Anda di halaman 1dari 26

EKSPEKTASI DUA PEUBAH ACAK

Makalah ini disusun guna memenuhi Mata Kuliah Statistika Matematika

Dosen pengampu Dewi Ambarsari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh

Qisa’ul Khoiriyah (23070170080)


Isti Musyarofah (23070170104)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

1
PEMBAHASAN

7.2 Nilai Ekspektasi Gabungan

Penghitungan nilai ekspektasi gabungan dari dua peubah acakdiskrit


ditentukan berdasarkan definisi 7.1
Definisi 7.1: Nilai Ekspektasi Gabungan Diskrit
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p(x,y) adalah nilai fungsi peluang
gabungan dari (X, Y) di (x,y), dan v(X,Y) adalah fungsi dari peubah acak X
dan Y; maka nilai ekspektasi gabungan dari v(X,Y) (dinotasikan dengan
E[v(X,Y)]) dirumuskan sebagai:
E[v(X,Y)] =∑𝑥 ∑𝑦 𝑣(𝑥, 𝑦) . 𝑝(𝑥, 𝑦)
Contoh 7.1
Misalnya fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
1
P(x,y) = (72) (𝑥 + 2𝑦); 𝑥 = 0, 1, 2, 3

y = 0, 1, 2, 3

Hitung E(2XY2-1).
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi nilai ekspektasi gabungan diskrit, maka:
E(2XY2-1) = ∑𝑥 ∑𝑦 (2𝑥𝑦 2 − 1). 𝑝(𝑥, 𝑦)
1
= ∑3𝑥=0 ∑3𝑦=0(2𝑥𝑦 2 − 1). 72 (𝑥 + 2𝑦)
1
= (72) [(−1)(0) + ((−1)(2) + (−1)(4) + (−1)(6) + (−1)(1) + (1)(3) +

(7)(5) + (17)(7) + (−1)(2) + (3)(4) + (15)(6) + (35)(8) + (−1)(3) +


(5)(5) + (23)(7) + (53)(9)]
1
= (72) (0 − 2 − 4 − 6 − 1 + 3 + 35 + 119 − 2 + 12 + 90 + 280 − 3 + 25 +

161 + 477)
1184
= 72

Perhitungan nilai ekspektasi gabungan dari dua peubah acak kontinu ditentukan
berdasarkan Defini 7.2

2
Definisi 7.2 NILAI EKSPEKTASI GABUNGAN KONTINU

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah nilai fungsi densitas
gabungan dari (𝑋, 𝑌) di (𝑥, 𝑦) dan 𝑣(𝑋, 𝑌) adalah fungsi dari peubah acak X dan
Y; maka nilai ekspektasi gabungan dari 𝑣(𝑋, 𝑌) (dinotasikan dengan 𝐸[𝑣(𝑋, 𝑌)]
dirumuskan sebagai:

∞ ∞
𝐸[𝑣(𝑋, 𝑌)] = ∫−∞ ∫−∞ 𝑣(𝑥, 𝑦) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

Contoh 7.2

Misalnya densitas gabungan dari X dan Y berbentuk:

𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 + 𝑦 ; 0 < 𝑥 < 1, 0 < 𝑦 < 1

= 0 ; 𝑥, 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

Hitung 𝐸(2𝑋𝑌 2 − 1)

Penyelesaian:

Berdasarkan definisi nilai ekspektasi gabungan kontinu,maka

∞ ∞

𝐸(2𝑋𝑌 2 − 1) = ∫ ∫ (2𝑥𝑦 2 − 1) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦


−∞ −∞

0 0 1 1
= ∫−∞ ∫−∞(2𝑥𝑦 2 − 1) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫0 ∫0 (2𝑥𝑦 2 − 1) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
∞ ∞
+∫1 ∫1 (2𝑥𝑦 2 − 1) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

0 0 1 1
= ∫−∞ ∫−∞(2𝑥𝑦 2 − 1) . 0 𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫0 ∫0 (2𝑥𝑦 2 − 1) . (𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
∞ ∞
+∫1 ∫1 (2𝑥𝑦 2 − 1) . 0 𝑑𝑥 𝑑𝑦

∞ ∞
= 0 + ∫1 ∫1 (2𝑥 2 𝑦 2 + 2𝑥𝑦 3 + 𝑥 − 𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 + 0

1 2 1 1
= ∫0 (3 𝑥 3 𝑦 2 + 𝑥 2 𝑦 3 = 2 𝑥 2 − 𝑥𝑦| ) 𝑑𝑦
𝑥=0

1 2
= ∫0 (3 𝑦 2 + 𝑦 3 − 12 − 𝑦) 𝑑𝑦

3
2 1 1 1
= 9 𝑦2 + 4 𝑦4 − 2 𝑦 − 2 𝑦2|

2 1 1 1
= + − −
9 2 2 2

19
𝐸(2𝑋𝑌 2 − 1) = - 36

7.3 Ekspektasi Bersyarat

Definisi 7.3 EKSPEKTASI BERSYARAT DISKRIT

Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, 𝑝′(𝑥|𝑦) adalah nilai fungsi peluang
bersyarat dari X diberikan Y= y di x, dan 𝑝′′(𝑦|𝑥) adalah nilai fungsi peluang
bersyarat dai Y diberikan X = x di y, maka ekspektasi bersyarat dari u(X) diberikan
Y = y dirumuskan sebagai berikut:

𝐸[𝑢(𝑋)|𝑦] = ∑ 𝑢(𝑥). 𝑝 ′(𝑥|𝑦)


𝑥

Dan ekspektasi bersyarat dari v(Y) diberikan X = x dirumuskan sebagai berikut:

𝐸[𝑢(𝑌)|𝑥] = ∑ 𝑢(𝑦). 𝑝 ′′(𝑦|𝑥)


𝑥

Contoh 7.3

Misalnya fungsi peluang dari X dan Y berbentuk:

𝑥𝑦
𝑝(𝑥|𝑦) = ; 𝑥 = 1,2,3 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 1,2
18

