Analisis Usahatani Kacang Hijau (Vigna Radiata L)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 103

ANALISIS USAHATANI KACANG HIJAU (Vigna Radiata L)

(Kasus: Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai,


Kabupaten Langkat

SKRIPSI

RIF’AH KHAIRANI HARAHAP


140304114
AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS USAHATANI KACANG HIJAU (Vigna Radiata L)
(Kasus: Desa Suka Damai, Kecamatan Hinai,
Kabupaten Langkat)

SKRIPSI

RIF’AH KHAIRANI HARAHAP


140304114
AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Rif’ah Khairani Harahap (140304114) dengan judul skripsi Analisis Usahatani


Kacang Hijau. Kasus: Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten
Langkat. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT sebagai
ketua komisi pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS sebagai anggota komisi
pembimbing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat produksi kacang hijau dan
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kacang hijau; untuk menganalisis
besar pendapatan bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga petani; untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan kacang hijau; dan
untuk menganalisis kelayakan usahatani kacang hijau.
Metode penelitian analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
deskriptif, Cobb-douglas, analisis regresi linear berganda, R/C ratio dan BEP.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat produksi usahatani kacang hijau tergolong
tinggi karena relatif sama dengan rata-rata tingkat nasional. Faktor produksi
benih, pupuk, dan curahan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap hasil faktor
produksi. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau sebesar
Rp.2.814.402/bulan, pendapatan tenaga kerja keluarga sebesar
Rp. 2.903.459/bulan, pendapatan ini tergolong tinggi karena lebih besar dari Upah
Minimum Provinsi (UMR) Sumatera Utara per bulan pada tahun 2018. Faktor
harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pestisida, biaya pupuk dan
jumlah produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kacang hijau.
Usahatani kacang hijau secara finansial layak untuk diusahakan.

Kata Kunci : Kacang Hijau, Usahatani, Pendapatan.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Rif’ah Khairani Harahap (140304114) with the thesis entitled is Analysis of


Green Peanut Farming. case: Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai,
Kabupaten Langkat. Supervised by Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT as the
Chairperson of the Supervisory Committee and Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS as the
Member of the Supervisory Committee.

The objektives of this study was to analyze the level of green bean production and
the factors affecting green bean production; to analyze large net income, income
of family labor; to analyze the factors that affect the income of green beans; and
to analyze the feasibility of green bean farming. The Method Data analysis done
by using descriptive analysis, Cobb-douglas, multiple linear regression analysis,
R/C ratio and BEP. The results showed that the level of production of green bean
farming is high because it is relatively the same as the national average, factors
of production of seeds, fertilizers, pesticides and labor outpours significantly
affect the results of production factors, net income of green beans of Rp.
2.814.402/month, the income of family labor is Rp.2,903,459/month, this income
is high because it is greater than the minimum wage of North Sumatera Province
per a month by 2018. Factors of selling price, external labor cost, cost of
pesticide, fertilizer cost, and production amount have a significant effect to green
bean farm income. Green bean farming is financially feasible to cultivate.

Keywords: Green beans, Farming, Income.

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Rif’ah Khairani Harahap, lahir di Medan pada tanggal 13 April 1997. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak

Drs. H. Tamhid Harahap dan Ibu Hj. Erni Siregar.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2001 masuk TK Swasta Al-Falah Medan lulus tahun 2002.

2. Tahun 2002 masuk SD Swasta Nurul Huda Medan lulus tahun 2008.

3. Tahun 2008 masuk SMP Negeri 1 Medan lulus tahun 2011.

4. Tahun 2011 masuk SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Lulus tahun 2014.

5. Tahun 2014 menempuh pendidikan di Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian SBMPTN.

6. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Sei Mentaram Kecamatan

Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara dari bulan Juli

2017 - Agustus 2017.

7. Melaksanakan Penelitian di Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai,

Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara pada Bulan Maret 2018.

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Usahatani Kacang Hijau di Desa Suka Damai Timur, Kecamatan

Hinai, Kabupaten Langkat”. Skripsi ini disusun dalam rangka memperoleh gelar

Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk

rasa syukur, penulis secara khusus menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT selaku ketua komisi pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh

kesabaran, memotivasi penulis tanpa mengenal lelah, serta mendukung dan

membantu penulis sejak masa perkuliahan hingga dalam penyelesaian skirpsi ini.

Kebijaksanaan, ketegasan dan ketepatan sikap bapak menjadi panutan bagi penulis.

Juga kepada Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku anggota komisi pembimbing yang

dengan kesediaan waktu dalam membimbing, memberikan motivasi, memberikan

pengarahan dan member kemudahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

Kesabaran dan keikhlasan ibu menjadi panutan bagi penulis.

Ungkapan rasa terima kasih yang sama juga disampaikan kepada :

1. Kepada Bapak Dr.Ir.Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku Sekertaris

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU yang memberikan banyak

kemudahan selama mengikuti masa perkuliahan.

iii
Universitas Sumatera Utara
2. Kepada Bapak Dr. Ir. Bgd. H. Hasman Hasyim, Mdl., M.Si selaku dosen ketua

penguji ujian meja hijau dan kepada Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting M.Si selaku

dosen anggota penguji meja hijau yang telah memberikan perbaikan dan saran

dalam penyelesaian skripsi saya.

3. Kedua orang tua tercinta ayahanda Drs. H. Tamhid Harahap dan ibunda

Hj. Erni Siregar, yang selalu memberikan semangat, nasihat, doa yang tiada

putus-putusnya serta dukungan baik secara materi maupun non materi yang tiada

henti-hentinya, juga kasih sayang dan perhatiannya yang membawa penulis

hingga sampai pada proses akhir pendidikan sarjana ini.

4. Kepada seluruh dosen Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi

Agribisnis yang telah memberikan ilmu - ilmu yang bermanfaat kepada penulis

selama masa perkuliahan serta kepada seluruh pegawai Fakultas Pertanian,

Khususnya Program Studi Agribisnis yang telah memberikan banyak kemudahan

dalam menjalankan perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

5. Kepada Abangda tercinta Sholihul Amri Harahap dan Abangda tercinta Ahmad

Irsal Arfandi Harahap dan Adik tercinta Muhammad Rizal Fahri Harahap yang

telah memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan proses

pendidikan ini. Curahan kasih sayang dan dorongan semangat dari mereka yang

selalu menguatkan penulis.

6. Kepada teman-teman seperjuangan Agribisnis stambuk 2014, khususnya kelas

Agribisnis-3, dan para sahabat (Amy Aulia Purba; Dara Meutiasari Pardede;

Dian Riswanda,SP; Indah Fatma Devi,SP; Namia Agina Tarigan,SP;

Naina Zuraika,SP; Peny Rilla Ginting; Puspa Dumasari Siregar; Salsabilla

Universitas Sumatera Utara


Kharisma Sumarno; Yenisa Amenta Sinulingga). Sepenggal waktu bersama

mereka begitu berharga dan segala yang ada di kurun waktu tersebut tumbuh

bersama diri penulis dan membekas di dalam hati.

7. Kepada teman-teman seperjuangan pkp stambuk 2014, khususnya para

seperjuangan (Desi Sinta,SP; Mutiara Pane; Syahniah Ariyani).

8. Kepada Ika Rosalia Saragih,SP yang telah membimbing dan memberikan

masukan yang positif dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada responden penelitian yang telah meluangkan waktu dan kesempatan

untuk diwawancarai oleh penulis demi kesempurnaan penelitian penulis serta

kepada semua pihak yang terlibat yang telah mendukung.

Namun demikian penulis menyadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan

dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi banyak pihak.

Medan, Juli 2018

Penulis

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kacang Hijau ................................................................................. 7
2.1.1. Definisi ............................................................................. 7
2.1.2. Penyebaran Kacang Hijau ................................................. 7
2.1.3. Tinjauan Fungsional Tanaman Kacang Hijau ................... 8
2.2 Landasan Teori ............................................................................... 9
2.3. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 12
2.4. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 16
2.5. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ............................................ 18
3.2. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 19
3.2.1. Metode Penentuan Ukuran Sampel ..................................... 19
3.2.2. Metode Pemilihan Sampel ................................................... 19
3.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 20
3.4. Metode Analisis Data .................................................................... 20
3.4.1. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 26
3.4.2. Uji Hipotesis ........................................................................ 27
3.5. Definisi Dan Batasan Operasional ................................................. 29
3.5.1 Definisi Operasional ........................................................... 29
3.5.2 Batasan Operasional .......................................................... 31

iv

Universitas Sumatera Utara


BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
PETANI SAMPEL
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian .......................................................... 32
4.1.1. Luas Dan Letak Geografis ................................................... 32
4.1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin .......................... 32
4.1.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur ...................... 33
4.1.4. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan ................................. 33
4.1.5. Sarana Dan Prasarana .......................................................... 34
4.2 Karakteristik Sampel ..................................................................... 34
4.2.1. Umur Petani ......................................................................... 34
4.2.2. Tingkat Pendidikan .............................................................. 35
4.2.3. Pengalaman Bertani ............................................................. 35
4.2.4. Jumlah Tanggungan Keluarga ............................................. 36
4.3.5. Luas Tanam ......................................................................... 36

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Teknis Budidaya Usahatani Kacang Hijau
5.1.1. Pengolahan Lahan................................................................ 37
5.1.2. Penanaman Benih ................................................................ 37
5.1.3. Pemeliharaan ....................................................................... 38
5.1.4. Panen Dan Pasca Panen ....................................................... 40
5.2. Tingkat Produksi Kacang Hijau ..................................................... 41
5.3. Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Kacang Hijau ....... 42
5.3.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 42
5.3.2. Uji Kesesuaian Model Dan Uji Hipotesis ............................ 44
5.4. Pendapatan Bersih, Pendapatan Tenaga Kerja Keluarga Petani,
Usahatani Kacang Hijau ................................................................ 47
5.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani
Kacang Hijau..................................................................................48
5.5.1. Uji Asumsi Klasik................................................................ 49
5.2.2. Uji Kesesuaian Model Dan Uji Hipotesis............................ 51
5.6. Kelayakan Usahatani Kacang Hijau...............................................54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan .................................................................................... 56
6.2. Saran .............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


1.1 Produksi dan konsumsi kacang hijau di Sumatera Utara 2
tahun 2011-2015
1.2 Perkembangan luas panen, produksi, dan produktivitas 3
kacang hijau di Sumatera Utara tahun 2011-2016
1.3 Luas panen, produksi, rata-rata produksi kacang hijau per 4
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara tahun 2016
2.1 Kandungan gizi kacang hijau 9

3.1 Produksi kacang hijau per Desa/Kelurahan di Kecamatan 18


Hinai tahun 2016
4.1 Jumlah penduduk menurut umur di Desa Suka Damai 33
Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat
4.2 Jumlah penduduk menurut pekerjaan di Desa Suka Damai 33
Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat
4.3 Sarana dan prasarana di Desa Suka Damai Timur 34

4.4 Karakteristik umur responden di Desa Suka Damai Timur 35

4.5 Tingkat pendidikan formal petani di Desa Suka Damai 35


Timur
4.6 Pengalaman bertani oleh petani di Desa Suka Damai Timur 36

4.7 Jumlah tanggungan keluarga petani di Desa Suka Damai 36


Timur
4.8 Luas tanam responden di Desa Suka Damai Timur 36

5.1 Dosis benih di daerah penelitian dan standart anjuran 38

5.2 Jenis dan dosis penggunaan pupuk yang digunakan petani 39


kacang hijau per petani dan per Ha di daerah penelitian
5.3 Dosis pupuk di daerah penelitian dan standart anjuran 39

5.4 Jenis dosis penggunaan dan harga pestisida yang digunakan 39


petani kacang hijau per Ha di Desa Suka Damai Timur
5.5 Tingkat produksi kacang hijau Desa Suka Damai Timur 41

5.6 Hasil uji asumsi normalitas faktor-faktor yang 42


mempengaruhi produksi
5.7 Hasil uji asumsi multikolinearitas faktor-faktor yang 43
mempengaruhi produksi

v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


5.8 Hasil uji asumsi heterokedastisitas faktor-faktor yang 44
mempengaruhi produksi
5.9 Uji kuefisien determinasi (R Square) 44

5.10 Uji serempak (uji F) 45

5.11 Uji parsial (uji t) 45

5.12 Pendapatan bersih, pendapatan tenaga kerja usahatani 48


kacang hijau per musim tanam
5.13 Hasil uji asumsi normalitas faktor-faktor yang 49
mempengaruhi pendapatan
5.14 Hasil uji asumsi multikolinearitas faktor-faktor yang 50
mempengaruhi pendapatan
5.15 Hasil uji asumsi heterokedastisitas faktor-faktor yang 50
mempengaruhi pendapatan
5.16 Uji kuefisien determinasi (R Square) 51

5.17 Uji serempak (uji F) 51

5.18 Uji parsial (uji t) 52

5.19 Analisis kelayakan usahatani kacang hijau di daerah 54


penelitian

v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul
1. Karakteristik petani sampel kacang hijau
2. Biaya penggunaan benih kacan hijau per petani dan per Ha
selama 1 musim tanam
3. Biaya penggunaan pupuk kacang hijau per petani dan per Ha
selama 1 musim tanam
4. Biaya penggunaan pestisida per petani dan per Ha selama 1
musim tanam
5. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per petani selama
1 musim tanam
6. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per Ha selama 1
musim tanam
7. Curahan dan tenaga kerja usahatani kacang hijau per petani
selama 1 musim
8. Curahan dan tenaga kerja usahatani kacang hijau per Ha selama
1 musim tanam
9. Biaya penyusutan peralatan usahatani kacang hijau per petani
dan per Ha selama 1 musim tanam
10. Total biaya lain-lain pada usahatani kacang hijau per petani dan
per Ha selama 1 musim tanam
11. Total biaya usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim
tanam
12. Total biaya usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim
tanam
13. Tingkat produksi usahatani kacang hijau
14. Produksi, produktivitas, dan penerimaan usahatani kacang hijau
per petani dan per Ha selama 1 musim tanam
15. Pendapatan tenaga kerja per petani dan per Ha selama 1 musim
tanam
16. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau per petani selama 1
musim tanam
17. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau per Ha selama 1
musim tanam
18. BEP usahatani kacang hijau per petani
19. BEP usahatani kacang hijau per Ha
20. R/C usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim tanam
21. R/C usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim tanam
22. Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
23. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

vi
Universitas Sumatera Utara
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang hijau merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh

masyarakat luas selain beras, karena tergolong tinggi penggunaannya dalam

masyarakat, maka kacang hijau memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi

(Rukmana, 1997).

Kacang hijau (Vigna radiata L) termasuk tanaman pangan dan tergolong dalam

keluarga kacang-kacangan ini sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Tanaman

kacang hijau dapat tumbuh baik pada tanah dengan pH tanah antara 5,5 sampai

6,5. Pemberian pupuk yang dianjurkan untuk kacang hijau adalah 50 kg Urea/ha,

SP-36 75 kg/ha dan 50 kg KCl/ha (Purnomo dan Hartono, 2005).

Kacang hijau yang disebut juga mung bean, green gram, atau golden gram

merupakan tanaman leguminoceae. Tanaman ini mempunyai potensi pasar yang

cukup menjanjikan karena masih dapat dikembangkan lebih lanjut. Bentuk

komoditasnya sebagai biji merupakan salah satu keuntungan yang bisa di simpan

dengan mudah dan tahan lama. Hampir semua negara di dunia membutuhkan

kacang hijau untuk berbagai macam keperluan. Yang dibutuhkan sekarang tinggal

kejelian para petani produsen kacang hijau dalam memanfaatkan peluang tersebut

(Andrianto dan Indarto, 2004).

Kacang hijau dianggap sebagai sumber bahan makanan padat gizi yang banyak

dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur, isi onde-onde, bakpia, es puter, dan

sari kacang hijau. Kacang hijau mengandung vitamin dan mineral. Mineral seperti

1
Universitas Sumatera Utara
2

kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada kacang hijau

(Astawan, 2009).

Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan dan minuman, kacang

hijau juga berguna untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Untuk kesehatan kacang

hijau bisa digunakan sebagai tambahan asupan dalam pencegahan kurang darah

amenia dan pengeroposan tulang (osteoporosis) (Anonim, 2009).

Permintaan kacang hijau di Sumatera Utara cukup tinggi karena konsumsi kacang

hijau di Sumatera Utara cukup tinggi, sementara produksi kacang hijau di

Sumatera Utara belum dapat menutupi konsumsi kacang hijau sehingga

mengalami kekurangan kacang hijau untuk dikonsumsi.

Berikut ini diperlihatkan kekurangan konsumsi kacang hijau di Provinsi Sumatera

Utara, diperlihatkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Produksi Dan Konsumsi Kacang Hijau Di Sumatera Utara Tahun
2011-2016

No Tahun Produksi Konsumsi Kekurangan


(Ton) (Ton) (Ton)
1 2011 3.250,0 3.931,0 681
2 2012 3.817,0 21.012,4 17.195,4
3 2013 2.345,0 5.330,5 2.985,5
4 2014 2.907,0 13.766,8 10.859,8
5 2015 3.060,0 16.725,3 13.665,3
6 2016 2.171,2 12.692,6 10.521,4
Sumber : Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011-2016

Keterangan : Konsumsi diperhitungkan dari hasil kali konsumsi perkapita

pertahun dengan jumlah penduduk setiap tahun.

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah konsumsi lebih tinggi daripada jumlah

produksi. Ini memberikan arti bahwa Sumatera Utara kekurangan kacang hijau

sementara jumlah produksi kacang hijau cenderung menurun, dari tahun ke tahun.

2
Universitas Sumatera Utara
3

Di berbagai Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara dikembangkan tanaman

kacang hijau. Perkembangan tanaman kacang hijau di Sumatera Utara

memperhatikan beberapa permasalahan tersendiri.

Perkembangan luas lahan, produksi maupun produktivitas kacang hijau dalam

kurun waktu 6 tahun (2011-2016), diperlihatkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Perkembangan Luas Panen, Produksi, Dan Produktivitas Kacang


Hijau Di Sumatera Utara Tahun 2011-2016

No Tahun Luas panen Produksi Produktivitas


(Hektar) (Ton) (Ton/Hektar)
1 2011 3,004 3250,0 1,082
2 2012 3,498 3817,0 1,091
3 2013 2,130 2345,0 1,101
4 2014 2,603 2907,0 1,117
5 2015 2,712 3060,0 1,128
6 2016 1,928 2171,2 1,126
Sumber : Badan Statistik Tanaman Pangan Sumatera Utara tahun 2011-2016

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa luas panen, produksi kacang hijau di Provinsi

Sumatera Utara dari tahun 2011-2016 cenderung menurun, namun produktivitas

usahatani kacang hijau di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2011-2015

cenderung meningkat.

Kebutuhan kacang hijau sebagai salah satu produk pertanian tanaman masih perlu

ditingkatkan sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kemungkinan

terjadinya peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kebutuhan untuk

memenuhi konsumsi langsung dan untuk memenuhi pasokan bahan baku industri

lainnya.

Berikut ini diperlihatkan luas panen, produksi dan rata-rata produksi. Kacang

hijau di berbagai Kota dan Kabupaten di Sumatera Utara.

