Anda di halaman 1dari 20

KAJI ULANG PONDASI CAUSEWAY JEMBATAN SURAMADU

A. LATAR BELAKANG

Sebagai dasar Kaji Ulang Pondasi Causeway Jembatan Suramadu adalah Surat
dari Kepala SKS Pembinaan Teknik Pembangunan Jembatan Suramadu, Nomor
PR.02.03-SKS.PTPJSM/1186 tertanggal 7 September 2006, sehubungan dengan
target penyelesaian Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu (PPJNS)
pada akhir tahun 2008 .

Pertimbangan Teknik untuk melakukan Kaji Ulang Pondasi Causeway Jembatan


Suramadu berkaitan dengan adanya data baru/terakhir sebagaimana yang akan
disampaikan berikut ini :

1. Semakin ke tengah laut pemancangan tiang untuk memperoleh kapasitas


daya dukung ijin tiang rencana berdasarkan hasil kalendering, terdapat
kecenderungan kebutuhan panjang tiang pancang (∅ 60cm) pondasi
Causeway Sisi Madura semakin bias melampaui kebutuhan panjang tiang
pada ”Original Design“ .

2. Dari hasil “Technical Study” yang dilakukan oleh CCC (Consortium of


China Contractors) di Bentang Tengah (Pilar P37 – P56) diperoleh data
berikut ini :
a. Terdapat perbedaan data borlog tanah antara data baru/terakhir
(Pilar P56) – Bentang Tengah dengan data tanah lama (BH – 46 :
Sta.3+607,980) di lokasi sekitar perbatasan antara Bentang Tengah
dengan Causeway Sisi Madura .
b. Terdapat “VUG” di Causeway Sisi Madura, hasil dari Geo-Electrical
Survey, Geo-Radar dan Sub Bottom Profile.
c. Terjadi “Local Scouring” di Bentang Tengah (Pilar P37 – P56) dari
hasil “A NUMERICAL STUDY ON SEA BED EVOLVEMENT AND
HYDROLOGIC ANALYSIS FOR SURAMADU BRIDGE, INDONESIA”
(Edition 1), yang perlu diantisipasi pengaruhnya terhadap stabilitas
pondasi tiang Causeway (Sisi Surabaya dan Sisi Madura) .
d. Data borlog tanah baru/terakhir di P35 (Causeway Sisi Surabaya)
menunjukkan hasil relatif sama dengan data lama, yang terkait
dengan nilai NSPT maupun ketebalan lapisan dan jenis tanahnya.

3. Data borlog tanah baru/terakhir di P56 (Bentang Tengah – Sisi Madura)


tersebut mirip dengan data borlog tanah baru/terakhir di P86 (Causeway
Sisi Madura), tidak terdapat lapisan tanah keras (NSPT ≥ 50).

1
B. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Pembahasan kaji ulang pondasi tiang pipa baja Ø60cm Causeway Jembatan
Suramadu (SisiMadura & Sisi Surabaya) adalah sebagai berikut :
• Latar Belakang
• Tinjauan hasil pemancangan tiang
• Tinjauan adanya VUG
• Tinjauan dan Analisa Data Tanah
• Tinjauan Local Scouring
• Tinjauan Pondasi TP Causeway
• Tinjauan Stabilitas Pondasi Causeway

C. TINJAUAN HASIL PEMANCANGAN TIANG

Pemancangan tiang pondasi Causeway (Sisi Surabaya & Sisi Madura) sama-
sama di mulai dari tepi bergerak ke tengah laut, yaitu mulai dari masing-masing
pondasi Abutment di kedua sisi Causeway (Surabaya & Madura) tersebut .

Pemancangan tiang pondasi Causeway di Sisi Surabaya semakin ke tengah


menunjukkan hasil kebutuhan panjang tiang yang relatif sama dengan
kebutuhan panjang tiang pada “Original Design”.
Berbeda dengan hasil pemancangan tiang pondasi Causeway Sisi Madura, pada
umumnya terdapat kecenderungan kebutuhan panjang tiang mulai dari pilar P97
semakin ke tengah laut semakin bias melampaui kebutuhan panjang tiang
”Original Design“, walaupun pada pilar tertentu kebutuhan panjang tiang masih
sesuai dengan kebutuhan panjang tiang rencana (Original Design).

