Anda di halaman 1dari 3

Lockdown 309 tahun

Identitas Buku
 Judul Buku : Lockdown 309 Tahun
 Pengarang : Emha Ainun Najib
 Penerbit : Penerbit Bentang
 Tahun Terbit : 2020
 Tebal Halaman : 260 Halaman

Isi Resensi Buku


Buku ini bercerita mengenai beberapa kejadian pada saat virus corona menjadi
pandemi di indonesia dan juga penjelasan mengenai penelitian pembuatan virus SARS yang
bermutasi yang mirip dengan virus corona saat ini yang dinamai virus SHCO14 yang
dilakukan pada tahun 2015. Menariknya alur cerita pada buku ini yaitu mengenai penelitian
dengan cara membuat virus SARS agar bermutasi atau berubah menjadi lebih kebal.
Penelitian yang dijelaskan pada buku ini menggunakan sampel tikus putih sebagai pengganti
sampel manusia dan hewan kekelawar sebagai inangnya atau tempat menempelnya.
Dijelaskan pada penelitian mengenai virus SHCO14 dapat menempel dengan adanya enzim
angiotensin-converting 2 atau Ace-2 yang dapat ditemukan pada organ jantung, ginjal dan
usus manusia sebagai. Dengan mengetahui tujuan dan cara kerja di ciptakan virus tersbut,
penulis mengajak untuk selalu ingat tuhan dengan cara tidak paranoid atau ketakutan berlebih
ataupun sombong bahwa tubuh kita kuat menghadapi virus corona.
Selain itu, buku yang berjudul lockdown 309 tahun berisikan cerita mengenai corona
yang masuk ke indonesia yang diibaratkan seperti cerita Ashabul Kahfi tentang
bersembunyinya pemuda didalam goa agar terhindar dari dosa dan kejahatan pada saat masa
kerajaan saat itu. Pemuda tersebut merupakan pendekar yang memiliki ilmu pertahanan diri
yang mumpuni dan Ilmu pertarungan yang canggih tetapi tuhan memerintahakan mereka
untuk bersembunyi ke dalam goa yang gelap dan terlihat dari luar seperti sarang anjing liar
tetapi kenyataanya didalam goa sangatlah terang.
Didalam buku juga dijelaskan oleh penulis sebagai kritik mengenai pemerintah yang
tidak mengambil tindakan mencoba untuk lock down seperti cerita Ashabul kafhi untuk
melindungi rakyatnya dengan menggunakan sistem sendiri dengan memanfaatkan sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang sangat mumpuni. Pada kenyataannya penulis
sangat kecewe mengenai kebijakan pemerintah dikarenakan wisatawan masih dapat keluar
masuk dengan sangat mudah dengan tidak mempertimbangkan nyawa penduduk sendiri.

Demikian simpulan yang saya buat.


Semarang, 9 Maret 2021

Reda Harwinanda

Anda mungkin juga menyukai