3
Universitas Sumatera Utara
4

Tabel 1.3 Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Kacang Hijau Per
Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara Tahun 2016

No Kabupaten Luas panen Produksi Rata-rata produksi


(Hektar) (Ton) (Ton/Hektar)
1 Mandailing Natal 19,0 20,7 1,089
2 Tapanuli Selatan 83,5 86,6 1,037
3 Tapanuli Tengah 15,0 15,3 1,019
4 Asahan 136,3 154,2 1,131
5 Simalungun 48,8 61,2 1,254
6 Karo 14,7 14,7 1,000
7 Deli Serdang 120,1 146,4 1,219
8 Langkat 624,1 724,4 1,161
9 Nias Selatan 149,0 164,6 1,105
10 Serdang Bedagai 350,6 403,5 1,151
11 Batu bara 7,0 7,2 1,024
12 Padang Lawas Utara 47,9 52,8 1,102
13 Padang Lawas 97,6 101,4 1,039
14 Labuhanbatu Selatan 10,0 11,7 1,170
15 Nias Utara 6,0 5,6 9,33
16 Nias Barat 4,0 3,8 9,50
17 Tanjung Balai 1,0 1,0 1,000
18 Tebing Tinggi 1,0 1,0 1,000
19 Medan 17,0 17,0 1,000
20 Binjai 124,4 126,1 1,013
21 Padangsidimpuan 51,0 52,0 1,020
Sumber : Badan Statistik Tanaman Pangan Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa produksi dan luas panen kacang hijau tertinggi

di Sumatera Utara terdapat di Kabupaten Langkat, dengan jumlah produksi

sebesar 724,4 ton/ha dan luas panen sebesar 624,1 ha. Bila dilihat dari rata-rata

produksi Kabupaten Langkat tergolong belum maksimun. Rata-rata produksi

kacang hijau di Kabupaten Langkat tahun 2016 mencapai 1,161 ton/ha. Sedang

rata-rata produksi di Kabupaten Simalungun mencapai 12,54 kw/ha dan

Kabupaten Deli Serdang mencapai 1,219 ton/ha. Rata-rata produksi terendah

terdapat di Kabupaten Nias Utara dengan rata-rata produksi sebesar 9,33 ton/ha.

Uraian di atas menjelaskan bahwa Sumatera Utara mengalami kekurangan kacang

hijau untuk dikonsumsi akibat rendahnya produksi kacang hijau. Oleh karena itu

4
Universitas Sumatera Utara
5

penelitian ini dilakukan guna berapa besar tingkat produksi dan faktor-faktor apa

yang mempengaruhi produksi usahatani kacang hijau, berapa besar pendapatan

bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga petani dan pendapatan keluarga petani,

dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan usahatani, kemudian

bagaimana kelayakan usahatani kacang hijau.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa identifikasi

masalah sebagai berikut :

1) Berapa besar tingkat produksi kacang hijau dan faktor-faktor apa yang

mempengaruhi produksi usahatani kacang hijau di daerah penelitian?

2) Berapa besar pendapatan bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga petani yang

diperoleh dari usahatani kacang hijau di daerah penelitian?

3) Faktor apa yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang hijau di daerah

penelitian?

4) Bagaimana kelayakan usahatani kacang hijau di daerah penelitian?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

1) Untuk menganalisis tingkat produksi dan faktor yang mempengaruhi produksi

kacang hijau di daerah penelitian

2) Untuk menganalisis besar pendapatan bersih, pendapatan tenaga kerja

keluarga petani usahatani kacang hijau di daerah penelitian.

3) Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang

hijau di daerah penelitian

4) Untuk menganalisis kelayakan usahatani kacang hijau di daerah penelitian

5
Universitas Sumatera Utara
6

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1) Sebagai sumber informasi dan masukan untuk petani agar dapat mengelola dan

mengembangkan usahataninya dengan baik.

2) Sebagai bahan masukan serta evaluasi bagi pemerintah daerah dalam

menentukan kebijakan di bidang pertanian terutama dalam mengembangkan

usahatani kacang hijau.

3) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

6
Universitas Sumatera Utara
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kacang Hijau

2.1.1 Definisi

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga

yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari

kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu

negara yang memiliki kesempatan untuk melakukan ekspor kacang hijau

(Purwono dan Hartono, 2005).

Kacang hijau adalah tanaman sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika.

Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat

dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati

tinggi.

Produk kacang hijau sebagai bahan olahan pangan berpontensi dan berperan

dalam menumbuhkembangkan industri kecil menengah. Berkembangnya industri

pangan berbahan baku kacang hijau membuka peluang kesempatan kerja dimulai

dari budidaya, panen, prosesing, transportasi, pasar sampai industri pengolahan

(Direktorat budidaya aneka kacang dan umbi, 2013).

2.1.2 Penyebaran Kacang Hijau

Penyebaran kacang hijau meluas ke berbagai daerah beriklim tropis di Asia

seperti: Taiwan, Thailand, dan Filipina. Data menunjukkan bahwa produksi

kacang hijau di beberapa negara Asia pada tahun 1972-1973 amat bervariasi.

India mencapai 392.000 ton, Thailand hanya 191.000 ton, Filipina 19.000 ton, dan

Taiwan 3.000 ton (Rukmana, 1997).

7
Universitas Sumatera Utara
8

Kacang hijau dibawa masuk ke wilayah Indonesia pada awal abad ke-17 oleh

pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran kacang hijau pada mulanya di

Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an mulai berkembang ke Sulawesi,

Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia bagian Timur. Daerah sentrum produksi

kacang hijau adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat,

Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta

(Rukmana, 1997).

Keadaan agroekologi Indonesia amat cocok untuk pengembangan budidaya

kacang hijau. Pada masa mendatang dimungkinkan penyebaran kacang hijau

meluas ke semua Provinsi di wilayah Nusantara. Peningkatan produksi kacang

hijau nasional diramalkan sebesar 7,6 % per tahun dari tahun 1987 hingga tahun

2000 sehingga pada akhir abad ini produksi kacang hijau di Indonesia diharapkaan

mencapai 623.000 ton (Rukmana, 1997).

2.1.3 Tinjauan Fungsional Tanaman Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan, pakan

ternak, dan pupuk hijau. Dalam tatanan makanan sehari-hari, kacang hijau

dikonsumsi sebagai bubur, sayur (taoge), dan kue-kue. Kacang hijau merupakan

sumber gizi, terutama protein nabati. Kandungan gizi kacang hijau cukup tinggi

dan komposisinya lengkap (Rukmana, 1997). seperti dilihat pada Tabel 2.1.

8
Universitas Sumatera Utara
9

Tabel 2.1. Terdapat Kandungan Gizi Kacang Hijau

No Kandungan Gizi Banyaknya Kandungan Gizi


1 Kalori (kal) 345,00
2 Protein (g) 22,00
3 Lemak (g) 1,20
4 Karbohidrat (g) 62,90
5 Kalsium (mg) 125,00
6 Fosfor (mg) 320,00
7 Zat besi (mg) 6,70
8 Vitamin A (SI) 157,00
9 Vitamin B (mg) 0,64
10 Vitamin C (mg) 6,00
11 Air (g) 10,00
12 Bagian yang dapat dimakan (Bdd) % 100,00
Sumber : Rukmana, 1997

Kacang hijau, selain berguna untuk kesehatan tubuh, juga berkhasiat sebagai obat

tradisional dan tanaman kacang hijau amat baik dijadikan vegetasi atau penutup

tanah. Fungsi tanaman kacang hijau sebagai penutup tanah adalah menyuburkan

tanah, terutama kandungan unsur nitrogen dan penghasil bahan pangan sumber

protein nabati. Limbah tanaman kacang hijau berupa batang dan daun-daunnya

dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (Rukmana, 1997).

2.2 Landasan Teori

Ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi seefektif dan seefesien

mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin

(Suratiyah, 2006).

Usahatani merupakan suatu kegiatan produksi dimana peranan input (faktor

produksi atau korbanan produksi) dalam menghasilkan output (hasil atau

produksi) menjadi perhatian yang utama. Peranan input bukan saja dilihat dari

9
Universitas Sumatera Utara
10

macam atau ketersediannya dalam waktu yang tepat, tetap dapat juga dilihat dari

segi efisiensi penggunaan faktor tersebut (Tohir, 1991).

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah

tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki

banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan

berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga

terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-

kekuatan input, sumber daya atau jasa-jasa produksi dalam pembuatan suatu

barang dan jasa (output atau produk). Biaya produksi adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk

menghasilkan barang-barang produksi yang dijual. Biaya produksi dapat dibagi

menjadi dua, yaitu: biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Biaya tetap adalah

biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyaknya sedikitnya jumlah output,

sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung

dari banyaknya sedikitnya output yan dihasilkan. Jadi dapat diformulasikan

sebagai berikut : TC = TFC + TVC (Nuraini, 2001).

Faktor produksi usahatani kacang hijau akan menentukan seberapa besar produksi

kacang hijau yang akan diterima. Adapun beberapa faktor atau korbanan produksi

usahatani kacang hijau ialah bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Faktor

produksi kacang hijau ini dapat diperoleh dengan mengeluarkan biaya yang

kemudian disebut biaya produksi.

Menurut Soekartawi (2002) fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan suatu

fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel yang

10
Universitas Sumatera Utara
11

dijelaskan disebut variabel dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan disebut

variabel independen (X). Variabel yang dijelaskan berupa output dan variabel

yang menjelaskan berupa input, yang dirumaskan sebagai berikut:

Y= (X1, X2, ........ Xn)

Y= bX1b1 X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 eµ

Menurut Soekartawi (1995), biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang

dipergunakan dalam usahatani. Biaya usahatani dibedakan menjadi dua yaitu

biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak

tergantung pada besar kecilnya produksi yang akan dihasilkan, sedangkan biaya

tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh volume produksi.

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya,

sedangkan biaya produksi merupakan total pengeluaran yang dilakukan oleh

produsen untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk

menciptakan barang-barang produksi yang diproduksikan oleh produsen.

Keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen dapat dibedakan

kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak

dipengaruhi besarnya produksi dan biaya variabel, biaya tidak tetap yaitu biaya

yang besarnya dipengaruhi oleh besarnya produksi (Suratiyah, 2006).

Kelayakan artinya menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan

memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan

dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang

dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan

tujuan mereka yang diinginkan. Layak disini diartikan juga akan memberikan

11
Universitas Sumatera Utara
12

keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi

investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas (Kasmir dan Jakfar, 2007).

Menurut Sunarjono (2000) usahatani menguntungkan atau layak diusahakan bila

analisis ekonomi menunjukkan hasil layak. Adapun analisis kelayakan yang

digunakan untuk menilai kelayakan usaha adalah R/C ratio, produktivitas tenaga

kerja dan BEP (Break Even Point).

Suatu usahatani dikatakan layak jika memenuhi persyaratan sebagai berikut : R/C

lebih besar dari 1, produktivitas tenaga kerja lebih besar dari tingkat upah yang

berlaku, produksi lebih besar dari BEP produksi, penerimaan lebih besar dari BEP

penerimaan, dan harga lebih besar dari BEP harga (Suratiyah, 2006).

2.3 Penelitian Terdahulu

Liska Simamora (2013), dengan judul penelitian “Analisis Produksi Dan

Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Di Kabupaten Tapanuli Utara”

penelitian ini bertujuan mengetahui sistem usahatani kacang tanah, tingkat

produksi kacang tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi dan

pendapatan usahatani kacang tanah, serta layak atau tidaknya usahatani kacang

tanah dikembangkan. Metode yang digunakan adalah: skoring, analisis data

deskriptif, fungsi produksi Cobb-Douglass dan regresi linear berganda, analisis

usahatani rasio R/C. Hasil penelitian menunjukkan sistem usahatani kacang tanah

belum sesuai dengan sistem usahatani anjuran, tingkat produksi kacang tanah

tergolong rendah, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi kacang tanah

adalah pupuk Phonska, TSP dan jumlah tenaga kerja, sementara faktor biaya

produksi yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kacang tanah

adalah biaya penyusutan peralatan, usahatani kacang tanah layak dikembangkan di

12
Universitas Sumatera Utara
13

lokasi penelitian.

Damianus Adar (2017), dengan judul penelitian “Analisis Ekonomi Usahatani

Kacang Hijau Di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur”

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan, BEP, R/C ratio,

efisiensi penggunaan modal dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya total pendapatan perhektar sebesar

Rp 3.367.517,79 dengan total penerimaan perhektar sebesar Rp 5.515.043,37 dan

total biaya perhektar Rp 2.147.525,58. Dengan break event produksi sebesar

178,96 perhektar dan break event point harga sebesar Rp. 2.147.525,58. Sedangkan

untuk nilai R/C ratio sebesar 2,75 perhektar dan disisi penggunaan modal produksi

usahataninya adalah lebour intensive karena penggunaan biaya tenaga kerja

sebesar 75,56% perhektar dan penggunaan modalnya sebesar 24,44% perhektar.

Dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah produksi (X1), biaya

benih (X2), dan biaya tenaga kerja (X3). Dari hasil regresi dengan fungsi Cobb-

Douglass nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,873 dengan arti bahwa variasi

variabel independen seperti produksi, biaya benih dan biaya tenaga kerja mampu

menjelaskan variabel dependen yaitu pendapatan (Y) sebesar 87,3 % dan sisanya

12,7% dijelaskan oleh variabel-variabel diluar dari variabel-variabel yang

dianalisis.

2.4 Kerangka Pemikiran

Usahatani adalah kombinasi dari faktor-faktor produksi (benih, pupuk, pestisida,

dan tenaga kerja) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan

output.

13
Universitas Sumatera Utara
14

Usahatani kacang hijau merupakan suatu usaha yang memiliki prospek yang

cerah karena kacang hijau merupakan sebagai bahan makanan dan banyak

manfaatnya untuk kesehatan.

Petani harus memperhitungkan setiap biaya yang dikeluarkan untuk usahatani

sehingga dapat menentukan harga jual produksi. Biaya-biaya produksi yang

dikeluarkan yaitu biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida dan tenaga kerja.

Produksi merupakan suatu proses transformasi input menjadi output. Input dalam

usahatani kacang hijau adalah benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Sementara

output dari usahatani kacang hijau adalah produksi kacang hijau. Input dalam

usahatani kacang hijau mempunyai pengaruh terhadap produksi kacang hijau.

Produksi kacang hijau yang dihasilkan petani dari berbagai input yang

dikeluarkan akan menunjukkan seberapa besar produktivitas usahatani kacang

hijau. Jika produktivitas tinggi maka usahatani tersebut dapat dikatakan sukses.

Penerimaan usahatani kacang hijau adalah jumlah yang diterima petani kacang

hijau dari suatu proses produksi, dimana penerimaan tersebut diperoleh dengan

mengalikan produksi kacang hijau yang diperoleh dengan harga jual yang berlaku

saat itu.

Pendapatan bersih usahatani adalah selisih antara total penerimaan usahatani

dengan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Besar kecilnya pendapatan

usahatani dapat digunakan untuk melihat keberhasilan kegiatan usahatani yang

dilakukan.

Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah penjumlahan pendapatan

pengelola (pendapatan bersih usahatani) dengan upah tenaga kerja petani dan

anggota keluarga yang diperhitungkan.

14
Universitas Sumatera Utara
15

Secara ekonomi usahatani kacang hijau layak untuk diusahakan apabila

perbandingan penerimaan dan biaya >1 (lebih besar dari satu) atau sama dengan

satu. Sedangkan apabila <1 (lebih kecil satu), usahatani kacang hijau tidak layak

untuk diusahakan.

15
Universitas Sumatera Utara
16

Berdasarkan penjelasan diatas, maka digambarkan dengan skema kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Petani Kacang Hijau

Usahatani Kacang Hijau

Faktor Produksi :

 Benih
Produksi  Pupuk
 Pestisida
 Tenaga Kerja
Harga Jual

Penerimaan

Biaya Produksi

Faktor Pendapatan :
Pendapatan Tenaga Pendapatan
Kerja Keluarga Bersih Usahatani  Harga Jual
 Biaya TKLK
 Biaya Pupuk
 Biaya Pestisida
 Produksi
Analisi Kelayakan

Layak Tidak Layak

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Usahatani Kacang Hijau


(Vigna Radiata)

Keterangan : Menyatakan Hubungan


Menyatakan Pengaruh

16
Universitas Sumatera Utara
17

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

1) Tingkat produksi usahatani kacang hijau tergolong tinggi dan faktor yang

berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kacang hijau adalah benih,

pupuk, pestisida, dan tenaga kerja.

2) Pendapatan bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga petani kacang hijau di

daerah penelitian tergolong tinggi.

3) Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang hijau di daerah

penelitian adalah biaya tenaga kerja luar keluarga, harga jual dan produksi dan

biaya pupuk, biaya pestisida

4) Usahatani kacang hijau di daerah penelitian layak untuk diusahakan.

17
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Langkat, menggunakan penentuan lokasi

secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan jumlah produksi tertinggi di

antara Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara, lokasi penelitian terpilih

adalah Kecamatan Hinai dengan pertimbangan jumlah produksi Kecamatan Hinai

merupakan Kecamatan yang memiliki jumlah produksi tertinggi di antara

Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat.

Tabel 3.1. Produksi Kacang Hijau Per Desa/Kelurahan Di Kecamatan Hinai


Tahun 2016

No Desa/ Kelurahan Produksi Kacang Hijau (Ton)


1 Suka Jadi 36
2 Baru Pasar 8 54
3 K. Kebun Lada 25
4 Paya Rengas 15
5 Suka Damai 25
6 Suka Damai Timur 115
7 Hinai Kanan 10
8 Muka Paya 15
9 Batu Malenggang 7
10 Tanjung Mulia 5
Jumlah 307
Sumber: Data Gapoktan Kecamatan Hinai tahun 2016

Dari Tabel 3.1 ditentukan lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Suka Damai

Timur karena merupakan daerah sentra produksi kacang hijau di Kecamatan Hinai

dengan jumlah produksi di Desa Suka Damai Timur pada tahun 2016 adalah 115

ton.

18

Universitas Sumatera Utara


19

3.2 Metode Penentuan Sampel

3.2.1 Metode Penentuan Ukuran Sampel

Populasi dalam Desa Suka Damai Timur adalah petani yang menanam kacang

hijau di Desa Suka Damai Timur

Berdasarkan data yang diperoleh dari programa kelompok tani Desa Suka Damai

Timur bahwa jumlah petani kecang hijau (populasi) di Desa Suka Damai Timur

adalah 112 Petani.

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin, yaitu:

n=
Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e2 = Taraf kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir

Dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel yaitu:

n= 112
1 + ( 112 x 0,12)

n = 52,83

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin, diperoleh jumlah sampel

petani kacang hijau di Desa Suka Damai Timur yang akan diteliti adalah 53

sampel.

3.2.2 Metode Pemilihan Sampel

3.2.2.1 Sampel Petani/Produsen

Pemilihan sampel dari populasi ditentukan dengan metode acak/Simple Random

Universitas Sumatera Utara


20

Sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan pengundian dimana

setiap nama dari populasi dituliskan dalam secarik kertas kecil, kemudian

dilakukan pengundian untuk melakukan penentuan atau penarikan sampel yang

selanjutnya akan menjadi sampel penelitan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan mengunakan 2

cara pengumpulan data, yaitu:

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan petani

dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan guna penilaian dan

pembahasan.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelusuran literatur-literatur

terkait seperti buku, internet, skripsi, data dari Badan Pusat Statistika (BPS

Sumatera Utara), data dari Ketahanan Pangan Sumatera Utara yang

berhubungan dengan penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan mencakup

data kacang hijau di Sumatera Utara, dan data petani kacang hijau di

Kabupaten Langkat Kecamatan Hinai.

