Anda di halaman 1dari 20

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“Cireng.Mriyah”

CIRENG ISI GURIH DAN MANIS

Dosen :

Dr. Nelmida S.E., M.Si.

Disusun oleh:

1. Morintan Mileniawati M. (20181111065)


2. Fitri Qurotul A’yun (20181111087)
3. Tasyah Vacellynanda (20181111090)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
STIE INDONESIA BANKING SCHOOL JAKARTA
Jalan Kemang Raya No.35, Jakarta Selatan 12730
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan,
khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku
pemberi kredit dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan
hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu
berbeda satu sama lainnya. investor berkepentingan dalam rangka untuk
mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, dan pemerintah lebih menitikberatkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari asepek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya. Dimana aspek tersebut digunakan sebagai dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan apakah suatu bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.

1.2Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk mengukur
apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada
waktu tertentu. Suryana menyebutkan lima tujuan dilakukan studi kelayakan,
yaitu:

a. Meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat


dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan;

b. Memudahkan perencanaan;
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah
disusun akan memudahkan pelaksana usaha. Pedoman yang telah tersusun
secara sistematis menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat
sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun;

d. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana


yang sudah disusun akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini dilakukan agar
proyek yang dilaksanakan tidak melenceng dari rencana yang telah
disusun;

e. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan


pengawasan, terjadinya penyimpangan akan mudah terdeteksi sehingga
dapat dilakukan pengendalian terhadap penyimpangan tersebut. tujuan
pengendalian adalah mengendalikan agar proyek yang dilaksanakan tidak
melenceng dari “rel” yang sesungguhnya sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.

1.3Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Terdapat tiga manfaat dari studi kelayakan bisnis, yaitu:
1. Manfaat finansial
Manfaat ekonomis bisnis tersebut bagi bisnis itu sendiri yang berarti bisnis
itu dipandang menguntungkan jika dibandingkan dengan risiko dari bisnis
itu sendiri.
2. Manfaat sosial
Manfaat sosial bisnis tersebut bagi masyarakat sekitar proyek. Hal ini
merupakan studi yang relatif kompleks dan sulit dilakukan.
3. Manfaat ekonomi nasiona
Manfaat ekonomis bisnis bagi negera tempat bisnis tersebut dijalankan,
yang menunjukkan manfaat bisnis tersebut bagi ekonomi makro suatu
negeri.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Pada saat ini, jajanan khas tradisional mulai muncul kembali dengan
berbagai macam olahan dan variasi yang berbeda dari yang kecil hingga yang
besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Sehingga banyak
beberapa wirausaha yang memanfaatkan kesempatan ini untuk ikut membuat
jajanan tradisional yang digemari oleh masyarakat. Jajanan tersebut berupa
kue cubit, cireng, kue pancong dan sebagainya. Bagi anak Millenial mungkin
beberapa jajan tersebut aneh dan asing didengarnya, tetapi bagi masyarakat
kelahiran 90-an maka jajan tersebut merupakan jajanan favorite mereka
dimasa kecilnya.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana yang berasal
dari Bandung, rasanya kenyal, gurih, pedas dan manis. Selain itu, makanan
ini sangat cocok menjadi makanan atau cemilan yang cocok untuk
mendampingi dalam kegiatan sehari-hari bersama keluarga yaitu Cireng.
Cireng merupakan olahan makanan yang berbahan dasar tepung kanji, tepung
terigu, daging, sosis, bakso dan coklat yang kemudian digoreng dan dapat
disajikan dengan bumbu rujak, cabai rawit dan/atau disantap langsung.
Penjual cireng dapat kita temui di beberapa tempat seperti sekolah,
pinggir jalan, perumahan dan kampus yang banyak dilalui orang. Penjual
Cireng biasanya mentargetkan usahanya pada semua kalangan mulai dari
anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua karena rasanya yang gurih,
pedas dan manis sangat cocok untuk masyarakat Indonesia. Harga yang
ditawarkan pun beragam mulai dari Rp 3.000an per satuan dan mulai dari Rp
10.000an per bungkus.
Bisnis cireng ini sangat menguntungkan jika ditekuni dengan sungguh-
sungguh, selain cireng ini banyak peminatnya dari kalangan bawah,
menengah hingga atas. Biasanya isian cireng terdiri dari olahan yang pedas,
gurih, asin maupun manis. Oleh karena itu, kelompok kami tertarik untuk
melakukan kegiatan bisnis dengan membuat suatu olahan cireng yang
dilakukan dengan cara yang sangat mudah, lebih higienis, dan akan dijual
dengan harga yang sangat terjangkau dan tentunya akan menarik minat
masyarakat untuk membelinya yaitu “Cireng.Mriyah”.
2.2 Gambaran Produk
“Cireng.Mriyah” merupakan bisnis yang menjual jajan tradisional khas
Bandung yaitu cireng yang berbahan dasar dari campuran tepung yang dapat
dibentuk dengan berbagai bentuk. Ciri khas dari “Cireng.Mriyah” ini adalah
memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan isian yang ada didalamnya.
Kami menawarkan dua varian isi yang berbeda yaitu gurih dan manis. Varian
isi gurih berisi isian seperti kornet, ayam, abon, keju, sosis dan bakso.
Sedangkan varian isi manis seperti cokelat dan agar terkesan lebih bervariasi
dalam hal cita rasa, maka kami menambahkan varian isian seperti saus apel,
greentea dan oreo.
Tujuan kami melakukan kegiatan bisnis cireng ini yaitu agar konsumen
puas akan rasa cireng yang kami tawarkan yaitu cireng dengan isian gurih dan
manis, selain itu juga untuk memperkenalkan jajanan khas tradisional yang
dapat di modernisasikan kepada masyarakat dengan melakukan inovasi terbaru
dari cireng yaitu cireng isi saus apel, greentea dan oreo.
Dalam pengelolaannya kami menggunakan bahan-bahan yang
higienis sehingga memiliki nilai tinggi dan menjadikan sebagai makanan
ataupun camilan yang  sehat dan ekonomis bagi seluruh kalangan, kami juga
ikut menyemarakkan ragam kuliner Nusantara tradisional
dengan mengembangkan dan mempertahankan kue atau jajanan  khas
Indonesia terutama Bandung dan menjadikan cireng sebagai peluang usaha
yang menjanjikan. Tidak hanya cara kerja yang mudah akan tetapi ciri khas
dan keunikannya yang menjadi daya tarik untuk mencoba usaha tersebut.

