlah masing-masing kurva pembatas kemudian gunakan titik uji untuk
menentukan daerah himpunan penyelesaian masing-masing pertidaksamaan.
Selanjutnya tentukan irisan antara kedua daerah himpunan penyelesaian.
Penjelasan
1) Buat garis pembatas yaitu y = x2 (parabola terbuka ke atas) dengan cara
membuat tabel:

Daerah yang memenuhi y x2 adalah:

2) Buat garis pembatas yaitu y = 2 x2 (parabola terbuka ke bawah) dengan


cara membuat tabel:
Daerah yang memenuhi y 2 x2 adalah:

3) Menentukan irisan dua daerah himpunan penyelesaian tersebut.

3. Perhatikan gambar berikut ini.


Daerah yang diarsir menyatakan daerah himpunan penyelesaian suatu sistem
pertidaksamaan kuadrat dua variabel. Sistem pertidaksamaan yang sesuai un
tuk gambar tersebut adalah .

a. d.

b. e.

c.

Penyelesaian

Petunjuk
Perhatikan persamaan kedua kurva tersebut. Kurva pertama berupa lingkara
n berpusat di titik O(0,0) dan mempunyai jari-jari 2 sedangkan kurva kedua a
dalah garis putus dengan titik potong kedua sumbu diketahui. Langkah b
erikutnya tentukan irisan kedua daerah himpunan penyelesaian.

Penjelasan
a. Kurva yang terletak di bagian luar adalah lingkaran dengan pusat titik O(
0,0) dan mempunyai jari-jari 2 sehingga persamaan lingkaran yang sesua
i adalah x2 + y2 = 4. Daerah yang diarsir berada di dalam lingkaran
sehingga diperoleh x2 + y2 4.
b. Garis yang terbentuk melalui titik (0,-3) dan ( ,0) sehingga persamaan g
aris tersebut adalah y = 2x 3. Daerah yang sesuai dengan gambar d
an memuat garis putus menunjukkan bahwa y > 2x 3.
c. Daerah yang diarsir merupakan irisan dari x2 + y2 4 dan bahwa y > 2x
3.
4. Perhatikan gambar berikut.

Daerah yang diarsir merupakan daerah himpunan penyelesaian sistem


pertidaksamaan .

a. d.

b. e.

c.

Penyelesaian
Petunjuk
Daerah yang diarsir berada di dalam lingkaran dengan pusat O(0,0) dan jari-
jari 3. Daerah tersebut berada di kanan garis x = 2. Perhatikan garis yang
menghubungkan adalah garis putus.

Penjelasan

Daerah yang diarsir berada di dalam lingkaran dengan pusat O(0,0) dan jari-
jari 3, sehingga yang memenuhi adalah x2 + y2 9. Selain itu daerah terseb
ut berada di kanan garis x = 2. Perhatikan garis yang menghubungkan adalah
garis putus. Jadi daerah tersebut memenuhi x > 2.
5. Perhatikan gambar berikut.

Sistem pertidaksamaan yang tepat untuk daerah himpunan penyelesaian


yang disajikan grafik tersebut adalah .

a. f.

b. g.

c.

Petunjuk

Perhatikan daerah yang diarsir berada diantara kurva 16x2 +9y2 =


144 dan 9x2 + 16y2 = 144.

Penjelasan
Daerah yang diarsir berada diantara kurva 16x2 +9y2 = 144 dan 9x2 +16y2 =14
4
sehingga SPtKDV yang memenuhi adalah
6. Perhatikan gambar berikut.

Sistem pertidaksamaan yang tepat untuk daerah himpunan penyelesai


an yang disajikan grafik tersebut adalah .

a. d.

b. e.

c.

Petunjuk
Perhatikan bahwa daerah yang diarsir berada di dalam kurva 25x2 + 16y2 = 40
0 dan di luar kurva y = 2x2

Penjelasan
Daerah yang diarsir berada di dalam kurva 25x2 + 16y2 = 400 dan di luar kurv
a y = 2x2 sehingga sistem pertidaksamaan yang tepat untuk daerah him
punan penyelesaian yang disajikan grafik tersebut adalah:
7. Perhatikan gambar berikut.

Sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel yang mempunyai daerah penyele


saian berupa daerah yang diarsir adalah .

a. f.

b. g.

c.

Petunjuk
Perhatikan bahwa daerah yang diarsir berada di dalam lingkaran x2 + y2 = 2
5 dan di luar lingkaran (x 1)2 + y2 = 25.

