Anda di halaman 1dari 4

BERSEGERALAH MENGGAPAI AMPUNANNYA dunia itu sendiri akan sirna dan hanya akan tinggal

cerita saja.
Oleh : Eko Mahmudi
Ketika hawa nafsu dan setan telah
Tak seorangpun manusia yang luput dari bersekongkol untuk menghinakan manusia, maka
kesalahan dan dosa, baik dengan sengaja ataupun akan terasa berat bagi manusia untuk bangkit
dengan tanpa sengaja kecuali para nabi dan rosul setelah terjerumus dalam perbuatan dosa dan
karena mereka adalah manusia ma’shum yang kemaksiatan. Sebagian orang yang mendapat
terjaga dari berbagai macam kesalahan dan dosa. ujian berbuat kemaksiatan tanpa didasari
Para shahabat Rosululloh Shollallohu alaihi penentangan kepada aturan Islam, berputus asa
wasallam pun pernah berbuat kesalahan, hanya dari rahmat Allah Subhanahu wata’ala. Padahal itu
saja mereka telah dapat ampunan dan keridhaan bukan kegagalan bila hal itu disusul dengan taubat.
dari Allah Subhanahu wata’ala. Adapun kelompok- Bahkan ia akan sukses menjadi orang-orang yang
kelompok yang memiliki pemahaman bahwa dicintai Alloh Subhanahu wata’ala. Akan tetapi
sebagian manusia selain para nabi dan rosul juga setan menanamkan waswas dalam hatinya. Setan
ma’shum adalah orang-orang sesat yang keluar membisikkan bahwa sudah terlanjur berbuat dosa
dari paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah seperti sekalian diteruskan saja atau dosaku sudah terlalu
kelompok rofidhoh ( syi’ah ) yang mengatakan banyak dan tidak akan mungkin diampuni oleh
bahwa imam-imam mereka adalah manusia- Alloh Subhanahu wata’ala atau gimana kalau
manusia ma’shum yang mendapat wahyu. taubatku diterima, tentu aku akan sulit berbuat
maksiat lagi atau kalau aku taubat, nanti kalau jadi
Umat manusia selain para nabi dan rasul
wali gimana atau bisikan-bisikan waswas yang lain.
tiada mendapat jaminan terjaga dari kesalahan dan
Pada akhirnya, ia berputus asa dari rahmat Allah
dosa, tidak pula mendapat jaminan ampunan dari
Subhanahu wata’ala. Ia tidak ingat bahwa berputus
Allah Subhanahu wata’ala. Bahkan para shahabat
asa dari rahmat Allah Subhanahu wata’ala adalah
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bukanlah
dosa dan sifat setan yang durjana.
orang-orang ma’shum. Akan tetapi mereka adalah
orang-orang yang sudah pasti mendapatkan ridho Sebagian manusia ada yang selalu
Alloh Subhanahu wata’ala. Banyak sekali ayat Al- menganggap remeh dosa-dosanya yang
Qur’an yang menceritakan tentang kehidupan para mengakibatkan ia selalu menunda-nunda dalam
shahabat yang mendapatkan ujian dari Alloh tetapi bertaubat. Ia yakin dosa-dosanya tidak akan
akhirnya diampuni oleh Alloh Subhanahu wata’ala. mendatangkan bahaya yang besar bagi dirinya.
Oleh karena itu, tiap manusia bertanggung jawab Setan pun membisikkan waswas dalam hatinya
untuk menjaga diri mereka sendiri dari hal-hal yang bahwa dosanya masih sedikit dibandingkan dosa
dilarang oleh Allah dan Rosul-Nya. orang lain. Ia terjerumus dalam tipuan perasaan
bahwa Allah Maha Pengampun dan Penyanyang.
Dalam mengarungi kehidupan ini manusia
Alloh Subhanahu wata’ala tidak akan menyiksanya
dihadapkan dengan berbagai macam cobaan dan
dengan dosa-dosa yang telah ia perbuat. Sehingga
rintangan. Dalam menghadapinya, manusia dituntut
sebab hal inilah, manusia tersebut bertambah-
harus mampu menahan dan mengalahkan hawa
tambah dalam kesesatannya, bertambah sombong
nafsunya dalam bersikap. Demikian pula ia harus
dalam kemaksiatan, merasa aman dari murka Alloh
waspada terhadap setan baik dari golongan jin dan
Subhanahu wata’ala. Padahal itu semua adalah
manusia yang selalu mengintainya setiap, selalu
warisan iblis yang dilaknat oleh Alloh Subhanahu
menggodanya dan selalu ingin menjerumuskannya
wata’ala.
ke lembah kehinaan yaitu neraka untuk selama-
lamanya. Bukan hanya hawa nafsu dan setan, Ujian yang lain yaitu tatkala setan
manusia hendaklah waspada dengan rayuan menghiasi perbuatan maksiat yang dilakukan oleh
kesenangan duniawi yang selalu tampak segar dan manusia bukan sebagai kemaksiatan. Manusia
enak di mata kebanyakan manusia padahal ia salah sangka sehingga perbuatan maksiat yang
sekedar fatamorgana yang akan sirna. Bahkan dilakukannya dalam pandangannya adalah
kenikmatan yang dianugrahkan oleh Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( Q.S.
Subhanahu wata’ala yang harus disyukuri yang Az-Zumar : 53 )
tidak bisa ditinggalkan. Bahkan tipuan setan pun
meningkat dengan menjadikan sesuatu yang Demikian pula, bukankah sudah menjadi
haram seakan sesuatu yang halal, sesuatu yang ketetapan Alloh pada umat manusia selain para
mungkar terlihat dalam pandangannya sebagai nabi dan rosul bahwa manusia itu tempat salah
dan dosa. Oleh karena itu, yang terpenting adalah
sesuatu yang ma'ruf, perkara bathil tampak
bagaimana kita menyikapi kesalahan dan dosa
sebagai perkara haq bahkan dalam angan- kita dengan tepat yaitu dengan bertaubat
angannya aktivitasnya didukung oleh dalil-dalil sebagaimana sabda Rasulullah Shollallohu alaihi
yang menjadikan kelezatan maksiat dirasa wasallam dalam hadits riwayat Imam At-tirmidzi :
kelezatan ibadah sehingga ia tak ada niatan untuk
meninggalkan amalan maksiat tersebut. Apa ‫ُك ُّل اْب ِن آَد َم َخ َّط اٌء َو َخ ْيُر اْل َخ َّط اِئيَن الَّت َّو اُبوَن‬
jadinya bila memandang pacar dianggap sama
dengan memandang istri, mengasih hadiah pacar “ Setiap manusia pasti banyak berbuat salah, dan
sebaik-baik orang-orang yang berbuat salah
dipandang sama dengan memberi nafkah istri,
adalah orang-orang yang sering bertaubat ” ( H.R.
mencium pacar dianggap ibadah dan sedekah AT-Tirmidzi )
batiniyyah. Oooohh.... kapan taubatnya bila dosa
dianggap pahala. Hendaklah seorang manusia juga
mengingat bahwa bertaubat itu adalah perintah
Dalam kondisi semacam ini hendaklah
Allah Subhanahu wata’ala. Hendaknya dengan
seorang muslim segera bertaubat, mengingat
penuh keyakinan seorang manusia merasa bahwa
kembali akan aturan Allah Subhanahu wata’ala
bila seorang hamba bertaubat kepada Allah
yang harus dilaksanakan dengan dasar
Subhanahu wata’ala, maka pasti hamba tersebut
pengekangan terhadap hawa nafsu dan hal itu
akan mendapat keuntungan yang tiada terkira.
tidak akan bisa didapatkan kecuali ia ikut dan
Firman Allah Ta'ala:
tunduk kepada seseorang yang dekat dengan Alloh
dan Rosul-Nya. Tanpa ikut dan tunduk kepada ‫َو َس اِر ُعوا ِإَلى َم ْغ ِفَر ٍة ِمْن َر ِّب ُك ْم َو َج َّن ٍة َع ْر ُض َه ا الَّسَمَو اُت َو اَأْلْر ُض ُأِع َّد ْت‬
seseorang yang dekat dengan Alloh dan Rosul- ‫ِلْلُم َّت ِقيَن‬
Nya, manusia zaman sekarang akan sangat sulit
sekali atau bisa dikatakan tidak mungkin untuk bisa " Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari
mengekang hawa nafsunya. Maka segeralah Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya
mencari orang yang dekat dengan Alloh dan Rosul- seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
