KAK FS Jalan Raya Magetan
KAK FS Jalan Raya Magetan
A. Latar Belakang
Kabupaten Tabalong adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan dengan Kota
Tanjung sebagai ibu kota kabupaten. Secara geografis, kabupaten ini memiliki luas wilayah
3.496 km² dengan kawasan dataran rendah di bagian selatan dan dataran tinggi yang dibentuk
oleh Pegunungan Meratus di utara. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut
hingga rawa-rawa sedangkan kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis
alami. Kabupaten Tabalong memiliki sumber daya alam yang kaya, mulai dari hasil tambang,
perkebunan, hingga pertanian dan beberapa di antaranya menjadi komoditas unggulan.
Berdasarkan SK No. 188.45/300/2016 tanggal 13 Juni 2016, total panjang jalan kabupaten
adalah 904.126 km dengan kondisi tidak mantap sepanjang 198.68 km. Saat ini berencana
untuk melakukan pembangunan jalan Sp.4 Islamic Center – Sulingan yang merupakan lanjutan
dari jalan by pass Sp.3 Mabuun – Guru Danau. Proyek ini diharapkan dapat memudahkan
transportasi dan membuka isolasi kawasan agar dapat berkembang dengan cepat. Rencana
pembangunan jalan merupakan pembukaan akses baru sepanjang 4 km dengan lebar jalan 30
m, median 3 meter. Terkait dokumentasi proyek, Pemkab sudah memiliki DED yang disusun
pada tahun 2018. Dalam rencana pembangunan jalan tersebut, Pemkab Tabalong sebagai
pemrakarsa proyek membutuhkan Studi Kelayakan sebagai salah satu dokumen perencanaan
proyek.
Hlm 1 dari 7
14. Melakukan kajian awal perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan tanah,
penanganan masalah lingkungan dan sosial yang disebutkan dalam butir #10-12
15. Melakukan kajian pengorganisasian institusi-institusi dan kemampuan/kapasitas
masing-masing institusi yang akan mengidentifikasi, menyiapkan perencanaan terkait
dan menangani masalah lingkungan dan sosial seperti yang disebutkan dalam butir #10-
12.
16. Mendapatkan hasil studi yang dapat memenuhi ketentuan RIDF.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan rekomendasi peningkatan jalan di
Kabupaten Tabalong yang layak secara teknis, ekonomi serta sosial dan lingkungan.
Hlm 2 dari 7
14. Rekomendasi untuk Engineers Estimate (dengan menggunakan ketentuan perhitungan
sebagaimana peraturan yang berlaku). Perkiraan biaya yang digunakan untuk
menghitung kelayakan finansial harusmempertimbangkan biaya penanganan masalah
sosial dan lingkungan dan biaya pemindahan utilitas eksisting (seperti tiang listrik, pipa
air, dsb.).
15. Rekomendasi metode pengadaan yang memberikan tingkat efisiensi paling tinggi dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
D. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
Hlm 3 dari 7
(peruntukan lahan, keberadaan utilitas, kontur/kelerengan, adanya bangunan
cagar budaya, dan lain-lain yang dianggap dapat mempengaruhi pekerjaan
konstruksi dan/atau struktur jalan.
2) Melakukan survey geoteknik untuk mengetahui atau DDT (daya dukung
tanah/nilai K atau CBR) pada masing-masing ruas jalan sebanyak 2 titik pada
tiap ruas.
3) Melakukan survey perhitungan volume lalu lintas (traffic count) dan waktu
perjalanan jika data dari institusi tidak tersedia atau umur data lebih dari 5
tahun sebagai dasar perhitungan jumlah dan jenis kendaraan.
4) Mengidentifikasi potensi lokasi-lokasi quarry, batching plant, lokasi-lokasi
yang memiliki kerentanan lingkungan (misalnya longsor, banjir, dsb.), serta
lokasi-lokasi yang memiliki potensi sensitif secara sosial (misalnya makam,
sekolah, pasar, rumah sakit, cagar budaya, permukiman padat, jalan akses,
dll.), dsb. di lokasi Proyek dan sekitarnya.
5) Melakukan survey dampak sosial dan lingkungan yang diperlukan sesuai
dengan Environmental and Social Management Framework RIDF.
6) Melakukan survey yang diperlukan untuk menentukan lokasi relatif proyek
terhadap kawasan hutan (baik yang ditetapkan maupun yang tidak ditetapkan
negara) serta kawasan dengan nilai biodiversitas yang signifikan.
2. Analisa
a. Melakukan analisa terhadap
1) Latar belakang kajian (analisis kebutuhan dan rasionalitas pembangunan
Proyek)
2) Hasil survey pendahuluan
3) Hasil survey institusional
4) Hasil survey lapangan
b. Melakukan analisa transportasi termasuk pertumbuhan lalu lintas, bangkitan
perjalanan, distribusi perjalanan, pemilihan moda transportasi dan pembebanan
lalu lintas.
c. Pemodelan kebutuhan transportasi di wilayah studi atau dengan menurunkan
kebutuhan akan transportasi dari suatu skenario di masa depan.
d. Melakukan analisa hidrologi berdasarkan data sekunder.
e. Melakukan analisa perhitungan teknis pada kekuatan jalan terhadap beban lalu
lintas yang melintas dan beban lain yang berlaku sesuai standar Bina Marga,
serta kebutuhan bangunan pendukung lainnya seperti bangunan pengaman
terhadap gerusan dan dinding penahan tanah
f. Melakukan analisa perhitungan drainase jalan untuk menentukan penampang
saluran dan jenis saluran yang direncanakan.
g. Melakukan analisa investasi dengan mencari alternatif solusi terbaik yang
ekonomis. Termasuk analisis biaya-manfaat untuk melakukan semua usulan
perbaikan yang diajukan oleh Kabupaten Tabalong terhadap beberapa
perbaikan jalan yang diusulkan
h. Melakukan analisa kewenangan pembangunan jalan dan sumber
pembiayaannya serta memastikan agar tidak terjadi double financing untuk
setiap ruas jalan (memastikan apakah Pemerintah Kabupaten Tabalong sedang
atau sudah mendapatkan pembiayaan untuk rencana pembiayaan Proyek).
i. Melakukan analisa fiskal daerah dan kaitannya dengan opsi pembiayaan Pemda
untuk pembangunan jalan.
Hlm 4 dari 7
j. Melakukan pemodelan proyeksi keuangan Kabupaten Tabalong dengan
memperhitungkan proyek-proyek pembangunan Kabupaten Tabalong (Sesuai
dengan dokumen perencanaan Kabupaten Tabalong) lainnya di masa depan dan
dikaitkan dengan kemampuan keuangan Kabupaten Tabalong alam memenuhi
pembayaran pinjaman Proyek.
k. Melakukan analisa ekonomi dengan memperhitungkan biaya-biaya proyek serta
manfaat proyek (penghematan BOK, penghematan biaya kecelakaan,
penghematan nilai waktu perjalanan, pengembangan ekonomi, dan
penghematan dalam pemeliharaan jalan, dan biaya yang disebutkan dalam
Bagian C, butir#14) dan melakukan analisa BCR, NPV dan EIRR.
l. Melakukan analisa kepekaan (sensitivity analysis) dengan meninjau perubahan
terhadap perkiraan nilai dari komponen suku bunga, LHR, pertumbuhan lalu
lintas, biaya pembangunan dan dengan dan tanpa pengadaan tanah (jika ada).
m. Melakukan analisa atas ketentuan pengadaan barang/jasa sesuai opsi
pembiayaan yang dipilih dan kajian atas kemampuan Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan pengadaan barang/jasa tersebut.
n. Melakukan analisa terhadap perizininan di bidang lingkungan dan sosial yang
perlu diperoleh.
o. Melakukan kajian lingkungan dan sosial dengan melakukan penyaringan awal
untuk mengidentifikasi apakah proyek ini memerlukan ANDALALIN, SPPL,
UKL/UPL atau AMDAL, Rencana Pengadaan Tanah (LARAP), Rencana
Pengelolaan Cagar Budaya, studi biodiversitas serta kajian lingkungan dan
sosial lainnya yang mungkin diperlukan sesuai dengan persyaratan ESMF
RIDF. Serta kemudian menindaklanjuti dengan identifikasi “cakupan”
Kerangka Acuan Kerja untuk setiap dokumen perencanaan pengelolaan
lingkungan dan sosial yang disebutkan di atas, dengan merujuk ke dokumen
Operation Manual RIDF termasuk mengenai grievance redress mechanism dan
pengelolaan quarry, dsb.