Penjelasan
1) Kurva berupa lingkaran berwarna biru mempunyai persamaan x2 + y2 = 2
5 dan daerah yang diarsir berada di dalam lingkaran sehingga diperole
h x2 + y2 25
2) Lingkaran berwarna merah mempunyai persamaan (x 1)2 + y2 = 25 dan
daerah yang diarsir adalah daerah di luar lingkaran sehingga diperole
h (x 1)2 + y2 25
Sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel yang mempunyai daerah penyele
saian berupa daerah yang diarsir adalah:
8. Perhatikan SPtKDV berikut.

Gambar yang tepat untuk daerah himpunan penyelesaian SPtKDV tersebut ad


alah .

a. d.

b. e.

c.

Penyelesaian
Petunjuk
Perhatikan bahwa x2 y2 < 10 sehingga daerah yang diarsir berada di luar
kurva dan x2 + y2 25 berarti daerah yang diarsir berada di luar lingkaran x
2 + y2 = 25

Penjelasan
1) x2 y2 < 10 berarti daerah yang diarsir berada di luar kurva x2 y2 = 10
2) x2 + y2 25 berarti daerah yang diarsir juga berada di luar lingkaran x 2 +
y2 = 25
Jadi, yang memenuhi pertidaksamaan

adalah

9. Koordinat titik yang merupakan anggota himpunan penyelesaian dari:

adalah .

a. (0,5)
b. (1,3)
c. (2,4)
d. (2,-2)
e. (3,2)
Penyelesaian

Petunjuk
Substitusikan koordinat titik yang ada dalam masing-masing pertidaksamaa
Koordinat titik yang menyebabkan kedua pertidaksamaan tersebut menjadi pe
rnyataan yang benar berarti titik tersebut memenuhi SPtKDV.

Penjelasan
A. (0,5) disubstitusikan pada 16x2 + 9y2 = 16(0) + 9(5)2 = 225 144 (salah).
Jadi, (0,5) bukan anggota daerah himpunan penyelesaian.
B. - (1,3) disubstitusikan pada 16x2 + 9y2 = 16(1) + 9(3)2 = 97 144 (benar)
- (1,3) disubstitusikan pada x2 + y2 = 12 + 32 = 10 9 (benar)
Jadi, (1,3) merupakan anggota himpunan penyelesaian.
C. (2,4) disubstitusikan pada 16x2 + 9y2 = 16(2)2 + 9(4)2 = 208 144 (salah).
Jadi, (2,4) bukan anggota daerah himpunan penyelesaian
D. - (2,-2) disubstitusikan pada 16x2 + 9y2 = 16(2)2 + 9(-2)2 = 100 144
(benar)
- (2,-2) disubstitusikan pada x2 + y2 = 22 + (-2)2 = 8 9 (salah)
Jadi, (2,-2) bukan anggota daerah himpunan penyelesaian.
E. (3,2) disubstitusikan pada 16x2 + 9y2 = 16(3)2 + 9(2)2 = 180 144 (salah).
Jadi, (3,2) bukan anggota daerah himpunan penyelesaian.
10. Tinggi Adi 175 cm. Apabila menggunakan tabel BMI berat badan Adi ter
masuk ideal.

Rumus untuk mendapatkan nilai

Interval berat badan Adi adalah .

a.
b.
c.
d.
e.

Penyelesaian
Petunjuk
Substitusikan berat badan Adi ke rumus

Karena berat badan Adi ideal maka Interval yang diambil adalah:

Penjelasan
Substitusikan berat badan Adi ke rumus

Karena berat badan Adi ideal maka Interval yang diambil adalah:
18,5 BMI 25
Misal berat badan Adi adalah x kg.
Sehingga diperoleh 56,66 kg berat Adi 76,56 kg
B. Daerah Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Kuadrat
Dua Variabel

Sebelumnya kalian telah mempelajari tentang sistem persamaan


kuadrat dua variabel, dan cara menyelesaikan masalah nyata yang model
matematikanya berkaitan dengan sistem persamaan tesebut. Dalam topik ini
kalian akan belajar tentang cara menentukan Daerah Himpunan
Penyelesaian (DHP) sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel.
Sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel adalah kumpulan 2 atau
lebih pertidaksamaan yang mengandung paling sedikit satu persamaan
berderajat dua dalam dua variabel. Berikut ini adalah beberapa contoh sistem
pertidaksamaan kuadrat dua variabel :

Sistem pertidaksamaan 1
y x2
y>x+2

Sistem pertidaksamaan 2
y -x2 + 2x + 1
y x2 + x + 2

Penyelesaian dari sebuah sistem pertidaksamaan merupakan irisan dari


pertidaksamaan-pertidaksamaan yang membentuk sistem tersebut, biasanya
lebih mudah ditunjukkan dalam bentuk grafik. Grafik penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan adalah himpunan titik-titik yang mewakili semua
penyelesaian pertidaksamaan dalam sistem pertidakamaan tersebut, dan
himpunan titik tersebut dinamakan Daerah Himpunan Penyelesaian (DHP).
DHP ini dibatasi oleh kurva pembatas yang dibentuk dari pertidaksamaan-
pertidaksamaan dalam sistem tersebut.

