Anda di halaman 1dari 222

Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

MANUAL MUTU
UPT PUSKESMAS PEMBANGUNAN
KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT
TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 dan nomor 46


Tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat
praktek mandiri dokter dan tempat praktek mandiri dokter gigi,
disebutkan bahwa prinsip penyelenggaraan, tugas dan
fungsi Puskesmas meliputi : paradigma sehat, pertanggung jawaban
wilayah, Kemandirian masyarakat, Pemerataan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program
dengan tujuan tercapaianya kecamatan  sehat di wilayah kerja
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut. 
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang
menyelenggarakan Pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas mengutamakan upaya
Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan keselamatan
baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip
koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,
melakukan pencatatan baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan
penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan
dan senantiasa meningkatkan kopetensi petugas.
Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga
kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun fungsional
terkait.
Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang
tertuang dalam manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk
mewujudkan pelayanan puskesmas yang bermutu sesuai dengan
harapan. Manual mutu ini menjelaskan garis besar sistem manajemen
mutu Puskesmas Pembangunan. Semua ketentuan/persyaratan serta
kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan acuan untuk
menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Pembangunan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 1


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam
proses pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Pembangunan. Manual
mutu ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan
program di Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kab
Garut. Manual Mutu ini disusun untuk menjelaskan Sistem Manajemen
Mutu yang di implementasikan di UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut yang dijelaskan akan
mencakup Kebijakan dan Sasaran Mutu, Komitmen Manajemen,
Organisasi Mutu dan Puskesmas serta uraian singkat Proses-proses
bisnis yang dijalankan organisasi. Pada bagian akhir disajikan tabel
matriks yang menunjukan kesesuaian antar bagian Manual Mutu ini
dengan dokumen yang terkait serta menunjukan interaksi hubungan
implementasi peningkatan sistem manajemen mutu yang berkelanjutan
dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut .

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan
(UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 Tahuin 2014).
Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup
sehat, pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama. Untuk dapat
melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu ditunjang sarana dan
prasarana yang memadai, berupa sarana fisik (bangunan gedung,
peralatan medis maupun non medis) serta sumber daya manusia. Selain
itu, agar dapat melaksanakan fungsi Puskesmas sebagaimana mestinya,
harus ditunjang dengan manajemen yang baik, dimana diperlukan
perencanaan yang jelas, strategi pelaksanaan yang terarah. Demikian
juga diperlukan pengawasan, pengendalian, penilaian dan evaluasi
terhadap semua kegiatan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 2


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Upaya Kesehatan Perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas
kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah Kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
telah ditetapkan
Pedoman manual mutu ini akan menjadi pedoman Puskesmas dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan secara berdaya guna dan
berhasil guna, serta menjelaskan secara garis besar sistem manajemen
mutu Puskesmas Pembangunan. Pedoman /Manual mutu Puskesmas
Pembangunan ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara garis besar
sistem manajemen mutu Puskesmas Kecamatan Tarogong kidul.

1. Profil UPT Puskesmas Pembangunan


a. Gambaran Umum Organisasi

Nama Puskesmas : UPT PUSKESMAS PEMBANGUNAN


Alamat : Jl. Raya Pembangunan No. 216 Rt.02
RW.14 Kelurahan Sukagalih Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut
Produk Upaya Pelayanan Kesehatan dengan
kegiatan pokok meliputi Promotif, Prefentif,
Kuratif dan Rehabilitatif melalui Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP)

2. Kondisi Wilayah

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 3


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
a. Geografis
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Garut
sehingga dapat dikatakan berada pada lokasi yang strategis,
ditunjang oleh SDM yang cukup handal baik berstatus PNS dan
Non PNS serta memiliki lahan yang cukup luas memungkinkan
untuk dikembangkan lebih lanjut dan lebih luas pada waktu yang
akan datang.
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut didirikan pada tahun 1990 dan menjadi
kebanggaan seluruh masyarakat Garut khususnya yang menjadi
Wilayah Kerja Binaan Puskesmas. Pada perjalanannya sejak awal
pendiriannya Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Garut yang awalnya bernama Puskesmas Sukagalih terletak di
Kp.Bojong Koneng RT.02 RW.03 Desa Sukagalih dengan luas
tanah 280 M2, memiliki jangkauan wilayah kerja yang cukup luas
diantaranya :
- Desa Sukagalih
- Desa Mekargalih
- Desa Sukajaya
- Desa Sukakarya
- Desa Sukabakti
- Desa Kersamenak
- Desa Cibunar
Maka sejak tahun 1990 Puskesmas Sukagalih dan Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
berpindah lokasi ke Jalan Pembangunan No.216 Kp. Sindanggalih
RT.02 RW.14 Desa Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul
menempati satu atap, tahun 1991 Puskesmas Sukagalih pindah ke
Desa Cibunar dengan Wilayah kerja terbagi dua diantaranya Desa
Sukabakti, Desa Cibunar dan Desa Kersamenak sedangkan untuk
puskesmas pembangunan wilayah kerjanya terbagi atas Desa
Sukagalih, Desa Mekargalih, Desa Sukajaya dan Desa Sukakarya.
Letaknya yang relatif strategis berada di pinggir jalan raya
memungkinkan aksesibilitas kemudahan masyarakat untuk

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 4


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
datang mendapatkan pelayanan kesehatan. Berjalan seiring
waktu Kriteria UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut ini termasuk Puskesmas
Perkotaan, sebagaimana aksesibilitasnya dapat digambarkan
sebagai berikut, wilayah kerja Puskesmas Pembangunan terdiri
dari 4 Desa/Kelurahan binaan yang terdiri dari :
1. Kelurahan Sukagalih
2. Desa Mekargalih
3. Kelurahan Sukajaya
4. Kelurahan Sukakarya
Batas administratif wilayah kerja adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Pataruman
2. Sebelah selatan : Desa Cibunar
3. Sebelah Timur : Kelurahan Jayawaras
4. Sebelah Barat : Desa Rancabango

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 5


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Gambaran posisi wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut disajikan pada gambar
dalam peta wilayah kerja sebagai berikut :

b. Data Demografi
Keberadaan UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut sebagai fasilitas pelayanan tingkat
pertama ini melayani 41.009 jiwa dengan proporsi Penduduk
Laki-laki sebanyak 20.285 jiwa (49,5j) dan Perempuan sebanyak
20.724 jiwa (50,5j). Kepesertaan penduduk dalam Jaminan
Kesehatan Nasional sedah mencapai 16.510 (40,2j) Adapun
sebaran penduduk perdesa yang merupakan juga sebagai
sasaran dalam upaya kesehatan dapat dilihat pada Tabel 1
dibawah ini :

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 6


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Tabel 1
Sebaran Sasaran Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut

Nama Jumlah
Jumlah Laki- Jumlah
Desa/Keluraha Rumah
No Penduduk laki Perempuan Rumah
n Tangga

1. Kel.Sukagalih 14.350 6.780 7.570 2.440 2.994

2. Desa.Mekargalih 7.595 3.857 3.738 1.704 2.040

3. Kel.Sukajaya 13.978 7.113 6.865 2.831 3.360

4. Kel.Sukakarya 5.086 2.535 2.551 1.162 1.365

TOTAL 41.009 20.285 20.724 8.137 9.759

c. Data Ketenagaan
Ketenagaan UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut dalam pelayanan kesehatan ditangani oleh
Sumber Daya Manusia dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2
Jenis dan Jumlah Ketenagaan
UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut

No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan

1 Dokter sebagai Kepala


1 Dokter Umum 2
Puskesmas

2 Dokter Gigi 1 PNS

3 Perawat 15 7 PNS, 1 Org TKK, 7 Org TKS

4 Perawat Gigi 3 1 PNS,1 Org TKK, 1 Org TKS

5 Bidan 13 10 PNS, 3 Orang TKS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 7


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
6 Analis Laboratorium 2 1 PNS,1 Orang TKS

7 Kesehatan Masyarakat 1 PNS

8 Nutritionis 1 PNS

9 Apoteker 1 TKS

10 Asisten Apoteker 2 TKS

3 PNS, 2 Orang TKK, 6 Orang


11 Administrasi 11
TKS

12 Rekam Medik 1 TKS

13 Pengemudi 1 TKS

14 Petugas Kebersihan 1 TKS

TOTAL 55 Pegawai

Semua tenaga kesehatan di Puskesmas Pembangunan Kecamatan


Tarogong Kidul Kabupaten Garut memiliki Surat Ijin Praktek (SIP)
sesuai kompetensi yang dimiliki, Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat
Ijin Kerja (SIK).

d. Sarana dan Prasarana


1. Sarana dan Prasarana gedung
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut ini berdiri diatas tanah 1620 meter 2 dengan luas
bangunan 438 meter2 khusus luas gedung Puskesmas adalah 228
meter2 sisanya adalah ruang UGD, ruang TB Paru, Ruang KIA/KB.
Gedung Puskesmas memiliki 2 lantai, untuk lantai 1 dimanfaatkan
untuk kegiatan klinis maupun konseling, dan untuk lantai 2
dimanfaatkan untuk kegiatan manajemen dan administrasi
perkantoran, termasuk sekertariat manajemen pengendalian mutu,
adapun gambaran denah pelayanan dalam gedung dapat dilihat
pada lampiran.
2. Sarana Kendaraan
sebagai Sarana untuk menunjang kegiatan UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut ini
dilengkapi dengan 2 kendaraan roda 2 ( 1 motor dalam keadaan
rusak berat dikembalikan ke dinkes ) dan 2 unit mobil Puskesmas

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 8


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Keliling ( Pusling ) yang digunakan untuk kegiatan Pusling, Rujukan
dan kegiatan luar gedung lainnya seperti Posyandu, Posbindu,
Penyuluhan, Kegiatan Survei, UKS dan UKBM, rujukam MDR TB
Paru ke RS. Hasan Sadikin Bandung.
3. Sarana Sistem Informatik
merupakan Sarana penunjang kegiatan manajemen administrasi
dan sistem informatika Puskesmas memiliki 13 Komputer ( 5 Laptop
dan 8 PC serta Printer 6 buah) dengan sistim jaringan wifi.
4. Tugas Pokok
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut sebagai unsur pelaksana teknis operasional,
yaitu : Melaksanakan kebijakan operasional sebagian tugas dinas di
bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pembinaan
pengembangan upaya kesehatan masyarakat secara paripurna di
wilayah kerjanya.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut mempunyai fungsi :
4.1 Penyusunan rencana kegiatan UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut
4.2 Penyusunan dan evaluasi data upaya kesehatan
kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit, imunisasi,
pengobatan dan penyuluhan kesehatan.
4.3 Penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelayanan
kesehatan dan pembinaan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat secara paripurna di wilayah
kerjanya.
4.4 Pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya
4.5 Pelaksanaan operasional pembinaan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat secara paripurna di wilayah
kerjanya.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 9


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
4.6 Pelaksanaan admministrasi umum dalam bidang
tugasnya.
4.7 Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya.
4.8 Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tuga UPT
Puskesmas.
4.9 Pelaporan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas
4.10 Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan
atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

3. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas


a. Visi UPT Puskesmas Pembangunan.
Visi UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Tarogong Kidul yang
Mandiri untuk Hidup Sehat”.
Visi tersebut bertujuan untuk mewujudkan suatu keadaan
masyarakat di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul yang ditandai
oleh penduduk yang mempunyai
- kesadaran,
- kemauan dan
- kemampuan untuk hidup sehat,
- hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup bersih
dan sehat,
- memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya.

Visi ini sejalan dengan visi Kabupaten Garut yaitu :


“ Terwujudnya Kabupaten Garut Yang bermartabat, Nyaman
dan Sejahtera”

Serta visi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yaitu :


“Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat Menuju
Masyarakat Yang Bermatabat, Nyaman dan Sejahtera.”

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 10


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

b. Misi UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul


Kabupaten Garut
1. Meningkatkan Kualitas SDM Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut yang Kompeten
2. Memberikan Pelayanan Prima
3. Menggerakan dan Memberdayakan Potensi Keluarga dan
Masyarakat di Bidang Kesehatan
4. Meningkatkan Kolaborasi Lintas Sektor

c. Motto UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul


Kabupaten Garut Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.
Motto UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut Kabupaten Garut adalah :

S opan

M enghargai

A manah

R amah

T erampil

Berkaitan dengan mengemban misi Puskesmas, maka dilakukan


langkah-langkah Strategi untuk mencapainya, antara lain :
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
2. Menggerakan dan Memberdayakan Masyarakat untuk ber-PHBS
3. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan

d. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut berkomitmen untuk
menerapkan tata nilai SMART, sebagai berikut :
 Selalu bersikap Sopan kepada setiap pelanggan/klien
yang berkunjung maupun masyarakat

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 11


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
 Mampu mengambil sikap saling Menghargai terhadap
klien maupun masyarakat yang dihadapi, sebagai wujud
profesionalisme dalam pelayanan Puskesmas.
 Amanah terhadap tugas dan tangggungjawab yang
diberikan
 Bersikap Ramah terhadap siapapun yang berkunjung ke
Puskesmas.
 Berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan
kemampuan Terampil dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas.

e. Struktur Organisasi Puskesmas


Struktur Organisasi UPT Puskesmas Pembangunan dengan status
PPK BLUD penuh menurut PERMENKES No 75 Tahun 2014 dan
PERBUP Tata Kelola No. 1436 Tahun 2015,(terlampir ) terdiri dari:

1) Kepala UPT Puskesmas Pembangunan;


2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
3) Penanggung Jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, membawahi:
a) Pelaksana Pelayanan Promosi Kesehatan Dan UKS
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d) Pelaksana Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e) Pelaksana Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f) Pelaksana Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4) Penanggung Jawab UKM Pengembangan, membawahi;
a) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Jiwa;
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat;
c) Pelaksana Pelayanan Kesehatan tradisional komplementer;
d) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Olahraga;
e) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Indera;
f) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Lansia;
g) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Kerja;
5) Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium,
membawahi;

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 12


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
a) Pelaksana Pelayanan Pemeriksaan Umum;
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
c) Pelaksana Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP dan
Persalinan;
d) Pelaksana Pelayanan Gawat Darurat;
e) Pelaksana Pelayanan Gizi Klinik;
f) Pelaksana Pelayanan Persalinan;
g) Pelaksana Pelayanan Kefarmasian; dan
h) Pelaksana Pelayanan Laboratorium/Penunujang Diagnosa;
6) Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, membawahi;
a) Pelaksana Puskesmas Pembantu;
b) Pelaksana Puskesmas Keliling;
c) Bidan Desa; dan
d) Pelaksana Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
7) Satuan Pengawas Internal; dan
Kelompok Jabatan Fungsional

2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas Pembangunan telah
menetapkan suatu Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang
diketahui dan dimengerti oleh seluruh jajaran pengelola dan seluruh
karyawan puskesmas.

Kebijakan Mutu tersebut adalah:

a. “ Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas


Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut,
berkomitmen memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan,
untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan Standar.”
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan
pasien ada pada lampiran pedoman ini.

3. Proses Pelayanan
Sistem Manajemen Mutu dalam Dokumen Manual Mutu ini
diuraikan dengan menjelaskan proses pelayanan yang

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 13


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
berlangsung dan dijalankan oleh UPT Puskesmas
Pembangunan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
Pembangunan ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terdiri dari upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama serta menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan dan dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan diatas dilaksanakan pelayanan
penunjang.
Adapun uraian proses pelayanan di UPT Puskesmas
Pembangunan dalam implementasi manual mutu ini, adalah:

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan dan UKS
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Klinis/Perseorangan


(UKP)
1. Pelayanan Klinik Umum Rawat Jalan
2. Pelayanan KIA/KB dan Imunisasi
3. Pelayanan Klinik Lansia dan Penyakit Tidak Menular (PTM)
4. Pelayanan Klinik Gigi
5. Pelayanan Klinik Anak
6. Pelayanan Klinik di Puskesmas Pembantu (2 Pustu)
7. Pelayanan Klinik di Puskesmas Keliling
8. Pelayanan UGD

c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Upaya Kesehatan Jiwa
2. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Kerja

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 14


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3. Upaya Kesehatan Tradisional
4. Upaya Kesehatan Indera
5. Upaya Usia Lanjut / Lansia
6. Upaya Kesehatan Kerja
7. Upaya Kesehatan Lainnya

d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Penunjang


1. Pelayanan Laboratorium Sederhana
2. Pelayanan Kefarmasian

B. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Lingkup program mutu ini disusun berdasarkan persyaratan
ISO 9001: 2008 dan Standar Akreditasi Puskesmas yang meliputi :
1. persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen,
2. manajemen sumber daya,
3. proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat, yang meliputi upaya promosi
kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan
ibu dan anak, upaya perbaikan gizi, upaya penanggulangan
penyakit serta upaya pengobatan yang tergabung dalam
(Upaya Kesehatan Wajib) serta
4. upaya kesehatan pengembangan dan pelayanan klinis.

Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan


keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
Ruang lingkup peningkatan mutu puskesmas meliputi :
1. Penyelenggaraan puskesmas.
2. Pengorganisasian.
3. Sarana dan prasarana.
4. Sumber daya manusia.
5. Proses pelayanan baik UKP maupun UKM.
6. Pelaksanaan audit dan evaluasi serta pencegahan kejadian yang
tidak diinginkan (KTD)
7. Upaya perbaikan berkesinambungan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 15


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bgi puskesmas dalam
membangun sisitem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaran pelayanan klinis.
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan
pelaksana pelayanan puskesmas dala melakukan pelayanan, sehingga
pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperoleh
hasil sesuai dengan yang diharapkan.

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini
adalah:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 nomor 1049);
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoonesia nomor 11 tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik Indonesia
tahun 2017 nomor 308)
5) Peraturan Mentri Kesehatan republik Indonesia Nomor 44 tentang
Manajemen Puskesmas.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Mutu disebutkan sebagai kepatuhan terhadap standar yang sudah
ditetapkan atau yang memenuhi persyaratan yang diinginkan
pelanggan serta stakeholder dan provider.
a. Pelanggan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 16
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
adalah seseorang yang membina hubungan baik
dengan orang lain. Dalam hal ini produsen dalam bidang usaha
dalam arti seseorang yang membina hubungan baik dalam hai
ini
adalah puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan.
b. Kepuasan Pelanggan
adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi
harapan pembeli. Respon atau tanggapan pelanggan mengenai
pemenuhan kebutuhan.
c. Pasien
adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter atau dokter gigi.
d. Koreksi
adalah pembetulan, perbaikan suatu kelainan
e. Tindakan Korektif
adalah tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian
f. Tindakan preventif
adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial atau potensial lain yang tidak
dikehendaki.
g. Pedoman Mutu
adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang Sistem Manajemen Mutu.
h. Dokumen
adalah semua dokumen yang harus dipersiapkan
Puskesmas/FKTP yang merupakan regulasi internal yang
berlaku di puskesmas/FKTP.

i. Rekaman
adalah dokumen yang sebagai bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
puskesmas/FKTP dalam melaksanakan regulasi internal atau
kegiatan yang direncanakan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 17


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
j. Efisiensi
adalah suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi
besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan
yang dilakukan.
k. Efektivitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
telah tercapai
l. Proses
adalah suatu urutan pelaksanaan hang terjadi secara alami atau
didesain berdasarkan waktu, ruang, keahlian dan sember daya
lainnya yang menghasilkan suatu hasil.
m. Sasaran mutu
adalah goal atau target dari suatu organisasi dalam melakukan
suatu proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
n. Perencanaan mutu
adalah dokumen yang menetapkan proses, prosedur dan sumber
daya terkait yang akan diterapkan untuk memnuhi persyaratan
proyek, produk, proses dan sumber daya.
o. Kebijakan mutu
adalah kebijakan resmi dan tertulis dari pimpinan FKTP tentang
komitmen FKTP dalam memperhatikan aspek mutu dalam
aktifitas keseharian FKTP.
p. Sarana
adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
tujuan.
q. Prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.
r. Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumber daya.

s. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 18
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.

t. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 19


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Puskesmas Pembangunan menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan, memelihara, dan meningkatkan terus menerus sistem
manajemen mutu dengan cara:
1. Menentukan dan menetapkan urutan dan interaksi proses–proses
yang dibutuhkan dalam penerapan sistem manajemen mutu;
dinyatakan dalam Peta Proses Bisnis.
2. Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Indikator / Sasaran
Mutu.
3. Menetapkan kriteria (dalam bentuk sasaran mutu) dan metode
(dalam bentuk prosedur, instruksi kerja, standar dan dokumen
lainnya) untuk memastikan kegiatan pelaksanaan dan pengendalian
proses sistem manajemen mutu berjalan efektif.
4. Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang
dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional pelayanan dan
memantau proses Sistem Manajemen Mutu.
5. Memantau, mengukur dan menganalisa proses sistem manajemen
mutu.
6. Melakukan tindakan untuk mencapai hasil yang ditetapkan dalam
penerapan sistem manajemen mutu dan melakukan peningkatan
berkesinambungan (continual improvement).
7. Melakukan pengendalian proses subkontraktor (proses yang
dilakukan oleh pihak luar Puskesmas) untuk penggunaan tenaga
tidak tetap dan pekerjaan lain.
8. Menetapkan metode / cara dan melakukan pengendalian,
pengontrolan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh pihak ketiga termasuk kinerjanya sesuai dengan
prosedur yang terdokumentasi.

9. Menetapkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

B. PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN


Puskesmas Pembangunan menetapkan, menerapkan dan
mengendalikan dokumentasi sistem manajemen mutu, yang meliputi :
1. Pernyataan Kebijakan Mutu Dan Indikator Mutu;

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 20


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Pedoman Mutu yang mencakup:
a. lingkup sistem manajemen mutu sesuai akreditasi,
termasuk pengecualian dan penjelasannya;
b. referensi prosedur terdokumentasi yang menjelaskan
penerapan sistem manajemen mutu;
c. penjelasan dari interaksi antar proses dalam sistem
manajemen mutu yang dituangkan dalam peta proses
bisnis Puskesmas;
3. Prosedur terdokumentasi yang disyaratkan oleh standar dan
yang diidentifikasi berdasarkan kebutuhan puskesmas;
4. Dokumen yang diperlukan oleh puskesmas untuk memastikan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses berjalan
efektif dalam bentuk rencana mutu, kerangka acuan kegiatan /
program, standar operasional prosedur dan dokumen lainnya;
5. Rekaman Mutu.

Puskesmas Pembangunan menetapkan, menerapkan, dan memelihara


prosedur pengendalian dokumen untuk mengendalikan semua
dokumen yang dibutuhkan dan memastikan bahwa :
1. Setiap dokumen disetujui oleh personil yang berwenang sebelum
diterbitkan;
2. Dokumen–dokumen ditinjau secara berkala melalui proses audit
Internal dan diubah jika diperlukan dan disetujui kembali oleh
personil berwenang;
3. Setiap perubahan dan status revisi terakhir dokumen
diidentifikasi;
4. Dokumen–dokumen yang relevan tersedia ditempat kerja;
5. Dokumen mudah dibaca dan dapat diidentifikasi;
6. Dokumen–dokumen yang tidak berlaku tidak digunakan;
7. Identifikasi khusus [dengan stempel] diberikan untuk dokumen–
dokumen yang terkendali, tidak terkendali dan dokumen yang
tidak berlaku namun masih perlu disimpan;
8. Dokumen–dokumen eksternal diidentifikasi dan dikendalikan
distribusinya.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 21


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Puskesmas Pembangunan menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur pengendalian rekaman mutu untuk memastikan bahwa
rekaman mutu :
1. Dapat dibaca, teridentifikasi, mudah dicari / didapat, serta
terlindung dari kerusakan atau kehilangan;

2. Ditetapkan masa simpannya dan dimusnahkan jika telah


melewati masa simpan

C. PENGENDALIAN DOKUMEN
Pengendalian mutu (Quality Control) dalam manajemen mutu
merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang
dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang
diberikan kepada peanggan/pasien. Pengendalian mutu pada pelayanan
kesehatan diperlukan agar produk layanan kesehatan terjaga
kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.
Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui
pelbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen
yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do, Check, Action)
yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous
improvement) atau kaizen mutu pelayanan kesehatan.

Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep “Trilogy” mutu dan


mengidentifikasikannya dalam 3 (tiga) kegiatan :

1. Perencanaan mutu, meliputi ; siapa pelanggan, apa


kebutuhannya, meningjatkan produk sesuai kebutuhan
dan merencanakan proses untuk suatu produksi.

2. Pengendalian mutu : mengevaluasi kinerja untuk


mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan
tujuan.

3. Peningkatan mutu : membentuk infrastruktur dan tim


untuk melaksanakan peningkatan mutu.

Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-langkah yang semuanya


mengacu pada upaya peningkatan mutu.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 22


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat yang
tepat oleh mereka yang bertanggung jawab melalui langkah-langkah
sebagai berikut ;
Langkah 1 : Mengidentifikasi, memilih dan
mengidentifikasikan masalah. Kenali hal-hal
yang berpotensi menjadi masalah dan kaji
situasi dimana staf mungkin bisa
memperbaikinya.
Tentukan kriteria untuk memilih masalah
yang paling penting. Definisikan secara
operasional masalah yang dipilih, misalnya
bagaimana staf mengetahui bahwa masalah
sudah terpecahkan dengan cara menentukan
criteria keberhasilan pemecahan masalah.

Langkah 2 : Pelajari dengan seksama proses yang terjadi


dari segala aspek.
Tentukan kapan dan dimana masalah
muncul, pahami proses terjadinya masalah.

Langkah 3 : Tentukan sebab masalah yang pokok.


Tentukan faktor-faktor yang menimbulkan
masalah dan keterkaitannya dengan
masalah. Gunakan metode untuk menguji
hipotesis tentang sebab-sebab yang mungkin
menimbulkan masalah tersebut. Kumpulkan
data untuk menguji hipotesis dan untuk
menentukan faktor penyebab yang paling
dominan.

Langkah 4 : Identifikasi semua solusi yang mungkin.


Berpikirlah secara kreatif untuk menangani
sebab-sebab masalah yang mungkin dapat
diatasi.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 23


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Langkah 5 : Pilih solusi yang dapat dilaksanakan.


Analisa cara-cara pemecahan masalah yang
mungkin dilaksanakan, dikaji dari aspek
kriteria keberhasilan memecahkan masalah,
biaya yang diperlukan, kemungkinan solusi
dapat dilaksanakannya atau kriteria lainnya.

Langkah 6 : Melaksanakan pemecahan masalah yang


berkualitas dengan PDCA.

Ada empat langkah menuju pelaksanaan solusi yang efektif, yaitu :

1. Merencanakan (PLAN) : sebelum melaksanakan solusi,


perlu ditentukan tujuan dan apa kriteria keberhasilan.
Pimpinan harus memutuskan siapa ,apa, dimana dan
bagaimana solusi akan dilaksanakan. Pada tahap ini,
diperlukan penjelasan tentang berbagai asumsi, dan
dipikirkan tentang kemungkinanadanya penolakan dari
pihak yang dijadikan sasaran. Di sini harus sudah
diputuskan tentang data yang harus dikumpulkan
untuk memantau keberhasilan pelaksanaan solusi
masalah.
2. Pelaksanaan (DO) : melaksanakan solusi dengan sering
melibatkan pelatihan, termasuk proses pengumpulan
data/informasi untuk memantau perubahan yang
terjadi dan mengamati tingkat kemudahan atau
kesulutan pelaksanaan solusi. Amati bagaimana solusi
tersebut dilaksanakan. Buat catatan tentang segala
sesuatu yang dianggap menyimpang dari kesepakatan.
Setiap masalah atau kesalahan yang muncul dalam
proses ini harus diartikan sebagai kesempatan untuk
membuat perbaikan.
3. Cek (CHECK) : amati efek pelaksanaan solusi dan
simpulkan pelajaran apa yang diperoleh dari tindakan
yang sudah dilakukan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 24


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
4. Bertindak (ACTION) : ambil langkah-langkah praktis
sesuai dengan pelajaran yang diperoleh dari tindakan.
1. Tingkatan dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu
yang disusun meliputi:

a) Dokumen Level 1:
Menjelaskan Kebijakan dan uraian singkat Sistem Manajemen
Mutu UPT Puskesmas Pembangunan terdiri atas SK;
b) Dokumen Level 2:
Menjelaskan rincian metode dan cara kerja pelaksanaan
proses/Sistem Manjemen Mutu UPT Puskesmas Pembangunan
berupa Pedoman/Manual;
c) Dokumen Level 3:
Sebagai penunjang pelaksana prosedur pelayanan kesehatan
mutu UPT Puskesmas Pembangunan yang terdiri dari formulir-
formulir dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
d) Dokumen Level 4:
Rekaman-rekaman catatan sebagai akibat pelaksanaan
Kebijakan, Pedoman, dan Prosedur, distributsi, penyimpanan,
pencarian kembali, dan proses penarikan dokumen yang
kadaluarsa, maupun formulir-formulir, catatan-catatan hasil
kegiatan serta dokumen lainnya

2. Format dokumen
Format-format yang distandarkan di UPT Puskesmas
Pembangunan sesuai dengan Lampiran surat keputusan Kepala
UPT Puskesmas Pembangunan tentang Tata Naskah Di UPT
Puskesmas Pembangunan

a) Format Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas


b) Format Pedoman
c) Format Kerangka Acuan
d) Format Standar Operasional Prosedur (SOP)
e) Format Surat-surat/korespondensi
f) Dll
3. Pengkodean Dokumen
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 25
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
a. Surat Keputusan disingkat : SK
b. Pedoman : Ped
c. Panduan : Pad
d. Pedoman Mutu disingkat : PM
e. Kerangka Acuan disingkat : KAK
f. Standar Operasional Prosedur : SOP
g. Daftar Tilik disingkat : DT
h. Dokumen Eksternal disingkat : DEKS
i. Rekam Kegiatan : REK

4. Sistem Penomoran
Penomoran dokumen dilakukan oleh tim admen disesuaikan
dengan sistem penomoran yang telah ditentukan dalam Tata
Naskah UPT Puskesmas Pembangunan.

1) Surat Perintah dan Surat Tugas


Susunan penomoran Surat Perintah dan Surat Tugas adalah
sebagai berikut:

a) nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun takwim);


b) kode jenis surat
c) kode jabatan penandatangan;
d) bulan (ditulis dalam dua digit);
e) tahun terbit.
Contoh 1:

SURAT PERINTAH

Nomor : 09/SP/ Ka.Pusk/02/2017

09 : Nomor urut Surat Perintah dalam satu tahun takwim/kalender

SP : Kode Dokumen Surat Perintah

Ka.Pusk : Kode jabatan kepala puskesmas

02 : Bulan Ke-2 (Februari)

2017 : Tahun 2017

Contoh 2:

SURAT TUGAS

Nomor : 08/ST/Ka.Pusk/02/2017
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 26
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
08 : Nomor urut Surat Tugas dalam satu tahun takwim/kalender

ST : Kode Dokumen Surat Tugas

Ka.Pusk : Kode jabatan Kepala Puskesmas

02 : Bulan Ke-2 (Februari)

2017 : Tahun 2017

2) Nomor Surat Dinas


Susunan nomor Surat Dinas mencakup hal-hal berikut.

Surat Dinas yang ditandatangani oleh pimpinan instansi terdiri dari:

a. nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun takwim);


b. singkatan Klasifikasi Arsip (SK, SOP)
c. Singkatan Nama Puskesmaas Pembangunan
d. bulan;
e. tahun terbit.