3.4 Metode Analisis Data

Dari data-data yang telah diperoleh dilakukan perhitungan sederhana kemudian

dianalisis dengan menggunakan alat uji yang sesuai dengan hipotesis

a. Indentifikasi masalah 1, menghitung tingkat produksi kacang hijau dilakukan

dengan membagi jumlah produksi dengan luas tanam dalam hal ini dalam satuan

hektar

Untuk menganalisis tinggi rendahnya tingkat produksi yang ada, adalah

membandingkannya dengan tingkat produksi kacang hijau yang ada sentra

Universitas Sumatera Utara


21

produksi lain atau dengan tingkat produksi kacang hijau yang dihasilkan dari hasil

peneliti lain.

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kacang

hijau digunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas yang dirumuskan sebagai

berikut.

Y = f (X1,X2,…… Xn

Y = bX1b1 X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 eu

Keterangan :

Y = Produksi kacang hijau (Kg)

X1 = Benih (Kg)

X2 = Pupuk (Kg)

X3 = Pestisida (ml)

X4 = Curahan tenaga kerja (HKO)

Bo = Variabel intersep

e = Bilangan natural (E = 2,7182)

u = Unsur sisa (Galat)

b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi masing-masing variabel

Menurut Soekartawi (2002) fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan suatu

fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel yang

dijelaskan disebut variabel dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan disebut

variabel independen (X). Variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan

variabel yang menjelaskan biasanya berupa input. Kesulitan yang umum dijumpai

Universitas Sumatera Utara


22

dalam penggunaan fungsi Cobb-Douglas adalah spesifikasi variabel yang keliru,

kesalahan pengukuran variabel, bias terhadap variabel manajemen, dan masalah

multikolinieritas yang sulit dihindarkan.

b. Indentifikasi Masalah 2, dianalisis dengan menggunakan rumus pendapatan

yaitu mencakup pendapatan bersih usahatani, pendapatan tenaga kerja keluarga.

Pendapatan bersih merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Biaya

memegang peranan yang sangat penting untuk dibandingkan dengan pedapatan

yang diperoleh (Astuti, 2014).

Pendapatan Tenaga Kerja keluarga petani adalah pendapatan bersih ditambah

upah tenaga kerja petani dan anggota keluarga yang diperhitungkan

(Suratiyah, 2006).

Adapun modelnya menurut Soekartawi (1995), sebagai berikut.

Penerimaan:

TR= Y . Py

Keterangan :

TR = Total penerimaan (Total revenue) (Rp)

Y = Produksi yang diperoleh (Kg)

Py = Harga jual (Rp/Kg)

Biaya produksi :

TC = FC + VC

Keterangan:

TC = Total biaya (Total cost) (Rp)

Universitas Sumatera Utara


23

FC = Biaya tetap (Fixed cost) (Rp)

VC = Biaya variable (Variable cost) (Rp)

Maka pendapatan dapat dihitung dengan rumus

Pd = TR – TC
Keterangan :

Pd = Pendapatan Usahatani Kacang Hijau (Rp)

TR = Total Penerimaan (Total Revenue) (Rp)

TC = Total Biaya (Total Cost) (Rp)

Kriteria uji .

Pendapatan bersih usahatani dikatakan tinggi apabila pendapatan bersih usahatani

per bulan lebih tinggi dari upah minimum provinsi (UMR). Pendapatan Tenaga

Kerja keluarga petani adalah pendapatan bersih ditambah upah tenaga kerja petani

dan anggota keluarga yang diperhitungkan (Suratiyah, 2006).

Untuk memperoleh pendapatan yang tinggi maka petani harus mengupayakan

penerimaan yang tinggi dan biaya produksi yang rendah, menggunakan teknologi

yang baik, dan mengupayakan harga input yang rendah dan mengatur skala

produksi yang efisien (Suratiyah, 2008).

c. Identifikasi Masalah 3, dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan usahatani kacang hijau digunakan analisis OLS model regresi linear

berganda. Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh

variabel independen dan variabel dependen yang dirumuskan sebagai berikut

menurut Supranto (2001):

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Universitas Sumatera Utara


24

Keterangan :

Y = Pendapatan petani usahatani kacang hijau (Rp/Ha)

a = Konstanta

b1......b5 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel

X1 = Harga jual kacang hijau (Rp)

X2 = Biaya tenaga kerja luar keluarga (Rupiah/ha)

X3 = Biaya pupuk (Rp)

X4 = Biaya pestisida (Rp)

X5 = Produksi (Kg)

d. Indentifikasi masalah 4, kelayakan usahatani kacang hijau digunakan analisis

kelayakan R/C Rasio dan BEP.

BEP (Break Even Point) adalah suatu kondisi yang menggambarkan bahwa hasil

usahatani yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam kondisi

ini, usahatani yang dilakukan tidak menghasilkan keuntungan tetapi tidak

mengalami kerugian (Sinaga, 2011).

R/C (Return Cost Ratio) adalah analisis pendapatan usahatani selalu disertai

dengan pengukuran efisiensi suatu usahatani terhadap suatu penggunaan modal

yang digunakan yang digambarkan oleh nilai ratio penerimaan dan biaya yang

merupakan perbandingan antara penerimaan kotor yang diterima usahatani dari

setiap rupiah yang dikeluarkan dalam proses produksi (More, 2013).

BEP Produksi = TC
Keterangan : P

TC = Total cost/ biaya total (Rp)

P = Harga jual (Rp)

Universitas Sumatera Utara


25

BEP Harga (Rp./Kg) = TC


Y

Keterangan :

TC = Total cost/ biaya total (Rp)

Y = Produksi total (Kg)

Untuk menghitung kelayakan usahatani bawang merah dianlisis dengan R/C

(Return Cost Ratio), atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antara

penerimaan dan biaya. Adapun modelnya menurut Soekartawi (1995) dapat

dituliskan sebagai berikut.

A = R/C
R = Py . Y
C = FC + VC
a = [( Py. Y) / (FC + VC)]

Keterangan :

R = Penerimaan (rupiah)

C = Biaya (rupiah)

Py = Harga output (rupiah)

Y = Output (kg)

FC = Biaya tetap (rupiah)

VC = Biaya tidak tetap (rupiah)

Kriteria uji .

Jika R/C > 1, maka usahatani layak untuk diusahakan

Universitas Sumatera Utara


26

Jika R/C = 1, maka usahatani layak impas

Jika R/C < 1, maka usahatani tidak layak untuk diusahakan.

3.4.1 Uji Asumsi Klasik

Pengertian uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah ini residual terdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi

normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, dengan

melihat nilai signifikansi. Uji kolmogorov smirnov digunakan untuk menguji null

hipotesis suatu sampel atau suatu distribusi tertentu (Firdaus, 2011).

Sig.KS > 0,05 = Data berdistribusi normal

Sig.KS < 0,05 = Data tidak berdistribusi normal

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan

varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas, dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi

heterokedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah jika tidak terjadi

heterokedastisitas.

Penelitian ini menggunakan uji Glejser sebagai penguji heterokedastisitas, dengan

melihat nilai signifikansi.

Sig. > 0,05 = Homokedastisitas (tidak terjadi masalah heterokedastisitas)

Universitas Sumatera Utara


27

Sig. ≤ 0,05 = Heterokedastisitas

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi

antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Uji

asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas

dua atau lebih variabel bebas atau independent variabel, dimana akan diukur

tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut

melalui besaran koefisien korelasi (R). Dikatakan terjadi multikolinieritas jika

koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain : 0,50

dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 ( r < 0,60 ) (Sunyoto, 2011).

Atau dapat dilihat dari kriteria nilai uji yang digunakan berikut ini, yaitu :

Jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF < 10, maka model tidak mengalami

multikolinieritas

Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model mengalami

multikolinieritas.

3.4.2 Uji Hipotesis

Untuk mempengaruhi pengaruh beberapa faktor terhadap produksi dan

pendapatan kacang hijau maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Imam Ghozali (2009) koefisien determinasi pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel

Dependen.

Universitas Sumatera Utara


28

Koefisien determinasi R2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari data

sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel terikat

yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas (explanatory variables).

Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah

variabel terikat dalam suatu hubungan (Firdaus, 2011).

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Dan nilai yang mendekati 1 (satu)

berarti variabel-variabel independen sudah dapat memberi semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen.

2. Uji F (uji pengaruh variabel secara serempak)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh perubahan

variabel Independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1 , X2, X3,

dan X4 hingga Xn bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak

(Firdaus, 2011).

Kriteria pengujian:

Jika sig. F < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Adapun hipotesis yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Jika H0 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara serempak tidak berpengaruh

nyata terhadap (Y) (pendapatan/produksi usahatani kacang hijau).

Jika H1 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara serempak berpengaruh

nyata terhadap (Y) (pendapatan/produksi usahatani kacang hijau).

Universitas Sumatera Utara


29

3. Uji t (uji pengaruh variabel secara persial)

Uji t adalah uji secara persial pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang

digunakan dalam ilmu sosial adalah 5% (Firdaus, 2011).

Kriteria Pengujian:

Jika sig. F < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika H0 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara parsial tidak berpengaruh

nyata terhadap (Y) (pendapatan/produksi usahatani kacang hijau).

Jika H1 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara parsial berpengaruh nyata

terhadap (Y) (pendapatan/produksi usahatani kacang hijau).

3.5 Definisi Dan Batasan Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka

dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Definisi Operasional

1) Petani kacang hijau adalah orang yang mengusahakan dan mengelola

usahatani kacang hijau pada sebidang tanah atau lahan.

2) Produksi adalah hasil dari kegiatan usahatani kacang hijau yang dilakukan

oleh petani kacang hijau dalam satuan (Ton).

3) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk

usahatani kacang hijau mulai dari pengolahan tanah sampai panen dalam

satuan (rupiah).

Universitas Sumatera Utara


30

4) Harga jual adalah besarnya nilai penjualan yang diterima oleh petani kacang

hijau dalam satuan (rupiah).

5) Benih adalah menabur atau menanam biji kacang hijau yang siap ditanam di

lahan dalam satuan (Kg)

6) Biaya pupuk adalah seluruh biaya pupuk yang dikeluarkan oleh petani selama

proses produksi (Rupiah)

7) Pestisida adalah keseluruhan jumlah pestisida dari masing-masing jenis

pestisida yang digunakan untuk usahatani kacang hijau dalam satuan (liter).

8) Tenaga kerja adalah jumlah orang yang diperkejakan dalam setiap tahapan

budidaya kacang hijau untuk melaksanakan proses produksi mulai dari

pengolahan tanah sampai panen dengan upah gaji yang telah disepakati

(Hkp).

9) Penerimaan usahatani kacang hijau adalah total produksi yang dihasilkan

dikalikan dengan harga jual kacang hijau dalam satuan (rupiah).

10) Pendapatan bersih usahatani kacang hijau adalah penerimaan yang diperoleh

oleh petani kacang hijau dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan

dalam usahatani kacang hijau dalam satuan (rupiah).

11) Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah penjumlahan pendapatan

bersih dengan upah tenaga kerja petani dan anggota keluarga yang

diperhitungkan dalam satuan (rupiah).

12) R/C ratio yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total biaya usahatani

kacang hijau

13) Break even poin adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan

total cost.

Universitas Sumatera Utara


31

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai,

Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

2. Sampel adalah petani yang melakukan usahatani kacang hijau di Kecamatan

Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

3. Waktu Penelitian adalah tahun 2018

Universitas Sumatera Utara


32

BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1. Luas Dan Letak Geografis

Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat memiliki luas

wilayah ± 440 Ha yang terbentuk dari 6 dusun. Desa Suka Damai Timur terletak

di antara 030 47’ 06” – 030 53’ 42” LU dan 980 22’ 28” – 980 28’ 31” BT. Dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Muka Paya

Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Paya Rengas

Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Hinai Kanan

Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Suka Damai

Adapun jarak Desa Sukai Damai Timur dengan :

Pusat pemerintahan Kecamatan Hinai adalah ± 25 Km

Pusat pemerintahan Kota adalah ± 10 Km

Kota/Ibukota Kabupaten Langkat ± 10 Km

Ibukota Provinsi Sumatera Utara ± 60 Km

4.1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Desa Suka Damai Timur Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat pada akhir tahun

2016 berjumlah penduduk 3.324 jiwa dengan jumlah laki-laki 1.735 jiwa dan

perempuan 1.589 jiwa dan kepala keluarga terdiri dari 950 KK.

32

Universitas Sumatera Utara


33

4.1.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Menurut Umur Di Desa Suka Damai Timur,
Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.

No. Golongan Umur Jumlah Penduduk Persentase


(tahun) (jiwa) (%)
1. 0-15 1122 33,75
2. 15-65 2005 60,32
3. >65 197 5,93
Jumlah 3.324 100
Sumber . Kantor Kepala Desa Suka Damai Timur, 2017.

Pada tabel 4.1. dapat dijelaskan bahwa penduduk Desa Suka Damai Timur yang

berada pada usia belum produktif yaitu pada umur 0-15 tahun berjumlah 1122

jiwa, usia produktif yaitu pada umur 15-65 tahun berjumlah 2005 jiwa, dan usia

tidak produktif yaitu pada umur >65 tahun berjumlah 197 jiwa.

4.1.4. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan

Ditinjau dari segi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,

mata pencaharian penduduk di Desa Suka Damai Timur ada bermacam-macam,

dapat dilihat jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan pada tabel 4.2. berikut:

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan Di Desa Suka Damai


Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.

No. Pekerjaan Jumlah Penduduk (iiwa) Persentase (%)


1. Petani 1980 59,57
2. PNS 11 0,33
3. Peternak 125 3,76
4. Polri 2 0,06
5. Buruh Tani 540 16,25
6. Wiraswasta 26 0,78
7 Pengrajin 40 1,20
8. Jasa 15 0,45
9. Swasta 6 0,18
10. Pensiunan 5 0,15
11. Tukang 150 4,51
12. Dan lain-lain 424 12,76
Jumlah 3.324 100
Sumber . Kantor Kepala Desa Suka Damai Timur, 2017.

33

Universitas Sumatera Utara


34

4.1.5. Sarana Dan Prasarana

Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat memiliki

berbagai sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Sarana dan prasarana di Desa Suka Damai Timur

No Sarana dan prasarana Jumlah (unit)


1. Kantor Desa 1
2. Sekolah SD 1
3. Sekolah SMP Swasta 1
4. Sekolah SMA 1
5. Perguruan Tinggi 1
6. Perpustakaan Desa 1
7. Puskesmas Pembantu 1
8. Balai Pertemuan 1
Sumber . Kantor Kepala Desa Suka Damai Timur, 2017.

Berdasarkan data tabel 4.3 yang telah diperoleh, Desa Suka Damai Timur memilik

fasilitas-fasilitas yang dapat membantu kegiatan penduduk seperti kesehatan,

rumah ibadah, dan fasilitas pendidikan dan lain-lain.

4.2. Karakteristik Sampel

Gambaran umum sampel yang meliputi umur, pendidikan, status usahatani,

pengalaman berusahatani, intensitas terkena penyuluhan, status penguasaan lahan,

dan luas lahan dari responden dapat diuraikan sebagai berikut:

4.2.1 Umur Petani


Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan

kerja petani dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Petani yang berada pada

usia produktif dan sehat jasmaninya memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat

dibandingkan pada usia yang sudah tidak produktif lagi memiliki kemampuan

kerja yang relatif menurun.

34

Universitas Sumatera Utara


35

Klasifikasi petani kacang hijau menurut kelompok umur di Desa Suka Damai

Timur terlihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Karakteristik Umur Responden Di Desa Suka Damai Timur

No. Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)


1. 28-40 6 11,32
2. 41-50 24 45,28
3. 51-64 21 39,62
4. 65-70 2 3,77
Jumlah 53 100,0
Sumber . Analisa Data Primer, Lampiran 1.

4.2.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola

usahatani dimana respon petani terhadap teknologi yang sedang berkembang

sangat bergantung pada tingkat pendidikannya. Tingkat pendidikan formal petani

kacang hijau di Desa Suka Damai Timur dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Tingkat Pendidikan Formal Petani Di Desa Suka Damai Timur

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)


1. SD 30 56,60
2. SMP 19 35,85
3. SMA 4 7,55
Jumlah 53 100,0
Sumber . Analisa data primer, lampiran 1

4.2.3. Pengalaman Bertani

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan usahatani

adalah pengalaman bertani. Semakin tinggi tingkat pengalaman bertani maka

kemungkinan besar petani dapat mengelola usahataninya secara optimal.

Pengalaman petani dalam mengelola usahataninya dapat dilihat pada Tabel 4.6.

35

Universitas Sumatera Utara


36

Tabel 4.6. Pengalaman Bertani Oleh Petani Di Desa Suka Damai Timur

No Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)


1 1-15 11 20,75
2 16-20 10 18,87
3 21-30 18 33,96
4 31-40 14 26,42
Jumlah 53 100
Sumber : Lampiran 1, 2016

4.2.4. Jumlah Tanggungan Keluarga

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam mengembangkan usahatani adalah

keluarga. Dengan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dapat dengan mudah

mengembangkan usahatani sehingga dapat tercapai keberhasilan. Klasifikasi

jumlah tanggungan keluarga petani kacang hijau di Desa Suka Damai Timur dapat

dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Suka Damai Timur

No Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah (jiwa) Persentase (%)


1 0-2 36 67,92
2 3-5 17 32,08
Jumlah 53 100
Sumber . Lampiran 1

4.2.5. Luas Tanam

Besarnya luas pengolahan tanam kacang hijau merupakan sesuatu yang sangat

penting dalam proses peningkatan produksi usahatani.

Tabel 4.8. Luas Tanam Responden Di Desa Suka Damai Timur

No Luas Tanam Jumlah (jiwa) Persentase (%)


1 < 0,5 Ha 27 50,94
2 0,5 – 2 Ha 26 49,06
Jumlah 53 100
Sumber . Lampiran 13

36

Universitas Sumatera Utara


37

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Teknis Budidaya Usahatani Kacang Hijau

5.1.1 Pengolahan Lahan

Dalam budidaya tanaman kacang hijau di Desa Suka Damai Timur, Kecamatan

Hinai, Kabupaten Langkat, media tanam yang digunakan yaitu tanah galung

(tanah setengah liat). Tanaman kacang hijau dibudidayakan pada musim kemarau,

oleh karena itu dalam budidaya tanaman kacang hijau tidak melakukan

penyiraman secara berlebih. Kondisi keasaman tanah (pH) yang dibutuhkan untuk

budidaya kacang hijau adalah 5,8 – 7.

Sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu dilakukan pembersihan rumput

dengan cangkul. Pengolahan lahan di daerah penelitian dilakukan dengan

mencangkul tanah atau membuat tugal (lubang) sedalam 2-3 cm. Lalu lahan

disiapkan dalam bentuk barisan dengan jarak barisan 40 cm dan jarak kebelakang

10 – 20 cm.

