Ibu guru menugaskan para murid SD kelas 1 untuk mengerjakan PR, yaitu setiap anak harus
membuat sebuah kalimat dengan menggunakan kata "pasti".
Saat ayah Rudi memeriksa PR anaknya, ia mendapati bahwa kalimat yang dibuat oleh Rudi
adalah: "Bapak pulang ke rumah dengan muka murung, pasti Bapak kalah judi dan
mabok-mabokan ."
Melihat kalimat ini, hati sang ayah merasa tak senang. Ia minta Rudi untuk membuat kalimat
yang lain. Rudi segera menyanggupinya dan membuat kalimat berikutnya: "Ibu berteriak-
teriak di depan Bapak, Bapak pasti kalah judi dan mabok lagi lagi."
Sambil menggaruk-garuk kepalanya, sang ayah menyuruh Rudi kembali membuat kalimat
yang lain, dan minta dia jangan menyinggung masalah judi & Mabok . Setelah berpikir agak
lama, Rudi akhirnya membuat kalimat: "Bapak bilang saya tidak boleh menulis tentang
judi lagi, pasti Bapak takut kalau Ibu tahu Bapak kalah judi dan Mabok Lagi lagi."
Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua
yang mengerti keadilan. (Ayub 32:9)
Di sebuah Sekolah Dasar, seorang guru sedang menanyai muridnya tentang hasil pelajaran
untuk menghafalkan alfabet.
Jon: Karena dengan modal tujuh huruf itu, saya ingin jadi pemusik yang hebat, 'kan bisa
untuk cari uang pak!
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang
menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Korintus 9:6).
Pada suatu hari, ada seorang koboi yang melarikan diri ke dalam hutan setelah merampok
bank dengan mengendarai kuda. Saat ia baru masuk hutan, si Koboi bertemu dengan seekor
macan.
Lalu, si macan menyapa, "Halo, Boi." Dengan spontan, si Koboi menjawab, "Halo juga."
Tak lama setelah melanjutkan perjalanannya ke dalam hutan, si Koboi bertemu dengan
seekor ular.
Lalu, si ular menyapa si Koboi lagi, "Halo, Boi." Si Koboi menjawab dengan spontan, "Halo
(mengapa binatang di sini pada bisa bicara)," si Koboi pun melanjutkan perjalanan.
Tak lama kemudian, si Koboi bertemu lagi dengan seekor monyet. Dengan sapaan yang
sama, si monyet berkata, "Halo, Boi." Dan, si Koboi menjawab, "Halo-halo-halo."
Setelah si Koboi bicara sendiri, si kuda menoleh sambil nyengir ke arah si Koboi dan berkata,
"TAU NIH, GUA JUGA BINGUNG hihhihihihih." Dan, si Koboi pun kaget bukan kepalang.
Akhirnya, si Koboi melanjutkan perjalanannya dengan lari terbirit-birit.
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi
Allah segala sesuatu mungkin." (Matius 19:26)
Ada seorang profesor manula yang hobinya melakukan riset terhadap tumbuh-tumbuhan di
hutan belantara.
Pada suatu hari, dia sedang menyelidiki jenis-jenis tanaman di hutan dengan kaca
pembesarnya, dan sampailah dia di semak-semak. Ketika dia membuka semak-semak
tersebut, ada seekor singa yang sudah 2 bulan tidak makan, alias lapar berat.
Sang profesor pun kaget dan langsung berlari kencang. Supaya selamat, ia naik ke atas
pohon. Ia pun berkata, "Syukur deh aku selamat." Saat dia naik terus, tiba-tiba di atas ada
seekor ular piton besar, dan siap menelannya. Sang profesor pun sangat kaget, dan
kebingungan untuk menyelamatkan diri. Mau turun ada singa, sedangkan di atas pohon ada
ular.
Pertanyaan: Gimana cara professor itu selamat? Hayo ...! Pasti bingung 'kan?
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
(Mazmur 37:5).
SUDAH KOTOR
Suatu hari, Lazarus berjalan-jalan dengan neneknya. Pada saat itu, Lazarus melihat uang
logam Rp. 100,- di tanah.
"Jangan kamu ambil!" kata si nenek. "Apa pun yang tergeletak di tanah, itu kotor."
Mereka melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, terdengar suara seperti sesuatu yang
terjatuh. "Gedebuuukk!"
"Lazarus! Mengapa kamu berdiri saja? Tolong aku untuk berdiri," kata si nenek yang
tergeletak di tanah gara-gara terpeleset kulit pisang.
"Tidak!!" jawab Lazarus. "Apa pun yang tergeletak di tanah itu kotor!"
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi
dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18)
LEBIH JAGO
Boy: Tapi aku punya teman yang lebih jago dari Om ....
Pendeta: Kalau begitu ayo, suruh saja dia lomba melawan Om.
Boy: Nih dia temanku, berani enggak? (Sambil menunjuk pada monyet yang digendongnya.)
Pendeta: ....
Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari
pada orang yang tegap kuat. (Amsal 24:5)
Seorang bos sedang minum kopi bersama karyawannya di kantin kantor. Ia menceritakan
serangkaian lelucon yang baru saja didengarnya. Setiap orang yang mendengarnya tertawa
keras-keras, semua orang, kecuali Wrekso.
Ketika bos itu tahu bahwa Wrekso tidak bereaksi, ia bertanya, "Kenapa, So? Apa kau sedang
kehilangan selera humor?"
"Tidak, Pak," jawab Wrekso. "Namun, saya tak perlu ikut tertawa, 'kan? Besok saya sudah
berhenti kerja, kok!"
[Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, No. 29; Halaman 59]
Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si
pemberi. (Amsal 19:6)
YUNUS
Ada seorang wanita Kristen yang harus melakukan banyak perjalanan dengan pesawat
terbang untuk pekerjaannya. Naik pesawat terbang membuatnya sangat gugup sehingga ia
selalu membawa Alkitab untuk dibaca untuk membuatnya rileks dalam perjalanan. Suatu
kali, ia duduk di samping seorang pria ateis. Ketika sang wanita menarik keluar Alkitab dari
dalam tasnya, pria tersebut tertawa kecil dan mencibir.
Pria: Ok, Anda tahu tentang orang yang ditelan oleh ikan besar itu?
Wanita: Oh, Yunus. Saya tahu itu, cerita itu tercatat dalam Alkitab.
Pria: Nah, menurut Anda, bagaimana cara dia dapat bertahan di dalam tubuh ikan besar
waktu itu?
Wanita: Saya tidak tahu cara dia bertahan di dalam perut ikan. Nanti, saat saya di surga akan
saya tanyakan.
Wanita: Ya berarti Anda malah bisa langsung menanyakannya saat di neraka nanti.
[Sumber: http://www.yuksrus.com/religion_the_bible.html]
KISAH ELIA
Seorang guru sekolah minggu sedang menjelaskan tentang kisah Nabi Elia dan nabi-nabi
Baal dengan penuh perasaan. Ia menjelaskan bagaimana Elia membangun altar, menyusun
kayu-kayu api, lalu memotong satu ekor sapi yang kemudian diletakkan di atasnya.
"Lalu, Elia memerintahkan umat Allah untuk mengisi empat barel dengan air dan
menuangkannya di atas korban bakaran itu."
"Dia mengatakan bahwa mereka harus melakukan hal itu tiga kali lagi."
"Sekarang," kata guru, "siapa di kelas ini yang tahu alasan Tuhan meminta Elia untuk
menuangkan air ke atas mezbah itu? "
Seorang gadis kecil mengangkat tangannya dengan antusias dan berkata, "Itu buat sausnya,
Bu!"
[Sumber: http://www.yuksrus.com/religion_the_bible.html]
Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati
mendahului kehormatan. (Amsal 15:33)
Seperti biasa, setiap kali setelah selesai kebaktian, pendeta berdiri di depan pintu gereja untuk
bersalaman dengan seluruh jemaat.
"Terima kasih, Pak Pendeta," kata seorang pemuda. "Khotbah Bapak tadi bagus sekali."
Pendeta mengerutkan keningnya dan memandang pemuda itu, yang berjalan terus sampai di
halaman.
Seorang diaken yang mendengarnya segera mencari tahu. "Kenapa dengan pemuda itu, Pak?"
"Bagaimana dia tahu khotbah saya bagus kalau sejak kebaktian dimulai, dia tidur?"
Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan
Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang
penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:40-41)
Si kecil Tuti sedang menutup lubang di kebunnya ketika tetangganya menengok dari balik
pagar.
"Ikan cupang saya mati, Om," sahut Tuti sambil mengusap air matanya, tanpa mengangkat
wajahnya. "Saya baru saja menguburnya."
Tetangga itu mengernyitkan kening. "Wah, tetapi lubangnya apa tidak terlalu besar untuk
ikan cupang?"
Sambil menepuk-nepuk gundukan tanah di depannya, Tuti menjawab, "Ikan cupang itu ada di
dalam perut kucing, Om!"
[Sumber: Operasi Humor GANAS; Halaman 50]
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (Efesus 4:32)
Darlene sedang duduk di pangkuan kakeknya yang sedang membacakan cerita sebelum tidur.
Saat dibacakan cerita, perlahan dia mengalihkan pandangannya dari buku ke pipi kakeknya
yang keriput. Lalu, ia membelai pipinya sendiri dan kemudian pipi sang kakek.
Ia melakukannya beberapa kali, sampai akhirnya ia berkata, "Kek, apakah yang menciptakan
kakek itu, Tuhan?"
"Tentu, Sayang," kata si kakek, "kakek diciptakan oleh Tuhan beberapa puluh tahun yang
lalu."
"O," lalu katanya lagi, "apakah Tuhan juga yang menciptakan aku, Kek?"
"Tentu saja, Sayang," kata si kakek, "Tuhan menciptakanmu baru beberapa tahun yang lalu."
Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika
diterima dengan ucapan syukur, (1 Timotius 4:4)
Seorang polisi turun dari mobil patroli dan menghampiri kerumunan orang yang
menyaksikan kecelakaan tunggal lalu lintas.
Pak Polisi: Hai! Siapa yang menabrak orang ini? Mana orangnya? Sudah kabur ya? Ini
namanya tabrak lari.
Saksi: (dengan lantang) Nggak ada yang nabrak, Pak. Dia terjatuh sendiri, gara-gara matanya
tertutup tisu bekas yang dibuang lewat jendela mobil patroli Bapak. Aku tadi lihat lho, Pak.
Pak Polisi yang memang merasa membuang "tisu maut" tadi tidak jadi marah-marah.
Akhirnya, korban dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil pelempar "tisu
maut" (mobil patroli).
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
(Amsal 14:29)
SURAT UNTUK PASTOR
Berikut ini adalah beberapa surat kecil yang dituliskan kepada seorang pastor oleh anak-anak
kecil:
Dear Pastor, aku berharap akan pergi ke surga suatu saat nanti. Benar-benar nanti ya,
bukan secepatnya. (Ellen, age 9. Athens)
Dear Pastor, ayahku sepertinya punya bakat jadi seorang pendeta. Setiap hari dia
selalu saja "berkhotbah" tentang sesuatu. (Robert Anderson, age 11)
Dear Pastor, ayahku mengatakan bahwa aku harus menghafal 10 perintah Allah. Akan
tetapi, rasanya sulit karena daftar perintah di rumahku saja sudah banyak. (Joshua.
Age 10, South Pasadena)
Dear Pastor, adakah Iblis di bumi ini? Aku pikir tiga dari iblis itu sepertinya ada di
kelasku. (Carla. Age 10, Salina)
Dear Pastor, aku ingin pergi ke surga suatu saat nanti karena aku yakin abangku pasti
tidak ada di sana. (Stephen. Age 8, Chicago)
Dear Pastor, bisakah kau katakan di dalam khotbahmu bahwa Peter Peterson telah
menjadi anak yang baik dalam 1 minggu ini? Aku Peter Peterson. (Pete. Age 9,
Phoenix)
Dear Pastor, maaf saya tidak dapat memberi persembahan lebih banyak karena
ayahku tidak menaikkan uang sakuku. Bisakah Pastor berkhotbah tentang kenaikan
uang saku? (Patty. Age 10, New Haven)
Dear Pastor, pasti akan lebih banyak lagi orang yang datang jika gereja kita dipindah
ke Disneyland. (Tacoma)
Dear Pastor, aku senang sekali dengan khotbahnya, apalagi saat Pastor mengatakan
bahwa kesehatan yang baik itu lebih penting daripada uang, tetapi aku tetap ingin
uang sakuku ditambah. (Eleanor. Age 12, Sarasota)
Dear Pastor, tolong berdoa untuk pilot di pesawat terbang ya. Aku akan naik pesawat
ke California besok. (Laurie. Age 10, New York City)
Dear Pastor, bagaimana Tuhan tahu mana orang yang baik dan yang jahat? Apakah
Pastor yang memberi tahu Dia atau Tuhan membaca tentang mereka dari koran?
(Marie. Age 9, Lewiston)
Dear Pastor, aku suka dengan khotbahnya hari Minggu kemarin. Terlebih lagi saat
khotbahnya selesai. (Ralph, Age 11, Akron)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti
seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya. (Markus 10:15)
MENGAMPUNI
Pak Narto yang sedang asyik melihat siaran langsung sepak bola di televisi, meminta Iyem,
pembantunya, untuk membuatkan secangkir kopi susu. Iyem bergegas ke dapur. Tak lama
kemudian, terdengar suara ribut.
Pak Narto: Enak sekali kamu minta maaf. Tidak bisa! Kamu harus bertanggung jawab atas
keteledoranmu!
Iyem: Baiklah, Tuan. Kalau Tuan tidak memberi maaf kepada saya, saya akan mengganti
cangkir ini.
Iyem: Tetapi saya tidak punya uang, Tuan. Karena itu, dengan terpaksa saya minta gaji bulan
lalu dan gaji bulan ini yang Tuan belum bayarkan pada saya.
Pak Narto: Aduh, maaf, aku lupa belum memberimu gaji bulanan. Begini saja. Karena aku
sedang tidak punya uang, kita saling memaafkan saja. Gelas yang pecah tadi tidak usah
ditukar. O ya, gajimu akan kubayar bulan depan saja ya, Yem?
[Sumber disunting dari: Buku "Merenung sambil Tersenyum, Tersenyum sambil Merenung
2"; Halaman 32]
Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya
dan merasa aman. (Amsal 14:16)
PULANG MALAM
Rina: Iya, Pa. Kemarin aku pulang agak kemalaman. Apa kemarin Papa terganggu karena
suara kami?
Papa: Justru bukan suara yang mengganggu, Nak. Tetapi karena kemarin malam ... kalian
terlalu hening.
