Pada suatu hari, Kancil merasa sangat lapar. Dia berjalan kesana-kemari, tetapi
tidak mendapatkan makanan. Ketika hari sudah sore, Kancil melihat Kera sedang asyik
Kancil ingin sekali menikmati pisang itu. Akan tetapi, bagaimana caranya
mengambil pisang itu? Memanjat pohon, ia tidak bisa. “Meminta pada Kera, pasti ia
tidak memberi. Kera itu kan pelit.” Kancil mencari akal. Kancil pun menemukan akal.
Ia melempari Kera dengan batu-batu kecil. Mula-mula Kera tidak peduli. Kancil tidak
berputus asa. Kancil terus melempari Kera. Ia berusaha agar Kera marah. Lama-
kelamaan Kera menjadi kesal dan marah. Ia balik melempari Kancil. Mula-mula Kera
melempar dengan kulit pisang. Setelah kulit pisang habis, Kera melempari Kancil
pisang dilempari ke arah Kancil. Kera merasa puas kemudian meninggalkan pohon itu.
Akal Kancil berhasil. Setelah Kera pergi, Kancil mulai mengumpulkan pisang yang
Seekor singa sedang tidur. Tiba-tiba, ada seekor tikus yang lewat di depan
wajahnya, dan membuatnya terbangun. Singa itu pun lalu dengan cepat menangkap si
Tikus dan hendak membunuhnya. Si Tikus lalu memohon supaya diampuni. "Ampuni
aku," kata si Tikus. "Jika kamu mau mengampuni aku, suatu saat nanti akan kubalas
oleh sekelompok pemburu, yang kemudian mengikat dia dengan tali-tali yang kuat. Para
pemburu itu meninggalkan dia di sana, untuk diambil keesokan harinya, saat tenaganya
sudah habis dan dia tidak bisa melawan lagi. Si Singa berusaha membebaskan diri, tapi
tidak bisa karena tali-tali itu terlalu kuat. Dia pun mengaum untuk meminta tolong. Si
Tikus mendengar auman si Singa dari kejauhan, lalu datang untuk membantunya. Dia
Setelah si Singa terbebas dari perangkap para pemburu, si Tikus lalu berkata
kepadanya. "Dulu kamu tertawa saat aku berkata bahwa suatu saat aku pasti akan
membalas kebaikanmu. Sekarang sudah terbukti bukan? Aku, seekor tikus, bisa
Pelajaran yang dapat diambil dari dongeng ini: Kita tidak boleh meremehkan
orang lain. Mungkin saja suatu saat nanti kita akan membutuhkan pertolongan darinya.