3. Rekomendasi
a. Memberikan rekomendasi teknis mengenai jenis perkerasan yang dipilih,
volume pekerjaan, serta panjang jalan.
b. Memberikan rekomendasi teknis mengenai struktur yang dipilih serta volume
pekerjaan.
c. Memberikan rekomendasi teknis atas aspek topografi, hidrologi, geometri jalan,
dan struktur pelengkap jalan.
d. Memberikan rekomendasi urutan prioritas penanganan ruas jalan dan volume
penanganannya.
e. Rekomendasi biaya pemeliharaan Proyek.
f. Memberikan rekomendasi atas opsi pembiayaan yang dipilih beserta
perhitungannya dan rekomendasi kemampuan keuangan daerah dalam
melakukan pembayaran kembali atas pinjaman terkait dengan pembiayaan
Proyek di masa depan.
g. Memberikan rekomendasi terkait pemenuhan ketentuan perundangan-undangan
terkait pekerjaan penangan jalan.
h. Memberikan rekomendasi terkait penanganan masalah lingkungan, sosial dan
keselamatan kerja untuk kegiatan peningkatan jalan dan kegiatan
pendukungnya (basecamp, batching plant, quarry, dll), termasuk identifikasi
jenis dokumen-dokumen analisa dampak lingkungan dan sosial dan analisa
dampak lalu lintas yang diperlukan (lihat Bagian E, 2, n di atas), untuk
Hlm 5 dari 7
mendapatkan izin lingkungan dan memenuhi kaidah-kaidah pembangunan yang
berkelanjutan sesuai dengan persyaratan RIDF ESMF
i. Rekomendasi KAK untuk penyusunan Kajian Lingkungan dan Sosial (lihat
Bagian E, 2, n di atas)
j. Rekomendasi jadwal pelaksanaan Proyek terkait dengan waktu yang
dibutuhkan untuk penyiapan dokumen-dokumen perencanaan pengelolaan
dampak lingkungan dan sosial (lihat Bagian E, 2, n di atas)
k. Rekomendasi terkait masalah pengadaan tanah, penanganan tenaga kerja,
penanganan kesehatan masyarakat dan keselamatan, serta penanganan cagar
budaya termasuk lingkup dan jenis dokumen-dokumen perencanaan terkait
yang dibutuhkan
l. Rekomendasi terkait masalah keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk
lingkup dan isu-isu penting yang perlu diperhatikan untuk melibatkan
pemangku kepentingan
m. Rekomendasikan perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan tanah,
penanganan masalah lingkungan dan sosial yang disebutkan dalam Bagian B,
butir #10-12 di atas
n. Rekomendasi pengorganisasian institusi-institusi dan peningkatan kapasitas
masing-masing institusi yang akan mengidentifikasi, menyiapkan perencanaan
terkait dan menangani masalah lingkungan dan sosial seperti yang disebutkan
dalam Bagian B butir #10-12 di atas
o. Rekomendasi atas Engineers Estimate (dengan menggunakan ketentuan
perhitungan sebagaimana peraturan yang berlaku)
p. Rekomendasi metode pengadaan yang memberikan tingkat efisiensi paling
tinggi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hlm 6 dari 7
5. Ahli Keuangan Publik
Memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan/atau keuangan dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun dalam proyek pembangunan jalan dan/atau jembatan.
6. Ahli Lingkungan dan Sosial
Memiliki latar belakang pendidikan teknik lingkungan, ilmu lingkungan, antropologi
atau ahli pembangunan sosial dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam
mengkaji kelayakan peningkatan/pembangunan jalan dan jembatan dilihat dari sisi
potensi dampak lingkungan dan sosial yang akan ditimbulkannya.
Hlm 7 dari 7