[Sumber di ambil dan di sunting dari: Buku "The All American Joke Book";
Halaman 35]
Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
(Amsal 13:16)
KAKI KAYU
Seorang gelandangan, dengan kaki kiri dari kayu, sedang menghabiskan makanannya di
dapur sebuah restoran dan sedang didampingi oleh seorang koki. Koki itu bertanya
kepadanya, "Bagaimana ceritanya kamu sampai kehilangan kakimu itu?"
"Pelaut?"
"Iya, Bu. Suatu hari, saya jatuh dari kapal. Kemudian, seekor hiu datang dan mencengkeram
kaki saya!"
"Ya ampun!" seru juru masak terkesiap. "Terus apa yang kamu lakukan?"
"Ya saya kasihkan saja kaki saya, Bu. Saya nggak pernah adu pendapat kalau sama ikan hiu."
berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka
pengetahuannya akan bertambah. (Amsal 9:9)
Seorang anak laki-laki sedang berusaha meminta Surat Ijin Mengemudi (SIM) pada ayahnya,
yang adalah seorang pendeta, agar dia juga dapat membantu jika ayahnya memerlukan
bantuan sopir dalam pelayanan.
Ayahnya berkata, "Aku akan membuat persetujuan denganmu. Nilai rapormu nanti tidak
boleh di bawah angka tujuh, setiap hari kamu harus membaca Alkitab, dan kamu harus
mencukur rambut. Kalau semua sudah kamu laksanakan, kita akan membicarakan lagi
mengenai SIM!"
Satu bulan kemudian anaknya bertanya lagi tentang niatnya membantu ayahnya dalam
pelayanan, dengan mengemudikan mobil.
Ayahnya berkata, "Nak, Ayah sungguh bangga padamu. Semua nilaimu bagus dan kamu
sudah sangat rajin membaca Alkitab. Namun, kenapa kamu belum memotong rambutmu?"
Sang anak terdiam sejenak, lalu ia menemukan ide, dan berkata, "Aku sudah memikirkannya.
Ayah tahu Samson punya rambut yang panjang, Musa juga punya rambut panjang, Nuh
rambutnya juga panjang, bahkan Yesus pun rambutnya panjang. Jadi, menurutku, saya tidak
perlu memotong rambutku."
Dan, dengan cepat sang ayah menjawab, "Iya, Nak, dan mereka selalu berjalan kaki ke mana
pun mereka pergi."
"Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu."
(Amsal 6:20)
KORAN MINGGU
"Mana koran Minggu saya?" Seorang pelanggan koran menelepon kantor koran dan meminta
dengan nada jengkel karena koran Minggunya tidak datang.
"Bu," kata pegawai koran, "Hari ini adalah Sabtu. Koran minggu tidak akan diterbitkan
sampai besok, pada hari minggu."
Kemudian, ada jeda yang panjang dari penelepon diikuti dengan gumaman kecil darinya yang
berkata, "Jadi, itu alasannya tadi pagi tidak ada seorang jemaat pun yang pergi ke gereja?"
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
(Amsal 14:29)
PERIKSA SEPATU
Dokter: Pak, bisa tolong periksa sepatu tua ini? Apakah ada sesuatu yang harus diperbaiki?
Tukang Sepatu: Untuk biaya yang tadi, bayar Rp. 15000 ya!
Dokter: Lho, biaya apa? Bukannya tadi sepatu saya hanya dicek saja, 'kan tidak ada yang
perlu diperbaiki?
Tukang sepatu: Ya, 'kan sama juga waktu tempo hari saya periksa ke tempat Bapak, saya pun
bayar Rp. 75.000. Padahal, ternyata saya juga tidak sakit apa-apa, cuma numpang check up.
[Sumber diterjemahkan dan disunting dari: Buku "The Last of the good clean jokes";
halaman: 39 -- 40]
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih
menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi
kirimu. (Matius 5:39)
DIMARAHI GURU
Pak Karjo heran ketika Trimo, anaknya yang duduk di kelas 4 SD, pulang sekolah sambil
menangis.
"Memangnya kenapa?"
"Lalu?"
"Ya, aku jawab tidak tahu. Aku 'kan memang tidak tahu."
"Lo, kenapa kamu tidak mengaku saja kalau kamu yang menandatanganinya?"
[Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, No. 37; Halaman 70]
Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak
akan bersukacita karena dia. (Amsal 23:24)
Suatu hari, Argod menemukan harta karun dengan nilai jutaan rupiah di pantai Holtekamp.
Karena ia takut hartanya dicuri orang, akhirnya ia mengubur harta karun tersebut di belakang
rumahnya. Lalu, ditancapkannya sebuah papan di atas tanah itu dengan tulisan "Di sini tidak
ada harta karun".
Keesokan harinya, datanglah Burman, temannya, ke rumah Argod. Dan, Burman pun melihat
tulisan itu.
Karena penasaran, akhirnya ia pun menggali tanah itu dan menemukan harta karun. Burman
pun takut ketahuan sehingga ia menulis di balik papan tersebut dengan tulisan "Bukan
Burman yang mengambil harta karun yang ada di sini".
[Sumber diambil dan disunting dari: http://www.ketawa.com/2014/01/9755-menemukan-
harta-karun.html]
Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan
disertai kecemasan. (Amsal 15:16)
BUKAN ANAKNYA
Seorang gadis kecil ditanya siapa namanya, ia menjawab, "Saya putri Pak Gunawan."
Ibunya menjelaskan kepadanya bahwa jawabannya itu salah. Seharusnya, ia menjawab, "Saya
Desi Gunawan."
Suatu hari, Kepala Sekolahnya bertanya, "Apakah kamu putri Pak Gunawan?"
(Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, no. 31; halaman 62)
berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka
pengetahuannya akan bertambah. (Ams. 9:9)
NANGKA BERACUN
Keesokan harinya, petani itu tersenyum karena mendapati nangka-nangkanya itu tidak dicuri
lagi.
Seminggu setelah itu, petani ini pergi ke kebun memetik nangka-nangkanya untuk dijual.
Memang jelas terlihat bahwa tidak ada nangkanya yang hilang. Akan tetapi, dia sangat
terkejut karena di sebelah papan tandanya, terdapat satu lagi papan tanda yang baru, yang
bertuliskan:
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah
pengertian. (Amsal 9:10)
Ada seorang pengusaha sukses yang sering menjadi donatur di gereja. Suatu saat, ia
mendapat kendala sehingga ia pulang kampung untuk mencari ketenangan.
Pendeta itu menerima pemberian si pengusaha, tetapi ia tidak tahu apa arti kata "kendala".
Lalu, di gereja, ia mengumumkan, "Saudara-saudara sekalian, saat ini telah diterima
sumbangan dari seorang pengusaha yang sedang mendapat 'kendala'. Jadi, mari kita doakan
bapak ini agar terus mendapat kendala, sekian."
[Sumber: http://www.ketawa.com/2007/12/4283-kendala-yang-perlu-didoakan.html]
Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh
lebih berharga dari pada mendapat perak. (Amsal 16:16)
Sandy memulai pekerjaannya sebagai konselor Sekolah Dasar, dan dia sangat ingin
membantu. Suatu hari saat istirahat, ia melihat seorang gadis berdiri sendirian di dekat
gawang, sementara anak-anak lainnya menikmati permainan sepak bola di ujung lainnya.
Sandy mendekatinya dan menanyakan apakah ia baik-baik saja. Gadis itu menjawab bahwa ia
baik-baik saja.