5.1.2 Penanaman Benih

Dalam melakukan penanaman terlebih dahulu melakukan pemilihan benih yang

bagus (tidak cacat bentuk). Varietas benih yang digunakan petani adalah kacang

hijau Tailand dan kacang hijau Taiwan. Harga benih kacang hijau adalah

Rp 12.000 – Rp. 15.000. Benih yang disiapkan ditanam pada lubang yang setiap

lubangnya ditanam 3 butir benih kacang hijau. Selanjutnya penanaman ditutup.

Penggunaan dosis benih di daerah penelitian dan standart anjuran dapat dilihat

pada tabel 5.1.

37

Universitas Sumatera Utara


38

Tabel 5.1. Dosis Benih Di Daerah Penelitian Dan Standart Anjuran


Input Dosis Daerah Penelitian Dosis Standart Kesimpulan
Benih 16,8 Kg/Ha 20 Kg/Ha Dosis benih di
daerah penelitian
masih dibawah
anjuran standart
Sumber . Dinas Pertanian

Dapat dilihat pada tabel 5.1 bahwa dosis benih didaerah penelitian masih dibawah

dosis benih anjuran standart.

5.1.3 Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan dalam usahatani kacang hijau mencakup kegiatan

penyiangan, pemupukan, penyemprotan.

1. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma. Penyingan dilakukan satu

kali pada saat tanaman berumur 30-35 hari setelah tanam. Selanjutnya dilakukan

penyiangan susulan sesuai kondisi gulma di lapangan.

2. Pemupukan

Penggunaan pupuk pada umumnya ditentukan petani berdasarkan luas tanam,

kesuburan tanah, dan ketersediaan modal petani. Pemupukan dilakukan dua kali,

pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 10 – 15 hari dan

pemupukan kedua dilakukan 35 - 40 hari. Dosis yang digunakan petani di daerah

penelitian sangat beragam sesuai kebutuhan tanaman kacang hijau dan

pengetahuan petani. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan

pemupukan ±7 HKO/Ha. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK Ponska dengan

harga Rp. 2300/kg. Jenis dan dosis penggunaan pupuk yang digunakan petani di

daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 5.2.

37

Universitas Sumatera Utara


39

Tabel 5.2 . Jenis Dan Dosis Penggunaan Pupuk Yang Digunakan Petani
Kacang Hijau Per Petani Dan Per Ha Di Daerah Penelitian

No Jenis Pupuk Dosis Per Petani Dosis Per Hektar


1 NPK PONSKA 61,43 82,55
Sumber . Dinas Pertanian

Penggunaan dosis pupuk di daerah penelitian dan standart anjuran dapat dilihat

pada tabel 5.2.

Tabel 5.3. Dosis Pupuk Di Daerah Penelitian Dan Standart Anjuran

Input Dosis Daerah Penelitian Dosis Standart Kesimpulan


Pupuk 82,5 Kg/Ha 200 Kg/Ha Dosis Pupuk di
daerah penelitian
masih dibawah
anjuran standart
Sumber . Dinas Pertanian

Dapat dilihat pada tabel 5.3 bahwa dosis pupuk di daerah penelitian masih

dibawah anjuran standart.

3. Penyemprotan

Penyemprotan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit yang

mengganggu pertumbuhan tanaman kacang hijau dengan menggunakan pestisida

yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang kacang hijau. Jenis

dosis penggunaan dan harga pestisida yang digunakan petani di daerah penelitian

dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 . Jenis Dosis Pengunaan Dan Harga Pestisida Yang Digunakan
Petani Kacang Hijau Per Ha Di Desa Suka Damai Timur

No Jenis Dosis Per Petani Dosis per Ha Harga (Rp/ml)


Pestisida (ml) (ml)
1 Prevathon 99,12 125,43 1.500
2 Virtako 116,32 126,01 600
3 Purie 37,65 125,00 125
Sumber . Data Diolah Dari Lampiran 4

37

Universitas Sumatera Utara


40

Penyemprotan dilakukan dua kali, penyemprotan pertama dilakukan pada tanaman

berumur 10 - 15 hari dan penyemprotan kedua dilakukan pada tanaman berumur

35 – 40 hari. Penyemprotan dilakukan untuk menghilangkan hama dan penyakit

yang menyerang tanaman kacang hijau. Pestisida yang digunakan petani juga

beragam sesuai jenis hama dan penyakit tanaman kacang hijau yang ada

dilapangan. Rata-rata pengunaan tenaga kerja untuk penyemprotan ini ±3 HKO/Ha

5.1.4 Panen Dan Pasca Panen

Pada tanaman berumur ±60 – 70 hari mulai berbentuk bunga, tanaman kacang hijau

yang telah berumur ± 90 – 100 hari sudah dapat dipanen dengan memetik secara

manual. Massa panen dilakukan 3 – 4 minggu. Setelah pemanenan selesai

selanjutnya dijemur/dikeringkan, kemudian kacang hijau dipisahkan dari kulitnya

dengan cara memakai kayu sampai kacang hijau terpisah oleh kulitnya dan setelah

itu kacang hijau dapat dijual. Kacang hijau dapat disimpan kurang dari 1 bulan.

Rata-rata jumlah produksi kacang hijau di Desa Suka Damai Timur adalah 826 Kg,

dengan rata-rata pengguna tenaga kerja untuk panen ± 11 HKO/Ha dan untuk

pascapanen ±7 HKO/Ha.

Curahan tenaga kerja berasal dari tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan tenaga

kerja luar keluarga (TKLK). Penggunaan tenaga kerja dalam usahatani kacang hijau

di Desa Suka Damai Timur didasarkan pada hari kerja orang (HKO) dengan upah

Rp. 60.000 per HKO.

Dari uraian tersebut diatas, maka diketahui dalam melaksanakan kegiatan

usahatani, berbagai jenis input digunakan.

Pada tabel 5.5 ini ditayangkan seluruh input yang digunakan dalam usahatani

kacang hijau.

37

Universitas Sumatera Utara


41

Tabel 5.5. Penggunaan Input Kacang Hijau

No Input Satuan Per Petani Per Ha


1 Benih Kg 11,47 16,84
2 Pupuk
a. NPK Ponska Kg 61,43 82,55
3 Pestisida
a. Prevathon ml 99,12 125,43
b. Virtako ml 116,32 126,01
c. Purie ml 37,65 125,00
4 Curahan Tenaga Hko 28 50
Kerja
Sumber . Lampiran 2,3,4,7

5.2. Tingkat Produksi Kacang Hijau

Tingkat produksi adalah jumlah produksi kacang hijau yang dihasilkan dibagi

dengan luas tanam yang ditanam.

Tingkat produksi kacang hijau dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Tingkat Produksi Kacang Hijau Desa Suka Damai Timur

No Luas Tanam (Ha) Produksi/Petani Produktivitas/Ha(Kg)


1 < 0,5 375,85 1136,94
2 0,5 - 1 769,00 1176,89
3 >1 2008,18 1259,92
Rataan 825,91 1173,77
Sumber . Data lampiran 13

Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh bahwa rata-rata produksi/Ha untuk luas tanam

yang lebih kecil dari 0,5 adalah 1136,94 kg/Ha , luas tanam antara 0,5 – 1 Ha

adalah 1176,89 kg/Ha , dan luas tanam lebih besar dari 1 Ha adalah

1259,92 kg/Ha. Produktivitas kacang hijau didaerah penelitian sebesar 1.173

ton/Ha tergolong tinggi, karena relatif sama dengan rata-rata tingkat nasional

yakni 1.160 ton/Ha

37

Universitas Sumatera Utara


42

5.3. Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Kacang Hijau

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kacang hijau yang di

maksud dalam hal ini adalah benih, pupuk, pestisida, curahan tenaga kerja dalam

satuan hektar.

Untuk menganalisis pengaruh faktor benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja

terhadap produksi kacang hijau digunakan analisis Cobb-douglas dimana data

yang hendak dianalisis adalah data yang sudah di logaritma naturalkan sehingga

dapat dianalisis dengan regresi linear berganda. Untuk mengetahui apakah data

yang digunakan layak atau tidak layak untuk dianalisis dengan analisa regresi

linear berganda maka dilakukan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

5.3.1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan

regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dan konsisten. Adapun uji asumsi

klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau

residual memiliki residual normal. Untuk analisa ini digunakan analisis uji One

Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan uji normalitas

jika Sig.KS > 0,05 artinya data berdistribusi normal

jika Sig.KS ≤ 0,05 artinya data tidak berdistribusi normal.

Tabel 5.7. Hasil Uji Asumsi Normalitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Produksi

No Uji Sig.
1 Kolmogorov-Smirnov 0,791
Sumber. Lampiran 23

37

Universitas Sumatera Utara


43

Dari tabel 5.7 dapat dilihat nilai signifikansi pada uji tersebut sebesar 0,791. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai α 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dideteksi dengan melihat nilai Tolerance dan VIF.

Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF < 10, maka model tidak mengalami

multikolinearitas, tetapi jika nilai Tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model

mengalami multikolinieritas. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5.8

Tabel 5.8. Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Produksi

No Variabel Bebas Tollerance VIF


1 Benih .565 1.768
2 Pupuk .238 4.197
3 Pestisida .935 1.070
4 Curahan tenaga kerja .244 4.100
Sumber . Lampiran 23

Dari tabel 5.8 dapat dilihat nilai Tolerance dari variabel bebas lebih besar dari 0,1

dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa asumsi

multikolinearitas terpenuhi dan tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejse. Nilai signifikansi yang lebih

besar dari 0,05 menunjukkan bahwa model tidak melanggar asumsi

heterokedastisitas. Jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, tetapi

jika Sig. ≤ 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada

tabel 5.9.

37

Universitas Sumatera Utara


44

Tabel 5.9. Hasil Uji Asumsi Heterokedastisitas Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Produksi

No Variabel Bebas Sig.


1 Benih .427
2 Pupuk .195
3 Pestisida .893
4 Curahan tenaga kerja .131
Sumber . Lampiran 23

Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari variabel bebas lebih besar

dari nilai α 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

5.3.2. Uji Kesesuaian Model Dan Uji Hipotesis

Untuk melihat pengaruh benih, pupuk, pestisida, curahan tenaga kerja terhadap

hasil produksi kacang hijau, diketahui dari hasil uji kesesuaian model dan uji

hipotesis sebagai berikut.

a. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel bebas faktor produksi (benih, pupuk, pestisida, curahan

tenaga kerja) dalam menerangkan variabel terikat (hasil produksi kacang hijau).

Dari hasil olah data diperoleh hasil pada tabel 5.10.

Tabel 5.10. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Model R Square
1 Regression 0,890
Sumber . Data Dari Lampiran 23

Dari tabel 5.10 di peroleh nilai R Square adalah 0,890, artinya sebesar 89,0% hasil

produksi mampu dijelaskan oleh variabel benih, pupuk, pestisida, dan curahan

tenaga kerja, sedangkan sisanya sebesar 11,0% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan kedalam model regresi.

37

Universitas Sumatera Utara


45

b. Uji Serempak (uji F)

Uji F digunakan untuk melihat apakah secara serempak variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil seperti

tabel 5.11.

Tabel 5.11. Uji Serempak (Uji F)

Model Fhitung Ftabel Signifikansi (α)


1. Regression 96.623 2,55 0.000 0.05
Sumber . Data Dari Lampiran 23

Dari tabel 5.11 diperoleh bahwa nilai signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05), artinya

H1 diterima H0 ditolak, artinya secara serempak faktor produksi benih, pupuk,

pestisida, dan curahan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap hasil produksi

kacang hijau.

c. Uji Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah secara parsial individu variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil pada

tabel 5.12.

Tabel 5.12. Uji Parsial (uji t)

Model B Thitung Ttabel Signifikansi (α)


(Constant) 2061.909 .730 1,677 .469 0,05
Benih -147.716 -3.462 1,677 .001 0,05
Pupuk 15.466 2.701 1,677 .010 0,05
Pestisida 14.490 .776 1,677 .442 0,05
Tenaga Kerja -36.242 -7.519 1,677 .000 0,05
Sumber . Data Lampiran 23

Jika hasil uji di masukkan dalam persamaan regresi linear berganda maka

fungsinya sebagai berikut:

In Y = In 2061,909 – 147,716 In X1 + 15,466 In X2 + 14,490 In X3 – 36,242 In X4

37

Universitas Sumatera Utara


46

Selanjutnya persamaan tersebut diubah kedalam fungsi persamaan

Cobb - Douglas sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut.

Y = 2061,909 X1-147,716X215,466X314,490X4-36,242

Selanjutnya dapat dijelaskan pengaruh dari masing-masing variabel tersebut

terhadap hasil produksi kacang hijau.

a. Benih

Koefisien benih (X1) sebesar -147.716 bertanda negatif artinya jika jumlah benih

bertambah 1 satuan, maka produksi akan mengalami penurunan sebesar -147.716

satuan. Hal ini sesuai kondisi data lapangan yakni, jika penambahan benih di

daerah penelitian dilakukan akan terjadi penurunan hasil produksi karena jumlah

tanaman per rumpun dan terjadi persaingan hasil unsur hara. Nilai signifikansi

< α 0,05 (0,001 < 0,05), nilai tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0

ditolak, artinya faktor benih berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi

usahatani kacang hijau.

b. Pupuk

Koefisien pupuk (X2) bertanda positif sebesar 15.466 artinya jika jumlah pupuk

bertambah 1 satuan, maka jumlah produksi akan meningkat sebesar 15.466. Hal

ini sesuai dengan data lapangan dimana kondisi tanah masih memerlukan pupuk.

Dosis penggunaan pupuk NPK ponska masih sebesar 82,5 kg/Ha, sedangkan

anjuran 200kg/Ha. Secara statistik uji parsial, nilai signifikansi < α 0,05

(0,010 < 0,050). Nilai tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak,

artinya faktor produksi pupuk berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi

kacang hijau.

37

Universitas Sumatera Utara


47

c. Pestisida

Koefisien pestisida (X3) bertanda positif sebesar 14.490 artinya jika jumlah

pestisida bertambah 1 satuan, maka jumlah produksi akan meningkat sebesar

14.490 satuan. Kondisi data lapangan menunjukkan gejala bahwa tanaman masih

memerlukan pestisida. Namun, secara statistik uji parsial, nilai signifikansi

> α 0,05 (0,442 > 0,050), nilai tersebut menunjukkan bahwa H1 ditolak

H0 diterima. Hal ini berarti bahwa pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap

jumlah produksi usahatani kacang hijau.

d. Curahan Tenaga Kerja

Koefisien curahan tenaga kerja (X4) sebesar -36.242 bertanda negatif artinya jika

jumlah curahan tenaga kerja bertambah 1 satuan, maka jumlah produksi akan

mengalami penurunan sebesar -36.242 satuan. Secara statistik uji parsial, nilai

signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05), nilai tersebut menunjukkan bahwa H1

diterima dan H0 ditolak, yaitu faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap

produksi usahatani kacang hijau.

5.4. Pendapatan Bersih, Pendapatan Tenaga Kerja Keluarga Petani


Usahatani Kacang Hijau Di Daerah Penelitian

Pendapatan usahatani kacang hijau di daerah penelitian meliputi pendapatan

bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga.

Pendapatan bersih usahatani adalah total penerimaan dikurangi total biaya.

Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah penjumlahan pendapatan

pengelola (pendapatan bersih usahatani) dengan upah tenaga kerja petani dan

anggota keluarga yang diperhitungkan. Berikut tabel 5.13 pedapatan usahatani

kacang hijau.

37

Universitas Sumatera Utara


48

Tabel 5.13. Pendapatan Bersih, Pendapatan Tenaga Kerja Usahatani Kacang


Hijau Per Musim Tanam

No Uraian Pendapatan Pendapatan Pendapatan


per petani (Rp) per Ha (Rp)
1 Pendapatan bersih usahatani 8.443.208 12.137.199
2 Pendapatan tenaga kerja keluarga 8.710.378 12.733.144
Sumber . Analisis Data Primer, Lampiran 15,16,17
Ket. *Rata-rata luas tanam per petani = 0,68 Ha

Dari tabel 5.13 dapat diketahui rata-rata pendapatan bersih per petani

Rp. 8.443.208, per hektar Rp. 12.137.199, pendapatan tenaga kerja per petani

Rp. 8.710.378, per hektar Rp. 12.733.144. Lama usahatani kacang hijau dalam satu

kali musim tanam adalah tiga bulan, sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan

bersih dalam sebulan sebesar Rp. 2.814.402, pendapatan tenaga kerja keluarga Rp.

2.903.459 sedangkan Upah Minimum Provinsi (UMR) Sumatera Utara per bulan

pada tahun 2018 sebesar Rp. 2.132.188.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan bersih dalam sebulan,

pendapatan tenaga kerja keluarga dalam sebulan, lebih tinggi dari Upah Minimum

Provinsi Sumatera Utara.

Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan pendapatan bersih, pendapatan

tenaga kerja keluarga di daerah penelitian relatif tinggi dapat diterima.

5.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kacang Hijau


Di Daerah Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang hijau dalam hal ini

adalah harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pupuk, biaya pestisida,

produksi dalam satuan per Ha.

Untuk menganalisis pengaruh faktor harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga

(TKLK), biaya pupuk, biaya pestisida, produksi terhadap pendapatan usahatani

kacang hijau digunakan analisis regresi linier berganda.

37

Universitas Sumatera Utara


49

Untuk mengetahui apakah data yang digunakan layak atau tidak layak untuk untuk

dianalisis dengan regresi linier berganda maka dilakukan uji asumsi klasik dan uji

hipotesis.

5.5.1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi

yang didapatkan memiliki ketepatan dan konsisten. Adapun uji asumsi klasik

meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau

residual memiliki residual normal. Untuk analisa ini digunakan analisis uji One

Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan uji normalitas

jika Sig.KS > 0,05 artinya data berdistribusi normal

jika Sig.KS ≤ 0,05 artinya data tidak berdistribusi normal.

Tabel 5.14. Hasil Uji Asumsi Normalitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Pendapatan

No Uji Sig.
1 Kolmogorov-Smirnov 0,802
Sumber. Data lampiran 24

Dari tabel 5.14 dapat dilihat nilai signifikansi pada uji tersebut sebesar 0,802. Nilai

tersebut lebih besar dari nilai α 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dideteksi dengan melihat nilai Tolerance dan VIF.

Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF < 10, maka model tidak mengalami

multikolinearitas, tetapi jika nilai Tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model

mengalami multikolinieritas. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5.15.

37

Universitas Sumatera Utara


50

Tabel 5.15. Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pendapatan

No Variabel bebas Tollerance VIF


1 Harga jual .241 4.146
2 Biaya TKLK .402 2.487
3 Biaya pupuk .248 4.037
4 Biaya pestisida .902 1.108
5 Produksi .479 2.087
Sumber . Data Lampiran 24

Dari tabel 5.15 dapat dilihat nilai Tolerance dari variabel bebas lebih besar dari 0,1

dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa asumsi

multikolinearitas terpenuhi dan tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejse. Nilai signifikansi yang lebih

besar dari 0,05 menunjukkan bahwa model tidak melanggar asumsi

heterokedastisitas. Jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, tetapi

jika Sig. ≤ 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada

tabel 5.16.

Tabel 5.16. Hasil Uji Asumsi Heterokedastisitas Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pendapatan

No Variabel Bebas Sig.


