Anda di halaman 1dari 5

TITIK balik kesuksesan dakwah Nabi adalah setelah meninggalkan kota Makkah untuk

berpindah dan menetap di Madinah.Peristiwa ini disebut Hijrah.Banyak kisah dan peristiwa yang
menarikuntuk diangkat sebagai bahan pelajaran untuk generasi penerus umat ini yang kian hari
kian kehilangan panutan. Dan, sahabat Nabi selaku generasi paling mulia dalamsejarah Islam
adalah sosok teladan dambaanumat.Kisah di bawah ini adalah bagian kecil daricerita penuh
inspirasi yang layak jadi pelajaran, agar paham bahwa pada dasarnya perjuangan kita belumlah
seberapadibanding para pendahulu. Apalagi momentahun baru 1437 Hijriyah ini adalah masa-
masa sulit bagi umat Islam, ke luar, umat-umat lain sedang berkuasa dengan kekuatan politik,
ekonomi, pendidikan, dansebagainya, ke dalam, terjadi gejolakdahsyat terutama di Timur-
Tengah,disempurnakan oleh pelemahan kualitas dan pertikaian antarsesama, jadilah kita
umatyang bercerai berai, seperti buih di lautanatau eceng gondok di rawa. Dan, semogacerita
berikut menjadi sumber inspirasi.Berikut kisahnya!Adalah salah seorang sahabat Nabi
yangmasuk golongan mendapatkan kabar sebagai penghuni surga ketika ia masih hidup,
minalmubasy-syirin bil-jannah. Menjadi Muslimsejak awal kedatangan Islam, bahkansebelum
Nabi menjadikan Baitul Arqam

sebagai tempat pertemuan dan markas penyebaran dakwah.Abu Bakar adalah yang pertama
datangmenyampaikan Islam kepada Abdurrhaman bin Auf, bersama beberapa sahabat
lainnya,termasuk Utsman bin Affan dan Zubair binAwwam. Tidak sedikit pun penolakan
darimereka, apalagi keraguan tentang kebenaranIslam, lalu bersama Abu Bakar
menemuiRasulullah menyatakan keislaman mereka.Sejak masuk Islam hingga wafat pada di
usia75 tahun, dia menjadi teladan utama seorangmukmin sejati. Khalifah Umar
bahkanmemasukkannya dalam daftar enam tetuayang bertugas memilih khalifah penggantinya
pada detik-detik akhirkematiannya setelah ditikam oleh budakMajusyi. Umar berkata, Rasulullah
wafatdalam keadaan ridha kepada mereka”.Sejak keislamannya, Abdurrahman bin Auf juga
diperlakukan secara aniaya oleh kaumkafir Quraisy Makkah, dan ketika
Rasulullahmemerintahkan kaum Muslimin Hijrah keHabasyah (Afrika) ia turut serta
dalamrombongan itu. Kemudian kembali keMakkah. Lalu berangkat ke Habasyah tukkedua
kalinya. Dan puncaknya, ikut hijrahke Madinah, menyertai perang Badar, Uhud,dan perang-
perang lainnya.Ia adalah pebisnis ulung, sangat sukses,hingga merasa heran dengan dirinya
sendiri.Ia pernah berkata, “Aku heran terhadapdiriku sendiri. Seandainya aku mengangkat

batu, di bawahnya aku akan temukan emasdan perak.”Padahal, bisnis yang ia lakukan
bukansebagai ajang untuk menumpuk-numpukharta, atau pelampiasan kerakusan. Baginya,
bisnis adalah profesi dan tanggungjawab, juga sebagai jalan kesuksesan dunia-aakhirat.Beliau
adalah tipe lelaki yang penuhsemangat dan tanggungjawab, dan sifat itu ia buktikan dalam
bisnisnya. Ketika berlaga dimedan perang, ia sangat bersemangat sepertisinga menerkan
mangsanya, tatkala sedangkhusyuk beribadah, ia begitu syahdu danketika sedang berbisnis
seakan-akan ia akanhidup selamanya sehingga bisnisnya sukses besar.Pada suatu hari,
sebagaiman ditulis KhalidMuhammad Khalid (2007) di tengahketenangan kota Madinah, debu
tebalterlihat mendekat, membumbung ke atas.Semakin banyak hingga menutupi angkasa.Angin
bertiup ke arah Madinahmenyebabkan gumpalan debu kuning itusemakin mendekat dan
terdengar menderuoleh penduduk Kota Nabi.Warga mengira ada badai gurun yangsedang
menyapu dan menerbangkan pasir.Akan tetapi, segera mereka sadar, dari balikgumpalan debu
terdengar hiruk-pikuk yangmenandakan bahwa itu adalah iring-iringankafilah yang besar dan
panjang.Terbukti, beberapa saat kemudian terdapat700 unta penuh muatan memenuhi jalan- jalan
kota Madinah. Warga salingmemberitahu satu dengan yang lain untukmenyaksikan keramaian
itu dan untuk bergembira dengan datangnya rezeki yangmelimpah