Beberapa saat kemudian, Sandy melihat gadis itu masih di tempat yang sama dan tetap
sendirian.
Sandy mendekatinya lagi dan memberikan tawaran, "Apakah kamu ingin aku menjadi
temanmu?"
Merasa telah membuat kemajuan, Sandy kemudian bertanya, "Mengapa kau berdiri di sini
sendirian?"
"Karena aku sedang jadi kiper!" kata gadis kecil itu jengkel.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)
ANAK PINTAR
Di suatu perumahan terjadi kebakaran yang sangat besar. Kebakaran itu hampir
menghanguskan satu kompleks perumahan tersebut. Kebakaran itu berasal dari sebuah rumah
milik ibu Yuni. Ibu Yuni tinggal bersama anaknya. Pada saat terjadi kebakaran, ibu Yuni
sedang pergi ke warung sayur. Anaknya, yang bernama Anton, disuruh untuk menjaga rumah
sendirian. Datanglah para wartawan untuk mewawancarai Anton:
Wartawan 1: Anton, apa yang sedang kamu lakukan saat terjadi kebakaran?
Wartawan 2: Lalu, apa yang kamu lakukan setelah melihat rumahmu terbakar?
Anton: Sesuai pesan Mama, kalau ada bahaya, saya langsung telepon polisi.
Wartawan 2: Bagus-bagus! Lalu, mengapa kamu tidak cepat-cepat membukakan pintu saat
petugas pemadam kebakaran datang sehingga mereka harus mendobrak pintu rumahmu.
Lihatlah apa yang terjadi pada rumahmu sekarang. Sebagian besar dari rumahmu telah
terbakar karena pertolongan dari petugas pemadam kebakaran yang menjadi terhambat.
Anton: Sesuai pesan Mama juga, kalau ada orang ketuk-ketuk pintu, jangan dibuka. Siapa
pun itu!
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam
Tuhan. (Kolose 3:20)
Seorang ibu menyuruh anaknya yang baru berusia 7 tahun, naik bis jurusan Surabaya-
Denpasar. Ibu tersebut berpesan kepada sopir bus.
"Pak, titip anak saya ya? Nanti kalau sampai di Banyuwangi, tolong kasih tau anak saya,"
kata sang ibu.
"Sudah sampai Banyuwangi belum?" tanya si anak tersebut kepada para penumpang.
Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya, dan salah satu penumpang
menanggapi anak tersebut.
"Belum, nanti kalau sudah sampai, dibangunin deh! Tidur saja!" kata salah satu penumpang
bus.
Akan tetapi, si anak tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada sopir untuk
kesekian kalinya.
Pak Sopir yang sudah lelah dengan pertanyaan itu menjawab, "Belum! Tidur saja deh! Nanti
kalau sampai Banyuwangi pasti dibangunin!"
Kali ini, si anak tidak bertanya lagi, ia tertidur pulas sekali. Karena suara si anak tidak
terdengar lagi, semua orang di dalam bus lupa pada si anak sehingga ketika melewati
Banyuwangi, tidak ada yang membangunkannya, bahkan bus sudah menyeberangi selat Bali
dan mendarat di Ketapang, Bali. Si anak tertidur dan tidak bangun-bangun. Tiba-tiba si sopir
menyadari bahwa ia lupa membangunkan si anak. Lalu, ia bertanya pada para penumpang,
"Bapak Ibu, gimana nih, kita antar balik gak anak ini?"
Para penumpang pun merasa bersalah karena ikut melupakan si anak dan setuju mengantar si
anak kembali ke Banyuwangi.
Jadi, kembalilah rombongan bus itu menyeberangi selat Bali dan mengantar si anak ke
Banyuwangi. Sesampai di Banyuwangi, si anak dibangunkan.
Si anak bangun dan berkata, "O... sudah sampai yah!" Lalu, ia membuka tasnya dan
mengeluarkan kotak makanannya. Seluruh penumpang bingung.
"Nggak kok, saya ini mau ke Denpasar ngunjungin nenek. Kata mama, kalau sudah sampai
Banyuwangi, saya boleh makan nasi kotaknya!"
Penumpang dan sopir: Arrrgggh .... (dengan muka cemberut sambil melirik anak itu).
[Sumber: http://ceritalucu.gen22.net/2014/03/kisah-lucu-sudah-sampai-banyuwangi.html ]
Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak
tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua
orang. (1 Tesalonika 5:14)
TAKUT GELAP
Seorang anak kecil sangat takut saat berada di ruangan yang gelap. Suatu malam, ibunya
meminta tolong dia untuk mengambil sapu di dapur. Anak itu berkata, "Bu, saya tidak mau
ke dapur. Di sana gelap."
Ibunya tersenyum, "Kamu tidak perlu takut gelap. Ada Yesus di sana. Dia akan melindungi
kamu."
Anak kecil itu memandang ibunya, "Apakah ibu yakin Dia ada di sana?"
Ibunya mengangguk, "Tentu saja. Dia ada di mana-mana. Dan, Dia selalu siap menolongmu
bila kamu memerlukan Dia."
Anak itu berpikir sejenak. Kemudian, dengan mengendap-endap, ia berjalan ke arah dapur.
Setibanya di dekat pintu dapur, ia membuka pintu sedikit dan berteriak, "Yesus, bila Engkau
ada di sana, maukah Engkau mengambilkan sapu?"
Sepasang suami istri yang sering berselisih, bertemu dengan gembala sidang mereka dalam
satu konseling keluarga. Dalam konseling tersebut, mereka berjanji kepada gembala sidang
bahwa mereka tidak akan tidur jika masih marah dan belum menyelesaikan perselisihan
mereka.
Empat hari kemudian, gembala sidang yang sangat perhatian tersebut menghubungi mereka
melalui telepon dan bertanya tentang keadaan mereka.
Si suami mengangkat telepon dan sambil menguap berkata dengan suara yang lemah, "Pak
Pendeta, apakah mungkin kami membatalkan perjanjian kami dengan Bapak? Sudah 4 hari
kami tidak tidur."
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu. (Efesus 4:26)
iss Reflek Van der Gebyaren adalah seorang janda kaya yang suka pamer. Suatu sore ia akan
membeli sate ayam di tempat Cak Kabul Sukarasa. Tetapi, ketika diingatnya bahwa Cak
Kabul itu selalu laris manis tanjung kimpul sampai makmur dan bergigi emas, ia menjadi
khawatir dan takut kalah gengsi. Maka, dipakainyalah cincin gede-gede di semua jari
tangannya.
Sesampainya di tempat Cak Kabul berjualan sate, ia tidak segera memesan. Ia merapikan
jurai-jurai rambut di pelipisnya dan tak lupa menggosok kesepuluh cincin bermata berlian itu
agar tampak berkilauan. Memang itulah yang diinginkan Miss Gebyaren.
"Cak Kabul, Cak Kabul, tolong deh bakarkan sate sepuluh saja," seru Miss Gebyaren dengan
tingkahnya yang genit. Ia mengisyaratkan 10 dengan telapak tangan menghadap ke dirinya
sendiri. Maksudnya supaya kesepuluh cincin super mahalnya itu terlihat oleh Cak Kabul.
"Kok bengong sih, Cak. Sepuluh, Cak. Lima jari kanan, trus ditambah lima jari kiri. Iya
'kan!" lanjut Miss Gebyaren yang terus memamerkan cincinnya.