1 Harga jual .106
2 Biaya TKLK .128
3 Biaya pupuk .067
4 Biaya pestisida .967
5 Produksi .723
Sumber . Data Lampiran 24

Dari tabel 5.16 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari variabel bebas lebih

besar dari nilai α 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

37

Universitas Sumatera Utara


51

5.3.2. Uji Kesesuaian Medel Dan Uji Hipotesis

Untuk melihat pengaruh harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pupuk,

biaya pestisida, produksi dapat dilihat pada tabel berikut :

a. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Dari hasil olah

data diperoleh hasil pada tabel 5.17.

Tabel 5.17. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Model R Square
1 Regression 0,968
Sumber . Data Dari Lampiran 24

Dari tabel 5.17 di peroleh nilai R Square adalah 0,968. Artinya sebesar 96,8%

faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan mampu dijelaskan oleh variabel

harga jual, biaya TKLK, biaya pupuk, biaya pestisida, dan produksi, sedangkan

sisanya sebesar 3,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

kedalam model.

b. Uji Serempak (uji F)

Uji F digunakan untuk melihat apakah secara serempak variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil seperti

tabel 5.18.

Tabel 5.18. Uji Serempak (uji F)

Model Fhitung Ftabel Signifikansi (α)


1. Regression 286.647 2,39 0.000 0.05
Sumber . Data Dari Lampiran 24

Dari tabel 5.18 diperoleh bahwa nilai signifikansi < α (0,000 < 0,05), artinya

hipotesis yang diperoleh adalah H1 diterima H0 ditolak, dimana secara serempak

37

Universitas Sumatera Utara


52

harga jual, biaya TKLK, biaya pupuk, biaya pestisida, dan produksi berpengaruh

nyata terhadap pendapatan.

c. Uji Parsial (uji t)

Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah secara parsial (individu variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil

pada tabel 5.19.

Tabel 5.19. Uji Parsial (uji t)

Model B Thitung Ttabel Signifikansi (α)


(Constant) -1.280E7 -11.721 0,675 .000 0,05
Harga jual 992.799 18.446 0,675 .000 0,05
Biaya TKLK -1.117 -16.629 0,675 .000 0,05
Biaya pupuk -2.787 -1.698 0,675 .096 0,05
Biaya pestisida -1.135 -3.246 0,675 .002 0,05
Produksi 12892.413 30.394 0,675 .000 0,05
Sumber . Data Lampiran 24

Dari Tabel 5.19 dapat dituliskan persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut:

Y = -1.280E7 + 992.799X1 – 1.117X2 – 2.787X3 – 1.135X4 + 12892.413X5

Selanjutnya dapat dijelaskan pengaruh dari masing-masing variabel tersebut

terhadap hasil pendapatan kacang hijau.

a. Harga Jual

Koefisien harga jual (X1) bertanda positif sebesar 992.799 artinya jika jumlah

harga jual bertambah 1 rupiah, maka pendapatan akan mengalami peningkatan

sebesar 992.799 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai

signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,

artinya harga jual berpengaruh nyata terhadap pendapatan kacang hijau.

37

Universitas Sumatera Utara


53

b. Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga

Koefisien biaya TKLK (X2) bertanda negatif sebesar -1.117 artinya jika jumlah

biaya TKLK bertambah 1 rupiah, maka pendapatan akan mengalami penurunan

sebesar -1.117 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai

signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,

artinya biaya tklk berpengaruh nyata terhadap pendapatan kacang hijau.

c. Biaya Pupuk

Koefisien biaya pupuk (X3) bertanda negatif sebesar -2.787 artinya jika jumlah

biaya pestisida bertambah 1 rupiah, maka peningkatan akan mengalami penurunan

sebesar -2.787 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai

signifikansi > α 0,05 (0,096 > 0,05) dengan demikian H0 diterima H1 ditolak,

artinya biaya pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan kacang hijau.

d. Biaya Pestisida

Koefisien biaya pestisida (X4) bertanda negatif sebesar -1.135 artinya jika jumlah

biaya pestisida bertambah 1 rupiah, maka peningkatan akan mengalami penurunan

sebesar -1.135 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai

signifikansi < α 0,05 (0,002 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,

artinya biaya pestisida berpengaruh nyata terhadap pendapatan kacang hijau.

e. Produksi

Koefisien produksi (X5) bertanda positif sebesar 12892.413 artinya jika jumlah

produksi bertambah 1 satuan, maka peningkatan akan mengalami peningkatan

sebesar 12892.413 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai

signifikansi < α 0.05 (0,000 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,

artinya hasil produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan kacang hijau.

37

Universitas Sumatera Utara


54

5.6. Kelayakan Usahatani Kacang Hijau

Analisis usahatani kacang hijau dilakukan untuk mengetahui apakah usahatani

kacang hijau di daerah penelitian layak atau tidak layak untuk diusahakan. Untuk

mengetahui kelayakan usahatani digunakan kriteria Break Even Poin (BEP) dan

Return Of Cost ratio (R/C). Hasil perhitungan diperlihatkan pada tabel 5.20.

Tabel 5.20 . Analisis Kelayakan Usahatani Kacang Hijau Di Daerah


Penelitian

No Uraian Per petani Per Ha


1 BEP Produksi (Kg) 157 252
2 BEP Harga (Rp/kg) 2.880 2.880
3 R/C (Rp) 4,80 4,80
Sumber . Data Diolah Dari Lampiran 19,20,21,22

Dari tabel 5.20 dapat disimpulkan bahwa :

1. BEP Produksi

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai BEP produksi 157 kg, artinya pada produksi

sebesar 157 kg maka usaha dalam kacang hijau adalah tidak untung dan tidak

rugi.

Jika nilai BEP produksi sebesar 157 kg dibandingkan dengan produksi yang

dicapai di daerah penelitian yakni sebesar 826 kg/petani, maka diketahui bahwa

produksi kacang hijau yang ada telah melampaui BEP (157) sebesar 5 kali dari

BEP produksi hasil perhitungan. Dari sisi produksi, dapat diperoleh bahwa

usahatani kacang hijau layak untuk diusahakan.

2. BEP Harga

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai BEP harga Rp.2.880/kg, artinya pada harga

sebesar Rp. 2.880/kg maka usaha dalam kacang hijau adalah tidak untung dan

tidak rugi.

37

Universitas Sumatera Utara


55

Jika nilai BEP harga sebesar Rp. 2.880/kg dibandingkan dengan harga tingkat

petani didaerah penelitian yakni sebesar Rp. 13.226/kg, maka diketahui bahwa

harga kacang hijau yang ada telah melampaui BEP harga (Rp. 2.880/kg) sebesar

4,6 kali dari BEP harga hasil perhitungan. Dari sisi harga, dapat diperoleh bahwa

usahatani kacang hijau layak untuk diusahakan.

3. R/C Ratio

Untuk R/C ratio diperoleh sebesar 4,80 artinya setiap biaya Rp. 1000,- yang

dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 4.800 atau dengan kata

lain, hasil penjualan kacang hijau mencapai 4,8% dari biaya yang dikeluarkan.

maka usahatani kacang hijau di daerah penelitian layak untuk diusahakan.

37

Universitas Sumatera Utara


55

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. a. Tingkat produksi usahatani kacang hijau di daerah penelitian tergolong tinggi

karena relatif sama dengan rata-rata tingkat nasional. Produktivitas usahatani

kacang hijau didaerah penelitian sebesar 1,173 ton/Ha sedangkan produktivitas

kacang hijau di tingkat nasional sebesar 1,160 ton/Ha.

b. Secara serempak faktor produksi benih, pupuk, pestisida, dan curahan tenaga

kerja berpengaruh nyata terhadap hasil produksi kacang hijau di daerah

penelitian, namun secara parsial hanya faktor produksi benih, pupuk dan tenaga

kerja yang berpengaruh nyata. Faktor produksi pestisida tidak berpengaruh

nyata

2. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau sebesar Rp. 2.814.402/bulan,

pendapatan tenaga kerja keluarga sebesar Rp. 2.903.459/bulan. Pendapatan ini

tergolong tinggi karena lebih besar dari Upah Minimum Provinsi (UMR)

Sumatera Utara per bulan pada tahun 2018 sebesar Rp. 2.123.188 .

3. Secara serempak faktor harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya

pupuk, biaya pestisida, dan jumlah produksi, berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usahatani kacang hijau di daerah penelitian, namun secara parsial

hanya faktor harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pestisida, dan

hasil produksi yang berpengaruh nyata. Biaya pupuk tidak berpengaruh nyata

terhadap pendapatan usahatani kacang hijau.

55

Universitas Sumatera Utara


56

4. Usahatani kacang hijau di daerah penelitian layak untuk diusahakan, karena

jumlah produksi kacang hijau di daerah penelitian lebih besar dari BEP

produksi, harga jual kacang hijau lebih besar dari BEP harga, dan R/C Ratio

usahatani kacang hijau di daerah penelitian sebesar 4,80 lebih besar dari 1.

6.2. Saran

1. Petani perlu meningkatkan dosis pupuk agar sesuai dengan yang dianjurkan

standart agar efektif dalam rangka meningkatkan produksi kacang hijau.

2. Pemerintah perlu mendorong petani untuk dapat menetapkan standart minimal

harga kacang hijau guna menjaga stabilitas pendapatan petani.

3. Peneliti disarankan untuk menganalisis efesiensi penggunaan pupuk pada

tanaman kacang hijau agar penggunaannya semakin efektif.

56

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2007. Ekonometrika Pertanian,
Pengantar Teori dan Kasus, Penebar Swadaya

Andrianto. T.T dan Indarto. N. 2004. Budidaya dan Analisis Tani Kedelai,
Kacang Hijau, Kacang Panjang. Penerbit Absolut. Yogyakarta.
Anonim. 2009. Standar Prosedur Pengolahan. Direkturat Pengolahan Hasil
Pertanian Direkturat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Depertemen Pertanian. Jakarta
. 2011. Bahan Organik. http://www.lestari mandiri.org/id/pupuk-organik/
156-bahan-organik.html

Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Hijau dan Biji-bijian,


Penebar Swadaya; Jakarta

Astuti, Indri. 2014. Pengelolaan Pendapatan (Studi Kasus di Desa Ngombakan


Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)”. Skripsi
UMS. Surakarta

Bptp. 2011. Budidaya Kacang Hijau http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.


php?option=com_content&view=article&id=143:budidaya-kacang-
hijau&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53.

Epatani. 2010. Teknologi Budidaya Kacang Hijau. http://sulsel.litbang.deptan.


go.id/budidaya/teknologi-budidaya-kacang-hijau-1495

Firdaus, Muhammad. 2011. Ekonometrika: Suatu Pendekatan Aplikatif, Edisi


Kedua, Cetakan Pertama, Bumi Aksara ; Jakarta

Imam, Ghozali. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Badan Penerbit Diponegoro; Semarang

Irianto dan Ardiyaningsih. 2012. Analisis Mekanisme Corporate Governance


Pada Pemberian Opini Audit Going Concern. Jurnal Ekonomi&Bisnis;
Jakarta

J.Supranto. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi 6. Erlangga ; Jakarta

Universitas Sumatera Utara


Kasmir, Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Penebar Swadaya; Jakarta

Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Pustaka LP3ES; Jakarta

Nuraini Juliastuti, 2011. Pengantar Ekonomi Mikro. Penebar Swadaya.; Malang

Purnomo dan Hartono. 2005. Kacang Hijau. Penebar Swadaya; Jakarta

Rukmana, R. 1996. Kacang Hijau. Budidaya dan Pascapanen. Penerbit Kanisius;


Bandung

. 1997. Kacang Hijau. Penerbit Kanisius; Jakarta

Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Lembaga Penelitian;


Pendidikan dan Penerapan Ekonomi

Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Malang, UMM Press

. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam, Alfabeta; Bandung

2009. Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif dan R&D, Bandung;


Alfabeta

Sunarjo. 2000. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada; Jakarta

Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya; Jakarta

. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya; Jakarta

Soekartawi. 1993. Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern, Pustaka


Harapan; Jakarta

. 1995. Analisis Usaha Tani, UT. Press; Jakarta

. 2002. Teori Ekonomi Produksi. (Dengan Pokok Bahasan Analisis


Fungsi Cobb-Douglas). Raja Grafindo; Jakarta

. 1990. Teori Ekonomi Produksi, Dengan Pokok Bahasan Analisis


Fungsi Cobb-Douglass. Rajawali Press; Jakarta.
Stanton, William J. 1993. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga; Jakarta

Universitas Sumatera Utara


Tohir, K. A. 1991. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Rineka Cipta;
Jakarta

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Karakteristik petani sampel kacang hijau
No Umur Lama Pengalaman Jumlah Luas Status
sampel petani berpendidikan bertani tanggungan tanam kepemilikan
(tahun) (tahun) (tahun) (jiwa) (Ha) lahan
1 40 6 15 2 0,50 Milik Sendiri
2 52 6 35 3 0,60 Milik Sendiri
3 42 9 10 4 0,80 Milik Sendiri
4 43 9 18 3 1,00 Milik Sendiri
5 65 6 35 1 0,40 Milik Sendiri
6 28 9 15 2 0,60 Milik Sendiri
7 42 9 25 2 0,50 Milik Sendiri
8 64 6 35 1 0,40 Milik Sendiri
9 64 6 40 2 0,40 Milik Sendiri
10 50 6 30 2 0,20 Milik Sendiri
11 50 6 25 2 0,28 Milik Sendiri
12 48 6 25 3 0,28 Milik Sendiri
13 45 6 15 1 0,24 Milik Sendiri
14 60 9 25 1 0,28 Milik Sendiri
15 45 9 20 1 0,48 Milik Sendiri
16 57 6 35 1 0,40 Milik Sendiri
17 45 9 30 2 0,40 Milik Sendiri
18 51 9 20 2 0,20 Milik Sendiri
19 31 12 10 3 0,20 Milik Sendiri
20 44 6 16 3 0,40 Milik Sendiri
21 48 9 20 2 0,40 Milik Sendiri
22 52 12 30 2 0,40 Milik Sendiri
23 43 6 25 2 0,52 Milik Sendiri
24 51 12 15 2 0,40 Milik Sendiri
25 55 6 35 1 0,40 Milik Sendiri
26 30 12 15 3 0,50 Milik Sendiri
27 45 9 20 3 0,32 Milik Sendiri
28 47 6 25 2 0,20 Milik Sendiri
29 54 6 30 1 1,40 Milik Sendiri
30 50 6 35 1 1,10 Milik Sendiri
31 45 9 20 4 1,00 Milik Sendiri
32 58 6 25 1 0,60 Milik Sendiri
33 57 6 25 2 0,28 Milik Sendiri
34 48 6 30 3 2,00 Milik Sendiri
35 48 6 20 3 2,00 Milik Sendiri
36 48 6 20 3 0,50 Milik Sendiri
37 58 6 25 0 0,50 Milik Sendiri
38 60 6 40 1 1,20 Milik Sendiri
39 52 9 35 1 0,20 Milik Sendiri

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan lampiran 1. Karakteristik petani sampel kacang hijau
No Umur Lama Pengalaman Jumlah Luas Status
sampel petani berpendidikan bertani tanggungan tanam kepemilikan
(tahun) (tahun) (tahun) (jiwa) (Ha) lahan
40 48 6 10 2 0,70 Milik Sendiri
41 39 9 15 1 0,20 Milik Sendiri
42 57 9 38 1 0,40 Milik Sendiri
43 47 6 23 2 0,40 Milik Sendiri
44 60 6 30 1 0,40 Milik Sendiri
45 42 9 20 3 0,40 Milik Sendiri
46 58 6 35 1 2,00 Milik Sendiri
47 50 9 30 3 0,70 Milik Sendiri
48 58 9 35 2 1,60 Milik Sendiri
49 45 9 30 1 1,70 Milik Sendiri
50 38 6 15 3 0,70 Milik Sendiri
51 58 6 40 1 1,60 Milik Sendiri
52 55 9 35 3 1,40 Milik Sendiri
53 66 6 40 1 1,50 Milik Sendiri
Total 2.636 399 1.365 103 36,18
Rataan 49,74 7,53 25,75 1,94 0,68

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Biaya penggunaan benih kacang hijau per petani dan per Ha selama 1 musim
tanam
Jumlah Biaya Benih
Jumlah Benih Harga Benih Biaya Benih
No Sampel Luas Tanam (Ha) Benih per Ha Per Petani
Per Petani (Kg) / Kg Per Ha (Rp)
(Kg) (Rp)
1 0,50 9 18 13.000 117.000 234.000
2 0,60 10 17 13.000 130.000 216.667
3 0,80 13 16 15.000 195.000 243.750
4 1,00 17 17 15.000 255.000 255.000
5 0,40 7 18 12.000 84.000 210.000
6 0,60 10 17 13.000 130.000 216.667
7 0,50 9 18 13.000 117.000 234.000
8 0,40 7 18 12.000 84.000 210.000
9 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
10 0,20 3 15 12.000 36.000 180.000
11 0,28 5 18 12.000 60.000 214.286
12 0,28 5 18 13.000 65.000 232.143
13 0,24 4 17 12.000 48.000 200.000
14 0,28 5 18 12.000 60.000 214.286
15 0,48 8 17 13.000 104.000 216.667
16 0,40 7 18 12.000 84.000 210.000
17 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
18 0,20 3 15 12.000 36.000 180.000
19 0,20 3 15 12.000 36.000 180.000
20 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
21 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
22 0,40 7 18 12.000 84.000 210.000
23 0,52 9 17 13.000 117.000 225.000
24 0,40 7 18 12.000 84.000 210.000
25 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
26 0,50 9 18 13.000 117.000 234.000
27 0,32 5 16 12.000 60.000 187.500
28 0,20 3 15 12.000 36.000 180.000
29 1,40 23 16 15.000 345.000 246.429
30 1,10 18 16 15.000 270.000 245.455
31 1,00 17 17 13.000 221.000 221.000
32 0,60 10 17 13.000 130.000 216.667
33 0,28 5 18 12.000 60.000 214.286
34 2,00 33 17 15.000 495.000 247.500
35 2,00 33 17 15.000 495.000 247.500
36 0,50 8 16 13.000 104.000 208.000
37 0,50 8 16 13.000 104.000 208.000
38 1,20 20 17 15.000 300.000 250.000
39 0,20 3 15 12.000 36.000 180.000
40 0,70 12 17 13.000 156.000 222.857
41 0,20 3 15 12.000 36.000 180.000
42 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
43 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
44 0,40 7 18 12.000 84.000 210.000
45 0,40 7 18 13.000 91.000 227.500
46 2,00 33 17 15.000 495.000 247.500
47 0,70 12 17 13.000 156.000 222.857
48 1,60 27 17 15.000 405.000 253.125
49 1,70 28 16 15.000 420.000 247.059
50 0,70 12 17 13.000 156.000 222.857
51 1,60 27 17 15.000 405.000 253.125
52 1,40 23 16 15.000 345.000 246.429
53 1,50 25 17 15.000 375.000 250.000
Total 36,18 608 893 8.460.000 11.754.609
Rataan 0,68 11,47 16,84 159622,64 221785,07