Nya dan jadikan diri seperti mayat dihadapannya. orang-orang yang bertakwa " ( Q.S. Ali Imran : 133
Dan jangan lupa bahwa berapa kalipun manusia )
berbuat salah, maka sudah sepantasnya ia
kembali bertaubat kepada Allah Subhanahu ‫َو ُتوُبوا ِإَلى ِهَّللا َج ِميًع ا َأُّيَه ا اْلُمْؤ ِم ُنوَن َلَع َّلُك ْم ُتْف ِلُحوَن‬
wata’ala. Kepada siapa lagi kita mengadukan " Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
kelemahan kita dan taubat atas segala dosa-dosa wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu
kita kalau tidak kepada Alloh Yang Maha Kuasa. sekalian beruntung " ( Q.S. An-Nuur : 31 )
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
Di tengah-tengah situasi dan kondisi
‫ُقْل َي ا ِع َب اِدَي اَّلِذيَن َأْس َر ُفوا َع َلى َأْنُفِس ِه ْم اَل َت ْق َن ُط وا ِمْن َر ْح َمِة ِهَّللا ِإَّن َهَّللا‬
berubah-ubah, hendaknya seorang hamba selalu
‫َي ْغ ِفُر الُّذ ُنوَب َج ِميًع ا ِإَّنُه ُه َو اْلَغ ُفوُر الَّر ِحيُم‬
berprasangka baik kepada Allah Subhanahu
" Katakanlah ( wahai Muhammad ) : Hai hamba- wata’ala. Mungkin kesalahan yang sedang ia
hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri perbuat adalah sebuah proses yang pada akhirnya
mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari adalah kecintaan Allah Subhanahu wata’ala
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni sehingga ia segera menyusulinya dengan taubat.
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Berapa banyak kita simak kisah para wali-wali Allah
yang sebelumnya ia berada pada jalan
kemaksiatan dan bergelimang dosa, kemudian Dalam sebuah hadits riwayat Imam At-
Allah memberinya anugrah berupa taubatan Tirmidzi disebutkan bahwa Rasulullah shollallohu
alaihi wasallam bersabda bahwa Allah Subhanahu
nasuha. Sehingga pada akhirnya Allah Subhanahu
wata’ala berfirman :
wata’ala memandangnya dengan pandangan
rahmat dan mengangkat derajatnya serta ‫َي ا اْب َن آَد َم ِإَّن َك َم ا َد َع ْو َت ِني َو َر َج ْو َت ِني َغ َف ْر ُت َلَك َع َلى َم ا َك اَن ِفيَك َو اَل ُأَب اِلي‬
menyejajarkannya dengan sederet nama para wali- ‫َي ا اْب َن آَد َم َلْو َب َلَغ ْت ُذ ُنوُبَك َع َن اَن الَّسَم اِء ُثَّم اْس َتْغ َفْر َت ِني َغ َفْر ُت َلَك َو اَل ُأَب اِلي‬
wali-Nya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala ‫َي ا اْب َن آَد َم ِإَّن َك َلْو َأَت ْي َت ِني ِبُقَر اِب اَأْلْر ِض َخ َط ايا ُثَّم َلقيَت ِني اَل ُتْش ِر ُك ِبي َش ْي ًئ ا‬
sangat mencintai hamba-Nya yang sungguh- ‫أَل َت ْي ُتَك ِبُقَر اِبَه ا َم ْغ ِفَر ًة‬
sungguh bertaubat kepada-Nya. Dalam sebuah
" Hai anak Adam, sungguh selama kamu berdo’a
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori,
dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan
Rosululloh Shollollahu alaihi wasallam bersabda : mengampunimu sebanyak apapun dosamu dan
aku tidak perduli. Hai anak Adam, kalau
‫ َو َقْد َأَض َّلُه ِفى‬، ‫ُهَّللا َأْف َر ُح ِبَت ْو َبِة َع ْبِدِه ِمْن َأَح ِد ُك ْم َس َقَط َع َلى َب ِعيِر ِه‬ seandainya dosamu mencapai setinggi langit,
‫َأْر ِض َفَالٍة‬ kemudian kamu beristighfar kepada-Ku, niscaya
Aku akan ampuni dosamu dan aku tidak perduli.
“ Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira Hai anak Adam, sungguh kalau kamu datang
dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi,
salah seorang d antara kalian yang menemukan kemudian kamu bertemu dengan-Ku dalam kondisi
tidak melakukan syirik, pasti Aku akan
kembali untanya yang telah hilang di suatu padang
mendatangkan ampunan sebanyak itu juga " ( H.R.
