Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Gliserin

Gliserin adalah salah satu zat cairan yang kental dan tidak berwarna dan akan dicampur dengan
air dan alkohol yang diperoleh dari lemak hewan atau nabati atau dari fermentasi glukosa.
Gliserin bertekstur cairan kental yang tidak berwarna dan rasanya manis. Gliserin memiliki titik
didih tinggi dan membeku dalam bentuk pasta. Yang paling umum digunakan gliserin adalah
dalam sabun dan produk kecantikan lainnya seperti lotion, atau bahkan digunakan untuk
membuat dinamit (dalam bentuk nitrogliserin). Cairan ini sangat populer dalam produk
kecantikan karena merupakan humektan yang bekerja dengan itu menyerap air dari lingkungan.
Dengan demikian, gliserin dapat membantu untuk menyegel kelembaban.

2. Sifat Fisika Gliserin

1. Cairan tidak berwarna hingga kuning, tidak berbau, berasa manis, bertekstur kental;

2. Bersifat higroskopis;

3. Berat molekul 92,09;

4. Rumus molekul C3H8O3;

5. Titik didih 290oC (554F);

6. Titik beku 20oC (68F);

7. pH netral;

8. Larut dalam air, alkohol, etil asetat, dan eter; Tidak larut dalam benzen, kloroform, karbon
tetraklorida, karbon disulfida, petroleum eter, dan minyak.

3. Sejarah Pembuatan

Bahan dasar pembuatan gliserin berubah dari waktu ke waktu. Pada tahun 1889, misalnya,
gliserin bisa didapatkan dari para pengrajin lilin. Pada saat itu, lilin yang terbuat dari lemak
hewan yang berfungsi sebagai bahan dasar pembuatan gliserin.Proses ekstraksinya cukup rumit
dan ada beberapa cara untuk melakukannya. Cara termudah adalah dengan mencampur lemak
dengan larutan alkali. Ketika dua dicampur, sabun terbentuk dan gliserin kemudian terbentuk.
4. Kegunaan

1. Dalam Industri Kosmetika

Sifatnya yang humektan dan emolien menjadikan gliserin sempurna untuk menghidrasi dan
melembutkan kulit Anda. Karena itu, umumnya ditemukan dalam hal-hal seperti pelembab dan
lotion. Gliserin tidak hanya pelembab yang sangat baik, ia juga memiliki berbagai kualitas
restoratif yang membuatnya cocok untuk berbagai solusi perawatan kulit. Sifat humektan dan
higroskopisitasnya berarti gliserin cukup efektif untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel
kulit. Karena itu, ini dapat membantu memperbaiki tumit yang retak, eksim, dan dermatitis
tangan. Gliserin juga mengurangi waktu yang dibutuhkan luka untuk sembuh sebesar 25%, serta
meningkatkan penampilan bekas luka. Dapat menyeimbangkan pH kulit dengan berperilaku
sebagai toner.

2. Industri makanan

Karakteristik humektan dan rasa manis gliserin memberinya berbagai macam kegunaan dalam
industri makanan di mana ia berperilaku sebagai agen pelembab, pengemulsi, pemanis dan
pengawet.  Dpat juga digunakan sebagai filler rendah lemak dalam produk makanan (yaitu,
cookie), atau Rokok. Pelarut untuk rasa (seperti vanili) dan pewarna makanan. Humectant dan
pelunakan dalam permen, kue dan penutup daging dan keju.

3. Farmasi

Penggunaan gliserol dalam industri farmasi adalah untuk meningkatkan kehalusan dan rasa. Ini
digunakan dalam pembuatan tablet sehingga mudah ditelan. Lapisan ini bisa hancur di dalam
tubuh. Obat batuk sering menggunakan gliserol untuk memberi rasa manis.

5. Penyimpanan

Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku

Simpan dalam wadah tertutup rapat

Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan

Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik


Jauhkan dari panas .

Anda mungkin juga menyukai