Hitung 𝐸(3𝑋 | 𝑦 = 1) dan 𝐸(2𝑌 2 |𝑥 = 1)

Penyelesaian:

a. Berdasarkan definisi ekspektasi bersyarat diskrit, maka:

𝐸(3𝑋 | 𝑦 = 1) = ∑ 3𝑥. 𝑝 ′(𝑥|𝑦)


𝑥
3
𝑥𝑦
𝑝2 (𝑦) = ∑
18
𝑥=1
𝑦
= (18) (1 + 2 + 3)

4
6𝑦
= 18

𝑦
Jadi P2(Y) = 3 ; 𝑦 = 1, 2

Fungsi peluang bersyarat dari X diberikan Y = y adalah :

𝑥𝑦
𝑥
P2( x‫׀‬y)= 18
𝑦 = ; 𝑥 = 1,2,3
6
3

Maka :

𝑥
E(3X ‫ ׀‬y = 1) = ∑3𝑥=1(3𝑥)(6)

1
=(2) (1 + 4 + 9)

E(3X ‫ ׀‬y = 1) = 7

a. Berdasarkan definisi ekspektasi bersyarat diskrit, mala :


E(2 y2 ‫ ׀‬x = 1) =∑𝑦 2𝑦² , ρ΅(𝑦 ‫ = 𝑥 ׀‬1)
Fungsi peluang marginal dari X adalah :
𝑥𝑦
P1 (x) = ∑2𝑦=1 18
𝑥𝑦
= (18 ) (1 + 2)
3𝑥
=18

𝑥
Jadi : p1(x)= 6 ; x = 1,2,3

Fungsi peluang bersyarat dari Y diberikan X = x adalah :

𝑥𝑦
𝑦
P’(y‫׀‬x)= 18
𝑦 = ; 𝑦 = 1,2
3
6

Maka :

𝑦
E(2Y2 ‫ ׀‬x = 1) = ∑2𝑦=1 2𝑦². 3

2
=(3) (1 + 8)

5
E(3Y2 ‫ ׀‬x= 1) = 6

Penentuan ekspektasi bersyarat dari sebuah peubah acak kontinu diberikan peubah
acak kontinu lainya, baik ekspektasi bersyarat dari X diberikan Y =y

Maupun ekspektasi bersyarat dari Y diberikan X = x dijelskan dalam Definisi 7.4

Definisi 7.4 : EKSPEKTASI BERSYARAT KONTINU

Jika X dan Y adalah dua perubahan acak kontinu g(x\ y) adalah nilai fungsi densitas
bersyarat dari X diberikan Y = y di x = di y, maka ekspektasi bersyarat dari u(X) diberikan
Y = y dirumuskan sebagai berikut,


E[u(X) \ y] = ∫⎯∞𝑢(x) . g(x \ y) dx

Dan ekspektasi bersyarat dari v(Y) diberikan X = x dirumuskan sebagai berikut.


E[v(Y) \ x] = ∫⎯∞𝑣 (y) . h(y \ x) dy

Penentuan ekspektasi bersyarat kontinu di atas diperjelas melalui contoh


7.4

Contoh 7.4 :
Misalnya fungsi destinasi gabungan dari X dan Y berbentuk :
f (x,y) = (¾) xy² ; 0 < x < 2 dan 1 < y < 2
= 0 ; x, y lainya.
Hitung E (3X‫׀‬y = 1 ) dan E (2 y²‫׀‬x = 1)

Penyelesaian :
b. Berdasarkan definisi ekspektasi bersyarat kontinu, maka :

E ( 3X‫׀‬y ) = ∫⎯∞ 3𝑥 . 𝑔(𝑥 ‫𝑥𝑑)𝑦 ׀‬
Fungsi densitas marginal dari Y adalah ;

f2(y) = ∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥
∞ 2 ∞
=∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∫0 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥+∫2 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥
0 2 3 ∞
=∫⎯∞ 0 𝑑𝑥 + ∫⎯0 14 𝑥𝑦² 𝑑𝑥 +∫2 0 𝑑𝑥

6
3
= 0 + (28 x2 y2 ‫׀‬ 2
𝑥=0
)+0

3
=(7) y2

3
Jadi f2 (y) = (7 ) 𝑦 2 ; 1 < 𝑦 < 2

= 0 ; y lainya.

Fungsi diatas bersyaratdari X diberikan Y = y adalah :

3
𝑥𝑦² 1
14
g(x‫ ׀‬y) = 3 = 2𝑥
𝑦²
7

1
Jadi : g(x‫ ׀‬y) = 2 𝑥 ; 0 < 𝑥 < 2

= 0 ; x lainya.

Maka :

0 2 2
E(3X ‫ ׀‬y) = ∫−∞ 3𝑥. 𝑔(𝑥‫∫ 𝑥𝑑)𝑦׀‬0 3𝑥 . 𝑔(𝑥‫ 𝑥𝑑)𝑦׀‬+ ∫0 3𝑥 . 𝑔(𝑥‫𝑥𝑑)𝑦׀‬

0 2 1 ∞
=∫−∞(3𝑥)(0)𝑑𝑥 + ∫0 (3𝑥)(2) 𝑥 𝑑𝑥 + ∫2 (3𝑥)(0)𝑑𝑥

1
= 0 + (2 𝑥 3 ‫= 𝑥׀‬2 0 ) + 0

E(3X ‫ ׀‬y) = 4

Sehingga : E(3X ‫ ׀‬y =1) = 4

b. Berdasarkan definisi ekspektasi bersyarat kontinu, maka :


E(3Y2 ‫ ׀‬x =∫⎯∞ 2𝑦² . ℎ(𝑦 ‫𝑦𝑑)𝑥 ׀‬

Fungsi densitas marginaldari X adalah :



f1(x) =∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦
1 2 ∞
=∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 + ∫1 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 + ∫2 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦
1 1 3 ∞
=∫⎯∞ 0 𝑑𝑦 + ∫⎯∞ 14
𝑥𝑦² 𝑑𝑦 + ∫2 0 𝑑𝑦

7
1
=0 + (14 𝑥𝑦3‫= 𝑦׀‬2 1 ) +0
1
Jadi : f1(x) = 2 𝑥 ; 0 < 𝑥 < 2

= 0 ; x lainya .