Ketika mendengar kedatangan kafilah itu,

Ummul Mu’minim

, Aisyah bertanya, Apayang sedang terjadi di Madinah? Terdengar jawaban, Kafilah dagang
Abdurrahnan binAuf datang dari Syan nembawadagangannya. Aisyah kembali bertanya,Satu
kafilah menyebabkan hiruk-pikukseperti itu? Terdengar jawaban, Ya, Wahai

Ummul Mu’minin

, terdiri dari 700 unta.Aisyah menggelengkan kepala, sambilmengingat sabda Nabi tentang
Abdurrahman bin Auf, Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, Aku melihat Abdurrahman
binAuf masuk surga dengan merangkak!Pertanyaannya, mengapa ia merangkak?Tidak berlari
bersama para angkatan pertama sahabat Nabi? Beberapa sahabatlalu menyampaikan ucapan
Aisyah padaAbdurrahman, ia pun seakan diingatkan, bahwa sabda Nabi itu telah disampaikan
padanya berulang kali. Ia menemui Aisyahdan berkata, Bunda mengingatkan saya akanSabda
Rasulullah yang tidak pernah sayalupakan. Dan, ketahuilah Bunda, semuakafilah dengan
muatannya ini, saya persembahkan untuk perjuangan di jalanAllah.Muatan 700 kendaraan itu
dibagikankepada semua penduduk Madinah dansekitarnya. Sungguh satu pesta yang meriah.Ini
hanyalah secuil peristiwa dahsyat dariseorang Abdurrahman bin Auf, saudagarsukses kaya-raya,
merebut kekayaan duniademi akhirat. Ia mendermakan kekayaantanpa batas, sembunyi atau
terang-terangan,dengan senang hati dan penuh keikhlasan.Padahal dahulu, dia berangkat ke
Madinahdan meninggalkan Makkah dalam keadaanmiskin papa, hartanya hanya yang melekat
pada badannya, sehelai sepinggan, kataorang Melayu. Bahkan sesaat setelah hijrahdan tiba di
Madinah, Rasulullahmempersaudarakan dirinya dengan salah

satu kaum Anshar. Persaudaraan yang begitudahsyat penuh makna dan sejarah.Abdurrahman bin
Auf dipersaudarakandengan Sa’d bin Rabi’. Sebagaimanadipaparkan oleh Anas bin Malik.
Sa’dmemberi tawaran yang menggiurkan padaAbdurrahman, Saudaraku, aku seorangterkaya di
Madinah. Ambillah separuhhartaku yang kau suka, aku juga memilikidua istri, pilih yang kau
suka, dan nikahilah!Abdurrahman bin Auf menjawab, SemogaAllah melimpahkan berkahNya
padamu juga pada keluarga dan hartamu. Saya hanya bermohon agar ditunjukkan arah pasar.Ia
pun lau berangkat ke pasar, melakukan jual-beli, hingga mendapatkan keuntunganyang sangat
besar. Begitulah sosokAbdurrahman, tidak pendek akal, tetapihidupnya penuh dengan misi
dankemandirian. Dan semua kewajiban agamaia laksanakan, sehingga sukses dalam berjuang
dan berdakwah, sebuah teladanagung bagi umat.Bisnisnya sukses karena sangatmemperhatikan
kehalalan hartanya, serta proses mendapatkannya. Ia tidak maumelakukan yang syubhat alias
tidak jelaskehalalannya. Ia pun semakin sukses dan berkah. Harta yang ia peroleh tidak
untukditumpuk-tumpuk sebanyak mungkin, tapidemi perjuangan agama, termasuk
sebagailogistik pasukan perang kaum Muslimin. Nabi pernah bersabda padanya, Wahai
PutraAuf, kamu ini orang kaya-raya. Kamu akanmasuk surga dengan merangkak. Karena itu,
pinjamkan kekayaanmu pada Allah. Allah pasti memudahkan langkah kakimu.Sejak ia
mendengar nasihat orang palingmulia itu, ia tak pernah lupa menginfakkanhartanya di jalan
Allah. Dan, kekayannya pun makin melimpah. Tercatat, ia pernah