Kebengongan Cak Kabul rupanya disebabkan oleh tingkah pamer Miss Gebyaren. Ia berpikir,
bagaimana cara membalasnya supaya knock-out. Dan, akhirnya, Cak Kabul mulai meringis
dan mengipas ke arah mulutnya.
"Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa."
Amsal 21:4
CUCI GUDANG
Suatu hari di awal tahun, Tono sedang berjalan-jalan di mal. Saat melewati sebuah toko
SERBA ADA, Tono berhenti sejenak dan memandangi sebuah barang yang menarik hatinya.
Pelayan toko yang sejak tadi mengamati Tono langsung menjawab, "Dibeli saja, Pak. Kalau
ditunda, Bapak bisa kehilangan barang ini lho."
"Wah, nanti dulu sajalah. Uangnya belum ada," kata Tono sambil malu-malu.
"Kalau begitu, mending tunggu cuci gudang akhir tahun saja ... siapa tahu harganya turun,"
penjaga toko memberi saran kepada Tono. Tono pun berpikir sebentar.
"Benarkah? Tetapi nanti barangnya jelek?" kata Tono ragu dan menimbang-nimbang ....
"Okelah, nanti pas akhir tahun saja," kata Tono dengan mantap.
Enam bulan setelah itu, Tono kembali ke toko tersebut bersama teman-temannya. Tak
disangka, barang yang dulu ingin ia beli, harganya malah naik. Tono menggeleng-gelengkan
kepalanya.
Sepuluh bulan setelah itu, Tono kembali lagi ke toko itu. Ia kaget melihat harga barang itu
semakin mahal.
Dan, akhir tahun pun tiba. Dengan penuh semangat, Tono pergi ke toko SERBA ADA itu lagi
dan mencari pelayan toko yang dulu pernah memberinya saran.
Tiba-tiba, Tono sangat kaget. Ia bertanya kepada pelayan toko itu, "Mbak, kok harga barang
itu semakin mahal ... malah mahal sekali. Katanya kalau akhir tahun ...?"
"Iya, Pak. Itu 'kan saran saya, tetapi ternyata saran saya tidak cocok dengan faktanya," kata
pelayan toko itu dengan cengar-cengir. Tono menggeleng-gelengkan kepala dan merasa
kecewa.
Ia berpikir sebentar dan bertanya, "Mbak, barang itu sekarang sangat mahal. Bisa nggak
kalau saya membeli barang itu dengan harga sedikit lebih murah?"
Pelayan toko menjadi bingung dan pelan-pelan ia langsung kabur, "Maaf Pak, saya harus
pergi sekarang."
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana. (Mazmur 90:12)
MENIKAH DI SURGA
Sepasang calon pengantin mengemudi ke gereja untuk menikah. Di jalan, mereka mengalami
kecelakaan dan meninggal dunia. Ketika mereka sampai di surga, mereka bertemu St. Peter di
gerbang dan bertanya apakah dia bisa mengatur agar mereka bisa menikah di surga. St. Peter
mengatakan bahwa dia akan mengusahakan agar bisa membuat pernikahan yang terbaik
untuk mereka.
Tiga bulan berlalu, dan mereka menanyakan kepada St. Peter mengenai rencana pernikahan.
Dia berkata, "Saya masih mengerjakannya, tunggu dulu ...."
Dua tahun kemudian, masih belum terjadi pernikahan. St. Peter sekali lagi mengatakan
bahwa dia sedang mengusahakan hal tersebut.
Akhirnya, setelah 20 tahun berlalu, St. Peter membawa seorang pendeta dan mengatakan
bahwa mereka bisa menikah. Pasangan tersebut menikah, dan bahagia untuk beberapa waktu.
Namun, setelah beberapa bulan menikah, mereka bertemu lagi dengan St. Peter dan meminta
untuk bisa bercerai.
"Kalian bercanda ya? Saya memerlukan waktu 20 tahun untuk mencari pendeta yang masuk
ke sini. Sekarang, bagaimana cara saya mencarikan pengacara?"
[Sumber: http://efesus117.blogspot.com/p/humor.html]
"tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan
dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan." (Lukas 20:35)
Seorang pendeta sedang melayani orang yang hampir meninggal. Dengan berbisik tegas,
pendeta itu berkata, "Hujatlah setan! Biarkan dia tahu bahwa menurut Anda, dia jahat!"
Orang sekarat itu tidak mengatakan apa-apa.
Pendeta itu pun mengulangi perintahnya, tetapi orang sekarat itu masih diam saja. Pendeta itu
bertanya, "Mengapa kamu menolak untuk mencela Iblis dan yang jahat?"
Orang sekarat itu berkata, "Sebelum aku tahu ke mana aku menuju, aku tidak berpikir untuk
menghujat siapa pun."
[sumber: http://efesus117.blogspot.com/p/humor.html]
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah
sudah datang kepadamu. (Lukas 11:20)
KASIHILAH MUSUHMU
Seorang pendeta memarahi seorang anggota jemaat yang juga seorang pemabuk. Ia berkata,
"Joe, wiski merupakan musuhmu yang terbesar. Jauhilah sedapat mungkin."
"Bukankah Anda pernah berkhotbah bahwa kita harus mengasihi musuh kita?"
"Tentu", jawab pendeta, "tetapi saya tidak pernah mengatakan bahwa kamu harus
menelannya."
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. (Matius 5:44)
Seorang pendeta terlibat dalam suatu percakapan dengan seorang ateis. "Aku tidak pernah
pergi ke gereja, Pak Pendeta. Pasalnya, di gereja banyak sekali orang munafik."
Pak pendeta menjawab, "Oh, jangan sampai hal itu menjadi penghalang bagimu. Masih ada
tempat untuk seorang lagi."
Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.
(Yeremia 5:25)
Pada suatu hari, uskup agung dari Canterbury naik kereta api di Inggris. Setelah mengambil
tempat duduk di salah satu gerbong kereta api, ia menemukan bahwa penumpang-penumpang
lain di gerbong itu semuanya terdiri atas pasien sebuah rumah sakit mental yang sedang
mengadakan liburan.
Seorang pengawas pembantu dari rumah sakit itu sedang menghitung jumlah pasiennya untuk
mengetahui tidak ada yang ketinggalan. "Satu, dua, tiga, empat, lima ...."
Pejabat tinggi gereja itu menjawab, "Aku adalah uskup agung dari Canterbury."
Si petugas tersenyum, dan seraya menunjuk kepadanya, ia meneruskan hitungannya, "...
enam, tujuh, delapan ...."
Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina
Dia. (Amsal 14:2)
Ini kisah seorang pemuda dari Sumatera yang baru pertama kali datang di Jakarta. Setelah
tiba di terminal Pulogadung, ia naik bus PPD, sesuai petunjuk saudaranya yang pernah
tinggal di ibu kota. Pada saat bus melintas di Jl. Pemuda, kondektur berteriak, "Pemuda,
pemuda." Beberapa pemuda turun. Kondektur berteriak, "Arion, turun ...." Seorang Bapak
turun. Saat di Jl. Panjaitan, kondektur berteriak lagi, "Panjaitan, panjaitan .... Lalu, turunlah
beberapa bapak dan ibu. Bus pun lewat di Jalan Baru. "Rambutan, rambutan. Habis. Tidak
masuk terminal," teriak kondektur lagi. Semua penumpang turun.
Akhirnya, bus pun kosong. Si pemuda ganti berteriak dengan logat Bataknya, "Kenapa saya
tidak dipanggil? Saya sudah lama menunggu, sekarang bus sudah kosong. Nama saya belum
dipanggil juga."