Contoh: Penomoran Surat Keputusan (SK)

001/SK/ADM/PKM.PMB/01/2017

Nomor naskah dinas

Singkatan Surat Keputusan

Nama Pokja

Singkatan Nama Puskesmas

Bulan

Tahun terbit

Contoh: Penomoran SOP

123/SOP/PKM.PMB/01/2017

Nomor naskah dinas

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 27


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Singkatan Klasifikasi Arsip (Surat
Keputusan)

Singkatan Nama Puskesmas Pembangunan

Bulan

Tahun terbit

Contoh: Penomoran KAK

456/KAK/PKM.PMB/01/2017

Nomor naskah dinas

Singkatan Klasifikasi Arsip (Surat


Keputusan)

Singkatan Nama Puskesmas Pembangunan

Bulan

Tahun terbit

Contoh: Penomoran Pedoman

789/PED/PKM.PMB/01/2017

Nomor naskah dinas

Singkatan Klasifikasi Arsip (Surat


Keputusan)

Singkatan Nama Puskesmas Pembangunan

Bulan

Tahun terbit

a) Urutan penomoran meliputi: Nomor Naskah Dinas, Singkatan


Klasifikasi Arsip, Singkatan Nama Puskesmas Pembangunan,
Bulan, Tahun.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 28


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Contoh: 235/SK/PKM.PMB/01/2017

b) Urutan penomoran meliputi : Nomor Urut Dokumen, Kode


Dokumen, Bulan, Tahun.
Contoh : 001/SOP/II/2017 (B : Kode Pelayanan Upaya, IV : BAB
IV, SOP : Standar Operasional Prosedur, 01 : Bulan 01/Januari,
16 : Tahun 2016, 005: Nomor Urut SOP)

5. Pengesahan
Pengesahan dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas setelah
diverifikasi oleh Wakil Manajemen Mutu.

6. Pemberlakukan
Pemberlakuan dokumen dimulai setelah ditandatangani oleh
Pimpinan Puskesmas.

7. Distribusi
Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk memegang Master copy
(dokumen induk) dari Dokumen Mutu. Salinan Dokumen Mutu
akan di distribusikan kepada pihak-pihak yang ditentukan oleh
Manajemen Puskesmas Pembangunan.
Pendistribusian dokumen dilaksanakan oleh Wakil Manajemen
Mutu melalui sekretaris Mutu setelah dicatat dalam buku kendali
dengan diberi cap (Terkendali, Tidak terkendali, Kadaluarsa)
tergantung jenis dokumen dan penerima dokumen
menandatangani bukti penerimaan dokumen, selanjutnya dokumen
disimpan dan dipergunakan sebagai acuan pada masing – masing
kelompok pelayanan.
8. Pengendalian dan status dokumen
a. Dokumen Induk (Master Dokumen)
merupakan dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas Pembangunan dan tidak dilakukan pemberian
stampel Puskesmas.
b. Dokumen terkendali
adalah Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/tiap
unit/pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen
Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan
dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 29


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
diberi tanda/stempel “TERKENDALI’ dan Puskesmas
Pembangunan.
c. Dokumen tidak terkendali
merupakan Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan
eksternal atau atas permintaan pihak di luar FKTP digunakan
untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki
tanda/stampel “TIDAK TERKENDALI”. Yang berhak
mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawab
Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen
Tidak Terkendali.
d. Dokumen Kedaluwarsa
adalah Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena
telah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi
acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan
dokumen sisanya dimusnahkan.

Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu


yang disusun meliputi :
a. Dokumen Level 1 : Kebijakan / SK
b. Dokumen Level 2 : Pedoman/manual
c. Dokumen Level 3 : Standar Prosedur Operasional / SOP
d. Dokumen Level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman dan
prosedur. (penjelasan proses terjadinya
suatu dokumen atau telusur)
Pengendalian rekam implementasi
(penjelasan hasil pelaksanaan dan
evaluasi serta tindak lanjutnya).

D. PENGENDALIAN REKAMAN IMPLEMENTASI


Setiap rekaman harus dikendalikan dengan baik, dijaga kerahasiaannya,
diberi nomor, tanggal, kode-kode tertentu sesuai dengan tingkat dan
jenis rekaman serta disahkan atau disetujui Kepala Seksi atau Kepala

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 30


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Puskesmas. Setiap rekaman dikendalikan, diidentifikasi, disimpan,
diproteksi yang baik dengan jangka waktu tertentu sampai saat
dimusnahkan diatur dengan prosedur tertulis. Setiap perubahan
rekaman harus dilaporkan dan disetujui oleh wakil manajemen mutu.
Apabila terjadi kerusakan ataupun kehilangan rekaman medis milik
pelanggan maka Kepala Seksi atau Kepala Puskesmas wajib mengganti
rekaman mutu tersebut, setelah sebelumnya memberitahukan kepada
pelanggan tersebut. Rekaman-rekaman harus tetap sah, bisa
diidentifikasi dan dapat dikeluarkan

BAB. III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

1. KOMITMEN MANAJEMEN

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 31


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, Penanggung
Jawab Pelayanan Klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada Manual Mutu ini. Manajemen Puskesmas bertekad untuk
menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara konsisten dan
konsekuen untuk pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan.
Untuk itu maka diwajibkan Kepala Puskesmas dan Koordinator Unit
Pelayanan/Program untuk:

1. Memahami konsep Sistem Manajemen Mutu dan


menjalankannya secara konsisten
2. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan tentang
pentingnya mutu dan kepuasan pelanggan
3. Memastikan seluruh karyawan memahami esensi Sistem
Manajemen Mutu
4. Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan sasaran-sasaran yang
ingin dicapai
5. Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas Sistem
Manajemen Mutu
6. Memastikan tersedianya sumber daya untuk pelaksanaan
sistem
7. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua
aspek kegiatan.

2. FOKUS PADA SASARAN/PASIEN.


Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan Pelayanan Klinis, pelaksanaan pelayanan,
monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjut pelayanan

Kepala Puskesmas, Koordinator Unit dan Koordinator


Pelayanan/Program terkait dengan pelanggan berkewajiban memiliki
pengetahuan yang baik tentang pelanggan UPT Puskesmas
Pembangunan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 32


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Koordinator Unit Pelayanan/Program memelihara dan senantiasa
memperbaharui data pelanggan serta catatan tentang pelanggan
untuk memungkinkan karyawan memahami profil setiap pelanggan,
sedangkan Wakil Manajemen bertanggung jawab untuk:

1. Mengidentifikasi dan memahami persyaratan yang diminta oleh


pelanggan UPT Puskesmas Pembangunan
2. Mengkomunikasikan informasi persyaratan pelanggan kepada
unit pelayanan secara tercatat
3. Memastikan setiap Koordinator Unit Pelayanan/Program yang
berhubungan dengan informasi persyaratan pelanggan
bertanggung

4. jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan berikutnya secara


terkendali

3. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan
pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala
Puskesmas yang meliputi Kebijakan Mutu Pelayanan Klinis dan
Kebijakan Mutu Pelayanan UKM.

1. Kebijakan Mutu adalah pernyataan resmi UPT Puskesmas


Akreditasi yang memuat Komitmen Mutu dan kepedulian
terhadap kepuasan pelanggan
2. Isi Kebijakan Mutu sejalan dengan Visi-Misi atau Tujuan
Puskesmas
3. Kebijakan Mutu menjadi acuan untuk menetapkan Sasaran
Mutu, mengevaluasi pencapaian sasaran serta acuan perbaikan
yang akan dilakukan
4. Kebijakan Mutu disosialisasikan dan dipastikan, dipahami,
oleh seluruh karyawan puskesmas
Kebijakan Mutu ditinjau secara berkala untuk menjamin
kesesuaiannya.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 33


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
4. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN
SASARAN KINERJA/MUTU.
Kepala Puskesmas Pembangunan menetapkan indikator / sasaran
mutu yang terukur serta konsisten dengan kebijakan mutu di setiap
tingkatan dan fungsi yang ada di lingkungan Puskesmas. Kepala
Puskesmas memastikan pencapaian indikator / sasaran mutu
dengan cara :
1. menetapkan dan memelihara program kerja di dalam rencana
manajemen mutu untuk mencapai indikator / sasaran mutu
yang telah ditetapkan;
2. menetapkan pembagian tanggung jawab untuk mencapai
indikator / sasaran mutu pada setiap fungsi dan tingkatan di
dalam Puskesmas;
3. menetapkan rencana tindakan dan batas waktu yang ditentukan
untuk mencapai indikator / sasaran yang ditetapkan;
4. memantau pelaksanaan program kerja;
5. meninjau program kerja dan memastikan integritas sistem
manajemen mutu tetap terpelihara bila terdapat pengembangan
atau modifikasi terhadap sistem manajemen mutu.
Puskesmas Pembangunan merencanakan dan mengembangkan
proses-proses yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dan
kesehatan masyarakat dalam bentuk rencana mutu. Rencana mutu
dipastikan konsisten dengan persyaratan proses-proses dalam sistem
manajemen mutu. Rencana mutu dibuat dengan
mempertimbangkan:
1. sasaran mutu dan persyaratan layanan, termasuk
spesifikasi;
2. urutan proses, dokumen [prosedur kerja] dan sumber daya
[peralatan, fasilitas proses, pelaksana dan penanggung jawab
proses] yang spesifik untuk penyediaan layanan;
3. aktifitas verifikasi, validasi, dan pemantauan pelayanan,
pengukuran, pengawasan aktifitas yang spesifik untuk
produk.
Rekaman mutu yang diperlukan sebagai bukti bahwa proses
pelayanan yang diberikan / disediakan telah sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Setiap unit dalam pokja admen, UKP,

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 34


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
dan UKM di Puskesmas Pembangunan menetapkan indikator /
sasaran secara spesifik dan terukur termasuk indikator / sasaran
kinerja pelayanan yang dihasilkan oleh unit tersebut. Indikator mutu
ditetapkan berdasarkan standar kinerja / standar pelayanan minimal
yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas.
Koordinator unit bertanggung jawab untuk memastikan unit
yang dipimpinnya membuat perencanaan kerja untuk mencapai
sasaran-sasaran unit kerjanya. Sasaran kinerja sesuai dengan
kebijakan mutu Puskesmas, indikator / sasaran kinerja setiap unit
dipastikan terdokumentasi. Setiap koordinator unit / upaya di
Puskesmas Pembangunan berkewajiban membuat perencanaan
kerja untuk unit kerjanya termasuk :
1. merencanakan sistem manajemen mutu untuk unit
kerjanya;
2. memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat
dijalankan secara efektif;
3. memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah
ditetapkan dicapai;
4. memelihara / mempertahankan sistem manajemen mutu
pada unitnya;
5. melakukan perbaikan / penyempurnaan sistem manajemen
mutu;
6. merencanakan peningkatan hasil kerja (objektif dan target).

Indikator / Sasaran Mutu Manajemen


NO JENIS KEGIATAN INDIKATOR / SASARAN MUTU
1. MANAJEMEN 1) Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok
OPERASIONAL tahun lalu
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 35
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
PUSKESMAS 2) Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah
berdasarkan prioritas
3) Menyusun RPK secara terinci dan lengkap
4) Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan
5) Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor)
6) Membuat dan laporan bulanan ke kabupaten/kota tepat
waktu
7) Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan
2. MANAJEMEN
1) Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-
ALAT
DAN OBAT masing ruangan
2) Melaksanakan Updating daftar inventaris alat
3) Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit
pelayanan
4) Membuat Kartu Stock untuk setiap jenis obat/ bahan di
gudang obat secara rutin
5) Menerapkan FIFO dan FEFO
3. MANAJEMEN 1) Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar di buku kas
KEUANGAN 2) Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan
secara berkala

5. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG (Kepala, wakil manajemen


mutu/penanggung jawab mutu, penanggung jawab UKM,
penanggung jawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan
dalam peningkatan mutu).
a. Kepala Puskesmas.
Fungsi :
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Dinas
Kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Tupoksi :
1. Menyusun dan menetapkan rencana operasional Puskesmas
berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
2. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan urusan Dinas
Kesehatan yang menjadi tugas Puskesmas.
3. Mengendalikan pelaksanaan urusan Dinas Kesehatan yang
menjadi tupoksi puskesmas.
4. Menyelenggarakan dan/atau memfasilitasi kerjasama dengan
SKPD, instansi, masyarakat dan pemangku kebijakan lain
dalam pelaksanaan urusan Dinas Kesehatan.
5. Mengevaluasi dan menilai secara periodik hasil pelaksanaan
kegiatan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 36


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
6. Mengendalikan perencanaan, pemanfaatan serta pencatatan
anggaran dan kekayaan daerah pada puskesmas berdasarkan
DPA puskesmas.
7. Melaksanakan Pembinaan sikap dan perilaku serta disiplin
pegawai.
8. Menyajikan dan melaporkan akuntabilitas hasil kenerja dan
hasil penilaian kinerja sebagai suatu pertanggung jawaban
kepala puskesmas.
9. Melaksanakan tugas lain dalam rangka mendukung
penyelenggaraan urusan dibidang kesehatan sesuaia dengan
situasi yang terjadi agar tercipta keadaan kondusif di bidang
kesehatan.
10.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan perintah yang diberikan.
Jadi jelas tanggung jawab Kepala Puskesmas adalah sebagai
pengendali dan pemberi kebijakan mutu di puskesmas.

b. Wakil Manajemen Mutu


Wakil manajemen mutu bertanggung jawab :
1. Memastikan dan menjamin terhadap penetapan, implementasi
serta pemeliharaan sistem manajemen mutu.
2. Melaporkan hasil kinerja Sistem manajemen mutu dan
pelayanan kepada manajemen.
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap
kebutuhan dan harapan sasaran/pasien.
c. Penanggung jawab UKM
d. Penanggung jawab UKP

6. WAKIL MANAJEMEN MUTU/PENANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


MUTU
Kepala Puskesmas menunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
puskesmas, dan dibantu oleh Pokja, Tim Audit Internal dan
Sekretaris yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala UPT

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 37


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Puskesmas Pembangunan dengan Bagan Struktur Organisasi
Manajemen Mutu yang ditunjukkan pada lampiran dokumen ini,
adapun tugas dan fungsi Wakil Manajemen Mutu UPT Puskesmas
Pembangunan ini sebagai berikut:

a. Memastikan Sistem Manajemen Mutu ditetapkan,


diimplementasikan, dan dipelihara sesuai dengan kebijakan dan
tujuannya serta sesuai dengan persyaratan standar
b. Melaporkan hasil pelaksanaan mutu kinerja dari Sistem
Manajemen Mutu dan Kinerja Pelayanan yang diterapkan
tersebut kepada Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas
Pembangunan untuk dilakukan peninjauan dan
penyempurnaan
c. Memastikan kepedulian dan kesadaran atas persyaratan
kebutuhan dan harapan pelanggan kepada seluruh karyawan
d. Membina dan melakukan hubungan dengan pihak luar dalam
hubungannya dengan Sistem Manajemen Mutu dan Standar.

7. WEWENANG WAKIL MANAJEMEM MUTU, SEBAGAI BERIKUT

1. Mengkoordinir semua kegiatan organisasi untuk menjamin


Sistem Manajemen Mutu ditetapkan dan dipelihara
2. Memastikan proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen
Mutu ditetapkan dan dipelihara
3. Memastikan persyaratan yang diajukan pelanggan
tersosialisasikan kepada seluruh petugas puskesmas
4. Menganalisis kinerja mutu unit kerja
5. Merekomendasikan promosi pelatihan staf/unit kerja
6. Pembingbingan berkelanjutan kepada unit kerja untuk
persiapan sertifikasi
7. Menetapkan jadwal internal audit dan eksternal audit secara
periodik dan berkelanjutan
8. Merekomendasikan tenaga kesehatan yang dibutuhkan
9. Mewajibkan koordinator tata usaha puskesmas untuk memiliki
dokumen kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya
10. Mengkoordinir proses analisis kebutuhan pelanggan dan
mendeskripsikannya dalam program kerja yang harus
dilaksanakan oleh tim kerja/unit kerja terkait
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 38
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat dokumen Manual Mutu bersama-sama dengan
koordinator tata usaha puskesmas dan koordinator unit kerja
lainnya

8. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam UPT Puskesmas
Pembangunan telah ditetapkan menjadi suatu bagian dalam Sistem
Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam dokumentasi yang ada,
dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antar fungsi dan
meningkatkan efektifitas pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.
Komunikasi internal ini dilakukan dengan cara workshop
(minilokakarya/lokakarya bulanan), pertemuan mungguan,
pembinaan/pengarahan/pengumuman di apel pagi, diskusi, email,
sms, memo, papan informasi puskesmas/ruang sekretariat
manajemen mutu, dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.

BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 39


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama
antara manajemen dan pelaksana tentang permasalahan-permasalahan
yang terkait dengan implementasi sistem manajemen mutu, pencapaian
sasaran/indikator mutu dan inerja. Pembahasan masalah mutu dan
kinerja dapat dilakukan dalam unit kerja, antar unit kerja untuk
masalah-masalah yang bersifat meningkatan mutu layanan.

Rapat tinjauan manajemen adalah kegiatan pertemuan untuk


membahas kegiatan manajemen misalnya umpan balik pelanggan,
keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, upaya
kegiatan, pelayanan puskesmas dan kebijakan mutu yang dilaksanakan
secara periodik. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai
acuan atau pedoman bagi kepala puskesmas agar perbaikan kinerja
terlaksana secara berkesinambungan dan tercermin dalam pengelolaan
dan kegiatan puskesmas sesuai standar dan kriteria Akreditasi
Puskesmas.

B. Masukan Tinjauan Manajemen

Masukan Tinjauan Manajemen meliputi:

1. Hasil audit internal/eksternal


2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap Sistem Manjemen
Mutu/Sistem Pelayanan Umum

C. Luaran Tinjauan

Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan


efektifitas Sistem Manajemen Mutu, peningkatan pelayanan terkait
dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan,

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 40


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan, termasuk
antara lain: sumber daya tenaga, sarana alat kesehatan, dan sarana
pendukung pelayanan, pengembangan maupun perbaikan prasarana
dan tata letak tempat pelayanan yang berkaitan dengan aksebilitas,
kenyamanan, harapan dan keselamatan pelanggan.

BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 41


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Untuk dapat menjalankan Sistem Manajemen Mutu, maka puskesmas
memastikan sumber daya yang dimiliki dapat dikelola dengan baik, sesuai
dengan pola ketenagaan. Sumber daya tersebut berupa sumber daya
manusia, sumber daya dalam bentuk infrastruktur/sarana, dan sumber
daya dalam bentuk lingkungan kerja

A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA


Puskesmas Pembangunan menetapkan dan menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan untuk menerapkan dan memelihara sistem
manajemen mutu serta melakukan peningkatan berkesinambungan
terhadap efektivitasnya serta memenuhi persyaratan pelanggan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas.
Peningkatan sumber daya harus ditangani agar menunjang sistem
manajemen mutu Puskesmas Pembangunan. Untuk menyediakan
personil / sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam penerapan
sistem manajemen mutu, Puskesmas Pembangunan :
1. memastikan setiap personil yang pekerjaannya mempengaruhi
mutu produk memiliki kompetensi yang sesuai berdasarkan
pendidikan, pengalaman, keterampilan, dan pelatihan;
2. menetapkan kompetensi yang diperlukan untuk pekerjaan yang
mempengaruhi kesesuaian produk baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam bentuk Job Specification (uraian tugas);
3. menyediakan dan memberikan pelatihan atau kegiatan lainnya
sesuai dengan tanggung jawab, kemampuan, pendidikan dan
resiko pekerjaannya untuk memenuhi kompetensi yang
diperlukan;
4. melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari tindakan (3) yang
dilakukan;
5. memastikan setiap karyawan / personil sadar akan keterkaitan
dan pentingnya kegiatan mereka, serta kontribusinya terhadap
pencapaian sasaran mutu;

6. memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan


pengalaman

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 42


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Penyediaan sumber daya manusia, di UPT Puskesmas Pembangunan
terlatih dan kompeten yang meliputi: proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kompetensi diatur dalam
dokumen Sistem Manajemen Mutu

1. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas

1) Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia


yang dibutuhkan dan pengelolaanya
2) Menetapkan standar kompetensi semua karyawan yang ada
3) Menganalisa kompetensi semua karyawan yang ada
4) Menyediakan pola ketenagaan puskesmas
5) Mengembangkan kompetensi karyawan
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas
Bertanggung jawab memastikan sosialisasi Kebijakan Mutu
Sumber Daya Manusia kepada seluruh pegawai puskesmas

c. Koordinator Pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/Ka.TU,


Koordinator Upaya Puskesmas memberikan masukan tentang
kompetensi klinis dan tenaga non klinis.

2. Kebijakan
a. Menetapkan persyaratan personil yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan yang bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat
pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman
b. Menindak lanjuti perbedaan antara kompetensi personil dengan
persyaratan/standar kompetensi melalui pendidikan atau
pelatihan serta pembinaan sesuai bidangnya atau penugasan baru
c. Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam
pencapaian Sasaran Mutu melalui pembinaan karyawan baik
formal dan non formal agar tercapainya kepuasan pelanggan
d. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas dari pelatihan yang
dilakukan
e. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan
pengalaman yang sesuai

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 43


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3. Prosedur Yang Terkait

a. SOP penempatan pegawai


b. SOP pelatihan
c. SOP pola ketenagaan
d. SOP orientasi karyawan
e. SOP evaluasi pasca pelatihan

C. INFRASTRUKTUR

Pengelolaan infrastruktur di UPT Puskesmas Pembangunan


berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan dijelaskan sebagai
berikut:

1. Persyaratan lokasi Puskesmas


a. Geografis
UPT Puskesmas Pembangunan tidak didirikan dilokasi yang
berbahaya yaitu: tidak ditepi lereng, tidak dekat kaki gunung,
tidak dekat anak sungai , tidak dekat patahan aktif, tidak didaerah
rawan tsunami, tidak didaerah rawan banjir, tidak dalam zona
topan, dan tidak didaerah rawan badai

b. Aksesibilitas Untuk Jalur Transportasi


UPT Puskesmas Pembangunan didirikan dilokasi yang mudah di
jangkau oleh masyarakat dan dapat diakses dengan mudah
menggunakan transportasi umum.

c. Kontur Tanah
Pada perencanaan awal pendirian UPT Puskesmas Pembangunan
struktur kontur tanah menjadi perhatian lebih yaitu harus dalam
kondisi stabil karena mempunyai pengaruh penting terhadap
sistem drainase, kondisi jalan terhadap tapak bangunan dan lain-
lain.

d. Fasilitas Parkir
Perancangan dan perencanaan prasarana parkir di UPT Puskesmas
Pembangunan terus diperbaiki, masih dalam tahap penyesuaian
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 44
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
dan perbaikan karena disesuaikan dengan kondisi lokasi dan
prasarana parkir kendaraan yang menyita banyak lahan

e. Fasilitas Keamanan
Perancangan dan perencanaan prasarana keamanan di UPT
Puskesmas Pembangunan masih dalam tahap perbaikan terutama
penggunaan pagar di sekeliling lokasi puskesmas untuk
mendukung pencegahan dan penanggulangan keamanan

f. Ketersediaan Utilitik Publik


UPT Puskesmas Pembangunan sebagai salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan membutuhkan air bersih, pembuang air
kotor/limbah, listrik dan jalur telepon, dan mengupayakan selalu
tersedia untuk kebutuhan pelayanan

g. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan


UPT Puskesmas Bgendit telah menyediakan fasilitas khusus
untuk pengelolaan kesehatan lingkungan antara lain: air bersih
dan pengelolaan limbah padat dan cair yang bersifat infeksius dan
non infeksius.

2. Persyaratan Bangunan Puskesmas

a. Arsitektur Bangunan
1) Tata Ruang Bangunan
Rancangan tata ruang/bangunan UPT Puskesmas
Pembangunan memperhatikan fungsinya sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan peruntukkan lokasi
yang diatur dalam rencana tata ruang wilayah (RT/RW) dan
mengikuti peraturan tata ruang daerah.

2) Desain
Tata letak ruang pelayanan di UPT Puskesmas Pembangunan
diatur dengan memperhatikan zona puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan.

Tata letak ruang diatur dan dikelompokkan dengan


memperhatikan zona infeksius dan non infeksius. Zona ruangan
diatur juga menurut privasi dan pelayanan, pencahayaan, dan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 45


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
menyediakan fasilitas pendingin untuk menyimpan obat khusus
dan vaksin.

3) Ruang
Jumlah dan jenis ruangan di UPT Puskesmas Pembangunan
ditentukan melalui analisis kebutuhan ruang berdasarkan
pelayanan yang diselenggarakan dan ketersediaan sumber daya.

Tabel UPT Puskesmas Pembangunan

No Nama Ruang Keterangan

Ruang Kantor

1. Ruangan Administrasi Kantor ada

2 Ruang Kepala Puskesmas ada

3. Ruangan Rapat ada

Ruang Pelayanan

4. Ruangan Pendaftaran dan RekamMedik ada

5. Ruangan Tunggu Ada

6. Ruangan Pemeriksaan Umum Ada

7. Ruangan Gawat Darurat ada

Ruangan Pemeriksaan Balita Sakit/


8. Ada
MTBS

9. Ruangan LROA Berada di ruang MTBS

10
Ruangan Imunisasi Ada
.

11
Ruangan Kesehatan KIA, KB Ada
.

12
Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut ada
.

ada Berada di ruang


13
Ruangan Pojok Asi pelayanan Umum dan
.
ruang persalinan

14 Ruangan Promosi,Kesehatan,ruangan
ada
. gizi, ruangan sanitasi

15
Ruangan Farmasi ada
.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 46


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
16
Ruangan Persalinan Ada
.

17
Ruangan Pasca Persalinan Ada
.

18
Ruangan Tindakan Ada
.

19
Ruangan Rawat Inap Ada
.

20
Kamar Mandi/Wc Pasien Ada
.

21
Laboratorium Ada
.

22
Ruangan Sterilisasi Ada di ruang UGD
.

23
Ruangan Penyelenggaraan Makanan Dapur umum
.

24
Kamar/Wc untuk Rawat One Day Care Ada
.

25
Kamar/Wc Petugas Ada
.

26
Gudang Umum ada
.

Pendukung

27 Parkir kendaraan roda 2 dan roda 4


Ada
. serta garasi untuk Puskesmas Keliling

4) Persyaratan Komponen Bangunan Dan Material


Bangunan UPT Puskesmas Pembangunan senantiasa
memperhatikan bahan material serta pemeliharaanya seperti :
atap, langit-langit, dinding, lantai, pintu dan jendela, serta
kamar mandi/WC, meskipun masih banyak kekurangan karena
disesuaikan dengan kemampuan Pemerintah Daerah

b. Struktur Bangunan
Struktur Bangunan UPT Puskesmas Pembangunan direncanakan
kuat/kokoh, dan stabil dalam menahan beban dan memenuhi
aspek pelayanan yang mempertimbangkan fungsi bangunan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 47


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3. Prasarana Puskesmas
tersedia prasarana puskesmas sesuai kebutuhan yang terdiri dari:
ventilasi, pencahayaan, sanitasi, kelistrikan, komunikasi, gas medik
(O2), proteksi kebakaran, tangga, dan PUSLING beserta ambulance.
Pedoman prasarana ini menjelaskan prasarana yang berpengaruh
dalam Sistem Manajemen Mutu di puskesmas

a. Wewenang dan Tanggung Jawab


1) Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang
diperlukan dan memepengaruhi kepuasan pelayanan puskesmas
e) Koordinator Pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/Ka.TU,
dan Koordinator Upaya Pelayanan
a) Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk
mendukung pelayanan puskesmas
b) Memastikan sarana, prasarana yang digunakan di unit kerja,
sesuai petunjuk kerja/SOP yang telah ditetapkan
b. Kebijakan
1) Puskesmas menetapkan, menyediakan, memelihara prasarana
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan
2) Prasarana tersebut meliputi: gedung, tempat kerja, peralatan
utilitas, peralatan kesehatan, peralatan-peralatan pembantu
pelayanan pasien dilingkungan puskesmas
c. Dokumen Terkait
1) SOP pemeliharaan kerja
2) SOP pemeliharaan saran dan prasarana
4. Peralatan Puskesmas
UPT Puskesmas Pembangunan menyediakan peralatan yang tersedia
di setiap UPK, ruang gawat darurat dan ruang persalinan serta untuk
kegiatan program.

a. Tersedianya peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan


yang disediakan
b. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap peralatan medis
dan non medis
c. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan
non medis

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 48


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
d. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis dan non
medis
e. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
f. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non medis yang
perlu dikalibrasi
g. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin, memiliki ijin
yang berlaku.

D.LINGKUNGAN KERJA

Lingkungan kerja di UPT Puskesmas Pembangunan berperan terhadap


terciptanya pekerjaan yang bermutu dengan memadainya fasilitas
kesehatan maupun sarana IT computer pendukung pekerjaan, dan
situasi cukup aman dan kondusif berada di daerah kota garut yang
disekitarnya terdapat beberapa instansi pemerintah lainnya

Pedoman lingkungan kerja ini menjelaskan lingkungan kerja yang


berpengaruh dalam Sistem Manajemen Mutu

1. Wewenang Dan Tanggung Jawab


a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan
dan mempengaruhi kepuasan pelayanan puskesmas
b. Koordinator Pelayanan Klinis, Administrasi/Ka.Tu, dan
Koordinator Upaya Puskesmas
1) Memastikan pemeliharaan lingkungan kerja dilaksanakan untuk
mendukung pelayanan puskesmas
2) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian
pelayanan
3) Menjaga kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan lingkungan
kerja di unit kerja
2. Kebijakan
a. Puskesmas menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan
b. Puskesmas mengidentifikasi dan mengatur unsur-unsur
lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian
pelayanan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tempat
kerja dan menjaga kondisi ruang kerja
3. Dokumen Terkait
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 49
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
a. SOP pemeliharaan kerja
b. SOP pemeliharaan saran dan prasarana

BAB VI

PENYELENGGARAAN PELAYANAN

Untuk memastikan bahwa mutu pelayanan yang diberikan sesuai dengan


Standar Mutu yang ditetapkan, maka puskesmas mengatur berbagai
proses berikut: proses perencanaan realisasi produk; proses yang
berhubungan dengan pelanggan; proses perancangan dan pengembangan
produk; proses pembelian produk (barang atau jasa) yang dibutuhkan
dalam pemberian pelayanan; proses produksi itu sendiri; dan proses
pengendalian peralatan ukur/pemantau. Penyelenggaraan pelayanan UPT
Puskesmas Pembangunan terdiri dari:

a. Pelayanan UKM Eseansial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ,


yang meliputi:
1) Pelayanan Promosi Kesehatan dan UKS;
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
3) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM;
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
6) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan UKM Pengembangan, yang meliputi :
1) Pelayanan Kesehatan Jiwa;
2) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat;
3) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer;
4) Pelayanan Kesehatan Olahraga;
5) Pelayanan Kesehatan Indera;
6) Pelayan Kesehatan Lansia;
7) Pelayanan Kesehatan Kerja; dan pelayanan kesehatan lainnya
c. Pelayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium, yang meliputi:

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 50


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum;
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP dan persalinan;
4. Pelayanan Gawat Darurat;
5. Pelayanan One Day Care (ODC)
6. Pelayanan Gizi Klinik;
7. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (IPONED);
8. Pelayanan Kefarmasian ; dan
9. Pelayanan Laboratorium/Penunjang Diagnosa

d. Pelayanan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas


Pelayanan Kesehatan, yang meliputi:
1) Puskesmas Pembantu (2 unit)
2) Puskesmas Keliling
3) Bidan Desa;
4) Poskesdes (2 unit) dan
4) Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan ( Klinik Swasta, Apotek
swasta)

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PUSKESMAS


Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) :

 Program Posyandu Lansia


 Program Posyandu Balita
 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
 Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
 Puskesmas Keliling (PUSLING)
 Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
 Kesehatan Lingkungan (KESLING)
 Publik Health Nursing (PHN)
 Promosi Kesehatan (PROMKES)
 Surveilance

1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses dan


Pengukuran Kinerja
Penyelenggaraan upaya kesehatan merupakan peran penting
Puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 51
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga
dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan
sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan
pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan kesehatan
adalah suatu proses untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang
paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan disusun untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.
Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar
Puskesmas mampu melaksanakan secara efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Upaya kesehatan masyarakat (UKM) ditujukan untuk meningkatkan


jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
puskesmas dan jaringannya. Perencanaan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) di Puskesmas Pembangunan mengacu pada visi
dan misi organisasi, serta dibuat berdasarkan kebutuhan
masyarakat, hasil pencapaian kinerja sebelumnya, dan analisis
situasi. Perencanaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di
Puskesmas Pembangunan mengakomodir kegiatan-kegiatan program
essensial maupun pengembangan dan disesuaikan agar dapat
diakses oleh masyarakat. Puskesmas Pembangunan menetapkan
indikator / sasaran mutu sebagai pengukuran kinerja atas
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat (UKM). Indikator /
sasaran mutu ini akan di monitor dan evaluasi pencapaiannya untuk
memastikan target kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
tercapai dan terlaksana dengan baik.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 52
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Pimpinan Puskesmas dan Penanggung Jawab UKM Puskemas yang
disusun berdasarkan analisis kebutuhan serta harapan masyarakat
yang dituangkan dalam rencana kegiatan program

a. Kegiatan-kegiatan dalam setiap UKM puskesmas disusun oleh


Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab UKM Puskesmas tidak
hanya mengacu pada pedoman atau acuan yang sudah ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tetapi perlu memperhatikan
kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program
b. Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun ssaran dari UKM
Puskesmas dapat diidentifikasi melalui survey, kotak saran,
maupun temu muka dengan tokoh masyarakat
c. Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi
tentang UKM Puskesmas kepada masyarakat, kelompok
masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran
d. Komunikasi dan koordinasi perlu dilakukan kepada lintas program
maupun lintas sektoral terkait.