menjual tanahnya senilai 40 ribu dinar. Uangitu, lalu ia bagikan pada keluarganya, dariketurunan
Bani Zuhrah. Juga kepada U

mmul Mu’minin,

serta pada fakir miskin.Bin Auf pernah menyumbangkan 500 kudauntuk kepentingan pasukan
perang. Jugamenyumbang 1500 kendaraan penuh logistik perang. Bahkan sebelum meninggal
dunia, iamewasiatkan agar 50 ribu dinar untukkepentingan jihad di jalan Allah, 400 dinaruntuk
para veteran perang badar yang masihhidup. Utsman bin Affan yang terbilangkaya-raya pun
mengambil bagiannya, dan berkata, Harta kekayaan Abdurrahman binAuf halal dan bersih.
Memakannya akanmembawa keselamatan dan berkah.Disebabkan kedermawanannya, hingga
penduduk Madinah mengatakan, Seluruh penduduk Madinah menikmati kekayaanAbdurrhaman
bin Auf. Sepertigakekayaannya dipinjamkan pada mereka,sepertiga lagi dipergunakan
untukmembayar utang-utang mereka dan sepertigasisanya dibagi-bagikan pada mereka.
Maka,rumahnya pun selalu ramai disesaki orang.Waktu pagi, mereka datang meminjam
dana,siang hari mereka datang membayar pinjaman, dan sore hari mereka datangmengambil
sedekah.Ia belum merasa puas dan lega ketikahartanya belum bisa membantu perjuanganIslam
dan membantu saudara-saudaranya.Dia adalah manusia yang memiliki iba dankeprihatinan
bagitu tinggi. Pernah, saat ia puasa dan diberi makanan tuk berbuka, saatmemandang makanan,
seleranya tiba-tibahilang. Menangis lalu berkata, Mush’ab binUmair telah gugur sebagai syahid.
Ia jauhlebih baik dariku. Ia dikafani denganselembar kain. Jika ditutupkan ke kepalanya,kakinya
kelihatan. Dan, jika ditutupkan kekakinya, kepalanya terbuka. Hamzah jugagugur sebagai
syahid, dia jauh lebih baik
dariku. Ia tidak memiliki kafan kecualiselembar kain. Namun sekarang, kita diberikekayaan
dunia melimpah, aku khawatir, iniadalah pahala kebaikan yang disegerakan.Di lain hari, para
sahabat sedang berkumpuldi rumahnya untuk satu jamuan, ketikamakanan mulai dihidangkan, ia
malahmenangis. Para sahabat bertanya, Apa yangmembuatmu menangis, Wahai Bin Auf?
Iamenjawab, Hingga meninggal dunia,Rasulullah dan keluarganya belum pernahmakan roti
sampai kenyang. Aku melihat bahwa kematian kita ditunda untuk sesuatuyang lebih baik bagi
kita.Kekayaan, sama sekali tidak membuatAbdurrahman jadi orang congkak, sombong,dan
angkuh, hingga dikatakan, Jika adaorang asing melihatnya duduk bersama pembantunya, orang
itu tidak bisamembedakan mana majikan dan mana pembantu. Namun jika orang asing itu sudah
tahu bahwa dirinya adalah Abdurrahman bin Auf,maka ia akan terkagum, sebab, di PerangUhud
ia mengalami 20 luka, salah satunyamembuat kakinya pincang, beberapa giginyatanggal,
sehingga terpengaruh pada cara bicaranya. Ia berbadan tinggi, wajahnya bersinar, berkulit halus,
kakinya pincang,dan sedikit cadel.Kekayaan, sebagaimana teori Maslow dalamzaman modern
ini, adalah sebagai alat untukkekuasaan yang merupakan puncakeksistensi diri. Selain itu, orang
kaya yang berkuasa, memiliki kekuasaan untukmenambah dan menumpuk harta
demimempertahankan kekayaan dan kekuasaan.Tapi, teori Maslow terpatahkan
olehAbdurrahman bin Auf, karena dengankekayaan melimpah ia malah mengelakuntuk menjadi
seorang penguasa bergensi