2.3 Aspek Pasar


2.3.1. Bentuk Pasar
1. Bentuk pasar dilihat dari sisi produsen atau dari banyaknya penjual
Bisnis “Cireng.Mriyah” ini termasuk ke dalam bentuk pasar
persaingan sempurna karena usaha ini dapat dijalankan oleh semua
pihak terutama para pengusaha jajanan. Usaha cemilan kami ini
cenderung mudah di olah dan di buat oleh berbagai pihak.
2. Bentuk pasar dilihat dari sisi konsumen atau dari pembeli
Pada bisnis “Cireng.Mriyah” ini termasuk ke dalam bentuk pasar
konsumen karena bisnis cireng ini selain kami jual kepada
konsumen, kami pribadi juga dapat mengkonsumsi langsung
karena cireng ini merupakan jajanan buatan rumahan yang dibuat
dan diolah sendiri.

2.3.2. Peluang Pasar


1. Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini

Saat ini permintaan akan cemilan yang berkualitas sangat tinggi


dan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya memilih jajanan atau cemilan yang
tidak berbahaya namun tetap memiliki kandungan gizi yang baik.
Permintaan akan cireng isi masih sangat besar sehingga dapat
menjadi kesempatan bagi siapa saja yang ingin menjalankan bisnis
untuk mendapatkan keuntungan. Dengan beragam jenis olahan
cireng, kami ingin menciptakan olahan cireng yang lebih higienis
dan tentunya dapat dinikmati oleh masyarakat dengan sensasi yang
berbeda dari olahan cireng lainnya. Diharapkan masyarakat dapat
meminati akan olahan cireng dari “Cireng.Mriyah” ini.