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Biaya pengunaan pupuk kacang hijau per petani dan per Ha selama 1 musim tanam
Luas Jumlah Jumlah
No Biaya per petani Biaya per Ha
tanam pupuk per pupuk per
sampel (Rp) (Rp)
(Ha) petani (Kg) Ha (Kg)
1 0,50 38 75 86.250 172.500
2 0,60 45 75 103.500 172.500
3 0,80 80 100 184.000 230.000
4 1,00 100 100 230.000 230.000
5 0,40 30 75 69.000 172.500
6 0,60 45 75 103.500 172.500
7 0,50 38 75 86.250 172.500
8 0,40 30 75 69.000 172.500
9 0,40 30 75 69.000 172.500
10 0,20 15 75 34.500 172.500
11 0,28 21 75 48.300 172.500
12 0,28 21 75 48.300 172.500
13 0,24 18 75 41.400 172.500
14 0,28 21 75 48.300 172.500
15 0,48 36 75 82.800 172.500
16 0,40 30 75 69.000 172.500
17 0,40 30 75 69.000 172.500
18 0,20 15 75 34.500 172.500
19 0,20 15 75 34.500 172.500
20 0,40 30 75 69.000 172.500
21 0,40 30 75 69.000 172.500
22 0,40 30 75 69.000 172.500
23 0,52 39 75 89.700 172.500
24 0,40 30 75 69.000 172.500
25 0,40 30 75 69.000 172.500
26 0,50 38 75 86.250 172.500
27 0,32 24 75 55.200 172.500
28 0,20 15 75 34.500 172.500
29 1,40 140 100 322.000 230.000
30 1,10 110 100 253.000 230.000
31 1,00 100 100 230.000 230.000
32 0,60 45 75 103.500 172.500
33 0,28 21 75 48.300 172.500
34 2,00 200 100 460.000 230.000
35 2,00 200 100 460.000 230.000
36 0,50 38 75 86.250 172.500
37 0,50 38 75 86.250 172.500
38 1,20 120 100 276.000 230.000
39 0,20 15 75 34.500 172.500

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan lampiran 3. Biaya penggunaan pupuk kacang hijau per petani dan per Ha selama 1
musim tanam
Luas Jumlah pupuk Jumlah
No tanam per petani pupuk per Biaya per petani Biaya per Ha
sampel (Ha) (Kg) Ha (Kg) (Rp) (Ha)
40 0,70 70 100 161.000 230.000
41 0,20 15 75 34.500 172.500
42 0,40 30 75 69.000 172.500
43 0,40 30 75 69.000 172.500
44 0,40 30 75 69.000 172.500
45 0,40 30 75 69.000 172.500
46 2,00 200 100 460.000 230.000
47 0,70 53 75 120.750 172.500
48 1,60 160 100 368.000 230.000
49 1,70 170 100 391.000 230.000
50 0,70 70 100 161.000 230.000
51 1,60 160 100 368.000 230.000
52 1,40 140 100 322.000 230.000
53 1,50 150 100 345.000 230.000
Total 36,18 3106,00 4275,00 7.488.800 10.062.500
Rataan 0,68 61,43 82,55 141298,11 189858,49

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim tanam
No Luas tanam (Ha) Biaya Biaya Biaya Total biaya per petani
benih (Rp) pupuk (Rp) pestisida(Rp) (Rp)
1 0,50 180.000 44.850 39.000 263.850
2 0,60 200.000 62.100 45.000 307.100
3 0,80 260.000 110.400 150.000 520.400
4 1,00 340.000 172.500 187.500 700.000
5 0,40 140.000 27.600 75.000 242.600
6 0,60 200.000 62.100 45.000 307.100
7 0,50 180.000 44.850 39.000 263.850
8 0,40 140.000 27.600 75.000 242.600
9 0,40 140.000 27.600 75.000 242.600
10 0,20 60.000 6.900 6.250 73.150
11 0,28 100.000 13.524 8.750 122.274
12 0,28 100.000 13.524 52.500 166.024
13 0,24 80.000 9.936 7.500 97.436
14 0,28 100.000 13.524 52.500 166.024
15 0,48 160.000 39.744 90.000 289.744
16 0,40 140.000 27.600 75.000 242.600
17 0,40 140.000 27.600 75.000 242.600
18 0,20 60.000 6.900 6.250 73.150
19 0,20 60.000 6.900 6.250 73.150
20 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
21 0,40 140.000 27.600 30.000 197.600
22 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
23 0,52 180.000 46.644 39.000 265.644
24 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
25 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
26 0,50 180.000 44.850 39.000 263.850
27 0,32 100.000 17.664 10.000 127.664
28 0,20 60.000 6.900 6.250 73.150
29 1,40 460.000 338.100 105.000 903.100
30 1,10 360.000 204.930 81.000 645.930
31 1,00 340.000 172.500 75.000 587.500
32 0,60 200.000 62.100 45.000 307.100
33 0,28 100.000 13.524 8.750 122.274
34 2,00 660.000 690.000 375.000 1.725.000
35 2,00 660.000 690.000 150.000 1.500.000
36 0,50 160.000 41.400 39.000 240.400
37 0,50 160.000 44.850 39.000 243.850
38 1,20 400.000 248.400 90.000 738.400
39 0,20 60.000 6.900 6.250 73.150

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan lampiran 5. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per petani selama 1
musim tanam
No Luas tanam Biaya benih Biaya pupuk Biaya Total biaya per petani
(Ha) (Rp) (Rp) pestisida (Rp) (Rp)
40 0,70 240.000 86.940 135.000 461.940
41 0,20 60.000 6.900 6.250 73.150
42 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
43 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
44 0,40 140.000 27.600 75.000 242.600
45 0,40 140.000 27.600 12.500 180.100
46 2,00 660.000 690.000 150.000 1.500.000
47 0,70 240.000 86.940 135.000 461.940
48 1,60 540.000 441.600 300.000 1.281.600
49 1,70 560.000 492.660 315.000 1.367.660
50 0,70 240.000 82.110 51.000 373.110
51 1,60 540.000 441.600 120.000 1.101.600
52 1,40 460.000 338.100 105.000 903.100
53 1,50 500.000 393.300 285.000 1.178.300
Total 36,18 12.160.000 6.683.064 4.013.500 22.856.564
Rataan 0,68 229.434 126.096 75.726 431.256

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim tanam
No sampel Luas tanam Biaya benih Biaya pupuk Biaya Total biaya
(Ha) (Rp) (Rp) pestisida(Rp) per Ha (Rp)
1 0,50 360.000 89.700 78.000 527.700

2 0,60 333.333 103.500 75.000 511.833

3 0,80 325.000 138.000 187.500 650.500

4 1,00 340.000 172.500 187.500 700.000

5 0,40 350.000 69.000 187.500 606.500

6 0,60 333.333 103.500 75.000 511.833

7 0,50 360.000 89.700 78.000 527.700

8 0,40 350.000 69.000 187.500 606.500

9 0,40 350.000 69.000 187.500 606.500

10 0,20 300.000 34.500 31.250 365.750

11 0,28 357.143 48.300 31.250 436.693

12 0,28 357.143 48.300 187.500 592.943

13 0,24 333.333 41.400 31.250 405.983

14 0,28 357.143 48.300 187.500 592.943

15 0,48 333.333 82.800 187.500 603.633

16 0,40 350.000 69.000 187.500 606.500

17 0,40 350.000 69.000 187.500 606.500

18 0,20 300.000 34.500 31.250 365.750

19 0,20 300.000 34.500 31.250 365.750

20 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

21 0,40 350.000 69.000 75.000 494.000

22 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

23 0,52 346.154 89.700 75.000 510.854

24 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

25 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

26 0,50 360.000 89.700 78.000 527.700

27 0,32 312.500 55.200 31.250 398.950

28 0,20 300.000 34.500 31.250 365.750

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan lampiran 6. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim
tanam
No Luas tanam Biaya benih Biaya pupuk Biaya pestisida Total biaya per
(Ha) (Rp) (Rp) (Rp) Ha (Rp)
29 1,40 328.571 241.500 75.000 645.071

30 1,10 327.273 186.300 73.636 587.209

31 1,00 340.000 172.500 75.000 587.500

32 0,60 333.333 103.500 75.000 511.833

33 0,28 357.143 48.300 31.250 436.693

34 2,00 330.000 345.000 187.500 862.500

35 2,00 330.000 345.000 75.000 750.000

36 0,50 320.000 82.800 78.000 480.800

37 0,50 320.000 89.700 78.000 487.700

38 1,20 333.333 207.000 75.000 615.333

39 0,20 300.000 34.500 31.250 365.750

40 0,70 342.857 124.200 192.857 659.914

41 0,20 300.000 34.500 31.250 365.750

42 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

43 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

44 0,40 350.000 69.000 187.500 606.500

45 0,40 350.000 69.000 31.250 450.250

46 2,00 330.000 345.000 75.000 750.000

47 0,70 342.857 124.200 192.857 659.914

48 1,60 337.500 276.000 187.500 801.000

49 1,70 329.412 289.800 185.294 804.506

50 0,70 342.857 117.300 72.857 533.014

51 1,60 337.500 276.000 75.000 688.500

52 1,40 328.571 241.500 75.000 645.071

53 1,50 333.333 262.200 190.000 785.533

Total 36,18 17.852.957 6.251.400 5.166.252 29.270.609

Rataan 0,68 336.848 117.951 97.476 552.276

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10. Total biaya lain-lain pada usahatani kacang hijau per petani dan per Ha selama
1 musim tanam
No Luas Tanam (Ha) Jumlah Goni Harga Goni Biaya goni / pe tani Biaya goni/ ha
1 0,50 13 2.000 25.000 50.000
2 0,60 15 2.000 30.000 50.000
3 0,80 20 2.000 40.000 50.000
4 1,00 25 2.000 50.000 50.000
5 0,40 10 2.000 20.000 50.000
6 0,60 15 2.000 30.000 50.000
7 0,50 13 2.000 25.000 50.000
8 0,40 10 2.000 20.000 50.000
9 0,40 10 2.000 20.000 50.000
10 0,20 5 2.000 10.000 50.000
11 0,28 7 2.000 14.000 50.000
12 0,28 7 2.000 14.000 50.000
13 0,24 6 2.000 12.000 50.000
14 0,28 7 2.000 14.000 50.000
15 0,48 12 2.000 24.000 50.000
16 0,40 10 2.000 20.000 50.000
17 0,40 10 2.000 20.000 50.000
18 0,20 5 2.000 10.000 50.000
19 0,20 5 2.000 10.000 50.000
20 0,40 10 2.000 20.000 50.000
21 0,40 10 2.000 20.000 50.000
22 0,40 10 2.000 20.000 50.000
23 0,52 13 2.000 26.000 50.000
24 0,40 10 2.000 20.000 50.000
25 0,40 10 2.000 20.000 50.000
26 0,50 13 2.000 25.000 50.000
27 0,32 8 2.000 16.000 50.000
28 0,20 5 2.000 10.000 50.000
29 1,40 35 2.000 70.000 50.000
30 1,10 28 2.000 55.000 50.000
31 1,00 25 2.000 50.000 50.000
32 0,60 15 2.000 30.000 50.000
33 0,28 7 2.000 14.000 50.000
34 2,00 50 2.000 100.000 50.000
35 2,00 50 2.000 100.000 50.000
36 0,50 13 2.000 25.000 50.000
37 0,50 13 2.000 25.000 50.000
38 1,20 30 2.000 60.000 50.000
39 0,20 5 2.000 10.000 50.000
40 0,70 18 2.000 35.000 50.000
41 0,20 5 2.000 10.000 50.000
42 0,40 10 2.000 20.000 50.000
43 0,40 10 2.000 20.000 50.000
44 0,40 10 2.000 20.000 50.000
45 0,40 10 2.000 20.000 50.000
46 2,00 50 2.000 100.000 50.000
47 0,70 18 2.000 35.000 50.000
48 1,60 40 2.000 80.000 50.000
49 1,70 43 2.000 85.000 50.000
50 0,70 18 2.000 35.000 50.000
51 1,60 40 2.000 80.000 50.000
52 1,40 35 2.000 70.000 50.000
53 1,50 38 2.000 75.000 50.000
Total 36,18 905 106.000 1.809.000 2.650.000
Rataan 0,68 17 2.000 34.132 50.000

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11. Total biaya usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim tanam
No Sampel Luas Tanam (Ha) Biaya Tetap Per Petani Biaya Variabel Per Petani Total Biaya Per Musim Tanam (Rp)
Biaya PBB Biaya Penyusutan Total Biaya Tetap Biaya Saprodi Biaya Tenaga Kerja Biaya Lain-Lainnya Total Biaya variabel
1 0,50 2.000 127.800 129.800 263.850 1.320.000 25.000 1.608.850 1.738.650
2 0,60 2.250 168.083 170.333 307.100 1.200.000 30.000 1.537.100 1.707.433
3 0,80 2.000 206.000 208.000 520.400 1.740.000 40.000 2.300.400 2.508.400
4 1,00 4.500 123.400 127.900 700.000 2.520.000 50.000 3.270.000 3.397.900
5 0,40 1.500 217.817 219.317 242.600 1.020.000 20.000 1.282.600 1.501.917
6 0,60 2.250 159.800 162.050 307.100 1.440.000 30.000 1.777.100 1.939.150
7 0,50 2.000 128.000 130.000 263.850 1.440.000 25.000 1.728.850 1.858.850
8 0,40 1.500 219.733 221.233 242.600 1.080.000 20.000 1.342.600 1.563.833
9 0,40 1.500 152.500 154.000 242.600 1.140.000 20.000 1.402.600 1.556.600
10 0,20 1.000 214.367 215.367 73.150 660.000 10.000 743.150 958.517
11 0,28 1.250 155.250 156.500 122.274 600.000 14.000 736.274 892.774
12 0,28 1.250 196.817 198.067 166.024 780.000 14.000 960.024 1.158.091
13 0,24 1.250 135.600 136.850 97.436 720.000 12.000 829.436 966.286
14 0,28 1.250 228.583 229.833 166.024 780.000 14.000 960.024 1.189.857
15 0,48 2.000 197.100 199.100 289.744 1.320.000 24.000 1.633.744 1.832.844
16 0,40 1.500 221.833 223.333 242.600 960.000 20.000 1.222.600 1.445.933
17 0,40 1.500 142.800 144.300 242.600 960.000 20.000 1.222.600 1.366.900
18 0,20 1.000 124.400 125.400 73.150 600.000 10.000 683.150 808.550
19 0,20 1.000 199.500 200.500 73.150 540.000 10.000 623.150 823.650
20 0,40 1.500 127.817 129.317 180.100 960.000 20.000 1.160.100 1.289.417
21 0,40 1.500 130.013 131.513 197.600 960.000 20.000 1.177.600 1.309.113
22 0,40 1.500 196.067 197.567 180.100 960.000 20.000 1.160.100 1.357.667
23 0,52 1.750 139.200 140.950 265.644 1.380.000 26.000 1.671.644 1.812.594
24 0,40 1.500 128.667 130.167 180.100 960.000 20.000 1.160.100 1.290.267
25 0,40 1.500 149.722 151.222 180.100 1.080.000 20.000 1.280.100 1.431.322
26 0,50 2.000 103.200 105.200 263.850 1.380.000 25.000 1.668.850 1.774.050
27 0,32 1.250 198.300 199.550 127.664 960.000 16.000 1.103.664 1.303.214
28 0,20 1.000 148.333 149.333 73.150 720.000 10.000 803.150 952.483
29 1,40 4.750 194.867 199.617 903.100 2.460.000 70.000 3.433.100 3.632.717
30 1,10 4.500 180.050 184.550 645.930 2.220.000 55.000 2.920.930 3.105.480
31 1,00 4.000 117.333 121.333 587.500 2.220.000 50.000 2.857.500 2.978.833
32 0,60 2.250 154.500 156.750 307.100 1.440.000 30.000 1.777.100 1.933.850
33 0,28 1.250 97.625 98.875 122.274 660.000 14.000 796.274 895.149
34 2,00 6.250 217.300 223.550 1.725.000 2.880.000 100.000 4.705.000 4.928.550
35 2,00 6.250 180.267 186.517 1.500.000 2.760.000 100.000 4.360.000 4.546.517
36 0,50 2.000 152.000 154.000 240.400 1.320.000 25.000 1.585.400 1.739.400
37 0,50 2.000 216.963 218.963 243.850 1.380.000 25.000 1.648.850 1.867.813
38 1,20 5.500 244.867 250.367 738.400 2.280.000 60.000 3.078.400 3.328.767
39 0,20 1.000 156.333 157.333 73.150 600.000 10.000 683.150 840.483
40 0,70 2.500 129.767 132.267 461.940 1.620.000 35.000 2.116.940 2.249.207
41 0,20 1.000 153.400 154.400 73.150 600.000 10.000 683.150 837.550
42 0,40 1.500 113.833 115.333 180.100 1.020.000 20.000 1.220.100 1.335.433
43 0,40 1.500 128.667 130.167 180.100 1.020.000 20.000 1.220.100 1.350.267
44 0,40 1.500 196.700 198.200 242.600 960.000 20.000 1.222.600 1.420.800
45 0,40 1.500 205.233 206.733 180.100 960.000 20.000 1.160.100 1.366.833
46 2,00 6.250 333.375 339.625 1.500.000 2.820.000 100.000 4.420.000 4.759.625
47 0,70 1.750 143.667 145.417 461.940 1.680.000 35.000 2.176.940 2.322.357
48 1,60 7.000 228.217 235.217 1.281.600 2.520.000 80.000 3.881.600 4.116.817
49 1,70 6.250 319.133 325.383 1.367.660 2.520.000 85.000 3.972.660 4.298.043
50 0,70 1.750 133.146 134.896 373.110 1.800.000 35.000 2.208.110 2.343.006
51 1,60 5.500 191.600 197.100 1.101.600 2.460.000 80.000 3.641.600 3.838.700
52 1,40 4.500 274.200 278.700 903.100 2.100.000 70.000 3.073.100 3.351.800
53 1,50 5.000 203.667 208.667 1.178.300 2.340.000 75.000 3.593.300 3.801.967
Total 36,18 133.250 9.307.410 9.440.660 22.856.564 74.820.000 1.809.000 99.485.564 108.926.224
Rataan 0,68 2.514 175.612 178.126 431.256 1.411.698 34.132 1877086,113 2.055.212

