Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

STRUKTUR ORGANISASI METODE TIM PRIMER

DISUSUN OLEH:

RIRIN ARIYANTI (1701020)

RITA (1701022)

SITI HARDILAH NASIR (1701023)

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR
2021
Struktur Organisasi Tim Primer
Kepala ruangan

TIM I TIM II

KETUA TIM KETUA TIM


(PERAWAT PRIMER) (PERAWAT PRIMER)

ANGGOTA TIM
ANGGOTA TIM
(PERAWAT PELAKSANA)
(PERAWAT PELAKSANA)

10 KLIEN 10 KLIEN
1. Metode tim primer
Metode tim primer yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok klien dan
sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat profesional yang berpengalaman serta
memiliki pengetahuan dalam bidangnya (registered nurse). Pembagian tugas di dalam kelompok
dilakukan oleh pimpinan kelompok/ketua tim. Selain itu ketua tim bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggota grup/tim. Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani
kesulitan. Selanjutnya ketua tim yang melaporkan pada kepala ruangan tentang kemajuan
pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.
Tim keperawatan dikembangkan pada tahun 1950-an dalam upaya mengurangi masalah yang
berhubungan dengan fungsi pengorganisasian pelayanan pasien. Banyak yang percaya meskipun
terus-menerus kekurangan staf perawat professional, system pelayanan pasien harus dikembangkan
untuk mengurangi pelayanan yang terpilah-pilah dari metode keperawatan fungsional.
Dalam keperawatan tim, tenaga pendukung berkolaborasi dalam memberikan pelayanan
terhadap sekelompok pasien di bawah arahan seorang perawat professional. Seorang ketua tim
bertanggung jawab mengetahui kondisi dan kebutuhan seluruh pasien yang dirawat oleh tim.
Kewajiban ketua tim bergantung kepada kebutuhan pasien dan beban kerja, termasuk membantu
anggota tim, memberikan pelayanan langsung kepada pasien, mendidik pasien dan melakukan
koordinasi terhadap aktivitas pasien. Melalui komunikasi tim yang terus-menerus, pelayanan
kompehensif akan dapat diberikan kepada pasien meskipun relative banyak staf pendukung.
Keperawatan tim biasanya berkaitan dengan pola kepemimpinan demokratis. Anggota tim
diberikan otonomi sebanyak mungkin dalam mengerjakan tugas meskipun juga berbagi dalam
tanggung jawab dan tanggung gugatnya. Mengakui nilai-nilai individual karyawan dan memberikan
otonomi kepada anggota tim akan menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi.
Keuntungan :
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
b. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim cara ini efektif
untuk belajar.
d. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
e. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan
efektif.
Kerugian :
a. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-
buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu
sehingga kelancaran tugas terhambat.
b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung
kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
c. Akuntabilitas dalam tim kabur

Anda mungkin juga menyukai