Barisan Dan Deret
Barisan Dan Deret
STANDAR KOMPETENSI
3 Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pola suatu barisan bilangan
3.2 Menentukan suku ke-n dan jumlah suku ke-n barisan dan deret aritmetika,
serta penerapannya.
3.3 Menentukan suku ke-n dan jumlah ke-n barisan dan deret geometri, serta
penerapannya
INDIKATOR
3.1.1 Menjelaskan pola dari suatu barisan bilangan
3.2.1 Menghitung suku ke-n barisan aritmatika
3.2.2 Menghitung jumlah suku ke-n deret aritmatika
3.2.3 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika
3.3.1 Menghitung suku ke-n barisan geometri
3.2.1 Menghitung jumlah suku ke-n dan jumlah tak hingga deret geometri
3.2.2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan barisan dan deret
geometri
PENYAJIAN
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda di sekitar kita
baik tanaman, batu, hewan, dan lain-lain yang memiliki keteraturan tertentu,
sebagai contoh penomoran rumah dan tanggal pada kalender untuk hari tertentu.
Keteraturan suatu bentuk disebut pola. Dalam hal ini yang dibahas adalah
keteraturan yang berkaitan dengan bilangan.
3.1 Pola Bilangan
Barisan bilangan adalah kumpulan bilangan yang diurutkan dengan aturan
tertentu. Tiap - tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilanga disebut suku.
Sedangkan aturan pengurutan suku-suku barisan bilangan dinamakan pola
bilangan.
Sekarang, perhatikan dua barisan bilangan di bawah ini.
a. 1, 2, 4, 8, 16, 32, . . .
b. 1, 3, 6, 10, 15, . . .
Aturan pembentukan barisan bilangan tersebut sebagai berikut.
barisan bilangan aritmatika, jika selisih dua suku yang berurutan selalu tetap. Hasil
pengurangan suatu suku dengan suku sebelumnya dinamakan beda dan
dilambangkan dengan "b".
U1= a
U2=a + b
U3= a + 2b
...
Un = a + (n – 1)b
Un = a + (n-1)b
Contoh:
Tentukan suku ke-50 barisan aritmatika 1, 4, 7, 10, ….
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa suku pertamanya a = 1, dan bedanya b = 3.
Maka U50 = a + 49b = 1 + 49 x 3 = 1 + 147 = 148.
Contoh:
Apakah 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + . . . merupakan deret aritmatika?
Penyelesaian:
Perhatikam bahwa
U2 – U1 = 5 – 2 = 3
U3 – U2 = 11 – 8 = 3
U4 – U3 = 8 – 5 = 3
U5 – U4 = 14 – 11 = 3
U1= a
U2=a + b
U3= a + 2b
...
Un = a + (n – 1)b
Perhatikan bahwa
Sn = a + (a+b)+(a+2b) + ... + (a+(n-1)b)
Deret semula:
a + (a + b) + (a + 2b) + …..
Deret baru:
a + (a + b) + (a + 2b) + (a + kb) + (a + (k+1)b) + …..,
dimana a + (k+1)b = a + b.
Suatu barisan U1, U2, U3, U4, . . . ,Un disebut barisan geometri jika
perbandingan dua suku yang berurutan selalu tetap. Hasil bagi suatu suku oleh
suku sebelumnya disebut rasio, biasanya dilambangkan dengan r, yaitu
U 2 U3 U 4 U
r ... n
U1 U 2 U 3 U n1
Jika suku pertama dinyatakan dengan a, maka bentuk umum barisan geometri
adalah:
2 3 n-1
a, ar , ar , ar , . . .ar
Contoh:
Tentukan apakah 2, 4, 8, 16, . . . merupakan barisan geometri.
Penyelesaian:
Kita tentukan berapakah rasio dua suku yang berurutan adalah
U2 4
2
U1 2
U3 8
2
U2 4
U 4 16
2
U3 8
Karena rasio dua suku yang berurutan sama, maka barisan tersebut
merupakan barisan geometri.