Indikator Kinerja Upaya Pelayan Kesehatan Masyarakat

NO JENIS KEGIATAN INDIKATOR / SASARAN MUTU


1. A. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat,
PROMOSI
pada :
KESEHATAN 1) Rumah Tangga
2) Institusi Pendidikan (sekolah)
3) Institusi Sarana Kesehatan
4) Institusi Tempat-Tempat Umum (TTU)
5) Institusi Tempat Kerja
B. Bayi mendapatkan ASI eksklusif
C. Mendorong terbentuknya Upaya kesehatan
bersumber masyarakat
1) Posyandu Madya (Baru)
2) Posyandu Purnama
3) Posyandu Mandiri
D. Penyuluhan NAPZA
2. KESEHATAN A. PENYENATAN AIR
LINGKUNGAN 1) Inspeksi sanitasi sarana air bersih
2) Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok
pemakai air
B. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN
DAN MINUMAN
1) Inspeksi sanitasi tempat penggelolaan makanan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 53
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2) Pembinaan tempat pengelolaan makanan
C. PENYEHATAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
DAN LIMBAH
1) Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah &
limbah
2) Pemeliharaan IPAL
3) Penggelolaan sampah medis
D. PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN DAN
JAMBAN KELUARGA
1) Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada
perumahan

E. PENGAWASAN SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM


1) Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
2) Sanitasi tempat umum memenuhi syarat
F. PENGAMANAN TEMPAT PENGELOLAA PESTISIDA
1) Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida
2) Pembinaan tempat penggelolaan pestisida
G. PENGENDALIAN VEKTOR
1) Pengawasan Tempat-tempat potensial perindukan
vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya
2) Pemberdayaan sasaran / kelompok / pokja potensial
dalam upaya pemberantasan tempat perindukan vektor
penyakit di pemukiman penduduk dan sekitarnya
3) Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi
pemberantasan vektor penyakit menular
3. KESEHATAN IBU A. KESEHATAN IBU
DAN ANAK 1) Pelayanan Kesehatan bagi BUMIL sesuai standar
TERMASUK untuk kunjungan lengkap
KELUARGA 2) Drop Out K4 - K1
BERENCANA 3) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan
termasuk pendampingan persalinan dukun oleh tenaga
kesehatan sesuai standar
4) Pelayanan NIFAS lengkap ( Ibu dan Neonatus ) sesuai
standar (KN 3)
5) Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi /
komplikasi
B. KESEHATAN BAYI
1) Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi
2) Cakupan BBLR ditangani
C. UPAYA KESEHATAN BALITA & ANAK PRA
SEKOLAH
1) Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh
kembang balita (kontak pertama)
2) Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh
kembang anak pra sekolah
D. UPAYA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
1) Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 54


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
nakes / tenaga terlatih / guru UKS / dokter kecil
2) Cakupan pelayanan kesehatan remaja
E. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
1) Akseptor KB Aktif di Puskesmas
2) Akseptor Aktif MKET di Puskesmas
3) Akseptor MKET dengan komplikasi
4) Akseptor MKET mengalami kegagalan
4. UPAYA PERBAIKAN 1) Pemberantasan capsul vitamin A (dosis 200.000 SI)
GIZI MASYARAKAT pada balita 2 kali/tahun
2) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil
3) Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada
gakin
4) Balita naik berat badannya
5) Balita Garis Bawah
5. UPAYA A. TB PARU
PENCEGAHAN 1) Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA Positif
DAN 2) Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) negatif rontgen
PEMBERANTASAN Positif
PENYAKIT B. KUSTA
MENULAR 1) Penemuan tersangka penderita kusta
2) Pengobatan penderita kusta
3) Pemeriksaan kontak penderita
C. PELAYANAN IMUNISASI
1) Imunisasi DPT 1 pada bayi
2) Drop Out 3 - Campak
3) Imunisasi HB - 1 < 7 hari
4) Imunisasi Campak pada bayi
5) Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
6) Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 & 3
D. DIARE
1) Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader
2) Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader
dengan oral rehidrasi
3) Kasus diare ditangani dengan rehidrasi intravena
E. ISPA
1) Penemuan kasus diare pnemonia dan pnemonia
berat oleh Puskesmas dan kader
2) Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat
ditangani
3) Jumlah kasus pnemonia berat / dengan tanda
bahaya ditangani / dirujuk
F. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
1) Angka Bebas Jentik (ABJ)
2) Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
G. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGI PMS DAN
HIV / AIDS
1) Kasus PMS yang diobati
2) Klien yang mendapat penangganan HIV/AIDS
H. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RABIES
1) Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
2) Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang
terindikasi
I. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
FILARIASIS DAN SCHISTOZOMIASIS
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 55
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
1) Kasus filariasis yang ditangani
2) Prosentase pengobatan selekstif schistozomiasis
3) Prosentase pengobatan selektif F Buski

Target Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

Jenis
No Indikator Target
Pelayanan

1 Pelayanan Akses Pelayanan Antenatal (K-1) 100%


Kesehatan Cakupan Pelayanan Lengkap Antenatal (K-4) 95%
Ibu Dan Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn) 90%
Anak Serta Cakupan Pelayanan Lengkap Nifas (Kf) 90%
KB Cakupan Penjaringan Ibu Hamil Dengan Faktor
Resiko/Komplikasi Oleh Masyarakat 100%
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (PK) 80%
Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) 75%
Cakupan Pelayanan Pertama Neonatus (KNI) 90%
Cakupan Pelayanan Lengkap Neonatus (KN
Lengkap ) 90%
Cakuan Penanganan Komplikasi Neonatal (PKn) 80%
Cakupan Pelayanan Bayi (KBy) 90%
Cakupan Pelayanan Anak Balita 90%
Cakupan Pelayanan Anak Balita Sakit Yang
Dilayani Dengan MTBS 80%

2 Pelayanan Cakupan Balita Terdaftar Dan Memiliki KMS 94%


Gizi Tingkat Partisipasi Balita Datang Nimbang Ke
Masyarakat Posyandu Satu Bulan Sekali (D/S) 80%
Balita Yang Naik Berat Badannya (N/D) 81%
Balita Bawah Garis Merah (BGM) 5%
Balita Gizi Kurus Yang Mendapat Makanan
Tambahan 70%
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100%
Balita Mendapat Vit A 2 Kali Pertahun 90%
Ibu Hamil Kek (Kekurangan Energi Kronik) 35%
Ibu Nifas Dapat Vitamin A 100%
Ibu Hamil Dapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet 89%

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 56


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Jenis
No Indikator Target
Pelayanan

3 Pelayanan Imunisasi
Pemberanta Cakupan Imunisasi HB-0 < 7 Hari 90%
san Dan Cakupan Imunisasi BCG 100%
Pencegahan Cakupan Imunisasi DPT HIB-I 100%
Penyakit Cakupan Imunisasi DPT HIB-3 90%
Menular Cakupan Imunisasi Polio 4 90%
Cakupan Imunisasi Campak 90%
DO DPT HIB1 – Campak <10%
Desa UCI (Universal Child Imunisasi) 100%
Status T5 Ibu Hamil 95%
Cakupan BIAS Campak Kelas 1 SD 100%
Cakupan BIAS DT Kls 1 TD Kls 2-3 SD 100%
Pemberantasan Penyakit (P2) 100%
Desa Mengalami KLB Yang Ditangani < 24 Jam 80%
Desa Bebas Rawan Gizi ≥1
Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.00 100%
Penduduk < 15 Tahun 100%
Penemuan Suspek TB Paru 75 %
Penemuan TB Paru BTA + Konversi 85%
Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 100%
Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA + >5 %
Eror Rate/Lab 100%
Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang
Ditangani 100%
Klien Yang Mendapat Penanganan HIV – AIDS 80%
Penderita DBD Yang Ditangani 100%
Balita Dengan Diare Yang Ditangani 100%
Penderita Malaria Yang Diobati 100%
Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT) 100%
Infeksi Menular Seksual Yang Diobati 100%
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Ditangani

4 Pelayanan Institusi Yang Dibina 70%


Kesehatan Rumah Sehat 75%
Lingkungan Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Diawasi 75%
Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Memenuhi Syarat
Rumah Sehat 75%
Cakupan Sarana Air Bersih 80%
Cakupan Jamban Keluarga 75%
Cakupan SPAL 51%
Cakupan Klinik Sanitasi 25%
Tata Kelola Limbah Domestik 100%
Tempat Sampah 2 Tiap Ruangan Dan 2 Tempat
Lain Yang Strategis 100%
Pengangkutan Limbah Non Medis Oleh Truk
Sampah 100%
Tata Kelola Limbah Medis 100%
Tempat Sampah Limbah Medis Padat Dengan
Tempat Khusus (Kresek Kuning)

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 57


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Jenis
No Indikator Target
Pelayanan

Tempat Limbah Medis Cair Dengan Septik Tank 100%


Mobilisasi Dari Jejaring Ke TPS Puskesmas
Minimal 1kali Seminggu
100%

5 Upaya Cakupan Pemeriksaan Siswa SD Dan Setingkat 100 %


Kesehatan Oleh Tenaga Kesehatan/Guru UKS/dokter Kecil
Sekolah Pembentukan dokter Kecil Tingkat SD 50 %
Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja 100 %
6 Upaya Upaya Kesehatan Pralansia Dan Lansia
Kesehatan Cakupan Pelayanan 70 %
Khusus Puskesmas Santun Lansia 100 %
Posyandu Lansia 4 Klp
Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat
Pendataan Gangguan Jiwa Berat Di Masyarakat 80 %
Pelayanan Gangguan Jiwa Di Puskesmas 15 %
Upaya Kesehatan Mata
Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak 10 %
Penemuan Penderita Mata Katarak 10 %
Penderita Mata Katarak Yang Dioperasi 80 %
Upaya Kesehatan Kerja 80 %
Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya Pengobatan Tradisional
7 Perawatan Perkesmas Untuk Bumil Resti 100 %
Kesehatan Perkesmas Untuk Neonatal Resti 100 %
Masyarakat Perkesmas Untuk Balita Resti 100 %
Perkesmas Untuk Penderita TB Paru 100 %
8 Pelayanan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Promosi (Rumah Tangga Sehat) 65%
Kesehatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Bayi Yang Mendapat ASI Ekslusif) 80%
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Desa Dengan Beryodium Baik) 90%
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Posyandu Purnama) 90%
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Penyuluhan NAPZA Oleh Nakes) 90%

9 Pelayanan Rawat Jalan


Pengobatan Cakupan Rawat Jalan 15%
Pemberi Layanan Medis:
- Dokter Umum 100%
- Dokter Gigi 100%

Pemberi Layanan Medis Tingkat Pustu 50%


Pemberi Layanan Medis Rawat Jalan Dengan 30%
Puskesmas Keliling

Jam Buka Pelayanan 24 jam


Kepuasan Pelanggan 80%
Pelayanan Konseling (Pojok Gizi, Pojok Laktasi,

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 58


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Jenis
No Indikator Target
Pelayanan

Pojok Oralit) 1 unit

Gawat Darurat Tingkat Pertama


Jam Buka 24 jam
Pemberi Pelayanan Gawat Darurat Tingkat 24 jam
Pertama 5 menit
Waktu Tanggap Pelayanan setelah
pasien
Penanganan Rujukan datang
Ketersediaan Sarana, Prasarana, Dan Penunjang
Life Saving 100%
Kematian Pasien < 24 Jam 100%
Kepuasan Pelanggan 0%
80%

2. Proses Yang Berhubungan Dengan Sasaran:


a. Penetapan persyaratan sasaran
Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan pembahasan konsultatif
dengan masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang
menjadi sasaran kegiatan oleh Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana untuk mengetahui dan menanggapi

1) Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan


sasaran kegiatan diperlukan umpan balik dari masyarakat dan
sasaran kegiatan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan-
perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKM
Puskesmas.
2) Umpan balik dapat diperoleh melalui pembahasan atau
pertemuan konsultatif dengan tokoh masyarakat, kelompok
masyarakat atau individu yang merupakan sasaran program
melalui forum-forum yang ada, misalnya badan penyantun
puskesmas, konsil kesehatan masyarakat dan forum-forum
komunikasi yang lain.

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


Penanggung jawab UKM Puskesmas mengidentifikasi dan
menanggapi peluang inovatif perbaikan penyelenggaraan kegiatan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 59


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
 UKM Puskesmas sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan
harapan masyarakat, perubahan regulasi, perkembangan
teknologi, maka dapat dilakukan upaya-upaya inovatif untuk
memperbaiki perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas.

c. Komunikasi dengan sasaran


Puskesmas Pembangunan akan menyampaikan indikator /
sasaran mutu upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang telah
ditetapkan kepada seluruh pelaksana kegiatan agar dapat
melaksanakan setiap kegiatan secara efektif dan efisien serta
monitoring dan evaluasi pencapaian indikator tersebut sebagai
pengukuran kinerja.

Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM) akan


disampaikan kepada lintas sektoral dan masyarakat agar diketahui
dan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Masyarakat dan lintas sektoral berkoordinasi dengan
Puskesmas Pembangunan dalam mewujudkan terlaksananya
kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM).

Puskesmas Pembangunan melakukan konfirmasi dengan


pelanggan / pasien untuk setiap perbedaan dengan persyaratan
layanan dasar dan memberikan informasi kepada semua pihak
yang terkait bila terjadi perubahan persyaratan. Puskesmas
Pembangunan menetapkan dan menerapkan sistem komunikasi
yang efektif dengan pelanggan meliputi :

1. informasi layanan, dalam bentuk brosur, leaflet;


2. penanganan permintaan pelanggan, termasuk permintaan di luar
pelayanan dasar yang ditetapkan;
3. penanganan umpan balik pelanggan, termasuk penanganan
keluhan pelanggan dan pengukuran kepuasan pelanggan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 60


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3. Penyelenggaraan UKM

a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya

Untuk mencapai kinerja yang diharapkan, Kepala Puskesmas


perlu melakukan monitoring dan pengendalian terhadap proses
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Perencanaan, monitoring (dan pengendalian) dan evaluasi
merupakan kegiatan yang berkaitan. Berdasarkan perencanaan
yang telah disusun,serta lokakarya mini Puskesmas, pelaksanaan
kegiatan perlu dimonitor dan dikendalikan agar selalu disiplin
mengikuti rencana yang telah ditetapkan serta keputusan-
keputusan dalam lokakarya mini. Perlu pula dilakukan monitoring
terhadap perubahan lingkungan organisasi yang mungkin dapat
mendasari perlunya dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap
kegiatan yang sedang dilaksanakan (seperti misal pemotongan
anggaran, adanya perubahan pola penyakit akibat terjadinya
wabah, adanya bencana alam, diberlakukannya aturan
perundangan yang baru, dan sebagainya). Hasil monitoring dan
pengendalian harus dikemas dalam bentuk informasi yang jelas,
lengkap dan mudah dipahami bagi semua yang terlibat dalam
kegiatan (pimpinan sampai staf pelaksana/ pendukung) sehingga
dapat dipakai untuk melakukan koreksi (bila diperlukan) atau
penyesuaian kegiatan atau bahkan juga replanning.

Puskesmas Pembangunan melakukan monitoring dan


pengendalian terhadap kegiatan program atau pelayanan
kesehatan yang sedang berjalan, sehingga koreksi (bia ditemukan
penyimpangan) dapat dilaksanakan segera saat itu untuk lebih
dapat menjamin pencapaian tujuan Puskesmas atau tujuan yang
telah disesuaikan. Monitoring dan pengendalian proses
penyelenggaraan upaya dilakukan secara berkesinambungan
selama kegiatan berjalan dan di evaluasi secara periodik untuk
menilai pencapaiannya.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya

Puskesmas Pembangunan memastikan proses penyelenggaraan


upaya sesuai dengan perencanaan dan proses / prosedur yang
telah ditetapkan sesuai tujuan organisasi dan terdokumentasi
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 61
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
serta melakukan validasi proses untuk penerapan prosedur klinis
di setiap unit pelayanan.

Puskesmas Pembangunan menetapkan peraturan untuk validasi


proses yang diterapkan, meliputi : prosedur peninjauan ulang dan
adanya kriteria persetujuan dari proses-proses; persetujuan
peralatan dan kualifikasi pegawai; penggunaan prosedur dan
metode yang dispesifikan; kebutuhan untuk pencatatan dan
pelaporan; serta validasi ulang.

1) Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas


memastikan jadwal kegiatan, petugas pelaksana yang kompeten
untuk melaksanakan, dan proses pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

2) Agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, tujuan, langkah-


langkah kegiatan, dan jadwal kegiatan perlu diinformasikan.

c. Identifikasi dan mampu telusur

1) Masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi


sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait mendapatkan
akses informasi yang jelas tentang kegiatan-kegiatan, tujuan,
tahapan, dan jadwal pelaksanaan kegiatan masyarakat,
kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran perlu
mendapatkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan, tujuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan,
sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan
mereka, dan menjamin pelaksanaan kegiatan tepat sasaran dan
tepat waktu.

2) Lintas program dan lintas sektor terkait juga perlu mendapatkan


informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan,
pentahapan, dan jadwal kegiatan, sehingga dapat memberikan
kontribusi yang optimal dalam pencapaian tujuan UKM
Puskesmas.

d. Hak dan kewajiban sasaran

Puskesmas Pembangunan menetapkan hak dan kewajiban


indikator / sasaran program. Hak indikator / sasaran program,
antara lain :
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 62
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Hak untuk mendapat penjaminan kesehatan yang baik;

Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat;

Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan;

Hak untuk ketersediaaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak;

Mendapat pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur;

Mendapat informasi tentang kesehatan masyarakat;

Mendapatkan pelayanan kesehatan pada bencana sesuai dengan


kemampuan pelayanan;

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan :

Setiap orang berhak atas kesehatannya (Pasal 4);

Setiap orang berhak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang


aman, bermutu dan terjangkau (Pasal 5 ayat 2);

Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses


atas sumber daya di bidang kesehatan (Pasal 5 ayat 1);

Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab


menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya (Pasal 5 ayat 3);

Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi


pencapaian derajat kesehatan (Pasal 6);

Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan


dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun
yang belum diterimanya dari tenaga kesehatan (Pasal 8).

Kewajiban indikator / sasaran atau masyarakat, antara lain :

Kewajiban menjaga kesehatan lingkungan sekitar;

Kewajiban untuk keikutsertaan BPJS;

Harus ikut menjaga kesehatan masing-masing;

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :

Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan,


dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang sesuai
fungsinya (Pasal 9 ayat 1);
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 63
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaksanaannya
meliputi unit kesehatan perorangan, upaya kesehatan masyarakat
dalam pembangunan berwawasan kesehatan (Pasal 9 ayat 2);

Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam


upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, atau
sosial (Pasal 10);

Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk


mewujudkan, mempertahankan, memajukan kesehatan yang
setinggi-tingginya (Pasal 11);

Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat


kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya;

Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan


kesehatan sosial.

E. Pemeliharaan barang milik pelanggan

Puskesmas Pembangunan merawat barang milik pelanggan selama


berada di bawah kendali organisasi atau digunakan oleh
organisasi. Puskesmas Pembangunan harus mengidentifikasi,
memverifikasi, melindungi dan menjaga barang milik pelanggan
yang disediakan untuk digunakan atau digabungkan dalam
produk. Jika ada barang milik pelanggan hilang, rusak ataupun
ditemukan tidak sesuai untuk penggunaannya, hal ini harus
dilaporkan ke pelanggan dan catatannya dipelihara.

F. Manajemen risiko dan keselamatan

Puskesmas Pembangunan dalam melaksanakan pelayanannya


harus senantiasa memperhatikan keselamatan pasien (patient
safety). Upaya keselamatan pasien adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk
mencapai luaran klinis yang optimum

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 64


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
4. Pengukuran, Analisis, Dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
Ada umpan balik dan tindak lanjut terhadap keluhan
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi
sasaran.

Umpan balik yang berupa kepuasan maupun ketidakpuasan


sasaran yang berupa keluhan diperlukan untuk melakukan
perbaikan, baik dalam pengelolaan maupun pelaksanaan
kegiatan agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat/sasaran.

a) Keluhan masyarakat/sasaran dapat diperoleh secara pasif,


yaitu masyarakat/sasaran menyampaikan langsung dengan
kehendak sendiri kepada Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab, atau Pelaksana, ataupun secara aktif dilakukan oleh
Puskesmas.
b) Tata cara untuk memperoleh keluhan masyarakat/sasaran
dapat dilakukan dengan menyediakan media komunikasi
untuk menerima keluhan, misalnya melalui sms, kotak saran,
pertemuan dengan tokoh masyarakat maupun forum-forum
komunikasi dengan masyarakat.
c) Tindak lanjut dilakukan secara rasional sesuai dengan
ketersediaan sumber daya yang ada di Puskesmas.
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
Kinerja UKM Puskesmas dievaluasi dan dianalisis, serta
ditindaklanjuti sebagai bahan untuk perbaikan

Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas


mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran perlu dilakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

a) Evaluasi dilakukan dengan adanya indikator-indikator serta


target-target pencapaian yang jelas.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 65


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
b) Indikator dan target yang harus dicapai ditetapkan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota,
Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan,
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk masing- masing UKM Puskesmas
i. Hasil evaluasi ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan-
perbaikan dalam pengelolaan maupun pelaksanaan
kegiatan.
ii. Indikator dan target yang harus dicapai ditetapkan
berdasarkan pedoman masing- masing UKM Puskesmas.
iii. Evaluasi meliputi pengumpulan, pengolahan, dan analisis
data terhadap indikator kinerja UKM Puskesmas
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
5) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
c. Analisis data
Dalam penyelenggaraan upaya, Puskesmas Pembangunan
menetapkan, mengumpulkan, dan menganalisis ketepatan data
untuk memastikan kelayakan dan keefektifitasan sistem manajem
mutu, untuk :
1. memperlihatkan kesesuaian dan efektivitas penerapan
sistem manajemen mutu;
2. mengevaluasi perlunya melakukan peningkatan
berkesinambungan terhadap efektivitas sistem manajemen
mutu.
Analisis data yang dilaksanakan oleh Puskesmas Pembangunan
terkait dengan : kepuasan pelanggan; kesesuaian persyaratan
pelayanan yang diberikan; karakteristik dan kecenderungan
proses dan pelayanan, termasuk peluang untuk melakukan
tindakan pencegahan; dan kinerja pemasok
d. Peningkatan berkelanjutan
Puskesmas Pembangunan melakukan peningkatan
berkesinambungan terhadap efektivitas penerapan sistem
manajemen mutu dengan meninjau kebijakan mutu, pencapaian
sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan
pencegahan, dan tinjauan manajemen serta memastikan bahwa

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 66


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
tindakan perbaikan diambil dengan menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian
e. Tindakan korektif
Puskesmas Pembangunan mengambil tindakan untuk menghilangkan penyebab dari
ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
Tindakan korektif harus sesuai dengan dampak ketidaksesuaian
yang ditimbulkan.
Puskesmas Pembangunan memastikan tindakan perbaikan
meliputi :
1. identifikasi dan peninjauan ketidaksesuaian yang terjadi
(termasuk keluhan pelanggan);
2. menentukan penyebab ketidaksesuaian;
3. mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk
memastikan ketidaksesuaian tidak terjadi lagi / berulang;
4. menetapkan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan;
5. mencatat tindakan yang dilakukan;
6. meninjau keefektifan hasil tindakan perbaikan yang telah
dilakukan
f. Tindakan preventif
Puskesmas Pembangunan memastikan tindakan pencegahan
diambil dengan menghilangkan penyebab dari potensi
ketidaksesuaian untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan
sesuai dengan efek / akibat yang mungkin ditimbulkannya.
Puskesmas Pembangunan memastikan tindakan pencegahan
meliputi :
1. menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya ;
2. mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah
timbulnya ketidaksesuaian ;
3. menentukan dan menerapkan tindakan yang diperlukan ;
4. mencatat hasil tindakan yang diambil ;
5. meninjau efektifitas tindakan preventif yang diambil.

B. PELAYANAN KLINIS (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan:

1. Pendaftaran dan Rekam Medik

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 67


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Klinik Umum
3. Klinik Gigi
4. Pelayanan Imunisasi
5. Pelayanan Kesehatan Ibu
6. Pelayanan Kesehatan Anak
7. Pelayanan Obat
8. Pelayanan Laboratorium
9. Pelayanan KB
10. Pelayanan Gizi
11. Pelayanan Konseling Remaja
12. Pelayanan Gawat Darurat

Jadwal Pelayanan rawat Jalan UPT Puskesmas Pembangunan


No Jenis Pelayanan Waktu Keterangan

1. Pelayanan umum dan 07.30 – 14.00 WIB Pelayanan


pelayanan tindakan (UGD) One Day Care

2. Pelayanan gigi 07.30 – 14.00 WIB sesuai jadwal


piket dan on
3. Pelayanan MTBS dan 07.30 – 14.00 WIB
call
Tumbuh Kembang

4. Pelayanan KIA-KB 07.30 – 14.00 WIB

5. Pelayanan Konsultasi 07.30 – 14.00 WIB


(Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Lansia)

6. Pelayanan Laboratorium 07.30 – 14.00 WIB

7. Pelayanan Obat 07.30 – 14.00 WIB

8. Pelayanan Persalinan 7.30 – 14.00 WIB

1. Perencanaan Pelayanan Klinis

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer


dimana peran Puskesmas dimaknai sebagai gate keeper atau kontak
pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan
sesuai dengan standard pelayanan medik.Perencanaan upaya
kesehatan perorangan (UKP) di Puskesmas Pembangunan mengacu
pada visi dan misi organisasi, serta dibuat berdasarkan kebutuhan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 68


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
masyarakat, hasil pencapaian kinerja sebelumnya, dan analisis
situasi. Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara
sistematis untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya. Hal ini meliputi : upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan, dan upaya penunjang.

Puskesmas Pembangunan menetapkan indikator / sasaran mutu


sebagai pengukuran kinerja atas pelaksanaan upaya kesehatan
perorangan (UKP). Indikator / sasaran mutu ini akan di monitor dan
evaluasi pencapaiannya untuk memastikan target kegiatan upaya
kesehatan perorangan (UKP) tercapai dan terlaksana dengan baik

UPT Puskesmas Pembangunan menetapkan dan merencanakan agar


realisasi pelayanan konsisten dengan persyaratan-persyaratan dari
Sistem Manajemen Mutu, serta telah didokumentasikan dalam
bentuk yang sesuai dengan metode-metode operasional yang
digunakan oleh puskesmas.

Menetapkan hal-hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses


untuk realisasi pelayanan:
a. Sasaran mutu untuk pelayanan,
b. Kebutuhan menetapkan proses-proses dan dokumentasi serta
memberikan sumber-sumber daya dan fasilitas terhadap
pelayanan,
c. Aktivitas-aktivitas verifikasi dan validasi serta kriteria untuk
pelayanan,
d. Catatan-catatan yang diperlukan agar memberikan kesesuaian
dari proses-proses dan pelayanan yang dihasilkan.

Dokumen terkait
1. Prosedur pengendalian pelayanan rawat jalan
2. Prosedur pengendalian pelayanan penunjang
3. Prosedur pengendalian program

2. Proses Yang Berhubungan Dengan Pelanggan


Puskesmas Pembangunan menetapkan dan memelihara proses
yang terkait dengan pelanggan dengan cara mengidentifikasi
persyaratan pelanggan yang terkait dengan produk, melakukan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 69


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
tinjauan terhadap persyaratan pelayanan dan memastikan bahwa
Puskesmas Pembangunan memiliki kemampuan untuk
memenuhinya, melakukan konfirmasi dengan pelanggan / pasien
untuk setiap perbedaan dengan persyaratan layanan dasar,
memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait bila
terjadi perubahan persyaratan, dan menetapkan serta menerapkan
sistem komunikasi yang efektif dengan pelanggan
a. Penentuan persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan
produk
Kepala Puskesmas memastikan proses yang berhubungan
dengan pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan sesuai
Sistem Manajemen Mutu.
Management Representative mengidentifikasi dan memastikan
persyaratan pelanggan untuk dipenuhi sesuai dengan Sistem
Pelayanan Mutu Puskesmas dan menjamin pemenuhan
persyaratan pelanggan.
Penanggungjawab unit pelayanan terkait melaksanakan
pelayanan sesuai dengan Sasaran Mutu untuk memenuhi
persyaratan pelanggan dan melakukan perbaikan untuk
memenuhi persyaratan pelanggan
Dokumen terkait :
1. Pengendalian pelayanan rawat jalan
2. Pengendalian pelayanan penunjang
3. Pengendalian pelayanan program
4. Informed consent

b. Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan pelayanan

Menetapkan persyaratan pelanggan yang terkait dengan pelayanan,


meliputi :

 Persyaratan Mutu menerima pelayanan dan proses pelayanan.


 Persyaratan lain yang diperlukan untuk pelanggan tertentu.
c. Komunikasi dengan pelanggan

Puskesmas menetapkan dan menerapkan proses komunikasi


yang efektif dengan pelanggan mengenai ;

1) Informasi pelayanan
2) Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan-keluhan pelanggan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 70
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
d. Desain dan pengembangan

Puskesmas sebagai UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Garut


tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan desain dan
pengembangan produk/pelayanan, sehingga persyaratan Sistem
Manajemen Mutu terkait dengan desain dan pengembangan
puskesmas dikecualikan

3. Pembelian/Pengadaan Barang Terkait Dengan Pelayanan Klinis:

a. Proses pembelian

Puskesmas Pembangunan menetapkan, menerapkan dan


memelihara proses pengadaan barang / jasa sesuai dengan
Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 dan Peraturan
Gubernur Provinsi Jawa barat Nomor 130 Tahun 2008 dengan cara
memastikan proses seleksi terhadap pemasok baru sesuai
ketentuan dan prosedur dan memastikan pengadaan barang / jasa
dilaksanakan sesuai prosedur.

Puskesmas Pembangunan mengevaluasi dan memilih pemasok


berdasarkan pada kemampuannya untuk memasok produk sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan. Kriteria untuk pemilihan,
evaluasi dan evaluasi ulang harus ditetapkan. Catatan hasil
evaluasi dan bila ada tindakan yang diperlukan sebagai hasil dari
evaluasi tersebut harus dipelihara

UPT Puskesmas Pembangunan menjamin bahwa setiap barang


yang dibeli sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang
ditetapkan.

Kepala Puskesmas menetapkan prosedur pengadaan barang di


puskesmas

Tim pengadaan dan pengelolaan barang

1) Menerapkan,memelihara dan mengembangkan prosedur


pengadaan barang di semua unit pelayanan.

2) Menentukan pengadaan barang yang sesuai dan memenuhi


kebutuhan yang diperlukan

Koordinator unit pelayanan terkait

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 71


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
 Mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan dibutuhkan di
unit pelayanan masing-masing

UPT Puskesmas Pembangunan dapat memenuhi kebutuhan


barang yang diperlukan oleh pelanggan dalam proses pelayanan.

 Menerangkan kalimat yang dimaksud dengan barang adalah :

 Alat medis
 Alat non medis
 Obat-obatan
 Bahan habis pakai
 Alat tulis kantor
 Menetapkan prosedur pengadaan barang untuk menentukan
kebutuhan barang yang diperlukan dalam proses palayanan.

 Kegiatan pengadaan barang dilakukan oleh seksi pengadaan


dan pengelolaan barang.

 Sebelum pengadaan barang dilaksanakan semua persyaratan


produk harus dibahas secara jelas.

 Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat


sebelum dilaksanakan.

 Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang


lain, maka harus dipastikan adanya kejelasan pengaturan
mengenai keterlibatan/wewenang unit-unit terkait.

 Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang


harus tercatat.

Dokumen terkait :

Prosedur Pengadaan Barang

b. Verifikasi barang yang dibeli

Puskesmas Pembangunan memastikan pengadaan barang / jasa


sesuai dengan kebutuhan unit dan anggaran yang ada dan
memastikan produk yang dibeli sesuai dengan surat pesanan.
Puskesmas Pembangunan menetapkan dan menerapkan inspeksi
atau kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memastikan bahwa
produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 72


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
ditetapkan. Jika Puskesmas Pembangunan bermaksud untuk
melaksanakan verifikasi di tempat pemasok, Puskesmas
Pembangunan akan menyatakan pengaturan verifikasi tersebut
dan metode pelepasan produk di dalam informasi pembelian.

UPT Puskesmas Pembangunan menetapkan dan melaksanakan


aktifitas verifikasi penerimaan untuk menjamin barang atau
material yang dibeli sesuai dengan persyaratannya.

c. Kontrak dengan pihak ketiga.

Penyusunan kontrak pengadaan barang / jasa memperhatikan


ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Penyusunan
dokumen kontrak antara penggguna dan penyedia jasa mengacu
pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen permintaan
usulan dan dokumen lainnya. Puskesmas Pembangunan
melakukan evaluasi terhadap kinerja pemasok sedikitnya sekali
setahun.

4. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis

a. Pengendalian Proses Pelayanan Klinis

UPT Puskesmas Pembangunan menentukan pengendalian


pelayanan dan proses pelayanan ruang lingkup puskesmas
melalui:

1) Ketersediaan informasi dari pelayanan.


2) Menetapkan prosedur kerja (SOP) yang dibutuhkan.
3) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sesuai untuk
proses pelayanan.
4) Menetapkan aktivitas pengukuran dan pemantauan.
b. Validasi proses pelayanan

Menetapkan peraturan untuk validasi proses apabila diterapkan


meliputi:

1) Prosedur peninjauan ulang dan adanya kriteria persetujuan dari


proses-proses.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 73
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2) Persetujuan peralatan dan kualifikasi karyawan.
3) Penggunaan prosedur dan metode yang dispesifikasikan
4) Kebutuhan untuk catatan-catatan
5) Validasi ulang
c. Identifikasi dan ketelusuran

1) Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus


diidentifikasi sehingga mampu ditelusuri

2) Secara garis besar, proses identifikasi melalui proses rekam


medik, buku registrasi, laporan kegiatan, laporan program, dan
sebagainya

d. Hak dan kewajiban pasien

Puskesmas Pembangunan menetapkan hak dan kewajiban pasien


berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran Pasal (52). Hak pasien, yaitu :
a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medis, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3), yaitu
diagnosa dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis
yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan resikonya, resiko
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan;
b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
c. mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
d. menolak tindakan medis;
e. mendapatkan isi rekam medis.

Kewajiban pasien, yaitu ;


a. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
b. mematuhi nasehat dan petunjuk dokter dan dokter gigi;
c. mematuhi ketentusn yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan;

d. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam


medis, dsb)

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 74


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
1) Puskesmas merawat dan menjaga dari kerusakan dan
kehilangan barang milik pelanggan selama berada di bawah
kendali puskesmas atau digunakan dalam proses pemberian
pelayanan kepada pelanggan yang bersangkutan.

2) Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam


pemberian pelayanan (seperti: data rekam medik pasien,
spesimen laboratorium, obat yang dibawa sendiri, alat kesehatan
milik sendiri), maka barang tersebut harus diidentifikasi,
diverifikasi, dilindungi dan dijaga.

3) Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak
sesuai maka hal tersebut harus dilakukan penanganan sesuai
prosedur pengendalian ketidaksesuaian pelayanan.

f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien


Program manajemen risiko mencakup pencegahan kehilangan,
kontrol dan kegiatan peningkatan mutu berkesinambungan.
Puskesmas Pembangunan menerapkan manajemen risiko dan
keselamatan pasien melalui proses : menetapkan lingkup risiko,
identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan tindakan
yang diambil terhadap risiko. Identifikasi risiko dilakukan melalui
hasil audit, keluhan pelanggan, insiden / kejadian. Analisis risiko
diawali dengan analisa tingkat keparahan risiko. Evaluasi risiko
dilakukan untuk menetapkan apakah suatu risiko memerlukan
tindakan atau tidak. Pelaksanaan manajemen risiko dan
keselamatan pasien dilakukan dengan sistem pencatatan
pelaporan serta monitoring dan evaluasi. Kepala Puskesmas
melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-unit layanan di
puskesmas, terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko dan
keselamatan pasien di puskesmas.
Kepala Puskesmas Pembangunan melakukan monitoring secara
berkala dan melakukan evaluasi terhadap program keselamatan
pasien puskesmas yang dilaksanakan oleh tim mutu dan
keselamatan pasien puskesmas setiap 6 bulan sekali. Tim
peningkatan mutu dan keselamatan pasien puskesmas melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan setiap bulannya dan
membuat tindak lanjutnya. Tim mutu dan keselamatan pasien

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 75


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
puskesmas melakukan evaluasi minimal 2 tahun sekali terhadap
penerapan pedoman keselamatan pasien puskesmas, kebijakan,
dan prosedur keselamatan pasien yang dilaksanakan di
Puskesmas Pembangunan.

5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien


a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis
1) Indikator dan Target Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Indikator / sasaran mutu upaya kesehatan perorangan (UKP)
ditetapkan sebagai instrumen untuk menilai kinerja dan
evaluasi efektifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan.
Puskesmas Pembangunan menetapkan indikator / sasaran
mutu upaya kesehatan perorangan (UKP), sebagai berikut ;

Indikator / Sasaran Mutu Upaya Kesehatan Perorangan


JENIS
NO INDIKATOR / SASARAN MUTU STANDAR
PELAYANAN
Status pasien yang melewati masa retensi 0 (nol)
1. Loket
Tidak ada status pasien yang hilang 100%
2. Poli Umum Kelengkapan penulisan status pasien sesuai
100%
SOAP
Kesesuaian antara anamnese, diagnosa, dan
100%
terapi pada status pasien
3. Poli Gigi Input data manual pada hari yang sama tanpa
100%
kesalahan
Semua tindakan penyuntikan harus disertai
100%
inform consent
Tidak ada pasien yang tidak terlayani 100%
Kelengkapan penulisan sttus pasien sesuai
100%
SOAP
4. Poli Anak Terisinya form MTBS / MTBM setiap pasien
100%
yang berobat
Kelengkapan penulisan status pasien sesuai
5. Poli PKPR 100%
SOAP
Pasien Hipertensi diberi tata laksana
6. Poli PTM 100%
hipertensi
Rumah Bersalin Kunjungan ulang 10 hari post partum di RB 100%
7.
(RB) Ketepatan tindakan sesuai dengan partograph 100%
Kesesuaian antara anamnese, diagnosa, dan
100%
8. Siaga 24 Jam terapi pada status pasien
Kelengkapan penulisan status pasien sesuai 100%

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 76


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
SOAP
Tercapainya pemberian OAT pasien TB Paru
9. Poli TB Paru 90%
sampai akhir pengobatan
10. Kamar Obat Kesalahan pemberian obat 0 (nol)
11. Laboratorium Kesalahan pada pengambilan darah vena < 3%
Ketepatan waktu pemberian hasil dari
pengambilan sampel sampai keluar hasil
100%
pemeriksaan sesuai dengan standar waktu
yang telah ditetpkan
12. Gudang Obat yang tidak expired dalam bentuk sediaan
100%
Farmasi tablet
Obat yang tidak expired dalam bentuk sediaan
100%
sirup
13. Kepegawaian Kehadiran pegawai tepat waktu 80%
14. Gudang Alkes Tidak ada barang yang rusak 100%
Tidak ada barang yang kadaluarsa 100%
15. Poli Gizi Ketepatan penghitungan kalori pasien poli gizi
100%
sesuai kasus
Kunjungan pasien poli gizi tercapai target 100%
16. Imunisasi Tidak ada vaksin yang rusak dan kadaluarsa
Kunjungan KIPI kurang dari 5% dari
< 5%
kunjungan imunisasi 100%
17. Pengadaan Tingkat kesalahan dalam administrasi
0 (nol)
pengadaan
18. Pemeliharaan Permintaan perbaikan ditindaklanjuti 1x24
100%
Jam
19. PTRM Perubahan dosis metadon hanya dilakukan
100%
oleh dokter
Semua pasien baru status terisi lengkap 100%
20. Poli KI Pemeriksaan Hb 100% pada kunjungan ibu
100%
hamil yang kedua
21. Poli KB Kunjungan Jadwal suntikan KB 100%
22. Kalibrasi 100% alat di kalibrasi 100%
23. Bendahara Jumlah penerimaan retribusi yang tidak
0 (nol)
Penerimaan sesuai dengan karcis
24. Poli Akupuntur Kesesuaian diagnosis dan terapi 100%
25. Poli Geriatri Kelengkapan penulisan stastus pasien sesuai
100%
SOAP
Kesesuaian antara anamnese, diagnosa, dan
100%
terapi pada status pasien

2) Indikator Dan Target Upaya Kesehatan Penunjang

No Jenis Pelayanan Indikator Target

1 Upaya Farmasi Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Ketersediaan Obat Esensial 90 %
Ketersediaan Obat Generik 100 %
Tata Kelola Obat Sesuai Standar 80 %
Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi 100 %
Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan 5 Mnt
Penulisan Resep Sesuai Formularium 7 Mnt
Tidak Adanya Kejadian Kesalahan 100 %
Pemberian Obat 100 %
Tata Kelola Dokumen Resep 100 %

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 77


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

No Jenis Pelayanan Indikator Target

2 Pemeriksaan Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen


Laboratorium Laboratorium Sederhana :
Spesimen Sputum 30 Mnt
HB Sahli 10 Mnt
Spesimen Faeces Cacing 15 Mnt
Gula Darah Kapiler 5 Mnt
Spesimen Urine 10 Mnt
Cholesterol Darah Kapiler 5 Mnt
Uric Acid Darah Kapiler 5 Mnt
Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas
Medis/Berkompoten 100 %
3 Upaya Pencatatan Tepat Waktu Laporan Tanggal
Dan Pelaporan Laporan Kegiatan KIA & KB 5
Tingkat Laporan Kegiatan Gizi 5
Puskesmas Laporan Kegiatan Imunisasi 5
Laporan Kegiatan P2PM 5
Laporan Kegiatan PROMKES 5
Laporan Kegiatan KESLING 5
Laporan SP2TP 5
Laporan Obat (LPLPO) 5
Laporan Surveilans 5
Laporan LANSIA 5
Laporan Jiwa 5
Laporan PERKESMAS 5
Laporan Gigi/UKGS 5
Laporan UKK 5
Registrasi Pasien Dan Catatan Medik
Lama Waktu Pendaftaran Pasien 5 Mnt
Waktu Pembuatan Dan Penemuan 10 Mnt
Catatan Medik
Lama Waktu Distribusi Catatan Medik 3 Mnt
Ke Poli Pelayanan
Kelengkapan Pengisian Dan Penataan 100 %
Kembali Rekam Medis 24 Jam
Setelah Selesai Pelayanan 100 %
Kelengkapan Informed Consent Setelah
Mendapatkan Informasi Yang Jelas
Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan
Kenyamanan Ruang Tunggu 5 Mnt
Tata Kelola Rekam Medik
80 %
100 %

b. Pengukuran Pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien


Puskesmas Pembangunan mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang keselamatan pasien
rumah sakit yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
puskesmas, Puskesmas Pembangunan menetapkan enam indikator

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 78


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
/ sasaran keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh seluruh
satuan kerja secara terpadu dan terkoordinasi.
Enam indikator / sasaran keselamatan pasien yang ditetapkan di
Puskesmas Pembangunan yaitu : ketepatan identifikasi pasien di
unit laboratorium (ketepatan identifikasi pasien), ketepatan
pelaksanaan verifikasi oleh dokter untuk instruksi dokter per
telepon pada unit rumah bersalin (RB) (peningkatan komunikasi
yang efektif), tidak tersedia obat kadaluarsa di kamar obat
(peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai), ketepatan
lokasi pencabutan gigi di unit pelayanan gigi (kepastian tepat
lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi), tenaga kesehatan
menjalankan enam langkah cuci tangan higienis sebelum
melakukan tindakan di ruang tindakan (pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan), dan tidak ada pasien jatuh di
puskesmas (pengurangan risiko pasien jatuh).

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien


N
Sasaran Keselamatan Pasien Target
o
1 Ketepatan identifikasi pasien di unit laboratorium 100%
2 Ketepatan pelaksanaan verifikasi oleh dokter untuk instruksi
100%
dokter per telepon pada unit rumah bersalin (RB)
0 (nol)
3 Tersedia obat kadaluarsa di kamar obat
kejadian
4 Ketepatan lokasi pencabutan gigi di unit pelayanan gigi 100%
5 Tenaga kesehatan menjalankan enam langkah cuci tangan
100%
higienis sebelum melakukan tindakan di ruang tindakan
0 (nol)
6 Pasien jatuh di puskesmas
kejadian

c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien


Puskesmas Pembangunan menyiapkan format untuk pencatatan
dan pelaporan insiden keselamatan pasien dan melakukan
pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi : kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), kondisi potensial
cedera (KPC), kejadian tidak cedera (KTC), dan kejadian sentinel.
Pelaporan insiden terdiri dari : pelaporan internal, yaitu

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 79


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
mekanisme alur pelaporan keselamatan pasien puskesmas di
internal puskesmas; pelaporan eksternal, yaitu pelaporan dari
puskesmas ke Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat dan Dinas
Kesehatan Jawa barat. Pelaporan eksternal wajib dilakukan oleh
puskesmas.
Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) pasien
melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan dan
membuat laporan kegiatan kepada pimpinan puskesmas. Tim
peningkatan mutu dan keselamatan pasien merekapitulasi laporan
insideng di puskesmas, melakukan kajian dan analisis dari
laporan insiden puskesmas serta melakukan sosialisasi hasil
analisis dan solusi masalah ke Tingkat Dinas Kesehatan
Jabupaten Garutt dan seterusnya, dan membuat laporan tahunan
kegiatan yang telah dilaksanakan ke Tingkat Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut dan diteruskan ke Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat.

d. Analisis Dan Tindak Lanjut


Analisis dilakukan dengan menentukan derajat risiko atau insiden
tersebut untuk menentukan prioritas penanganan dan level
manajemen yang harus bertanggung jawab
untuk mengelola / mengendalikan risiko / insiden tersebut
termasuk dalam kategori warna bands mana. Hal ini akan
menentukan evaluasi dan tata laksana selanjutnya. Untuk risiko /
insiden dengan kategori hijau dan kuning maka evaluasi cukup
dengan investigasi sederhana sedangkan untuk kategori merah
muda dan merah perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam.

e. Penerapan Manajemen Resiko


Puskesmas Pembangunan menetapkan rencana penerapan
keselamatan pasien sebagai penerapan manajemen risiko.
Rencana penerapan keselamatan pasien Puskesmas Pembangunan
sebagai berikut :
1. membuat kebijakan tentang keselamatan pasien
puskesmas baik jangka pendek dan jangka panjang
dengan membuat surat keputusan Kepala Puskesmas;

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 80


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. menunjuk unit / personil / membentuk tim peningkatan
mutu dan keselamatan pasien yang bertanggung jawab
terhadap program keselamatan pasien;
3. Puskesmas menyusun program keselamatan pasien;
4. menyiapkan sarana dan prasarana untuk keselamatan
pasien, seperti :
• Membuat jalur evakuasi;
• Mengganti atau merevisi buku status pasien;
• Menyiapkan formulir untuk laporan insiden;
• Mensosialisasikan standar operasional prosedur
(SOP);
• Melakukan pelatihan untuk teamwork;
5. mensosialisasikan kepada seluruh karyawan / unit kerja;
6. mencanangkan program keselamatan pasien puskesmas;
7. penerapan program 7 langkah keselamatan pasien;
8. menetapkan area prioritas keselamatan pasien di unit
kerja (laboratorium dan pelayanan obat puskesmas).

6. Pengukuran, Analisis, Dan Penyempurnaan


a. Umum
1) Semua unit melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap
kegiatannya.
2) Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum
dilaksanakan
3) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa .
4) Hasil pengukuran/pemantauan/analisa dipakai untuk :
a) Membuktikan kesesuaian pelayanan rawat jalan
b) Memastikan kesesuaian Sistem Manajemen Mutu
c) Melakukan perbaikan secara terus-menerus
5) Metode pemantauan/pengukuran/analisa/perbaikan dipastikan
sesuai dengan tujuan.
6) Bila teknik statistik dipergunakan maka dipastikan mengikuti
kaidah-kaidah yang benar dan termuat dalam prosedur.
Dokumen terkait :
1. Prosedur pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 81


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
a) Persepsi pelanggan dan kepuasan terhadap pelayanan rawat
jalan yang diberikan puskesmas harus dipantau secara
berkala.
b) Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur
kinerja Sistem Manajemen Mutu serta mengetahui apakah
persyaratan pelanggan telah dipenuhi.
c) Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan
informasi yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
Dokumen terkait :
1. Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
2. Prosedur Survei Kepuasan Pelanggan

2) Audit internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan Sistem Manajemen
Mutu diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai
dengan yang telah direncanakan
b) Tim audit dibentuk oleh Manajemen Representatif dan
disahkan oleh Kepala Puskesmas dan dibekali pelatihan yang
cukup sebelum melaksanakan audit.
c) Program audit direncanakan oleh Ketua Tim Audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit
yang akan diaudit
d) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana
dan terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan
independensi.
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang
telah ditetapkan.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit , auditor harus
memperhatikan hasil audit yang terdahulu untuk
mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang
akan digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit
internal.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 82


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti temuan audit pada unitnya.
j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk
mengeliminasi ketidak-sesuaian yang telah ditemukan
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap
tindakan yang telah diambil.
l) Ketua Tim Audit bertanggung jawab dan melapor kepada
Manajemen Representatif.
Dokumen terkait

1. Prosedur audit internal


2. Prosedur tindakan koreksi/pencegahan

3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja


a) Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas Sistem Manajemen Mutu dan
pelayanan/program harus dipastikan keabsahannya.
b) Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah
direncanakan.
c) Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk
memastikan kesesuaian terhadap produk.
Dokumen terkait:
1. Prosedur pelayanan/program
2. Rekam medic

4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan


a) Pemantauan dan pengukuran pelayanan/program puskesmas
dilakukan sesuai prosedur
b) Tujuan pemantauan dan pengukuran pelayanan/program
puskesmas untuk memastikan semua persyaratan
pelayanan /program terpenuhi.
c) Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan
yang telah ditentukan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 83
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
d) Pemantauan dan pengukuran pelayanan/program puskesmas
dilaksanakan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang
tertuang dalam rencana monitoring pelayanan/program yang
dibuat oleh MR
e) Catatan hasil pemantauan dan pengukuran
pelayanan/program puskesmas harus dicatat termasuk
personil yang melaksanakan.

5) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


a) Hasil seluruh pelayanan/program yang tidak sesuai adalah
yang kondisinya berada di luar batas persyaratan yang telah
ditetapkan pada rencana monitoring pelayanan/program
b) Hasil pelayanan/program yang tidak sesuai dikendalikan
serta dicegah agar tidak digunakan dan tidak dikirim ke
proses selanjutnya
c) Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani yang tidak sesuai harus ditetapkan dalam
prosedur .
d) Konsesi adalah kesepakatan untuk memberi persetujuan
terhadap pelayanan/program puskesmas tidak sesuai, di
puskesmas dinamakan persetujuan hasil pelayanan
e) Konsesi hanya boleh dilakukan dalam kondisi sangat khusus
dan setelah mendapat persetujuan, minimal dari yang
mewakili
f) Bila pelayanan puskesmas tidak sesuai tidak dikonsesi maka
harus ditangani secara tuntas dan efektif dengan salah satu
atau beberapa cara berikut ini:
i. Diperbaiki untuk menghilangkan ketidaksesuaian
ii. Mengubah kegunaan
iii. Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan
iv. Diproses ulang
g) Ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
h) Bilamana pelayanan/program puskesmas tidak sesuai
diperbaiki maka harus dilakukan verifikasi ulang.
i) Bilamana Pelayanan/program Puskesmas tidak sesuai telah
terlanjur diterima pelanggan, maka puskesmas harus

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 84


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menangani
akibat /potensi akibatnya.
Dokumen terkait :
Prosedur pengendalian hasil pelayanan tidak sesuai

c. Analisis data
1) Data-data proses atau implementasi Sistem Manajemen Mutu
harus dikelola dengan baik
2) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
3) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Unit/Program,
kegiatannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing
proses/melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga
dapat dilakukan tindakan perbaikan.
4) Prosedur analisa data dibuat oleh MR dan menjadi acuan bagi
semua fungsi lainnya.
5) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian ketidak efektifan dan tindakan-tindakan
perbaikan yang diperlukan.
6) Data dianalisa antara lain untuk memantau :
a) Kepuasan pelanggan
b) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan puskesmas
c) Karakteristik dan kecenderungan proses,pelayanan
puskesmas
d) Kinerja pemasok
e) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
Dokumen terkait
Prosedur analisis data

d. Peningkatan berkelanjutan
1) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan perbaikan
secara terus menerus terhadap efektivitas Sistem Manajemen
Mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 85


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang
dalam Kebijakan Mutu,Sasaran Mutu, Hasil Audit, Analisa Data
Tindakan Koreksi dan Prevensi serta Tinjauan Manajemen.

e. Tindakan korektif
1) Penyebab-penyebab terjadinya ketidaksesuaian dipastikan
dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
2) Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah
mencegah terulangnya masalah yang sama dan untuk
meningkatkan kinerja puskesmas secara keseluruhan.
3) Upaya tindakan koreksi /prevensi dipastikan sesuai dengan
skala dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
4) Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya
efektif, dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang
mencakup:
a) Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
b) Menentukan penyebab-penyebab masalah
c) Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
d) Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
e) Meninjau efektivitas tindakan koreksi
5) Koordinator unit bertanggungjawab memastikan tindakan
koreksi/ prevensi yang telah dilaksanakan efektif
6) Tindakan koreksi/ prevensi harus sesuai dengan dampak dari
masalah
7) Prosedur tindakan koreksi/ prevensi dipastikan dibuat
Dokumen terkait
Prosedur tindakan koreksi dan pencegahan

f. Tindakan preventif
Puskesmas Pembangunan memastikan tindakan pencegahan diambil
dengan menghilangkan penyebab dari potensi ketidaksesuaian untuk
mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan sesuai dengan efek /
akibat yang mungkin ditimbulkannya. Puskesmas Pembangunan
memastikan tindakan pencegahan :
1. menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya ;
2. mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 86


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
timbulnya ketidaksesuaian ;
3. menentukan dan menerapkan tindakan yang diperlukan ;
4. mencatat hasil tindakan yang diambil ;
5. meninjau efektifitas tindakan preventif yang diambil.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 87


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Gambar 3
Diagram Hubungan Antar Proses Bisnis

Proses Perencanaan Mutu


Peraturan dan Undang-undang Pemerintah
Kebijakan dan Sasaran Mutu Puskesmas Pembangunan

Proses Pendukung
Proses Inti UKBM :
DDesa Siaga
PPerencanaan Anggaran PPosyandu
PPosbindu
PPerencanaan Program
SSumber Daya Puskesmas :
KKepegawaian
PPendaftaran Pasien KKeuangan
PPengadaan Barang Puskesmas
UUKM esensial KKalibrasi Alat Ukur

UUKP AAdministrasi dan Manajemen :


KKerjasama dan Kemitraan
UUpaya Kesehatan PPengendalian Dokumen dan Data
PPengendalian Catatan Mutu
Pengembangan PPencatatan dan Pelaporan
SSistem Informasi Manajemen
UUpaya Kesehatan Penunjang Puskesmas

Proses Peningkatan Mutu

Audit Mutu Internal


Tinjauan Manajemen
Tindakan Koreksi dan Pencegahan
Pengukuran Kepuasan dan Umpan Balik
Pelanggan
Penanganan Keluhan Pelanggan
Analisis Data
Peningkatan Berkelanjutan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 88


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
BAB VII
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu, berorientasi pada kepuasan


pelanggan atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu
bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas
pelayanan. Dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas
tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Pedoman ini merupakan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan serta merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Pedoman dapat
diterapkan dengan baik dan benar melaui penerapan Standar
Operasional Prosedur. Mengingat pentingnya pedoman ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Setiap pedoman/panduan harus dilengakapi dengan
peraturan atau keputusan Kepala Puskesmas untuk
pemberlakukan pedoman/panduan.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun
terjadi pergentian pimpinan.
3. Selalu diadakan evaluasi minimal 2-3 tahun sekali.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian ketenagaan sarana dan
pegendalian mutu pelayanan puskesmas, agar puskesmas dapat
menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik,
baik kinerja pelayanan proses pelayanan maupun sumber daya
yang digunakan.
Demikianlah pedoman /manual mutu ini disusun sebagai bahan
bagi FKTP untuk melaksanakan kegiatan di FKTP sesuai standar
demi kesleamatan pasien sebagai pelanggan puskesmas dalam
rangka akreditasi Puskesmas

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 89


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
LAMPIRAN - LAMPIRAN

INDIKATOR DAN TARGET SPM

INDIKATOR
A. INDIKATOR DAN TARGET UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
N Jenis Pelayanan Indikator Target
o

1 Upaya kesehatan a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 96j


Ibu dan Anak b. Cakupan komplikasi kebidanan 65j
serta KB yang ditangani 90j
c. Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang 96j
memiliki kompetensi kebidanan 65j
d. Cakupan pelayanan nifas
e. Cakupan neonatus dengan 90j
komplikasi yang ditangani 85j
f. Cakupan kunjungan bayi 100j
g. Cakupan pelayanan anak balita
h. Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SD dan setingkat

2 Perbaikan Gizi a. Cakupan Pemberian Makanan 100j


masyarakat Pendamping ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga miskin 100j
b. Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan

3 Upaya a. Universal Child Immunization (UCI) 100j


Pemberantasan desa 100j
dan Pencegahan b. Penyelidikan epidemiologi dan
Penyakit Menular penanggulangan kejadian luar >2/100
biasa (KLB) .000
c. Surveilance Acut Flacid Paralysis
(AFP) penduduk <15 tahun 90j
d. Penemuan pasien TB BTA positif 100j
e. Penemuan pasien diare 100j
f. Penemuan penderita pneumonia
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 90
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Balita 100j
g. Penderita DBD yang diterima

4 Upaya Kesehatan a. Raksa 100j


Lingkungan b. Air 100j
c. Kakus/jamban 100j
d. Pengelolaan sampah 90j
e. Sarana pengelolaan air limbah 80j
(SPAL) 90j
f. Target/sasaran cakupan institusi
yang dibina kesehatan lingkungan 90j
g. Target/sasaran cakupan tempat
umum yang dibina kesehatan 90j
lingkungannya
h. Target/ssaran cakupan tempat
pengelolaan makanan yang 100j
memenuhi syarat hygiene sanitasi 25j
i. Sanitasi total berbasis masyarakat
j. Klinik sanitasi

5 Upaya Promosi a. Cakupan sekolah ber-PHBS 40j


Kesehatan b. Cakupan penyuluhan kelompok 96j
dalam gedung 5j
c. Cakupan KIP / K 40j
d. Cakupan Penyuluhan kelompok 80j
luar gedung 65j
e. Cakupan desa siaga aktif
f. Cakupan PHBS tatanan rumah
tangga

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 91


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. INDIKATOR DAN TARGET UPAYA KESEHATAN PERORANGAN,
KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM
No Jenis Pelayanan Indikator Target

1 Pelayanan a. Cakupan rawat jalan 15j


pemeriksaan b. Pemberi pelayanan medis
umum 1) Dokter 80j
2) Dokter Gigi 80j
c. Waktu tunggu pelayanan rawat 15 menit
jalan
d. Waktu tunggu pelayanan 20 menit
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS)

2 Pelayanan a. Ratio penambalan dan 2:1


kesehatan gigi pencabutan gigi
dan mulut b. Lama waktu pelayanan kesehatan
gigi dan mulut ;
1) Perawatan 10 menit
2) Pencabutan 30 menit
3) Scaling 60 menit
4) Curatage 10 menit
5) Pencabutan sulung 10 menit
6) Penambalan permanen 30 menit
7) Pengobatan oral 10 menit

3 Pelayanan KIA-KB a. Pendaftaran 5 menit


yang bersifat UKP b. Pemeriksaan Ante Natal Care 10 menit
(ANC) 15 menit
c. Pemeriksaan Post natal care 10 menit
(PNC)
d. Pemeriksaan Manajemen Terpadu 10 menit
Bayi Muda (MTBM) 10 menit
e. Pelayanan Imunisasi 15 menit
f. Pelayanan KB suntik 30 menit
g. Pelayanan KB Implant 30 menit
h. Pencabutan KB Implant 15 menit
i. Pemasangan KB IUD 10 menit

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 92


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
j. Pencabutan KB IUD
k. Pemeriksaan USG

4 Pelayanan Gawat a. Waktu tanggap pelayanan 5 menit


darurat b. Lama waktu pencarian rekam 10 menit
medis
c. Kelengkapan informed consent 100j
pada tindakan medis yang
dilakukan 75j
d. Kepuasan pasien 0j
e. Kematian pasien <24 jam

5 Pelayanan gizi Waktu tunggu konseling gizi 10 menit


yang bersifat UKP

6 Pelayanan a. Waktu tanggap pelayanan 5 menit


persalinan b. Penanganan rujukan 100j

7 Pelayanan a. Ketersediaan obat sesuai 90j


kefarmasian kebutuhan 80j
b. Ketersediaan obat sesuai fornas 80j
c. Ketersediaan obat generik 80j
d. Tidak adanya obat hilang, rusak 10 menit
dan kadaluarsa 25 menit
e. Waktu tunggu pelayanan obat 100j
jadi
f. Waktu tunggu pelayanan obat 10j
racikan
g. Tidak adanya kejadian kesalahan 10j
pemberian obat 10j
h. Pelayanan Informasi Obat kepada 10j
pasien atau masyarakat umum 100j
i. Pelayanan konseling
j. Ronde / visite pasien
k. Pemantauan terapi obat
l. Tata kelola dokumen resep

8 Pelayanan a. Durasi waktu pemeriksaan


Laboratorium dan spesimen laboratorium
Penunjang sederhana: 5 menit

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 93


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
lainnya 1) Golongan Darah 15 menit
2) Haematologi Rutin 60 menit
3) Haematologi Lengkap 30 menit
4) Kimia Darah 30 mneit
5) Test Narkoba 30 menit
6) Immunologi 5 menit
7) Gula Darah Sewaktu 45 menit
8) Spesimen Sputum 30 menit
9) Urine Rutin 5 menit
10) PP Test 30 menit
11) Feses Rutin 15 menit
b. Pemeriksaan EKG 30
c. Pemeriksaan Radiologi menit