2. Prospek Permintaan Dimasa yang Akan Datang


Dengan membanjirnya berbagai macam produk makanan atau
cemilan yang serba instan di masyarakat akan menyebabkan
munculnya persaingan antara produk-produk yang menggunakan
bahan kimia. Produk berbahan kimia akan mengalami kejenuhan
karena tingginya persaingan pada industri tersebut. Kondisi seperti
itu akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan
berkurangnya permintaan akan produk-produk tersebut sehingga
konsumen akan beralih ke produk yang bebas dari bahan kimia.
Terlebih saat ini masyarakat sudah sadar akan pentingnya
kesehatan mereka, maka dari itu kami menciptakan suatu makanan
ringan atau cemilan yang bebas dari bahan kimia yang tentunya
jauh lebih sehat jika konsumen mengkonsumsinya sebab
“Cireng.Mriyah” yang kami buat ini tidak mengandung bahan-
bahan kimia dalam proses pembuatanya.
3. Mengukur Penawaran Pasar Saat Ini

Penawaran akan makanan cemilan terus berkembang hingga saat


ini, khususnya cireng yang saat ini telah berkembang dan banyak
dijual dikalangan masyarakat dengan berbagai jenis varian isiannya
yang inovatif. Dengan begitu usaha cireng kini menjadi semakin
populer karena peminatnya yang semakin bertambah. Kami juga
menawarkan isian cireng yang bervariasi mulai dari rasa gurih dan
rasa manis. Peluang bisnis “Cireng.Mriyah” ini bisa menjadi
pilihan yang tepat untuk dijalankan.

4. Prospek Penawaran Dimasa yang Akan Datang


Mengingat besarnya peluang akan cemilan khusunya cireng oleh
karena itu, dimasa yang akan datang kami akan menawarkan
produk dengan memberikan varian isi menarik yang mengikuti
perkembangan tren citra rasa yang sedang berkembang agar kami
dapat menyesuaikan dengan keinginan konsumen. Misalnya variasi
rasa yang akan tawarkan seperti cireng dengan isian ikan suwir,
isian keju mozarella, isian kacang, beng-beng, ovomaltine, milo
dan lain sebagainya sambil melihat perkembangan tren.

2.4 Aspek Pemasaran


2.4.1 Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar

1. Segmentasi
Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen,
yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini adalah
masyarakat yang berada di Jakata Selatan, terutama daerah
Kemang.
2. Target
Setelah menentukkan segmentasi pasar, maka yang akan dijadikan
target pemasaran produk ini adalah anak-anak hingga orang tua
yang tinggal di daerah Kemang dengan kisaran usia antara 12-45
tahun. Produk ini banyak diminati oleh masyarakat karena rasanya
yang kenyal, renyah, gurih, manis dan sangat praktis.
3. Posisi
Posisi dari produk ini termasuk kedalam posisi pengikut pasar atau
market follower. Karena produk yang kami buat mengembangkan
strategi seperti apa yang sudah dilakukan terlebih dahulu oleh
market leader, sehingga kami mendapatkan market share yang
bagus dengan resiko yang sangat kecil.

