Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) INKUIRI

RESPON DAN ADAPTASI HEWAN

Nama : Helmi Mutawalli


Kelas : Vi/C
Nim : 180104060

1 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana respon dasar hewan tersebut ?
b. Bagaimana bentuk-bentuk adaptasi pada hewan?
c. Bagaimana adaptasi fisiologi dan morforlogi hewan tersebut ?
d. Bagaimana respon dan adaptasi perilkau hewan tersebut ?
2 HIPOTESIS
a. Respon dan adaptasi hewan dipengaruhi oleh lingkungannya
3 KAJIAN PUSTAKA
Reaksi hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkungannya dinyatakan
sebagai respon hewan terhadap lingkungannya. Respon hewan terhadap lingku-ngan
dapat berupa perubahan fisik, fisiologis, dan tingkah laku. Respon hewan terhadap
kondisi dan perubahan lingkungan ada yang bersifat reaktif, artinya respon itu
berbentuk dan berlaku pada saat pengaruh kondisi dan perubahan lingkungan terjadi.
Misalnya, ayam mencari tempat yang teduh ketika hujan turun. Respon-respon seperti
itu bukan merupakan respon yang terpola untuk semua anggota spesies. Respon itu
merupakan perubahan pada hewan yang bersifat reaktif terhadap lingkungannya
(Darmawan, 2005).
Disamping respons yang bersifat reaktif, hewan mempunyai respons terhadap
lngkungan yang terpola untuk semua spesies. Respons itu mempunyai sifat yang
diwarisi oleh nenek moyagnya. Misalnya, semua anak itik baru menetas mengikuti
hewan apa saja yang dijumpai pertama kali, repons seperti itu dapat di golongkan
sebagai respons yang bersifat adaptif terhadap kondisi atau perubahan lingkungan
yang ada, artinya respons itu merupakan ciri-ciri yang teradaptasi terhadap kondisi
atau perubahan lingkungan yang ada.
Adaptasi pada umumnya diartikan sebagai penyasuaian makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Namun, Begon (1996) berpenda[at bahwa pengertian itu
mengandung benyak penafsiran . penjelasannya sebagai berikut. Jika dikatakan bahwa
“hewan X teradaptasi untuk hidup dilingkungan Y”, pernyataan itu dapat di artikan
sebagai berikut.
1. Hewan X hanya dapat dijumpai pada lingkungan Y. Dalam hal ini dapat berarti
hewan X mempunyai sifat yang hanya sesuai untuk hidup di lingkungan Y dan tidak
dijumpai di daerah lain.
2. Hewan X hanya dapat hidup di lingkungan Y, tidak dapat hidup di lingkungan lain.
3. Hewan itu mempunyai siafat yang lolos dari alam, yang diwarisi dari nenek
moyagnya. Dalam hal ini kata adaptasi mempunyai arti bahwa pada diri nenek
moyangnya terjadi perubahan genetic sehingga sesuai dengan kondisi lingkungan,
dan sifat genetik baru yang terbentuk diturunkan kepada turunannya. Pengertian ini
diberikan kepada para ahli ekologi evolusi.
4. Para ahli ekologi yang mengkhususkan diri pada aspek fisiologi mengartikan
pernyataan di atas bahwa hewan X telah mempunyai pengalaman di masa lalu yang
memungkinkannya untuk hidup dilingkunga Y. pengertian ini lebih tepat untuk di
terapakan pada sifat- sifat fenotip.
5. Pernyataan ini juga dapat berarti bahwa hewan X mempunyai sifat genotip dan
fenotip yang sesuai untuk hidup di lingkungan Y.
  Respon Dasar Hewan
Periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu respon
pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan. Mekanisme ketiga respon
itu berdasarkan sistem umpan balik negatif. Agar mekanisme itu berhasil maka respon
yang dihasilkan harus sesuai besarnya, waktu tepat dan berlangsung cukup cepat.
a. Respon Reversibel
Tipe respon dasar hewan yang reversible dan paling sederhana adalah
respon pengaturan (regulatori). Respon fisiologi terjadi sangat cepat (refleks).
Contoh: perubahan pupil mata terhadap intensitas cahaya.
Tipe respon lain yang bersifat reversible adalah respon penyesuaian
(aklimatori),berlangsung lebih lama dari respon regulatori karena proses yang
fisiologi yang melandasinya melibatkan perubahan struktur dan morfologi hewan.
Contoh: di lingkungan bertekanan parsial oksigen rendah, terjadi proliferasi dan
pengingkatkan jumlah eritrosit,tubuh terdedah pada kondisi kemarau terik, kulit
mengalami peningkatan pigmentasi.Respon aklimatori umum terdapat pada hewan
berumur panjang, yang menghadapi perubahan kondisi musiman. Reversibilitas
