Artikel Statistik Pendidikan
Artikel Statistik Pendidikan
Artikel Statistik Pendidikan
Dini Mulyani
Email : diniy8179@gmail.com
Universitas Negeri Padang
Abstract: In an organization cannot be released with mendorong dan mempromosikan budaya dalam
a leader. A leader must have something special perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai
compared to other members in the organization. kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan
These advantages then become an assessment of its kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan
members. Not everyone has these advantages because efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
he cannot be bought but from education and
experience. Sebuah organisasi hanya akan berkembang dan
maju apabila cepat tanggap terhadap perubahan yang
Keyword- (Kepemimpinan) pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan
dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan
beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat
Abstrak : Dalam suatu organisasi tidak dapat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi
dilepaskan dengan seorang pemimpin. Seorang berbagai bentuk perubahan dan secara proaktif
pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa menyusun berbagai program perubahan yang diperlukan.
dibandingkan dengan anggota yang lain yang ada
pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang II. METODE PENELITIAN
kemudian menjadi suatu penilaian dari para
anggotanya. Tidak semua orang memiliki kelebihan- Penulisan ini merupakan penulisan kualitatif
kelehihan itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dengan menggunakan objek kajian berupa
dari pendidikan dan pengalaman. buku,jurnal,jurnal nasional maupun jurnal internasional
yang berkaitan dengan topic uyang diteliti,sehingga
penulisan ini juga bersifat penelitian pustaka(library
I. PENDAHULUAN research).Data data yang diperlukan dalam sebuah
penyelesaian ini adalah hal hal yang berkaitan dengan
Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini kepemimpinan kemudian dalam penulisan ini penulis
adalah masalah kepemimpinan. Pentingnya manajemen menggunakan metode penulisan library research(riset
merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu kepustakaan)sebagai metode pengumpulan data dengan
organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia membaca dan menelaah literature literatur yang
selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu berhubungan dengan materi ini.Analisis data dalam
dititik beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang penulisan ini adalah dengan menggunkan metode
merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha atau descriptive kualitatif.Metode descriptive menggunakan
kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan untuk membuat gambaran kepemimpinan secara
fungsi-fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan sistematis dan hubungan antara fenomena yang diselidiki
keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah dan hasilnya tidak dinyatakan dengan angka melainkan
pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan kualitatif.
efisien.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan yang telah
ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh A. Pengertian Kepemimpinan
kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting
dalam rangka menggerakkan orang-orang bawahannya, Pemimpin adalah orang yang tugasnya
Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau
baik dan efektif sangat penting untuk membangun, sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Maka
1
kepemimpinan adalah kekuasaan untuk memengaruhi Seorang pemimpin yang senantiasa memandang
seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan
mengerjakan sesuatu. terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal
ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses
Menurut beberapa ahli: pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng
a. Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang
seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi
maupun kelompok. baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu
mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang
b. Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks, kecil maupun yang besar.
struktural dan nonstruktural. Dalam konteks struktural
kepemimpinan diartika sebagai proses pemberian 3. Fungsi pengembangan loyalitas
motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara
kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah
telah ditetapkan. Adapun dalam konteks nonstruktural dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai
kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi
memengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah
mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak
yang telah ditetapkan bersama. buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
c. Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan
kepemimpinan adalah suatu proses atau fungsi sebagai dapat berjalan sebagaimana mestinya.
suatu peran yang memerintah.[1] 4. Fungsi Pengawasan
d. Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan Fungsi pengawasan merupakan fungsi
adalah pengaruh, seni atau proses memengaruhi orang pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan
sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka
kelompok dengan kemauan dan antusias. hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk
e. Frigon menjelaskan “leadership is the art and sciene dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali
of getting others to perform and achieve vision. berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam
rencana .
f. Nanus mengemukakan “leadership role in policy
formation has a solid foundation in practice and is safely 5. Fungsi mengambil keputusan
short of usurfing a governing broad’s prerogrative in Pengambilan keputusan merupakan fungsi
establishing policy” kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab
g. Overton berpendapat “leadership is ability to get work itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
done and through others while gaining then confidence pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang
and cooperation”. kurang berani mengambil keputusan..
2
a) Capacity; intellegence, alertness, verbal pacility,
originality, judgment.
5. Kepemimpinan transformasional
b) Achievement; scholarship, knowledge, athletic
accomplishments. Pada hakekatnya model ini menekankan
seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya
c) Responsibility; dependability, initiative, persistence, untuk melakukan tanggung jawab merekan lebih dari
aggressiveness, self confidence, desire to excel. yang diharapkan.[3]
d) Participation; activity, sociability, cooperations, D. Kepemimpinan Efektif
adaptability, humor.
Kepemimpinan berlangsung dalam kehidupan
e) Status; socioeconomic, popularity. manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai suatu proses
dapat berlangsung di dalam dan di luar suatu organisasi.