2.4.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


1. Faktor Harga
Dalam usaha cireng isi gurih dan manis ini harga produk yang
ditawarkan untuk cireng gurih berkisar Rp 10.000 - 15.000 per
bungkus (isi 8), cireng manis berkisar Rp 15.000 - 20.000 per
bungkus (isi 5), dan cireng mix (gurih+manis) berkisar Rp 20.000 -
Rp 25.000 dengan kualitas yang baik pada masing-masing produk
yang diproduksi.
2. Faktor Produk
Produk yang kami berikan dengan memberikan dua (2) varian rasa
yaitu gurih dan manis seperti ayam, kornet, keju, coklat, oreo dan
lainnya. Bentuk yang kami berikan seperti bulat dan kotak dengan
ukuran yang sama. Produk kami sudah mendapatkan sertifikasi
halal dari MUI sehingga aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat
yang beragama muslim maupun non muslim. Dari segi bentuk
kemasan atau packaging Cireng.Mriyah ini menggunakan plastik
kedap udara disertai dengan label ingredients yang berisikan
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cireng serta tidak
lupa label produk Cireng.Mriyah.
3. Faktor Promosi
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, dilakukan usaha
promosi. Upaya yang telah dilakukan untuk strategi promosi yaitu
melalui media sosial, brosur dan pamflet yang kami sebar di daerah
Kemang agar pelanggan bisa melihat dan mengetahui langsung
tempat kami.
4. Faktor Distribusi
Untuk pendistribusian produk ini, dilakukan melalui aplikasi
transportasi darat (Ojek Online), karena daerah pemasaran yang
tidak terlalu jauh.
2.4.3 Bauran Promosi (Promotion Mix)
1. Periklanan (Advertising)
Media iklan yang kami gunakan untuk mengenalkan dan
meningkatkan produk kami yaitu “Cireng.Mriyah” dengan
memasang iklan di beberapa media sosial, brosur dan pamflet yang
disebar di sekitar Jakarta Selatan, terutama daerah Kemang.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
“Cireng.Miriyah” mengadakakan promosi penjualannya dengan
memberikan tester makanan pada konsumen untuk mencicipinya
terlebih dahulu sebelum membelinya, dan memberikan potongan
harga jika membeli minimal 2 (dua) bungkus cireng.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Untuk menjaga komunikasi dan loyalitas dengan konsumen peran
Public Relations sangat penting. Yang kami lakukan dengan
memberikan 1% penghasilan penjualan untuk donasi kepada
masyarakat yang membutuhkan.
4. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Personal Selling yang kami lakukan dengan membuka stand di
pusat perbelanjaan dan menawarkan langsung produk kami kepada
konsumen.
2.4.4 Bauran Pemasaran Jasa
1. Orang (People)
Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan
oleh kami, sehingga hubungan dengan konsumen selalu terjaga
seperti pelayanan cita rasa agar konsumen akan terus datang
kembali untuk membeli produk kami agar usaha yang dijalankan
dapat terus berjalan dalam jangka waktu pendek maupun jangka
waktu panjang.
2. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Keunggulan dari produk kami yaitu memiliki varian rasa yang
berbeda dengan memberikan varian isi manis seperti saus apel,
greentea dan oreo. Serta lokasi usaha kami yang cukup strategis
yaitu di Kemang sehingga mudah dijangkau oleh konsumen.
3. Proses jasa itu sendiri (Process)
Dalam menjalankan bisnis ini kami mengutamakan kualitas
produk yang kami buat yaitu dalam proses produksinya
menggunakan bahan-bahan yang higienis. Selain itu kami juga
memperhatikan dalam hal pelayanan konsumen agar konsumen
puas, percaya dan setia terhadap produk kami.

2.5 Aspek Teknis dan Operasi


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) ada beberapa hal yang harus
dicapai dalam penilaian aspek teknis dan operasi yaitu:

1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi
pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang
dan di masa yang akan datang.

 Penentuan Lokasi Usaha


Melalui beberapa pertimbangan yang dilakukan maka:
 Bisnis yang kami jalankan berlokasi di Jakarta Selatan tepatnya di
Jalan Kemang Selatan No.150D. Lokasi tersebut sekaligus menjadi
kantor operasional, produksi dan gudang bisnis kami.
 Jenis usaha yang kami jalankan yaitu usaha makanan ringan berupa
cireng isian gurih dan manis khas daerah Bandung.
 Alasan kami menjalankan bisnis di daerah Kemang karena lokasi yang
cukup strategis yaitu dekat dengan pasar, konsumen, bahan baku dan
lainnya sehingga pengeluaran biaya pun dapat terjangkau dan harga
jual bersifat kompetitif.

 Metode Penilaian Lokasi


Menurut Drs. Sofyan Assauri dalam bukunya Management Produksi,
metode penilaian lokasi pabrik dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Metode Penilaian Hasil Nilai (Value)
Dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap semua faktor
yang dianggap penting dalam penentuan lokasi dan diberikan bobot
penilaian. Lokasi yang dipilih adalah yang memiliki nilai tertinggi.
2. Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method)
Dilakukan untuk memilih biaya terendah dari beberapa lokais yang
memungkinkan. Biaya yang perlu dipertimbangkan antara lain biaya
bahan baku, biaya bahan bakar serta biaya operasi dan lainnya. Lokasi
yang dipilih adalah yang memiliki total biaya terendah.
3. Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method)
Mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah faktor kualitatif
(intangibles) seperti adat istiadat setempat, masalah lingkungan, sikap
masyarakat, perumahan karyawan dan lain-lain yang tidak dapat
dinilai dengan uang, tetapi mempunyai nilai yang dapat
mempengaruhi penerimaan usaha dimana usaha tersebut didirikan.
Lokasi yang dipiilih adalah yang nilai keseluruhan dilihat dari analisis
ekonomi membawa pengaruh positif.
Dimana kelompok kami akan menggunakan (3) tiga metode penilaian
tersebut untuk menentukan penilaian lokasi bisnis kami.
 Metode penilaian hasil nilai/value

No Kebutuhan Nilai Lokasi Bekasi Ciledug Kemang


. yang Ideal
1 Pasar 40 30 35 40
2 Bahan Baku 30 27 25 30
3 Transportasi 15 7 13 9
4 Tenaga 10 8 8 10
Kerja
5 Lainnya 5 4 5 4
Jumlah 100 76 86 93

Berdasarkan metode penilaian hasil nilai/value, maka lokasi tertinggi


yang dipilih yaitu Kemang dengan nilai 93.