respon penting sekali karena tiap tahun kondisi khas musimana selalu berulang.
b. Respon Tak-reversibel
Tipe respon tak-reversibel selama ontogeny ( sejarah pertumbuhan
makhluk hidup ) adalah respon perkembangan.
Respon berlangsung lama karena melibatkan banya proses yang menghasilkan
perkembangan beraneka ragam macam struktur tubuh. Hasilnya bersifat permanen
dan tak reversible. Contoh : perubahan jumlah mata facet pada Drosophila yang
dipelihara pada suhu tinggi, atau terbentuknya keturunan cacat akibat respon
perkembangan embrio terhadap senyawa teratogenik dalam lingkungannya. 
  Adaptasi  Hewan
Adaptasi merupakan proses penyusuaian diri makhluk hidup dengan  keadaan
lingkungan  sekitarnya.  Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda
dalam menyusuaikan diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan
bentuk tubuh (adaptasi morfologi), ada yang mengalimi perubahan proses metabolism
tubuh (adaptasi fisiologi) dan ada juga yang mengalami perubahan sikap dan tingkah
laku (adaptasi tingkah laku).  Adaptasi akan dilakukan oleh makhluk hidup bila
keadaan sekitarnya membahayakan atau tidak menguntungkan bagi dirinya, sehingga
perlu untuk menyelamatkan atau mempertahankan kehidupannya.
  Bentuk-Bentuk Adaptasi
Ada bermacam-macam bentuk adaptasi makhluk hidup tehadap
lingkungannya, yaitu : adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, adaptasi tngkah laku
1 Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyusuaian bentuk tubuh untuk
kelangsugan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
Merupakan proses penyusuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan
perubahan bentuk dan struktur tubuh, misalnya pada hewan.
a. Ciri adaptasi hewan darat :
a) Kulit tebal dengan lapisan zat tanduk.
b) Anggota gerak tubuh di sesuaikan dengan habitat.
c) Pada daerah tertentu seperti gurun pasir, mempunyai kantung air seperti pada
unta
b. Ciri adaptasi hewan air :
a) Tubuhnya berbentuk torpedo (stream line).
b) Permukaan tubuh licin karena berlendir.
c) Anggota gerak tubuh berupa sirip.
contoh lain adaptasi morfologi yang dilakukan hewan adalah dapat kita lihat
beberapa organ misalnya :
1) Gigi
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat
gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa serta gigi rahang
dengan ujung pemotong untuk memotong untuk mencabik-cabik mangsanya.
Perubahan gigi hewan biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti : gigi
taring (dens caninus) besar dan runcing pada hewan carmivora untuk
menangkap dan mengoyak daging, gigi gerahang depan (dens premolare) dan
gerahang belakang (dens molare) berbentuk lebar dan datar, di jumpai pada
hewan memamah biak (hewan ruminansia) untuk mengunyah, menggilas dan
menghaluskan rumput/daun-daunan.
2) Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba
amerika tengah dan selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan
serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan
ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk
mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang  dan
bergetah yang dapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
3) Paruh
Elang mempunyai paruh yang kuat dengan rahang atas yang
melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram
korbannya. Perubahan bentuk paruh burung biasanya pada makanannya,
seperti :
a. Paruh bentuk sisir, bagian atas agak melengkung pada pelican, flamingo
untuk menyaring makanan yang berupa algae, udang kecil dan rumput laut.
b. Paruh bentuk kecil, runcing dan tajam pada kolibri untuk menghisap madu.
c. Paruh bentuk pendek dan kuat pada nuri, pipit, kaka tua, gelatik untuk
memakan biji-bijian
d. Paruh bentuk pendek, besar, kuku dan kuat pada elang, raja wali untuk
mengoyak manggsanya.
e. Paruh bentuk pipih pada iti, bebek untuk mengambil makanan yang di
perairan (ikan atau udand kecil, algae)
f. Paruh bentuk pahat, pada platuk untuk memahat batang pohon yang telah
lapuk.
g. Kaki
h. Perubahan bentuk kaki/cakar burung. Biasanya berdasarkan pada habitat
dan cara hidupnya, seperti :