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12. Total biaya usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim tanam
No Sampel Luas Tanam (Ha) Biaya Tetap Per Hektar Biaya Variabel Per Hektar Total Biaya Per Musim Tanam (Rp)
Biaya PBB Biaya Penyusutan Total Biaya Tetap Biaya Saprodi Biaya Tenaga Kerja Biaya Lain-Lainnya Total Biaya variabel
1 0,50 4.000 255.600 259.600 527.700 2.640.000 50.000 3.217.700 3.477.300
2 0,60 3.750 280.139 283.889 511.833 2.000.000 50.000 2.561.833 2.845.722
3 0,80 2.500 257.500 260.000 650.500 2.175.000 50.000 2.875.500 3.135.500
4 1,00 4.500 123.400 127.900 700.000 2.520.000 50.000 3.270.000 3.397.900
5 0,40 3.750 544.542 548.292 606.500 2.550.000 50.000 3.206.500 3.754.792
6 0,60 3.750 266.333 270.083 511.833 2.400.000 50.000 2.961.833 3.231.917
7 0,50 4.000 256.000 260.000 527.700 2.880.000 50.000 3.457.700 3.717.700
8 0,40 3.750 549.333 553.083 606.500 2.700.000 50.000 3.356.500 3.909.583
9 0,40 3.750 381.250 385.000 606.500 2.850.000 50.000 3.506.500 3.891.500
10 0,20 5.000 1.071.833 1.076.833 365.750 3.300.000 50.000 3.715.750 4.792.583
11 0,28 4.464 554.464 558.929 436.693 2.142.857 50.000 2.629.550 3.188.479
12 0,28 4.464 702.917 707.381 592.943 2.785.714 50.000 3.428.657 4.136.038
13 0,24 5.208 565.000 570.208 405.983 3.000.000 50.000 3.455.983 4.026.192
14 0,28 4.464 816.369 820.833 592.943 2.785.714 50.000 3.428.657 4.249.490
15 0,48 4.167 410.625 414.792 603.633 2.750.000 50.000 3.403.633 3.818.425
16 0,40 3.750 554.583 558.333 606.500 2.400.000 50.000 3.056.500 3.614.833
17 0,40 3.750 357.000 360.750 606.500 2.400.000 50.000 3.056.500 3.417.250
18 0,20 5.000 622.000 627.000 365.750 3.000.000 50.000 3.415.750 4.042.750
19 0,20 5.000 997.500 1.002.500 365.750 2.700.000 50.000 3.115.750 4.118.250
20 0,40 3.750 319.542 323.292 450.250 2.400.000 50.000 2.900.250 3.223.542
21 0,40 3.750 325.031 328.781 494.000 2.400.000 50.000 2.944.000 3.272.781
22 0,40 3.750 490.167 493.917 450.250 2.400.000 50.000 2.900.250 3.394.167
23 0,52 3.365 267.692 271.058 510.854 2.653.846 50.000 3.214.700 3.485.758
24 0,40 3.750 321.667 325.417 450.250 2.400.000 50.000 2.900.250 3.225.667
25 0,40 3.750 374.306 378.056 450.250 2.700.000 50.000 3.200.250 3.578.306
26 0,50 4.000 206.400 210.400 527.700 2.760.000 50.000 3.337.700 3.548.100
27 0,32 3.906 619.688 623.594 398.950 3.000.000 50.000 3.448.950 4.072.544
28 0,20 5.000 741.667 746.667 365.750 3.600.000 50.000 4.015.750 4.762.417
29 1,40 3.393 139.190 142.583 645.071 1.757.143 50.000 2.452.214 2.594.798
30 1,10 4.091 163.682 167.773 587.209 2.018.182 50.000 2.655.391 2.823.164
31 1,00 4.000 117.333 121.333 587.500 2.220.000 50.000 2.857.500 2.978.833
32 0,60 3.750 257.500 261.250 511.833 2.400.000 50.000 2.961.833 3.223.083
33 0,28 4.464 348.661 353.125 436.693 2.357.143 50.000 2.843.836 3.196.961
34 2,00 3.125 108.650 111.775 862.500 1.440.000 50.000 2.352.500 2.464.275
35 2,00 3.125 90.133 93.258 750.000 1.380.000 50.000 2.180.000 2.273.258
36 0,50 4.000 304.000 308.000 480.800 2.640.000 50.000 3.170.800 3.478.800
37 0,50 4.000 433.925 437.925 487.700 2.760.000 50.000 3.297.700 3.735.625
38 1,20 4.583 204.056 208.639 615.333 1.900.000 50.000 2.565.333 2.773.972
39 0,20 5.000 781.667 786.667 365.750 3.000.000 50.000 3.415.750 4.202.417
40 0,70 3.571 185.381 188.952 659.914 2.314.286 50.000 3.024.200 3.213.152
41 0,20 5.000 767.000 772.000 365.750 3.000.000 50.000 3.415.750 4.187.750
42 0,40 3.750 284.583 288.333 450.250 2.550.000 50.000 3.050.250 3.338.583
43 0,40 3.750 321.667 325.417 450.250 2.550.000 50.000 3.050.250 3.375.667
44 0,40 3.750 491.750 495.500 606.500 2.400.000 50.000 3.056.500 3.552.000
45 0,40 3.750 513.083 516.833 450.250 2.400.000 50.000 2.900.250 3.417.083
46 2,00 3.125 166.688 169.813 750.000 1.410.000 50.000 2.210.000 2.379.813
47 0,70 2.500 205.238 207.738 659.914 2.400.000 50.000 3.109.914 3.317.652
48 1,60 4.375 142.635 147.010 801.000 1.575.000 50.000 2.426.000 2.573.010
49 1,70 3.676 187.725 191.402 804.506 1.482.353 50.000 2.336.859 2.528.261
50 0,70 2.500 190.208 192.708 533.014 2.571.429 50.000 3.154.443 3.347.151
51 1,60 3.438 119.750 123.188 688.500 1.537.500 50.000 2.276.000 2.399.188
52 1,40 3.214 195.857 199.071 645.071 1.500.000 50.000 2.195.071 2.394.143
53 1,50 3.333 135.778 139.111 785.533 1.560.000 50.000 2.395.533 2.534.644
Total 36,18 207.304 20.088.688 20.295.992 29.270.609 127.416.167 2.650.000 159.336.776 179.632.768
Rataan 0,68 3.911 379.032 382.943 552.276 2.404.079 50.000 3006354,263 3.389.298

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13. Tingkat produksi usahatani kacang hijau
Keterangan Luas Tanam (Ha) Produksi (Kg) Produksi/Ha
< 0,5 0,20 210 1.050
0,20 230 1.150
0,20 235 1.175
0,20 220 1.100
0,20 250 1.250
0,20 240 1.200
0,24 282 1.175
0,28 320 1.143
0,28 324 1.157
0,28 330 1.179
0,28 320 1.143
0,32 390 1.219
0,40 432 1.080
0,40 420 1.050
0,40 415 1.038
0,40 500 1.250
0,40 450 1.125
0,40 470 1.175
0,40 450 1.125
0,40 465 1.163
0,40 430 1.075
0,40 445 1.113
0,40 440 1.100
0,40 435 1.088
0,40 430 1.075
0,40 450 1.125
0,48 565 1.177
Total 8,96 10.148 30.697
Rataan 0,33 375,85 1136,94
0,5 - 1 0,50 570 1.140
0,50 580 1.160
0,50 560 1.120
0,50 580 1.160
0,50 550 1.100
0,52 620 1.192
0,60 670 1.117
0,60 645 1.075
0,60 700 1.167
0,70 880 1.257
0,70 895 1.279
0,70 900 1.286
0,80 865 1.081
1,00 1250 1.250
1,00 1270 1.270
Total 9,72 11.535 17.653
Rataan 0,65 769,00 1176,89
>1 1,10 1365 1.241
1,20 1500 1.250
1,40 1740 1.243
1,40 1750 1.250
1,50 1885 1.257
1,60 2040 1.275
1,60 2020 1.263
1,70 2110 1.241
2,00 2550 1.275
2,00 2540 1.270
2,00 2590 1.295
Total 17,50 22.090 13.859
Rataan 1,59 2008,18 1259,92
Kumulatif Total 36,18 43.773 62.210
Rataan 0,68 825,91 1173,77

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14. Produksi, produktivitas, dan penerimaan usahatani kacang hijau per petani dan
per Ha selama 1 musim tanam
No Luas Tanam (Ha) Produksi/Petani (Kg) Produktivitas Harga (Rp) Penerimaan/Petani (Rp) Penerimaan per Ha
1 0,50 570 1140,00 13.000 7.410.000 14.820.000
2 0,60 670 1116,67 13.000 8.710.000 14.516.667
3 0,80 865 1081,25 13.000 11.245.000 14.056.250
4 1,00 1250 1250,00 12.000 15.000.000 15.000.000
5 0,40 432 1080,00 14.000 6.048.000 15.120.000
6 0,60 645 1075,00 13.000 8.385.000 13.975.000
7 0,50 580 1160,00 13.000 7.540.000 15.080.000
8 0,40 420 1050,00 14.000 5.880.000 14.700.000
9 0,40 415 1037,50 14.000 5.810.000 14.525.000
10 0,20 210 1050,00 14.000 2.940.000 14.700.000
11 0,28 320 1142,86 14.000 4.480.000 16.000.000
12 0,28 324 1157,14 14.000 4.536.000 16.200.000
13 0,24 282 1175,00 14.000 3.948.000 16.450.000
14 0,28 330 1178,57 14.000 4.620.000 16.500.000
15 0,48 565 1177,08 13.000 7.345.000 15.302.083
16 0,40 500 1250,00 13.000 6.500.000 16.250.000
17 0,40 450 1125,00 14.000 6.300.000 15.750.000
18 0,20 230 1150,00 14.000 3.220.000 16.100.000
19 0,20 235 1175,00 14.000 3.290.000 16.450.000
20 0,40 470 1175,00 14.000 6.580.000 16.450.000
21 0,40 450 1125,00 14.000 6.300.000 15.750.000
22 0,40 465 1162,50 14.000 6.510.000 16.275.000
23 0,52 620 1192,31 13.000 8.060.000 15.500.000
24 0,40 430 1075,00 14.000 6.020.000 15.050.000
25 0,40 445 1112,50 14.000 6.230.000 15.575.000
26 0,50 560 1120,00 13.000 7.280.000 14.560.000
27 0,32 390 1218,75 14.000 5.460.000 17.062.500
28 0,20 220 1100,00 14.000 3.080.000 15.400.000
29 1,40 1740 1242,86 12.000 20.880.000 14.914.286
30 1,10 1365 1240,91 12.000 16.380.000 14.890.909
31 1,00 1270 1270,00 12.000 15.240.000 15.240.000
32 0,60 700 1166,67 13.000 9.100.000 15.166.667
33 0,28 320 1142,86 14.000 4.480.000 16.000.000
34 2,00 2550 1275,00 12.000 30.600.000 15.300.000
35 2,00 2540 1270,00 12.000 30.480.000 15.240.000
36 0,50 580 1160,00 13.000 7.540.000 15.080.000
37 0,50 550 1100,00 13.000 7.150.000 14.300.000
38 1,20 1500 1250,00 12.000 18.000.000 15.000.000
39 0,20 250 1250,00 14.000 3.500.000 17.500.000
40 0,70 880 1257,14 13.000 11.440.000 16.342.857
41 0,20 240 1200,00 14.000 3.360.000 16.800.000
42 0,40 440 1100,00 14.000 6.160.000 15.400.000
43 0,40 435 1087,50 14.000 6.090.000 15.225.000
44 0,40 430 1075,00 14.000 6.020.000 15.050.000
45 0,40 450 1125,00 14.000 6.300.000 15.750.000
46 2,00 2590 1295,00 12.000 31.080.000 15.540.000
47 0,70 895 1278,57 13.000 11.635.000 16.621.429
48 1,60 2040 1275,00 12.000 24.480.000 15.300.000
49 1,70 2110 1241,18 12.000 25.320.000 14.894.118
50 0,70 900 1285,71 13.000 11.700.000 16.714.286
51 1,60 2020 1262,50 12.000 24.240.000 15.150.000
52 1,40 1750 1250,00 12.000 21.000.000 15.000.000
53 1,50 1885 1256,67 12.000 22.620.000 15.080.000
Total 36,18 43773,00 62209,69 701.000 553.522.000 820.617.051
Rataan 0,68 825,91 1173,77 13226,42 10443811,32 15483340,58

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 15. Pendapatan tenaga kerja per petani dan per Ha selama 1 musim tanam
No sampel Luas Tanam (Ha) Upah TKDK (HKO) Pendapatan Bersih/ Hektar (Rp) Pendapatan Tenaga Keja Keluarga/ Hektar (Rp)
1 0,50 480.000 11.342.700 11.822.700
2 0,60 800.000 11.670.944 12.470.944
3 0,80 525.000 10.920.750 11.445.750
4 1,00 240.000 11.602.100 11.842.100
5 0,40 300.000 11.365.208 11.665.208
6 0,60 600.000 10.743.083 11.343.083
7 0,50 600.000 11.362.300 11.962.300
8 0,40 300.000 10.790.417 11.090.417
9 0,40 150.000 10.633.500 10.783.500
10 0,20 1.200.000 9.907.417 11.107.417
11 0,28 1.071.429 12.811.521 13.882.950
12 0,28 857.143 12.063.962 12.921.105
13 0,24 1.000.000 12.423.808 13.423.808
14 0,28 428.571 12.250.510 12.679.081
15 0,48 0 11.483.658 11.483.658
16 0,40 600.000 12.635.167 13.235.167
17 0,40 750.000 12.332.750 13.082.750
18 0,20 1.200.000 12.057.250 13.257.250
19 0,20 1.500.000 12.331.750 13.831.750
20 0,40 900.000 13.226.458 14.126.458
21 0,40 750.000 12.477.219 13.227.219
22 0,40 750.000 12.880.833 13.630.833
23 0,52 576.923 12.014.242 12.591.165
24 0,40 750.000 11.824.333 12.574.333
25 0,40 750.000 11.996.694 12.746.694
26 0,50 600.000 11.011.900 11.611.900
27 0,32 1.125.000 12.989.956 14.114.956
28 0,20 1.200.000 10.637.583 11.837.583
29 1,40 214.286 12.319.488 12.533.774
30 1,10 272.727 12.067.745 12.340.473
31 1,00 300.000 12.261.167 12.561.167
32 0,60 500.000 11.943.583 12.443.583
33 0,28 857.143 12.803.039 13.660.182
34 2,00 150.000 12.835.725 12.985.725
35 2,00 150.000 12.966.742 13.116.742
36 0,50 600.000 11.601.200 12.201.200
37 0,50 600.000 10.564.375 11.164.375
38 1,20 200.000 12.226.028 12.426.028
39 0,20 1.500.000 13.297.583 14.797.583
40 0,70 428.571 13.129.705 13.558.276
41 0,20 1.500.000 12.612.250 14.112.250
42 0,40 750.000 12.061.417 12.811.417
43 0,40 600.000 11.849.333 12.449.333
44 0,40 600.000 11.498.000 12.098.000
45 0,40 750.000 12.332.917 13.082.917
46 2,00 150.000 13.160.188 13.310.188
47 0,70 428.571 13.303.776 13.732.348
48 1,60 150.000 12.726.990 12.876.990
49 1,70 141.176 12.365.857 12.507.033
50 0,70 257.143 13.367.135 13.624.277
51 1,60 150.000 12.750.813 12.900.813
52 1,40 171.429 12.605.857 12.777.286
53 1,50 160.000 12.545.356 12.705.356
Total 36,18 31.585.113 640.984.283 672.569.395
Rataan 0,68 595.946 12.094.043 12.689.989

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim tanam
No Sampel Luas Tanam (Ha) Penerimaan/Petani (Rp) Total Biaya/Petani (Rp) Pendapatan Bersih/Petani (Rp)
1 0,50 7.410.000 1.738.650 5.671.350
2 0,60 8.710.000 1.707.433 7.002.567
3 0,80 11.245.000 2.508.400 8.736.600
4 1,00 15.000.000 3.397.900 11.602.100
5 0,40 6.048.000 1.501.917 4.546.083
6 0,60 8.385.000 1.939.150 6.445.850
7 0,50 7.540.000 1.858.850 5.681.150
8 0,40 5.880.000 1.563.833 4.316.167
9 0,40 5.810.000 1.556.600 4.253.400
10 0,20 2.940.000 958.517 1.981.483
11 0,28 4.480.000 892.774 3.587.226
12 0,28 4.536.000 1.158.091 3.377.909
13 0,24 3.948.000 966.286 2.981.714
14 0,28 4.620.000 1.189.857 3.430.143
15 0,48 7.345.000 1.832.844 5.512.156
16 0,40 6.500.000 1.445.933 5.054.067
17 0,40 6.300.000 1.366.900 4.933.100
18 0,20 3.220.000 808.550 2.411.450
19 0,20 3.290.000 823.650 2.466.350
20 0,40 6.580.000 1.289.417 5.290.583
21 0,40 6.300.000 1.309.113 4.990.888
22 0,40 6.510.000 1.357.667 5.152.333
23 0,52 8.060.000 1.812.594 6.247.406
24 0,40 6.020.000 1.290.267 4.729.733
25 0,40 6.230.000 1.431.322 4.798.678
26 0,50 7.280.000 1.774.050 5.505.950
27 0,32 5.460.000 1.303.214 4.156.786
28 0,20 3.080.000 952.483 2.127.517
29 1,40 20.880.000 3.632.717 17.247.283
30 1,10 16.380.000 3.105.480 13.274.520
31 1,00 15.240.000 2.978.833 12.261.167
32 0,60 9.100.000 1.933.850 7.166.150
33 0,28 4.480.000 895.149 3.584.851
34 2,00 30.600.000 4.928.550 25.671.450
35 2,00 30.480.000 4.546.517 25.933.483
36 0,50 7.540.000 1.739.400 5.800.600
37 0,50 7.150.000 1.867.813 5.282.188
38 1,20 18.000.000 3.328.767 14.671.233
39 0,20 3.500.000 840.483 2.659.517
40 0,70 11.440.000 2.249.207 9.190.793
41 0,20 3.360.000 837.550 2.522.450
42 0,40 6.160.000 1.335.433 4.824.567
43 0,40 6.090.000 1.350.267 4.739.733
44 0,40 6.020.000 1.420.800 4.599.200
45 0,40 6.300.000 1.366.833 4.933.167
46 2,00 31.080.000 4.759.625 26.320.375
47 0,70 11.635.000 2.322.357 9.312.643
48 1,60 24.480.000 4.116.817 20.363.183
49 1,70 25.320.000 4.298.043 21.021.957
50 0,70 11.700.000 2.343.006 9.356.994
51 1,60 24.240.000 3.838.700 20.401.300
52 1,40 21.000.000 3.351.800 17.648.200
53 1,50 22.620.000 3.801.967 18.818.033
Total 36,18 553.522.000 108.926.224 444.595.776
Rataan 0,68 10.443.811 2.055.212 8.388.600

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 17. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim tanam
No Sampel Luas Tanam (Ha) Penerimaan/Hektar (Rp) Total Biaya/Hektar (Rp) Pendapatan Bersih/Hektar (Rp)
1 0,50 14.820.000 3.477.300 11.342.700
2 0,60 14.516.667 2.845.722 11.670.944
3 0,80 14.056.250 3.135.500 10.920.750
4 1,00 15.000.000 3.397.900 11.602.100
5 0,40 15.120.000 3.754.792 11.365.208
6 0,60 13.975.000 3.231.917 10.743.083
7 0,50 15.080.000 3.717.700 11.362.300
8 0,40 14.700.000 3.909.583 10.790.417
9 0,40 14.525.000 3.891.500 10.633.500
10 0,20 14.700.000 4.792.583 9.907.417
11 0,28 16.000.000 3.188.479 12.811.521
12 0,28 16.200.000 4.136.038 12.063.962
13 0,24 16.450.000 4.026.192 12.423.808
14 0,28 16.500.000 4.249.490 12.250.510
15 0,48 15.302.083 3.818.425 11.483.658
16 0,40 16.250.000 3.614.833 12.635.167
17 0,40 15.750.000 3.417.250 12.332.750
18 0,20 16.100.000 4.042.750 12.057.250
19 0,20 16.450.000 4.118.250 12.331.750
20 0,40 16.450.000 3.223.542 13.226.458
21 0,40 15.750.000 3.272.781 12.477.219
22 0,40 16.275.000 3.394.167 12.880.833
23 0,52 15.500.000 3.485.758 12.014.242
24 0,40 15.050.000 3.225.667 11.824.333
25 0,40 15.575.000 3.578.306 11.996.694
26 0,50 14.560.000 3.548.100 11.011.900
27 0,32 17.062.500 4.072.544 12.989.956
28 0,20 15.400.000 4.762.417 10.637.583
29 1,40 14.914.286 2.594.798 12.319.488
30 1,10 14.890.909 2.823.164 12.067.745
31 1,00 15.240.000 2.978.833 12.261.167
32 0,60 15.166.667 3.223.083 11.943.583
33 0,28 16.000.000 3.196.961 12.803.039
34 2,00 15.300.000 2.464.275 12.835.725
35 2,00 15.240.000 2.273.258 12.966.742
36 0,50 15.080.000 3.478.800 11.601.200
37 0,50 14.300.000 3.735.625 10.564.375
38 1,20 15.000.000 2.773.972 12.226.028
39 0,20 17.500.000 4.202.417 13.297.583
40 0,70 16.342.857 3.213.152 13.129.705
41 0,20 16.800.000 4.187.750 12.612.250
42 0,40 15.400.000 3.338.583 12.061.417
43 0,40 15.225.000 3.375.667 11.849.333
44 0,40 15.050.000 3.552.000 11.498.000
45 0,40 15.750.000 3.417.083 12.332.917
46 2,00 15.540.000 2.379.813 13.160.188
47 0,70 16.621.429 3.317.652 13.303.776
48 1,60 15.300.000 2.573.010 12.726.990
49 1,70 14.894.118 2.528.261 12.365.857
50 0,70 16.714.286 3.347.151 13.367.135
51 1,60 15.150.000 2.399.188 12.750.813
52 1,40 15.000.000 2.394.143 12.605.857
53 1,50 15.080.000 2.534.644 12.545.356
Total 36,18 820.617.051 179.632.768 640.984.283
Rataan 0,68 15.483.341 3.389.298 12.094.043

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 18. BEP usahatani kacang hijau per petani
No Sampel Luas Tanam (Ha) Produksi/Petani (Kg) Harga (Rp/Kg) Total Biaya (Rp) BEP Produksi (Rp) BEP Harga (Rp)
1 0,50 570 13.000 1.738.650 133,74 3050,26
2 0,60 670 13.000 1.707.433 131,34 2548,41
3 0,80 865 13.000 2.508.400 192,95 2899,88
4 1,00 1.250 12.000 3.397.900 283,16 2718,32
5 0,40 432 14.000 1.501.917 107,28 3476,66
6 0,60 645 13.000 1.939.150 149,17 3006,43
7 0,50 580 13.000 1.858.850 142,99 3204,91
8 0,40 420 14.000 1.563.833 111,70 3723,41
9 0,40 415 14.000 1.556.600 111,19 3750,84
10 0,20 210 14.000 958.517 68,47 4564,37
11 0,28 320 14.000 892.774 63,77 2789,92
12 0,28 324 14.000 1.158.091 82,72 3574,35
13 0,24 282 14.000 966.286 69,02 3426,55
14 0,28 330 14.000 1.189.857 84,99 3605,63
15 0,48 565 13.000 1.832.844 140,99 3243,97
16 0,40 500 13.000 1.445.933 111,23 2891,87
17 0,40 450 14.000 1.366.900 97,64 3037,56
18 0,20 230 14.000 808.550 57,75 3515,43
19 0,20 235 14.000 823.650 58,83 3504,89
20 0,40 470 14.000 1.289.417 92,10 2743,44
21 0,40 450 14.000 1.309.113 93,51 2909,14
22 0,40 465 14.000 1.357.667 96,98 2919,71
23 0,52 620 13.000 1.812.594 139,43 2923,54
24 0,40 430 14.000 1.290.267 92,16 3000,62
25 0,40 445 14.000 1.431.322 102,24 3216,45
26 0,50 560 13.000 1.774.050 136,47 3167,95
27 0,32 390 14.000 1.303.214 93,09 3341,57
28 0,20 220 14.000 952.483 68,03 4329,47
29 1,40 1.740 12.000 3.632.717 302,73 2087,77
30 1,10 1.365 12.000 3.105.480 258,79 2275,08
31 1,00 1.270 12.000 2.978.833 248,24 2345,54
32 0,60 700 13.000 1.933.850 148,76 2762,64
33 0,28 320 14.000 895.149 63,94 2797,34
34 2,00 2.550 12.000 4.928.550 410,71 1932,76
35 2,00 2.540 12.000 4.546.517 378,88 1789,97
36 0,50 580 13.000 1.739.400 133,80 2998,97
37 0,50 550 13.000 1.867.813 143,68 3396,02
38 1,20 1.500 12.000 3.328.767 277,40 2219,18
39 0,20 250 14.000 840.483 60,03 3361,93
40 0,70 880 13.000 2.249.207 173,02 2555,92
41 0,20 240 14.000 837.550 59,83 3489,79
42 0,40 440 14.000 1.335.433 95,39 3035,08
43 0,40 435 14.000 1.350.267 96,45 3104,06
44 0,40 430 14.000 1.420.800 101,49 3304,19
45 0,40 450 14.000 1.366.833 97,63 3037,41
46 2,00 2.590 12.000 4.759.625 396,64 1837,69
47 0,70 895 13.000 2.322.357 178,64 2594,81
48 1,60 2.040 12.000 4.116.817 343,07 2018,05
49 1,70 2.110 12.000 4.298.043 358,17 2036,99
50 0,70 900 13.000 2.343.006 180,23 2603,34
51 1,60 2.020 12.000 3.838.700 319,89 1900,35
52 1,40 1.750 12.000 3.351.800 279,32 1915,31
53 1,50 1.885 12.000 3.801.967 316,83 2016,96
Total 36,18 43.773 701.000 108.926.224 8536,45 154502,70
Rataan 0,68 826 13.226 2.055.212 161,07 2915,15

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 19. BEP usahatani kacang hijau per Ha
No Sampel Luas Tanam (Ha) Produksi/Hektar (Kg) Harga (Rp/Kg) Total Biaya (Rp) BEP Produksi (Rp) BEP Harga (Rp)
1 0,50 1.140 13.000 3.477.300 267,48 3050,26
2 0,60 1.117 13.000 2.845.722 218,90 2548,41
3 0,80 1.081 13.000 3.135.500 241,19 2899,88
4 1,00 1.250 12.000 3.397.900 283,16 2718,32
5 0,40 1.080 14.000 3.754.792 268,20 3476,66
6 0,60 1.075 13.000 3.231.917 248,61 3006,43
7 0,50 1.160 13.000 3.717.700 285,98 3204,91
8 0,40 1.050 14.000 3.909.583 279,26 3723,41
9 0,40 1.038 14.000 3.891.500 277,96 3750,84
10 0,20 1.050 14.000 4.792.583 342,33 4564,37
11 0,28 1.143 14.000 3.188.479 227,75 2789,92
12 0,28 1.157 14.000 4.136.038 295,43 3574,35
13 0,24 1.175 14.000 4.026.192 287,59 3426,55
14 0,28 1.179 14.000 4.249.490 303,54 3605,63
15 0,48 1.177 13.000 3.818.425 293,73 3243,97
16 0,40 1.250 13.000 3.614.833 278,06 2891,87
17 0,40 1.125 14.000 3.417.250 244,09 3037,56
18 0,20 1.150 14.000 4.042.750 288,77 3515,43
19 0,20 1.175 14.000 4.118.250 294,16 3504,89
20 0,40 1.175 14.000 3.223.542 230,25 2743,44
21 0,40 1.125 14.000 3.272.781 233,77 2909,14
22 0,40 1.163 14.000 3.394.167 242,44 2919,71
23 0,52 1.192 13.000 3.485.758 268,14 2923,54
24 0,40 1.075 14.000 3.225.667 230,40 3000,62
25 0,40 1.113 14.000 3.578.306 255,59 3216,45
26 0,50 1.120 13.000 3.548.100 272,93 3167,95
27 0,32 1.219 14.000 4.072.544 290,90 3341,57
28 0,20 1.100 14.000 4.762.417 340,17 4329,47
29 1,40 1.243 12.000 2.594.798 216,23 2087,77
30 1,10 1.241 12.000 2.823.164 235,26 2275,08
31 1,00 1.270 12.000 2.978.833 248,24 2345,54
32 0,60 1.167 13.000 3.223.083 247,93 2762,64
33 0,28 1.143 14.000 3.196.961 228,35 2797,34
34 2,00 1.275 12.000 2.464.275 205,36 1932,76
35 2,00 1.270 12.000 2.273.258 189,44 1789,97
36 0,50 1.160 13.000 3.478.800 267,60 2998,97
37 0,50 1.100 13.000 3.735.625 287,36 3396,02
38 1,20 1.250 12.000 2.773.972 231,16 2219,18
39 0,20 1.250 14.000 4.202.417 300,17 3361,93
40 0,70 1.257 13.000 3.213.152 247,17 2555,92
41 0,20 1.200 14.000 4.187.750 299,13 3489,79
42 0,40 1.100 14.000 3.338.583 238,47 3035,08
43 0,40 1.088 14.000 3.375.667 241,12 3104,06
44 0,40 1.075 14.000 3.552.000 253,71 3304,19
45 0,40 1.125 14.000 3.417.083 244,08 3037,41
46 2,00 1.295 12.000 2.379.813 198,32 1837,69
47 0,70 1.279 13.000 3.317.652 255,20 2594,81
48 1,60 1.275 12.000 2.573.010 214,42 2018,05
49 1,70 1.241 12.000 2.528.261 210,69 2036,99
50 0,70 1.286 13.000 3.347.151 257,47 2603,34
51 1,60 1.263 12.000 2.399.188 199,93 1900,35
52 1,40 1.250 12.000 2.394.143 199,51 1915,31
53 1,50 1.257 12.000 2.534.644 211,22 2016,96
Total 36,18 62.210 701.000 179.632.768 13518,31 154502,70
Rataan 0,68 1.174 13.226 3.389.298 255,06 2915,15

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 20. R/C (return cost ratio) usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim tanam
No Sampel Luas Tanam (Ha) Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Return Cost Ratio (R/C) Per Petani
1 0,50 7.410.000 1.738.650 4,26
2 0,60 8.710.000 1.707.433 5,10
3 0,80 11.245.000 2.508.400 4,48
4 1,00 15.000.000 3.397.900 4,41
5 0,40 6.048.000 1.501.917 4,03
6 0,60 8.385.000 1.939.150 4,32
7 0,50 7.540.000 1.858.850 4,06
8 0,40 5.880.000 1.563.833 3,76
9 0,40 5.810.000 1.556.600 3,73
10 0,20 2.940.000 958.517 3,07
11 0,28 4.480.000 892.774 5,02
12 0,28 4.536.000 1.158.091 3,92
13 0,24 3.948.000 966.286 4,09
14 0,28 4.620.000 1.189.857 3,88
15 0,48 7.345.000 1.832.844 4,01
16 0,40 6.500.000 1.445.933 4,50
17 0,40 6.300.000 1.366.900 4,61
18 0,20 3.220.000 808.550 3,98
19 0,20 3.290.000 823.650 3,99
20 0,40 6.580.000 1.289.417 5,10
21 0,40 6.300.000 1.309.113 4,81
22 0,40 6.510.000 1.357.667 4,79
23 0,52 8.060.000 1.812.594 4,45
24 0,40 6.020.000 1.290.267 4,67
25 0,40 6.230.000 1.431.322 4,35
26 0,50 7.280.000 1.774.050 4,10
27 0,32 5.460.000 1.303.214 4,19
28 0,20 3.080.000 952.483 3,23
29 1,40 20.880.000 3.632.717 5,75
30 1,10 16.380.000 3.105.480 5,27
31 1,00 15.240.000 2.978.833 5,12
32 0,60 9.100.000 1.933.850 4,71
33 0,28 4.480.000 895.149 5,00
34 2,00 30.600.000 4.928.550 6,21
35 2,00 30.480.000 4.546.517 6,70
36 0,50 7.540.000 1.739.400 4,33
37 0,50 7.150.000 1.867.813 3,83
38 1,20 18.000.000 3.328.767 5,41
39 0,20 3.500.000 840.483 4,16
40 0,70 11.440.000 2.249.207 5,09
41 0,20 3.360.000 837.550 4,01
42 0,40 6.160.000 1.335.433 4,61
43 0,40 6.090.000 1.350.267 4,51
44 0,40 6.020.000 1.420.800 4,24
45 0,40 6.300.000 1.366.833 4,61
46 2,00 31.080.000 4.759.625 6,53
47 0,70 11.635.000 2.322.357 5,01
48 1,60 24.480.000 4.116.817 5,95
49 1,70 25.320.000 4.298.043 5,89
50 0,70 11.700.000 2.343.006 4,99
51 1,60 24.240.000 3.838.700 6,31
52 1,40 21.000.000 3.351.800 6,27
53 1,50 22.620.000 3.801.967 5,95
Total 36,18 553.522.000 108.926.224 249,39
Rataan 0,68 10.443.811 2.055.212 4,71

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 21. R/C (return cost ratio) usahatani kacang hijau per hektar selama 1 musim
tanam
No Sampel Luas Tanam (Ha) Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Return Cost Ratio (R/C) Per Hektar
1 0,50 14.820.000 3.477.300 4,26
2 0,60 14.516.667 2.845.722 5,10
3 0,80 14.056.250 3.135.500 4,48
4 1,00 15.000.000 3.397.900 4,41
5 0,40 15.120.000 3.754.792 4,03
6 0,60 13.975.000 3.231.917 4,32
7 0,50 15.080.000 3.717.700 4,06
8 0,40 14.700.000 3.909.583 3,76
9 0,40 14.525.000 3.891.500 3,73
10 0,20 14.700.000 4.792.583 3,07
11 0,28 16.000.000 3.188.479 5,02
12 0,28 16.200.000 4.136.038 3,92
13 0,24 16.450.000 4.026.192 4,09
14 0,28 16.500.000 4.249.490 3,88
15 0,48 15.302.083 3.818.425 4,01
16 0,40 16.250.000 3.614.833 4,50
17 0,40 15.750.000 3.417.250 4,61
18 0,20 16.100.000 4.042.750 3,98
19 0,20 16.450.000 4.118.250 3,99
20 0,40 16.450.000 3.223.542 5,10
21 0,40 15.750.000 3.272.781 4,81
22 0,40 16.275.000 3.394.167 4,79
23 0,52 15.500.000 3.485.758 4,45
24 0,40 15.050.000 3.225.667 4,67
25 0,40 15.575.000 3.578.306 4,35
26 0,50 14.560.000 3.548.100 4,10
27 0,32 17.062.500 4.072.544 4,19
28 0,20 15.400.000 4.762.417 3,23
29 1,40 14.914.286 2.594.798 5,75
30 1,10 14.890.909 2.823.164 5,27
31 1,00 15.240.000 2.978.833 5,12
32 0,60 15.166.667 3.223.083 4,71
33 0,28 16.000.000 3.196.961 5,00
34 2,00 15.300.000 2.464.275 6,21
35 2,00 15.240.000 2.273.258 6,70
36 0,50 15.080.000 3.478.800 4,33
37 0,50 14.300.000 3.735.625 3,83
38 1,20 15.000.000 2.773.972 5,41
39 0,20 17.500.000 4.202.417 4,16
40 0,70 16.342.857 3.213.152 5,09
41 0,20 16.800.000 4.187.750 4,01
42 0,40 15.400.000 3.338.583 4,61
43 0,40 15.225.000 3.375.667 4,51
44 0,40 15.050.000 3.552.000 4,24
45 0,40 15.750.000 3.417.083 4,61
46 2,00 15.540.000 2.379.813 6,53
47 0,70 16.621.429 3.317.652 5,01
48 1,60 15.300.000 2.573.010 5,95
49 1,70 14.894.118 2.528.261 5,89
50 0,70 16.714.286 3.347.151 4,99
51 1,60 15.150.000 2.399.188 6,31
52 1,40 15.000.000 2.394.143 6,27
53 1,50 15.080.000 2.534.644 5,95
Total 36,18 820.617.051 179.632.768 249,39
Rataan 0,68 15.483.341 3.389.298 4,71

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 22. Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kacang hijau dengan
SPSS 17.0

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .943a .890 .880 233.519

a. Predictors: (Constant), Curahan Tenaga Kerja, Pestisida, Benih, Pupuk

b. Dependent Variable: Produksi

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 2061.909 2825.161 .730 .469

Benih -147.716 42.664 -.221 -3.462 .001 .565 1.768

Pupuk 15.466 5.725 .265 2.701 .010 .238 4.197

Pestisida 14.490 18.676 .038 .776 .442 .935 1.070

Curahan Tenaga -36.242 4.820 -.730 -7.519 .000 .244 4.100


Kerja

a. Dependent Variable: Produksi

Universitas Sumatera Utara


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6938.685 12324.259 .563 .576

LN_X1 -495.528 618.106 -.134 -.802 .427

LN_X2 -629.888 478.956 -.374 -1.315 .195

LN_X3 -312.492 2303.702 -.020 -.136 .893

LN_X4 -322.790 210.172 -.426 -1.536 .131

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 53

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.24357860E2

Most Extreme Differences Absolute .109

Positive .109

Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .791

Asymp. Sig. (2-tailed) .559

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.108E7 4 5268983.788 96.623 .000a

Residual 2617495.377 48 54531.154

Total 2.369E7 52

a. Predictors: (Constant), Curahan Tenaga Kerja, Pestisida, Benih, Pupuk

b. Dependent Variable: Produksi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 23. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang
hijau dengan SPSS 17.0

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .982a .964 .960 1.63735E5

a. Predictors: (Constant), Produksi, Biaya Pestisida, Biaya Tenaga Kerja luar keluarga, Biaya Pupuk, Harga
Jual Kacang Hijau

b. Dependent Variable: Pendapatan

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -1.280E7 1092208.142 -11.721 .000

Harga Jual 992.799 53.822 .976 18.446 .000 .241 4.146

Biaya TKLK -1.117 .067 -.682 -16.629 .000 .402 2.487

Biaya Pupuk -2.787 1.642 -.089 -1.698 .096 .248 4.037

Biaya Pestisida -1.135 .350 -.089 -3.246 .002 .902 1.108

Produksi 12892.413 424.173 1.141 30.394 .000 .479 2.087

a. Dependent Variable: Pendapatan

Universitas Sumatera Utara


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -1166007.824 640611.615 -1.820 .075

Harga Jual 52.023 31.568 .452 1.648 .106

Biaya TKLK .061 .039 .329 1.549 .128

Biaya Pupuk 1.802 .963 .507 1.872 .067

Biaya Pestisida -.009 .205 -.006 -.042 .967

Produksi 88.642 248.789 .069 .356 .723

a. Dependent Variable: abs_res

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 53
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 1.49269051E5

Most Extreme Differences Absolute .088

Positive .075

Negative -.088

Kolmogorov-Smirnov Z .644

Asymp. Sig. (2-tailed) .802

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.533E13 5 7.066E12 286.647 .000a

Residual 1.159E12 47 2.465E10

Total 3.649E13 52

a. Predictors: (Constant), Produksi, Biaya Pestisida, Biaya TKLK, Biaya Pupuk, Harga Jual

b. Dependent Variable: Pendapatan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai