Anda di halaman 1dari 10

ELEKTRO CONVULSIVE

THERAPY ( ECT )

By : Yulisetyaningrum
Electro Convulsive Therapy
● Suatu pengobatan untuk
menimbulkan kejang grand mal
secara artifisial dengan melewatkan
aliran listrik melalui elektoda yang
di pasang pada satu atau dua
tempat.
Rentang jumlah pemberian terapi ECT

● Klien gangguan afektif antara enam sampai


dua belas kali
● Klien skizofrenia : 30 kali
● Ect biasanya diberikan 3 x seminggu atau
setiap beberapa kali, meski sebenarnya bisa
diberikan lebih jarang atau lebih sering.
INDIKASI
● Keadaan depresi berat, terutama bila
disertai pikiran/tindakan bunuh diri
● Keadaan gaduh, gelisah yang
membahayakan
● Keadaan stupor katatonik
KONTRA INDIKASI
● Penyakit-penyakit kardiovaskuler
● Penyakit saluran pernafasan yang berat
● Penyakit hipertensi
● Penyakit susunan tulang ( fraktur, dislokasi,
dll )
● Penyakit/ gangguan pada susunan syaraf
pusat.
● Ibu hamil TMT I
PERSIAPAN :
Persiapan
1. persiapan alat
- konvulsator
- peralatan oksigen
- penghisap lendir
- alat bantu pernafasan
- stapel karet
2. persiapan orang/pasien
- pemeriksaan fisik lengkap
cont….

- puasa minimal 4 jam sebelumnya


- kandung kemih dikosongkan
- gigi palsu dilepas
- pakaian ketat dilonggarkan
3. Persiapan obat-obatan
untuk keadaan gawat darurat :
- Adrenalin
- effortil
- aminophilin
PELAKSANAAN
1. Penderita tidur terlentang, kepala di ekstensikan
2. 6 orang pelaksana (perawat )
- 1 orang memasang elektroda
- 1 orang fiksasi rahang bawah/ memasang
stapel
- 2 orang di kanan
- 2 orang dikiri penderita, masaing-masing
memegang bahu dan siku penderita serta
pinggul dan lutut penderita
3. Elektroda diletakkan di daerah kedua temporal
penderita lebih du;u dibasahi dibersihkan dengan
larutan garam fisiologis
4. Cara fiksasi harus fleksibel
TAHAP KEJANG PADA KLIEN DENGAN ECT
:

● Fase laten
● Fase kejang tonik
● Fase kejang klonik
● Fase apneu
● Fase bernafas spontan
KOMPLIKASI :
❖ Luksasi rahang bawah, tandanya :
- penderita tidak dapat mengatubkan
rahangnya
- perubahan bentuk rahang bawah
❖ Apneu dibantu dengan resusitasi
kardiopulmonal
❖ Cardiac stress
❖ Fraktur
❖ Muntah-muntah, kepala penderita
dimiringkan supaya tidak aspirasi
❖ Kejang berulang-ulang, beri valium injeksi

Anda mungkin juga menyukai