Anda di halaman 1dari 1

Kasus Scenario 1:

Seorang wanita usia 52 tahun, di bawa ke RS oleh keluarganya karena Bicara pelo,
tersedak jika makan atau minum. Hasil pengkajian didapatkan aphesia ekspresif, ada
mengok pada muka dan lidah deviasi berlawanan dengan lesi, GCS E3 M6 Vafasia TD
140/90 mmHg, Nadi 67x/menit, Pernafasan 20x/menit, Suhu 37° C, parase nervus VII
sinistra sentral, V, IX, X dan XII, kekuatan otot ektremitas atas dan bawah 2222/5555.
Menurut keluarga klien tidak memiliki sakit darah tinggi, tiga tahun yang lalu pernah
berobat dan hasil gula daranya cukup tinggi tetapi tidak tidak terkontrol. Hasil CT Scan
kepala didapatkan hasil multiple Infark di basal ganglia kiri, lobus temporal kiri pons
dan cerebellum kiri. Saat ini pasien mendapat therapy trombolitik.

Kasus Scenario 2:

Seorang laki laki usia 58 tahun, di bawa ke RS oleh keluarganya, karena terjatuh dan
mengalami penurunan kesadaran 3 jam sebelum masuk RS. Hasil pemeriksaan di
didapatkan respon buka mata dengan perintah dan respon verbal kacau, motorik fleksi
abnormal, pupil isokor 3 mm, reflek cahaya positif, wajah asimetris, tidak ada muntah,
tanda – tanda vital TD 220/100 mmHg, ND 98 x/mnt, RR :18 x/mnt, suhu 37 ° C,
memiliki riwayat hipertensi sejak 8 tahun yang lalu dan satu tahun yang lalu pernah di
rawat dengan stroke. Hasil CT-Scan kepala menunjukkan adanya perdarahan
intraventrikuler III dan lateral sinistra.

Anda mungkin juga menyukai