Anda di halaman 1dari 13

Mascara

1. REZA FEBRIAN 1​ 7330031


2. SIFA FAUZIAH​​ 17330032
3. LAURA RAICITA 1​ 7330035
4. INDRI DAMAYANTI​​ 17330040
5. IRNA JUNIARTI​​ 17330056
6. MUTIYA JUNIARTI​​ 17330060
Pendahuluan
◦ Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, diletakkan, dipercikkan, atau
disemprotkan dimasukkan ke dalam dipergunakan dalam badan atau bagian badan manusia dengan
maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik, atau mengubah rupa dan tidak
termasuk dalam golongan obat.
◦ Maskara merupakan sediaan kosmetika yang dimaksudkan untuk memperindah penampilan mata dengan
cara mengoleskannya pada bulu mata. Bahan yang digunakan meliputi zat utama dan zat tambahan, zat
utama merupakanzat warna. Pembuatan umumnya dibuat menurut bentuk sediaannya, yaitu krayon,
krim, suspensi.
Penggolongan Kosmetik
◦ Penggolongan kosmetik antara lain menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, menurut sifat modern atau tradisionalnya dan menurut kegunaannya bagi
kulit.​Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi dalam 13 kelompok :
◦ 1. Preparat untuk bayi
◦ 2. Preparat untuk mandi
◦ 3. Preparat untuk mata
◦ 4. Preparat wangi-wangian
◦ 5. Preparat untuk rambut
◦ 6. Preparat pewarna rambut
◦ 7. Preparat untuk make-up (kecuali mata)
◦ 8. Preparat untuk kebersihan mulut
◦ 9. Preparat untuk kebersihan badan
◦ 10. Prepart kuku
◦ 11. Preparat perawatan kulit
◦ 12. Preparat cukur
◦ 13. Preparat untuk suntan dan sunscreen
◦ Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan :
1. Kosmetik modern diramu dari bahan kimia
2. Kosmetik tradisional
a. Betul-betul tradisional
b. Semi tradisional
c. Hanya namanya yang tradisional

◦ Penggolongan menurut kegunaan bagi kulit :


1. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetik)
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser)
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturaizer)
c. Kosmetik pelindung kulit
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengamplas kulit (peeling)
2. Kosmetik riasan (decoratif/make-up)
Komponen dasar mascara
◦ Pada umumnya kosmetika terdiri aats berbagai macam bahan yang mempunyai tugas tertentu di dalam
campuran tersebut. Antara lain yaitu :
1. Bahan dasar (vehiculum)
2. Bahan aktif (activeingridients)
3. Bahan yang menstabilkan campuran (stabilized)
Persyaratan Maskara
◦ Maskara harus memenuhi persyaratan yaitu sebagai berikut :
1. Mudah dioleskan dan tidak mudah luntur
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata melekat satu sama lain
3. Tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah diratakan, cepat kering dan permanen
◦ Fungsi maskara :
1. Melentikkan bulu mata
2. Memberi efek mata yang terlihat lebih besar
3. Menghitamkan bulu mata
◦ Jenis maskara :
1. Maskara Cair
2. Mascara waterproof
3. Mascara dengan conditioner
4. Maskara bulu
5. Mascara padat atau cake
Bahan baku maskara
◦ Karbon hitam adalah pigmen hitam di sebagian besar resep maskara, dan besi oksida memberikan warna
coklat. Warna lain seperti biru laut biru yang digunakan dalam beberapa rumus.Salah satu jenis umum
dari maskara terdiri dari emulsi minyak, lilin, dan air. Dalam rumus untuk jenis maskara, lilin lebah
sering digunakan, seperti lilin carnauba dan parafin. Minyak mungkin minyak mineral, lanolin, minyak
biji rami, minyak jarak, minyak terpentin, minyak kayu putih, dan bahkan minyak wijen.
Manufaktur proses
◦ Ada dua jenis utama dari maskara saat ini diproduksi. Salah satu jenis disebut anhidrat, yang berarti tidak
mengandung air. Tipe kedua dibuat dengan dasar lotion, dan diproduksi dengan metode emulsi.
1. Metode anhidratDalam metode ini, bahan-bahan tersebut dicampur dalam tangki atau ceret, yang
membuat batch kecil 10-30
2. Metode emulsiDalam metode ini, air dan pengental digabungkan untuk membuat lotion atau cream.
Quality kontrol
◦ Pedoman pengujiaan sediaan rias mata meliputi :
1. Pemeriaan, bobot
2. Identifikasi dan penetapan kadar Dehidroacetat ( < 0,5 %)
3. Identifikasi dan penetapan kadar Asam benzoat Asam salisilat (< 0,2 %)
4. Identifikasi dan penetapan kadar Hexaklorofen ( < 0,1 %)
5. Identifikasi dan penetapan kadar Tiomersal ( < 0,007 % sebagai Hg)
6. Identifikasi Pb, Sb, Ag, As (negatif)
7. Uji iritasi mata
Formulasi
• Perhitungan
◦ R/​Asam stearate ​12 %
Asam stearate ​12 g
Isopropil miristat ​7 %
Isopropil miristat​​7 g
Gliseril monosterat ​5 % Gliseril monosterat​​5 g
Gliserin ​5 % Gliserin ​5 g
Trietanolamin ​3,5 % Trietanolamin​​3,5 g
Air suling ​57,5 % Air suling ​57,5 ml
Carbon black ​10 % Carbon black ​10 g
Jumlah sediaan ​100 ml
◦ Cara pembuatan :

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Dipanaskan campuran A75°C sampai homogen
3. Ditambahkan fase B ke fase A, diaduk hingga homogen
4. Ditambahkan fase C, diaduk hingga homogen. Temperatur pemanasan dijaga selama 2 menit
5. Dimasukkan ke dalam wadah pada suhu 55°C
Evaluasi
1. Organoleptis
2. Homogenitas
3. Uji Viskositas
4. Uji pH
5. Tes Potensi Iritasi pada Mata
Kesimpulan
◦ Maskara adalah sediaan kosmetika yang dimaksudkan untuk memperindah penampilan mata dengan cara
mengoleskannya pada bulu mata.Komponen yang diperlukan dalam pembuatan mascara yang kami pilih
yaitu Asam stearate sebagai emulsifier, sebagai emulient kami menggunakan Isopropil miristat, Gliseril
monosterat, dan Gliserin, Trietanolamin sebagai emulsifying agent, Air suling untuk bahan pembawanya,
dan sebagai zat pewarna kami menggunakan carbon black.

Anda mungkin juga menyukai