“Cireng.Mriyah”
Dosen :
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan,
khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku
pemberi kredit dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan
hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu
berbeda satu sama lainnya. investor berkepentingan dalam rangka untuk
mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, dan pemerintah lebih menitikberatkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari asepek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya. Dimana aspek tersebut digunakan sebagai dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan apakah suatu bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
b. Memudahkan perencanaan;
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah
disusun akan memudahkan pelaksana usaha. Pedoman yang telah tersusun
secara sistematis menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat
sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun;
1. Segmentasi
Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen,
yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini adalah
masyarakat yang berada di Jakata Selatan, terutama daerah
Kemang.
2. Target
Setelah menentukkan segmentasi pasar, maka yang akan dijadikan
target pemasaran produk ini adalah anak-anak hingga orang tua
yang tinggal di daerah Kemang dengan kisaran usia antara 12-45
tahun. Produk ini banyak diminati oleh masyarakat karena rasanya
yang kenyal, renyah, gurih, manis dan sangat praktis.
3. Posisi
Posisi dari produk ini termasuk kedalam posisi pengikut pasar atau
market follower. Karena produk yang kami buat mengembangkan
strategi seperti apa yang sudah dilakukan terlebih dahulu oleh
market leader, sehingga kami mendapatkan market share yang
bagus dengan resiko yang sangat kecil.
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi
pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang
dan di masa yang akan datang.
Luas Produksi
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) luas produksi adalah berkaitan dengan
berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta
biaya yang paling efisien.
Penentuan luas produksi yang berkaitan dengan bisnis kami
disesuaikan dengan jumlah permintaan yang akan datang dan
kemungkinan pengadaan bahan baku, tenaga kerja, dll. Sedangkan
untuk jumlah produksi, kami menyesuaikan dengan pendekatan
marginal cost dan revenue, break even point, dan metode lineae
programming.
Tata Letak
Layout atau Tata Letak merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk
dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/
operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya
manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi (Kasmir &
Jakfar, 2003, hal. 157).
Penentuan tata letak dalam bisnis kami merupakan hal yang penting
dalam melakukan usaha. Dalam pemilihan tata letak ini, kami sebagai
penjual cireng memilih lokasi produsen yang jaraknya lebih dekat
dengan jangakuan penjualan kami yaitu Kemang. Hal tersebut juga
berdasarkan harga yang telah ditetapkan dan tentunya lebih efisien.
Gambaran Tata Letak Bisnis Cireng.Mriyah
Pemilihan Teknologi
Menurut Castells (2004) teknologi merupakan suatu kumpulan alat, aturan
Penggunaan kompor listrik dan wajan anti lengket saat ini sudah
menjadi hal umum dan banyak digunakan baik dikalangan bisnis
rumahan maupun bisnis besar.
Tenaga kerja yang digunakan pada bisnis cireng kami adalah kami
sendiri, dengan berbekal ide-ide serta pengembangan inovasi
mengikuti perkembangan zaman.
Dalam rangka menjalankan kegiatan usaha cireng ini kami akan meminta surat
izin lokasi, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan surat izin tempat usaha
dari Pemerintah Daerah setempat dimulai dari RT/RW dan kelurahan sebagai
lembaga yang berwenang. Ini bertujuan agar kegiatan usaha cireng yang kami
dirikan memiliki nilai kekuatan hukum sebagai suatu badan usaha. Aspek yuridis
dalam studi kelayakan bisnis sangat diperlukan bagi calon kreditor yang akan
memberikan bantuan pinjaman. Aspek ini juga penting bagi calon investor yang
ingin menanamkan modalnya di dalam sebuah bisnis.