Supracondiller Humerus
(SCH)
Mohammad Aditya Rachman
Muhammad Syaoqi Yuska Achida
PEMBIMBING : dr. Meiky Fredianto, Sp.OT
PENDAHULUAN
Fraktur Traumatik
Fraktur Stress
Fraktur Patologis
TIPE-TIPE FRAKTUR
1. Fraktur transversal
Suatu fraktur komplit yang garis patahnya tegak lurus
terhadap sumbu tulang.
2. Fraktur oblik
Fraktur komplit yang melalui korteks secara diagonal.
3. Fraktur spiral
Bila garis patah terdapat mengelilingi sepanjang
korteks.
4. Fraktur komunitif
Garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan
5. Fraktur segmental
Garis patah lebih dari satu, tetapi tidak berhubungan
Anatomi Humerus
LATAR BELAKANG
Fraktur suprakondiler humerus adalah fraktur yang terjadi pada 1/3
distal humerus tepat proksimal troklea dan capitulum humeri.
Sering terjadi pada anak-anak, sekitar 65% dari seluruh kasus patah
tulang lengan atas. Mayoritas pada usia 3-10 tahun, puncaknya usia 5
dan 7 tahun. Lebih sering terjadi pada laki-laki : perempuan = 3 : 2
Etiologi
Epidemiologi
Riwayat rauma
tunggal seperti
penekukan ,
penekan akibat
jatuh dari ketiggian
Tekanan yang
berulang - ulang
Kelemahan abnormal
pada tulang
Anak-anak sekitar
177,3 per 100.000
setiap tahunnya.
Tipe Ekstensi
(sering terjadi
pada 99% kasus)
Menurut Gartland
Tipe I Non displaced
Tipe II Displaced dengan cortex posterior
intact, sedikit terangulasi
Tipe II Displaced komplit, posteromedial
Tipe
Ekstensi
(sering
terjadi pada
99% kasus)
Menurut Wilkins
Tipe 1 : Undisplaced
Tipe 2A : Cortex posterior
intact dan terdapat
angulasi aja
Tipe 2B : Cortex posterior
intact, terdapat angulasi
dan rotasi
Tipe 3A : Displace
komplit, tidak ada kontak
cortical kortical
posteromedial
Tipe 3B : Displace
komplit, tidak ada kontak
cortical posteromedial
Manifestasi
Klinis
ANAMNESIS
Biasanya
pasien
datang
dengan
suatu
trauma
(traumatik, fraktur), baik
yang hebat maupun trauma
ringan dan diikuti dengan
ketidakmampuan
untuk
menggunakan
anggota
gerak. Anamnesis harus
dilakukan dengan cermat,
karena
fraktur
tidak
selamanya terjadi di daerah
trauma dan mungkin fraktur
terjadi pada daerah lain.
Pasien
biasanya
datang
karena
adanya
nyeri,
pembengkakan,
gangguan
fungsi
anggota
gerak,
krepitasi
atau
datang
dengan gejala-gejala lain.
PEMERIKSAAN FISIK
Tipe
ekstensi
Tipe fleksi
Gangguan sirkulasi
perifer dan lesi pada
saraf tepi
Cabang N.
Medianus N.
N. Medianus (28 Interosseus
60%) tidak
anterior
dapat oposisi ibu ketidakmampuan
jari dengan jari jari I dan II untuk
lain.
melakukan fleksi
(pointing sign).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Reposisi tertutup dan immobilisasi
Reposisi Terbuka
Non
Operatif
Operatif
Reduksi
INDIKASI
Immobilisasi
ABSOLUT
Pemeriksaan
dalam Proses
Penyembuhan
1.
2.
3.
4.
Fraktur terbuka
Cedera vaskular dan/atau
saraf
Fraktur dengan sindroma
kompartemen
Cedera Multiple
RELATIF
1.
2.
3.
Pemendekan
Fraktur humerus intak
Fraktur yang tidak
membaik dengan reposisi
tertutup
Komplikasi
Early :
Infeksi
Kerusakan Jaringan Lunak
Kompartemen Sindrom (ischemic volkman)
Late :
Malunion cubiti varus (gunstock deformity)
Nonunion
Delayed Union
Prognosis
Pasien yang mengalami cedera fraktur suprakondiler
humerus, sikunya mungkin tidak akan pernah menjadi
normal sehingga pasien harus diedukasi tentang keadaan
ini. Tujuan dari terapi fraktur suprakondiler humerus
adalah untuk memberikan siku nyaman yang fungsinya
mendekati keadaan senormal mungkin
TERIMAKASIH