Anda di halaman 1dari 3

Proposal Usaha Ternak Kambing Etawa

Kambing Etawa atau di Indonesia dikenal dengankambing PE (Peranakan Etawa) memiliki tempat tersendiri di


kalangan Peternak. Selain hasil utama daging kambing sebagaimana ternak kambing lain, beternak Kambing Etawa
memiliki hasil sampingan lainnya. Hasil sampingan lain kambing Etawa adalahSusu Kambing Etawa, Kotoran
Kambing Etawa yang digunakan sebagai pupuk kandang, Urine Kambing Etawa yang juga bisa dijadikan
pupuk kandang yang sangat bagus bagi tanaman.  Saat ini pertanian organik sedang menjadi alternatif dan sedang
diminati banyak orang, sehingga hasil sampingan usaha Ternak Kambing Etawa ini semakin memiliki peluang usaha
yang potensial bagi sebuah usaha.

Kambing Etawa dapat dijadikan sebagai Kambing susu selain sapi sebagai penghasil susu. Susu Kambing Etawa
juga dianggap memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi konon mendekati kualitas Asi, sehingga banyak diminati.
Susu kambing Etawa konon dapat dijadikan sebagai obat berbagai macam penyakit, sehingga konsumen susu
kambing etawa selain orang sehat adalah orang sakit. Wajar bila kemudian harga susu kambing etawa cukup
mahal.  Jika anda tertarik pada Usaha ternak Kambing Etawa, pada tulisan berikut akan mencoba mengulas Analisis
secara Ekomomis Ternak Kambing Etawa.

Pada analisa ternak Kambing Etawa ini akan diabaikan hasil anakan Kambing Etawa berkualitas super.Dalam
kelahiran anak Kambing Etawa terkadang diperoleh anakan Kambing Etawa yang memiliki Kualitas super. Harga
Kambing Etawa berkualitas super ini memiliki harga yang tidak terbatas. Biasanya peminat akan bersedia membayar
berapapun untuk jenis ini. Kambing Etawa berkualitas super biasanya dijadikan klangenan dan dilombakan dalam
berbagai kejuaraan. Jika dalam ternak kambing etawa diperoleh kualitas super maka itu adalah bonus bagi anda.
Meski demikian dalam beberapa kelahiran mungkin hanya satu kali diperoleh anakan kambing etawa berkualitas
super.

WAKTU PEMELIHARAAN, POTENSI DAN RESIKO KEMATIAN


Dalam Analisa ini masa pemeliharaan Kambing Etawa selama dua tahun atau 24 bulan. Dalam masa 24 bulan ini
diasumsikan seekor induk Kambing Etawa beranak sebanyak 3 kali. Masa ini adalah masa bunting 5 bulan dan 
masa menyusui 3 bulan. Setiap kelahiran anak Kambing Etawa dihitung rata-rata 2 ekor. Meski kadang Kambing
Etawa bisa melahirkan anak 1 ekor atau 3 ekor. Angka kematian untuk Ternak Kambing Etawa diambil perkiraan
rata-rata adalah 10%.
Anakan Kambing Etawa Siap Dipasarkan

ANALISA TERNAK KAMBING ETAWA


1. Kebutuhan Investasi Tetap Ternak Kambing Etawa

Membeli Kambing Etawa Betina 20 ekor       @Rp.3.000.000     =  Rp.60.000.000


Membeli Kambing Etawa Jantan 2 ekor         @Rp.4.000.000     =   Rp.  8.000.000
Kandang Kambing Etawa 2 Unit                      @Rp.7.500.000     =   Rp. 15.000.000
Peralatan Kandang                                                                               = Rp 1.000.000
Total Investasi Tetap Ternak Kambing Etawa                            Rp. 84.000.000

2. Biaya Produksi Ternak Kambing Etawa


Biaya produksi untuk ternak Kambing Etawa meliputi biaya pakan, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.
Pemeliharaan dalam analisa ini adalah pemeliharaan untuk 22 ekor induk kambing (2 jantan dan 20 betina).
Pemeliharaan yang di lakukan oleh karyawan yang digaji setiap bulan.

Jika pemeliharaan dilakukan sendiri, gaji ini tetap dimasukkan sebagai variabel biaya, meski akhirnya jatuh ke tangan
kita sendiri. Tugas pemeliharaan biasanya membersihkan kandang, memberi makan dan memandikan Kambing
Etawa.

Biaya pakan Kambing Etawa  Per Hari             @Rp 2.500 x  22 ekor                   = Rp 55.000/ hari
Biaya dalam Pakan satu bulan                           55.000 x 30 hari                             = Rp 1.650.000,
Biaya Pakan selama 24 bulan                                                                                      = Rp 39.600.000
Gaji karyawan  1 orang / bulan                             @ Rp.500.000
Biaya gaji selama 24 bulan                                                                                           = Rp.12.000.000
Total Biaya Produksi :
Rp 39.600.000 + Rp 12.000.000 = Rp 51.600.000

3. Proyeksi Pendapatan Ternak Kambing Etawa

Dalam dua tahun ternak kambing etawa diperoleh proyeksi pendapatan sebagai berikut:
- Penjualan cempe /anakan Kambing Etawa  108 ekor x Rp. 1.500.000           = Rp. 162.000.000
- Penjualan induk afkir 20 ekor x Rp. 1.500.000                                                         = Rp. 30.000.000
- Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 2 tahun x Rp. 200 x 20 ekor = Rp. 720.000

Total Pendapatan Ternak Kambing Etawa 20 ekor Induk  Rp. 192.720.000

4. Rekapitulasi Pendapatan Ternak Kambing Etawa

4.1. Biaya-biaya:

- Biaya investasi  Ternak Kambing Etawa Rp. 84.000.000


- Biaya pemeliharaan Kambing Etawa selama 2 tahun Rp 51.600.000

Total biaya Ternak Kambing Etawa selama 2 tahun Rp. 135.000.000

4.2. Pendapatan

- Penjualan cempe/Anak Kambing Etawa  Rp. 162.000.000


- Penjualan induk afkir Rp. 30.000.000
- Penjualan pupuk kandang Rp. 720.000

Total pendapatan Ternak Kambing Etawa selama dua tahun  Rp. 192.720.000
Keuntungan yang bisa diperoleh dari ternak Kambing Etawa adalah sebagai berikut:
Rp. 192.720.000– 135.000.000
= Rp. 57.120.000

Penghasilan per bulan Ternak Kambing Etawa


= Rp. 57.120.000 : 24 bulan
= Rp. 2.380.000

Itulah gambaran potensi ekonomi Ternak Kambing Etawa, keuntungan yang belum kita hitung adalah potensi anakan
Kambing Etawa yang berkualitas super. Jika anda berminat silahkan jika akan mencoba. Rencanakan dengan baik
dan jangan sungkan untuk bertanya kepada ahli Kambing Etawa atau yang sudah sukses mengelola Peternakan
Kambing Etawa sebelum melangkah.  Karena kesuksesan beternak kambing etawa berpangkal dari perencanaan
yang baik dan matang. Meski terlihat sederhana dalam beternak kambing etawa perlu perencanaan yang matang .
Semoga Sukses.

Source  :  http://galeriukm.web.id

Anda mungkin juga menyukai