i. Kaki pencengkeram dengan cakar bentuk yang kuat, tajam dan pendek
pada elang, raja wali, burung hantu untuk mengcekram manggsanya)
j. Kaki perenang dengan selaput renang pada iti, bebek, angsa,pelican untuk
mendayung saat berenang di air.
k. Kaki yang kuat pada kaswari untuk berlari atau berjalan.
l. Kaki pemancar denagn dua jari kea rah depan dan dua jari kea rah
belakang pada pelatuk  untuk memanjat pohon.
m. Kaki burung potengger dengan jari yang panjang dan semua jati terlelak
pada satu bidang di atas. Di jumpai pada kutilang, kenari poksai, vinch,
wambi untuk hinggap di ranting-ranting pohon.
1 Adaptasi Fisiologis
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk
mempertahankan hidup dengan baik.
Adaptasi fisiologis (adaptasi fungsional) adalah seluruh perangkat kemampuan
fisiologis untuk menghadapi kondisi lingkungannya, meliputi proses kimiawi,
substansi kimiawi, enzim, ko-enzim serta hormon yang terlibat pada proses tersebut.
Adapatasi fiologis biasa didukung oleh adaptasi structural dan perilaku
2 Adaptasi Morfologis
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan
dengan kebutuhan organisme hidup. Contoh: Koral Madrepora berbeda bentuk
pada lingkungan yang berbeda.
Adanya kesamaan corak dan kondisi lingkungan, mungkin menghasilkan
bentuk yang serupa pada berjenis-jenis hewan dari kelompok yang bertaksonomi
perkerabatan jauh. Contoh: berbagai jenis ikan dan mamalia yang hidup di lautan.
Adaptasi structural menyangkut seluruh aspek hidup hewan. Misal: tipe mulut pada
Insecta dan tipe paruh pada burung sesuai dengan jenis makanannya.
Adapatasi dari berbagai struktur tubuh saling mendukung untuk melakuakn
suatu fungsi hidup, misal pada burung karnivor memiliki paruh yang kukuh dah
tajam, penglihatan tajam, daya terbang baik dan kaki bercakar kuat.
Adaptasi tidak hanya menyangkut bentuk dan besar struktur, melainkan juga
warna, pola pewarnaan, dan aspek fenotip lainnya. Aturan mengenai adaptasi
structural pada hewan:
a. Aturan Bergmann: Hewan yang hidup di suhu tinggi cenderung bertubuh kecil
dibandingkan kerabatnya yang hidup di daerah suhu rendah.
b. Aturan Allen: Paruh, daun telinga, ekor dan bagian tubuh yang terjulur lainnya,
cenderung lebih pendek pada hewan yang hidup di daerah bersuhu rendah
dibandingkan dengan kerabatnya yang hidup di daerah bersuhu tinggi.
c. Aturan Gloger: Hewan homoterm di daerah beriklim panas dan lembab cenderung
berpigmen hitam, di daerah kering berpigmen kuning, coklat dan merah, dan pada
daerah dingin pigmen mengalami reduksi.
d. Aturan Jordan: Jumlah vertebrata pada jenis-jenis ikan di perairan bersuhu rendah
cendurung lebih sedikit dibandingkan dengan di peraiaran bersuhu tinggi.
e. Sayap dari jenis burung di daerah pegunungan atau beriklim dingin cenderung
berukuran lebih panjang dibandingkan dengan yang di dataran rendah atau
beriklim panas
3 Respon dan Adaptasi Perilaku
Perilaku hewan merupakan aktivitas terarah berupa respon terhadap kondisi
dan sumber daya lingkungan. Terjadinya suatu perilaku melibatkan peranan
reseptor dan efektor serta koordinasi saraf dan hormon. Jenis efektor yang paling
berperan adalah otot-otot tubuh.
Perilaku pada hewan rendah seluruhnya ditentukan secara genetic, bersifat
khas, terjadi secara otomatis. Pada hewan tinggi banyak mengandung komponen yang
tidak bersifat herediter, melainkan proses belajar yang dipengaruhi faktor lingkungan.
Pada Invertebrata berupa taksis atau refleks, pada serangga berupa instink dan pada
manusia ditentukan oleh komponen belajar dan menalar.
a. Taksis
Adalah berbagai perilaku Invertebrata dan Vertebrata rendah, berupa
gerakan di tempat maupun berpindah tempat dengan jalan berkerut,
meregang, membelokkan tubuh dan sebagainya. Stimulus dapat berupa cahaya
(foto-), suhu (termo-), sentuhan (tigmo-), arus air (reo-) dan sebagainya.
Respon perilaku hewan mobil yang berupa gerakan yang terorientasi
langsung pada sumber stimulus dan meliputi gerakan berpindah tempat
disebut taksis. Misal termotaksis negative atau tigmotaksis positif. Hewan
Invertebrata sesil juga perilakunya terorientasi langsung pada sumber stimulus,
hanya memeperlihatkan gerakan seluruh atau sebagian tubuhnya tanpa berpindah
tempat disebut tropisme. Misal Respon kemotropi negative Hydra terhadap larutan
asam (tentakel dan tubuh mengkerut). Kinesis merupakan gerakan yang
tidak terorientasi langsung pada sumber stimulus dan dicapainya situasi akhir
terjadi melalui gerakan coba-coba. Misal Jenis Protozoa berpindah tempat
karena respon kemikinesis negative.
b. Refleks
Sejumlah gerakan atau perilaku hewan umumnya berlangsung secara
refleks, meskipun frekuensinya berkurang pada hewan tinggi. Refleks merupakan
gerakan otomatis yang terjadi akibat beroperasinya mekanisme reseptor
sederhana, dan proporsional terhadap besarnya stimulus. Pada hewan rendah,
berbagai aktivitas penting terjadi sebagai seurutan refleks-refleks. Misal pada
lalat.
Refleks merupakan salah satu komponen dasar dari perilaku yang
mempunyai nilai kesintasan. Refleks akan menjauhkan hewan dari kondisi
membahayakan dan memanfaatkan sumber daya lingkungannya.
c. Perilaku Naluriah
Naluri (instink) dalam arti perilaku atau landasan pendorong yang
merupakan terjadinya perilaku itu. Perilaku naluriah didefinisikan sebagai suatu
perilaku yang rumit, khas spesies, testerotipe, herediter dan terjadi otomatis oleh
induksi stimulus kunci atau stimulus syarat. Respon ini bersifat tidak proporsional
dengan intensitas stimulus. Instink memerlukan mekanisme saraf, namun
yang paling utama karena timbulnya dorongan (drive) yang timbul karena
mencapai status fisiologis tertentu (motivasi) dengan “mood” yang tepat. Bila
dikombinasikan dengan stimulus sinyal yang tepat dari lingkungan akan
mewujudkan instink. Stimulus isyarat dapat berupa bentuk, warna,
suara/nyanyian, feromon,sentuhan dan sebagainya.
d. Belajar
Belajar merupakan perubahan perilaku akibat suatu pengalaman, berarti
respon terhadap suatu stimulus tertentu menjadi berubah dibandingkan
sebelumnya.Terjadi pada Vertebrata tinggi, dan paling efektif pada usia muda.
Macam-macam corak belajar:
a) Habituasi (pembiasaan), hewan tidak lagi memberikan respon pada suatu stimulus
yang tidak memberikan arti dalam kehidupannya. Misal: anak hewan mengindari
bunyi/gerakan tiba-tiba, setelah tahu tidak memberikan efek buruk, maka stimulus
tidak diacuhkan lagi.
b) Pengkondisian, suatu stimulus yang tadinya tidak mengandung arti, setelah
melalui pengalaman menjadi penting, yakni terbinanya kesan hubungan antara
stimulus dengan ganjaran. Misal respon anjing yang diberi stimulus visual dan
auditori.
c) Imprinting (perekaman), perilaku naluriah mengikuti induk. Misal anak itik yang
ditetaskan secara terisolasi, akan terus mengikuti manusia atau objek bergerak
yang pertama kali dilihatnya.
d) Imitating (meniru), suatu individu dalam kelompok akan melakukan gerakan atau
aktiviatar tertentu (berlari, bernyanyi, makan dll) yang sama denga individu lain
dalam kelompok. Terjadi pada hewan yang bersifat gregarious.
e) Trial and Error (coba-coba), eliminasi dari semua stimulus dan respon, kecuali
yang relevan, dengan diperolehnya ganjaran atau hukuman. Misalnya anak ayam
mematuki sembarang objek, lalu hanya mematuki makanannya saja.
f) Reasoning (menalar), meliputi terjadinya proses pembinaan suatu kesan hubungan
antara objek dengan objek, kejadian dengan kejadian atau objek dengan
kejadian, untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk respon perilaku yang tepat,
tanpa didahului coba-coba. Hanya terjadi pada mamalia tingkat tinggi, misal
lumba-lumba, anjing dan kera. Misal kera yang terkurung mengambil pisang di
luar dengan tongkat. Menalar atau belajar konsepsional paling baik
perkembangannya pada manusia, karena perkembangan bagian korteks otaknya
paling baik.
4 KESIMPULAN
Respon dasar hewan
Selama periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu respon
pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan
2. Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
3. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisme hidup.
Adaptasi Fisiologi,Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi
olehlingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat
tubuhuntuk mempertahankan hidup dengan baik..

DAFTAR PUSTAKA
Godam. 2009. Macam Dan Jenis Adaptasi Mahluk Hidup– Struktural, Fisiologi danTingkah
Laku.(http://organisasi.org/macam-jenis-adaptasi-makhluk-hidup-struktural-fisiologi-dan-
tingkah-laku-untuk-menyesuaikan-dirii,
Darnell,R.M.1971.Organism and Environment.A Manual of Quantitative Ecology.W.H
Freeman and Co San Fransisco.
Kendeighh,S.1980.Ecology with Spesial Reference to Animal and Man.Prantice-Hall of
India.New Delhi.
KRITERIA PENILAIAN LKM INKUIRI
SEMESTER GENAP 2020-2021

No. Elemen Skor Penilaian


Mak Teman Dosen
s
I. Identitas LKM
1 Judul LKM 3 3
2 Keperluan ditulisnya LKM 2 2
3 Nama dan NIM penulis LKM 2 2
4 Tempat dan waktu penulisan LKM 1 1
II. Bagian Teks Utama LKM
5 Rumusanmasalah:
 Pertanyaan menggunakan kata baku 3 3

 Pertanyaan menggunakan 5 5
kata kerja minimal level
kognitif C4 (menganalisis)
 Pertanyaandalamrumusanmas 5 5
alahberjenisHigh Order
Thingking Skill
(HOTS)ataukemampuanberpik
irtingkattinggi
6 Hipotesis

 Menggunakan kata baku 3 3

 Hipotesismenjawabpertanyaa 5 5
n pada rumusanmasalah
6 Kajian Pustaka
 Beragam konsep dieksplor 10 8
dariberbagai sumber (> 5
sumber bukuatauartikel yang
berkaitandenganrumusanmas
alah
 Menyajikan hasil eksplorasi berupa 10 8
konsep yang relevan dengan
rumusanmasalah
 Gambar/diagram/foto yang disertakan 5 0
7 Pembahasan

 Membahassecara detail 15 12
denganmenghubungkanberbagairefer
ensi yang ada
 Berargumenttentangkesesuaianrumus11 10
anmasalahdenganhipotesisberdasark
an data yang diperoleh
III. Bagian penutup LKM
8 Kesimpulan

 Merangkumberbagai point 7 6
pentingdarikajianpustaka dan
pembahasan
 Menjawabhipotesis, 3 3
apakahditerimaatautidak
9 Referensi

 Menghadirkan minimal 5 3 3
sumberreferensi yang relevan
(tidakberasaldari blogspot.com/
Wikipedia/wordpress.com)
 Penulisan daftar 6 6
pustakasesuaidengankaidah/aturan
yang ada
85
JumlahSkorMaksimal 100
Diperiksa oleh HELMI MUTAWALLI

Anda mungkin juga menyukai