"Siapa nama Bapak?" tanya kondektur itu.
"Bangun," jawabnya.
Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu! (Markus 13:5)
Anda mungkin pernah mendengar tentang cerita pada zaman perang dunia ke-2 di Lautan
Pasifik. Seorang penjaga malam di sebuah kapal perang mencermati adanya cahaya terang
yang terlihat sedang mendekati kapal perang mereka.
Sebuah pesan radio berkata, "Kapal yang tidak dikenal: Anda berada di jalur yang dapat
mengakibatkan tabrakan. Ubahlah haluanmu 10 derajat ke arah kanan kapal."
Kapal perang itu, sekali lagi mengirim pesan, "Ini adalah kapal perang Amerika Serikat.
Ubahlah haluan Anda 10 derajat ke arah kanan kapal."
Beberapa saat lewat, lalu terdengar jawaban, "Tidak! Yang bertanda tangan adalah pelaut
Smith, petugas di mercusuar."
[Sumber diambil dan disunting dari: Kumpulan Ilustrasi dan Humor Rohani 1; hal 31]
"...tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil
kepada kamu. (1 Petrus 1:25) <http://alkitab.sabda.org/?1petrus+1:25>
Pada suatu hari, di sebuah gereja tampak seorang pendeta sedang mengucapkan doa yang luar
biasa panjangnya. Pada akhir doanya, sang Pendeta pun masih saja menanyakan kepada
jemaatnya:
[sumber: https://rillusion.wordpress.com/category/humor/humor-kristen/]
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
(Yakobus 5:16) <http://alkitab.sabda.org/?yak+5:16>
Obed adalah seorang mahasiswa yang baru saja kuliah di Yogya. Pada suatu hari, di kosnya,
terjadi perbincangan antara dia dengan Markus, temannya.
Obed: Ada toko di depan sana yang menjual baju-baju dengan harga murah, Sobat. Di depan
toko itu ditulis: "Kaos Rp 5.000; Kemeja Rp 10.000; Jeans Rp 15.000; Jaket Rp 20.000".
Obed: Oh, kalau tidak salah ada namanya dipajang di depan toko. Tulisannya "LAUNDRY".
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, (Amsal
3:13) < http://alkitab.sabda.org/?Ams+3:13 >
Segenap staf dan Redaksi e-Humor mengucapkan: Selamat Tahun Baru 2015. Tetap
bersemangat untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan. ^^
Boni terkenal sebagai anak ugal-ugalan. Dia sering mengendarai motor tanpa menaati aturan
yang ada. Pada malam Natal, Boni pulang dengan wajah babak belur.
Mama: Kamu kenapa lagi, Bon? Pada hari Natal saja kamu tetap berulah.
Mama: Apa??!! Sekarang, bagaimana keadaan bapak itu? Apa dia sudah dibawa ke rumah
sakit? Kok kamu babak belur gitu? Kamu saja babak belur gitu, apalagi bapak-bapak itu?”
(Sebelum Boni dapat menjelaskan, si Mama nyerocos saja, menanyakan banyak hal tentang
kejadian itu.)
Mama: Sudah ada pihak keluarga yang dihubungi apa belum? dst..
Boni: Ma! Tenang dulu dong, bapak-bapak itu tidak terluka sedikit pun, (si Mama
terbengong) .... Lha wong bapak itu duduk di dalam mobil.
[Sumber: https://blessedforblessing.wordpress.com/category/humor-natal/]
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
(Amsal 14:29) < http://alkitab.sabda.org/?Ams+14:29 >
KIRIM SMS
Tinus sedang mengirim SMS ke temannya, Lukas. Tinus sudah berulang kali menelepon
Lukas, tetapi tidak pernah diangkat.
SMS pertama: Bro, lagi ada di mana, nih? (tidak ada balasan)
SMS kedua: Bro, kok smsnya tidak dibalas? (tidak ada balasan)
SMS keempat: Eh, kalo kamu marah bilang dong, masa dari tadi pagi ditelepon nggak pernah
diangkat, di-SMS juga tidak dibalas? Aku cuma mau kasih tahu, kalau HP kamu itu
ketinggalan di rumahku. Udah dari tadi pagi HP-mu bunyi terus, kayak orang penting aja!!!
KANDANG MONYET
Di kebun binatang Ragunan, sambil menggendong anaknya dengan panik, seorang ibu datang
ke bagian informasi dan meminta tolong ke petugas: "Maaf, Pak, tolong diumumkan, suami
saya, Jono, tadi terpisah dari saya waktu kami sedang jalan-jalan."
[Sumber: http://jokes.web.id/read/?r=1208184]
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)
Seorang tukang cukur berkeinginan untuk dapat menceritakan iman yang ia miliki kepada
pelanggannya. Karena itu, pada keesokan paginya, saat matahari terbit, ia berkata, "Hari ini,
aku akan bersaksi kepada pelanggan yang pertama kali datang ke salonku."
Segera setelah ia membuka salonnya, datanglah seorang pelanggan pertama yang berkata,
"Saya mau bercukur, Pak!"
Tukang cukur itu berkata, "Baik, silakan duduk, dan saya akan kembali beberapa saat lagi."
Tukang cukur itu pergi ke belakang dan berdoa dengan sedikit gugup, "Tuhan, pelanggan
pertama saya sudah datang dan saya akan bersaksi kepadanya. Saya memohon hikmat untuk
dapat berkata-kata dengan benar."
Setelah itu, tukang cukur tersebut datang kembali menghampiri pelanggannya. Dengan
menggenggam pisau cukur serta membawa Alkitab di tangannya yang lain, ia berkata,
"Selamat pagi, Pak. Saya memiliki sebuah pertanyaan untuk Anda ... Apakah Anda sudah
siap menghadapi kematian?"
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman." (Matius 28:19-20)
Yuki adalah seorang pencuri ayam yang sangat terkenal di kampungnya. Hampir setiap
minggu, dia sukses mencuri ayam tetangganya. Suatu hari, dia mendatangi seorang pendeta
untuk bertobat.
Yuki: Pak Pendeta, saya akan bertobat. Saya kemarin telah mencuri ayam .... Ampunilah dosa
saya.
Pendeta: Saya tidak bisa mengampunimu, hanya Tuhan yang bisa melakukannya.
Yuki: Lalu, apa yang harus saya lakukan pada ayam curian saya ini?
Yuki: Jadi, Pak Pendeta benar-benar tidak mau menerima ayam ini?
Yuki: Lantas, bagaimana kalau pemiliknya tetap bersikeras tidak mau menerima ayam ini?
Pendeta: Hm, kalau begitu bawa pulang saja ayam itu dan rawatlah baik-baik!
Yuki pun pulang ke rumah dengan ayam curiannya; Pak Pendeta pun masuk ke dalam rumah
dan kaget karena AYAMNYA HILANG SATU!!
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa
yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang
tidak memerlukan pertobatan. (Lukas 15:7)
JATUH DI GOT
Seorang pastor tua di Amerika Latin, yang sudah 40 tahun bertugas di sebuah gereja, merasa
sangat kecewa. Ia bahkan sempat merasa harus meninggalkan jemaatnya, lantaran selama 40
tahun itu, setiap ada pengakuan dosa, dosa yang paling banyak didengarnya dari umatnya
adalah dosa "selingkuh".
