I. GAMBARAN UMUM
Program Pengembangan Kecamatan (PPK)/ Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan salah satu upaya Pemerintah
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
perdesaan, memperkuat institusi lokal dan memperbaiki kinerja pemerintah daerah.
Secara umum tujuan Program Pengembangan Kecamatan (PPK)/ PNPM Mandiri
Perdesaan adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pada
pemberdayaan masyarkat lokal dan penguatan pemerintah lokal, serta penyediaan
prasarana dan sarana dasar sosial dan ekonomi di perdesaan.
Seiring dengan berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan dan diberlakukannya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa serta seluruh regulasi turunannya, maka pada tahun 2015 dibentuk
kembali Lembaga Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang sebelumnya diawali
pembentukan Badan Kerjasama Desa (BKD) di seluruh desa di Kecamatan
Kangkung. Badan Kerjasama Desa adalah Badan yang dibentuk oleh Desa dalam
rangka kerjasama desa dan dituangkan dalam Peraturan Desa. Anggota BKD
merupakan 6 orang perwakilan masyarakat yang terdiri dari Kepala Desa, BPD,
LPM/LPMD dan 3 orang wakil perempuan. Seluruh BKD Kecamatan Kangkung
dalam forum Musyawarah Antar Desa (MAD) pada tanggal 29 Januari 2015 memilih
Pengurus BKAD Kecamatan Kangkung. Legalitas dari BKAD ini adalah dengan
diterbitkannya Keputusan Kepala Desa se-Kecamatan Kangkung dan juga
Peraturan Bersama Kepala Desa se-Kecamatan Kangkung Nomor 01 Tahun 2015
tentang Kerjasama Antar Desa.
BKAD Kecamatan Kangkung bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang
terdiri dari sistem pembangunan partisipatif, kelembagaan, hasil kegiatan sarana
prasarana, hasil kegiatan peningkatan kualitas hidup dan hasil kegiatan ekonomi.
1
II. BIDANG ORGANISASI
Berdasarkan hasil rapat Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan Kangkung,
susunan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Kangkung sebagai
berikut :
Ketua : Muhammad Ulil Amri
Sekretaris : Akhmad Khoiron
Bendahara : Hj. Sri Muadhirotun
Anggota : Prasetyo Budi
Anggota : Ahmad Abdul Riyanto
4. Badan Pengawas
Ketua : Nur Fauzi
Anggota : Mohamad Munief
Anggota : Hj. Siti Rosidah
2
III. BIDANG USAHA
Bidang usaha BKAD Kecamatan Kangkung pada tahun 2020 adalah kegiatan
dana bergulir Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPKP) yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh UPK Kecamatan Kangkung. Pengelolaan dana bergulir di tahun
2020 menunjukkan perkembangan, dari modal awal tahun 2020 sebesar
Rp 2.806.031.954,- (dua milyar delapan ratus enam juta tiga puluh satu ribu
sembilan ratus lima puluh empat rupiah) mengalami kenaikan modal di akhir tahun
2020 menjadi Rp. 2.910.312.255,- (dua milyar sembilan ratus sepuluh juta tiga ratus
dua belas ribu dua ratus lima puluh lima rupiah) atau naik sebesar Rp.
104.280.301,- (seratus empat juta dua ratus delapan puluh ribu tiga ratus satu
rupiah). Jika dihitung dalam prosentase, maka kenaikan modal tersebut sebesar
3,72%.
Dilihat dari aktifitas perguliran pada tahun 2020, keberdaan dana bergulir yang
dikelola UPK Kecamatan Kangkung disambut positif oleh masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari penyaluran dana bergulir yang di salurkan kepada kelompok SPKP di
tahun 2020 sebesar Rp. 3.181.000.000,- (tiga milyar seratus delapan puluh satu
juta rupiah) untuk 97 kelompok, terdiri dari kelompok SPKP lama maupun kelompok
SPKP baru dengan jumlah anggota pemanfaat 647 orang.
Hasil pendapatan dari pengelolaan dana bergulir yang di kelola UPK
Kecamatan Kangkung pada tahun 2020 sebesar Rp 411.904.116,- (empat ratus
sebelas juta sembilan ratus empat ribu seratus enam belas rupiah, dengan rincian
sebagai berikut :
- Penerimaan jasa sebesar Rp. 384.499.700,-
- Pendapatan lain-lain sebesar Rp. 24.039.458,-
- Bunga bank sebesar Rp. 3.364.958.,-
Jumlah Rp. 411.904.116,-
3
IV. REALISASI HASIL SURPLUS TAHUN ANGGARAN 2019 TAHUN 2020
Pembagian hasil surplus pengelolaan dana bergulir Tahun Anggaran 2019
yang kegiatannya dilaksanakan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Dana Kelembagaan BKAD Kecamatan Kangkung sebesar Rp 26.700.000,-
(dua puluh enam juta tujuh ratus ribu rupiah) dipergunakan untuk operasional
BKAD Kecamatan Kangkung di tahun 2020 sebesar Rp 26.075.000,- (dua
puluh enam juta tujuh puluh lima ribu rupiah) dengan menyisakan saldo
sebesar Rp 625.000,- (enam ratus dua puluh lima ribu rupiah).
2. Dana Sosial yang peruntukannya untuk rumah tangga miskin sebesar
Rp 11.400.000,- (sebelas juta empat ratus ribu rupiah). Dana sosial tersebut
telah disalurkan dalam bentuk paket sembako yang dibagikan kepada rumah
tangga miskin. Jumlah paket sembako yang disalurkan di tahun 2020 sebanyak
76 paket sembako. Jumlah penerima paket sembako di setiap desa di
Kecamatan Kangkung berdasarkan hasil serapan dana bergulir dan jumlah
tunggakan di masing-masing desa.
3. Dana Alokasi Desa sebesar Rp 7.600.000,- (tujuh juta enam ratus ribu rupiah)
yang sudah disalurkan langsung ke 15 (lima belas) desa di wilayah Kecamatan
Kangkung. Dana Alokasi Desa yang diterima setiap desa berbeda berdasarkan
hasil serapan dana bergulir dan jumlah tunggakan di masing-masing desa.
4
1. Cadangan resiko kematian 60 % Rp 49.743.600,-
2. Peningkatan kapasitas kelompok SPP 25 % Rp 20.726.500,-
3. Kegiatan Sosial 15 % Rp 12.435.900,-
5
No Uraian Alokasi Besarnya Alokasi
1 Penambahan Modal Rp 28.988.349,-
2 Pengembangan Kelembagaan BKAD Rp 25.400.000,-
3 Alokasi Rumah Tangga Miskin Rp 10.800.000,-
4 Alokasi Desa Rp 7.200.000,-
Jumlah Rp 72.388.349,-
VIII. PENUTUP
Demikian Laporan Pertanggungjawaban ini kami sampaikan pada
Musyawarah Antar Desa (MAD) Pertanggungjawaban BKAD Kecamatan Kangkung
Tahun Anggaran 2020 dan Perencanaan Program Kerja Tahun Anggaran 2021.
Kami memahami banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
hidayah dan limpahan karunia-Nya kepada kita semua.