3.3.2 Rumus Suku ke-n Barisan Geometri
...
Un= arn-1
Un = ar(n-1)
Contoh:
Penyelesaian:
Suku pertama = px
U 2 p 2x
Rasio = x p 2 x x p x
U1 p
Rumus suku ke-n adalah Un = a x rn-1 = px × (px)n-1 = pnx.
Jadi suku ke-10 adalah U10 = p10x.
Contoh:
Maka
Akan ditentukan jumlah n suku pertama (Sn) dari deret geometri dengan suku
Untuk rasio r, dengan | r | < 1, deret tak hingganya konvergen dengan jumlah deret
tak hingganya
Contoh:
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa a = 3, dan r = 2.
Maka jumlah deret tak hingganya,
a(r n 1)
Sn
r 1
3 (26 1) 3 63
S6 189.
2 1 1
Jadi, jumlah 6 suku pertama dari deret geometri 3 + 6 + 12 + 24 + . . . adalah 189.
Contoh:
1 1 1
Tentukan jumlah deret geometri tak hingga 1 .....
3 9 27
Penyelesaian:
1
Perhatikan bahwa a = 1, dan r = .
3
a 1 3
Maka S
1 r 1 1 2 .
3
antara dua suku yang berurutan disisipkan k buah suku baru sehingga membentuk
deret geometri yang baru, r adalah rasio deret awal, dan n banyaknya suku awal,
maka diperoleh:
Rasio baru: r
k 1
a. r
b. Banyaknya suku baru: n' = n + (n-1)k
c. Jumlah n suku pertama deret geometri sesudah sisipan:
a(r ) n 1 a1 (r ) n
S n atau S n
r 1 1 r
Contoh:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Bulan Januari = U1 = a = Rp150.000,-bulan Februari Rp210.000,-.
Penyelesaian:
Perhatikan
Diperoleh barisan aritmatika dengan suku pertama a = 500 dan beda b = 25.
Selanjutnya
U10 = a + 9b = 500 + 9 25 = 500 + 225 = 725/
Jadi, banyak baju yang dihasilkan pada bulan Desember adalah 725 buah.
d. Dalam suatu gedung pertemuan terdapat 10 kursi pada baris pertama, dan
bertambah 6 kursi untuk baris-baris seterusnya. Jika gedung itu dapat memuat
15 baris kursi, maka tentukan:
(1) rumus suku ke-nyang menyatakan banyak kursi pada baris ke-n,
(2) banyak kursi pada baris terakhir,
(3) banyak kursi dalam gedung tersebut.
Penyelesaian:
RANGKUMAN
Rumus suku ke-n barisan aritmatika:Un = a + (n-1)b,
dimana n: banyaknya suku, a: suku pertama, dan b: beda.
1
Rumus jumlah n suku pertama deret: Sn = n(2a + (n-1)b),
2
dimana n: banyaknya suku, a: suku pertama, dan b: beda.
Rumus suku ke-n barisan geometri:Un = ar(n-1),
dimana n: banyaknya suku, a: suku pertama, dan r: rasio.
a(1 r n )
Rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika: S n ,
1 r
dimana n: banyaknya suku, a: suku pertama, dan r: rasio.
Rumus jumlah tak hingga deret geometri dengan rasio r, dimana | r | < 1
adalah
a
S , dimana a: suku pertama, dan r: rasio.
1 r
5. Pak Budi meminjam uang sebesar Rp 700.000,- pada pak Amir. Pak Amir
minta pak Budi mengangsur setiap bulan utang tersebut sebesar Rp
52.000,- Rp 50.000, Rp 48.000, Rp 46.000, dan seterusnya. Pak Budi
diminta mulai membayar angsurannya pada bulan Agustus 2011. Pada
bulan dan tahun berapakah pak Budi terakhir mengangsur hutang sehingga
lunas.