 Metode perbandingan biaya

No Jenis Biaya Bekasi Ciledug Kemang


.
1 Bahan Baku 150 160 140
2 Bahan Bakar dan Listrik 40 40 40
3 Biaya Operasi 60 65 45
4 Biaya Umum 60 65 65
5 Lainnya 10 5 5
Jumlah 320 335 295

Berdasarkan metode perbandingan biaya, maka lokasi yang dipilih


yaitu kemang dengan biaya Rp 295 per unit.

 Metode analisis ekonomi

No Kebutuhan Bekasi Ciledug Kemang


.
1 Biaya Sewa 175.000 250.000 300.000
2 Biaya Tenaga Kerja 900.000 750.000 1.000.000
3 Biaya Pengangkutan 350.000 300.000 500.000
4 Biaya Bahan Bakar dan 180.000 180.000 180.000
Listrik
5 Pajak 200.000 275.000 325.000
Total Biaya Operasi 1.805.000 1.755.000 2.305.000
6 Perumahan Cukup Cukup Baik
7 Sikap Masyarakat Baik Cukup Sedang

Berdasarkan metode analisis ekonomi, maka lokasi yang dipilih yaitu


berada di daerah Kemang.

 Luas Produksi
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) luas produksi adalah berkaitan dengan
berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta
biaya yang paling efisien.
 Penentuan luas produksi yang berkaitan dengan bisnis kami
disesuaikan dengan jumlah permintaan yang akan datang dan
kemungkinan pengadaan bahan baku, tenaga kerja, dll. Sedangkan
untuk jumlah produksi, kami menyesuaikan dengan pendekatan
marginal cost dan revenue, break even point, dan metode lineae
programming.

 Tata Letak
Layout atau Tata Letak merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk
dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/
operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya
manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi (Kasmir &
Jakfar, 2003, hal. 157).
 Penentuan tata letak dalam bisnis kami merupakan hal yang penting
dalam melakukan usaha. Dalam pemilihan tata letak ini, kami sebagai
penjual cireng memilih lokasi produsen yang jaraknya lebih dekat
dengan jangakuan penjualan kami yaitu Kemang. Hal tersebut juga
berdasarkan harga yang telah ditetapkan dan tentunya lebih efisien.
Gambaran Tata Letak Bisnis Cireng.Mriyah

 Pemilihan Teknologi
Menurut Castells (2004) teknologi merupakan suatu kumpulan alat, aturan

dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan


ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat
memungkinkan terjadinya pengulangan. Teknologi untuk memproduksi
barang maupun jasa telah dan terus berkembang sesuai dengan kemajuan
zaman. Kemajuan teknologi hendaknya berdampak efisiensi yang tinggi
dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi
pula. Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih proses untuk
menghasilkan produk atau layanan, termasuk jenis teknologi dan segala
sesuatu yang berkaitan dengannya. Yang menjadi perhatian di sini adalah
seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi
yang dikerjakan. Jadi, yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi
adalah :

 Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya


Untuk membuat cireng ini kami memilih teknologi yang sangat
sederhana namun berkualitas yaitu menggunakan kompor listrik dan
wajan anti lengket sehingga memudahkan saat memasak cireng. . Kami
juga memilih bahan baku yang berkualitas dan tentunya higienis untuk
membuat produk cireng kami.

 Keberhasilan teknologi di tempat lain

Penggunaan kompor listrik dan wajan anti lengket saat ini sudah
menjadi hal umum dan banyak digunakan baik dikalangan bisnis
rumahan maupun bisnis besar.

 Pertimbangan teknologi lanjutan

Kami mempertimbangkan kemungkinan adanya teknologi lanjutan


bagai salinan teknologi yang akan kami pakai untuk kedepannya, hal
ini dilakukan jika dimasa mendatang teknologi yang kami gunakan
sudah mulai terbelakang atau fungsi sudah tidak optimal.

 Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya

Tenaga kerja yang digunakan pada bisnis cireng kami adalah kami
sendiri, dengan berbekal ide-ide serta pengembangan inovasi
mengikuti perkembangan zaman.

2.6 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)


Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem
formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat dan
kompetensi manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan
organisasional (Mathis & Jackson, 2004, hal. 3).
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan yang akan kami tetapkan adalah perencanaan top-down di
mana penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan
direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari
perusahaan baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. Selain itu keputusan atas merekrut sumber daya manusia yang
baru didasarkan atas keputusan bersama. Pada tahap awal ini, jumlah
tenaga kerja yang kami rencanakan adalah sebanyak 5 orang yang terdiri
dari:
a. Departemen Keuangan : 1 orang dengan gaji @ Rp. 100.000
b. Departemen Produksi : 2 orang dengan gaji @ Rp. 200.000
c. Departemen Pembelian : 1 orang dengan gaji @ Rp. 100.000
d. Departemen Pemasaran : 1 orang dengan gaji @ Rp. 100.000
2. Kompensasi
Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap karyawan ketika
mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu. Dan
besarnya kompensasi adalah sebesar 4% dari laba yang diperoleh.
3. Keselamatan Kerja
Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat
bekerja secara efektif dan efisien selain itu dapat meningkatkan
produktivitas. Untuk itu program keselamatan kerja yang diberikan adalah
memberi jatah waktu libur selama 1 hari kepada karyawan setiap
minggunya. Fasilitas yang kami sediakan untuk keselamatan kerja untuk
meminimalkan terjadinya risiko yaitu kami menyediakan alat medis
seperti obat-obatan atau antiseptik, menyediakan alat pemadam api dan
alat pelindung kerja seperti sarung tangan untuk memasak dan lainnya.
Selain itu, kami melakukan pemeriksaan satu bulan sekali terhadap alat-
alat produksi untuk mengetahui alat-alat yang sudah tidak layak pakai
ataupun sudah rusak. Hal tersebut dilakukan agar tidak membahayakan
pekerja.
4. Rekrutmen dan Seleksi
Perencanaan SDM tidak akan berhasil jika tidak diikuti dengan proses
rekrutmen dan seleksi yang yang berpedoman pada kualifikasi SDM yang
dibutuhkan. Kualifikasi yang dibutuhkan terdiri dari kualifikasi umum dan
khusus. Kualifikasi khusus yang dibutuhkan dalam bisnis kami yaitu seperti
memiliki kemampuan dalam hal memasarkan produk, kemampuan
menghitung keuangan, kemampuan memasak dan memiliki pemahaman dalam
memilih bahan baku yang baik. Sedangkan kualifikasi umum yang dibutuhkan
yaitu memiliki kepribadian yang baik, jujur dan disiplin, memiliki intelegensi,
keseriusan dan komitmen dalam bekerja. Proses rekrutmen yang kami lakukan
dengan memasang iklan lowongan kerja di media sosial bisnis kami ataupun
di media sosial bisnis lain. Setelah melakukan rekrutmen, kami melakukan
proses seleksi untuk memutuskan pelamar diterima atau tidak yang didasarkan
pada keputusan bersama melalui tes wawancara, tes kesehatan dan tes praktik
langsung dalam pembuatan cireng.
5. Pelatihan dan Pengembangan

2.7Aspek Hukum (Yuridis)


Aspek hukum (yuridis) penting dilakukan sebelum bisnis terlanjur
diberhentikan oleh pihak-pihak yang berwajib karena dianggap beroperasi secara
legal atau menghadapi protes dari masyarakat yang menganggap bahwa bisnis
yang dibangun melanggar norma kemasyarakatan.

Dalam rangka menjalankan kegiatan usaha cireng ini kami akan meminta surat
izin lokasi, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan surat izin tempat usaha
dari Pemerintah Daerah setempat dimulai dari RT/RW dan kelurahan sebagai
lembaga yang berwenang. Ini bertujuan agar kegiatan usaha cireng yang kami
dirikan memiliki nilai kekuatan hukum sebagai suatu badan usaha. Aspek yuridis
dalam studi kelayakan bisnis sangat diperlukan bagi calon kreditor yang akan
memberikan bantuan pinjaman. Aspek ini juga penting bagi calon investor yang
ingin menanamkan modalnya di dalam sebuah bisnis.

Anda mungkin juga menyukai