Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

BADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD)


KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL
TAHUN ANGGARAN 2020

I. GAMBARAN UMUM
Program Pengembangan Kecamatan (PPK)/ Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan salah satu upaya Pemerintah
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
perdesaan, memperkuat institusi lokal dan memperbaiki kinerja pemerintah daerah.
Secara umum tujuan Program Pengembangan Kecamatan (PPK)/ PNPM Mandiri
Perdesaan adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pada
pemberdayaan masyarkat lokal dan penguatan pemerintah lokal, serta penyediaan
prasarana dan sarana dasar sosial dan ekonomi di perdesaan.
Seiring dengan berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan dan diberlakukannya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa serta seluruh regulasi turunannya, maka pada tahun 2015 dibentuk
kembali Lembaga Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang sebelumnya diawali
pembentukan Badan Kerjasama Desa (BKD) di seluruh desa di Kecamatan
Kangkung. Badan Kerjasama Desa adalah Badan yang dibentuk oleh Desa dalam
rangka kerjasama desa dan dituangkan dalam Peraturan Desa. Anggota BKD
merupakan 6 orang perwakilan masyarakat yang terdiri dari Kepala Desa, BPD,
LPM/LPMD dan 3 orang wakil perempuan. Seluruh BKD Kecamatan Kangkung
dalam forum Musyawarah Antar Desa (MAD) pada tanggal 29 Januari 2015 memilih
Pengurus BKAD Kecamatan Kangkung. Legalitas dari BKAD ini adalah dengan
diterbitkannya Keputusan Kepala Desa se-Kecamatan Kangkung dan juga
Peraturan Bersama Kepala Desa se-Kecamatan Kangkung Nomor 01 Tahun 2015
tentang Kerjasama Antar Desa.
BKAD Kecamatan Kangkung bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang
terdiri dari sistem pembangunan partisipatif, kelembagaan, hasil kegiatan sarana
prasarana, hasil kegiatan peningkatan kualitas hidup dan hasil kegiatan ekonomi.

1
II. BIDANG ORGANISASI
Berdasarkan hasil rapat Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan Kangkung,
susunan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Kangkung sebagai
berikut :
Ketua : Muhammad Ulil Amri
Sekretaris : Akhmad Khoiron
Bendahara : Hj. Sri Muadhirotun
Anggota : Prasetyo Budi
Anggota : Ahmad Abdul Riyanto

Unit – unit kerja BKAD Kecamatan Kangkung :


1. Unit Pengelola Kegiatan
Ketua : Muhammad Yusuf
Sekretaris : Faridah
Bendahara : Ika Rohayati
Staff Pemberdayaan : Muhammad Najib

2. Tim Verifikasi Dana Bergulir


Ketua : Bandiyah
Anggota : Ayuk Mustika Dewi
Anggota : Hj. Sri Bestari

3. Tim Pendanaan Dana Bergulir


Ketua : Muhammad Chalimy HS
Anggota : Siti Amanah
Anggota : Sumarni

4. Badan Pengawas
Ketua : Nur Fauzi
Anggota : Mohamad Munief
Anggota : Hj. Siti Rosidah

2
III. BIDANG USAHA
Bidang usaha BKAD Kecamatan Kangkung pada tahun 2020 adalah kegiatan
dana bergulir Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPKP) yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh UPK Kecamatan Kangkung. Pengelolaan dana bergulir di tahun
2020 menunjukkan perkembangan, dari modal awal tahun 2020 sebesar
Rp 2.806.031.954,- (dua milyar delapan ratus enam juta tiga puluh satu ribu
sembilan ratus lima puluh empat rupiah) mengalami kenaikan modal di akhir tahun
2020 menjadi Rp. 2.910.312.255,- (dua milyar sembilan ratus sepuluh juta tiga ratus
dua belas ribu dua ratus lima puluh lima rupiah) atau naik sebesar Rp.
104.280.301,- (seratus empat juta dua ratus delapan puluh ribu tiga ratus satu
rupiah). Jika dihitung dalam prosentase, maka kenaikan modal tersebut sebesar
3,72%.
Dilihat dari aktifitas perguliran pada tahun 2020, keberdaan dana bergulir yang
dikelola UPK Kecamatan Kangkung disambut positif oleh masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari penyaluran dana bergulir yang di salurkan kepada kelompok SPKP di
tahun 2020 sebesar Rp. 3.181.000.000,- (tiga milyar seratus delapan puluh satu
juta rupiah) untuk 97 kelompok, terdiri dari kelompok SPKP lama maupun kelompok
SPKP baru dengan jumlah anggota pemanfaat 647 orang.
Hasil pendapatan dari pengelolaan dana bergulir yang di kelola UPK
Kecamatan Kangkung pada tahun 2020 sebesar Rp 411.904.116,- (empat ratus
sebelas juta sembilan ratus empat ribu seratus enam belas rupiah, dengan rincian
sebagai berikut :
- Penerimaan jasa sebesar Rp. 384.499.700,-
- Pendapatan lain-lain sebesar Rp. 24.039.458,-
- Bunga bank sebesar Rp. 3.364.958.,-
Jumlah Rp. 411.904.116,-