9 Upaya Pencatatan a. Ketepatan waktu laporan ke Tanggal


dan Pelaporan tingkat Dinas Kesehatan 5
Tingkat b. Kelengkapan Laporan ke tingkat
Puskesmas Dinas Kesehatan 100j
c. Registrasi pasien dan catatan
medik
1) Lama pendaftaran pasien 5 menit

URAIAN PELAYANAN STANDAR MINIMAL


A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
a. Cakupan K4 Ibu Hamil (Bumil)

Judul Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Agar terpantau
Definisi Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 adalah cakupan
Operasional ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4
kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 94


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh


pelayanan antenatal sesuai standar, paling sedikit
4 kali di satu wilayah kerta pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja


dalam kurun waktu yang sama

Sumber Data SIMPUS (LB3), kohort ibu dan PWS KIA

Target 100%

Langkah 1. Pengadaan buku KIA (dengan stiker P4K)


Kegiatan 2. Pendataan bumil
3. Pelayanan antenatal sesuai standar
4. Kunjungan rumah bagi yang DO
5. Pembuatan kantong persalinan
6. Pelatihan KIP / K
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS KIA,
analisis manajemen KIA)

Penanggung Penanggung jawab KIA, Bidan Koordinator dan


Jawab Bidan Desa

b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Judul Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas

Tujuan Agar terpantau dan segera teratasi

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu
Definisi wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang
Operasional mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh
tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas

Frekuensi Setiap bulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 95


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Jumlah komplikasi kebidanan di satu wilayah


Numerator tertentu yang mendapat penanganan definitif pada
kurun waktu tertentu

Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu


Denominator wilayah kerja tertentu pdalam kurun waktu yang
sama

Sumber Data SIMPUS dan Laporan Audit Maternal dan Perinatal

Target 100%

1. Deteksi bumil, bilin dan bufas komplikasi


2. Rujukan kasus komplikasi kebidanan
3. Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan
4. Penyediaan pusat pelatihan klinis
Langkah 5. Pelatihan PONED bagi bidan desa dan TIM
Kegiatan Puskesmas
6. Penyediaan peralatan PONED di Puskesmas
7. Pelaksanaan PONED
8. Pencatatan dan pelaporan
9. Pemantauan dan evaluasi

Penanggung
Bidan koordinator KIA, penanggung jawab KIA
Jawab

c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang


memiliki kompetensi
Judul Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas

Tujuan Agar terpantau aman dan selamat

Definisi Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 96


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Operasional kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga


kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah


kerja dalam kurun waktu yang sama

Sumber Data SIMPUS

Target 100%

Langkah 1. Kemitraan Bidan-Dukun


Kegiatan 2. Perencanaan persalinan dan penanganan
komplikasi (P4K)
3. Pelayanan persalinan
4. Penyediaan/penggantian peralatan persalinan
(Bidan Kit)
5. Pelatihan / magang (APN)
6. Supervisi, monitoring dan evaluasi (PWS KIA,
analisis manajemen program KIA)

Penanggung Penanggung Jawab KIA, Bidan Koordinator dan Bidan


Jawab Desa

d. Cakupan pelayanan nifas


Judul Cakupan pelayanan nifas

Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas

Tujuan Agar terpantau

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 97


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Definisi Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan pada ibu
Operasional dan neonatal pada masa 6 jam sampai 42 hari pasca
persalinan sesuai standar

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali


pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam


kurun waktu yang sama

Sumber Data SIMPUS (LB3), Kohort ibi dan PWS KIA

Target 100%

Langkah 1. Pelayanan nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)


Kegiatan 2. Pelayanan KB pasca persalinan
3. Pelatihan / magang klinis kesehatan maternal dan
neonatal
4. Pelayanan rujukan nifas
5. Kunjungan rumah bagi yang DO
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Supervisi, monitoring dan evaluasi (PWS KIA,
analisis manajemen KIA

Penanggung Penaggung jawab KIA, Bidan koordinator dan bidan


Jawab desa

e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditandai


Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas

Tujuan Agar terpantau dan segera teratasi

Definisi Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani


Operasional adalah neonatus dengan komplikasi di atu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 98


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
di seluruh pelayanan kesehatan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani


di satu wilayah kerja di sarana pelayanan kesehatan

Denominator Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan


perkiraan 15 j dari bayi baru lahir di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama di sarana
pelayanan kesehatan

Sumber Data SIMPUS dan laporan pelaksanaan audit maternal dan


neonatal

Target 100%

Langkah 1. Deteksi dini bumil, bulin dan bufas komplikasi


Kegiatan 2. Pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu
dan neonatal sesuai standar
3. Penyediaan sarana, peralatan, laboratorium, obat
esensial yang memadai dan transport
4. Pelatihan manajemen BBLR bagi bidan,
manajemen asfiksia bayi baru lahir, MTBS, PONED
bagi tim Puskesmas
5. Pelaksanaan PONED
6. Pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi
neonatus yang dirujuk
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Pemantauan pasca pelatuhan dan evakuasi
9. Pelaksanaan dan pemantapan AMP
10. Rujukan pasien, tenaga medis dan spesimen

Penanggung Penanggung Jawab KIA, Bidan Koordinator dan Bidan


Jawab Desa

f. Cakupan kunjungan bayi


Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 99
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Judul Cakupan kunjungan bayi

Dimensi Mutu Akses pelayanan kesehatan, efektifitas pelayanan


kesehatan dan kesinambungan

Tujuan 1. Meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan


kesehatan dasar
2. Megetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
sehingga cepat mendapatkan pertolongan,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang


Operasional memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh
dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi
klinis kesehatan paling sedikit 4 kali di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Catatan :
1. Bayi adalah anak yang berumur 29 hari-11 bulan
2. Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan
kunjungan bayi berumur 29 hari-11 bulan di
sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu,
puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit)
maupun dirumah, posyandu, tempat penitipan
anak, panti asuhan dan sebagainya melalui
kunjungan petugas
3. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan
minimal 4 kali yaitu pada umur 29 hari -3 bulan, 1
kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9
bulan dan 1 kali pada umur 9-12 bulan
4. Pelayanan kesehatan meliputi pemberian imunisasi
dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4 dan Campak),
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi (meliputi: konseling ASI
eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI
sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya
bayi sakit sesuai MTBS, pemantauan pertumbuhan
dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6-
11 bulan).
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 100
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan


sesuai standar, paling sedikit 4 kali di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

Denominator Seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam


kurun waktu tertentu

Sumber Data Kohort bayi, Laporan kujungan bayi

Target 100%

Langkah 1. Peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi


Kegiatan meliputi SDIDTK dan MTBS / MTBM MTBS
2. Pemantauan pasca sosialisasi teknis SDIDTK dan
kalakarya MTBS / MTBM
3. Pelayanan kesehatan bayi sesuai standar di
fasilitas kesehatan
4. Pelayanan rujukan
5. Pembahasan audit kematian dan kesakitan bayi
6. Pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak
datang ke fasilitas kesehatan

Penanggung Bidan Koordinator KIA, Koordinator SDIDTK dan


Jawab Koordinator MTBS / MTBM

g. Cakupan pelayanan anak balita


Judul Cakupan pelayanan anak balita

Dimensi Mutu Akses pelayanan kesehatan, efektifitas pelayanan


kesehatan an kesinambungan

Tujuan 1. Meningkatkan akses balita terhadap pelayanan


kesehatan dasar
2. Megetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
sehingga cepat mendapatkan pertolongan,

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 101


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

Definisi Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita


Operasional (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
Catatan :
1. Anak balita adalah anak berumur 12-59 bulan
2. Setiap anak berumur 12-59 bulan memperoleh
pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan,
minimal 8 kali dalam setahun tercatat di kohort
anak balita, buku KIA/KMS atau buku pencatatan
dan pelaporan lainnya
3. Pementauan pertumbuhan dan perkembangan
setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui
pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap
6 bulan) dan tercatat pada kohort anak abalita
atau pencatatan dan pelaporan lainnya.
4. Suplementasi vitamin A dosis tinggi (200.000 IU)
diberikan pada anak umur 12-59 bulan, 2 kali
pertahun ( bulan februari dan agustus)

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh


pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh anak balita (12-59 bulan) di satu


wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu

Sumber Data Kohort balita, Laporan pelayanan anak balita

Target 100%

Langkah 1. Pendataan anak usia 12-59 bulan


Kegiatan 2. Pemantauan pertumbuhan anak usia 12-59 bulan
minimal 8 kali dalam setahun
3. Pemantauan pertkembangan anak usia 12-59

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 102


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
bulan minimal tiap 6 bulan sekali
4. Melakukan intervensi bila dijumpai gangguan
pertumbuhan dan kelainan perkembangan
5. Melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan
setelah dilakukan intervensi
6. Penyediaan Skrining Kit SDIDTK
7. Distribusi vitamin A dosis tinggi (200.000 IU)sesuai
sasaran
8. Penggunaan formulir pendukung pencatatn
pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi

Penanggung Bidan Koordinator KIA, Koordinator SDIDTK dan


Jawab Koordinator MTBS/MTBM

h. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat


Judul Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat

Dimensi Mutu Akses pelayanan kesehatan peserta didik secara


optimal

Tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik


secara optimal
2. Terdeteksinya secara din masalah kesehatan
peserta didik
3. Tertanganinya peserta didik yang bermasalah
dalam kesehatan
4. Tersedianya data atau informasi untuk menilai
perkembangan kesehatan peserta didik

5. Penyusunan program/perencanaan, pelaksanaan,


pemantauan dan evaluasi program UKS

Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan


Operasional setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat
yang diperiksa kesehatannya olehtenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 103


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
penjarinan kesehata di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu

Frekuensi Satu kali dalam satu tahun ajaran siswa kelas 1


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Satu kali dalam satu tahun ajaran siswa kelas 1

Numerator Jumlah murid kelas satu dan setingkat yang


diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau
tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah murid kelas satu SD dan setingkat di satu


wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

Sumber Data 1. Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan


2. Data UPT Pendidikan dan KUA Kecamatan

Target 100%

Langkah 1. Pendataan
Kegiatan 2. Pemeliharaan UKS Kit
3. Pembinaan petugas pelaksana penjaringan, guru
UKS dan dokter kecil

Penanggung Koordinator UKS


Jawab

2. Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga miskin
Judul Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

Dimensi Mutu Efektifitas pelayanan kesehatan dan kesinambungan


pelayanan

Tujuan Memenuhi kebutuhan gizi yang tidak dapat dipenuhi


oleh ASI

Definisi Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada


Operasional anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 104


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah anak usia 6-24 bulan dari Gakin yang


mendapat MP-ASI di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan dari Gakin di


satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

Sumber Data Laporan khusus MP-ASI, LB3-SIMPUS

Target 100%

Langkah 1. Pendataan sasaran


Kegiatan 2. Melaksanakan konseling menyusui
3. Distribusi sampai ke sasaran
4. Mencata pelaporan
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberian
MP-ASI

Penanggung Nutrisionis / Tenaga Pelaksana Gizi


Jawab

b. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan


Judul Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Dimensi Mutu Efektifitas pelayanan kesehatan dan kesinambungan


pelayanan

Tujuan Meningkatkan status gizi balita dan menurunkan


angka kematian anak gizi buruk

Definisi Cakpan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah


Operasional balita gizi buruk yang ditangani disarana elayanan
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 105


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di


sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di


satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

Sumber Data LB-3SIMPUS, W-1 (Laporan Wabah KLB), Laporan


KLB Gizi Buruk Puskesmas

Target 100%

Langkah 1. Surveilans gizi termasuk penemuan kasusu secara


Kegiatan aktif
2. Respon cepat penanganan kasus gizi buruk
3. Penanganan gizi buruk sesuai pedoman
tatalaksana gizi buruk
4. Penyediaan formula 75/100
5. Perawatan khusus gizi buruk di TFC (Therapeutic
Feeding Center)
6. Pemantauan dan kunjungan rumah kasus gizi
buruk pasca rawat (Community Therapeutic
Center)

Penanggung Tim Asuhan Gizi (Dokter, Nutrisionis, Bidan/Perawat)


Jawab

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a. Pelayanan Imunisasi, Universal Child Immunization (UCI) Desa
Judul Universal Child Immunization (UCI) Desa

Dimensi Mutu Perlindungan kesehatan

Tujuan Terlindungnya anak dari PD3I (penyakit yang dapat


dicegah dengan imunisasi) dalam komunitas desa

Definisi Suatu keadaan tercapainya imunisasi dsar lengkap


Operasional pada semua bayi (usia dibawah satu tahun) atau
dimana ≥ 85j dari jumlah bayi yang ada disuatu desa
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap, yang

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 106


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
terdiri dari : BCG, Polio 4, DPT Hib 3 dan campak

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah bayi yang di imunisasi masing-masing


antigen BCG, Polio 4, DPT Hib 3 dan Campak

Denominator Jumlah saasran bayi di suatu desa dalam satu tahun


berjalan

Sumber Data Buku catatan imunisasi

Target 100%

Langkah Pendataan sasaran, menyusun jadwal imunisasi,


Kegiatan persiapan logistik imunisasi, pelayanan imunisasi,
pencatatan, pelaporan dan evaluasi PWS

Penanggung Koordinator imunisasi


Jawab

b. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB


Judul Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB

Dimensi Mutu Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB dan


dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Tujuan Mengetahui gambaran penyebaran KLB dan


mengetahui sumber, cara penanggulangannya
menemukan penderita atau tersangka penderita,
penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan,
perluasan dan menghentikan suatu KLB

Definisi Rangkaian kegiatan berdsarkan cara-cara


Operasional epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB,
mengetahui penyebaran KLB dan mengetahui sumber
dan cara-cara penanggulangannya

Frekuensi Setiap 2 minggu


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap 2 minggu


Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 107
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Numerator Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24


jam periode/kurun waktu yang sama

Denominator Jumlah KLB yang terjadi pada wilayah dsa/kelurahan


pada periode/kurun waktu yang sama

Sumber Data 1. Laporan KLB 24 jam (W1)


2. Laporan hasil penyelidikan dan penaggulangan
KLB
3. Laporan masyarakat dan media massa

Target 100%

Langkah 1. Pengumpulan data


Kegiatan 2. Penyajian dan analisis data
3. Diseminasi
4. Pencegahan dan penaggulangan KLB
5. Monitoring dan evaluasi
6. Pelatihan

Penanggung Koordinator Surveilans epidemiologi dan


Jawab penanggulangan KLB

c. Surveilans Acut Flacid Paralysis (AFP)


Judul Pelaksanaan Surveilans Acut Flacid Paralysis (AFP)

Dimensi Mutu Pencarian kasus

Tujuan Menemukan penderita atau tersangka penderita,


penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan,
perluasan dan menghentikan suatu AFP

Definisi Jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 108


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Operasional 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun disuatu
wilayah kerja tertentu

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap 1 bulan

Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15


tahun disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun disuatu wilayah kerja


pada kurun waktu tertentu

Sumber Data 1. Laporan W2


2. Laporan PF1
3. Laporan masyarakat dan media massa

Target ≥ 2/100.000 penduduk dibawah 15 tahun

SDM 1. Dokter
2. Perawat
3. Tenaga epidemiologi kesehatan

Langkah 1. Sosialisasi
Kegiatan 2. Pencarian kasus
3. Pengambilan spesimen

Penanggung Koordinator surveilans epidemiologi dan


Jawab penanggulangan KLB

d. Penemuan TB Paru BTA +


Judul Penemuan TB Paru BTA +

Dimensi Mutu Efektifitas pelayanan kesehatan

Tujuan Penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak


sewaktu pagi dan sewaktu sore SPS dan diobati unit
pelayanan kesehatan dalam suatu wilayah kerja pada
waktu tertentu

Definisi Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau


Operasional case detection rate adalah presentasi jumlah
penderita baru TB BTA positif yang ditemukan
dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 109


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam satu
tahun

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah pasien TB BTA + yang ditemukan dan diobati


di satu wilayah dalam satu tahun

Denominator Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam


suatu wilayah dalam satu tahun

Sumber Data 1. Pelaporan TB 07


2. TB 08
3. TB 11

Target 100%

Langkah Tatalaksana TB baru, pemeriksaan sputum,


Kegiatan pelatihan, penyuluhan, pencatatan pelaporan dan
monitoring serta evaluasi

Penanggung Programer TB
Jawab

e. Cakupan penemuan penderita diare


Judul Penemuan penderita diare

Dimensi Mutu Akses atau jangkauan kesehatan

Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita diare ke semua


sarana pelayanan kesehatan dalam kurun waktu satu
tahun

Definisi Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita


Operasional diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan
dan kader di suatu wilayah tertentu dalam kurun
waktu satu tahun

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap 1 bulan


Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 110
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Numerator Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di


sarana kesehatan dan kader suatu wilayah tertentu
dalam waktu satu tahun

Denominator Jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah


tertentu dlam waktu yang sama

Sumber Data Catatan kader, register penderita, LB 1, laoran


bulanan dan klinik

Target 100%

Langkah Tatalaksana kasus penyediaan formulir RR,


Kegiatan pengumpulan, pengolahan data dan analisi data,
pelatihan petugas, promosi/penyuluhan, jejaring
kerja dan kemitraan, pertemuan evaluasi

Penanggung Programer diare


Jawab

f. Penemuan penderita Pneumonia Balita


Judul Penemuan penderita Pneumonia Balita

Dimensi Mutu Akses dan jangkauan kesehatan

Tujuan Mengetahuinkasus pneumonia balita sesuai program

Definisi Presentasi balita dengan pneumonia yang ditemukan


Operasional dan diberikan tatalkasana sesuai standar disarana
kesehatan disuatu wilayah dalam waktu satu tahun

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di


satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun

Denominator Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita disuatu


wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

Sumber Data Kartu penderita / register harian, laporan bulanan


Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 111
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Puskesmas. Kartu penderita/register pasien fasilitas
swasta/medical record rumah sakit swasta

Target 100%

Langkah Pelyanan penderita, penyediaan alat (peralatan ISPA),


Kegiatan pelatihan petugas, penyuluhan ke masyarakat,
pengolahan dan analisis data, monitoring/supervise
ke sarana kesehatan, pertemuan evaluasi, pencatatan
dan pelaporan

Penanggung Koordinator P2M


Jawab

g. Penderita DBD yang ditangani


Judul Penderia DBD yang ditangani

Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan

Tujuan Memberikan pelayanan sedini mungkin terhadap


kasus DBD

Definisi Presentase DBD yang ditangani sesuai standar, di


Operasional satu wilayah dalam satu tahun dibandingkan dengan
jumlah penderita DBD yang
ditemukan/dilaporkandalam kurun waktu satu
tahun yang sama

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani di satu


wilayah kerja dalam kurun satu tahun

Denominator Jumlah perkiraan penderita DBD di satu wilayah


kerja dalam kurun waktu yang sama

Sumber Data SIMPUS, SIRS, KDRS dan KD-DBD

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 112


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Target 100%

Langkah Penegakan diagnosis, pengobatan dan rujukan


Kegiatan penderita di tingkat puskesmas dan RS, pelatihan
SDM, penanggulangan kasus oleh puskesmas,
penyelidikan epidemiologi, pencatatan dan pelaporan,
monitoring dan evaluasi

Penanggung Programer DBD


Jawab

4. Upaya Kesehatan Lingkungan


a. RAKSA
Judul Rumah Sehat

Dimensi Mutu Kualitas rumah sehat sesuai standar Permenkes / UU


Kesehatan

Tujuan Diketahui rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Definisi Rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air


Operasional minum, akses jamban sehat, lantai dan pencahayaan
(Kepmenkes Nomor 829/menkes/SK/VII/1999
tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan ; dan
Permenkes Nomor 1077/Per/V/Menkes/2011 tentang
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah)
yang dihitung kumulatif

Frekuensi Tiga bulan sekali


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setahun sekali

Numerator Jumlah rumah sehat yang ada pada wilayah kerja


pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah rumah sehat yang di suvey/didata/diinspeksi


sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 113


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Sumber Data Dari hasil survey atau laporan puskesmas

Target 100%

Langkah Penentuan titik rumah sehat yang di survey pada


Kegiatan kunjungan rumah, pengkajian, analisa dan tindak
lanjut

Penanggung Petugas sanitarian


Jawab

b. Air
Judul Air

Dimensi Mutu Kualitas sanitasi dasar dipemukiman

Tujuan Diketahuinya kualitas sanitasi dasar

Definisi Air minum yang terlindung meliputi air ledeng


Operasional (keran), keran umum, hydrant umum, terminal
umum, penampungan air hujan (PAH) atau mata air
dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur
pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari
pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan,
air daari penjual keliling, air yang dijual melalui
tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung

Frekuensi Tiga bulan sekali


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setahun sekali

Numerator Jumlah sarana air yang ada pada wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah sarana air yang di survey/didata/diinspeksi


sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama

Sumber Data Dari hasil survey atau laporan puskesmas

Target 100%

Langkah Penentuan titik sarana air yang disurvey pada

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 114


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Kegiatan kunjungan sarana air bersih, pengkajian, analisa dan
tindak lanjut serta pemeriksaan laboratorium
kualitas air

Penanggung Petugas sanitarian


Jawab

c. Kakus / Jamban
Judul Kakus / jamban

Dimensi Mutu Kualitas sanitasi dasar dipemukiman

Tujuan Diketahuinya kualitas sanitasi dasar di


lingkungan pemukiman

Definisi Operasional Fasilitas pembuangan tinja (jamban) yang


digunakan sendiri atau bersama, yang efektif
untuk memutus mata rantai penularan penyakit
sesuai Kepmenkes No.
852/Menkes/KS/IX/2008, dilengkapi dengan
tanka septik (septic tank)/Sistem pengolahan Air
Limbah (SPAL), dengan kloset leher angsa yang
tertutup dan pembuangan akhir tidak
mencemari sumber air/tanah

Frekuensi Tiga bulan sekali


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setahun sekali

Numerator Jumlah jamban sehat yang ada pada wilayah


kerja pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah jamban sehat yang di


suvey/didata/diinspeksi sanitasi di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

Sumber Data Dari hasil survey atau laporan puskesmas

Target 100%

Langkah Kegiatan Penentuan titik jamban sehat yang di survey


pada kunjungan rumah, pengkajian, analisa dan
tindak lanjut

Penanggung Jawab Petugas sanitarian

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 115


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

d. Pengolahan Sampah
Judul Pengolahan Sampah

Dimensi Mutu Kualitas sanitasi dasar dipemukiman

Tujuan Diketahuinya kualitas sanitasi dasar di lingkungan


pemukiman

Definisi Pengolahan sampah adalah suatu upaya mengelola


Operasional sampah baik organik maupun non organik yang
berasal dari sampah domestik atau non domestik
untuk dikelola lebih lanjut

Frekuensi Tiga bulan sekali


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setahun sekali

Numerator Jumlah Tempat Pembuangan Sampah Sementara


(TPS) yang ada pada wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jumlah TPS sehat yang di suvey/didata/diinspeksi


sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Sumber Data Dari hasil survey atau laporan puskesmas

Target 100%

Langkah Penentuan titik TPS yang di survey pada kunjungan


Kegiatan rumah, pengkajian, analisa dan tindak lanjut

Penanggung Petugas sanitarian


Jawab

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 116


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

e. Sarana Pengolahan Air Limbah (SPAL)


Judul Saran Pengolahan Air Limbah (SPAL)

Dimensi Mutu Kualitas sanitasi dasar dipemukiman

Tujuan Diketahuinya kualitas sanitasi dasar di lingkungan


pemukiman

Definisi SPAL adalah suatu kontruksi tempat penampungan


Operasional limbah domestik yang diolah supaya tidak mencemari
lingkungan atau tidak terjadi pencemaran air baku
dan tanah

Frekuensi Tiga bulan sekali


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setahun sekali

Numerator Jumlah SPAL yang ada pada wilayah kerja pada


kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah SPAL sehat yang di suvey/didata/diinspeksi


sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Sumber Data Dari hasil survey atau laporan puskesmas

Target 100%

Langkah Penentuan titik SPAL yang di survey pada kunjungan


Kegiatan rumah, pengkajian, analisa dan tindak lanjut

Penanggung Petugas sanitarian


Jawab

f. Target / sasaran cakupan tempat umum yang dibina


Judul Cakupan tempat umum yang dibina kesehatan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 117


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
lingkungan

Dimensi Mutu Kualitas sanitasi dasar dipemukiman

Tujuan Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan


ditempat-tempat umum

Definisi Operasional Tempat-tempat umum yang dibina adalah


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
(praktik bidan, dokter, klinik dan Puskesmas
beserta jaringannya)

Frekuensi Satu tahun sekali


Pengumpulan Data

Periode Analisa Satu tahun sekali

Numerator Jumlah tempat-tempat umum yang telah


mendapatkan pembinaan kesehatan lingkungan
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh tempat-tempat umum yang ada


di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama

Sumber Data Hasil pembinaan inspeksi tempat-tempat umum

Target 100%

Langkah Kegiatan Penentuan tempat-tempat umum yang akan


dibina, pembinaan kesehatan lingkungan tempat-
tempat umum, analisa dan tindak lanjut

Penanggung Jawab Petugas sanitarian

g. Target/sasaran cakupan institusi yang dibina kesehatan


lingkungan
Judul Cakupan institusi yang dibina kesehatan lingkungan

Dimensi Mutu Kualitas

Tujuan Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan di

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 118


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Sekolah Dasar/Sederajat

Definisi institusi yang dibina adalah institusi pendidikan


Operasional sekolah dasar/sederajat di wilayah kerja dengan
sasaran pengawasan : bangunan, kantn/warung
sekolah atau makanan jajanan anak sekolah dan
fasilitas sanitasi sekolah

Frekuensi Satu tahun sekali


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setahun sekali

Numerator Jumlah sekolah dasar/sederajat yang telah


mendapatkan pembinaan kesehatan lingkungan
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh sekolah yang ada di satu wilayah


kerja pada kurun waktu yang sama

Sumber Data Hasil pembinaan inspeksi sanitasi sekolah

Target 100%

Langkah Penentuan sekolah yang akan dibina, pembinaan


Kegiatan kesehatan lingkungan tempat-tempat umum, analisa
dan tindak lanjut

Penanggung Petugas sanitarian


Jawab

h. Target / sasaran cakupan tempat pengelolaan makanan yang


memenuhi syarat hygiene sanitasi
Judul Cakupan tempat pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat

Dimensi Mutu Kualitas

Tujuan Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan


ditempat pengelolaan makanan

Definisi Tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat


Operasional adalah tempat pengelolaan makanan yang telah

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 119


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
memenuhi standar dan persyaratan teknis yang
meliputi rumah makan/resto, jasa boga dan depot air
minum di wilayah kerja

Frekuensi Satu tahun sekali


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Satu tahun sekali

Numerator Jumlah tempat pengelolaan makanan yang telah


diperiksa disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jumlah seluruh tempat pengelolaan yang diperikasa


di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

Sumber Data Hasil pembinaan inspeksi tempat pengelolaan


makanan

Target 100%

Langkah Penentuan tempat pengelolaan makanan yang


Kegiatan diperiksa, inspeksi sanitasi TPM dan rencana tindak
lanjut

Penanggung Sanitarian Puskesmas


Jawab

Cakupan Penyuluhan Kelompok Dalam Gedung


Judul Cakupan penyuluhan kelompok dalam gedung

Dimensi Mutu Perilaku sehat

Tujuan Tergambarkannya kemampuan puskesmas dalam


mempromosikan dan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat

Definisi Cakupan penyuluhan kelompok dalam gedung


Operasional adalah jumlah penyuluhan pada kelompok
masyarakat/kelompok sasaran yang datang ke
puskesmas dan jaringannya dengan jumlah 5-30
orang

Frekuensi Setiap bulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 120


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah penyuluhan kelompok didalam gedung


puskesmas dan jaringannya

Denominator 96 kali pertahun

Sumber Data SIMPUS dan laporan promkes bulanan

Target 100 %

Langkah Analisa masalah kesehatan, prioritas masalah


Kegiatan kesehatan, membuat kerangka acuan
penyuluhandan pelaksanaan kegiatan

Penanggung Petugas Promkes


Jawab

Cakupan KIP/K
Judul Cakupan KIP/K

Dimensi Mutu Perilaku sehat

Tujuan Tergambarkannya kemampuan puskesmas dalam


mempromosikan dan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat

Definisi Cakupan penyuluhan kelompok di luar gedung


Operasional adalah jumlah penyuluhan pada kelompok
masyarakat/kelompok sasaran yang dilakukan
diluar gedung puskesmas dan jaringannya dengan
jumlah 5-30 orang

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 121


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Numerator Jumlah penyuluhan kelompok diluar gedung


puskesmas dan jaringannya

Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja

Sumber Data SIMPUS dan laporan promkes bulanan

Target 100 %

Langkah Analisa masalah kesehatan, prioritas masalah


Kegiatan kesehatan, membuat kerangka acuan
penyuluhandan pelaksanaan kegiatan

Penanggung Petugas Promkes


Jawab

B. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
a. Cakupan Rawat Jalan
Judul Cakupan Rawat Jalan

Dimensi Mutu Kuantitas Layanan

Tujuan Mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan


kesehatan tingkat pertama

Definisi Cakupan Kunjungan Rawat Jalan adalah persentase


Operasional kunjungan baru rawat jalan puskesmas yang berasal
dari dalam wilayah kerja puskesmas dan
jaringannya ( Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling ) dalam kurun waktu tertentu

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Kunjungan baru pasien rawat jalan puskesmas dan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 122


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
jaringannya yang berasal dari dalam wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas


dalam kurun waktu satu tahun

Sumber Data Register rawat jalan dan kartu rekam medik pasien,
SIMPUS, laporan kunjungan

Target 15 %

Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehatan


Kegiatan

Pennggung Penanggung jawab UKP


Jawab

b. Pemberian Pelayanan Medis Rawat Jalan Tingkat Puskesmas


Judul Pemberian pelayanan Medis Rawat Jalan tingkat
puskesmas

Dimensi Mutu Kompotensi

Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan oleh tenaga


dokter dan dokter gigi

Definisi Operasional Pemberi pelayanan Medis Rawat Jalan tingkat


puskesmas adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga medis ( dokter umum dan dokter gigi )
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
dasar

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang


diberikan oleh tenaga medis di tingkat
puskesmas pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di


tingkat puskesmas pada kurun waktu yang

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 123


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
sama

Sumber Data SIMPUS, laporan kunjungan

Target Dokter Umum : 80j


Dokter Gigi : 80j

Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal


tugas, monitoring dan evaluasi

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP

c. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan dan MTBS


Judul Waktu Tunggu Di Rawat Jalan dan MTBS

Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan

Tujuan Mengetahui lama waktu tunggu di ruangan


tunggu sampai mendapat pelayanan

Definisi Operasional Waktu tunngu dirawat jalan adalah waktu yang


diperlukan oleh pasien mulai dari adanya catatan
medik di unit pelayanan sampai dengan
pemanggilan mendapatkan pelayanan rawat jalan
dan pelayanan MTBS

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah waktu yang dibutuhkan mulai dari


adanya catatan medik di unit pelayanan sampai
pemanggilan untuk dilayani

Denominator Jumlah seluruh pasien yang berobat


mendapatkan rescatatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan

Sumber Data Kartu Antrian, dan SIMPUS

Target 5 menit

Langkah Kegiatan Sosialisasi peningkatan motivasi pelayanan dan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 124


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
sampling survei

Penanggung jawab Koordinator SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu


Pengumpulan Data

2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


a. Penambalan dan Pencabutan Gigi
Judul Penambalan dan Pencabutan Gigi

Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan

Tujuan Mengetahui kualitas pengobatan rawat jalan gigi

Definisi Operasional Perbandingan antara tindakan dan penambalan


dan pencabutan gigi pasien

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah Tindakan Penambalan

Denominator Jumlah Tindakan Pencabutan

Sumber Data Register Rawat Jalan dan Kartu Rekam Medik

Target 2:1

Langkah Kegiatan Sosialisasi peningkatan motivasi pelayanan

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP


Pengumpulan Data

b. Waktu Pelayanan Gigi


Judul Waktu Pelayanan Gigi

Dimensi Mutu Kompetensi, Kualitas dan Keselamatan

Tujuan Memberikan kepastian rentang waktu


pelayanan gigi

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 125


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan gigi adalah waktu
yang diperlukan dari mulai anamnesa,
pemeriksaan, tindakan sampai dengan
penyerahan resep kepada pasien

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah waktu pelayanan gigi

Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan

Sumber Data Kartu antrian, Kartu rekam medik

Target 1. Perawatan : 10 menit


2. Pencabutan : 30 menit
3. Scaling : 60 menit
4. Curatage : 10 menit
5. Pencabutan sulung : 10 menit
6. Penambalan permanen : 30 menit
7. Pengobatan oral : 10 menit

Langkah Kegiatan Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep,


pelayanan, sampling survey, monitoring dan
evaluasi

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP


Pengumpulan Data

3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP


Judul Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

Dimensi Mutu Kompetensi, Kualitas dan Keselamatan

Tujuan Memberikan kepastian rentang waktu


pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan KIA-KB adalah waktu


yang diperlukan dari mulai anamnesa,
pemeriksaan, tindakan sampai dengan
penyerahan resep kepada pasien

Frekuensi Setiap bulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 126


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah waktu pelayanan KIA-KB

Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan


KIA-KB

Sumber Data Kartu antrian, Kartu rekam medik

Target 1. pendaftaran : 5 menit


2. Pemeriksaan Ante Natal Care :10 menit
3. Pemeriksaan Post Natal Care : 15 menit
4. Pemeriksaan Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM) : 10 menit
5. Pelayanan Imunisasi : 10 menit
6. Pelayanan KB Suntik : 15 menit
7. Pemasangan KB Implant : 15 menit
8. Pencabutan KB Implant : 30 menit
9. Pemasangan KB IUD : 30 menit
10. Pencabutan KB IUD : 15 menit
11. Pemeriksaan USG : 10 menit

Langkah Kegiatan Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep,


pelayanan, sampling survey, monitoring dan
evaluasi

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP


Pengumpulan Data

4/6.a. Waktu Tanggap Pelayanan UGD dan Persalinan


Judul Waktu Tanggap Pelayanan UGD dan Persalinan

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas

Tujuan Agar teselenggaranya pelayanan yang cepat,


tanggap, responsiv sehingga mampu
menyelamatkan pasien

Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan adalah ketanggapan


waktu sejenak pasien itu datang sampai
mendapatkan penanganan sesuai dengan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 127


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
standar kegawatan darurat dan pelayanan
kebidanan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak


kedatangan semua pasien yang disampling
secara acak sampai dengan mendapatkan
pelayanan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling


(n=25/pelayanan)

Sumber Data Data samling pasien UGD dan PONED

Target 5 menit terlayani setelah pasien dating

Langkah Kegiatan Pembentukan tim jaga, pengaturan jadwal


tugas, melengkapi sarana dan prasarana

Penanggung jawab Penanggung Jawab UKP


Pengumpulan Data

b. kematian pasien < 24 jam di UGD


Judul kematian pasien < 24 jam di UGD

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas

Tujuan Agar teselenggaranya pelayanan yang kopeten,


cepat, tanggap, responsiv sehingga mampu
menyelamatkan pasien

Definisi Operasional Kematian pasien <24 jam adalah kematian


pasien di UGD sejak periode datang sampai
mendapat penanganan yang komprehensif < 24
jam dalam kurun waktu tertentu

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah kumulatif pasien yang meninggal < 24

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 128


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
jam di UGD sejak periode datang pada kurun
waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh pasien yang di tangani di UGD


pada kurun waktu yang sama

Sumber Data SIMPUS, SP2TP

Target 0j

Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan


sarana dan prasarana

Penanggung jawab Kepala UGD


Pengumpulan Data

4. Waktu Tunggu di Konseling Gizi


Judul Waktu Tunggu di Konseling Gizi

Dimensi Mutu Kualitas

Tujuan Mengetahui waktu lama tunggu di ruang


tunggu sampai mendapat pelayanan konseling
gizi

Definisi Operasional Waktu tunggu konseling gizi adalah waktu yang


diperlukan oleh pasien mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan
pemanggilan mendapatkan pelayanan konseling
di klinik gizi

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah waktu yang dibutuhkan mulai dari


adanya catatan medik di unit pelayanan sampai
pemanggilan untuk dilayani

Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya


sudah terdistribusi di unit pelayanan

Sumber Data Kartu Antrian dan SIMPUS

Target 10 menit

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 129


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan dan
sampling survei

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

6.b/7c. Penanganan Rujukan Persalinan dan Oneday care


Judul 6.b./7c.Penanganan Rujukan Persalinan dan
Oneday care

Dimensi Mutu Kompetensi, keselamatan dan efektifitas

Tujuan Terselenggaranya mekanisme rujukan yang


cepat, tanggap dan responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien

Definisi Operasional Penanganan rujukan adalah tindakan dalam


memutuskan rujukan bagi pasien karena
diagnosa dan indikasi tidak mampu ditangani di
pelayanan tingkat I puskesmas yang
selanjutnya di rujuk ke pelayanan tingkat II
( Rumah Sakit )

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah kumulatif pasien yang karena diagnosa


dan indikasi di rujuk ke fasilitas Rumah Sakit
pada kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di


puskesmas pada kurun waktu yang sama

Sumber Data SIMPUS, laporan Rawat Inap dan SP2TP

Target 100j

Langkah Kegiatan Peningkatan Kompotensi SDM, penyediaan


sarana dan prasarana

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 130


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

7.a. Bed Occupancy Rate ( BOR )


Judul Bed Occupancy Rate ( BOR )

Dimensi Mutu Kuantitas layanan

Tujuan Mengetahui kuantitas layanan rawat inap yang


telah diberikan

Definisi Operasional Bed Occupancy Rate ( BOR ) adalah persentase


pemakaian tempat tidur pada satuan waktu
tertentu. Indikator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah hari perawatan

Denominator Jumlah tempat tidur X 30

Sumber Data Register Rawat Inap

Target 80j

Langkah Kegiatan Validasi data rawat inap

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

7.b. Rata-Rata Hari Rawat


Judul Rata-Rata Hari Rawat

Dimensi Mutu Kualitas layanan

Tujuan Mengetahui kualitas dan efisiensi layanan


rawat inap yang telah diberikan

Definisi Operasional Rata-rata hri rawat adalah rata-rata lama


seorang pasien dirawat

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 131


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Numerator Jumlah rawat jalan

Denominator Jumlah pasien keluar ( hidup dan mati )

Sumber Data Register Rawat Inap

Target 100j

Langkah Kegiatan Validasi data rawat inap

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

7.c. Visite dokter perhari


Judul Visite dokter perhari

Dimensi Mutu Kualitas layanan

Tujuan Mengetahui tingkat kualitas layanan rawat inap


yang telah diberikan

Definisi Operasional Visite dokter per hari adalah Frekuensi tenaga


medis untuk memeriksa pasien selama dalam
perawatan rawat inap dalam periode harian

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah Frekuensi kunjungan

Denominator Jumlah hari pada periode tertentu

Sumber Data Register Rawat Inap, Rekam Medis Rawat Inap

Target 1 kali

Langkah Kegiatan Validasi data rawat inap

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

7.d. Kejadian Pulang Paksa


Judul Kejadian Pulang Paksa

Dimensi Mutu Kualitas layanan

Tujuan Mengetahui tingkat kualitas layanan rawat inap

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 132


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
yang telah diberikan

Definisi Operasional Kejadian pulang paksa adalah Frekuensi atas


kondisi dimana pasien meminta pulang dari
pelayanan rawat inap tanpa indikasi medis

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Frekuensi kejadian pulang paksa

Denominator Jumlah pasien keluar ( hidup dan mati ) dalam


periode 1 bulan

Sumber Data Register Rawat Inap

Target < 5j

Langkah Kegiatan Validasi data rawat inap

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

8. Pelayanan Kefarmasian
a. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan
Judul Ketersedian Obat Sesuai Kebutuhan

Dimensi Mutu Kompotensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan Terpenuhinya jumlah dan jenis obat pelayanan


kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan

Definisi Operasional Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah


ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar di
Apotek Puskesmas

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk


pelayanan kesehatan dasar yang di apotek pada
kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 133


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
pelayanan kesehatan dasar di puskesmas pada
kuru waktu yang sama

Sumber Data LPLPO

Target 90j

Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan


obat, monitoring dan evaluasi

Penanggung jawab Koordinator Farmasi ( Apotek )


Pengumpulan Data

b. Ketersediaan Obat Sesuai Fornas


Judul Ketersediaan Obat Sesuai Fornas

Dimensi Mutu Kompotensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan Tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar


sesuai dengan daftar Formularium Nasional

Definisi Operasional Ketersediaan obat sesuai fornas adalah


ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar di
Apotek Puskesmas yang terdapat dalam
Formularium Nasional

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah jenis obat yang tersedia untuk


pelayanan kesehatan dasar yang di apotek
sesuai dengan Formularium Nasional

Denominator Jumlah jenis obat yang tersedia di puskesmas


pada kurun waktu yang sama

Sumber Data LPPO

Target 90j

Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan


obat, monitoring dan evaluasi

Penanggung jawab Koordinator Farmasi ( Apotek )


Pengumpulan Data

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 134


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

c. Ketersediaan Obat Generik


Judul Ketersediaan Obat Generik

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan Tersedianya obat generic untuk pelayanan


kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan

Definisi Operasional Ketesediaan obat generik adalah ketersediaan


obat generik yang digunakan pada pelayanan
kesehatan dasar di Apotek Puskesmas

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah jenis obat generik yang tersedia untuk


pelayanan keehatan dasar yang di Apotek

Denominator Jumlah jenis obat yang tersedia di puskesmas


pada kurun waktu yang sama

Sumber Data LPPO

Target 90 j

Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan


obat, monitoring dan evaluasi

Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 135


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
d. Tidak adanya obat hilang, rusak dan kadaluarsa
Judul Tidak adanya obat hilang, rusak dan
kadaluarsa

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan Mengurangi jumlah obat hilang, rusak dan


kadaluarsa pada proses penyimpanan

Definisi Operasional Tidak adanya obat hilang, rusak dan


kadaluarsa pada proses pengelolaan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah dan jenis obat yang hilang, rusak dan


kadaluarsa

Denominator Jumlah dan jenis obat yang tersedia di


puskesmas pada kurun waktu yang sama

Sumber Data LPPO, daftar obat rusak dan kadaluarsa

Target 90 j

Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan


obat, monitoring dan evaluasi

Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

e. Waktu tunggu pelayanan obat jadi


Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadi

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 136


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Tujuan Memberikan kepastian rentang waktu


pelayanan obat

Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat adalah waktu


yang diperlukan dari penyerahan resep sampai
diterimanya obat jadi yang terinformasi dengan
jelas dengan aturan pemakaian obat

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah waktu rata-rata pelayanan obat jadi

Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan resep obat

Sumber Data SIK da resep

Target Obat jadi : 5 mwnit


Obat racikan : 10 menit

Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan,


sampling survey, monitoring dan evaluasi

Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek) dan Tim Gugus


Pengumpulan Data Kendali Mutu

f. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat


Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian
obat

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitaas dan keselamatan

Tujuan Mencegah adanya kejadian kesalahan dalam


pemberian obat

Definisi Operasional Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian


obat

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah kejadian kesalahan pemberian obat

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 137


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Denominator Jumlah kunjungan resep pada kurun waktu
yang sama

Sumber Data Catatan keluhan/pengaduan kesalahan


pemberian obat, laporan bulanan pelayanan
kefarmasian di Puskesmas, catatan
pengobatan pasien

Target 100 j

Langkah Kegiatan  Pengkajian Resep, Penyerahan Obat dan


Pemberian Informasi Obat
 Kegiatan pengkajian resep dimulai dari
seleksi persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik dan persyaratan
klinis baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan
 Persyaratan administrasi meliputi :
a. Nama, umur, jenis kelamin dan berat
badan pasien
b. Nama dan paraf dokter
c. Tanggal resep
d. Ruangan / unit asal resep

 Persyaratan farmasetik meliputi :


a. Bentuk dan kekuatan sediaan
b. Dosis dan jumlah obat
c. Stabilitas dan ketersediaan
d. Aturan dan cara penggunaan
e. Inkompatibilitas (ketidakcampuran obat)

 Persyaratan klinis meliputi :


a. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu
penggunaan obat
b. Duplikasi pengobatan
c. Alergi, interaksi dan efek samping obat
d. Kontra indikasi

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 138


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
e. Efek adiktif

Kegiatan penyerahan (Dispensing) dan


pemberian informasi obat merupakan kegiatan
pelayanan yang dimulai dari tahap
menyiapkan/meracik obat, memberikan
label/etiket, menyerahkan sediaan farmasi
dengan informasi yang memadai disertai
pendokumentasian

Penanggung jawab Koordinator farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

g. Pelayanan informasi obat kepada pasien


Judul Pelayanan informasi obat kepada pasien

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitaas dan keselamatan

Tujuan  Pasien memahami tujuan pengobatan dan


mematuhi instruksi pengobatan
 Menunjang penggunaan obat yang rasional

Definisi Operasional Pelayanan informasi obat kepada pasien


adalah merupakan kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikn
informasi secara akurat, jelas dan terkini
pasien

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah pasien yang mendapatkan informasi


obat terutama untuk pasien-pasien geriatrik,
pasien dengn keluhan penyakit degeneratif,
pasien yang mendapatkan obat lebih dari 4
(empat) jenis dan pasien yang harus
melakukan terapi panjang (TBC, Kusta, dll.)

Denominator Jumlah kunjungan resep pada kurun waktu


yang sama

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 139


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Sumber Data Laporan bulanan pelayanan kefarmasian di
puskesmas, lembar checklistn pemberian obat
pasien dan format pelayanan informasi obat

Target 100 j

Langkah Kegiatan Kegiatan :


a. Memberikan dan menyebarkan informasi
kepada konsumen secara pro aktif dan pasif
b. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun
melalui telepon, surat atau tatap muka

Penanggung jawab Koordinator farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

h. Pelayanan Konseling
Judul Pelayanan konseling

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan Memberikan pemahaman yang benar


mengenai obat kepada pasien/keluarga
pasien antara lain tujuan pengobatan,
jadwal pengobatan, cara dan lama
penggunaan obat, efek samping, tanda-
tanda toksisitas, cara penyimpanan dan
penggunaan obat

Definisi Operasional Pelayanan konseling adalah merupakan


suatu proses untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah pasien yang
berkaitan dengan penggunaan obat
pasien rawat jalan dan rawat inap serta
keluarga pasien

Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan


Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah pasien/keluarga pasien yang


mendapatkan konseling terutama untuk

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 140


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
pasien-pasien geriatri, pasien dengan
keluhan penyakit degeneratif, pasien
yang mendapatkan obat lebih dari 4
(empat) jenis (polifarmasi) dan pasien
dengan penyakit kronis

Denominator Jumlah kunjungan resep pada kurun


waktu yang sama

Sumber Data Laporan bulanan pelayanan kefarmasian


di puskesmas dan format konseling
pasien

Target 100 j

Langkah Kegiatan a. Membuka komunikasi antara apoteker


dengan pasien
b. Menanyakan hal-hal yang menyangkut
obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode
pertanyaan terbuka (open-ended
question), misalnya apa yang
dikatakan dokter mengenai obat,
bagaimana cara pemakaian, apa efek
yang diharapkan dari obat tersebut,
dan lain-lain
c. Memperagakan dan menjelaskan
mengenai cara penggunaan obat
d. Verifikasi akhir, yaitu mengecek
pemahaman pasien, mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan cara
penggunaan obat unuk
mengoptimalkan tujuan terapi

Faktor yang perlu diperhatikan :

a. Kriteria pasien :
1) Pasien rujukan dokter
2) Pasien dengan penyakit kronis

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 141


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3) Pasien dengan obat yang berindeks
terapetik sempit dan polifarmasi
4) Pasien geriatrik
5) Pasien pediatrik
6) Pasien sesuai dengan kriteria di
atas
b. Sarana dan prasarana :
1) Ruangan khusus
2) Kartu pasien / catatan konseling

Setelah dilakukan konseling, pasien


yang memiliki kemungkinan mendapat
risiko masalah terkait obat, misalnya
komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
sosial, karakteristik obat, kompleksitas
pengobatan, kompleksitas penggunaan
obat, kebingungan atau kurangnya
pengetahuan dan keterampilan tentang
bagaimana menggunakan obat dan/atau
alat kesehatan perlu dilakukan
pelayanan kefarmasian di rumah (Home
Pharmacy care) yang bertujuan
tercapainya keberhasilan terapi obat

Penanggung Jawab Koordinator farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

i. Ronde Visite
Judul Ronde visite

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan a. Memeriksa obat pasien


b. Memberikan rekomendasi kepada dokter
dalam pemilihan obat dengan
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi
kllinis pasien
c. Membantu perkembangan klinis pasien yang

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 142


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
terkait dengan penggunaan obat
d. Berperan aktif dalam pengambilan
keputusan tim profesi kesehatan dalam
terrapin pasien

Definisi Operasional Pelayanan ronde visite adalah merupakan


kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang
dilakukan secara mandiri atau bersama tim
profesi kesehatan lainnya yang terdiri dokter,
perawat, alhi gizi dan lain-lain

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah pasien/keluarga pasien yang


mendapatkan visite oleh apoteker

Denominator Jumlah kunjungan pasien rawat inap pada


kurun waktu yang sama

Sumber Data Laporan bulanan pelayanan kefarmasian di


puskesmas, format pelayanan visite mandiri,
register pasien rawat inap

Target 100 j

Langkah Kegiatan Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan,


pelaksanaan, pembuatan dokumentasi dan
rekomendasi. Kegiatan visite mandiri :
a. Untuk pasien baru :
1) Apoteker memperkenalkan diri dan
menerangkan tujuan dari kunjungan
2) Memberikan informasi mengenai sistem
pelayanan farmasi dan jadwal pemberian
obat
3) Menanyakan obat yang sedang
digunakan atau dibawa dari rumah,
mencatat jenisnya dan melihat instruksi
dokter pada catatan pengobatan pasien
4) Mengkaji terapi obat lama dan baru
untuk memperkirakan masalah terkait
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 143
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
obat yang mungkin terjadi
b. Untuk pasien lama dengan innstruksi baru :
1) Menjelaskan indikasi dan cara
penggunaan obat baru
2) Mengajukan petanyaan apaah ada
keluhan setelah pemberian obat
c. Untuk semua pasien :
1) Memberikan keterangan pada catatan
pengobatan pasien
2) Membuat catatan mengenai
permasalahan dan penyelesaian masalah
dalam satu buku yang akan digunakan
dalam setiap kunjungan

Kegiatan visite bersama tim :

a. Melakukan persiapan yang dibutuhkan


seperti memeriksa catatan pengobatan
pasien dan menyiapkan pustaka penunjang
b. Mengamati dan mencatat komunikasi dokter
dengan pasien dan/atau keluarga pasien
terutama tentang obat
c. Menjawab pertanyaan dokter tentang obat
d. Mencatat semua instruksi atau perubahan
instruksi pengobatan, sepperti obat yang
dihentikan, obat baru, perubahan dosis dan
lain-lain

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Memahami cara berkomunikasi yang efektif


b. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi
dengan pasien dan tim
c. Memahami teknik edukasi
d. Mencatat perkembangan pasien

Penanggung jawab Koordinator farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 144


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
j. Pemantauan Terapi Obat
Judul Pemantaun Terapi Obat

Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan

Tujuan a. Mendeteksi masalah yang terkait dengan obat


b. Memberikan rekomendasi penyelesaian
masalah yang terkait dengan obat

Definisi Operasional Pemantauan terapi obat adalah merupakan


proses yang memastikan bahwa seorang
pasien mendapatkan terapi obat yang efektif,
terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
menimalkan efek samping

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah pasien yang mendapatkan


pemantauan oleh apoteker dengan criteria
pasien :
a. Anak-anak dan lanjut usia, bumil dan
menyusui
b. Menerima obat lebih dari 5 ( lima ) jenis
c. Adanya multidiagnosis
d. Pasien dengan gangguan dengan fungsi ginjal
atau hati
e. Menerima obat dengan indeks terapi sempit
f. Menerima obat yang sering diketahui
menyebabkan reaksi obat yang merugikan

Denominator Jumlah kunjungan pasien rawat inap pada


kurun waktu yang sama

Sumber Data Laporan Bulanan Pelayanan Kefarmasian di


Puskesmas, Format Pelayanan Pemantauan
Terapi Obat Catatan pengobatan pasien,
register pasien rawat inap

Target 10 j

Langkah Kegiatan a. Memilih pasien yang memenuhi kriteria

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 145


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
b. Membuat catatan awal
c. Memperkenelkan diri pada pasien
d. Memberikan penjelasan pada pasien
e. Mengambil data yang dibutuhkan
f. Melakukan evaluasi
g. Memberikan rekomendasi

Penanggung jawab Koordinator farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

k. Tata Kelola Dokumen Resep


Judul Tata Kelola Dokumen Resep

Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan

Tujuan Dokumen resep tersimpan dan boleh


dimusnahkan sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku

Definisi Operasional Tata kelola dokumen resep adalah


penyimpanan dan pemusnahan dokumen
resep sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku

Frekuensi Setiap Tahun


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap Tahun

Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan


dimusnahkan sesuai aturan perundang-
undangan yang berlaku pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang ada


dalam waktu yang sama

Sumber Data Family Folder, SIK

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 146


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Target 5 tahun ( 100j )

Langkah Kegiatan Monitoring dokumen resep sesuai waktu


penyimpanan, pemilahan, pemusnahan
dengan berita acara tertulis

Penanggung jawab Koordinator farmasi (Apotek)


Pengumpulan Data

9. a. Ketepatan Waktu Laporan


Judul Ketepatan Waktu Laporan

Dimensi Mutu Kualitas dan Kesinambungan

Tujuan Hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara


berjenjang

Definisi Operasional Tepat waktu laporan adalah diterimanya


laporan hasil kegiatan ( mingguan, bulanan,
triwulan, semester dan tahunan ) oleh jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan tanggal/waktu
yang sudah ditetapkan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 3 bulan

Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan


dimusnahkan sesuai aturan perundang-
undangan yang berlaku pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat


waktu dan dengan tanda bukti oleh jenjang
yang lebih tinggi

Sumber Data Buku ekspedisi

Target 1. Laporan KIA & KB : tanggal 5


2. Laporan Gizi : tanggal 5
3. Laporan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan P2M : tanggal 5

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 147


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
5. Laporan Promkes : tanggal 5
6. Laporan Kesling : tanggal 5
7. LPPO : tanggal 5
8. Laporan Lansia : tanggal 5
9. Laporan JIwa : tanggal 5
10. Laporan Perkesmas : tanggal 5
11. Laporan Gigi : tanggal 5

Langkah Kegiatan Koordinasi lintas program dan pengadaan


administrasi surat menyurat

Penanggung jawab Kepala Tata Usaha ( KTU )


Pengumpulan Data

10. b. Kelengkapan Laporan


Judul Kelengkapan Laporan

Dimensi Mutu Kualitas dan Kesinambungan

Tujuan Seluruh hasil kegiatan terlaporkan tepat


waktu secara berjenjang

Definisi Operasional Tepat waktu laporan adalah diterimanya


laporan hasil kegiatan ( mingguan, bulanan,
triwulan, semester dan tahunan ) oleh jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan tanggal/waktu
yang sudah ditetapkan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 3 bulan

Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan


dimusnahkan sesuai aturan perundang-
undangan yang berlaku pada kurun waktu
tertentu

Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat


waktu dan dengan tanda bukti oleh jenjang
yang lebih tinggi

Sumber Data Buku ekspedisi

Target 1. Laporan KIA & KB : tanggal 5

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 148


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Laporan Gizi : tanggal 5
3. Laporan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan P2M : tanggal 5
5. Laporan Promkes : tanggal 5
6. Laporan Kesling : tanggal 5
7. LPPO : tanggal 5
8. Laporan Lansia : tanggal 5
9. Laporan JIwa : tanggal 5
10. Laporan Perkesmas : tanggal 5
11. Laporan Gigi : tanggal 5

Langkah Kegiatan Koordinasi lintas program dan pengadaan


administrasi surat menyurat

Penanggung jawab Kepala Tata Usaha ( KTU )


Pengumpulan Data

10 .c. 1. Lama Waktu Pendaftaran Pasien Baru


Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien Baru

Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan

Tujuan Teregisternya pasien sesuai dengan standar


waktu yang ditetapkan ( cepat, tepat dan
akurat )

Definisi Operasional Lama waktu pendaftaran adalah waktu yang


dibutuhkan mulai dari pasien diidentifikasi
sampai selesai sesuai dengan standar SIK

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah rata – rata waktu yang dibutuhkan


untuk register sesuai standar SIK dalam
kurun waktu tertentu

Denominator Jumlah kunjungan yang teregister dalam


kurun waktu yang sama

Sumber Data Register kunjungan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 149


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Target 5 menit

Langkah Kegiatan Persiapan sarana, prasarana, pengaturan


tenaga dan sampling survei

Penanggung jawab Koordinator SP2TP dan tim gugus kendali


Pengumpulan Data Mutu

10 .c. 2 Waktu pembuatan dan penemuan Catatan Medik


Judul Waktu pembuatan dan penemuan Catatan
Medik

Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan

Tujuan Pembuatan dan penemuan catatan medik


pasien dengan standar waktu yang ditetapkan
( cepat, tepat, dan akurat )

Definisi Operasional Waktu pembuatan dan penemuan catatan


medik adalah waktu yang diperlukan mulai
dari pasien teridentifikasi sesuai dengan
standar SIK sampai mempunyai lembar
catatan medik

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah waktu rata – rata yang dibutuhkan


untuk pembuatan dan penemuan catatan
medik pasien sesuai standar SIK dalam kurun
waktu tertentu

Denominator Jumlah kunjungan yang teregister dalam


kurun waktu yang sama

Sumber Data SIK dan Family Folder

Target 10 menit

Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana dan


prasarana, pengaturan tenaga dan sampling
survei

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 150


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Penanggung jawab Penanggung jawab UKP
Pengumpulan Data

10 .c. 3 Kelengkapan Informed Consent pada tindakan medis


Judul Kelengkapan Informed Consent pada tindakan
medis yang dilakukan

Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan

Tujuan Tersampaikannya segala konsekunsi atas


tindakan medis yang dilakukan kepada pasien
atau keluarga

Definisi Operasional Kelengkapan Informed Consent pada tindakan


medis dilakukan adlah jumlah imformed
consent yang dibuat terhadap seluruh pasien
yang akan mengalami tindakan medis baik di
rawat jalan maupun rawat inap

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah informed consent

Denominator Jumlah pasien dengan tindakan pada periode


tertentu

Sumber Data Register pasien, rekam medis

Target 100j

Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana dan


prasarana

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

10 . d. Kepuasan Pasien
Judul Kepuasan Pasien

Dimensi Mutu Kualitas

Tujuan Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas


pelayanan yang diberikan puskesmas

Definisi Operasional Kepuasan pasien adalah persepsi pasien yang

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 151


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
berhubungan dengan tingkat harapan atas
pelayanan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah informed consent

Denominator Jumlah pasien dengan tindakan pada periode


tertentu

Sumber Data Register pasien, rekam medis

Target 10 menit

Langkah Kegiatan Penataan family folder,persiapan sarana dan


prasarana

Penanggung jawab Penanggung jawab UKP


Pengumpulan Data

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan


tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan
pelatihan serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya. Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama halnya
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 152
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
dengan job spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja
minimal, pendidikan minimal, pengalaman kerja, nilai performan
(kinerjanya) dan standar kompetensi.
Secara umum kebijakan tentang tenaga kesehatan, khususnya yang
berkaitan dengan kualitas dan mutu, antara lain dapat dilihat pada
Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
Dalam PP ini, antara lai dinyatakan :
1. Tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan di
bidang kesehatan yang dinyatakan dengan ijasah dari lembaga
pendidikan (pasal 3), dan
2. Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
untuk memauhi standar profesi tenaga kesehatan (pasal 21).
Kualiitas peyanan publik sangat sangat ditentukan oleh sistem dan
tenaga pelayanan. Ketenagaan pelayanan sering kali menghadapi kendala
dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi Sumber Daya
Manusianya.
Untuk UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut, kualifikasi sumber daya manusia belum sesuai karena
ada beberapa jenis tenaga kesehatan yang tidak ada. Namun masih akan
terus diupayakan agar semua tenaga mencapai kualitas sesuai degan
yang diharapkan.

Standar ketenagaan UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong


Kidul Kabupaten Garut sesuai Permenkes 75 tahun 2014 .

Puskesmas
Puskesmas Puskesmas kawasan
No Jenis Tenaga kawasan kawasan Terpencil dan
Perkotaan Pedesaan Sangat
Terpencil
Non Non Non
Rawat Rawat Rawat
Rawat Rawat Rawat
Inap Inap Inap
Inap Inap Inap
1. Dokter atau
dokter layanan 1 2 1 2 1 2
primer
2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3. Perawat 5 8 5 8 5 8
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 153
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
4. Bidan 4 7 4 7 4 7
5. Tenaga
kesehatan 2 2 1 1 1 1
masyarakat
6. Tenaga
kesehatan 1 1 1 1 1 1
lingkungan
7. Ahli teknologi
laboratorium 1 1 1 1 1 1
medik
8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9. Tenaga
1 2 1 1 1 1
Kefarmasian
10. Tenaga
3 3 2 2 2 2
administrasi
11. Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27

Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.

ALUR / DENAH GEDUNG DAN RUANG

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 154


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

JADWAL KEGIATAN UPT PUSKESMAS PEMBANGUNAN KECAMATAN


TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT
TAHUN 2017
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 155
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

1 Audit Internal I Dilaksanakan


bergantian

2 Pembahasan hasil Seluruh karyawan


audit internal puskesmas

3 RTL dari audit Seluruh kartawan


internal puskesmas

4 Cek dokumen yang Semua Tim


kurang Akreditasi

5 Tinjauan manajemen Seluruh karyawan


puskesmas

6 Self Assesment Semua Tim


Akreditasi

7 Audit eksternal

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


WAKIL MANAJEMEN MUTU

A. KEDUDUKAN
1. Wakil Manajemen Mutu berada di bawah pembinaan dan bertanggung
jawab kepada Pimpinan manajemen Mutu ( Kepala UPT Puskesmas
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 156
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut).
2. Membawahi Kelompok kerja mutu (POKJA Mutu) di lingkup UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS
Melaksanakan koordinasi atas seluruh kegiatan mutu pelayanan
kesehatan di UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut, dan dalam
pelaksanaan tugas dibantu oleh POKJA Mutu Pelayanan :
1. Pokja 1 : meliputi tugas terhadap mutu pelayanan administrasi dan
manajemen Puskesmas,
2. Pokja II : meliputi tugas terhadap mutu pelayanan program
puskesmas (Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM).
3. Pokja III : meliputi tugas terhadap mutu pelayanan klinis puskesmas
(Upaya Kesehatan Perseorangan/UKP).

C. FUNGSI
Memastikan implementasi dan pemeliharaan sistem manajemen mutu
yang berkelanjutan dengan melakukan self assessment mutu akreditasi
Puskesmas secara berkala tiap 6 bulan terhadap seluruh jenis pelayanan
di UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

D. URAIAN TUGAS
1. Menyusun rencana kerja pokja/tim mutu
2. Menyiapkan instrument mutu akreditasi puskesmas
3. Pelaksanaan self assessment
4. Analisis Self assessment
5. Pendokumentasian hasil self assessment.
6. Menyimpan dokumen mutu pelayanan puskesmas.
7. Merevisi terhadap dokumen mutu akreditasi puskesmas.
8. Memberikan saran perbaikan kepada pelaksana mutu pelayanan dan
dituangkan dalam revisi dokumen.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 157


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
9. Memberikan respon dari saran atau pengaduan klien terhadap
kepuasan klien.
10. Melaporkan pertanggjawabannya kepada pimpinan manajemen mutu

E. TANGGUNG JAWAB
Wakil manajemen Mutu bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh
kegiatan mutu di Puskesmas :
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, dimplementasikan
dan dipelihara serta berkesinambungan mutu pelayanan kesehatan
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu
dan kinerja pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong
kidul kabupaten garut.
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/klien di UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.

F. WEWENANG
1. Mengawasi dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Mutu Pelayanan
Kesehatan.
2. Mengajukan usulan kepada pimpinan manajemen mutu tentang
Prosedur-prosedur penyelenggaraan mutu pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


POKJA DAN TIM MUTU

A. KEDUDUKAN

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 158


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
1. Kelompok Kerja (POKJA) berada di bawah pembinaan dan bertanggung
jawab kepada Wakil manajemen Mutu UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong
kidul kabupaten garut.
2. Mengkoordinasikan Tim Mutu di lingkup UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS
Melaksanakan koordinasi kegiatan mutu pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut dan dalam pelaksanaan tugas
dibantu oleh Tim Mutu Pelayanan :
1. Pokja 1 :
Meliputi tugas terhadap mutu pelayanan administrasi dan manajemen
puskesmas, dengan mengkoordinasikan Tim Mutu Pelayanan yang
terdiri dari :
a. Tim Mutu 1 : Mutu Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
b. Tim Mutu 2 : Mutu Kepemimpinan dan manajemen Puskesmas
(KMP)
c. Tim Mutu 3 : Mutu peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

2. Pokja II :
Meliputi tugas terhadap mutu pelayanan program Puskesmas (upaya
Kesehatan Masyarakat/UKM), dengan mengkoordinasikan Tim Mutu
Pelayanan yang terdiri dari :
a. Tim Mutu 4 : Mutu program upaya puskesmas yang berorientasi
sasaran (PPBS)
b. Tim Mutu 5 : Mutu Kepemimpinan Dan manajemen Upaya
Puskesmas (KMPP)
c. Tim Mutu 6 : Mutu sasaran Kinerja SDGS (SKM)
3. Pokja III :
meliputi tugas terhadap mutu pelayanan klinis puskesmas (Upaya
Kesehatan Perseorangan/UKP).
a. Tim Mutu 7 : Mutu Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien
(LKBP).

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 159


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
b. Tim Mutu 8 : Mutu Manajemen Penunjang Layanan Klinis
(MPLK)
c. Tim Mutu 9 : Mutu Peningkatan Mutu Klinis Dan Keselamatan
Pasien (PMKP)

C. FUNGSI
Memastikan implementasi dan pemeliharaan sistem manajemen mutu
yang berkelanjutan dengan melakukan self assesment Mutu Akreditasi
Puskesmas secara berkala tiap 6 bulan terhadap seluruh pelayanan
kesehatan sebagaimana tercantum dalam tugas Pokja tersebut diatas di
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

D. URAIAN TUGAS
1. Menyusun rencana kerja
2. Menyiapkan instrument mutu akreditasi
3. Pelaksanaan self assesment yang dikoordinir
4. Analisis hasil self assesment
5. Pendokumentasian hasil self assesment
6. Menyimpan dokumen mutu pelayanan puskesmas.
7. Merevisi terhadap dokumen mutu akreditasi puskesmas
8. Memberikan saran perbaikan kepada pelaksana mutu pelayanan dan
dituangkan dalam revisi dokumen.
9. Memberikan respon dari saran atau pengaduan klien terhadap
kepuasan klien.
10. Melaporkan pertanggung jawaban kepada wakil manajemen
mutu.

E. TANGGUNG JAWAB
Pokja Mutu bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan mutu yang
dikoordinirnya:
1. Memastikan sistem manajemen mutu diterapkan,
diimplementasikan, dan dipelihara serta berkesinambungan mutu
pelayanan kesehatan yang dikoordinirnya di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 160


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Melaporkan kepada wakil manajemen kinerja dari sistem manajemen
mutu dan kinerja pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/klien terhadap mutu pelayanan yang
dikoordinirnya di UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
4. Membina dan melakukan hubungan dengan pihak luar dalam
hubungannya dengan sistem manajemen mutu dan standar yang
dikoordinirnya.

F. WEWENANG
1. Mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan Mutu Pelayanan
Kesehatan Tim Mutu yang dikoordinirnya.
2. Mengajukan usulan kepada Wakil Manajemen mutu tentang
prosedur-prosedur penyelenggaraan mutu pelayanan kesehatan
terhadap mutu yang dikoordinirnya di UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong
kidul kabupaten garut.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA ADMINISTRASI
1. Pelaksana administrasi adalah unsur staf yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPT Puskesmas Pembangunan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 161


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
2. Pelaksana Administrasi mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu
kepala UPT melaksanakan kegiatan administrasi Puskesmas.
3. Pelaksanaan administrasi mempunyai uraian tugas :
a. Merencanakan kegiatan dengan pekerjaan administrasi.
b. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi dan
kehumasan.
c. Melaksanakan urusan kepegawaian
d. Melaksanakan urusan keuangan
e. Melaksanakan urusan perlengkapan dan kerumah tanggaan UPT
f. Melaksanakan sistem informasi kesehatan.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala UPT sesuai dengan
kewenangan bidang tugasnya.

DAFTAR FUNGSI DAN NAMA PELAKSANA ADMINISTRASI


NO FUNGSI NAMA PETUGAS KETERANGAN

Koordinator Pelaksana Yanyan Supriatna, S.IP, Kasubbag Tata


Administrasi SKM Usaha

1 Merencanakan Pekerjaan Yanyan Supriatna, S.IP,


SKM
Administrasi

2 Kearsipan/Dokumentasi Niki Sesbania,SE

3 Kepegawaian Jemmi Mulyadi, SE

4 Surat Menyurat Jemmi Mulyadi, SE

5 Inventarisasi Yeni Rela

6 Kehumasan Dewi Yulianti, SE.

7 Bendahara Penerimaan Tati Sudaryati,AMKG

8 Bendahara Pengeluaran Hj. Husnul Khotimah ,


S.ST

9 Perlengkapan / Aset Indra Sukmana

10 P-Care / e-Puskesmas H.Subagja Eska

11 SP2TP/SP 3 Yanyan Supriatna

12 Medical Record Inten Rahmayanti , S.ST.


RMIK

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 162


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
13 JKN/BPJS Kesehatan Dudi Tuturuama

14 BOK Hj.Lina Zenab, SP

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PUSKESMAS PEMBANTU

1. Pelaksana PUSTU adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan


bertanggung jawab kepada Kepala UPT Puskesmas.
2. Pelaksana PUSTU mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPT dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya.
3. Pelaksana PUSTU mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun rencana program pokok kegiatan PUSTU

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 163


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif
c. Menggerakan dan membina masyarakat di wilayah kerjanya agar
berperilaku hidup sehat.
d. Membantu upaya masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
e. Melaksanakan pengelolaan ketata usahaan PUSTU
f. Mengendalikan kegiatan kesehatan dalam wilayah kerjanya
g. Memberikan bimbingan dan meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan stafnya
h. Melaksanakan koordinasi secara lintas program dan lintas sektoral
sesuai kewenangannya
i. Melaksanakan evaluasi dann pelaporan pelaksanaan hasil kegiatan
PUSTU
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala UPT sesuai dengan
kewenangan bidang tugasnya.

DAFTAR FUNGSI DAN NAMA PELAKSANA PUSTU


1. Kepala PUSTU Mekargalih : Hasan Alvian, S.Kep.
Pelayanan BP harian : Gian laksana Putra, Amd.Kep.
Pelayanan Polindes : Sri Rahmawati, S,ST
Reny Hidayat, S.ST
Pelaksana harian Obat : Tira Febriyanti, Amd.Kep
Administrasi : Tira Pebriyanti, Amd.Kep
2. Kepala PUSTU Sukajaya : Risky Romadiansyah, Amd.Kep
Pelayanan BP harian : Agus Maulana A, Amd.Kep
Pelayanan KIA/KB : Dian Pramesti, Am.Keb
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PELAKSANA PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 164


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan, melaksanakan program Promosi Kesehatan,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan Promosi
Kesehatan di Wilayah Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Perencanaan program promosi kesehatan berdasarkan kebutuhan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
2. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan di dalam dan di luar gedung
Puskesmas.
3. Pendataan Potensi Wilayah
4. Penggalangan kemitraan dengan lintas program dan lintas sektoral.
5. Pendataan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Pembuatan rekapitulasi hasil pendataan PHBS.
7. Pemaparan hasil cakupan PHBS kepada para kader dan Tokoh
Masyarakat lainnya.
8. Penggalangan kemitraan dengan para tokoh masyarakat untuk
menindak lanjuti hasil cakupan PHBS yang rendah di RW terstentu
agar mereka ikut berperan dalam memotivasi perubahan perilaku
masyarakat di wilayah puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
9. Pencatatan dan pelaporan.

D. URAIAN TUGAS
1. Membuat rencana kerja harian sesuai dengan rencana tahunan
2. Awal bulan membuat laporan bulanan dan mengkonfirmasi laporan
kepada kepala Puskesmas Untuk ditandatangani untuk selanjutnya
dilaporkan ke Dinas Kesehtaan kabupaten Garut.
3. Melakukan penyuluhan
 Menyiapkan bahan dan alat penyuluhan
 Melakukan penyuluhan ke desa, sekolah dan instansi lain sesuai
jadwal.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 165


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
 Mengkoordinir setiap kegiatan penyuluhan
 Menulis dan melaporkan hasil penyuluhan
4. Pembinaan Posyandu
 Menyiapkan alat dan bahan pembinaan
 Melakukan sosialisasi desa siaga
 Membentuk Forum masyarakat Desa
 Melakukan pembinaan dan penyuluhan termasuk survey
masyarakat desa
 Menulis dan melaporkan hasil kegiatan

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program promosi kesehatan
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program promosi kesehatan
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pendataan PHBS
4. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan promosi
kesehatan.

F. WEWENANG
Menjalankan kebijakan yang diperlukan dalam hal pelaksanaan Promosi
kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten
garut.

G. KUALIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan SMA dan atau sederajat
2. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan promosi kesehatan
kepada masyarakat.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PELAKSANA PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada kepala UPT
Puskesmas Kaadungora.

B. TUGAS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 166


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan program, melaksanakan sekaligus mengkoordinir
kegiatan penyehatan lingkungan, penyehatan makanan dan minuman,
penyehatan tempat-tempat umum dan industri, penyehatan air, serta
melakukan pengawasan, pengendalian dan mengevaluasi hasil kegiatan
program kesehatan lingkungan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan
tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Pengkoordinasian seluruh kegiatan kesehatan lingkungan yang
dilakukan oleh kelompok kerja masyarakat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Pemeriksaan, pengawasan dan pembinaan rumah sehat di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
3. Pemeriksaan dan pengawasan sarana air minum dan jamban
4. Pemeriksaan dan pengawasan tempat-tempat umum.
5. Pemeriksaaan pengawasan tempat pengelolaan makanan.
6. Pemeriksaan dan pengawasan tempat pembuangan sampah
sementara.
7. Pelaksanaan konseling di klinik sanitasi
8. Pelaksanaan kunjungan ke rumah penderita penyakit berbasis
lingkungan bersama dengan tim terpadu lainnya dan pelaksanaan
program terkait.
9. Pembuatan laporan program kesehatan lingkungan bulanan,
triwulanan dan tahunan.

D. URAIAN TUGAS
1. Membuat rencana kegiatan
2. Melaksanakan kegiatan
a. Penyehatan air bersih
 Inspeksi sanitasi air bersih
 Pengambilan sampel air
 Pembinaan kelompok pemakai air
b. Hygiene sanitasi Tempat Pengolahan makanan

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 167


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
 Inspeksi sanitasi TPM
 Pembinaan dan pengawasan TPM
c. Pengambilan sampel makanan dan minuman
Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
 Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah
d. Inspeksi sanitasi penyehatan lingkungan perumahan
e. Pembinaan /inspeksi sanitasi tempat-tempat umum.
f. Pembinaan sanitasi industry
g. Pembinaan tempat penyimpanan pengelolaan dan penjualan
pestisida
h. Pengawasan penyehatan lingkungan ruang dan bangunan
puskesmas
3. Pelayanan klinik sanitasi
4. Pelaksanaan kunjungan rumah penderita bersama tim terpadu
5. Pelaporan tiap bulan dan tahun.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program kesehatan lingkungan
di wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan program
Penyehatan lingkungan
3. Bertanggung jawab atas pengkoordinasian pengelolaan sampah
medis dari seluruh poli di Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
4. Bertangung jawab atas pengkoordinasian kelompok kerja masyarakat
di wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

F. WEWENANG
Melaksanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan program kesehatan Lingkungan

G. KUALISIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang S 1 Kesehatan masyarakat

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 168


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Mampu melaksanakan dan mengkoordinasi kegiatan pelayanan
kesehatan lingkungan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM KESEHATAN KERJA

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertangung jawab kepada kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui koordinator
pelayanan kesehatan kerja.

B. TUGAS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 169


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan, melaksanakan program kesehatan kerja,
mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan program kesehatan
kerja.

C. FUNGSI
1. Pendataan penduduk usia kerja, formal dan pekerja informal
2. Pendataan perusahaan formal dan informal
3. Pelayanan kesehatan kerja di perusahaan formal dan informal
4. Pelayanan kasus kesehatan kerja di BP
5. Rencana pembentukan Pos UKK sampai penyusunan SMD
6. Pelaporan dan pencatatan

D. URAIAN TUGAS
1. Pendataan penduduk usia kerja, formal dan pekerjaan informal.
2. Pendataan perusahaan formal dan informal.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan kerja berupa promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative pada perusahaan informal.
4. Melaksanakan pelayanan kasus kesehatan kerja di BP Puskesmas
dan BP Poskesdes.
5. Melakukan SMD untuk pembentukan pos UKK pada perusahaan
informal.
6. Pelaporan kasus kesehatan kerja dan pelayanan kesehatan kerja
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
7. Membuat rencana tindak lanjut.

E. TANGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program kesehatan kerja
2. Bertanggung jawab atas terlaksananya program kesehatan kerja
wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
program kesehatan kerja

F. WEWENANG
Melakukan pelayanan kesehatan kerja

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 170


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

G. KUALISIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan Minimal D3

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM KESEHATAN
OLAH RAGA

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 171
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan, mengawasi dan
mengevaluasi hasil kegiatan kesehatan olahraga UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan
tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Pendataan kelompok olah raga
2. PemeriksaanKelompok olah raga
3. Pembinaan kelompok olah raga
4. Penyuluhan kelompok olah raga
5. Pencatatan dan pelaporan

D. URAIAN TUGAS
1. Sosialisasi tentang program kesehatan olah raga
2. Koordinasi lintas program dan lintas sektor
3. Melaksanakan pendataan kelompok olah raga
4. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran kebugaran kepada
kelompok olah raga
5. Melaksanakan penyuluhan kepada kelompok olah raga
6. Melaksanakan pembinaan kepada kelompok olah raga
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Evaluasi hasil kegiatan/laporan
9. Membuat rencana tindak lanjut

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program kesehatan olah raga
2. Bertanggung jawab atas pendataan program kesehatan olah raga di
wilayah kerja
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengukuran
kebugaran kepada kelompok olah raga.
4. Bertanggung jawab atas penyuluhan terhadap kelompok kesehatan
olahraga
5. Bertanggung jawab atas pembinaan yang dilakukan dalm program
kesehatan olah raga

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 172


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
6. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan kegiatan
kesehatan olah raga
7. Bertanggung jawab atas evaluasi kegiatan kesehatan olah raga
8. Bertanggung jawab atas rencana tindak lanjut .

F. WEWENANG
Melaksanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan program kesehatan olah raga.

G. KUALISIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan minimal SLTA
2. Telah mengikuti pelatihan tentang kesehatan olah raga
3. Mampu memahami pelaksanaan teknis tentang pengukuran dan
penilaian kebugaran jasmani.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM IMUNISASI

A. KEDUDUKAN
Kedudukan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada
Kepala UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui
pencegahan dan pemberantasan penyakit.

B. TUGAS
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 173
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan program, menyelenggarakan pelayanan
imunisasi, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil cakupan
program imunisasi wilayah kerja Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten
garut.

C. FUNGSI
1. Perencanaan program imunisasi di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut
2. Pelaksanaan program imunisasi.
3. Pelaksanaan pendataan sasaran imunisasi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
4. Perencanaan kebutuhan vaksin di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
5. Pelaksanaan pengambilan dan penyimpanan vaksin.
6. Pengelolaan rantai vaksin.
7. Pencatatan stok vaksin.
8. Pencatatan suhu vaksin.
9. Pelaksanaan sweeping bagi sasaran imunisasi yang tidak kontak ke
petugas Puskesmas.
10. Pembuatan grafik pemantauan wilayah setempat (PWS) cakupan
imunisasi.
11. Penyelenggaraan pertemuan lintas sektoral dan lintas program untuk
mengevaluasi grafik PWS imunisasi.
12. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan.

D. URAIAN TUGAS
1. Perencanaan program imunisasi di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Pelaksanaan program imunisasi.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 174


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3. Pelaksanaan pendataan sasaran imunisasi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
4. Perencanaan kebutuhan vaksin di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
5. Pelaksanaan pengambilan dan penyimpanan vaksin.
6. Pengelolaan rantai vaksin.
7. Pencatatan stok vaksin.
8. Pencatatan suhu vaksin.
9. Pelaksanaan sweeping bagi sasaran imunisasi yang tidak kontak ke
petugas Puskesmas.
10. Pembuatan grafik PWS Cakupan imunisasi.
11. Penyelenggaraan pertemuan lintas sektor dan lintas program untuk
mengevaluasi grafik PWS imunisasi.
12. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Rantai dingin dan pendistribusian vaksin.
2. Perawatan lemari vaksin harian, mingguan dan bulanan.
3. Pemantauan dan pencatatan suhu lemari vaksin setiap hari pagi dan
siang.
4. Menyediakan dan menyiapkan vaksin untuk posyandu, pustu dan
puskesmas.
5. Melayani imunisasi di Puskesmas setiap hari kerja.
6. Mencatat keluar masuknya vaksin setiap hari.
7. Mengambil kebutuhan vaksin Puskesmas Ke Dinas.
8. Mencatatn sisa vaksin, pemasukan, pemakaian dan sisa vaksin akhir
bulan.
9. Mencatat kebutuhan vaksin bulan depan.

F. WEWENANG
Melakukan vaksinasi kepada seluruh sasaran imunisasi.

G. KUALIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 175


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Telah mengikuti pelatihan program imunisasi.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM DEMAM BERDARAH DENGUE

A. TUGAS
Melakukan perencanaan program, melaksanakan kegiatan program
DBD, mengawasi mengendalikan dan mengevaluasi hasil cakupan
program DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten
garut.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 176


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. FUNGSI
1. Mengobati/merawat/merujuk tersangka/penderita DBD ke Rumah
Sakit.
2. Penyelidikan Epidemiologi ke lokasi radius 100 m dari rumah
penderita apabila kasus rujukan tersebut DBD.
3. Setelah Pemeriksaan Epidemiologi selanjutnya melaksanakan
penanggulangan Fokus yang terdiri dari satu atau lebih kegiatan
sebagai berikut :
 PSN DBD
 Abatisasi.
 Penyuluhan.
 Foging khusus bila memenuhi kriteria bekerja sama dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
4. Melaksanakan pemeriksaan jentik berkala di wilayah kerja.
5. Menyelenggarakan pertemuan/pembinaan dengan kader.
6. Memberikan penyuluhan intensif bersama petugas Promosi
Kesehatan
7. Memberdayakan potensi masyarakat melaksanakan kegiatan 3 M di
desa yang ditemukan kasus DBD
8. Penyuluhuan pra fogging kepada masyarakat di wilayah setempat
9. Pemantauan grafik hasil pemeriksaan jentik berkala untuk membuat
suatu analisis.

TUGAS POKOKDAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM P2 DIARE

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui koordinator
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

B. TUGAS
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 177
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan penderita diare.

C. FUNGSI
1. Pendeteksian dini kasus diare.
2. Pencatatan kejadian/kasus di buku register.
3. Penyuluhan tentang cara pemberian oralit atau cara pembuatan
larutan gula garam dan tablet zinc di klinik sanitasi.
4. Pelaksanaan rujukan ke rumah sakit pada kasus diare dengan
dehidrasi berat oleh dokter di poli umum.
5. Pelacakan kasus dengan kunjungan lapangan ke lokasi penderita
diare bersama tim terpadu Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
6. Pengisian Formulir Rehidrasi rumah tangga sesuai kondisi lapangan.
7. Pencatatan hasil kunjungan lapangan pada buku visum.
8. Pelaksanaan analisis kasus bersama koordinator pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
9. Penyampain hasil kunjungan dan hasil analisis kepada Kepala
Puskesmas.
10. Pencatatan dan pelaporan Program Diare.

D. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas pendeteksian dini kasus diare.
2. Bertanggung jawab atas tindakan preventif dan promotif kasus
diare.
3. Bertanggung jawab atas tindakan preventif dan promotif asuhan
keperawatan kasus diare.
4. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan.

E. WEWENANG
Melakukan asuhan keperawatan penyakit diare.

F. KUALISIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan D3 Keperawatan.
2. Telah mengikuti pelatihan tentang program diare.
3. Mampu melakukan asuhan keperawatan penyakit diare.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 178


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM P2 ISPA

A. TUGAS
Membuat perencanaan program ISPA dan melakukan pencarian,
penemuan dan pendeteksian dini kasus serta mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi kasus ISPA Pneumonia.

B. FUNGSI
1. Pendeteksian dini kasus ISPA Pneumonia.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 179


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Pelaksanaan kunjungan rumah penderita bersama Tm Terpadu UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
3. Penyuluhan pada penderita atau keluarga tentang pencegahan dan
pengobatan penyakit ISPA Pneumonia.
4. Pencatan hasil kunjungan ke dalam buku visum.
5. Penganalisisan kasus bersama Tim terpadu UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut untuk membuat rencana
tindak lanjut.
6. Pembuatan Asuhan Keperawatan kasus ISPA Pneumonia.
7. Pencatatan dan pelaporan kasus ISPA Pneumonia.

C. URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan penyuluhan dalam dan luar gedung tentang ISPA.
2. Melaksanakan kegiatan kegiatan kasus ISPA sesuai dengan standar
ISPA.
3. Membuat kasus ISPA setelah pengobatan 2 kali.
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan berupa laporan bulanan,
membuat PWS dan lain-lain.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


P2 TBC PARU

A. KEDUDUKAN
Berda di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui coordinator
pencegahan dan pemberantasan penyakit.

B. TUGAS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 180


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan program, melaksanakan pelayanan TB Paru,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi keberhasilan pengobatan
TB paru.

C. FUNGSI
1. Pencarian kasus TB Paru.
2. Penindaklanjutan rujukan pasien TB paru dari Poli Umum.
3. Pelaksanaan konseling kepada penderita TB Paru dan keluarganya.
4. Penetapan anggota keluarga penderita yang akan bertindak sebagai
PMO.
5. Pelaksanaan kunjungan rumah penderita bersama petugas.
6. Pelaksanaan survey kontak TB paru kepada seluruh anggota
keluarga penderita.
7. Permintaan obat TB paru ke dinas kesehatan dan pendistribusian ke
penderita
8. Penilaian hasil evaluasi laboratorium akan keberhasilan pengobatan
TB Paru dalam kurun waktu 2 bulan, 5 bulan dan 6 bulan setelah
pengobatan dimulai.
9. Pencatatan dan pelaporan.

D. URAIAN TUGAS
1. Mencari kasus rujukan TB Paru di BP Puskesmas dan pustu maupun
kegiatan Pusling.
2. Menindak lanjuti rujukan pasien TB dari BP Pustu dan Pusling.
3. Pelaksanaan konseling kepada penderita TB dan Keluarganya.
4. Penempatan anggota keluarga, anggota yang akan bertindak sebagai
PMO.
5. Pelaksanaan kunjungan ke rumah penderita bersama petugas.
6. Pelaksanaan survey kontak TB paru kepada seluruh anggota
keluarga penderita.
7. Permintaan obat TB paru ke Dinas kesehatan dan pendistribusian ke
penderita
8. Penilaian hasil evaluasi laboratorium akan keberhasilan pengobatan
TB paru dalam kurun waktu dua bulan, lima bulan, enam bulan
setelah pengobatan dimulai.
9. Pencatatan daan pelaporan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 181


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas pendistribusian obat TB Paru sesuai
kebutuhan
2. Bertanggung jawab atas kepatuhan penderita TB paru untuk minum
obat sesuai aturan
3. Bertanggung jawab atas kepatuhan penderita untuk melakukan
evaluasi laboratorium
4. Bertanggung jawab atas keberhasilan program.

F. WEWENANG
Berwenang melakukan pengobatan TB paru

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM SURVEILANS

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 182


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Melaksanakan pengamatan terhadap kejadian dan penyebaran penyakit
menular serta faktor-faktor yang memperbesar masalah masalah
penyebaran penyakit tersebut.

C. FUNGSI
1. Melakukan pendataan dan analisa kejadian penyakit menular di
wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Pelaksanaan kunjungan rumah penderita bersama tim terpadu
3. Pencatatan hasil penyelidikan epidemiologi
4. Pengidentifikasian adanya KLB
5. Pelaporan kasus ke Dinas Kesehatan
6. Penanggulangan KLB bersama Tim terpadu dan tim P2P Dinkes
7. Pembuatan laporan kematian dengan format W 1
8. Pembuatan laporan mingguan penyakit dengan format W 2
9. Pembuatan grafik mingguan penyakit menular
10. Pembuatan laporan bulanan
11. Pelacakan kesehatan Jemaah haji di wilayah kerja yang baru
kembali dari arab Saudi
12. Penanggulangan kemitraan dengan sektor sektor terkait dalam
menindaklanjuti kejadian penyakit menular.

D. URAIAN TUGAS
1. Rekapitulasi laporan mingguan wabah (W2), laporan kematian (W1)
dengan melakukan koordinasi lintas program terkait
2. Pengamatan dan penyelidikan lapangan
3. Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
dan wabah
4. Rekapitulasi laporan
5. Pelaporan W 1, W 2, kasus KLB, laporan bulanan,
6. Melakukan evaluasi program surveilans epidemiologi
7. Membuat rencana tindak lanjut kegiatan kuratif dan rehabilitatif

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan PE kasus penyakit
2. Bertanggung jawab atas laporan KLB

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 183


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
3. Bertanggung jawab atas penanggulangan KLB
4. Bertanggung jawab atas pembuatan Laporan W 1, W2 dan grafik
mingguan kasus penyakit menular

F. WEWENANG
Melakukan PE kasus penyakit menular di wilayah kerja puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan
tarogong kidul kabupaten garut

G. KUALIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan D3 Keperawatan
2. Telah mengikuti pelatihan surveilans epidemiologi
3. Mampu mengkoordinir kegiatan pelayanan surveilans epidemiologi di
wilayah kerja puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


URAIAN TUGAS PELAKSANA PROGRAM UKS

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui coordinator
kesehatan keluarga

B. TUGAS
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 184
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membuat perencanaan, melaksanakan mengawasi mengendalikan dan
mengevaluasi hasil kegiatan usaha kesehatan sekolah

C. FUNGSI
1. Perencanaan keanggotaan program UKS
2. Pendataan sasaran
3. Penjaringan anak sekolah yang dilaksanakan dua kali dalam setahun
4. Pemeriksaan kesehatan berkala yang dilaksanakan dua kali dalam
setahun
5. Pengambilan dan pendistribusian obat cacing untuk anak kelas
( satu ) SD
6. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja untuk siswa/siswi
SLTP/SLTA atau sederajat
7. Pengkoordinasian pencatatan dan pelaporan

D. URAIAN TUGAS
1. Mengumpulkan data anak TK/RA, DS/MI, SLTP/MTS, SLTA/MA
2. Melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
3. Merencanakan kegiatan bulanan dan tahunan
4. Melaksanakan kegiatan program UKS
 Penjaringan anak TK/ RA, SD/ MI, SLTP/ MTS, SLTA/ MA
 Penyuluhan kesehatan
 Pemeriksaan berkala
5. Pembinaan DOKCIL dan guru UKS
6. Pemberian obat cacing
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Evaluasi dan kegiatan dan merencanakan kegiatan selanjutnya

E. TUGAS TAMBAHAN
1. Pertemuan lintas sektor dgn TP UKS kecamatan
2. Melaksanakan kegiatan pembinaan kesekolah UKS
3. Menyusun dan membuat SK serta Kelembagaan di tingkat kecamatan

F. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program UKS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 185


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh kegiatan Program
UKS DTP Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan program UKS
4. Mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap SOP dan
penugasan pimpinan

G. WEWENANG
Berwenang mengadakan kegiatan penjaringan, pemeriksaan berkala,
penyuluhan dan pembinaan bagi sekolah UKS dan guru UKS

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM USILA

A. KEDUDUKAN
Berada dibawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Kesehatan Keluarga.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 186


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. TUGAS
Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan kesehatan lansia,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan lansia.

C. FUNGSI
1. Pendataan dan pengelompokan usila.
2. Pelayanan kesehatan lansia dalam gedung.
3. Pelayanan kesehatan lansia di Posbindu.
4. Pelaksanaan rujukan kasus lansia ke institusi pelayanan lanjutan.
5. Pembuatan Askep lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
6. Pelaksanaan pengobatan sesuai dengan standar nasional prosedur.
7. Pelaporan dan pencatatan.

D. URAIAN TUGAS
1. Pendataan dan pengelompokan usila.
2. Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan lansia dalam gedung.
3. Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan lansia di Posbindu.
4. Penyuluhan pada kelompok binaan usila.
5. Merujuk usila ke Puskesmas dan RS pada usila yang memerlukan
perawatan.
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan tiap bulan.
7. Evaluasi kegiatan.
8. Merencanakan kegiatan selanjutnya.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program Usila di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan program Usila di
wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut .
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
program usila

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 187


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

F. WEWENANG
1. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien lansia.
2. Menggunakan perangkat kerja yang tersedia.

G. KUALIFIKASI
D III ( Keperawatan ).

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANAAN PROGRAM MTBS

A. KEDUDUKAN
Berada dibawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Kesehatan Keluarga.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 188


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. TUGAS
Melakukan pelayanan kesehatan terhadap balita usia 2-60 bulan.

C. FUNGSI
1. Persiapan alat medis dan non medis yang diperlukan untuk
pelayanan.
2. Pelaksanaan anamnesa .
3. Penimbangan BB bayi.
4. Pemeriksaan fisik.
5. Pemeriksaan penyakit klien.
6. Pemberian konseling pada ortu klien.
7. Pelaksanaan pengobatan sesuai SOP.
8. Pelaksanaan rujukan ke poli lain.
9. Penggalangan kerjasama lintas program.
10. Pencatatan dan pelaporan.

D. URAIAN TUGAS
1. Pendataan bayi dan balita.
2. Menilai keluhan bayi dan balita.
3. Membuat klasifikasi anak sakit umur 2-60 bulan.
4. Memberikan tindakan sesuai dengan klasifikasi penyakit.
5. Memberikan konseling pada ibu.
6. Memberikan pelayanan tindak lanjut dan pengobatan sederhana
dirumah.
7. Membuat laporan bulanan.
8. Melakukan analisa dan rencana tindak lanjut.

E. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab dan mengklasifikasikan kasus penyakit balita.

F. WEWENANG
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan palayanan MTBS di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Bertanggung jawab atas pengklasifikasian kasus penyakit.
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 189


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
4. Berwewenang melakukan pemeriksaan fisik.

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANAAN PROGRAM P2 DIARE

A. KEDUDUKAN
Berada dibawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 190


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. TUGAS
Melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan penderita diare.

C. FUNGSI
1. Pendeteksian dini kasus diare.
2. Pencatatan kejadian/kasus di buku register.
3. Penyuluhan tentang cara pemberian oralit atau cara pembuatan
larutan gula garam dan tablet zinc di klinik sanitasi.
4. Pelaksanan rujukan ke RS pada kasus diare dengan dehidrai berat
oleh dokter di Poli Umum.
5. Pelacakan kasus dengan kunjungan lapangan ke lokasi penderita
diare bersama tim terpadu UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
6. Pengisian form rehidrasi rumah tangga sesuai dengan kondisi
lapangan.
7. Pencatatan hasil kunjungan lapangan pada buku visum.
8. Pelaksanaan analisis kasus bersama koordinator pencegahan dan
pemberantas penyakit.
9. Penyampaian hasil kunjungan dan hasil analisis kepada Kepala
Puskesmas.
10. Pencatatan dan Pelaporan Program Diare.

D. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas pendektesian dini kasus diare.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan penyakit
diare.
3. Bertanggung jawab atas tindakan prefentif dan promotif penyakit
diare.
4. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan.

E. WEWENANG

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 191


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Melakukan asuhan keperawatan penyakit diare.

F. KLASIFIKASI
1. Mempunyai latar beakang pendidikan D3 Keperawatan.
2. Telah mengikuti pelatihan tentang program penyakit diare.
3. Mampu melakukan asuhan keperawatan penyakit diare.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANAAN PROGRAM GIZI

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan tanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 192
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Membantu Kepala Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat khusus di bidang gizi.

C. FUNGSI
Merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, memantau, menganalisis
dan mengevaluasi program Pembinaan Gizi Masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

D. URAIAN TUGAS
1. Membuat perencanaan kegiatan program gizi.
2. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program gizi.
3. Melaksanakan Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS ).
4. Melaksanakan Konseling Gizi.
5. Melaksanakan penyelenggaraan makanan pasien khusus untuk
Puskesmas dengan Tempat Perawatan.
6. Melaksakan kegiatan Keluarga Standar Gizi ( KADARZI ).
7. Melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita.
8. Melaksanakan pemberian suplementasi gizi.
9. Penatalaksanaan balita gizi buruk di rumah tangga.
10. Melaksanakan Bulan Penimbangan Balita ( BPB ).
11. Melaksanakan pelacakan dan penanganan kasus gizi.
12. Melaksanakan deteksi dini masalah gizi.
13. Melaksanakan pemantauan konseling garam beryodium di
masyarakat.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Menjaga kerahasian data klien / pasien.
2. Menjaga Kebersihan dan perlengkapan kerja.
3. Mengutamakan kualitas dan kuantitas hasil kerja.
4. Mengevaluasi kesesuain pelaksana tugas terhadap SPO dan
penugasan pimpinan.

F. WEWENANG
1. Menilai kelengkapan data/informasi/bahan kerja yang diterima.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 193


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Menggunakan perangkat kerja yang tersedia.

G. KUALIFIKASI
1. D III Gizi.
2. Menguasai aplikasi office dan internet.
3. Menguasai peralatan dan perlengkapan nutrisionis.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


URAIAN TUGAS PELAKSANA PROGRAM KIA DAN KB

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

B. TUGAS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 194


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
1. Melaksanakan penyediaan pemanfaatan evaluasi kinerja bidan
terhadap aspek klinis profesi dan manajemen program KIA.
2. Melakukan koordinasi lintas program, lintas sektor baik secara
horizontal dan vertical ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
3. Membina hubungan kerja bidan dalam tatanan organisasi maupun
hubungan kebutuhan profesi yang berkaitan dengan tugas pokok
dan fungsi bidan.

C. FUNGSI
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil.
2. Melakukan asuhan kebidanan perkiraan partus fisiologis kepada ibu
bersalin.
3. Melakukan pelayanan terhadap bayi baru lahir.
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dukun bayi di wilayah kerja
puskesmas.
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan
kebidanan.
6. Melaksanakan pelayanan KB kepada WUS.
7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil
risiko tinggi.
8. Mengupayakan diskusi audit maternal, perinatal (AMP) bila ada
kasus kematian ibu dan bayi.
9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
pelayanan Puskesmas.

D. URAIAN TUGAS
1. Mencatat registrasi atau data pasien.
2. Melakukan pemeriksaan.
3. Melakukan tindakan.
4. Memberi resep obat.
5. Konseling.
6. Penyuluhan untuk pemeriksaan KIA.
E. TANGGUNG JAWAB

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 195


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
1. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat dan bahan
yang diperlukan untuk pelayanan KIA
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan KIA
3. Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan KIA
4. Menjaga kerahasiaan data klien/pasien
5. Menjaga kebersihan dan perlengkapan kerja
6. Mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap SOP dan
penugasan terhadap pimpinan.

F. WEWENANG
1. Melakukan pertolongan persalinan dan tindakan
2. Melakukan pengobatan sesuai SPO atas konsultasi dengan Dokter
Puskesmas
3. Menggunakan perangkat kerja yang tersedia

G. KUALIFIKASI
1. D3 Kebidanan
2. D4 kebidanan pendidik dan klinik,Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Menguasai aplikasi Office dan internet

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PELAYANAN FARMASI

A. KEDUDUKAN
Di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepala UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan
tarogong kidul kabupaten garut melalui koordinator pelayanan kesehatan
dan farmasi.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 196
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. TUGAS
Membuat perencanaan obat dan alat kesehatan, menyelenggarakan
pelayanan farmasi di UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Perencanaan obat dan alat kesehatan di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
2. Pengambilan obat dan alat kesehatan ke gudang farmasi.
3. Mengatur pelayanan obat dan alat kesehatan di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
4. Pencatatan stok obat dan alat kesehatan.
5. Menyediakan obat untuk puskesmas, pustu dan poskesdes (BP Desa).
6. Pelaksanaan pelayanan farmasi.
7. Pencatatan pemakaian obat harian.
8. Rekapitulasi laporan pemakaian obat dari setiap Sub Unit.
9. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan.

D. URAIAN TUGAS
1. Rantai membuat perencanaan obat (LPLPO).
2. Mengambil obat ke gudang farmasi.
3. Menggatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di puskesmas.
4. Melaksanakan pencatatan di kartu stok dan buku penerimaan obat.
5. Menyediakan obat untuk di puskesmas, perawatan, poned, pustu dan
poskesdes (BP Desa).
6. Memberikan pelayanan di loket obat sesuai dengan resep dokter.
7. Mencatat pemakaian obat harian.
8. Rekapitulasi lapporan obat harian.
9. Membuat laporan :
 Laporan obat psikotropika
 Laporan pemakaian, sisa dan permintaan obat (LPLPO)
 Laporan obat generik
 Laporan rekap obat BPJS

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 197


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
 Laporan Triwulan PIO
 Laporan tahunan

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan obat di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut
2. Bertanggung jawab atas kesediaan kebutuhan obat dan alat kesehatan

F. WEWENANG
Melakukan pelayanan farmasi kepada seluruh pasien

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Farmasi dan
mempunyai SIAA.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PUSLING
A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui koordinator
pelayanan kesehatan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 198


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. TUGAS
1. Pelaksana PUSLING mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas di wilayah kerjanya.
2. Membuat, perencanaan, melaksanakan kegiatan, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi hasil pelayanan kesehatan dasar
berupa kegiatan pusling di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Pelayanan pusling
2. Pelayanan obat
3. Pengelolaan alkes/BHP/BMHP
4. Administrasi

D. URAIAN TUGAS
1. Menyusun rencana program pokok kegiatan pusling.
2. Melaksankan kegiatan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan
kuratif.
3. Menggerakkan dan membina masyarakat di wilayah kerjanya agar
berperilaku hidup bersih dan sehat.
4. Membantu upaya masyarakat di wilayah kerjanya dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
5. Melaksankan pengelolaan ketatausahaan.
6. Mengendalikan kegiatan kesehatan di wilayah kerjanya.
7. Membimbing dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
stafnya.
8. Melalksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral sesuai
kewenangannya.
9. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan hasil kegiatan
pusing.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 199


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut sesuai dengan
kewenangan bidang tugasnya.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan pelayanan kesehatan
dalam kegiatan pusling UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar
dalam kegiatan pusling UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan.

F. WEWENANG
1. Berwenang mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan
dam kegiatan pusling UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan
Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul
kabupaten garut.
2. Berwenang melakukan pemeriksaan dan pengobatan sesuai dengan
standar operasional prosedur dalam kegiatan pusling UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan.

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 keperawatan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


DOKTER PELAKSANA BP UMUM

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui koordinator
pelayanan kesehatan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 200
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. TUGAS
Membuat perencanaan, melaksanakan pelayanan kesehatan dasar,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan poli Umum
UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Perencanaan kebutuhan barang dan medis untuk pelayanan di Poli
Umum.
2. Pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi pada seluruh proses
pelayanan di Poli Umum.
3. Pelaksanaan anamnesa kepada pelanggan/pasien.
4. Pelaksanaan pemeriksaan fisik pelanggan/pasien.
5. Penegakkan diagnose berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik di
atas.
6. Pelaksanaan tindakan medis bila diperlukan.
7. Pemberian pengobatan.
8. Pelaksanaan rujukan pelangga/pasien ke poli lain di UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut atau ke instansi pelayanan
lanjutan.
9. Pengkoordinasian pembuatan rekapitulasi data pelanggan/pasien
sesuai criteria.
10. Pengevaluasian hasil kegiatan pelayanan di Poli Umum.

D. URAIAN TUGAS
1. Menilai kebutuhan alat yang diperlukan untuk kelancaran pelayanan
di Poli Umum.
2. Memberikan pelayanan / promkes kepada pengunjung di Poli Umum.
3. Melakukan anamnesa terhadap keluhan yang disampaikan.
4. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai protap.
5. Menegakkan diagnosa setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 201


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
6. Melakukan tindakan berdasarkan indikasi medis.
7. Memberikan pengobatan secara rasional.
8. Memberikan pelayanan rujukan ke sarana yang lebih memadai (RS).
9. Membuat rekapitulasi data pengunjung untuk pencatatan dan
pelaporan yang dilakukan setiap hari.
10. Mengevaluasi hasil kegiatan yang dilakukan Poli Umum dan
memberikan tindak lanjut untuk memberikan pelayanan prima.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhsn fasilitas pelayanan di
Poli Umum.
2. Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kualitas alat penunjang
pemeriksaan di Poli Umum.
3. Bertanggung jawab atas penegakan diagnosa dan ketepatan
pengobatan.

F. WEWENANG
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sesuai dengan standar
operasional prosedur.
2. Mengeluarkan surat keterangan sehat dan surat keterangan sakit
sesuai dengan kondisi pada saat itu.
3. Memberikan pelimpahan sebagian wewenang selama berkonsultasi
dengan dokter kepada petugas para medis ( perawat ) untuk
melakukan pelayanan medis bila diperlukan.
4. Mengeluarkan surat rujukan sesuai kebutuhan.

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan Pofesi Dokter Umum.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERAWAT PELAKSANA BP UMUM

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pelayanan Kesehatan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 202
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. TUGAS
Membantu proses pelayanan kesehatan di Poli Umum UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan
tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Penyediaan alat-alat medis dan non medis yang diperlukan dalam
pelayanan.
2. Pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi pada seluruh proses
pelayanan di Poli Umum.
3. Pengambilan kartu status pelanggan/pasien di loket pendaftaran.
4. Pemanggilan pelanggan/pasien sesuai dengan nomor urut
pendaftaran.
5. Pemeriksaan fisik pelanggan : mengukur tekanan darah, berat badan,
tinggi badan dan pemeriksaan Rumple Leed apabila ada
pelanggan/pasien yang dengan suspek kasus demam berdarah.
6. Pelaksanaan tindakan medis bila diperlukan atas ijin dokter.
7. Pelaksanaan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
8. Pelaksanaan dan pencatatan pengalihan data pelanggan/pasien dari
kartu status ke buku register harian.
9. Pencatatan kasus-kasus tertentu pada buku bantu untuk diserahkan
dan ditindaklanjuti oleh pelaksana program
10. Pembuatan laporan bulanan tentang urutan 10 besar penyakit si UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.

D. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya proses pelayanan
pengobatan dasar di Poli Umum.
2. Bertanggung jawab atas tindakan pencegahan infeksi pada seluruh
proses pelayanan di Poli Umum
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di
Poli Umum.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 203


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
E. WEWENANG
1. Melakukan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
2. Memeriksa dan memberikan pengobatan atas ijin dokter sesuai
dengan pedoman pengobatan di puskesmas.

F. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan / S1
Keperawatan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PERAWAT GIGI PELAKSANA POLI GIGI

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawan kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pelayanan Kesehatan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 204
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. TUGAS
Membantu kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulit di Poli Gigi.

C. FUNGSI
1. Persiapan alat dan bahan untuk pelayanan di Poli Gigi.
2. Pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi pada seluruh proses
pelayanan di Poli Gigi.
3. Pencatatan data pasien di buku register kunjungan.
4. Pelaksanaan anamnesa.
5. Pemeriksaan tensi darah untuk pasien yang akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi.
6. Pelaksanaan tindakan medis gigi sesuai dengan standar operasional
prosedur perawat gigi.
7. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk perorangan
maupun kelompok di wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong
kidul kabupaten garut.
8. Mengumpulkan sampah medis untuk kemudian diserahkan kepada
sanitarian untuk pengolahan lebih lanjut.
9. Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan tahunan.

D. URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan perinah atasan ( Dokter Gigi maupun Kepala
Puskesmas ).
2. Melaksanakan program UKGS.
3. Melaksanakan program UKGMD.
4. Melaksanakan tugas berdasarkan pendelegasian dari dokter gigi.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di Poli gigi.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pencegahan infeksi pada seluruh
proses pelayanan di Poli Gigi.
3. Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 205


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
F. WEWENANG
Melaksanakan tindakan medis gigi sesuai dengan standar operasional
prosedur perawat.

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan Gigi.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


DOKTER GIGI PELAKSANA POLI GIGI

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pelayanan kesehatan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 206
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. TUGAS
Membuat perencanaan, melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil pelayanan di Poli
Gigi.

C. FUNGSI
1. Perencanaan kebutuhan alat dan bahan untuk pelayanan di Poli Gigi.
2. Pengkoordinasian tindakan pencegahan infeksi pada seluruh proses
pelayanan di Poli Gigi.
3. Peaksanaan anamnesa dan pemeriksaan kondisi gigi dan mulut pasien
di poli Gigi.
4. Penegakan diagnosa kasusu gigi dan mulut.
5. Pelaksanaan tindakan medis gigi bila diperlukan.
6. Pencatatan diagnosa dan tindakan yang terjadi.
7. Pengkoordinasian pencatatan dan pelaporan.

D. URAIAN TUGAS
1. Mecatat registrasi atau data pasien.
2. Melakukan pemeriksaan.
3. Melakukan tindakan
4. Member resep obat.
5. Konseling.
6. Penyuluhan untuk pemeriksaan gigi rutin.

E. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat dan bahan yang
diperlukan untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut di Poli Gigi.
3. Bertanggung jawab atas terlaksanya pencatatan dan pelaporan kasus
gigi dan mulut.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 207


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
F. WEWENANG
1. Melakukan tindakan medis gigi dan mulut.
2. Melakukan pengobatan sesuai standar operasional prosedur.

G. KUALIFIKASI
Mempunyai latar belakang pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi dan
Profesi kedokteran Gigi.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM INDERA

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pelayanan Kesehatan.
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 208
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

B. TUGAS
Melakukan upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan atau
pendengaran melalui kegiatan penyuluhan, pencegahan penyakit, deteksi
dini, pengobatan dasar serta upaya rujukan.

C. FUNGSI
1. Pendeteksian dini kasus kesehatan indera.
2. Pencatatan kejadian/kasus di buku register.
3. Penyuluhan tentang kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.
4. Pelaksanaan rujukan ke Rumah Sakit pada kasus katarak yang sudah
matur (sudah siap di operasi).
5. Melaksanakan case finding katarak ke lapangan untuk mendeteksi
kasus katarak yang ada di desa.
6. Melakukan case finding indera penglihatan dan pendengaran ke
SD/MI.
7. Pencatatan hasil lapangan pada buku visum.
8. Pelaksanaan analisis kasus bersama koordinator pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
9. Penyampaian hasil kunjungan dan hasil analisis kepada Kepala
Puskesmas.
10. Pencatatan dan pelaporan program kesehatan indera.

D. URAIAN TUGAS
1. Mendeteksi dini kasus kesehatan indera
2. Pencatatan kejadian/kasus di buku register.
3. Mencatat kasus kesehatan indera di buku register.
4. Melaksanakan rujukan ke Rumah Sakit pada kasus katarak yang
sudah matur.
5. Melaksanakan case finding katarak ke desa.
6. Mengisi format case finding katarak dan penjaringan kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran ke SD/MI.
7. Mencatat hasil kunjungan lapangan ke buku visum.
8. Melksanakan analisis kasus bersama koordinator kesehtan indera.
9. Membuat hasil kunjungan dan hasil analisis kepada Kepala
Puskesmas.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 209


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
10. Mencatat dan melaporkan program kesehatan indera.

E. KUALIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan profesi D3 Keperawatan.
2. Telah mengikuti pelatihan tentang program kesehatan indera.

F. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas pendeteksian dini kasus kesehatan indera.
2. Bertanggung jawab atas tinndakan promotif, preventif dan kuratif
program kesehatan indera.
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan.

G. WEWENANG
Melakukan pelayanan promotif (penyuluhan kesehatan indera) dan
preventif (deteksi dini gangguan penglihatan dan pendengaran) serta
kuratif (pelayanan kesehatan mata/telinga dasar dan rujukan).

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA PROGRAM JIWA

A. KEDUDUKAN
Beradadi bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pelayanan Kesehatan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 210


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. TUGAS
Membuat peencanaan, melaksanakan program kesehatan jiwa,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan program
jiwa.

C. FUNGSI
1. Pendeteksian kasus yang ditemukan di Poli Umum dan dari pelayanan
konseling psikolog.
2. Pencatatan kasus di buku register.
3. Kunjungan ke rumah penderita bersama dokter.
4. Penentuan diagnosa.
5. Pelaksanaan rujukan sesuai kasus.
6. Pelaporan dan pencatatan.
7. Penyampaian hasil kunjungan dan hasil analisis kepada Kepala
Puskesmas.

D. URAIAN TUGAS
1. Melaksanakan pemeriksaan dengan menggunakan metode 2 menit.
2. Melaksanakan rujukan kasus yang tidak bisa ditangani.
3. Melaksanakan kunjungan rumah dalam rangka penjaringan kasus
jiwa.
4. Melakukan penyuluhan kasus kesehatan jiwa.
5. Pelaporan kasus kesehatan jiwa bidang Yankesvar Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut.
6. Melakukan evaluasi program kesehatan jiwa.
7. Mencatat hasil kunjungan lapangan ke buku visum.
8. Membuat rencana tindak lanjut.
9. Membuat hasil kunjungan dan hsil analisis kepada kepala Puskesmas.

E. KUALIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan profesi D3 Keperawatan.
2. Telah mengikuti pelatihan tentang program kesehatan jiwa.
3. Mampu melakukan asuhan keperawatan kesehatan jiwa.

F. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perencanaan program kesehatan jiwa.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 211


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
2. Bertanggung jawab atas terlaksananya program kesehatan jiwa di
wilayah kerja UPT Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut kecamatan tarogong kidul kabupaten garut.
3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
program kesehatan jiwa.

G. WEWENANG
Melakukan asuhan keperawatan keperawatan jiwa.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PELAKSANA LABORATORIUM

A. KEDUDUKAN
Berada di bawah pimpinan dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT
Puskesmas Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
kecamatan tarogong kidul kabupaten garut melalui Koordinator
Pelayanan Kesehatan.

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 212


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
B. TUGAS
Membuat rencana, melaksanakan kegiatan, mengawasi, mengendalikan
dan mengevaluasi hasil kegiatan laboratorium UPT Puskesmas
Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut kecamatan
tarogong kidul kabupaten garut.

C. FUNGSI
1. Perencanaan kebutuhan alat dan reagen.
2. Pelaksanaan tindakan infeksi pada seluruh proses pelayanan
laboratorium.
3. Pemeriksaan laboratorium sesuai standar opersional prosedur.
4. Pemeriksaan laboratorium suspek TB paru sesuai standar DOTS dan
melaporkan ke petugas TB Paru.
5. Pengumpulan dan pencatatan hasil pemeriksaan pasien umum.
6. Penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium kepada petugas
pelayanan kesehatan.
7. Penyuluhan tentang manfaat pemriksaan laboratorium baik bagi
perorangan maupun kelompok.
8. Pengumpulan dan pengelolaan sampah medis diruangan laboratorium
yang selanjutnya diserahkan kepada petugas sanitasi untuk di
tindaklanjuti pemusnahannya.
9. Pencatatan dan pelaporan.

D. TANGGUNG LAWAB
1. Bertanggung jawab atas terjaminnya kualitas alat dan reagen
pemeriksaan laboratorium.
2. Bertanggung jawab atas keakuratan hasil laboratorium.
3. Bertanggung jawab atas tindakan pencegahan infeksi pada seluruh
proses pelayanan laboratorium.

E. WEWENANG

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 213


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai standar operasional
prosedur.

F. KUALIFIKASI
1. Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Ananlis
2. Mampu melaksanakan tugas operasional kegiatan laboratorium.

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Lantai 1 UPT Puskesmas Pembangunan
a. Ruang Unit Gawat Darurat
b. Pendaftaran
c. Ruang Pemeriksaan Umum
d. Ruang Pemeriksaan MTBS
e. Ruang Pemeriksaan Dokter
f. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 214


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
g. Ruang Pemeriksaan Lansia
h. Ruang Laktasi / Menyusui
i. Ruang Farmasi / Apotek
j. Ruang Rekam Medik
k. Ruang Laboratorium
l. Ruang Pemeriksaan TB Paru
m. Ruang Pemeriksaan KIA/KB
n. Ruang Imunisasi
o. Ruang Pelayanan Prolanis
p. Ruang Toilet
q. Ruang Mushola
r. Gudang

2. Lantai 2 UPT Puskesmas Pembangunan


a. Ruang Rapat / Aula Pertemuan
b. Ruang Kepala Puskesmas
c. Ruang kepala Tata Usaha
d. Ruang data dan Informasi
e. Ruang Teknis / Kesekertariatan JKN / BOK
f. Ruang Pelayanan konsultasi Klinter ( Gizi, Promkes, Kesling )
g. Ruang Toilet

Lampiran 2
Sumber Tenaga di UPT Puskesmas Pembangunan
NO N A M A NIP JABATAN

1 dr.Hj Sri Cahyatiningsih 196810062002122001 Kepala Puskesmas

2 Yanyan supriatna, AMD, S.IP,SKM 196902172007011010 Ka Sub Bag Tata Usaha

3 dr.Hj.Sisca Risya Fujiarti 198001012010012009 Dokter Fungsional

4 Drg. In Kharina 197802152007012001 Dokter Fungsional Gigi

5 Hj. Hasanah, S.Kep, Ners 196809281995032003 Pel. Perawat

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 215


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017
6 Momoh Rohanah, S.Kep 196407311987032004 Ka.BP

7 Wartinah, AMK 196704201989022001 Pel. Perawat

8 Hj.Elis Supyeni, Am. Keb 196712011989012003 Bidan Pelaksana

9 Sri Rahmawati, S.Tr.Keb 196509191991032005 Polindes

10 Hj. Anita Sulastika, AMK 196602131986032004 Pel.Perawat

11 Ai Neti Srihartati,SKM 197009101991032004 Bidan Promkes

12 Tati Sudaryati,AMKG 197206251994032006 Pel. Perawat Gigi

13 Lina Zenab, SP 197204161997022001 Pel. Gizi

14 Hj. Dewi Darojah 197004101991032004 Analis

15 Yoseph Ferry,S.Kep 197803162006041005 Ka.UGD

16 Gun Gun Nurdiansyah,S.Kep, Ners 198209272010011018 Ka.Pustu Mekargalih

17 Hj.Rini Lestari, Am.Keb, SE 197509202007012009 Bend.Penerima

18 Hj.Husnul Khotimah,S.ST 197501242007012006 Bidan Fungsional

19 Ema Asgaritta,S.ST 197710282008012009 Bidan Fungsional

20 Nenden Nuraeni , S.ST, MH.Kes 197905142008012024 Pel. Bidan

21 Reni Hidayat,S.ST 198402152010012012 Bides Mekargalih

22 Rudiana, Amd.Kep 198005072007011010 Pelaksana Perawat

23 Jemi Mulyadi, SE 197110232014111001 Kepegawaian

24 Telli Lindaris, SKM 198207282014112001 Epidemiologi

25 Yeni Rella 196110232007012001 Pel.Administrasi

26 Fitri Dwiyani, S.Tr.Keb 198207282014112001 Pel.Perawat

27 Irma Nurma Diana, S.Tr.Keb 198404062017042003 Bides Sukakarya

28 Dian Pramesti, Am.Keb 198611112017042003 Bides Sukajaya

29 Rina Kurnia Aprianti, S.Tr.Keb 198504252017042002 Bides Sukagalih

30 Dewi Yulianti, SE TKK Pel.Harian Ratribusi

31 Nina Widianty, S.Kep TKK Pel.Perawat

32 Niki Sesbania,SE TKK Pel.Administrrasi

33 Septi Mimbar Lestari, S.Tr.Keb PTT Bidan Desa Sukakarya

34 Elis Supriyanti, AMKG TKS Pel.Perawat Gigi

35 M.Faisal Ali, S.IP TKS Operator

36 Fatmawati FL, Am. Keb TKS Bidan Pelaksana

37 Risna Dwi Yulianti, S.ST TKS Biden Sukajaya

38 Neng Wulan TKS Pel.Harian Obat

39 H. Subagja Eska H, SE TKS Operator JKN / SIMPUS

40 Dadan Nurdiansyah, ST TKS Pel.Rekmed


Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 216
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

41 Hasan Alvian, S.Kep TKS Pel.Perawat / Ka Pustu

42 Indra Sukmana TKS Pel.Administrasi

43 Fadly Fauzan, Am.Kep TKS Pel.Perawat

44 Tira Febrianti, Am.Kep TKS Pel. Perawat

45 Lina Marlina, S.Si.Apt TKS Apoteker

46 Risky Romadiansyah, Amd.Kep TKS Pel. Perawat / Ka Pustu

47 Ajeng Pratiwi, AMD TKS Teknis Keuangan

48 Wulan Sari Purwanti TKS Pel. Pendaftaran

49 Inten Rachmayanti, S.ST.RMIK TKS Rekam Medik

50 Fitri Nurhayati TKS Pel.Harian Obat

51 Utari Kusuma Wardani ,S.Tr.Keb TKS Pelaksana Bidan

52 Gian Laksana Putra, Amd.Kep TKS Pel.Perawat

53 Agus Maulana Al-Ishaq, Amd.Kep TKS Pel.Perawat

54 Dudi Tutuarima Magang Teknis Keuangan

55 Empon Rukmini Magang Cleaning Servis

Lampiran 3
Rekapitulasi hasil perhitungan Metode ABK Kesehatan UPT Puskesmas
Pembangunan
KETERANGA
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH N (KURANG /
NO NAMA JABATAN PNS
TENAGA KEBUTUHAN
SESUAI /
NON PNS SDMK
LEBIH)
1 Kepala Puskesmas 1 0 1 0
2 Kepala Tata Usaha 1 0 1 0
3 Bendahara Penerimaan Pembantu 0 0 1 -1
4 Bendahara Pengeluaran Pembantu 0 0 1 -1
5 Juru Bayar / Kasir 0 1 1 0
6 Perekam Medis 0 0 2 -2
7 Pengadministrasi Umum 0 3 4 -1
8 Kepegawaian 1 0 1 0

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 217


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

9 Pengelola Komputer 0 1 2 -1
10 Inventaris Barang 1 1 2 0
11 Pengelola Barang Milik Negara 0 1 1 0
12 Pengemudi 0 0 1 -1
13 Pramu Husada 0 1 3 -2
14 Dokter Umum 1 0 2 -1
15 Dokter Gigi 1 0 1 0
16 Perawat 8 6 15 -2
17 Perawat Gigi 1 2 3 0
18 Bidan 10 3 13 -1
19 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 0 1 0
20 Sanitarian / Kesling 0 0 1 -1
21 Nutrisionis Terampil / Gizi 1 0 1 0
22 Labolatorium 1 1 2 0
23 Apoteker 0 1 1 0
24 Asisten Apoteker 0 2 2 0
25 Pranata Labolatorium 0 0 0 0
26 Akuntansi 0 0 1 -1
JUMLAH TOTAL 28 21 66 -14

Lampiran 4

Bagan Tim Akreditasi UPT Puskesmas Pembangunan

Kepala Puskesmas
dr.Hj. Sri Cahyatiningsih

Wakil Managamen Mutu


Hj. Hasanah, S.Kep, Ners

Penanggungjawab Admen Penanggungjawab UKM Penanggungjawab UKP


Yanyan Supriatna, AMD, S.IP,SKM Ai Neti Srihartati, SKM dr.Hj. Sisca Risya Fujiarti

BAB I : Yoseph Ferry,


BAB Kecamatan
I : Rudiana, BAB I : Wartinah,
S.KepKidul Kabupaten Garut
Tarogong 218 AMK
BAB II : Nenden, S.ST, MH.Kes S.Kep
BAB II : Gungun N, S.Kep, Ners
BAB III : Hj. Rini Lestari, SE BAB III : Ema Asgaritta,S.ST BAB II : Hj. Dewi Darojah
BAB III : Lina M, S.Si, Apt
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Teknis Teknis Teknis


H. Subagja Eska, SE Hasan Alvian, S.Kep Fadli, Am.Kep

Lampiran 5

Bagan Managemen Mutu dan Keselamatan Pasien

Penanggungjawab
dr.Hj. Sri Cahyatiningsih

Wakil Manajemen Mutu


Hj. Hasanah, S.Kep, Ners

Penanggungjawab Admen Penanggungjawab UKM Penanggungjawab UKP


Yanyan Supriatna, AMD, S.IP,SKM
Ai Neti Srihartati, SKM dr.Hj. Sisca Risya Fujiarti

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 219


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Pokja Rawat Jalan Pokja Penunjang Pokja Farmasi


Rudiana, S.Kep Hj. Dewi Darojah Lina Marlina, S.Si, Apt

Lampiran 6

Bagan Audit Internal Puskesmas Pembangunan

Penanggung jawab
dr.Hj. Sri Cahyatiningsih

Wakil Manajemen Mutu


Hj. Hasanah, S.Kep, Ners

Auditor
Telli Lindaris, SKM

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 220


Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Anggota Auditor Admen Anggota Auditor UKM Anggota Auditor UKP


Inten R Ema Asgarita Dewi Darojah
Yeni Rella Irma Nurma Diana Tati Sudaryati
Nina Widianty Hj.Lina Zenab Fitri

Auditee
Pokja Admen, Pokja UKM, Pokja UKP

Lampiran 7

Bagan Tim Perencanaan Puskesmas Pembangunan

Penanggungjawab
dr.Hj. Sri Cahyatiningsih

Ketua
Yanyan Supriatna, AMD, S.IP,SKM

Sekertaris
Risna Yulianti, Am.Keb
Reni Hidayati, S.ST

Koordinator UKM Koordinator UKMP Koordinator UKP


Ai Neti Srihartati, SKM
Kidul Kabupaten GarutRudiana, dr.Hj.Sisca Risya Fujiarti
Kecamatan Tarogong 221S.Kep
Lina Marlina, S.Si, Apt
Manual Mutu UPT Puskesmas Pembangunan 2017

Jaringan dan Jejaring Kesekertariatan/ Keuangan


Wartinah, AMK Hj. Rini Lestari, Am.Keb, SE
Gungun N, S.Kep Ners Hj.Husnul Khotimah, S.ST

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut 222

Anda mungkin juga menyukai