Fungsi densitas bersyarat dari Y diberikan X = x adalah ;


3
𝑥𝑦² 2
h (y ‫ ׀‬x) = 14
1 = 7 𝑦²
𝑥
2
1
jadi : h (y ‫ ׀‬x) = 2 𝑥 ; 1 < 𝑦 < 2

= = 0 ; y lainya .
Maka :

1 2 ∞
E(2Y2 ‫ ׀‬x) = ∫−∞ 2𝑦². ℎ(𝑦‫ 𝑦𝑑)𝑥׀‬+ ∫1 2𝑦². ℎ(𝑦‫ 𝑦𝑑)𝑥׀‬+ ∫2 2𝑦². ℎ(𝑦‫𝑦𝑑)𝑥׀‬

1 1 3 1
=∫−∞(2𝑦 2 )(0)𝑑𝑦 + ∫−∞(2𝑦 2 ) (7) 𝑦² + ∫−∞(2𝑦 2 )(0)𝑑𝑦

6
= 0 + (35 𝑦3‫= 𝑦׀‬2 1 ) +0

186
E(2Y² ‫ ׀‬x) = 35

186
Sehingga : E(2Y² ‫ ׀‬x=1) = 35

7.4 Rataan Bersyarat

Berikut ini akan dijelaskan definisi rataan bersyarat dari sebua perubahan acak
diskrit diberikan perubahan acak diskrit lainya, baikrataan bersyarat dari x
diberikan Y = y mampu rataan bersyarat dari Y diberikan X = x.

Definisi 7.5 RATA RATA BERSYARAT DISKRIT

Jika X dan Y adalah dua perubahan acak diskrit, p (x\ y) adalah nilai fungsi
peluang bersyarat dari X diberikan Y =ydi x, dan p ‘’ (y\x) , maka ekspektasi
bersyarat dari X diberikan Y =y dirumuskan sebagai berikut:

E(X \ y) =∑𝑥 𝑥 . ρ΅(𝑥‫)𝑦 ׀‬

8
Dan ekspektasi bersyarat dari Y diberikan X = x dirumuskan berikut :
E(Y \ x) =∑𝑦 𝑦 . ρ΅(𝑦‫)𝑥 ׀‬

Pemahaman penentuan rataan bersyarat dasri peubah acak diskrit di atas diperjelas
melalui contoh 7.5 dan 7.6

Contoh :7.5

Misalnya fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk :

1
p( x,y)=(72) (𝑥 + 2𝑦); 𝑥 = 0,1,2,3, 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 0,1,2,3

hitung E(X \ y= 1) dan E(X \ y= 2)

Penyelesaian ;

a. Berdasarkan definisi rataan bersyarat diskrit, maka ;


E(X \ y) =∑𝑥 𝑥 . ρ΅(𝑥‫)𝑦 ׀‬
Kita akan menentukan dahulu fungsi peluang bersyarat ρ΅(𝑥‫)𝑦 ׀‬,
sebelumnya kita akan menentukan fungsi peluang marginal dari Y
berdasarkan definisi fungsi peluang marginal diskrit, maka ;
p(,y)= ∑𝑥 𝑝 (𝑥 𝑦)
1
=∑1𝑥=0 72 . (𝑥 + 2𝑦)
1
=. (72)(2𝑦 + (1 + 2𝑦) + (2 + 2𝑦) + (3 + 2𝑦))
1
=(72)(6 + 8𝑦)
1
Jadi; p(,y)= (72) (6 + 8𝑦); 𝑦 = 0,1,2,3

Berdasarkan definisi fungsi peluang bersyarat, maka:


𝑝(𝑥,𝑦)
p( x‫׀‬y) = 𝑝2(𝑦)

9
1
(𝑥+2𝑦)
72
= 1
(6𝑥+8𝑦)
72

𝑥+2𝑦
p( x‫׀‬y) =6+8𝑦 ; 𝑥 = 0,1,2,3 𝑑𝑎𝑛 0,1,2,3

sehingga

𝑥+2𝑦
E(x ‫ ׀‬y) =∑3𝑥=0 6+8𝑦

1
= {(0)(2𝑦) + (1)(1 + 2𝑦) + (2)(2 + 2𝑦) + (3)(3 + 2𝑦)}
6+8𝑦

14+12𝑦
= 6+8𝑦

7+6𝑦
E(x ‫ ׀‬y) =3+4𝑦

13
Akibatnya : E(x ‫ ׀‬y=1)= 7

b. Berdasarkan definisi rataan bersyarat diskrit, maka :


E(Y‫ ׀‬x) =∑𝑦 𝑦. 𝑝"(𝑦‫)𝑥׀‬

Kita akan menentukan dahulu fungsi peluang bersyarat 𝑝"(𝑦‫)𝑥׀‬namun


sebelumnya kita akan menenetukan fungsi marginaldari X. Berdasarkan
definisi fungsi peluang marginal diskrit, maka :
p1(,x)= ∑𝑦 𝑝 (𝑥 , 𝑦)
1
=∑3𝑦=0 72 . (𝑥 + 2𝑦)
1
=. (72)(𝑥 + (𝑥 + 2) + (𝑥 + 4) + (𝑥 + 6))
1
=(72)(4𝑥 + 12)
1
Jadi; p1(,x)= (72) (4𝑥 + 12); 𝑥 = 0,1,2,3

Berdasarkan definisi fungsi bersyarat, maka :


𝑝(𝑥,𝑦)
P”( x‫׀‬y) = 𝑝1(𝑦)