Sedangkan jumlah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 260.055.198,- yang


digunakan untuk membiayai honor dan transport pengurus UPK, biaya administrasi,
biaya verifikasi dansos, pajak, administrasi bank, dan lain-lain.

3
IV. REALISASI HASIL SURPLUS TAHUN ANGGARAN 2019 TAHUN 2020
Pembagian hasil surplus pengelolaan dana bergulir Tahun Anggaran 2019
yang kegiatannya dilaksanakan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Dana Kelembagaan BKAD Kecamatan Kangkung sebesar Rp 26.700.000,-
(dua puluh enam juta tujuh ratus ribu rupiah) dipergunakan untuk operasional
BKAD Kecamatan Kangkung di tahun 2020 sebesar Rp 26.075.000,- (dua
puluh enam juta tujuh puluh lima ribu rupiah) dengan menyisakan saldo
sebesar Rp 625.000,- (enam ratus dua puluh lima ribu rupiah).
2. Dana Sosial yang peruntukannya untuk rumah tangga miskin sebesar
Rp 11.400.000,- (sebelas juta empat ratus ribu rupiah). Dana sosial tersebut
telah disalurkan dalam bentuk paket sembako yang dibagikan kepada rumah
tangga miskin. Jumlah paket sembako yang disalurkan di tahun 2020 sebanyak
76 paket sembako. Jumlah penerima paket sembako di setiap desa di
Kecamatan Kangkung berdasarkan hasil serapan dana bergulir dan jumlah
tunggakan di masing-masing desa.
3. Dana Alokasi Desa sebesar Rp 7.600.000,- (tujuh juta enam ratus ribu rupiah)
yang sudah disalurkan langsung ke 15 (lima belas) desa di wilayah Kecamatan
Kangkung. Dana Alokasi Desa yang diterima setiap desa berbeda berdasarkan
hasil serapan dana bergulir dan jumlah tunggakan di masing-masing desa.

V. REALISASI IURAN GOTONG ROYONG


Salah satu amanat hasil Musyawarah Antar Desa (MAD) tahun 2019 adalah
adanya iuran gotong – royong yang dibebankan kepada pemanfaat SPKP. Iuran
gotong - royong tersebut diperuntukkan untuk cadangan resiko kematian pemanfaat
SPKP, peningkatan kapasitas kelompok SPKP dan kegiatan sosial. Jumlah
akumulasi iuran gotong – royong yang terkumpul sampai akhir bulan Desember
2020 sebesar Rp 86.276.000,- (delapan puluh enam juta dua ratus tujuh puluh
enam ribu rupiah). Pada tahun 2020 pengeluaran iuran gotong royong sebesar Rp.
3.370.000,- (tiga juta tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah) dengan rincian pengeluaran
sebagai berikut :
1. Pelunasan pinjaman pemanfaat SPKP yang meninggal dunia (Ibu Kusmiah
Kelompok SPKP Melati Desa Kalirejo) sebesar Rp. 1.870.000,- (satu juta
delapan ratus tujuh puluh ribu rupiah)
2. Pengadaan masker untuk anggota pemanfaat SPKP sebesar Rp. 1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah).
Sisa iuran gotong royong sampai akhir tahun 2020 sebesar Rp. 82.906.000,-
(delapan puluh dua juta sembilan ratus enam ribu rupiah) yang peruntukannya
adalah sebagai berikut :

