Anda di halaman 1dari 19

C : CIRCULATION

Tujuan : mengembalikan fungsi sirkulasi


Diagnosa : gangguan sirkulasi yang
mengancam jiwa terutama bila terjadi henti
jantung dan syok
Diagnosa henti jantung ditegakan dengan tidak
adanya denyut nadi karotis dalam 5-10 detik.
Henti jantung dapat disebabkan karena
kelainan jantung (primer) dan kelainan jantung
di luar jantung (sekunder) yang harus segera
dikoreksi

Diasnosa syok secara cepat dapat


ditegakan dengan tidak teraba atau
melemahnya nadi radialis/ nadi
karotis, pasien tampak pucat,
perabaan pada ekstremitas mungkin
teraba dingin, basah dan
memanjangnya waktu pengisian
kapiler (capilary refill time > 2 detik)

TINDAKAN
Pada henti jantung lakukan p[ijat
jantung luar (RJP) sebanyak 30 x
dengan kecepatan 100X/menit dan
kedalaman 2 Inchi selama 5 siklus
Pada kondisi syok letakan pasien
pada posisi syok yaitu mengangkat
kedua tungkai lebih tinggi dari jantung
Perhatikan
1. Bila syok karena pendarahan lakukan
penghentian sumber pendarahan yang
tampak dari luar dengan penekanan

2. Lakukan pemasangan jalur intra


vena (IV access) untuk memberikan
cairan infus seperti cairan kristaloid
berupa RL atau NaCl 0,9%

BHL
(BANTUAN HIDUP
LANJUTAN)

D : DRUG MANAGEMENT
Tujuan : memberikan obat-obatan
terutama untuk mengembalikan
fungsi sirkulasi pada saat resusitasi
dilakukan
Obat-obatan ini harus diberikan
melalui jalur IV, kecuali adrenalin,
atropin dan lidokain dapat juga
diberikan intra trakea

Obat untuk resusitasi jantung paru


1. Epinephrin
2. Lidocaine
3. Atropin
Obat untuk perbaikan sirkulasi (cara pemberian
biasanya dilakukan melalui cara titrasi pada
jalur IV)
1. Dopamine
2. Dobutamine
3. Metaraminol
4. Noradrenalin

D : DEFIBRILATION
Tujuan : menghentikan fibrilasi ventrikel
atau takikardia ventrikel tanpa adanya
denyut nadi
Indikasi
1. fibrilasi ventrikel
2. asistole
3. takikardia ventrikel tanpa denyut
4. takikardia supraventrikular tak stabil
dan sulit dikelola dengan obat-obatan

Cara
Digunakan DC shock unsynchronised
berturut-turut 200 joule, 300 joule, 360 joule
Komplikasi
1. Luka bakar bila jelly yang digunakan tidak
cukup atau kontak kurang baik antara
paddle dengan dinding dada
2. Syock listrik / terjadi sengatan listrik oleh
karena kebocoran arus listrik

D : DISABILITY
(EVALUASI NEUROLOGIK)
Tujuan : menilai adanya gangguan fungsi otak
dan kesadaran (penurunan suplai oksigen ke
otak)
Diagnosa : secara cepat pada saat awal dapat
digunakan penilaian yang sederhana
Menggunakan metoda AVPU (Alert, Vocal
stimulation, Painful stimulation, Unresponsive)
dan penialian ukuran serta reaksi pupil
Penilaian lebih lanjut dengan metoda penilaian
derajat skala koma glasgow / GCS

AVPU

A : alert / sadar
V : verbal / respon suara
P : pain / respon nyeri
U : unresponsive / tidak sadar

NILAI GCS
E
4 membuka mata spontan
3 membuka mata bila diminta
2 membuka mata bila dirangsang nyeri
1 tidak membuka mata walaupun dirangsang
V
5 memiliki orientasi yang baik
4 memberi jawaban tetapi seperti bingung
3 memberikan jawaban dengan kata-kata tidak jelas
2 memberkan jawaban berupa suara yang tak jelas
1 tidak memberikan jawaban beruoa suara apapun
M
6 menggerakan seluruh esktremitas sesuai permintaan
5 menggerakan esktremitas secara terbatas karena nyeri
4 gerakan tak ada karena rangsang nyeri
3 respon gerak abnormal fleksi
2 respon gerak ekstensi
1 tidak ada respon berupa gerak

NILAI GCS
E
4 spontan
3 pada suara
2 pada nyeri
1 tidak ada respon
V
5 berorientasi
4 bingung
3 merancau
2 mengigau
1 tidak ada respon
M
6 mengikuti perintah
5 melokalisir nyeri
4 menarik (nyeri)
3 fleksi
2 ekstensi
1 tidak ada respon

E : EKG
Tujuan : pada pertolongan penderita gawat
darurat membaca EKG untuk mengenali8 dan
mengatasi aritmia yang mengancam jiwa
Diagnosa : mengetahui gambaran EKG normal
Perhatikan (membaca EKG harus dimulai dengan
)
Gambaran EKG tersebut laik dibaca
Tentukan frekuensi jantung
Tentukan ada tidaknya gelombang P

Tentukan interval PR
Tentukan kompleks QRS
Aksis
Lihat kelainan yang ada misalnya :
Tanda-tanda hipertropfi
Tanda-tanda infark miokard
Mengetahui gambaran EKG yang
mengancam jiwa yang disebabkan oleh :
Adanya gangguan pembentukan implus

Adanya gangguan sistem konduksi


Adanya gangguan keseimbangan
elekrolit
Adanya pengaruh obat-batan

E : EXPOSURE
Tujuan : mengetahui kondisi fisik secara
keseluruhan khususnya pada kasus trauma
Diagnosa : berdasarkan hasil terhadap inspeksi /
pengamatan langsung secara mendetail
Perhatikan
Buka semua pakaian korban, selimuti untuk
mencegah terjadinya hipotermi, pakaian dapat
digunting bila sulit membukanya, jaga
kehangatan suhu tubuh, untuk pemberian cairan
sebelumnya harus dalam keadaan hangat

E : ELEKTROLIT
Permasalah elektrolit bisanya akan
berhubungan dengan kehilangan/
berkurangnya jumlah cairan tubuh,
dimana didalam cairan tubuh
manusia terkandung elektrolit.
Pada kasus keurangan cairan akan
berhubungan dengan kekurangan
elektrolit

GANGGUAN CAIRAN DAN


LEKTROLIT
1. Gangguan Keseimbangan cairan
(hipovolemia dan hipervolemia)
2. Gangguan Keseimbangan kalium
(hipokalemia dan hiperkalemia)
3. Gangguan Keseimbangan natrium
(hiponatremia dan hipenatremia)
4. Gangguan Keseimbangan kalsium
(hipokalsemia dan hiperkalsemia)
5. Gangguan Keseimbangan fosfor
(hipofosfatemia dan hipefosfatemia)
6. Gangguan Keseimbangan magnesium
(hipomagnesemia dan hipermagnesemia)

Anda mungkin juga menyukai