Saat itu, Khalifah Umar memilih enamorang yang diberi tanggungjawab untukmenggantikan
dirinya pada akhir hayatnya.Dan, banyak sahabat berpenpadat kalauAbdurrahman bin Auf adalah
orang yangtepat mengisi pos Khalifah. Abdurrahmanmenolak keras usulan itu, katanya,
“DemiAllah, daripada aku menerima jabatantersebut, labih baik kalian menusukkan pisaudi
leherku dari satu sisi hingga tembus di sisilainnya.”Akhirnya sebelum enam orang pilihan
Umarsebagai sahabat terbaik penggantinya,Abdurrahman lebih dulu mengundurkan dirisebagai
calon, dan pemilihan dilakukanuntuk satu dari lima calon tersisa.Sikap zuhudnya ini justru
menjadikan iasebagai sahabat paling layak menunjuk pengganti Umar, di mata lima sahabat
tersisayang punya hak pilih. Berkata Ali, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa
engkau adalah orang yang terpercayaoleh penduduk langit dan dipercaya oleh penduduk bumi.”
Akhirnya, Abdurrahman bin Auf memilih Utsman bin Affan untukmenjadi khalifah setelah
wafatnya Umar binKhattab dan disetujui lima sahabat lainnya.Sirah ini, juga sebagai pukulan
telak [knockout] untuk penganut sekte sesat Syiah bahwaImam Ali sama sekali tidak pernah
merasamendapatkan wasiat sebagai satu-satunya pengganti Nabi, sebab, untuk
menggantikankepemimpinan Umar bin Khattab pun iaserahkan pemilihannya
kepadaAbdurrahman bin Auf. Andai wasiatkepemimpinan itu benar adanya, pasti Ali bin Abi
Thalib merasa paling berhakmenjadi pengganti Umar bin Khattab.Pada tahun ke-32 Hijriyah,
Abdurrahman bin Auf meninggal dunia, dan UmmulMu’minin, Aisyah ingin
memberinyakemuliaan khusus yang tidak pernah
diberikan kepada siapa pun. Menjelangkematiannya, ia ditawari untuk dimakamkandi area
pemakaman Rasulullah, berdampingan dengan Abu Bakar as-Shiddiqdan Umar bin Khattab.
Akan tetapi, muhajirkaya-raya itu adalah hasil didikan Nabi yangterbaik, ia merendahkan diri,
merasa tak pantas disandingkan dengan orang-orangmulia itu.Kecuali itu, sebelumnya ia telah
berjanji bersama Utsman bin Madh’um untukdikuburkan bersama. Ketika ajalmenjemputnya,
dan ruhnya bersiap untuk perjalanan baru, sambil menagis, bibirnya bergumam, Aku takut tidak
bisa berkumpuldengan sahabat-sahabatku karena hartaku.Akan tetapi kedamaian dari
Allahmenyelimutinya, wajahnya berseri-seri dansenyum tipis menghiasi bibirnya, iamemasang
telinganya, seakan suara merdumenghampirinya, mungkin saja sedangmendengar sabda Sang
Rasul, Abdurrahman bin Auf di surga.Inilah tipe orang yang berhijrah,meninggalkan segala-
galanya demimendapat agama Allah, yang ternyata Allah balas dengan kesuksesan dunia-
akhirat.Muhajir sukses adalah yang hijrah secaratotalitas, meninggalkan jahiliyah,kemusyrikan,
khurafat, kebiadaban, demimeraih kemuliaan dalam agama.Abdurrahman bin Auf adalah
tipologimanusia hijrah dambaan umat. Sukses bisnis, sukses membela agama, sukses berinfak,
sukses menjaga kehalalan usaha,sukses menggenggam dunia denganmenolak jabatan, hingga
sukses menjadi primadona manusia tanpan, kaya-raya,masuk surga. Semoga kita bisa
sesuksesAbdurrahman bin Auf. Selamat Tahun BaruIslam 1437 Hijriyah

Anda mungkin juga menyukai