Anda di halaman 1dari 7

PAMERAN SENI RUPA

TUGAS MAKALAH
GURU PENGAJAR:
KANIA RAHMATUL ULUM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

NAMA :HADIYAN FATHURROHMAN


KELAS :XIPS 3
SEKOLAH :SMA 3 PURWAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Pameran
Karya Seni Rupa ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Perkenalkan nama saya hadiayan fathurrohman ,di kesempatan kali
ini saya membuat makalah tentang pameran seni rupa untuk
melengkapi tugas dari guru saya,dan mohonmaaf jika hasil makalah
saya jelek karna saya tidak ahli dalam membuat makalah ,tapi
setidaknya saya akan berusaha untuk menampilkan makalah saya ini.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik melalui media
karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi
antaran perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal
ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa:
“Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa
untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat
luas.”
Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni
budaya bisa dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat).
Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran
berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler
maupun kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada
akhir semester atau akhir tahun ajaran. Sedangkan konteks pameran
dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa
berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

B. Tujuan Pameran
Sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan yang
kita lakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan
serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dalam
penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan, yaitu
tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang
berkaitan dengan pendidikan.
Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup
terbatas (sekolah) maupun lingkup yang lebih luas (masyarakat) dapat
diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan
dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial
kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak
mampu atau korban bencana alam. Ada juga kegiatan pameran yang
diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual
dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara
pameran tersebut. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni
rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi
dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas berkarya
selanjutnya.

C. Manfaat Pameran
Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki
manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan dalam
memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah wawasan
dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih
objektif. Berkaitan dengan organisasi penyelenggaraannya,
penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih kerja
kelompok (bekerja sama dengan orang lain), mempertebal pengalaman
sosial, melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri serta
melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa
yang telah direncanakan. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi
dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan
motivasi dalam berkarya seni. (Cahyono, 1994).

D. Fungsi Pameran
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi
antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator).
Pameran seni rupa pada hakikatnya berfungsi untuk membangkitkan
apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi
antara seniman dengan penonton (Wartono, 1984). Dalam konteks
penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125)
secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di
antaranya:
1. Meningkatkan apresiasi seni;
2. Membangkitkan motivasi berkarya seni;
3. Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas;
4. Berkarya visual lewat karya seni; dan
5. Belajar berorganisasi.
NAMA-NAMA TOKOH SENI RUPA ATAU PELUKIS
DI INDONESIA
1. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

adalah anak angkat dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang TokoAbdullah Suriosubroto
lahir di Semarang pada tahun 1878. Ia h Gerakan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai
pelukis Indonesia pertama pada abad 20.Pada mulanya Abdullah mengikuti jejak ayah
angkatnya untuk masuk ke sekolah kedokteran di Jakarta. Setelah lulus dari Jakarta ia
meneruskan kuliahnya di belanda. Setelah menetap disana, entah mengapa Abdullah
tiba-tiba banting setir ke seni lukis dan masuk sekolah seni rupa.Sepulangnya di
Indonesia Abdullah konsisten menggeluti profesinya sebagai pelukis. Ia sangat menyukai
pemandangan, dimana ia sering menuangkan ke dalam lukisannya.Keputusan yang
diambilnya sewaktu muda tidaklah sia-sia, berkat karya yang dihasilkannya ia
dimasukkan dalam aliran yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah.Abdullah
Suriosubroto sering dibicarakan melalu karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil
memandang alam dari jarak jauh dan bersifat romantik.Salah satu pelukis terkenal
Indonesia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di bandung agar dekat dengan
pemandangan alam, sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta dan meninggal pada tahun
1941.
2. Affandi Koesoema (1907-1990)

Diantara para maestro dan legenda pelukis terkenal Indonesia, mungkin Affandi lah yang
menggunakan teknik lukis paling aneh. Ia melukis tidak menggunakan kuas.

Proses awal yang ia lakukan adalah menumpahkan cat-cat berwarna ke dalam kanvas,
jika dilihat mungkin akan memberi kesan yang amburadul. Namun setelah itu Affandi
akan menyikat warna-warna cat tersebut dengan jarinya hingga tahap finishing dengan
hasil yang menawan.

Affandi Koesoema termasuk seniman yang berumur panjang. Ia lahir di Cirebon pada
tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990.

Affandi digadang-gadang sebagai pelukis Indonesia yang paling terkenal di kancah


dunia, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia
banyak mengadakan pameran tunggal di Amerika Serikat, Inggris, India dan Eropa.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati. Pernah pada suatu ketika,
kritisi lukisan dari Barat menanyakan apa gerangan aliran-aliran lukisannya. Tanpa
disangka ia malah balik bertanya dan meminta kritikus Barat tersebut untuk menjelaskan
perihal aliran-aliran yang ada dalam lukisan.Namun, banyak orang yang menilainya
jenius. Karena semasa hidupnya Affandi telah menghasilkan karya lebih dari 2000.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik
secara perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau
gagasannya ke pada publik melalui media karya seni sehingga melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang
diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
Dalam penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa
tujuan yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan
tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Secara khusus
penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat untuk
menumbuhkan dan menambah kemampuan dalam memberi apresiasi
terhadap karya orang lain serta menambah wawasan dan kemampuan
dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif. Dalam konteks
pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan
dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung
untuk meningkatkan kualitas berkarya.

Sekian makalah saya mohon maaf jika ada salah kata dan tidak
mengenakkan,sekian dari saya wassalammualaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai