PENDAHULUAN
Hal itu dapat terjadi karena pariwisata dinilai dapat memberikan sumbangan besar
secara merata adalah salah satu sektor pariwisata. Pariwisata adalah suatu kegiatan
yang mempunyai ruang lingkup yang luas dalam memberikan perubahan hidup
keindahan alam, wisata sejarah dan warisan budaya. Timor Leste terdiri dari 13
dikembangkan sebagai tujuan wisata. Salah satu daya tarik wisata yang sampai
saat ini masih terus di kembangkan dalam kehidupan masyarakat Timor Leste
Warisan budaya merupakan suatu simbol sumber daya yang secara sadar
dibentuk dan dimanupulasi untuk tujuan sosial, ekonomi, dan politik dalam
kondisi sejarah tertentu. Menurut Ardika (2013). Oleh karena itu warisan budaya
yang masih dimanfaatkan atau difungsikan sampai saat ini adalah kain tenun
tradisional tais. Kain tais adalah salah satu warisan budaya leluhur yang sampai
saat ini masih difungsikan dalam kehidupan masyarakat Timor Leste. Kain tais
sebagai cendramata.
budaya lokal kain tais sebagai salah satu bentuk usaha/industri market tais.
atau kepentingan yang lain maka para pengrajin terus melestarikan tais sebagai
salah satu produk lokal yang dapat memberikan keuntungan ekonomi. Dengan
demikian pengembangan kain tais mulai dimodifikasi dalam bentuk usaha yang
bawah kain tais ini merupakan salah satu identitas bangsa peninggalan para
leluhur hingga saat ini masih terus difungsikan oleh masyarakat untuk berbagai
keperluan atau kepentingan. Pengembangan pada kain tais ini merupakan identitas
atau simbol dari suatu bangsa. Menurut Wibisono (2005), identitas budaya dari
dari suatu kehidupan yang menjadi ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain
Pengembangan kain tais memiliki nilai sejarah yang menjadi ciri khas dari
suatu bangsa yang berupa keunikan/khas yang seperti, 1) Arti makna kain tais
Hasil Modifikasi bentuk usaha Pengembangan budaya lokal (kain tais) yang
masih berfungsi secara baik maka dapat dikemas dalam suatu produk dijadikan
budaya tidak hilang dan tidak rusak; pengembangan, meliputi pengolahan yang
bawah kota Dili telah banyak di kunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun
internasional dapat di jadikan sebagai salah satu produk pariwisata. Dari Data
yang dikunjungi oleh wisatawan ke Timor Leste seperti di bahwa ini. Data yang
Tabel 1.1
Jumlah kunjungan wisatawan di Negara Timor-Leste
Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan
2007 6176
2008 8927
2009 13552
2010 29098
2011 38341
2012 25215
2013 43962
2014 13296
wisatawan ke Timor Leste dari tahun 2007 peningkatan wisatawan sampai dengan
Hal itulah yang mendorong berbagai pihak baik dari pemerintah, swasta maupun
tradisional, hal itu dikarenakan bahan tradisional membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam memproses bahan kapas tradisional, sedangkan bahan yang komersial
muda mendapatkan dari tokoh, proses pembuatan kain tais lebih efisien. Dengan
Hal itu dikarenakan para petani dalam membudidayakan bahan kapas mulai
satu keunikan budaya lokal. Salah satu tujuan para pengrajin modifikasi bahan
benang komersial relatif murah, proses menunun lebih cepat, hal itulah yang dapat
dijadikan sebagai salah daya tarik wisata untuk dikembangkan pengrajin agar
Sampai saat ini kain tais di modifikasi dalam bentuk usaha/barang yang
dapat di pasarkan, dengan demikian para pengrajin terus membuat tais dengan
desain model, motif/gambar yang berkembang. Para pengrajin juga memilih cara-
cara produksi yang lebih efektif agar mempermudah dalam membuat kain tais
dengan menggunakan bahan yang komersial untuk kebutuhan produksi serta dapat
pasar (wisatawan). Dalam hal ini kain tais modifikasi menampilkan keunikan tais
yang baru sebagai suatu produk yang dapat dijual di pasar. Konsep komodifikasi
(Maunaty, 2004:233).
tersebut adalah memenuhi keinginan atau selera wisatawan. Richardas dan Hall
karena terdorong oleh keinginan untuk mengetahui atau mengalami beberapa hal
shape the “natural” landscapes which many tourists consume. Communities are,
of course, also the source of tourist; tourist are drawn from particular places and
social contexts which in themselves will help shape the context of the tourist’s
Paparan Richards dan Hall tersebut tergambar jelas bawah masyarakat tuan
berebda (baik cara hidup maupun produk-produk material) dengan apa yang
mereka alami di tempat asal mereka. Masyarakat juga menyiapkan segala sesuatu
untuk dikonsumsi wisatawan, serta menjadi sumber pembentuk pengalaman
suatu objek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat
dipengaruhi oleh karateristik dari pribadi dan prilaku persepsi individu itu.
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti, persepsi tidak hanya tergantung
pada ransangan fisik, tetapi juga pada ransangan yang berhubungan dengan
diberikan individu terhadap pada suatu lingkungan baik yang posetif maupun
Timor Leste digunakan untuk kebutuhan adat-istiadat atau tradisi yang sudah ada
sejak dulu. Kebutuhan yang semakin luas maka perlu dimanfaatkan untuk
memberikan keuntungan secara ekonomi bagi negara maupun pada para penenun.
Dengan perubahan seperti ini akan memberikan peluang kepada para penenun
untuk mengembangkan kreatif dalam menenun kain tais berkualitas agar dapat
menjalin kerja sama antara Sekretaria De Estado Da Arte E Cultura, Salah satunya
memberikan pelatihan kepada kaum perempuan dalam menenun kain tais kualitas
yang baik, memberikan sosialisi para masyarakat agar tetap menggunkan bahan
menggunkan tinta, memberikan motivasi pada pengrajin agar tetap menjaga dan
kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini pengelola industri/market tais Dili dapat
menindak lanjuti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki kain
Industri/market tais.
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di
Dili?
Dalam penulisan penelitian ini adapun tujuan umum dan tujuan khusus
kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di
Dili.
1.4 Manfaat Penelitian
pengembangan kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik
setempat.