Analisis Usahatani Kacang Hijau (Vigna Radiata L)
Analisis Usahatani Kacang Hijau (Vigna Radiata L)
Analisis Usahatani Kacang Hijau (Vigna Radiata L)
SKRIPSI
SKRIPSI
The objektives of this study was to analyze the level of green bean production and
the factors affecting green bean production; to analyze large net income, income
of family labor; to analyze the factors that affect the income of green beans; and
to analyze the feasibility of green bean farming. The Method Data analysis done
by using descriptive analysis, Cobb-douglas, multiple linear regression analysis,
R/C ratio and BEP. The results showed that the level of production of green bean
farming is high because it is relatively the same as the national average, factors
of production of seeds, fertilizers, pesticides and labor outpours significantly
affect the results of production factors, net income of green beans of Rp.
2.814.402/month, the income of family labor is Rp.2,903,459/month, this income
is high because it is greater than the minimum wage of North Sumatera Province
per a month by 2018. Factors of selling price, external labor cost, cost of
pesticide, fertilizer cost, and production amount have a significant effect to green
bean farm income. Green bean farming is financially feasible to cultivate.
Rif’ah Khairani Harahap, lahir di Medan pada tanggal 13 April 1997. Penulis
2. Tahun 2002 masuk SD Swasta Nurul Huda Medan lulus tahun 2008.
4. Tahun 2011 masuk SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Lulus tahun 2014.
Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara dari bulan Juli
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Hinai, Kabupaten Langkat”. Skripsi ini disusun dalam rangka memperoleh gelar
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk
rasa syukur, penulis secara khusus menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT selaku ketua komisi pembimbing yang
membantu penulis sejak masa perkuliahan hingga dalam penyelesaian skirpsi ini.
Kebijaksanaan, ketegasan dan ketepatan sikap bapak menjadi panutan bagi penulis.
Juga kepada Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku anggota komisi pembimbing yang
pengarahan dan member kemudahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
1. Kepada Bapak Dr.Ir.Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku Sekertaris
iii
Universitas Sumatera Utara
2. Kepada Bapak Dr. Ir. Bgd. H. Hasman Hasyim, Mdl., M.Si selaku dosen ketua
penguji ujian meja hijau dan kepada Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting M.Si selaku
dosen anggota penguji meja hijau yang telah memberikan perbaikan dan saran
3. Kedua orang tua tercinta ayahanda Drs. H. Tamhid Harahap dan ibunda
Hj. Erni Siregar, yang selalu memberikan semangat, nasihat, doa yang tiada
putus-putusnya serta dukungan baik secara materi maupun non materi yang tiada
Agribisnis yang telah memberikan ilmu - ilmu yang bermanfaat kepada penulis
5. Kepada Abangda tercinta Sholihul Amri Harahap dan Abangda tercinta Ahmad
Irsal Arfandi Harahap dan Adik tercinta Muhammad Rizal Fahri Harahap yang
pendidikan ini. Curahan kasih sayang dan dorongan semangat dari mereka yang
Agribisnis-3, dan para sahabat (Amy Aulia Purba; Dara Meutiasari Pardede;
mereka begitu berharga dan segala yang ada di kurun waktu tersebut tumbuh
dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis
ABSTRAK ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
1. Karakteristik petani sampel kacang hijau
2. Biaya penggunaan benih kacan hijau per petani dan per Ha
selama 1 musim tanam
3. Biaya penggunaan pupuk kacang hijau per petani dan per Ha
selama 1 musim tanam
4. Biaya penggunaan pestisida per petani dan per Ha selama 1
musim tanam
5. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per petani selama
1 musim tanam
6. Biaya sarana produksi usahatani kacang hijau per Ha selama 1
musim tanam
7. Curahan dan tenaga kerja usahatani kacang hijau per petani
selama 1 musim
8. Curahan dan tenaga kerja usahatani kacang hijau per Ha selama
1 musim tanam
9. Biaya penyusutan peralatan usahatani kacang hijau per petani
dan per Ha selama 1 musim tanam
10. Total biaya lain-lain pada usahatani kacang hijau per petani dan
per Ha selama 1 musim tanam
11. Total biaya usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim
tanam
12. Total biaya usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim
tanam
13. Tingkat produksi usahatani kacang hijau
14. Produksi, produktivitas, dan penerimaan usahatani kacang hijau
per petani dan per Ha selama 1 musim tanam
15. Pendapatan tenaga kerja per petani dan per Ha selama 1 musim
tanam
16. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau per petani selama 1
musim tanam
17. Pendapatan bersih usahatani kacang hijau per Ha selama 1
musim tanam
18. BEP usahatani kacang hijau per petani
19. BEP usahatani kacang hijau per Ha
20. R/C usahatani kacang hijau per petani selama 1 musim tanam
21. R/C usahatani kacang hijau per Ha selama 1 musim tanam
22. Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
23. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
vi
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang hijau merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat, maka kacang hijau memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi
(Rukmana, 1997).