D. TINJAUAN VUG

Dari hasil Geo-Electrical Survey , Geo-Radar dan Sub Bottom Profile yang
dilaksanakan di sepanjang trase Jembatan Suramadu mulai dari pantai Sisi
Surabaya sampai dengan pantai Sisi Madura, menunjukan adanya Vug (Lapisan
Tanah Lunak) di lokasi Causeway dan Approach Bridge Sisi Madura sebagaimana
terlihat pada Gambar 1 berikut ini (Lihat, Tanda Berbentuk Oval) .

2
Gambar 1. Lokasi VUG di Causeway dan Approach Bridge
Sisi Madura

E. TINJAUAN DAN ANALISA DATA TANAH

Dari data tanah terakhir (Lihat Lampiran 1 & 2) dari hasil Soil Investigation
pada pilar P35 (Causeway Sisi Surabaya) yang dilakukan oleh CCC (Consortium
of China Contractors) tahun 2005 pada saat pelaksanaan Technical Study,
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan data tanah BH-14 : Sta.
1+305 yang ada di dalam laporan akhir Review Detailed Design Jembatan
Suramadu (Original Design) oleh Dept. Kimpraswil (Lihat Lampiran 3), baik nilai
SPT maupun struktur lapisan tanah hampir sama dengan jenis tanah yang
didominasi oleh tanah pasir (Sand).

Sedangkan data tanah lapangan terbaru (Lihat Lampiran 4 s/d 7) pada pier
P56 (Approach Bridge Sisi Madura) hasilnya berbeda dengan data tanah existing
BH-46 : Sta.3+607.980 (Lihat Lampiran 8). Perbedaan yang signifikan terjadi
pada nilai SPT, data tanah baru nilai SPT ≥25, sedangkan pada data tanah
existing nilai SPT mencapai ≥50. Mengenai jenis dan struktur lapisan tanah
hasilnya tidak jauh berbeda dari kedua hasil penyelidikan tanah tersebut.

3
E. TINJAUAN LOCAL SCOURING

Dari hasil “A NUMERICAL STUDY ON SEA BED EVOLVEMENT AND HYDROLOGIC


ANALYSIS FOR SURAMADU BRIDGE, INDONESIA” (Edition 1) di Bentang Tengah,
mulai dari pilar P37 – P56 untuk aksi pasang periode ulang 100 tahun akan
terjadi “Local Scouring” atau pengikisan pada masing-masing pilar tersebut
sebagaimana ditunjukkan Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Kedalaman Local Scouring Pilar P37 – P56


Kedalaman Kedalaman
Nomor Scouring Nomor Scouring
Pier Pier
(m) (m)
P37 8.35 P47 11.36
P38 8.79 P48 8.9
P39 9.27 P49 5.34
P40 8.88 P50 5.35
P41 9.42 P51 6.17
P42 8.94 P52 6.16
P43 7.41 P53 5.28
P44 6.7 P53 5.19
P45 10.2 P55 5.09
P46 11.5 P56 4.99

Terlihat di pilar P37 terjadi Local Scouring sebesar 8,35m yang berdekatan
dengan Causeway Sisi Surabaya, sedangkan di pilar P56 yang berdekatan
dengan Causeway Sisi Madura terjadi Local Scouring sebesar 4,99m.
Bertitik tolak dari kondisi tersebut di atas, maka bahaya Local Scouring yang
terjadi di lokasi Bentang Tengah perlu diperhitungkan dampaknya terhadap
penambahan “Free Standing” tiang pondasi Causeway (Sisi Surabaya & Sisi
Madura) yang dapat berakibat terganggunya stabilitas tiang arah lateral .

Berdasarkan data Local Scouring (Lihat, Tabel 1) yang terjadi di Bentang Tengah
tersebut, maka dengan cara interpolasi linier diperoleh Local Scouring yang akan
terjadi di pilar Causeway Sisi Surabaya dan Sisi Madura untuk aksi pasang
periode ulang 100 tahun sebagaimana ditunjukkan pada Daftar 2 berikut ini :

4
Daftar 2. Prediksi Kedalaman Local Scouring Pilar Causeway
No. Lokasi Causeway Kedalaman Laut (m) MSL Prediksi Scouring (m)
Pilar
P36 Sisi Surabaya - 4.090 4.00
P57 Sisi Madura - 11.310 4.75
P68 Sisi Madura - 7.233 2.85
P69 Sisi Madura - 6.339 2.38
P72 Sisi Madura - 5.409 1.9