Kurva/garis pembatas dibuat dengan aturan sebagai berikut :


Pertidaksamaan yang memuat tanda < atau >, kurva pembatasnya
digambarkan dengan garis putus-putus
Pertidaksamaan yang memuat tanda atau , kurva pembatasnya
digambarkan dengan garis penuh
Bagian yang merupakan daerah himpunan penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan biasanya diberi arsiran, untuk membedakannya dengan yang
bukan DHP.
Contoh
Gambarlah daerah himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut :
y x2
y 2x+3

Penyelesaian

Kurva Pembatas : y = x 2
Untuk menggambar kurva di atas, dapat diambil beberapa nilai absis (x),
kemudian kita hitung nilai ordinatnya (y), sehingga diperoleh sebuah titik.
Selanjutnya, titik-titik yang diperoleh kita hubungkan.

x = -2 => y = 4 => (-2,4)


x = -1 => y = 1 => (-1,1)
x = 0 => y = 0 => (0,0)
x = 1 => y = 1 => (1,1)
x = 2 => y = 4 => (2,4)

Garis Pembatas : y=2x+3


Untuk menggambar garis di atas, dapat diambil beberapa nilai absis (x),
kemudian kita hitung nilai ordinatnya (y), sehingga diperoleh sebuah titik.
Selanjutnya, titik-titik yang diperoleh kita hubungkan.

x = -2 => y = -1 => (-2,-1)


x = -1 => y = 1 => (-1,1)
x = 0 => y = 3 => (0,3)
x = 1 => y = 5 => (1,5)
x = 2 => y = 7 => (2,7)

Titik Potong
Titik potong diperoleh dengan cara mensubtitusikan persamaan y = x 2 ke
dalam persamaan y = 2x + 3, sehingga diperoleh :
x2 = 2x + 3
<=> x2 - 2x - 3 = 0
<=> (x-3)(x+1) = 0
<=> x = 3 atau x = -1
Jika x = -1 maka y = 1 dan jika x = 3 maka y =9.
Dengan demikian titik potongnya adalah (-1,1) dan (3,9).

Daerah Himpunan Penyelesaian


Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian, kita perlu melakukan uji
titik.
y x2
Ambil sebarang titik, misal titik (0,1). Karena x 2 = 0, maka titik (0,1)
memenuhi pertidaksamaan y x2, sehingga daerah penyelesaian berada diatas
kurva y = x2.
y 2x + 3
Ambil sebarang titik, misal titik (0,1). Karena 2x+3 =3, maka titik (0,1)
memenuhi pertidaksamaan y 2x + 3 sehingga daerah penyelesaian berada
dibawah garis y = 2x + 3.
Dengan demikian, daerah himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan di atas adalah :

c
SOAL-SOAL YANG DISELESAIKAN

1. Jika sumbu vertikal adalah sumbu Y dan sumbu horisontal adalah su


mbu X, maka daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksama
an berikut ini adalah

a. d.

b. e.

c.
Penyelesaian

Petunjuk

Langkah penentuan DHP : tentukan garis/kurva pembatas dan jenisnya (perh


atikan tanda pertidaksamaan untuk menentukan jenis garis/kurva pembatas
nya ; tentukan titik potong, kemudian arsir DHP.

Penjelasan

Kurva Pembatas : y = x 2 + 2x + 1
Untuk menggambar kurva di atas, dapat diambil beberapa nilai absis (x), kem
udian kita hitung nilai ordinatnya (y), sehingga diperoleh sebuah titik. Selanj
utnya, titik-titik yang diperoleh kita hubungkan.

x = -2 y = 1 (-2.1)
x = -1 y = 0 (-1,0)
x = 0 y = 1 (0,1)
x = 1 y = 4 (1,4)
x = 2 y = 9 (2,9)

Garis Pembatas : y = -2x + 1


Untuk menggambar garis di atas, dapat diambil beberapa nilai absis (x), kemu
dian kita hitung nilai ordinatnya (y), sehingga diperoleh sebuah titik. Selanj
utnya, titik-titik yang diperoleh kita hubungkan.
x = -2 y = 5 (-2,5)
x = -1 y = 3 (-1,3)
x = 0 y = 1 (0,1)
x = 1 y = -1 (1,-1)
x = 2 y = -3 (2,-3)

Titik Potong
Titik potong diperoleh dengan cara mensubtitusikan persamaan ke dalam per
samaan, sehingga diperoleh :
x2 + 2x + 1 = -2x + 1
x2 + 4x = 0
x(x+4) = 0
x=0 atau x=-4
Jika x = 0 maka y = 1 dan jika x = -4 maka y = 9.
Dengan demikian, titik potongnya adalah (0,1) dan (-4,9).

