KOSMETOLOGI
(MASKARA)
NAMA : SILVANA
BP : 1811013038
KELAS :B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya zat yang ditemukan pada kehidupan sehari-hari berada dalam keadaan
koloid. Salah satunya adalah pada produk kosmetik wanita. Jika kita membicarakan produk
kosmetika terpenting, dapat dipastikan maskara menjadi prioritas utama. Layaknya kosmetika
lainnya, maskara hadir dalam berbagai formuladan jenis, yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan setiap wanita, sekaligus membantu mengatasi permasalahan seputar bulu mata.
Wanita dan kosmetika adalah'sahabat sejati', keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Kosmetika menjadi berguna karena adanya wanita, sementara wanita dapat menonjolkan
kelebihan wajah serta menutupi kekurangannya dengan kosmetika.
Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke 19 pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.
Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad 20-
an.
Kosmetika biasanya digunakan untuk mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah
daya tarik seseorang agar orang lain menyukainya. Usaha yang dilakukan biasanya dengan
merias seluruh bagian tubuh yang terlihat orang sehingga yang terpapar jadi kelihatan bagus dan
menarik sehingga kekurangan atau cacat bisa tertutupi oleh kosmetika. Kosmetika yang
berfungsi untuk merias bagian tubuh tertentu disebut kosmetika dekoratif.
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal 6
September 1976 menyatakan bahwa: “Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,dimasukkan ke dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golonganobat”.
Kosmetik yang paling sering digunakan oleh para wanita adalah kosmetik mata. Kosmetika mata
yang telah banyak dijumpai pada dunia pasar berupa krim dan salep mata, kosmetika riasan
seperti Eyeshadows,Mascara, Eyebrom make up, Eye liner, dan lain sebagainya.
Maskara diandalkan banyak wanita untuk menghidupkan atau memperindah matamereka.
Maskara memberi solusi bagi wanita yang menyukai efek dari bulu mata palsu, tapi tidak
menyukai kerepotan. Dengan maskara, bulu mata asli bisa tampakke permukaan hingga terlihat
lentik, berisi, dan mata pun indah dipandang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian
badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. (definisi kosmetika yang menjadi acuan
peraturan menteri kesehatan RI No. 220/Men Kes/Per/x/76 Tanggal 8 September 1976)
(Wasitaatmaja, 1997).
Kosmetika biasanya digunakan untuk mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah
daya tarik seseorang agar orang lain menyukainya. Usaha yang dilakukan biasanya dengan
merias seluruh bagian tubuh yang terlihat orang sehingga yang terpapar jadi kelihatan bagus dan
menarik sehingga kekurangan atau cacat bisa tertutupi oleh kosmetika. Kosmetika yang
berfungsi untuk merias bagian tubuh tertentu disebut kosmetika dekoratif (Wasitaatmaja, 1997).
Maskara adalah kosmetika rias bulu mata yang dapat menghitamkan, menebalkan daan
memanjangkan bulu mata, berisi pigmen warna dalam emulsi O/W (water based), atau
petrolatum dan lilin (solvent based) yang lebih lengket sehingga perlu penghapus sendiri. Untuk
mencegah kontaminasi kuman (P. aeruginosa) yang dapat membahayakan mata, maka digunakan
bahan pengawet (paraben) (Wasitaatmaja, 1997)
Maskara adalah alat rias untuk bulu mata yang akan berfungsi memberi kesan bulu mata
tebal dan panjang. Maskara yang berkualitas adalah yang dapat dipakai dengan lama. Maskara
ini berasal dari alam misalnya, lilin, kembang madu, lemak hewani dan nabati serta pewarna
mineral. Maskara memang bermacam-macam ada yang bentuknya padat, kering atau lunak,
biasanya ini dipakai oleh perias yang ahli (Anonim, 2003).
Berikut adalah komposisi yang sering digunakan oleh beberapa merk kosmetika maskara
terkenal: Petroleum Distillates , C8-9 Isoparaffin , Disteardimonium Hectorite , Cera Alba
Beeswax , Carnauba Carnauba Wax , Synthetic Beeswax , Aqua Water , Paraffin , Allyl
Stearate/VA Copolymer , Propylene Carbonate , Oryza Sativa Rice Starch , Polyvinyl Laurate ,
Sodium Polymethacrylate , Polyquaternium-10 , Methylparaben , Phenoxyethanol , Butylparaben
, Isobutylparaben , Ethylparaben , Propylparaben , Mungkin juga mengandung: Iron Oxides CI
77492, CI 77499, CI 77491, Ultramarines CI 77007, Titanium Dioxide CI 77891, Mica ,
Manganese Violet CI 77742, Carmine CI 75470, Chromium Oxide CI 77288, Chromium
Hydroxide CI 77289, Ferric Ferrocyanide CI 77510 (Anonim, 2002)
Maskara merupakan salah satu alat kecantikan yang hampir tidak bisa ditinggalkan kaum
wanita.maskara berfungsi untuk mempercantik bagian bulu mata (Tjoa, 2012).