yang luas ” ( H.R. Al-Bukhari ).
At-Tirmidzi ).
Alloh Subhanahu wata’ala sangat besar
ampunan-Nya. Seberapapun dosa dan kesalahan Subhanalloh... begitu luas pintu rahmat
seorang hamba, tetap saja Allah Subhanahu Allah Subhanahu wata’ala. Sungguh pintu taubat
wata’ala akan menerima taubatnya selagi hayat masih terbuka. Kendati demikian hendaklah
masih di kandung badan. Dalam sebuah hadits seorang hamba yang bijaksana tidak tertipu oleh
yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi harapan-harapan palsu. Walaupun Allah
disebutkan : Subhanahu wata’ala membuka pintu taubat yang
seluas luasnya bagi hamba-Nya, bukan berarti
seorang hamba boleh seenaknya berbuat dosa
‫ِإَّن اللَه َي ْق َب ُل َت ْو َب َة اْل َع ْبِد َم ا لَم ْ ُيَغ ْر ِغ ْر‬
dengan alasan rahmat Allah Subhanahu wata’ala
itu luas. Ia tidak tahu apakah Allah akan memberi
“ Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya taufiq kepadanya untuk bertaubat setelah
selama nyawanya belum sampai di kerongkongan bermaksiatan ataukah tidak. Bukankah amal itu di
” ( H.R. At-Tirmidzi ) perhitungkan sampai dengan pada akhirnya ?
Khusnul khothimahkah apa yang diraihnya
Begitu luas rahmat Allah Subhanahu wata’ala dan ataukah suul khotimah ? Rasululloh Shollallahu
teramat sangat luas pintu ampunan-Nya. Alloh alaihi wasallam bersabda :
Subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa-dosa
hamba-Nya selagi ia tidak mati dalam kesyirikan. ‫ِإَّن َم ا األْع َم اُل ِبَخ َو اِتِمَه ا‬
Jadi tiada alasan bagi para pendosa untuk tidak
bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, yang
“ Sungguh setiap amal tergantung sampai bagian
diridhoi Alloh Subhanahu wata’ala. Firman
akhirnya ” ( H.R. Al-Bukhari ).
Allah Subhanahu wata’ala :
‫ ثم ُيخَت ُم له عمُله‬، ‫إّن الَّر ُج َل َلَي ْع َم ُل الّز َمَن الّط وْي َل بَع َم ل أْه ِل الجَّن ِة‬
‫ِإَّن الَّلَه اَل َي ْغ ِفُر َأْن ُيْش َر َك ِبِه َو َي ْغ ِفُر َم ا ُدوَن َذ ِلَك ِلَم ْن َي َش اُء‬
‫ و إَّن الرجَل َليعمل الزمَن الطويَل بعمِل أهِل الَّن اِر ثم‬، ‫بعمل أهِل الَّن اِر‬
‫ُيخَت ُم [ له ] عمُله بعمل أهِل الجَّن ِة‬
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik dan mengampuni dosa selain syirik
“ Ada seseorang yang ia sungguh telah beramal
bagi siapa yang Allah kehendaki ” ( Q.S. An-Nisa :
dengan amalan penghuni surga dalam waktu yang
4)
lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan
amalan penghuni neraka. Dan ada seseorang
yang ia sungguh telah beramal dengan amalan
penghuni neraka dalam waktu yang lama, lalu ia
menutup hidupnya dengan amalan penghuni
surge ” ( H.R. Muslim )

Sikap yang tepat bagi seorang hamba


adalah berusaha memenuhi hatinya dengan rasa
harap kepada rahmat Allah Subhanahu wata’ala
dan takut akan murka-Nya, selalu beristighfar dan
bertaubat atas segala dosa. Kemudian selalu
berusaha istiqomah dalam ketaatan kepada Allah
Subhanahu wata’ala. Ayo ndang podo tobat....
Semoga bermanfaat dan barokah.

Referensi : Shohih Al-Bukhori, Shohih Muslim,


Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain.

Kata Mutiara 1

Kita tak akan bisa kembali ke masa lalu

Mengubah satu awal yang buruk kita mulai

Namun kita bisa membuat akhir yang indah lagi syahdu

Mulailah dari sekarang ! Jangan tunda lagi

Kata Mutiara 2

Jangan sibuk meratapi kesalahan

Tersenyumlah... karena setiap kesalahan

Akan mengajarimu agar berupaya

Lebih baik lagi pada masa yang akan tiba

Anda mungkin juga menyukai