Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik ISSN: 2527-5267

Vol.2. No.1 (2017): 2-7


JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Email: lppm.akjp2@gmail.com

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP


KADAR TRIGLISERIDA PADA WANITA USIA 40-60 TAHUN
Hartini H1*, Wiranti Febiola2
1
Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru
2
Mahasiswi Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru
*Surat elektronik: hartini.tini214.@gmail.com

ABSTRAK ABSTRACT
Makanan diperlukan dalam Food is needed in the formation of energy in
pembentukan energi dalam tubuh. Makanan the body. Foods generally contain nutrients
umumnya mengandung asupan gizi salah intake, one of which is fat. Fats which are
satunya adalah lemak. Lemak yang masuk ke absorbed the body include fatty acids and
dalam tubuh termasuk asam lemak dan triglycerides. Triglyceride are a type of fat
trigliserida. Trigliserida adalah lemak darah found in blood which serves as a reserve
yang berfungsi sebagai cadangan energi tubuh, supply of energy, insulator, and body
isolator dan pelindung tubuh. Penentuan status protection. Assessment of nutritional status is
gizi dilakukan dengan perhitungan indeks done by calculating body mass index as an
massa tubuh sebagai indikator dalam menilai indicator in assessing obesity. Body Mass
obesitas. Penentuan Indeks Massa Tubuh Index (BMI) is calculated by comparing Body
(IMT) didapatkan dengan membandingkan Weight to Body Height. BMI measurement is
Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan relatively easier, cheaper, faster, and simpler.
(TB). Pengukuran IMT relatif lebih mudah, This research aimed to determine the
murah, cepat, dan sederhana. Penelitian ini correlation between body mass index (BMI)
bertujuan untuk menentukan hubungan indeks and triglyceride level in women aged 40-60
massa tubuh (IMT) terhadap kadar trigliserida years. The methods of the research were
pada wanita usia 40-60 tahun. Penelitian observation and experiments. Samples were
dilakukan secara observasi dan eksperimental. chosen with purposive sampling technique.
Sampel diambil mengunakan teknik purposive The results showed that from 30 samples, there
sampling. Hasil penelitian menunjukan dari 30 were 3 samples (10%) classified as
orang terdapat Indeks Massa Tubuh (IMT) underweight (<17.5-18.5), 14 samples (46.7
kurus (<17,5–18,5) sebanyak 3 orang (10%), %) classified as normal (>18.0-25.0), and 13
normal (>18,5–25,0) sebanyak 14 orang samples (43,3%) categorized as overweight
(46,7%), dan gemuk (>25,0–27,0) sebanyak 13 (>25.0-27.0), 27 out of 30 sampels (90%) have
orang (43,3%). Berdasarkan kelompok rerata normal triglyceride level (<150 mg/dL) where
kadar trigliserida didapatkan trigliserida as three of 30 samples (10%) have high
normal (<150 mg/dL) sebanyak 27 orang triglyceride level (200-499 mg/dL). The data
(90%), trigliserida tinggi (200-499 mg/dL) were analyzed with Chi-Square
sebanyak 3 orang (10%). Data dianalisis Test and obtained the result of PValue (0,149)
menggunakan Uji Chi-Squarare dan and α (0,05), which showed that there was no
didapatkan hasil PValue (0,149) dan nilai α correlation between BMI and triglyceride
(0,05), yang menunjukan bahwa tidak ada level.
hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT).
Keywords: Body Mass Index (BMI),
Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), Triglyceride
Trigliserida

2
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 2-7

PENDAHULUAN TINJAUAN TEORI

Makanan diperlukan dalam Indeks Massa Tubuh (IMT)


pembentukan energi dalam tubuh. Energi Indeks massa tubuh (IMT) dapat
adalah salah satu hasil metabolisme menjadi indikator atau menggambarkan kadar
karbohidrat, lemak, protein. Energi berfungsi
adipositas dalam tubuh seseorang dengan
sebagai zat tenaga untuk metabolisme,
pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan melihat berat badan dan tinggi setiap individu
fisik (McGuire dan Beerman, 2011 ; IOM, bersangkutan. Indeks massa tubuh (IMT)
2002 dalam Hardiansyah, 2016). Namun adalah nilai yang diambil dari perhitungan
banyak orang kurang dalam memperhatikan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
pola makan yang sehat dan meluangkan Penggunaan indeks massa tubuh (IMT) sebagai
waktunya untuk berolah raga karena banyak bahan baku pengukuran obesitas dapat
pekerjaan yang harus dikerjakan serta
digunakan untuk orang dewasa (Sugondo,
melupakan asupan makanan yang baik.
Selain itu, gaya hidup modern zaman 2009 dalam Nugraha, 2014). Rumus Indeks
sekarang juga sudah banyak makanan Massa Tubuh (IMT) adalah sebagai berikut :
junkfood atau makanan cepat saji. Hal ini
sangat membahayakan khususnya untuk
kasus yang berhubungan dengan kelebihan
kalori dari asupan makanan (McGuire dan
Beerman, 2011 ; IOM, 2002 dalam
Tabel 1. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT)
Hardiansyah, 2016).
Makanan umumnya mengandung IMT Kategori
asupan gizi, salah satunya adalah lemak. <17,0 Kekurangan berat Kurus
Lemak yang masuk kedalam tubuh termasuk badan tingkat berat
asam lemak dan trigliserida. Trigliserida 17,0 – 18,5 Kekurangan berat
badan tingkat ringan
memiliki fungsi yaitu menyediakan cadangan
>18,5 – 25,0 Normal Normal
energi tubuh, isolator, pelindung organ dan >25,0 – 27,0 Kelebihan berat badan Gemuk
menyediakan asam-asam lemak esensial tingkat ringan
(Mahandan Escott 2008 dalam Hardiansyah, >27,0 Kelebihan berat badan
2016). Jumlah lemak dan trigliserida yang tingkat berat
ada di dalam darah melebihi batas normal Sumber : Depkes RI 1994
akan menyebabkan penyakit beresiko seperti
stroke iskemik, diabetes, dan dislipidemia Trigliserida
(Hardhani, 2005 dalam Subarniyanti, 2015).
Dislipidemia bisa terjadi karena ada kelainan
Trigliserida merupakan lemak darah yang
metabolisme lipid dalam plasma darah yang dibentuk oleh esterifikasi gliserol dan tiga
menyebabkan tingginya kadar kolesterol asam lemak yang dibawa oleh lipoprotein
total, trigliserida, Low Density Lipoprotein serum. Proses pencernaan trigliserida dari
(LDL) dan penurunan kadar High Density
Lipoprotein (HDL).
asam lemak dalam diet (eksogenus) dan
Berdasarkan Sitepu (2014) yang diantarkan ke aliran darah sebagai
mengutip hasil penelitian Gibso (2005) kilomikron (droplet lemak kecil yang
menyatakan bahwa penentuan status gizi diselubungi protein), yang memberikan
dilakukan dengan perhitungan indeks massa
tubuh sebagai indikator dalam menilai tampilan seperti susu atau krim pada serum
obesitas. Hal ini karena indeks massa tubuh setelah mengonsumsi makanan yang tinggi
(IMT) berkorelasi dengan trigliserida dalam kandungan lemaknya (Kee, 2008).
tubuh manusia. Trigliserida merupakan
lemak dalam darah, jika lemak darah tinggi
Fungsi trigliserida
maka kadar trigliserida juga akan meningkat.
Berdasarkan Anggeriani (2016) yang mengutip
hasil penelitian Kartasapoetra, dkk. (2008)

3
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 2-7

menyatakan bahwa fungsi utama lemak yaitu Tabel 2. Batas nilai normal trigliserida
sebagai penghasil asam lemak esensial,
Kadar Trigliserida Klasifikasi
sebagai pembangun tubuh, sebagai penghasil
<150 mg/dL (<1,70 mmol/L) Normal
energi, sebagai pelarut vitamin tertentu seperti
A, D, E, dan K. 150-199 mg/dL (1,70-2,25 mmol/L) Batas Tinggi
200-499 mg/dL (2,26-5,63 mmol/L) Tinggi
Metabolisme trigliserida >500 mg/dL (>5.65 mmol/L) Sangat Tinggi
Makanan yang masuk ke dalam tubuh
akan dipecah salah satunya adalah trigliserida.
Trigliserida dibentuk di hati yang merupakan METODE PENELITIAN
dari hasil pembentukan lemak (Lehninger,
2013). Ada dua jalur pemecahan trigliserida Instrumen pelaksanaan
yaitu jalur eksogen dan endogen. Tabung vakum tanpa antikoagulan
Jalur eksogen adalah makanan yang ukuran 3 cc, spuit, jarum (Nall), holder,
masuk dalam tubuh diolah oleh usus dipecah Tourniqiut, spektrofotometer, kuvet, tabung
dalam bentuk partikel lipoprotein atau reaksi, timbangan berat badan , meteran tubuh,
kilomikron. Lipoprotein masuk ke aliran darah kapas alkohol steril 70%, kapas kering steril,
dan trigliserida diurai dengan bantuan enzim pipet mikro, sentifuga, rak tabung.
lipoprotein lipase sehingga terbentuk asam Bahan yang digunakan adalah serum
lemak bebas. Asam lemak bebas akan tanpa antikoagulan dan kit Reagen Trigliserida
menembus jaringan bawah kulit dan sel otot Glory Diagnostics.
untuk diubah menjadi trigliserida sebagai
cadangan energi. Pemisahan Serum
Jalur endogen merupakan jalur yang Darah pasien yang terdapat di dalam
dalam hal ini trigliserida diserap oleh usus tabung didiamkan selama 15-30 menit hingga
setelah mengalami hidrolisis dan masuk ke membeku, setelah beku disentrifuge dengan
dalam plasma menjadi VLDL (Very Low kecepatan 3000 rpm selama 10 menit untuk
Density Lipoprotein) dibentuk oleh hati dengan memisahkan dari sisa bekuan darah, serum
bantuan insulin tidak semua VLDL digunakan segera diambil dan dimasukan ke tabung yang
melainkan dipecah lagi menjadi LDL dan lain dengan mengunakan pipet mikro
HDL. (Supriyati, 2015).

Faktor yang mempengaruhi kadar Pemeriksaan Trigliserida


trigliserida Reagen dan sampel disiapkan pada
Faktor yang dapat berpengaruh pada suhu ruang. Masing-masing reagen dan sampel
pembentukan lipid dibagi menjadi dua yakni dimasukkan ke dalam tabung dan beri label:
faktor pendukung seperti pola makan,
konsumsi alkohol, rokok, dan kurang olahraga, Tabel 3. Komposisi reagen dan sampel
sedangkan faktor utama adalah genetik, usia, Komposisi Blanko Sampel Standar
jenis kelamin (Anggeriani, 2016). Tubuh Reagen 1,0 mL 1,0 mL 1,0 mL
memerlukan asupan makanan salah satunya Sampel - 10 µL -
adalah lipid atau lemak. Lipid adalah senyawa Standard - - 10 µL
organik berminyak atau berlemak yang tidak
larut dalam air, yang dapat diekstrak dari sel Blanko, sampel dan standar
dan jaringan oleh pelarut nonpolar. Jenis lipid Dihomogenkan dan diinkubasi selama 5 menit pada
yang paling banyak adalah trigliserida yang suhu 37°C. Selanjutnya blanko, sampel dan standar
mempengaruhi kadar lemak darah (Lehninger, dibaca absorbannya dengan spektofotometer pada
2013). panjang gelombang 500 nm.
Berdasarkan penelitian Rahmadani
(2014) menyatakan bahwa wanita lebih tinggi
peningkatan lemak dalam darah yaitu kadar HASIL DAN PEMBAHASAN
trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi Hasil
dapat membahayakan kesehatan karena Penelitian hubungan Indeks Massa
beberapa lipoprotein yang tinggi kandungan Tubuh (IMT) terhadap kadar trigliserida
trigliseridanya juga mengandung kolesterol.