4
1. Cadangan resiko kematian 60 % Rp 49.743.600,-
2. Peningkatan kapasitas kelompok SPP 25 % Rp 20.726.500,-
3. Kegiatan Sosial 15 % Rp 12.435.900,-

VI. KENDALA DAN HAMBATAN


Kendala dan hambatan pengelolaan dana bergulir di tahun 2020 masih sama
seperti tahun – tahun sebelumnya, yakni dengan masih tingginya tunggakan
pengembalian angsuran. Jumlah akumulasi tunggakan dari tahun 2009 sampai
tahun 2020 sebesar Rp. Rp 435.260.950,- (empat ratus tiga puluh lima juta dua
ratus enam puluh ribu sembilan ratus lima puluh rupiah). Jumlah tunggakan
tersebut terdiri dari tunggakan pokok pinjaman sebesar Rp. 432.350.950,- (empat
ratus tiga puluh dua juta tiga ratus lima puluh ribu sembilan ratus lima puluh rupiah)
dan tunggakan jasa pinjaman sebesar Rp 2.910.000,- (dua juta sembilan ratus
sepuluh ripu rupiah).
Tingginya tunggakan sampai akhir tahun 2020 dikarenakan sejak bulan Maret
sampai bulan Desember 2020 terjadi pandemi Covid-19 yang menyebabkan
melemahnya perekonomian masyarakat di Kecamatan Kangkung. BKAD
Kecamatan Kangkung juga melakukan relaksasi pinjaman selama 1 (satu) bulan
angsuran.. Disamping hal tersebut tingginya tunggakan juga dikarenakan masih
kurangnya pemahaman kelompok tentang tanggung renteng, juga terdapat anggota
kelompok yang pindah domisili di luar daerah.
Penanganan tunggakan merupakan salah satu prioritas dari program kerja
BKAD Kecamatan Kangkung, selain itu BKAD Kecamatan Kangkung juga
melakukan tindakan antisipatif untuk menghindari tunggakan pinjaman dengan cara
memperketat proses verifikasi pengajuan pinjaman dan sosialisasi pemahaman
tanggung renteng kepada para pemanfaat dana bergulir.

VII. RENCANA ALOKASI SURPLUS DANA BERGULIR TAHUN 2021


Pengelolaan dana bergulir tahun 2020 menghasilkan surplus sebesar
Rp 147.680.301,- (seratus empat puluh tujuh juta enam ratus delapan puluh ribu
tiga ratus satu rupiah), surplus tahun 2020 setelah dikurangi cadangan resiko
pinjaman tahun berjalan sebesar Rp 75.291.953,- (tujuh puluh lima juta dua ratus
sembilan puluh satu ribu sembilan ratus lima puluh tiga rupiah) menghasilkan
surplus bersih sebesar Rp 72.388.349,- (tujuh puluh dua juta tiga ratus delapan
puluh delapan ribu tiga ratus empat puluh sembilan rupiah) yang akan dialokasikan
kegiatan sebagai berikut :

5
No Uraian Alokasi Besarnya Alokasi
1 Penambahan Modal Rp 28.988.349,-
2 Pengembangan Kelembagaan BKAD Rp 25.400.000,-
3 Alokasi Rumah Tangga Miskin Rp 10.800.000,-
4 Alokasi Desa Rp 7.200.000,-
Jumlah Rp 72.388.349,-

VIII. PENUTUP
Demikian Laporan Pertanggungjawaban ini kami sampaikan pada
Musyawarah Antar Desa (MAD) Pertanggungjawaban BKAD Kecamatan Kangkung
Tahun Anggaran 2020 dan Perencanaan Program Kerja Tahun Anggaran 2021.
Kami memahami banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
hidayah dan limpahan karunia-Nya kepada kita semua.

Kangkung, 15 Januari 2021


BKAD Kecamatan Kangkung
Ketua,

MUHAMMAD ULIL AMRI

Anda mungkin juga menyukai