1
(𝑥+2𝑦)
72
= 1
(4𝑥+12)
72

10
𝑥+2𝑦
P”( x‫׀‬y) =4+12𝑦 ; 𝑥 = 0,1,2,3 𝑑𝑎𝑛 0,1,2,3

Sehingga :

𝑥+2𝑦
E(Y ‫ ׀‬x) =∑3𝑦=0(𝑦) 4+12

1
=4+12 {(0)(𝑥) + (1)(𝑥 + 2) + (2)(𝑥 + 4) + (3)(𝑥 + 6)}

6𝑥+28
= 4+12

3𝑥+14
E(Y ‫ ׀‬x) = 2𝑥+6

Akibatnya : E(Y ‫ ׀‬x=2)= 2

Contoh 7.6:

Misalnya fungsi gabungan dari X dan Y disusun dalam table berikut :

X‫׀‬Y 0 1 2 P2(y)

0 0,05 0,05 0,10 0,2

1 0,10 0,25 0,05 0,4

2 0,10 0,15 0,05 0,3

3 0,05 0,05 0 0,10

P2(x) 0,30 0,50 0,20 1

Hitung (X E‫ ׀‬y).

Penyelesaian:

Berdasarkan definisi ekspektasi, maka :

E(Y ‫ ׀‬x)= ∑𝑥 𝑥. 𝑝"(𝑥‫)𝑦׀‬

11
Dalam hal ini kita akan menghitung nilai ekspektasi bersyarat dari X
diberikan masing masing nilai y. sehingga akan diperoleh 4 buah nilai
ekspektasi bersyarat dari X diberikan Y=y

a. Untuk X=0 dan Y= 0


𝑝(0,0) 0,05
P”( 0‫׀‬0) = = 0,2 =0,25
𝑝2(0)

Untuk X=1 dan Y=0


𝑝(1,0) 𝑝(2,0)
P”(1‫׀‬0) = = 𝑝²(0) =0,25
𝑝2(0)

Untuk X =2 dan Y =0
𝑝(2,0) 0,10
P”(2‫׀‬0) = =0,20=0,5
𝑝2(0)

Jadi ; E(X ‫ ׀‬y=0)= (0)(0,25) + (1)(0,25) + (2)(0,5) = 1,25


b. Untuk X=0 dan Y=1
𝑝(0,1) 0,10
P”( 0‫׀‬1) = =0,40=0,25
𝑝2(1)

Untuk X=1 dan Y=1


𝑝(1,1) 0,25
P”(1‫׀‬1) = =0,40=0,25
𝑝2(1)

Untuk X =2 dan Y =1
𝑝(2,1) 0,05
P”(2‫׀‬1) = =0,40=0,125
𝑝2(1)

Jadi ; E(X ‫ ׀‬y=1)= (0)(0,25) + (1)(0,625) + (2)(0,125) = 0,875


c. Untuk X=0 dan Y=2
𝑝(0,2) 0,10
P”( 0‫׀‬2) = =0,30=1/3
𝑝2(2)

Untuk X=1 dan Y=2


𝑝(1,2) 0,15
P”(1‫׀‬2) = =0,30=0,50
𝑝2(2)

Untuk X =2 dan Y =2
𝑝(2,2) 0,05 1
P”(2‫׀‬2) = = =
𝑝2(2) 0,30 6
1 1 5
Jadi ; E(X ‫ ׀‬y=2)= (0) (3) + (1)(0,50) + (2) (6) = 6

d. Untuk X=0 dan Y=3


𝑝(0,3) 0,05
P”( 0‫׀‬3) = =0,10=0,50
𝑝2(3)

Untuk X=1 dan Y=3

12
𝑝(1,3) 0,05
P”(1‫׀‬3) = =0,10=0,50
𝑝2(3)

Untuk X =2 dan Y =3
𝑝(2,3) 0
P”(2‫׀‬3) = = =0
𝑝2(3) 0,10

Jadi ; E(X ‫ ׀‬y=3)= (0)(0,50) + (1)(0,50) + (3)(0) = 0,50


Berikut ini akan dijelaskan rataan bersyaratdari sebuah peubah acak
kontinu diberikan peubah acak kontinu lainya, baik rataan bersyarat
dari X diberikan Y”y maupun rataan bersyarat dari Ydiberikan X=x.

Definisi 7.6: RATAAN BERSYARAT KONTINU


Jika X dan Y adalah dua perubahan acak kontinu, g(x‫׀‬y) adalah
nilaifungsi densitas bersyarat dari X diberikan Y=y di x, dan h(y‫׀‬x)
adalah nilai fungsi densitas bersyarat dari Y diberikan X=x di y,
maka rataan bersyarat dari X diberikan Y=y dirumuskan sebagai
berikut :


E(X ‫ ׀‬y] = ∫⎯∞𝑥 . g(x ‫ ׀‬y) dx

Dan rataan bersyarat dari Y diberikan X=x dirumuskan sebagai


berikut;


E(Y ‫ ׀‬x] = ∫⎯∞ 𝑦 .h(y ‫ ׀‬x) dy

Pemahaman penentuan rataan bersyarat dari peubah acak kontinu di


atas diperjelas melalui contoh 7.7.
Contoh 7.7 :
Misalnya fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :
F(x,y =ex,y ;0 < x< y <∞
=0; x,y lainya.
Tentukan E (X‫ ׀‬y) dan E(Y‫ ׀‬x).
Penyelesaian :
Kita akan menggambaarkan dahulu daerah yang memenuhi 0 < x < y <
∞.

13
Y
A y=x

0 x

Gambar 7.1

A adalah daerah yang memenuhi 0 < x < y < ∞

Dalam perhitungan integralnya, batas batas integral yang digunakan


didasarkan pada daerah A

a. Berdasarkan definisi rataan bersyarat kontinu, maka ;



E(X ‫ ׀‬y] = ∫⎯∞𝑥 . g(x ‫ ׀‬y) dx
Kita akan menentukan dahulu fungsi densitas bersyarat g(x ‫ ׀‬y).
sebelumnya kita akan menentukan fungsi densitas marginal daeri
Y.berdasarkan definisi fungsi densitas marginal kontinu, maka :


f2(x) =∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥
0 𝑦 ∞
=∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∫0 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∫𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥
0 𝑦 ∞
=∫⎯∞ 0 𝑑𝑥 + ∫0 e-y dx +∫𝑦 0 𝑑𝑥
𝑦
=0 + (x. e-y ∫𝑥=0) +0
=y. e-y
Jadi : f2(y) = y. e-y ; 𝑦 > 0
=0 ; y lainya .
Fungsi densitas bersyarat dari X diberikan Y=y adalah :
𝑒−𝑦 1
g (x‫ ׀‬y) = =
𝑦.𝑒−𝑦 𝑦
1
jadi : g (x ‫ ׀‬y) = 𝑦 ; 0 < 𝑥 < 𝑦 < ∞

= 0 ;x, y lainya .
Maka :

0 𝑦 ∞
E(X ‫ ׀‬y) = ∫−∞ 𝑥. 𝑔(𝑥‫ 𝑥𝑑)𝑦׀‬+ ∫0 𝑥. 𝑔(𝑥‫ 𝑥𝑑)𝑦׀‬+ ∫𝑦 𝑥. 𝑔(𝑥‫𝑥𝑑)𝑦׀‬

14
0 𝑦𝑥 1 ∞
=∫−∞ 𝑥. 0 𝑑𝑥 + ∫0 𝑥. 𝑦 𝑑𝑥 + ∫𝑦 𝑥. 0 𝑑𝑥

1 1 𝑦
= 0 +𝑦 (2 𝑥 2∫𝑥=0) +0

𝑦
E(X ‫ ׀‬y) = 2 ; 𝑦 > 0

Jika kita akan menghitung E(X ‫ ׀‬y=2),maka E(X ‫ ׀‬y=2)=1


berdasarkan definisi rataan bersyarat kontinu, maka :

E(Y‫׀‬x)=∫−∞ 𝑦. ℎ(𝑦‫𝑦𝑑)𝑥׀‬

Kita akan menentukan dulu fungsi densitas bersyarat ℎ(𝑦‫)𝑥׀‬.


Sebelumnya kita akan menentukan fungsi densitas marginal dari X.
berdasarkan definisi fungsi densitas kontinu, maka:

f1(x) =∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦
1 ∞
=∫⎯∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 + ∫𝑥 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦
1 ∞
=∫⎯∞ 0 𝑑𝑦 + ∫𝑥 𝑒-y dy
𝑏 −𝑦
=0 + lim ∫𝑥 𝑒 𝑑𝑦
𝑏→∞
𝑏
= lim ( −𝑒 −𝑦 ∫𝑦=𝑥)
𝑏→∞

= lim ( −𝑒 𝑏 + 𝑒x)
𝑏→∞

= ex
Jadi : f1(x) = ex; x >0
= 0 ; x lainya .

Fungsi densitas bersyarat dari Y diberikan X =x adalah ;


𝑒−𝑦
h (y‫׀‬x) =𝑒−𝑥 = ex - y

jadi h (y‫׀‬x) =ex-y, 0 < x < y < ∞


=0; x,y lainya

𝑥 ∞
Maka E(Y ‫ ׀‬x) = ∫−∞ 𝑦. ℎ(𝑦‫ 𝑦𝑑)𝑥׀‬+ ∫𝑥 𝑦. ℎ(𝑦‫𝑦𝑑)𝑥׀‬

𝑥 ∞
=∫−∞(𝑦)(0)𝑑𝑦 + ∫𝑥 𝑦. ex-y dy

15
𝑏 𝑥−𝑦
= 0 + lim ∫𝑥 𝑦 . 𝑒 𝑑𝑦
𝑏→∞

𝑏 𝑥
=ex . lim ∫𝑥 𝑦 . 𝑒 dy
𝑏→∞

Dengan penyelesaian integral secara parsial maka diperoleh ;


= ex . lim [ −𝑦. 𝑒 ]𝑏𝑦=𝑥 − 𝑒 -y ]𝑏𝑦=𝑥
𝑏→∞

= ex . lim ( −𝑏. 𝑒x + x .ex- eh + ex


𝑏→∞

E(Y‫׀‬x)= x+ 1 ; x>0

Jika kita akan menghitung E(Y‫׀‬x=1), maka E(Y‫׀‬x=1)= 1+1=2.


Berikut ini akan dijelaskan beberapa detail yang berkaitan dengan
rataan bersyarat.

Dalil 7.1 : EKSPEKTASI RATAAN BERSYARAT

1. 𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] = 𝐸(𝑋)


2. 𝐸[ 𝐸(𝑌 | 𝑥)] = 𝐸(𝑌)

Bukti:

Pembuktiannya dilakukan terhadap peubah acak kontinu

1. Berdasarkan definisi rataan bersyarat kontinu, maka:



𝐸(𝑋 | 𝑦) = ∫−∞ 𝑥 . 𝑔(𝑥|𝑦) 𝑑𝑥
∞ 𝑓(𝑥,𝑦)
= ∫−∞𝑥 . 𝑑𝑥
𝑓2 (𝑦)

Ternyata 𝐸(𝑋 | 𝑦) merupakan fungsi dari Y, maka:



𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] = ∫−∞ 𝐸(𝑋 | 𝑦) . 𝑓2 (𝑦) 𝑑𝑦
∞ ∞ 𝑓(𝑥,𝑦)
= ∫−∞{ ∫−∞𝑥 . 𝑑𝑥} . 𝑓2 (𝑦) 𝑑𝑦
𝑓2 (𝑦)
∞ ∞
= ∫ { ∫ 𝑥 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 } 𝑑𝑦
−∞ −∞
∞ ∞
= ∫ 𝑥 . {∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦} 𝑑𝑥
−∞ −∞

16

= ∫ 𝑥 . 𝑓1 (𝑥) 𝑑𝑥
−∞

𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] = 𝐸(𝑋) (terbukti)


2. Pemahaman penggunaan rumus di atas diperjelas melalui contoh 7.8
Contoh 7.8
Misalnya fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
1
𝑝(𝑥, 𝑦) = (2) (𝑥 + 𝑦); 𝑥 = 1, 2 dan 𝑦 = 1,2,3

Hitung 𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)]


Penyelesaian
Fungsi peluang marginal dai Y adalah:

𝑝2 (𝑦) = ∑ 𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑥
1
= ∑2𝑥=1 2 (𝑥 + 𝑦)
1
= (21) [(1 + 𝑦) + (2 + 𝑦)]
1
= (21) (3 + 2𝑦)
1
Jadi 𝑝2 (𝑦) = (21) (3 + 2𝑦); 𝑦 = 1,2,3.

Fungsi peluang bersyarat dari X diberikan Y= y adalah:


𝑝(𝑥,𝑦)
p′(𝑥|𝑦) = 𝑝2 (𝑦)
1
(𝑥,𝑦) 𝑥+𝑦
21
= 1 =
(3+2𝑦) 3+2𝑦
21
𝑥+𝑦
Jadi p′(𝑥|𝑦)= 3+2𝑦 ; 𝑥 = 1,2 dan 𝑦 = 1,2,3

Berdasarkan definisi ekspektasi bersyarat dari X diberikan Y = y , maka:

𝐸(𝑋 | 𝑦) = ∑ 𝑥 . p′(𝑥|𝑦)
𝑥
𝑥+𝑦
= ∑2𝑥=1 𝑥 . 3+2𝑦
1
= 3+2𝑦 {(1)(1 + 𝑦) + (2)(2 + 𝑦)}
1
= 3+2𝑦 (1 + 𝑦 + 4 + 2𝑦)

5 + 3𝑦
𝐸(𝑋 | 𝑦) =
3 + 2𝑦

17
Maka : 𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] = ∑𝑦 𝐸(𝑋 | 𝑦) . 𝑝2 (𝑦)
5+3𝑦 3+2𝑦
= ∑3𝑦=1 (3+2𝑦) . ( )
21
1
= (21) {(5 + 3) + (5 + 6) + (5 + 9)}
1
= (21) (8 + 11 + 14)
33 11
𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] = 21 = 7

Menghitung 𝐸(𝑋) berdasarkan definisinya, yaitu:


𝐸(𝑋) = ∑𝑥 𝑥 . 𝑝1 (𝑥)
Fungsi peluang marginal dari X adalah:

𝑝1 (𝑥) = ∑ 𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑦
3
1
= ∑ (𝑥 + 𝑦)
21
𝑦=1
1
= (21) {(𝑥 + 1) + (𝑥 + 2) + (𝑥 + 3)}
1 1
= (21) (8𝑥 + 6) = = (7) (𝑥 + 2)
1
Jadi 𝑝1 (𝑥) = (7) (𝑥 + 2) ; 𝑥 = 1,2
1
Maka 𝐸(𝑋) = ∑2𝑥=1 𝑥 . (7) (𝑥 + 2)
1
= (7) {(1) (3) + (2)(4)}
1
= (7) (3 + 8)
11
𝐸(𝑋) =
7
11
𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] = 𝐸(𝑋) =
7
Dengan demikian perhitungan nilai 𝐸[ 𝐸(𝑋 | 𝑦)] dapat dilakukan dengan
perhitungan 𝐸(𝑋)

Dalil 7.2:
Jika dua peubah acak X dan Y saling bebas, maka:
1. 𝐸(𝑋 | 𝑦) = 𝐸(𝑋)
2. 𝐸(𝑌 | 𝑥) = 𝐸(𝑌)

18
Bukti:

Pembuktiannya dilakukan terhadap peubah acak diskrit:

1. Berdasarkan definisi rataan bersyarat diskrit, maka:

𝐸(𝑋 | 𝑦) = ∑ 𝑥 . 𝑝′(𝑥|𝑦)
𝑥

𝑝(𝑥, 𝑦)
= ∑ 𝑥.
𝑝2 (𝑦)
𝑥
𝑝1 (𝑥). 𝑝2 (𝑦)
= ∑𝑥 𝑥. , karena Xdan Y saling bebas.
𝑝2 (𝑦)

= ∑𝑥 𝑥 . 𝑝1 (𝑥)
𝐸(𝑋 | 𝑦) = 𝐸(𝑋) (Terbukti)

7.5 Perkalian Dua Momen

Penentuan perkalian dua momen sekitar pusat dan sekitar rataan dari peubah
acak diskrit ditentukan berdasarkan Definisi 7.7

Definisi 7.7 PERKALIAN DUA MOMEN DISKRIT

Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, 𝑝 (𝑥, 𝑦) adalah nilai fungsi peluang
gabungan dari X dan Y di (𝑥, 𝑦), µ𝑥 adalah rataan dari X, dan µ𝑦 adalah rataan
dari Y, maka perkalian momen sekitar pusat ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan
dengan µ𝑟,𝑠 ) dirumuskan sebagai berikut:

µ𝑟,𝑠 = 𝐸( 𝑋 𝑟 𝑌 𝑠 ) = 𝛴𝑥 𝛴𝑦 𝑥 𝑟 𝑦 𝑠 . 𝑝(𝑥, 𝑦)

Dan perkalian momen sekitar rataan ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan
dengan µ𝑟,𝑠 ) dirumuskan sebagai berikut:

µ𝑟,𝑠 = 𝐸[(𝑋 − µ𝑥 )𝑟 (𝑌 − µ𝑦 )𝑠 ] = 𝛴𝑥 𝛴𝑦 (𝑥 − µ𝑥 )𝑟 (𝑦 − µ𝑦 )𝑠 . 𝑝(𝑥, 𝑦)

Dengan r = 0,1,2,3,... dan s = 0,1,2,3,...