F. TINJAUAN PONDASI TIANG PANCANG CAUSEWAY

Dengan adanya perbedaan data tanah existing dengan data tanah yang baru di
Sisi Madura disekitar Pilar P57, akan berpengaruh pada kedalaman pembenaman
tiang serta kapasitas daya dukung TP Causeway Sisi Madura (Pier P57 dan
sekitarnya) untuk memperoleh stabilitas konstruksi pilar yang diinginkan.
Bila menggunakan data tanah yang baru di P56, maka kebutuhan panjang total
TP pipa baja Ø60 cm pada pilar Causeway P57 adalah sekitar L=50m (semula
panjang tiang rencana L=35m), agar diperoleh kapasitas daya dukung ijin
rencana sebesar 140 ton (Lihat Lampiran 9).

Jumlah TP pipa baja Ø60 cm pada Causeway (Sisi Madura) P57 sebanyak 75
tiang dengan konfigurasi 5x15 tiang per pilar. Apabila diperhitungkan terhadap
ketinggian Free Standing tiang dengan adanya Local Scouring (Original Design),
maka kebutuhan jumlah dan konfigurasi tiang pilar P57 berubah menjadi
6x15=90 tiang, dengan panjang tiang L = 48m/tiang. Meningkatnya jumlah
tiang per pilar secara drastis karena keperluan untuk memperoleh kekakuan
tiang menahan gaya horizontal yang terjadi dengan adanya kedalaman scouring.
Semakin tinggi free standing tiang, maka kemampuan tiang memikul gaya
horizontal semakin menurun. Untuk mendapatkan faktor kekakuan tiang akan
lebih efektif bila digunakan diameter tiang yang lebih besar, maka untuk
pondasi tiang Causeway Sisi Madura (P57 – P68) menggunakan tiang Ø100 cm,
dengan demikian dimensi “Pile Cap” tidak diperlukan perubahan.
Sebagai contoh, pada pilar P57 apabila menggunakan pondasi tiang Ø100 cm
setelah memperhitungkan kedalaman Scoring dibutuhkan konfigurasi tiang 4x12
= 48 buah tiang, padahal bila digunakan pondasi tiang Ø60 cm diperlukan
konfigurasi tiang 6x15 = 90 buah tiang sebagaimana tersebut di atas.

Sedangkan pada pilar P36 Causeway – Sisi Surabaya setelah dilakukan kontrol
perhitungan stabilitas pondasi tiang akibat adanya kedalaman Local Scouring
dalam kondisi stabil, sehingga konfigurasi tiang serta panjang kebutuhan tiang
tetap atau tidak diperlukan adanya perubahan. Pada Lampiran 10 terlihat

5
bahwa untuk panjang tiang L = 34,0m daya dukung ijin tiang Qa=155,94 ton >
140 ton dengan SF=2.50 (kondisi operasional).

Perhitungan daya dukung tiang dan kebutuhan panjang rencana tiang Ø100 cm
untuk pilar P57 – P62 Causeway Sisi Madura berdasarkan data bore-hole tanah
di P56 dapat di lihat pada Lampiran 11. Sedangkan untuk perhitungan daya
dukung tiang dan kebutuhan panjang rencana tiang Ø100 cm untuk pilar P63 –
P72 Causeway Sisi Madura dapat di lihat pada Lampiran 12.
Apabila menggunakan pondasi tiang Ø60 cm, maka perhitungan daya dukung
tiang dan kebutuhan panjang rencana tiang untuk pilar P72 – P63 berdasarkan
data tanah bore hole di P86 dapat di lihat pada Lampiran 13 .

G. TINJAUAN STABILITAS PONDASI CAUSEWAY

( Terlampir, Lihat Perhitungan Stabilitas Pondasi Tiang Pancang )

6
Lampiran 1

7
Lampiran 2

8
Lampiran 3

9
Lampiran 4

10
Lampiran 5

11
Lampiran 6

12
Lampiran 7

13
Lampiran 8

14
15
16
17
18
19
Data Borlog P86 - Causeway Sisi Madura

20

Anda mungkin juga menyukai