Maskara harus memenuhi persyaratan yaitu :
1. Mudah dioleskan dan tidak mudah luntur
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata melekat
satu sama lain
3. Tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah
diratakan, cepat kering dan permanen (Eka,2011)
Fungsi maskara :
1. Melentikkan bulu mata
2. Memberi efek mata yang terlihat lebih besar
3. Menghitamkan bulu mata (Eka,2011)
Preparat jenis ini terdiri dari campuran zat pewarna, lemak-lemak, waxes, serta bahan-
bahan emulgator oil in water. Sabun-sabun kalium dan natrium, yang sewaktu-waktu pernah
digunakan sebagai emulgator, menyebabkan iritasi pada mata. Sekarang triethanolamine stearat
adalah yang paling umum dipakai. Preparat ini digunakan dengan menggunakan sikat basah. Air
pada sikat itu menyebabkan terbentuknya emulsi oil in water di permukaan maskara cake yang
lalu diangkat dengan sikat itu dan dipakaikan pada bulu mata. Berikut dua contoh formulasi dari
dua orang ahli (Retno,2007)
Bahan Formula 1 Formula 2
Camauba wax no.1 kuning 15% -
Bcsswax 5 18
Glyceril monostearat SE 5 -
Adeps lanae, anhydrous 10 -
Stearic acid, prime grade - 14
Oleic acid - 3
Triethanolamine stearate 45 -
Triisopropanolamine - 4
Lampblack 20 7
Ultramarine - 2
Carboxymethylcellulose - 1,5
Ethyl alcohol - 3
Air - 38,5
Formulasi dasar pada aqueous mucilages dari gum tragacanth, quince seed, danmuncin-
muncin lainnya. Formulasi ini tidak begitu bermanfaat karena mudah larut dalam air sehingga
mudah terhapus oleh prespirasi atau air mata. Mascara yang didasarkan pada alcohol yang berisi
resin, resin-resin lain atau ethylcellulose, membentuk sejenis cat pada bulu mata yang tahan air,
tetapi karena mengandung alcohol, mascara ini dapat mengiritasi mata jika sampai masuk
kedalam mata (Retno,2007)
Satu contoh formulasi sederhana dari keithler adalah
Castor oil 87
Span 80 4
Lampblack 9
1. Safety
Terkait dengan keamannya, suatu kosmetik tidak boleh dapat mengiritasi kulit, tidak
boleh memberikan reaksi sensitivitas pada kulit, menimbulkan toksisitas secara oral, dan
bercampur dengan bahan lainnya. Pada intinya kosmetik itu tidak boleh berbahaya.
2. Stability
Terkait dengan kestabilan sediaan kosmetik tersebut. Sediaan kosmetik harus stabil
terhadap mutunya, warna, bau, dan tidak boleh ada kontaminasi bakteri.
3. Efficacy
Pada dasarnya suatu kosmetik itu harus dapat memberikan efek yang sesuai dengan yang
telah ditetapkan, misalnya efek melembabkan, melindungi terhadap sinar UV,
membersihkan, atau mewarnai rambut. Suatu sediaan kosmetik yang telah diketahui tujuan
pemberiannya maka harus dapat memberikan efikasinya juga, jangan sampai karena adanya
interaksi tertentu pada bahan yang dikandung pada sediaan kosmetik tersebut menyebabkan
kosmetik tersebut tidak dapat memberikan efikasinya.
4. Usability
a. Jaminan safety
Uji keamanan, patch test, uji racun logam berat
b. Jaminan stability
Uji kestabilan warna, fotoresisten, bau, uji terhadap panas dan lembab, pengawetan,
kestabilan zat aktif, kestabilan fisika dan kimia.
c. Jaminan usability
Uji kebergunaan (sensory test), pengukuran fisikakimia.
d. Jaminan efficacy
Uji efikasi untuk setiap produk. (Novitasari,2017)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian
badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Maskara adalah kosmetika rias bulu mata
yang dapat menghitamkan, menebalkan daan memanjangkan bulu mata, berisi pigmen warna
dalam emulsi O/W (water based), atau petrolatum dan lilin (solvent based) yang lebih lengket
sehingga 9 perlu penghapus sendiri. Untuk mencegah kontaminasi kuman (P. aeruginosa) yang
dapat membahayakan mata, maka digunakan bahan pengawet (paraben). Maskara dibedakan
berdasarkan formula dan bentuknya.
Karakteristik dari suatu kosmetik yang dapat memperlihatkan mutunya agar kepuasan
konsumen dapat tercapai yang mana hal ini terkait dengan desain, manufaktur, dan penjualannya.
Karakteristik tersebut meliputi persyaratan kualitas dasar seperti safety, stability, efficacy, dan
usability.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA