Pembimbing :
dr. Ira Savitri Tanjung, Sp .KJ(K)KJ(K)
DEFINISI
SEJARAH
Paraselsus
(1493
1541)
Manfred
Sakel
(1903)
Insulin u/ th Skizofrenia
induksi koma kejang
Ladislaus
von
Meduna
(1934)
Ugo
Cerletti &
Lucio Bini
(1938)
ECT pertama u/ th
Skizofrenia 11x
respon bagus
SEJARAH
Elektroda ECT paling
sering ditempatkan pada
unilateral kanan.
1970
1988
2000
INDIKASI
Gg Depresi Mayor
Episode Manik yg berbahaya
Skizofrenia
Lain-lain :
gangguan mood, psikosis episodik, psikosis
atipikal, obsesif-kompulsif, delirium, sindrom
neuroleptik ganas, hypopituarism, intracrable seizure
disorder dan fenomena on-off dari penyakit
Parkinson
KONTRAINDIKASI
Infark miokard
Resiko perdarahan otak :
- CVD
- Aneurisma
Pe TIK
PENEMPATAN ELEKTRODA
Unilateral
Bilateral
STIMULUS LISTRIK
Pantau : EEG
KEHILANGAN MEMORI
GANGGUAN KONSENTRASI
KEBINGUNGAN
EFEK SAMPING LAINNYA mual, sakit
kepala, muntah, kekakuan pada otot.
EFEK SAMPING
SSP :
- sakit kepala
- kebingungan
- delirium
Gg. Memori
Lain-lain :
- mual
- muntah
- nyeri otot
- fraktur
MORTALITAS
Tingkat kematian
dengan ECT adalah
sekitar 0,002 persen
per pengobatan dan
0,01 persen untuk
setiap pasien.
PROSEDUR TATALAKSANA
Dokter perlu menjelaskan tentang keuntungan, kerugian, komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis penyakit. (Inform Consent).
EVALUASI PRE-ECT
Mencakup :
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis
Preanesthesia
Riwayat medis
Pemeriksaan laboratorium (kimia darah dan urin,
thoraks X-ray, dan elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan gigi menilai keadaan gigi pasien
X-ray tulang belakang ada gangguan tulang
belakang
CT atau MRI curiga adanya gangguan kejang
atau space-occupying lesion.
INTERAKSI OBAT
PERSIAPAN ALAT
Konvulsator set (diatur intensitas dan timer)
Tounge spatel atau karet dibungkus kain
Kain kassa + Cairan NaCl secukupnya
Spuit disposibel
Obat SA injeksi 1 ampul
Tensimeter
Stetoskop
Slim siger
PROSEDUR
8.
9.