4
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 2-7

dilakukan pada wanita usia 40-60 tahun dengan uji analisis statistika yaitu Uji Chi-
dengan sampel sebanyak 30 orang yang Square.
memiliki berat badan bervariasi, hasil Uji Chi-Square termasuk salah satu
didapatkan sebagai berikut: alat uji dalam statistik yang dipakai untuk
menguji kesesuaian data sampel sebagai
Tabel 4. Kelompok berdasarkan Indeks Massa penunjang hipotesis yang menyatakan bahwa
Tubuh (IMT) sampel populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu
(IMT)* (kg/m2) f (%) distribusi yang telah ditetapkan (Santoso,
Kurus (<17,5–18,5) 3 10 1996). Berdasarkan uji Chi-Square
Normal (>18,5–25,0) 14 46,7 menunjukkan hasil uji Pvalue lebih besar dari α
Gemuk (>25,0–27,0) 13 43,3
(0,149 > 0,05) maka, hal tersebut berarti
Total 30 100
bahwa tidak ada hubungan antara Indeks
*Sumber: Depkes RI 1994
Massa Tubuh (IMT) terhadap kadar
trigliserida. Hal ini disebabkan beberapa faktor
Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa
IMT sampel pada kelompok normal (>18,5– yaitu asupan lemak, pola makan, dan faktor
25,0 kg/m2) mempunyai jumlah tinggi usia. Sesuai dengan pernyataan Hidayati, dkk,
sebanyak 14 orang (46,7%), kelompok IMT (2015) yang menyatakan bahwa kadar
gemuk (>25,0–27,0 kg/m2) sebanyak 13 orang trigliserida dalam darah dapat dipengaruhi oleh
(43,3%), dan yang paling sedikit berada pada peningkatan asupan lemak, sehingga kadar
IMT kurus (<17,5–18,5 kg/m2) sebanyak 3 trigliserida akan meningkat
orang (10%). Hal tersebut kemungkinan (hipertrigliseridemia) (Syarief, Fatimah, 2011
karena asupan energi responden sesuai dengan dalam Putri dan Isti, 2015).
jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga
tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk Pembahasan
lemak sebagai cadangan energi yang akan Hasil penelitian menunjukkan
berpengaruh pada berat badan responden responden memiliki Indeks Massa Tubuh
(Hidayati, 2017). (IMT) kelompok normal 46,7%. Hal tersebut
kemungkinan karena asupan energi responden
Tabel 5. Berdasarkan kadar trigliserida sampel sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh
tubuh sehingga tidak terjadi penimbunan
Kadar trigliserida
(mg/dL)*
Rerata f (%) energi dalam bentuk lemak sebagai cadangan
Normal (<150) 99 27 90
energi yang akan berpengaruh pada berat
Batas Tinggi (151–199) 0 0 0 badan responden (Hidayati, 2017).
Tinggi (200–499) 260 3 10 Penentuan hasil pengukuran kadar
Sangat Tinggi (>500) 0 0 0 trigliserida menunjukan bahwa 90% sampel
Jumlah - 30 100 memiliki kadar trigliserida normal dan 10%
kadar trigliserida tinggi. Kadar trigliserida
yang tinggi biasanya disebabkan oleh
Penentuan hasil pengukuran kadar kelebihan karbohidrat, lipid sehingga terjadi
trigliseirda menunjukan bahwa 90% sampel penumpukan pada pembuluh darah yang
memiliki kadar trigliserida normal dan 10% menyebabkan metabolisme akan terganggu.
kadar trigliserida tinggi. Kadar trigliserida Pada penelitian didapatkan kelompok
yang tinggi biasanya disebabkan oleh Indeks Massa Tubuh (IMT) gemuk memiliki
kelebihan karbohidrat, lipid sehingga terjadi rerata kadar trigliserida sebesar 132 mg/dL,
penumpukan pada pembuluh darah yang kelompok Indeks Massa Tubuh (IMT) kurus
menyebabkan metabolisme akan terganggu. dengan rerata kadar trigliserida sebesar 127
Pada penelitian didapatkan kelompok mg/dL dan kelompok Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh (IMT) gemuk memiliki (IMT) normal rerata kadar trigliserida sebesar
rerata kadar trigliserida sebesar 132 mg/dL, 99 mg/dL. Selanjutnya penelitian dilanjutkan
kelompok Indeks Massa Tubuh (IMT) kurus dengan uji analisis statistika yaitu Uji Chi-
dengan rerata kadar trigliserida sebesar 127 Square.
mg/dL dan kelompok Indeks Massa Tubuh Uji Chi-Square termasuk salah satu
(IMT) normal rerata kadar trigliserida sebesar alat uji dalam statistik yang dipakai untuk
99 mg/dL. Selanjutnya penelitian dilanjutkan menguji kesesuaian data sampel sebagai

