Anda di halaman 1dari 2

POTRET MANUSIA YANG TAKUT KEPADA ALLOH Tidak lama setelah itu, putri yang ketiga langsung

TA’ALA memeluk Islam dan bagus keislamannya. Sehingga dia


beruntung dengan agama yang lurus, juga
Oleh : Muhammad Anwar dimerdekakan dan diambil istri oleh Husein setelah
Tahun itu, tamatlah riwwayat kekaisaran Persia. tadinya berstatus budak. Setelah itu ia tinggalkan
Yazdajurd, kaisar terakhir Persi telah mati segala hal yang berkaitan dengan paganisme
dipengasingannya. Sementara itu seluruh seluruh ( penyembahan berhala ) dan mengganti nama Syah
harta, prajurit dan keluarga istana menjadi tawanan Zinaan menjadi Ghazalah.
kaum muslimin. Semuanya diangkut ke Madinah Al- Ghazalah amat bahagia menjadi istri dari suami
Munawwaroh. Kemenangan kaum muslimin yang paling baik dan paling layak untuk mendapatkan
menghasilkan tawanan yang sangat banyak, dari putri raja. Sehingga tiada lagi yang dia cita-citakan
kalangan terhormat dan belum pernah penduduk selain mendapatkan karunia anak.
Madinah melihat hasil ghonimah sebanyak dan begitu
berharga seperti itu. Diantara para tawanan tersebut Beberapa waktu kemudian, Alloh memuliakan
terdapat pula tiga putri kaisar Yasdajurd. beliau. Tidak lama kemudian beliau dikaruniai seorang
anak yang tampan. Beliau memberinya nama Ali,
Orang-orang memperhatikan para tawanan sama dengan nama kakeknya Ali bin Abi Tholib
tersebut dan beberapa saat kemudian sebagian Rodhiyallohu ‘anhu.
mereka ikut membelinya, sedangkan bayarannya
dimasukkan ke Baitul Maal kaum muslimin. Tidak ada Hanya saja kebahagiaan itu tidak lama dirasakan
lagi yang tertinggal selain para putri kaisar yang Ghazalah. Ia segera memenuhi panggilan Robbnya
sangat jelita lagi masih belia. Ketika ditawarkan untuk akibat pendarahan terus –menerus sesudah
dijual, mereka semua tertunduk ke bumi merasa hina melahirkan. Sehingga tidak ada kesempatan lagi
dan rendah. Air mata meleleh dari kedua pipi mereka. beliau untuk bersenang-senang dengan anaknya.

Ali bin Abi Tholib Rodhiyallohu ‘anhu merasa iba Menginjak usia remaja Ali bin Husein sangat
melihatnya dan berharap semoga orang yang akan tekun dan antusias menuntut ilmu. Madrasah
membeli para putri itu adalah orang yang bisa pertama beliau adalah rumahnya sendiri, rumah yang
menghargai martabat mereka dan sanggup paling mulia dan gurunya pun ayahandanya sendiri.
memelihara mereka dengan baik, sebab Rosululloh Madrasah yang kedua adalah Masjid Nabawy As-Syarif
Shollallohu ‘alaihi wa aalihi wasallam pernah bersabda yang ramai dikunjungi oleh para shahabat Nabi dan
bahwa hendaknya mengasihani para bangsawan yang generasi pertama Tabi’in.
terhina.
Memasuki usia dewasa, ia tumbuh menjadi
Dengan segera beliau mendekati Amirul pemuda yang kaya ilmu dan ketakwaan. Penduduk
Mukminin Umar bin Khottob Rodhiyallohu ‘anhu dan Madinah mendapatinya sebagai pemuda Bani Hasyim
mengusulkan, “ Para putri kaisar itu sebaiknya tidak yang patut diteladani ibadah dan ketakwaannya,
diperlakukan seperti tawanan lainnya “. Umar terhormat, luas pengetahuan dan ilmunya, mencapai
Rodhiyallohu ‘anhu berkata, “ Engkau benar, tapi puncak ibadah dan ketakwaan. Melihat kepribadian
bagaimana caranya ? “. Ali Rodhiyallohu ‘anhu beliau tersebut, kaumnya memberikan julukan Zainul
berkata, “ Umumkan harga mereka setinggi mungkin, Abidin ( Hiasan para Ahli Ibadah ) dan julukan ini
lalu beri mereka kebebasan untuk memilih orang yang justru lebih dikenal daripada nama aslinya. Selain itu,
bersedia membayarnya “. karena sujud yang sangat lama, penduduk Madinah
juga menyebutnya sebagai As-Sajjad. Dan karena
Saran Ali disetujui dan segera dilaksanakan oleh jiwanya yang bersih, dijuluki pula dengan Az-Zakiy.
Umar. Putri yang pertama memilih Abdulloh bin
Umar, putri kedua memilih Muhammad bin Abu Seorang pemuda Madinah bercerita, “ Ketika
Bakar, sedangkan yang ketiga yang dipanggil dengan melihat Zainul Abidin keluar dari masjid, aku
Syah Zinaan ( Ratunya para wanita ) memilih Husein mengikutinya dan langsung memakinya. Ternyata hal
bin Ali, cucu Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa aalihi itu membuat orang-orang marah. Mereka
wasallam. berkerumun hendak mengeroyok aku. Seandainya
mereka benar-benar melakukannya, pastilah aku rezeki untuk mereka itu. Setelah Ali bin Husein wafat
babak belur. Untunglah ketika itu Zainul Abidin dan mereka tidak lagi menerima rezeki-rezeki itu,
berkata, “ Biarkanlah orang ini ” . Maka mereka pun barulah mereka menyadari siapakah gerangan
membiarkan diriku. manusia dermawan itu.

Melihat aku gemetar ketakutan, dia menatap Sewaktu jenazah Zainul Abidin dimandikan,
dengan wajah bersahabat dan menentramkan hati, terlihat ada bekas hitam dipunggungnya, sehingga
lalu berkata, “ engkau telah mencelaku sejauh mana bertanyalah mereka yang memandikannya, “ Bekas
yang engkau ketahui, padahal apa yang tidak engkau apa ini ? “ Diantara yang hadir menjawab, “ itu adalah
ketahui lebih besar lagi. Adakah engkau memiliki bekas karung-karung tepung yang selalu dipikulnya
keperluan sehingga saya bisa membantu anda ? keseratus rumah di Madinah ini “. Setelah wafatnya
Zainul Abidin, terputus sudah bantuan bagi fakir
Aku menjadi malu sekali dan tidak bisa berkata miskin itu.
apa-apa. Begitu melihat gelagatku, beliau
memberikan baju dan uang seribu dirham. Sejak itu Pembebasan budak secara besar-besaran yang
setiap kali melihat beliau aku berkata : Saya bersaksi dilakukan Zainul Abidin disebarkan oleh para perantau
bahwa anda memang benar-benar keturunan ke timur dan barat. Tingkah lakunya seakan-akan
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa aalihi wasallam “ . seperti dongeng yang direkayasa dan banyaknya
melebihi hitungan orang yang membilangnya.
Alloh Subhanahu Wata’ala memberikan karunia
kekayaan yang melimpah kepada Zainul Abidin. Zainul Abidin biasa memerdekakan budak yang
Perdagangannya selalu untung dan tanah bekerja dengan baik sebagai imbalan untuk mereka.
pertaniannya subur. Akan tetapi Zainul Abidin tidak Diriwayatkan bahwa ia telah memerdekakan seribu
bersenang-senang dengan kekayaannya itu. Sikapnya orang budak dan tidak pernah memakai tenaga
tidak berubah. Kekayaannya dimanfaatkan untuk seorang budak lebih dari satu tahun. Kebanyakan
membangun jalan kebaikan menuju akhirat. Begitulah, mereka dimerdekakan pada malam Idul Fitri, malam
kekayaan menjadi indah ditangan hamba yang sholih. yang penuh berkah. Dimintanya mereka menghadap
Diantara amal sholih yang beliau sukai adalah ke kiblat dan berdoa, “ Ya Alloh, ampunilah Ali bin
bersedekah dengan sembunyi-sembunyi. Husein “. Sebelum mereka pergi, beliau memberinya
bekal dua kali lipat untuk berlebaran agar mereka
Disaat malam mulai gelap, beliau memikul merasakan kebahagiaan yang berlipat.
sekarung tepung dipunggungnya, keluar menembus
kegelapan malam ketika orang-orang tidur nyenyak. Semoga Alloh Subhanahu wata’ala meridhoi
Beliau berkeliling kerumah para fakir miskin yang tidak beliau. Sungguh beliau adalah potret manusia yang
suka menadahkan tangannya. takut kepada Alloh ta’ala baik tatkala sendiri maupun
dalam keramaian, memenuhi jiwanya dengan
Tidak heran jika banyak orang miskin Madinah ketakutan terhadap siksa Alloh ta’ala dan harapan
yang hidup tanpa mengetahui dari mana jatuhnya akan limpahan pahala-Nya.

Anda mungkin juga menyukai