Daerah Himpunan Penyelesaian


y x2 + 2x + 1
Uji salah satu titik di bawah kurva, misalnya (0,0). Karena diperoleh hasil
0 1 (pernyataan salah), maka daerah penyelesaian bukan berada di bawah
kurva, melainkan berada diatas kurva y = x2 + 2x + 1.
y < -2x + 1
Uji salah satu titik di bawah garis, misalnya (0,0). Karena diperoleh hasil 0 < 1
(pernyataan benar), maka daerah penyelesaian berada di bawah garis y = -2x
+ 1.

2. Jika sumbu vertikal adalah sumbu Y dan sumbu horisontal adalah


sumbu X, maka daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksa
maan berikut ini adalah

a. d.

b. e.

c.
Penyelesaian
Petunjuk
Karena gambar kurva di semua pilihan sama, yang berbeda hanya DHP, maka
untuk menentukan pilihan yang benar, cukup melakukan uji titik untuk men
entukan DHP.

Penjelasan
-x 2 -x - y -2
Uji salah satu titik di daerah bawah kurva, misalnya (0,0). Karena hasilnya 0
-2 (pernyataan benar), maka daerah penyelesaian berada di bawah kurv
a.
x + y -2
Uji salah satu titik di daerah atas garis, misalnya (0,0). Karena hasilnya 0 -2
(pernyataan salah), maka daerah penyelesaian berada di bawah garis.

3. Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut ini


ditunjukkan oleh daerah berwarna
a. Jingga
b. Ungu
c. Merah muda
d. Kuning
e. Hijau

Penyelesaian

Petunjuk
Karena gambar kurva di semua pilihan sama, yang berbeda hanya DHP, maka
untuk menentukan pilihan yang benar, cukup melakukan uji titik untuk men
entukan DHP.

Penjelasan
y -x 2 + 4x + 5
Uji salah satu titik di daerah bawah kurva, misalnya (0,0). Karena hasilnya 0
5 (pernyataan salah), maka daerah penyelesaian berada di atas kurva.
y x2

Uji salah satu titik di daerah atas kurva, misalnya (0,1). Karena hasilnya 1 0
(pernyataan benar), maka daerah penyelesaian berada di atas kurva

4. Jika sumbu vertikal adalah sumbu Y dan sumbu horisontal adalah su


mbu X, maka daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksama
an berikut ini adalah

a. d.
b. e.

c.

Penyelesaian

Petunjuk
Karena gambar kurva di semua pilihan sama, yang berbeda hanya DHP, maka
untuk menentukan pilihan yang benar, cukup melakukan uji titik untuk men
entukan DHP. Perhatikan pula jenis kurva pembatas, apakah berupa garis pu
tus-putus ataukah berupa garis penuh.

Penjelasan

Garis pembatas kurva


y x2 + 2x - 3 -> garis penuh
y < -x2 + 2x + 4 -> garis putus-putus
Titik potong kurva
-> tidak perlu ditentukan, karena semua opsi jawaban memberikan titik poton
g yang
sama

Daerah himpunan penyelesaian


y x2 + 2x - 3
Uji salah satu titik di atas kurva, misalnya (0,0). Karena hasilnya 0-3 (pernya
taan benar), maka daerah penyelesaian berada di atas kurva.
y < -x2 + 2x + 4

Uji salah satu titik di bawah kurva, misalnya (0,0). Karena hasilnya 0 < 4 (per
nyataan benar), maka daerah penyelesaian berada di bawah kurva.

5. Jika sumbu vertikal adalah sumbu Y dan sumbu horisontal adalah su


mbu X, maka daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksama
an berikut ini adalah

a. d.
b. e.

c.

Penyelesaian
Petunjuk
Lakukan uji titik untuk menentukan DHP

Penjelasan
Kurva/garis pembatas
x2 + y2 16 -> berupa garis penuh

y > 2x - 3
berupa garis putus-putus
Titik potong dengan sumbu x : (3/2,0)
Titik potong dengan sumbu y : (0,-3)
Daerah himpunan penyelesaian
x2 + y2 16
Uji salah satu titik dalam kurva, misalkan (0,0). Karena diperoleh hasil 0 < 16
(pernyataan benar), maka (0,0) memenuhi pertidaksamaan. Dengan demikian,
daerah penyelesaiaannya di dalam kurva.
y > 2x - 3
Dari hasil uji titik (0,0), diperoleh hasil 0 > -1 (pernyataan benar). Dengan dem
ikian, titik (0,0) memenuhi pertidaksamaan. Jadi daerah penyelesaiannya be
rada di atas kurva.

6. Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut ini d


itunjukkan oleh daerah berwarna
a. Merah
b. Jingga
c. Ungu
d. Kuning
e. Hijau

Penyelesaian
Petunjuk

Lakukan uji titik untuk menentukan DHP.

Penjelasan
x2 -y + 2x 3
Uji titik (0,0) yang berada di atas kurva. Karena hasilnya 0<3 (pernyataan ben
ar), maka titik (0,0) memenuhi pertidaksamaan (daerah penyelesaian di ata
s kurva).

x2 + y2 16
Uji titik (0,0) yang berada dalam lingkaran. Karena hasilnya 0<16 (pernyataan
benar), maka titik (0,0) memenuhi pertidaksamaan (daerah penyelesaian di da
lam lingkaran).
Jadi, daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan di atas ditu
njukkan oleh daerah berwarna ungu.

7. Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut ini d


itunjukkan oleh daerah berwarna
a. Ungu
b. Jingga
c. Hijau
d. Kuning
e. Merah muda

Penyelesaian

Petunjuk
Lakukan uji titik untuk menentukan DHP.

Penjelasan
9x2 + 16y2 144
Uji titik (0,0) yang berada dalam kurva. Karena hasilnya 0 < 144 (pernyataan
benar), maka titik (0,0) memenuhi pertidaksamaan (daerah penyelesaian di da
lam kurva).
x+y0
Uji titik (-1,-1) yang berada di bawah garis. Karena hasilnya -2 < 0 (pernyataa
n benar), maka titik (-1,-1) memenuhi pertidaksamaan (daerah penyelesaian b
erada di bawah garis).
Jadi, daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan di atas ditu
njukkan oleh daerah berwarna merah muda.

8. Sistem pertidaksamaan yang benar untuk grafik dengan DHP di bawah


ini adalah

a. x > 2 dan x 2 + y2 9
b. y > 2 dan x2 + y2 9
c. x > 2 dan x2 + y2 9
d. y > 2 dan x2 + y2 9
e. x 2 dan x2 + y2 9
Penyelesaian

Petunjuk
Terlebih dahulu tentukan persamaan yang memenuhi kurva yang ada, kemud
ian, perhatikan daerah arsiran untuk menentukan tanda pertidaksamaan yan
g tepat.

Penjelasan
Grafik terdiri atas 2 bagian, garis lurus dan lingkaran.

Garis lurus : x = 2
Karena daerah penyelesaian di sebelah kanan garis dan garis pembatasnya be
rupa garis putus-putus, maka pertidaksamaannya adalah x>2
Lingkaran
Persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) dan jari-jari 3 adalah x2 + y2 = 9.
Karena daerah penyelesaiaannya di luar lingkaran, maka pertidaksamaan yan
g dimaksud adalah x2 + y2 9.

9. Sistem pertidaksamaan yang sesuai untuk grafik dengan DHP di bawah


ini adalah
a. d.

b. e.

Penyelesaian

Petunjuk
Terlebih dahulu tentukan persamaan yang memenuhi kurva yang ada, kemud
ian, perhatikan daerah arsiran untuk menentukan tanda pertidaksamaan y
ang tepat.

Penjelasan
Kurva 1 :
Karena kurva melalui titik (0,-3), (-1,0), dan (3,0) maka persamaan kurva
adalah : y = x2 - 2x - 3.
Garis pembatas kurva berupa garis penuh.
Karena dari hasil uji titik (2,0) (salah satu titik di DHP) : x2 - 2x - 3 = -3, m
aka y > x2 - 2x - 3

Dengan demikian, pertidaksamaan yang tepat adalah : y x 2 - 2x -3


Kurva 2 :
Karena kurva melalui titik (0,-2), (-2,0), dan (1,0) maka persamaan kurva
yang tepat : y = x2 + x 2
Garis pembatas kurva berupa garis penuh
Karena dari hasil uji titik (2,0) (salah satu titik di DHP) x 2 + x - 2 = 4, artii
nya y < x2 + x - 2
Dengan demikian, pertidaksamaan yang tepat adalah : y x 2 + x 2

10. Sistem pertidaksamaan yang sesuai untuk grafik dengan DHP di bawah
ini adalah
a. d.

b. e.

c.

Penyelesian

Petunjuk
Terlebih dahulu tentukan persamaan yang memenuhi kurva yang ada, kemud
ian, perhatikan daerah arsiran untuk menentukan tanda pertidaksamaan y
ang tepat.
Penjelasan
Kurva 1 :
Karena kurva melalui titik (0,-8), (-4,0), dan (2,0), maka persamaan kurva
yang tepat : y = x2 + 2x 8
Garis pembatas kurva berupa garis putus-putus.
Karena dari hasil uji titik (0,0) (salah satu titik di DHP) : x 2 + 2x - 8 = -3,
maka y > x2 + 2x - 8
Dengan demikian, pertidaksamaan yang tepat adalah : y > x2 + 2x - 8

Kurva 2 :
Karena kurva melalui titik (0,3), (-3,0), dan (1,0) maka persamaan kurva
yang tepat : y= -x2 + 2x + 3
Garis pembatas kurva berupa garis penuh.
Karena dari hasil uji titik (0,0) (salah satu titik di DHP) -x2 + 2x + 3 = 3,
maka y < -x2 + 2x + 3
Dengan demikian, pertidaksamaan yang tepat adalah : y -x 2 + 2x + 3
C. Model Matematika Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel

Pada topik sebelumnya kita telah mempelajari konsep pertidaksamaan


kuadrat dua variabel. Dalam topik ini kita akan mempelajari model
matematika sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel. Sebelum kita
memulai topik model matematika sistem pertidaksamaan kuadrat dua
variabel, marilah kita mengingat kembali konsep dari sistem pertidaksamaan
kuadrat dua variabel.

Langkah-langkah dalam menyelesaikan model matematika sistem


pertidaksamaan kuadrat dua variabel yaitu :
1. Mencari kata kata seperti kurang dari(<), lebih dari(>), tidak lebih
dari(), tidak kurang dari().
2. Setelah menemukan kata kata tersebut merumuskan model matematika
dari masalah
3. Menentukan penyelesaian dari model matematika
4. Memberikan penafsiran dari hasil yang didapat

Agar lebih memahami marilah kita mencermati contoh dibawah ini:

Contoh:
Panjang dan lebar dari persegi panjang ABCD masing masing 30 cm dan 20
cm. bagian tepi persegi panjang tersebut dipotong selebar x 2 sehingga
diperoleh persegi panjang PQRS. Jika keliling persegi panjang PQRS tidak
kurang dari 52 cm maka tentukan batas batas x yang dapat dilakukan.

Penyelesaian:
Misal panjang persegi panjang PQRS = 30- 2x2 ,
lebar persegi panjang PQRS = 20 2x2
Keliling persegi panjang PQRS 52
2( p + l) 52
2(30 2x2 + 20 -2x2 ) 52
2( 50 4x2 ) 52
100 8x2 52
-8x2 52 -100
8x2 48
x2 6

Panjang persegi panjang PQRS 0


30 2x2 0
-2x2 - 30
2x2 30
x2 15

Batas batas yang dapat dilakukan


SOAL-SOAL YANG DISELESAIKAN
1. Suatu persegi panjang dengan panjang a cm dan lebarnya (a - 5) cm. L
uas persegi panjang kurang dari 6 cm2 dan panjang diagonalnya leb
ih dari 5 cm. Batas nilai a yang memenuhi adalah .
a. 0<a<5
b. a>6
c. a>3
d. a<0
e. a>0

Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkahlangkah dalam menyelesaikan model matematika pertidaks
amaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:
(x+a)(x+b)= x2 +(a+b)x+ab

Penjelasan
Panjang = a cm dan lebar = (a - 5) cm
Luas kurang dari 6 cm2 sehingga L < 6
a(a - 5) < 6
a2- 5a < 6
a2- 5a 6 < 0
(a - 6)(a + 1) < 0
Pembuat nol (a -6)(a + 1) = 0
a = 6 atau a = - 1
ambil titik a = 0 maka a2 + 5a 6 < 0
panjang diagonalnya lebih dari 5 cm sehingga d > 5
( a 2 )+( a 2 10a+25) >5
a2 + a2 - 10 a + 25 > 25
2a2 - 10 a > 0
2a( a - 5) > 0
Pembuat nol 2a( a - 5) = 0
a = 0 atau a = 5
batas batas nilai a
0<a<5
2. Alas sebuah segitiga sama kaki adalah t 3, sisi yang lain adalah t dan
tinggi nya adalah t. Luas segitiga sama kaki tersebut kurang dari 27 c
m dan kelilingnya tidak kurang dari 9 cm. Batas nilai t yang mungkin a
dalah .
a.
b.
c.
d.
e.

Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkahlangkah dalam menyelesaikan model matematika pertidaks
amaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:

Penjelasan
Alas = t 3
Kedua sisi yang yang masing-masing
adalah t (karena segitiga sama kaki)
Luas < 27

Pembuat nol (t 9)(t 6) = 0


t = 9 atau t = - 6
ambil titik x = 0 maka t2 3t 54 < 0
keliling 9 cm
t + t + (t 3) 9
2t + t 3 9
3t 12
t4
maka batas nilai t adalah
4t<9
3. Ada dua bilangan dimana bilangan pertama adalah x + 1 sedangkan bil
angan kedua adalah x + 2. Hasil perkalian lebih dari 30 dan perjumla
han kuadratnya lebih dari 41. Nilai batas x yang mungkin adalah .
a.
b.
c.
d.
e.

Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkah-langkah dalam menyelesaikan model matematika pertidaks
amaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:

Penjelasan
Hasil perkalian > 30
(x + 1)(x + 2) > 30
x2 + 3x + 2 > 30
x2 + 3x 28 > 0
(x + 7)(x 4) > 0
Pembuat nol (x + 7)(x 4) = 0
x = -7 atau x = 4
ambil titik x = 0 maka x2 + 3x 28 < 0

perjumlahan kuadrat > 41


(x + 1)2 + (x + 2)2 > 41
x2 + 2x + 1 + x2 + 4x + 4 > 41
2x2 + 6x + 5 > 41
2x2 + 6x 36 > 0
(2x 6)(x + 6) > 0
Pembuat nol : (2x 6)(x + 6) = 0
x = 3 atau x = -6
ambil titik x = 0 maka 2x2 + 6x 36 < 0
batas nilai x adalah x < -7 atau x > 4
4. Segitiga siku-siku dengan alas (a 1) cm, tinggi a cm dan sisi miring (2
a -1) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 6 cm dan sisi miringnya lebih da
ri 11 cm maka batas nilai a yang memenuhi adalah .
a.
b.
c.
d.
e.

Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkah langkah dalam men
yelesaikan model matematika pertidaks
amaan kuadrat dua variabel dan gunak
an sifat pemfaktoran:

Penjelasan

Luas 12
a(a-1) 12
a2 a 12 0
(a 4)(a + 3) 0
Pembuat nol : (a 4)(a +3) = 0
a = 4 atau a = -3
ambil titik x = 0 maka a2 a 12 < 0
sisi miring > 12
2a 1 > 11
2a > 12
a>6
batas nilai a adalah
x>6

5. Suatu pekarangan rumah berbentuk persegi panjang dengan panjang x


dan lebarnya x +1 jika kelilingnya lebih dari 14 cm dan luasnya kurang
dari 20 cm2 maka tentukan batas batas x yang memenuhi
a.
b.
c.
d.
e.
Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkah-langkah dalam menyelesaikan model matematika pertidaks
amaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:

Penjelasan
Panjang = x
Lebar = x + 1
Keliling > 14
2 (x + (x + 1) > 14
2(2x + 1) > 14
4x + 2 > 14
4x > 12
x3
luas < 20
x(x + 1) < 20
x2 + x 20 < 0
(x + 5)(x 4) < 0
Pembuat nol (x + 5)(x 4) = 0
x = -5 atau x = 4
ambil titik x = 0 maka x2 + x 20 < 0
maka batasannya adalah 3 < x < 4

6. Diketahui tiga buah bilangan berurutan x, y, dan z. Hasil kali bilangan


kedua dan bilangan ketiga lebih dari 20 sedangkan hasil kali bilangan
pertama dan kedua lebih dari 12. Batas batas bilangan tersebut yang
mungkin adalah .