5
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 2-7

penunjang hipotesis yang menyatakan bahwa


populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu DAFTAR PUSTAKA
distribusi yang telah ditetapkan (Santoso,
1996). Berdasarkan uji Chi-Square Antoni, S. 2010. Analisa Kandungan Formalin
menunjukkan hasil uji Pvalue lebih besar dari α Pada Ikan Asin. Skripsi, Universitas
(0,149 > 0,05) maka, hal tersebut berarti Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Pekanbaru.
Massa Tubuh (IMT) terhadap kadar Anggeriani, R. 2016. Hubungan Indeks Massa
trigliserida. Hal ini disebabkan beberapa faktor Tubuh (IMT) Dengan Kadar Trigliserida
yaitu asupan lemak, pola makan, dan faktor Darah Pada Pegawai Universitas
usia. Sesuai dengan pernyataan Hidayati, dkk, Abdurab Tahun 2016. Karya Tulis
(2015) yang menyatakan bahwa kadar Ilmiah, Akademi Analis Kesehatan,
trigliserida dalam darah dapat dipengaruhi oleh Yayasan Fajar, Pekanbaru.
peningkatan asupan lemak, sehingga kadar Arifnaldi, S.M. 2014. Hubungan Kadar
trigliserida akan meningkat Trigliserida dengan Kejadian Stroke
(hipertrigliseridemia) (Syarief, Fatimah, 2011 Iskemik di RSUD Sukoharjo, Skripsi,
dalam Putri dan Isti, 2015). Fakultas Kedokteran, Universitas
Pola makan dapat mempengaruhi Muhamaddiah, Surakarta.
kadar trigliserida, dapat dilihat pada hasil Hardiansyah., Riyadi, H., Napitupulu, Victor.
kuesioner bahwa responden secara rutin 2016. Kecukupan Energi, Lemak dan
mengkonsumsi sayuran sebanyak 19 sampel Karbohidrat. Erlangga, Jakarta.
(63,4%) dan sebanyak 23 sampel (76,6%) Hidayati, R.D. 2017. Hubungan Asupan
tidak mengkonsumsi junkfood (makanan cepat Lemak Dengan Kadar Trigliserida Dan
saji). Hal ini mendukung hasil penelitian Indeks Massa Tubuh Sivitas
didapatkan sampel yang memiliki kadar Akademika UNY. Jurnal Prodi Biologi
trigliserida normal (150 mg/dL) sebesar 90%. Vol 6.
Konsumsi junkfood (makanan cepat saji) Kee, L. J. 2008. Laboratory And Diagnostic
merupakan sumber lemak yang tinggi sehingga Tests With Nursing Implications. Dalam
dapat meningkatkan trigliserida (Hidayati, Kurnianingsih, S., Widyastuti, P.,
2017). Chayaningrum, R., Rahayu, S (Eds. 6),
Pedoman pemeriksaan Laboratorium &
KESIMPULAN DAN SARAN Diagnostik: Pearson Education.
Lehninger, L.A. 2013. Dasar-Dasar Biokimia,
Kesimpulan diterjemahkan oleh Thenawijaya, M.
1. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Erlangga, Jakarta.
sampel dikelompokan atas: kurus (<17,5– Nugraha, A. 2014. Hubungan Indeks Massa
18,5) sebanyak 3 orang (10%), normal Tubuh Dengan Kadar Kolesterol Total
(>18,5–25,0) sebanyak 14 orang (46,7%), Pada Guru Dan Karyawan SMA
dan gemuk (>25,0–27,0) sebanyak 13 orang Muhammadiyah 1 Dan 2 Surakarta.
(43,3%). Skripsi, Fakultas Kedokteran,
2. Berdasarkan Kadar Trigliserida pada Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
sampel dikelompokan atas: kadar normal Putri. R. S., Isti, D, 2015. Obesitas Faktor
(<150 mg/dL) sebanyak 27 orang (90%), Resiko Peningkatan Kadar Trigliserida.
kadar tinggi (200–499 mg/dL) sebanyak 3 Jurnal Majority Volume 4 Nomor 9.
orang (10%). Ramadhani, A. 2014. Perbedaan Kadar
3. Berdasarkan hasil Uji Chi-Square Trigliserida Sebelum Dan Setelah
ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan Pemberian Sari Bengkuang
bermakna antara Indeks Massa Tubuh (Pachyrrhizus erosus) Pada Wanita,
(IMT) dengan kadar trigliserida darah pada Skripsi, Fakultas Kedokteran,
wanita usia 40-60 tahun. Universitas Diponegoro, Semarang.
Santoso, Singgih. 1996. Mengelolah Data
Saran Statistik Secara Profesional Versi 7.5.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
dengan pengambilan sampel pada usia yang Sitepu, W.I. 2014. Hubungan Antara Indeks
berbeda. Massa Tubuh Dengan Kadar Profil

6
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 2-7

Lipid pada Pasien Dewasa di Bagian


Penyakit Dalam Rumah Sakit PHC
Surabaya, Skripsi, Prodi Pendidikan
Dokter, Universitas Katolik Widya
Mandala, Surabaya.
Subarniyanti, T. 2016. Pemeriksaan Kadar
Trigliserida Pada Mencit Setelah
Diberikan Jus Wortel (Daucus carota.
L). Karya Tulis Ilmiah, Akademi Analis
Kesehatan Yayasan Fajar, Pekanbaru.
Supriyati. 2015. Perbedaan Hasil Pemeriksaan
Bilirubin Total Dan Direk Pada Serum
Ikterik Dengan Dan Tanpa Pengenceran.
Karya Tulis Ilmiah, Akademi Analis
Kesehatan, Universitas Muhammadiah
Semarang.
Wongkar, D., Ticoalu, R. H., Wowor, J. F.
2013. Perbandingan Kadar Trigliserida
Darah Pada Pria Perokok Dan Bukan
Perokok. Jurnal e-Biomedik (eBM),
Volume 1, Nomor 2.

Anda mungkin juga menyukai