Pemahaman penggunaan rumus perkalian dua momen diskrit di atas diperjelas


melalui contoh 7.9

19
Contoh 7.9

Misalnya fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:

𝑥𝑦 3
𝑝(𝑥, 𝑦) = ; 𝑥 = 1,2,3 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 1,2
30

a. Hitung µ2,2 ′
b. Hitung µ1,2

Penyelesaian:

a. Berdasarkan perumusan perkalian momen sekitar pusat diskrit, maka:


µ2,2 ′ = 𝐸( 𝑋 2 𝑌 2 )
= 𝛴𝑥 𝛴𝑦 𝑥 2 𝑦 2 . 𝑝(𝑥, 𝑦)
3 2
1
= ∑ ∑ 𝑥2𝑦2 . 𝑥𝑦 2
30
𝑥=1 𝑦=1

1
=( ) {(1)(1) + (1)(16) + (8)(1) + (8)(16) + (27)(1) + (27)(16)}
30
1
= ( ) (1 + 16 + 8 + 128 + 27 + 432)
30
612
µ′2,2 = = 20,4
30
b. Berdasarkan perumusan perkalian momen sekitar rataan diskrit, maka:
2
µ1,2 = 𝐸 [(𝑋 − µ𝑥 )(𝑌 − µ𝑦 ) ]
2
= 𝛴𝑥 𝛴𝑦 (𝑥 − µ𝑥 )(𝑦 − µ𝑦 ) . 𝑝(𝑥, 𝑦)
Kita akan menghitung dahulu µ𝑥 dan µ𝑦
i. Berdasarkan definisi rataan diskrit, maka:
µ𝑥 = 𝛴𝑥 𝑥 . 𝑝1 (𝑥)

= 𝛴𝑥 𝑥 ( 𝛴𝑦 𝑝(𝑥, 𝑦))
3 2
1
= ∑𝑥 ( ∑ 𝑥𝑦 2 )
30
𝑥=1 𝑦=1
3
1
= ∑𝑥( (𝑥)(1 + 4))
30
𝑥=1

20
3
1
= ( ) ∑ 𝑥2
6
𝑥=1
1
= (1 + 4 + 9)
6
14 7
µ𝑥 = =
6 3
ii. Berdasarkan definisi rataaan diskrit, maka:
µ𝑦 = 𝛴𝑦 𝑦 . 𝑝2 (𝑦)
= 𝛴𝑦 𝑦 ( 𝛴𝑥 𝑝(𝑥, 𝑦))
3 3
1
= ∑𝑦 (∑ 𝑥𝑦 2 )
30
𝑦=1 𝑥=1
3
1
= ∑ 𝑦 ( (𝑦 2 )(1 + 2 + 3))
30
𝑦=1
3
1
= ∑ 𝑦3
5
𝑦=1

1
= ( ) (1 + 8)
5
9
µ𝑦 =
5

7 9 2 1
Jadi µ1,2 = ∑3𝑥=1 ∑2𝑦=1 (𝑥 − ) (𝑦 − 5) . 30 𝑥𝑦 2
3

1 7 9 2 7 9 2
= (30) {(1 − 3) (1 − 5) (1)(1) + (1 − 3) (1 − 5) (1)(4) + (2 −

7 9 2 7 9 2 7
) (2 − 5) (2)(1) + (2 − 3) (2 − 5) (2)(4) + (3 − 3) (3 −
3

9 2 7 9 2
) (3)(1) + (3 − ) (3 − ) (3)(4)}
5 3 5
1 4 16 4 4 1 32 1 8
= (30) {(− 3) ( 25) + (− 3) ( 25) + (− 3) ( 25) + (− 3) ( 25) +
2 48 2 12
(3) ( 25) + (3) ( 25)}
1 64 16 32 8 96 24
= (30) (− 75 − 75 − 75 − 75 + 75 + 75)
1 0
= (30) (75)

µ1,2 = 0

21
Definisi 7.8 PERKALIAN DUA MOMEN KONTINU

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah nilai fungsi densitas
gabungan dari X dan Y di (𝑥, 𝑦), µ𝑥 adalah rataan dari X, dan µ𝑦 adalah rataan dari
Y, maka perkalian momen sekitar pusat ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan
µ𝑟,𝑠 ‘) dirumuskan seabgai berikut:

∞ ∞
µ′𝑟,𝑠 = 𝐸( 𝑋 𝑟 𝑌 𝑠 ) = ∫−∞ ∫−∞ 𝑥 𝑟 𝑦 𝑠 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

Dan perkalian momen sekitar rataan ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan dengan
µ𝑟,𝑠 ) dirumuskan sebagai berikut:

𝑠 ∞ ∞
µ𝑟,𝑠 = 𝐸[(𝑋 − µ𝑥 )𝑟 (𝑌 − µ𝑦 ) ] = ∫−∞ ∫−∞(𝑥 − µ𝑥 )𝑟 (𝑦 − µ𝑦 )𝑠 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦

Dengan r = 0,1,2,3,.. dan s = 0,1,2,3,...

Contoh 7.10

Misalnya fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk:

1
𝑓(𝑥, 𝑦) = ;0 ≤ 𝑥 ≤ 𝑦 ≤ 2
2

= 0 ; 𝑥, 𝑦 lainnya

a. Hitung µ2,2 ′
b. Hitung µ1,2

Penyelesaian:

a. Bedasarkan perumusan perkalian dua momen sekitar pusat kontinu, maka


µ′2,2 = 𝐸( 𝑋 2 𝑌 2 )
∞ ∞
= ∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 2 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞

22
0 0 2 𝑦
= ∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 2 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 2 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞ −∞ −∞
∞ ∞
+ ∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 2 . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
2 𝑦
0 0 2 𝑦
2 2
1
= ∫ ∫ 𝑥 𝑦 . (0)𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 2 . ( ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞ −∞ −∞ 2
∞ ∞
+ ∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 2 . (0)𝑑𝑥 𝑑𝑦
2 𝑦