Ia merasa gagal membina moral umatnya itu selama 40 tahun. Umatnya merasa kasihan juga
dengan pastor tua itu. Akhirnya, mereka semua sepakat bahwa ketika melakukan pengakuan
dosa, kata selingkuh diganti dengan istilah "jatuh di got".
Setiap kali mereka mengaku dosa, mereka berkata, "Bapa, saya telah jatuh di got minggu ini."
Begitu seterusnya; hampir semua umat mengatakan dosanya dengan, "jatuh di got".
Pastor itu merasa heran. Ia akhirnya memanggil kepala desa dan berkata, "Pak Kepala Desa,
ke mana saja kau gunakan uang negara? Jalan di desa ini tidak kau buat baik. Mengapa
semua umat mengaku jatuh di got?"
Pastor itu marah, "Kamu tertawa? Istrimu saja seminggu ini mengaku 3 kali jatuh di got!!!"
DRAMA NATAL
Drama Natal berlangsung sesuai dengan rencana. Tampak pemeran Yusuf dan Maria pergi
dari rumah ke rumah, mengetuk pintu dan bertanya, adakah tempat menginap bagi mereka.
Berulang-ulang mereka mendapatkan jawaban tidak.
Tiba-tiba dari arah belakang penonton terdengar seruan, "Kalian seharusnya 'booking' dulu!"
[Sumber: http://ariesaptaji.blogspot.com/2011/12/7-humor-natal-yang-bikin-terpingkal.html]
... dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan
lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan. (Lukas 2:7)
Pada suatu hari, seorang pengendara motor ingin menyeberangi sungai, tetapi ternyata
jembatannya sedang rusak.
Kemudian, ia bertanya kepada seorang anak kecil yang berada di dekat sungai, "Apakah
sungai ini dalam?"
Anak kecil tersebut menjawab, "Tidak, tidak terlalu dalam. Anda dapat menyeberanginya
dengan motor tanpa ada masalah."
Lelaki tersebut mengendarai motornya dan menuju ke dalam sungai. Namun, sampai
setengah jalan lintasan, ia menemukan bahwa airnya telah naik hingga ke lehernya dan
membuatnya hampir hanyut.
Dia berteriak kepada anak kecil tersebut, "Apakah ini lelucon? Kamu bisa membunuhku.
Kenapa kamu mengatakan kalau sungai ini tidak dalam? Ini paling tidak dalamnya seratus
meter. Jika aku lanjutkan perjalanan, aku pasti terhanyut!"
Anak kecil tersebut menggaruk kepalanya dan berkata dengan polos, "Aneh! Kemarin, aku
melihat bebek-bebek berenang di air, dan airnya hanya sampai di punggung mereka!"
Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. (Amsal 15:3)
Seorang guru sekolah dasar bertanya kepada salah seorang muridnya, "Percayakah kamu
tentang kehidupan setelah kematian?"
Guru berkata, "Baiklah, baik sekali kalau kamu memercayainya karena hari ini, kakekmu
datang ke sekolah menemuiku meskipun kemarin kamu memberitahuku bahwa kamu perlu
izin satu hari untuk menghadiri pemakamannya!"
(Sumber: http://www.gilonasis.n.nu/lelucon)
Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya
untuk sekejap mata. (Amsal 12:19)
Tukang odong-odong: Ya nggak juga, 'kan satu lagu kira-kira 5 menit, Dek.
Anak kecil: Ya udah, Bang. Saya pulang dulu ya. Nanti, saya balik lagi.
Tukang odong-odong: (Kesal) Dek, kok lama amat musiknya nggak abis-abis.
Anak kecil: Iya, Bang. Itu kaset papa saya. Kaset musik klasik. Setengah jam lagi juga
berhenti.
(Sumber: http://gudangcanda.blogspot.com/2012/04/anak-kecil-naek-odong-odong.html)
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. (Efesus 6:1)
Ada sepasang kekasih masuk ke warung nasi goreng. Lalu, datang pelayan yang menanyakan
pesanan mereka.
Kemudian, si pria memesan, "Bang, pesan nasi goreng dua. Yang satu pedas, yang satu
jangan pedas. Kalau yang pedas nasinya sedikit saja. Yang tidak pedas, nasinya agak
banyakan. Yang nasinya banyak, pakai kol, tetapi jangan terlalu banyak. Yang nasinya
sedikit, pakai kol agak banyak. Yang kolnya sedikit, pakai telur mata sapi. Yang kolnya
banyak, pakai telur dadar saja. Yang pedas, ayamnya pakai tulang ya, Bang. Terus yang
nasinya banyak, ga usah pakai tulang, tetapi kulit ayamnya kasih banyak. Yang pakai telur
mata sapi, jangan pakai kerupuk. Terus yang pedas pakai kerupuk. Satu lagi, Bang, jangan
lama-lama ya ...."
Kemudian, si pelayan masuk dan berkata kepada si koki, "MEJA NO 5 PESAN 2 PIRING
NASI GORENG, MASING-MASING pakai CABE 50 BIJI!!!! "
(sumber:
http://gudangcanda.blogspot.com/2011/07/pesan-nasi-goreng.html )
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa
kepada kejahatan. (Mazmur 37:8)
Percakapan antara seorang pelanggan dengan seorang petugas di kantor pos Semarang.
Pelanggan: Pak, kalau surat ini saya kirim sekarang, apa bisa sampai di Jakarta dalam waktu
dua hari?
Pelanggan: Ah, masa sih? Jangan suka bercanda gitu dong pak!! Saya yakin tidak akan bisa.
Petugas: Lho, Anda kok bisa seyakin itu? Memangnya, Anda sudah pernah menjadi petugas
pos? (merasa dongkol)
(Sumber: https://humorceritalucu.wordpress.com/2010/04/08/pengirim-surat-yang-aneh/)
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, (Amsal
3:13)
BELJAR MEMBACA
Ada seorang anak baru masuk kelas 1 SD. Di sekolah, ibu guru berpesan, "Nanti kalau
pulang sekolah, bilang ke bapak untuk mengajari kamu membaca, ya ...?"
Di rumah, anak itu berkata kepada bapaknya, "Bapak, tadi ibu guru berpesan supaya Bapak
mengajariku membaca."
Langsung, bapak anak itu menjawab, "Iya, kamu makan dulu. Setelah itu, Bapak ajari kamu
membaca ...."
Saat itu, di meja makan ada kecap ABC dan sang bapak mulai menunjuk huruf.
(Sumber:http://www.ketawa.com/2013/02/8598-cara-cepat-belajar-
membaca.html#ixzz3Iw41xebA)
Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku
dapat belajar perintah-perintah-Mu. (Mazmur 119:73)
Pada suatu hari, ada seorang penjahat tewas tertembak. Iblis pun langsung membawanya ke
neraka.
Betapa terkejutnya penjahat tersebut saat melihat ada taman bunga serta artis-artis top di
neraka. Terlebih lagi, semua itu dapat dinikmati secara gratis. Saat hendak masuk, Iblis
menghadangnya.
"Waktumu belum tiba. Aku akan mengirimmu kembali ke dunia dan berbuatlah lebih jahat
lagi, maka saat kamu kembali ke sini, tempat ini akan menjadi lebih indah."
Penjahat itu pun kembali ke dunia dan mati tertembak lagi setelah melakukan kejahatannya.
Saat kembali ke neraka, dia menjadi sangat terkejut. Sebab, yang dia lihat adalah bara api dan
terdengar jeritan-jeritan di dalamnya.