Kacang hijau (Vigna radiata L) termasuk tanaman pangan dan tergolong dalam
kacang hijau dapat tumbuh baik pada tanah dengan pH tanah antara 5,5 sampai
6,5. Pemberian pupuk yang dianjurkan untuk kacang hijau adalah 50 kg Urea/ha,
Kacang hijau yang disebut juga mung bean, green gram, atau golden gram
komoditasnya sebagai biji merupakan salah satu keuntungan yang bisa di simpan
dengan mudah dan tahan lama. Hampir semua negara di dunia membutuhkan
kacang hijau untuk berbagai macam keperluan. Yang dibutuhkan sekarang tinggal
kejelian para petani produsen kacang hijau dalam memanfaatkan peluang tersebut
Kacang hijau dianggap sebagai sumber bahan makanan padat gizi yang banyak
dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur, isi onde-onde, bakpia, es puter, dan
sari kacang hijau. Kacang hijau mengandung vitamin dan mineral. Mineral seperti
1
Universitas Sumatera Utara
2
kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada kacang hijau
(Astawan, 2009).
Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan dan minuman, kacang
hijau juga berguna untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Untuk kesehatan kacang
hijau bisa digunakan sebagai tambahan asupan dalam pencegahan kurang darah
Permintaan kacang hijau di Sumatera Utara cukup tinggi karena konsumsi kacang
Tabel 1.1. Produksi Dan Konsumsi Kacang Hijau Di Sumatera Utara Tahun
2011-2016
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah konsumsi lebih tinggi daripada jumlah
produksi. Ini memberikan arti bahwa Sumatera Utara kekurangan kacang hijau
sementara jumlah produksi kacang hijau cenderung menurun, dari tahun ke tahun.
2
Universitas Sumatera Utara
3
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa luas panen, produksi kacang hijau di Provinsi
cenderung meningkat.
Kebutuhan kacang hijau sebagai salah satu produk pertanian tanaman masih perlu
memenuhi konsumsi langsung dan untuk memenuhi pasokan bahan baku industri
lainnya.
Berikut ini diperlihatkan luas panen, produksi dan rata-rata produksi. Kacang
3
Universitas Sumatera Utara
4
Tabel 1.3 Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Kacang Hijau Per
Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara Tahun 2016
Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa produksi dan luas panen kacang hijau tertinggi
sebesar 724,4 ton/ha dan luas panen sebesar 624,1 ha. Bila dilihat dari rata-rata
kacang hijau di Kabupaten Langkat tahun 2016 mencapai 1,161 ton/ha. Sedang
terdapat di Kabupaten Nias Utara dengan rata-rata produksi sebesar 9,33 ton/ha.
hijau untuk dikonsumsi akibat rendahnya produksi kacang hijau. Oleh karena itu
4
Universitas Sumatera Utara
5
penelitian ini dilakukan guna berapa besar tingkat produksi dan faktor-faktor apa
bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga petani dan pendapatan keluarga petani,
1) Berapa besar tingkat produksi kacang hijau dan faktor-faktor apa yang
2) Berapa besar pendapatan bersih, pendapatan tenaga kerja keluarga petani yang
penelitian?
5
Universitas Sumatera Utara
6
1) Sebagai sumber informasi dan masukan untuk petani agar dapat mengelola dan
3) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ada
6
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari
kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu
Kacang hijau adalah tanaman sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
tinggi.
Produk kacang hijau sebagai bahan olahan pangan berpontensi dan berperan
pangan berbahan baku kacang hijau membuka peluang kesempatan kerja dimulai
kacang hijau di beberapa negara Asia pada tahun 1972-1973 amat bervariasi.
India mencapai 392.000 ton, Thailand hanya 191.000 ton, Filipina 19.000 ton, dan
7
Universitas Sumatera Utara
8
Kacang hijau dibawa masuk ke wilayah Indonesia pada awal abad ke-17 oleh
pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran kacang hijau pada mulanya di
Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an mulai berkembang ke Sulawesi,
kacang hijau adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat,
(Rukmana, 1997).
hijau nasional diramalkan sebesar 7,6 % per tahun dari tahun 1987 hingga tahun
2000 sehingga pada akhir abad ini produksi kacang hijau di Indonesia diharapkaan
Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan, pakan
ternak, dan pupuk hijau. Dalam tatanan makanan sehari-hari, kacang hijau
dikonsumsi sebagai bubur, sayur (taoge), dan kue-kue. Kacang hijau merupakan
sumber gizi, terutama protein nabati. Kandungan gizi kacang hijau cukup tinggi
dan komposisinya lengkap (Rukmana, 1997). seperti dilihat pada Tabel 2.1.
8
Universitas Sumatera Utara
9
Kacang hijau, selain berguna untuk kesehatan tubuh, juga berkhasiat sebagai obat
tradisional dan tanaman kacang hijau amat baik dijadikan vegetasi atau penutup
tanah. Fungsi tanaman kacang hijau sebagai penutup tanah adalah menyuburkan
tanah, terutama kandungan unsur nitrogen dan penghasil bahan pangan sumber
protein nabati. Limbah tanaman kacang hijau berupa batang dan daun-daunnya
(Suratiyah, 2006).
produksi) menjadi perhatian yang utama. Peranan input bukan saja dilihat dari
9
Universitas Sumatera Utara
10
macam atau ketersediannya dalam waktu yang tepat, tetap dapat juga dilihat dari
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
kekuatan input, sumber daya atau jasa-jasa produksi dalam pembuatan suatu
barang dan jasa (output atau produk). Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
menjadi dua, yaitu: biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Biaya tetap adalah
biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyaknya sedikitnya jumlah output,
Faktor produksi usahatani kacang hijau akan menentukan seberapa besar produksi
kacang hijau yang akan diterima. Adapun beberapa faktor atau korbanan produksi
usahatani kacang hijau ialah bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Faktor
produksi kacang hijau ini dapat diperoleh dengan mengeluarkan biaya yang
fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel yang
10
Universitas Sumatera Utara
11
dijelaskan disebut variabel dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan disebut
variabel independen (X). Variabel yang dijelaskan berupa output dan variabel
biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak
tergantung pada besar kecilnya produksi yang akan dihasilkan, sedangkan biaya
tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh volume produksi.
kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak
dipengaruhi besarnya produksi dan biaya variabel, biaya tidak tetap yaitu biaya
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan
dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang
tujuan mereka yang diinginkan. Layak disini diartikan juga akan memberikan
11
Universitas Sumatera Utara
12
keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi
investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas (Kasmir dan Jakfar, 2007).
digunakan untuk menilai kelayakan usaha adalah R/C ratio, produktivitas tenaga
Suatu usahatani dikatakan layak jika memenuhi persyaratan sebagai berikut : R/C
lebih besar dari 1, produktivitas tenaga kerja lebih besar dari tingkat upah yang
berlaku, produksi lebih besar dari BEP produksi, penerimaan lebih besar dari BEP
penerimaan, dan harga lebih besar dari BEP harga (Suratiyah, 2006).
pendapatan usahatani kacang tanah, serta layak atau tidaknya usahatani kacang
usahatani rasio R/C. Hasil penelitian menunjukkan sistem usahatani kacang tanah
belum sesuai dengan sistem usahatani anjuran, tingkat produksi kacang tanah
adalah pupuk Phonska, TSP dan jumlah tenaga kerja, sementara faktor biaya
12
Universitas Sumatera Utara
13
lokasi penelitian.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan, BEP, R/C ratio,
178,96 perhektar dan break event point harga sebesar Rp. 2.147.525,58. Sedangkan
untuk nilai R/C ratio sebesar 2,75 perhektar dan disisi penggunaan modal produksi
benih (X2), dan biaya tenaga kerja (X3). Dari hasil regresi dengan fungsi Cobb-
Douglass nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,873 dengan arti bahwa variasi
variabel independen seperti produksi, biaya benih dan biaya tenaga kerja mampu
menjelaskan variabel dependen yaitu pendapatan (Y) sebesar 87,3 % dan sisanya
dianalisis.
dan tenaga kerja) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan
output.
13
Universitas Sumatera Utara
14
Usahatani kacang hijau merupakan suatu usaha yang memiliki prospek yang
cerah karena kacang hijau merupakan sebagai bahan makanan dan banyak
dikeluarkan yaitu biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida dan tenaga kerja.