1 2 1 𝑦
= 0 + 2 ∫0 𝑦 2 (3 𝑥 3 ]𝑥=0 ) 𝑑𝑦 + 0
1 2
= 6 ∫0 𝑦 5 𝑑𝑦
1
= 36 𝑦 6 ]2𝑦=0
64 16
µ′2,2 = =
36 9

b. Berdasarkan perumusan perkalian dua momen sekitar rataan kontinu,maka:


µ1,2 = 𝐸[(𝑋 − µ𝑥 )(𝑌 − µ𝑦 )2 ]

∞ ∞
2
= ∫ ∫ (𝑥 − µ𝑥 ) (𝑦 − µ𝑦 ) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞

Kita akan menghitung dahulu µ𝑥 dan µ𝑦

i. Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka


0
µ𝑥 = ∫ 𝑥 . 𝑓1 (𝑥) 𝑑𝑥
−∞
∞ ∞
= ∫−∞𝑥 ( ∫−∞ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦) 𝑑𝑥
2 𝑥 2 ∞
= ∫0 𝑥 (∫−∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 + ∫𝑥 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 + ∫2 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦) 𝑑𝑥
2 𝑥 2 1 ∞
= ∫0 𝑥 (∫−∞ 0 𝑑𝑦 + ∫𝑥 𝑑𝑦 + ∫2 0 𝑑𝑦) 𝑑𝑥
2
2 1
= ∫0 𝑥 ( 0 + 2 𝑦 ]2𝑦=𝑥 + 0) 𝑑𝑥
1 2
= 2 ∫0 (𝑥) (2 − 𝑥)𝑑𝑥
1 1
= 2 ( 𝑥 2 − 3 𝑥 3 ]2𝑥=0 )
1 8
= ( 2 ) (4 - 3 )

23
2
µ𝑥 =
3

ii. Berdasarkan defini rataan kontinu, maka:



µ𝑦 = ∫ 𝑦 . 𝑓2 (𝑦) 𝑑𝑦
−∞
∞ ∞
= ∫−∞ 𝑦 ( ∫−∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥) 𝑑𝑦
2 0 𝑦 ∞
= ∫0 𝑦 (∫−∞ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∫0 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∫𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 ) 𝑑𝑦
2 0 𝑦 1 ∞
= ∫0 𝑦 (∫−∞ 0 𝑑𝑥 + ∫0 𝑑𝑥 + ∫𝑦 0 𝑑𝑥 ) 𝑑𝑦
2
2 1 𝑦
= ∫0 𝑦 ( 0 − 2 𝑥]𝑥=0 + 0) 𝑑𝑦
1 2
= 2 ∫0 𝑦 2 𝑑𝑦
1
= 6 𝑦 3 ]2𝑦=0
8 4
µ𝑦 = =
6 3
Jadi,
∞ ∞
2 4 2
µ1,2 = ∫ ∫ (𝑥 − ) (𝑦 − ) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞ 3 3
0 0 2 4 2 2 𝑦 2
= ∫−∞ ∫−∞ (𝑥 − ) (𝑦 − ) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫0 ∫0 (𝑥 − ) (𝑦 −
3 3 3

4 2 0 0 2 4 2
) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫2 ∫𝑦 (𝑥 − ) (𝑦 − ) . 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦
3 3 3

0 0 2 4 2 2 𝑦 2
= ∫−∞ ∫−∞ (𝑥 − ) (𝑦 − ) . 0 𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫0 ∫0 (𝑥 − ) (𝑦 −
3 3 3

4 2 1 0 0 2 4 2
) . 2 𝑑𝑥 𝑑𝑦 + ∫2 ∫𝑦 (𝑥 − ) (𝑦 − ) . 0 𝑑𝑥 𝑑𝑦
3 3 3

1 2 4 2 1 2 𝑦
=0+ ∫ (𝑦 − ) (2 𝑥 2 − 𝑥]𝑥=0 ) 𝑑𝑦 + 0
2 0 3 3

1 2 4 2 1 2
= ∫ (𝑦 − ) (2 𝑦 2 − 𝑦) 𝑑𝑦
2 0 3 3

1 2 1 4 4 3 16 2 32
= ∫ ( 𝑦 − 𝑦 + 𝑦 − 𝑦) 𝑑𝑦
2 0 2 3 9 27

1 1 1 16 16
= 2 (10 𝑦 5 − 3
𝑦4 + 27
𝑦 3 − 27 𝑦 2 ]2𝑦=0 )

24
1 32 16 128 64
= (2) (16 − + − )
3 27 27

16
µ1,2 =
135

25
Latihan soal

1. Misalnya fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:


1
𝑝(𝑥, 𝑦) = ; 𝑥 = 1,2,3,4 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 1,2,3,4
16
Hitung µ′2,3
Penyelesaian:
Berdasarkan perumusan perkalian momen sekitar pusat diskrit, maka:
µ2,3 ′ = 𝐸( 𝑋 2 𝑌 3 )
= 𝛴𝑥 𝛴𝑦 𝑥 2 𝑦 3 . 𝑝(𝑥, 𝑦)
4 4
1
= ∑ ∑ 𝑥2𝑦3 .
16
𝑥=1 𝑦=1

1
= ( ) (12 13 + 12 23 + 12 33 + 12 43 + 22 13 + 22 23 + 22 33 + 22 43
30
+ 32 13 + 32 23 + 32 33 + 32 43 + 42 13 + 42 23 + 42 33
+ 42 43 )
1
=( ) {(1)(1) + (1)(8) + (1)(27) + (1)(64) + (4)(1) + (4)(8)
16
+ (4)(27) + (4)(64) + (9)(1) + (9)(8) + (9)(27)
+ (9)(64) + (16)(1) + (16)(8) + (16)(27) + (16)(64)}
1
= ( ) (1 + 8 + 27 + 64 + 4 + 32 + 108 + 256 + 9 + 72 + 243
16
+ 576 + 16 + 128 + 432 + 1024)
1
µ′2,3 = (3000) = 187,5
16

26

Anda mungkin juga menyukai