"Ow ... yang kemarin itu bulan promosi," jawab Iblis sambil terkikik-kikik.
Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia
penuh niat untuk berbuat jahat. (Pengkhotbah 8:11)
MAIN JUDI
--------------------------------------------------------
Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan
disertai kecemasan. (Ams 15:16)
Seorang polantas menarik tangan seorang nenek ketika menyeberang jalan karena aba-aba
tangannya membingungkan orang lain ketika hendak menyeberang jalan raya.
Polantas: Nek, Nenek mau ke mana? Pertama, Nenek mengangkat tangan dan memberikan
aba-aba hendak ke kanan, lalu tangan Nenek naik turun dan Nenek belok ke kiri. Memang
Nenek mau ke mana? Jalanan ramai sekali, bahaya, Nek!!
Polantas: Terus, kenapa tangan Nenek malah naik turun? Malah membingungkan orang, Nek.
Nenek: Pak Polisi ... saya sedang menghapus tanda belok ke kanan yang tidak jadi tadi, biar
orang lain tidak bingung.
Polantas: ....
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. (Lukas 2:50)
EMAIL NYASAR
Seorang pria sedang berlibur ke Lombok. Istrinya tidak ikut karena ada urusan bisnis di
Jakarta dan baru bergabung keesokan harinya. Ketika sampai di hotel, pria itu mengirimkan
e-mail kepada istrinya. Karena lupa alamat email istrinya, ia mencoba seingatnya.
Sialnya, dia melupakan satu huruf dan e-mail tersebut nyasar ke seorang perempuan yang
suaminya baru saja meninggal akibat konflik di daerahnya. Saat wanita yang sedang berduka
itu membaca e-mail tersebut, ia berteriak dengan hebat, lalu jatuh pingsan.
Keluarganya segera berlari ke dalam ruangan dan melihat isi surat di layar komputer: "Istriku
tercinta, saya baru saja sampai. Segala sesuatu telah disiapkan untuk kedatanganmu, besok."
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.
(Markus 13:33)
MASALAH TERBESAR
Komisi Pria mengadakan sebuah acara "talk show" tentang menyiasati beban pekerjaan.
Seorang peserta yang hadir membagikan rahasia di balik kesuksesannya mengatasi berbagai
tekanan di tempat kerja. Ia berkata, "Saya selalu membawa dan menaruh foto istri saya di
dompet. Setiap kali menghadapi masalah dalam pekerjaan, saya selalu membuka dompet saya
dan memandangi foto istri saya. Setelah itu, saya selalu dapat menyelesaikan masalah di
kantor seberat apa pun."
Para bapak pun terkagum-kagum. Kemudian, moderator berkata, "Wah, Anda seorang suami
yang hebat. Akan tetapi, apa yang menyebabkan foto istri Anda bisa memotivasi Anda dalam
menghadapi masalah?"
Si bapak menjawab, "Setiap kali saya menghadapi masalah dan kemudian memandangi foto
istri saya, saya berkata dalam hati, 'Mana ada masalah yang lebih besar daripada yang bisa
ditimbulkan olehnya.' Seketika, masalah pekerjaan jadi terasa jauh lebih ringan."
[Sumber diambil dan disunting dari: Buku "Senam mulut bikin imut"; halaman 122 - no. 96]
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)
HILANG INGATAN
Seorang pria terlihat sangat khawatir ketika ia melihat seorang dokter datang untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan. Seperti biasa, hal pertama yang dilakukan dokter
tersebut adalah bertanya tentang apa saja masalah dari pasiennya ini.
"Ya, Dokter, ada sesuatu yang sangat mengganggu saya," jawab sang pasien.
"Tahukah Anda bahwa saya sangatlah pelupa. Bahkan, lebih dari sekadar lupa. Saya tidak
yakin apakah saya pernah ingat tempat saya memarkir mobil saya, atau menulis surat, pergi
ke suatu tempat, atau melakukan sesuatu yang seharusnya saya lakukan di suatu tempat
ketika saya tiba di tempat itu. Saya benar-benar butuh bantuan. Apa yang harus saya lakukan,
Dok?"
Sang dokter pun merenung sesaat dan dengan nada yang lembut ia berkata, "Sebelum
berlanjut, silakan bayar di muka dulu ya ...."
[Sumber: http://jokes.christiansunite.com/Doctors/Losing_His_Memory.shtml]
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara
perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya
kepadamu. (Amsal 3:1-2)
Kehidupan di biara sangat ketat. Setiap biarawan hanya diizinkan berbicara satu kali setahun,
itu pun hanya dalam beberapa patah kata.
Pada hari gilirannya berbicara, seorang biarawan berkata, "Saya ingin agar kali ini, kita
sarapan roti dengan telur ...."
Setahun berlalu dan tiba giliran biarawan yang lain untuk berbicara, "Saya lebih senang kalau
kita sarapan roti dengan selai ...."
Tahun berikutnya, biarawan ketiga berbicara, "Saya bisa gila kalau kalian terus-menerus
bertengkar, hanya untuk persoalan menu sarapan pagi."
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana. (Mazmur 90:12)
Ada sebuah gereja yang mengadakan bakti sosial di bawah sebuah jembatan bagi para
pemulung. Diperkirakan ada sekitar 200 pemulung dan setiap pemulung akan mendapatkan
satu kantong plastik hitam berisi sembako. Dua puluh lima pengerja gereja dikerahkan untuk
membagikan sembako dan mengawasi para pemulung yang terkenal suka mengambil lebih
banyak dari jatah yang semestinya itu.
Ada seorang pengerja gereja, Muliadi, memerhatikan pemulung yang mencurigakan dan
berkata kepadanya, "Saya melihat kamu antre untuk kedua kalinya. Jangan bohong, jawab
saja 'Ya' atau 'Tidak'?"
Pemulung tersebut agak terkejut dan berkata, "Tidak! Saya tidak antre untuk kedua kalinya."
Gembala sidang bertanya kepada pemulung, "Benarkah Anda tidak jujur dan tidak mau
mengakui bahwa Anda antre untuk kedua kalinya?"
Pemulung menjawab dengan serius, "Saya sudah jujur, Pak. Saya memang tidak sedang antre
untuk kedua kalinya, tetapi keempat kalinya."
Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa
nafsunya. (Amsal 11:6)
Laki-laki itu berkata, “Lalu bagaimana dengan Yunus yang ditelan oleh
ikan paus?” Perempuan itu menjawab, “Oh, Yunus. Ya saya percaya itu,
bukan-kah itu diceritakan dalam Alkitab?”
Perempuan itu berkata, “Oh itu saya tidak tahu. Saya kira bila kelak saya
masuk Surga, saya akan menanyakannya. “
“Apakah Anda sering berdoa?” tanya Johny, dan sekali lagi wanita itu
menjawab, “Ya.”
“Kalau begitu bolehkah saya titip uang saya karena saya akan berenang.”
Seorang guru muda yang masih baru berusaha membuka lemari yang
berisi perlengkapan mengajar.
“Sebenarnya bukan apa-apa,” jawab pastor itu, “Nomor itu saya tempel
di langit-langit. “
PASTOR GUGUP
Seorang pastor muda yang gugup karena masih baru di gereja itu,
dalam khotbahnya mengatakan, “Dan mereka pun memberi makan pada
lima orang dengan lima ribu roti dan dua ribu ikan.”
Seorang anggota imat menggumam, “Tak ada yang aneh, saya pun bisa.”