a. lebih kecil dari 6 atau lebih besar dari -3


b. lebih kecil dari 6 atau lebih besar dari 3
c. lebih kecil dari 6
d. lebih besar dari -4
e. antara 4 dan 3
Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkah langkah dalam menyelesaikan model matematika pertidak
samaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:
Penjelasan

bilangan pertama adalah x


bilangan kedua y = (x + 1)
bilangan ketiga z = (x + 2)
Hasil kali bilangan kedua dan bilangan ketiga lebih dari 20 diperoleh:
(x + 1)(x + 2) > 20
x2 + 3x + 2 > 20
x2 + 3x 18 > 0
(x + 6)(x 3) > 0
Pembuat nol (x + 6)(x 3) = 0
x = -6 atau x = 3
ambil titik x = 0 maka x2 + 3x 18 > 0
Hasil kali bilangan pertama dan kedua lebih dari 12 diperoleh:
(x)(x + 1) > 12
x2 + x > 12
x2 + x 12 > 0
(x + 4)(x 3) > 0
Pembuat nol (x + 4)(x 3) = 0
x = -4 atau x =3
ambil titik x = 0 maka x2 + x 12 < 0
maka batas bilangan tersebut adalah x < -6 atau x > 3

7. Panjang dan lebar suatu persegi panjang adalah (x + 1) cm. Bila panjan
gnya ditambah 3 cm dan lebarnya ditambah 1 cm maka luasnya menja
di lebih besar dari 35 cm2 sedangkan apabila panjang dikurangi 2 cm d
an lebarnya dikurangi 1cm luasnya menjadi lebih kecil dari 72 cm2. Bat
as nilai x agar menjadi ukuran maksimum adalah .

a. lebih besar 2
b. lebih besar 3
c. antara 5 dan 9
d. antara 2 dan 3
e. lebih besar 5

Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkah langkah dalam menyel
esaikan model matematika pertidaksamaa
n kuadrat dua variabel dan gunakan sifat
pemfaktoran:

Penjelasan
Panjang dan lebar = (x + 1)
Jika panjang (x + 1) + 3 dan lebar (x + 2) + 1 maka luas > 35

Pembuat nol (x + 9)(x 3) = 0


x = -9 atau x =3
ambil titik x = 0 maka x2 + 6x 27 < 0
jika panjang (x + 1) 2 dan lebar (x + 1) - 1 maka luas < 72

Pembuat nol (x 9)(x + 8) = 0


x = 9 atau x = -8
ambil titik x = 0 maka (x 9)(x + 8) < 0

8. Panjang dan lebar dari persegi panjang ABCD masing-masing 20 cm da


n 10 cm bagian tepi persegi panjang tersebut dipotong selebar 2x2 sehi
ngga diperoleh persegi panjang PQRS. Keliling persegi panjang PQRS tid
ak kurang dari 12. Batas nilai x yang memenuhi adalah .

a.
b.

c.
d.

e.
Penyelsaian

Petunjuk
Gunakan langkah langkah dalam menyelesaikan model matematika pertidak
samaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:

Penjelasan
2(p +l) < 12
2((20 4x2 ) + (10 4x2)) < 12
2(30 8x2 ) < 12
60 16x2 < 12
-16x2 < -48
16x2 > 48
x2 > 3

10 4x2 > 0
-4x2 > -10
4x2 < 10

Syarat bahwa x > 0


Jadi batasannya adalah

9. Selisih kuadrat suatu bilangan dengan tiga kali bilangan itu kurang dar
i 25 sedangkan jumlah kuadrat bilangan itu dengan lima kali bilanga
n tersebut lebih dari 9. Batas nilai bilangan itu adalah.
a.
b.
c.
d.
e.

Penyelesaian

Petunjuk
Gunakan langkah langkah dalam menyelesaikan model matematika pertidak
samaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:
Penjelasan

Pembuat nol: (x 8)(x + 2) = 0


x = 8 atau x = -2
ambil titik x = 0 maka x2 6x 16 < 0

Pembuat nol (x + 8)(x + 2) = 0


x = -8 atau x = -2
ambil titik x = 0 maka x2 + 5x 150 < 0
maka batasan x adalah -2 < x < 8.

10. Kuadrat suatu bilangan tidak lebih dari bilangan itu sendiri. Sedangka
n selisih kuadrat bilangan itu dengan 3 kali bilangan tersebut tidak lebi
h dari 4. Batas bilangan itu adalah .
a.
b.
c.
d.
e.
Penyelesaian
Petunjuk
Gunakan langkah langkah dalam menyelesaikan model matematika pertidak
samaan kuadrat dua variabel dan gunakan sifat pemfaktoran:

Penjelasan
x2 x 0
x(x 1) 0
Pembuat nol x(x 1) = 0
x = 0 atau x = 1
ambil titik x = 2 maka x(x 1) > 0
x2 3x 4
x2 3x 4 0
(x 4)(x + 1) 0
Pembuat nol (x 4)(x + 1) = 0
x= 4atau x = -1
ambil titik x = 0 maka x2 3x 4 < 0
maka batas batas bilangan itu adalah 0 x 1.

Anda mungkin juga menyukai