2. Kepemimpinan situasional Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang
Model kepemimpinan situasional merupakan dinamis, karena berlangsung di lingkungan suatu
pengembangan model watakkepemimpinan dengan fokus organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia
utama faktor situasi sebagai variabel penentu untuk mencapai tujuan tertentu, yang bersifat dinamis
kemampuan kepemimpinan. Studi-studi tentang pula.
kepemimpinan situasional mencoba mengidentifikasi 7 Tanda Pemimpin Sukses Sebagai berikut :
karakteristiik situasi atau keadaan sebagai faktor penentu
utama yang membuat seorang pemipin berhasil 1. Berani dan penuh percaya diri
melaksanakan tugas-tugas organisasi secara efektif dan
efesien. Agar seorang atasan memiliki cahaya yang
terang, ia harus memiliki keberanian untuk melakukan
3. Pemimpin yang efektif
sebuah tantangan besar. Saat akan mengambil
Model kajian kepemimpinan ini memberikan sebuah tantangan, seorang pemimpin harus berani
informasi tentang tipe-tipe tingkah laku para pemimpin mengambil risiko dan harus terus berjalan, tak peduli
yang efektif. Tingkah laku para pemimpin dapat yang dikatakan orang lain. Di sini karakter yang kuat
dikategorikan menjadi dua dimensi, yaitu struktur sangat diperlukan oleh seorang pemimpin.Ia harus
kelembagaan dan konsiderasi. memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa apa yang
akan dilakukannya ialah sesuatu yang benar dan akan
4.Kepemimpinan kontigensi mendatangkan sebuah keuntungan bagi perusahaan. Inti
Studi kepemimpinan jenis ini memfokuskan dari gaya kepemimpinan ini ialah, jangan pernah takut
perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak mengambil risiko dan jangan pernah takut melakukan
pribadi pemimpin tingkah lakunya dan variabel-variabel kesalahan.
situasional. Untuk memunculkan sifat ini, sebaiknya atasan
Terdapat 4 tingkah laku pada model kepemimpinan ini: melakukan evaluasi, hal penting dan menantang apa
yang bisa dilakukannya. Selain itu, setiap hari selama
a. Supporive leadership (menunjukkan perhatian satu minggu, buatlah tiga sampai lima hal tentang gaya
terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan iklim kepemimpinan yang efektif jika diterapkan, kemudian
kerja yang bersahabat. terapkan gaya tersebut pada minggu berikutnya
3
3. Padukan beberapa gaya kepemimpinan Setiap pemimpin harus bisa mengukur risiko
yang dihadapinya. Selain itu, ciptakan waktu yang tepat
Meski memiliki ciri khas gaya kepemimpinan, untuk menikmati hidup di luar pekerjaan.
sebaiknya seorang pemimpin juga bisa memadukan
beberapa gaya kepemimpinan sekaligus dalam dirinya. 7. Menjadi diri sendiri
Dalam penelitiannya, Goleman juga menegaskan bahwa
para pemimpin yang sukses umumnya memadukan Tak ada yang lebih baik selain menjadi diri
beberapa gaya kepemimpinan pada dirinya karena satu sendiri. Karena itulah, jadilah pemimpin yang sesuai
gaya saja tidak pernah cukup mengatasi masalah yang dengan kepribadian Anda, jangan berusaha untuk
banyak. menjadi orang lain yang bukan diri Anda.
4
Perinsip-perinsip kepemimpinan menyentuh seluruh adanya suasana persahabatan dan hubungan saling
aspek diri seorang pemimpin yang tergambar dari percaya antar pimpinan dan anggota.
prilaku keseharian pemimpin:
1. Mahir dalam soal teknis dan taktis
2. Intropeksi diri
4. Kepemimpinan Delegatif
3. Percaya diri
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-
4. Memahami bawahan faire dimana pemimpin memberikan kebebasan secara
mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan
5.Realisasi diri cara mereka masing-masing. Pemimpin cenderung
6. Menjadi contoh yang baik membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja dalam
kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja
7.Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada bawahan tim pada umumnya menjadi rendah.
8. Melatih anggota sebagai team yang solid Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan
apabila para anggota belum cukup matang dalam
9. Membuat keputusan yang cepat dan tepat melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi
tinggi terhadap pekerjaan.Namun sebaliknya dapat
10. Mengkomando bawahan
menjadi boomerang bagi perusahaan bila memiliki
11. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan
sebelumnya.
G. 9 Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi
5. Kepemimpinan Transaksional
1. Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi
Pemimpin sangat dominan dalam setiap transaksi antara pemimpin dan bawahan dimana
pengambilan keputusan dan setiap kebijakan, peraturan, pemimpin akan memberikan reward ketika bawahan
prosedur diambil dari idenya sendiri.Kepemimpinan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan
jenis ini memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki
membatasi inisiatif dan daya pikir dari para tujuan, kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
anggotanya.Pemimpin yang otoriter tidak akan
memperhatikan kebutuhan dari bawahannya dan 6. Kepemimpinan Transformasional
cenderung berkomunikasi satu arah yaitu dari atas
Gaya kepemimpinan transformasional dapat
(pemimpin) ke bawah (anggota).Jenis kepemimpinan ini
menginspirasi perubahan positif pada mereka (anggota)
biasanya dapat kita temukan di akademi kemiliteran dan
yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan
kepolisian.
dan terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal
2. Kepemimpinan Birokrasi membantu para anggota kelompok untuk berhasil
menyelesaikan tugas mereka.
Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam
sebuah perusahaan dan akan efektif apabila setiap Gaya kepemimpinan transformasional adalah
karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan sebuah gaya kepemimpinan dimana kepala sekolah
tanggung jawab rutin setiap hari.Tetap saja dalam gaya mampu melakukan perubahan dalam diri individu untuk
kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi para anggota mencapai performa terbaik melalui kharisma, pemberian
untuk melakukan inovasi karena semuanya sudah diatur stimulasi intelektual, motivasi, dan perhatian pada
dalam sebuah tatanan prosedur yang harus dipatuhi oleh individu.
setiap lapisan.
Gaya kepemimpinan ini diyakini mampu
3. Kepemimpinan Partisipatif memberikan dampak baik terhadap manajemen dan
pengelolaan sekolah. Hanya saja, fakta awal
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide menunjukkan bahwa belum semua kepala sekolah di
dapat mengalir dari bawah (anggota) karena posisi SMKS kelompok bisnis manajemen ini yang mampu
kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan menunjukkan secara optimal gaya kepemimpinan
keputusan dipegang secara bergantian.Pemimpin transformasional yang dimaksud pada sekolah mereka
memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat masing-masing. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa
berpartisipasi dalam pembuatan suatu keputusan serta fenomena berikut:
5
1. Kepala sekolah masih belum dapat menjadikan dirinya dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan
sebagai panutan atau teladan yang baik bagi warga pribadinya.
sekolahnya dimana kepala sekolah masih datang
terlambat ke sekolah sehingga kurang dapat 8. Kepemimpinan Karismatik
menunjukkan kewibawaannya sebagai seorang kepala Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh
sekolah. yang kuat atas para pengikut oleh karena karisma dan
2. Kepala sekolah belum optimal dalam melakukan kepercayaan diri yang ditampilkan.Para pengikut
tanggung jawabnya misalnya dalam pelaksanaan cenderung mengikuti pemimpin karismatik karena
supervisi akademik, kepala sekolah masih hanya sekedar kagum dan secara emosional percaya dan ingin
melihat dari luar kelas. berkontribusi bersama dengan pemimpin
karismatik.Karisma tersebut timbul dari setiap
3. Kepala sekolah belum maksimal dalam pemberian kemampuan yang mempesona yang ia miliki terutama
motivasi kepada para guru, baik motivasi yang berupa dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti
material maupun motivasi yang immaterial. setiap arahan yang ia inginkan
4. Kepala sekolah masih belum optimal dalam 9. Kepemimpinan Situasional
memberikan perhatian kepada warga sekolahnya. Hal ini
terlihat dari masih kurangnya kepedulian kepala sekolah Pemimpin yang menerapkan jenis
terhadap guru dimana masih minimnya teguran yang kepemimpinan situasional lebih sering menyesuaikan
diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap
indisipliner. perkembangan para anggota yakni sejauh mana kesiapan
dari para anggota melaksanakan setiap tugas.
5. Kepala sekolah masih belum optimal dalam
mendengarkan keluhan guru, misalnya keluhan tentang IV KESIMPULAN
sarana pembelajaran yang belum lengkap. Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan
6. Kepala sekolah belum memberdayakan guru dengan dengan seorang pemimpin. Seorang pemimpin pasti
memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan
sebaik mungkin terbukti dengan minimnya keterlibatan
guru dalam mengambil keputusan dan kurangnya anggota yang lain yang ada pada organisasi itu.
partisipasi guru dalam memberikan ide dan saran. Kelebihan-kelebihan inilah yang kemudian menjadi
suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang
7. Kepala sekolah belum mampu untuk membangkitkan memiliki kelebihan-kelehihan itu karena ia tidak dapat
kreativitas guru. dibeli melainkan dari pendidikan dan pengalaman.
8. Masih minimnya bimbingan dan latihan yang Seorang pemimpin harus mampu menjalankan
diberikan oleh kepala sekolah kepada tugasnya secara baik. Semua anggota merasa
diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal.
guru-guru. Semua rencana dijalankan dengan prosedur yang baik.
9. Komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin dimana
cenderung menggunakan instruksi atau perintah. semua tumpuan dan harapan berada di tanganya.
6
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Gistituati, N. 2010. Manajemen Pendidikan Budaya dan
Kepemimpinan Organisasi. Padang: UNP Press.
Al- Kadri Hanif.2019.Manajemen Keuangan.Padang :
OSF.io.