Produksi merupakan suatu proses transformasi input menjadi output. Input dalam
usahatani kacang hijau adalah benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Sementara
output dari usahatani kacang hijau adalah produksi kacang hijau. Input dalam
Produksi kacang hijau yang dihasilkan petani dari berbagai input yang
hijau. Jika produktivitas tinggi maka usahatani tersebut dapat dikatakan sukses.
Penerimaan usahatani kacang hijau adalah jumlah yang diterima petani kacang
hijau dari suatu proses produksi, dimana penerimaan tersebut diperoleh dengan
mengalikan produksi kacang hijau yang diperoleh dengan harga jual yang berlaku
saat itu.
dengan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Besar kecilnya pendapatan
dilakukan.
pengelola (pendapatan bersih usahatani) dengan upah tenaga kerja petani dan
14
Universitas Sumatera Utara
15
perbandingan penerimaan dan biaya >1 (lebih besar dari satu) atau sama dengan
satu. Sedangkan apabila <1 (lebih kecil satu), usahatani kacang hijau tidak layak
untuk diusahakan.
15
Universitas Sumatera Utara
16
Faktor Produksi :
Benih
Produksi Pupuk
Pestisida
Tenaga Kerja
Harga Jual
Penerimaan
Biaya Produksi
Faktor Pendapatan :
Pendapatan Tenaga Pendapatan
Kerja Keluarga Bersih Usahatani Harga Jual
Biaya TKLK
Biaya Pupuk
Biaya Pestisida
Produksi
Analisi Kelayakan
16
Universitas Sumatera Utara
17
1) Tingkat produksi usahatani kacang hijau tergolong tinggi dan faktor yang
penelitian adalah biaya tenaga kerja luar keluarga, harga jual dan produksi dan
17
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
Dari Tabel 3.1 ditentukan lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Suka Damai
Timur karena merupakan daerah sentra produksi kacang hijau di Kecamatan Hinai
dengan jumlah produksi di Desa Suka Damai Timur pada tahun 2016 adalah 115
ton.
18
Populasi dalam Desa Suka Damai Timur adalah petani yang menanam kacang
Berdasarkan data yang diperoleh dari programa kelompok tani Desa Suka Damai
Timur bahwa jumlah petani kecang hijau (populasi) di Desa Suka Damai Timur
Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin, yaitu:
n=
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
n= 112
1 + ( 112 x 0,12)
n = 52,83
petani kacang hijau di Desa Suka Damai Timur yang akan diteliti adalah 53
sampel.
setiap nama dari populasi dituliskan dalam secarik kertas kecil, kemudian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan mengunakan 2
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan petani
pembahasan.
terkait seperti buku, internet, skripsi, data dari Badan Pusat Statistika (BPS
data kacang hijau di Sumatera Utara, dan data petani kacang hijau di
dengan membagi jumlah produksi dengan luas tanam dalam hal ini dalam satuan
hektar
produksi lain atau dengan tingkat produksi kacang hijau yang dihasilkan dari hasil
peneliti lain.
berikut.
Y = f (X1,X2,…… Xn
Keterangan :
X1 = Benih (Kg)
X2 = Pupuk (Kg)
X3 = Pestisida (ml)
Bo = Variabel intersep
fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel yang
dijelaskan disebut variabel dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan disebut
variabel independen (X). Variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan
variabel yang menjelaskan biasanya berupa input. Kesulitan yang umum dijumpai
Pendapatan bersih merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Biaya
(Suratiyah, 2006).
Penerimaan:
TR= Y . Py
Keterangan :
Biaya produksi :
TC = FC + VC
Keterangan:
Pd = TR – TC
Keterangan :
Kriteria uji .
per bulan lebih tinggi dari upah minimum provinsi (UMR). Pendapatan Tenaga
Kerja keluarga petani adalah pendapatan bersih ditambah upah tenaga kerja petani
penerimaan yang tinggi dan biaya produksi yang rendah, menggunakan teknologi
yang baik, dan mengupayakan harga input yang rendah dan mengatur skala
pendapatan usahatani kacang hijau digunakan analisis OLS model regresi linear
Keterangan :
a = Konstanta
X5 = Produksi (Kg)
BEP (Break Even Point) adalah suatu kondisi yang menggambarkan bahwa hasil
usahatani yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam kondisi
R/C (Return Cost Ratio) adalah analisis pendapatan usahatani selalu disertai
yang digunakan yang digambarkan oleh nilai ratio penerimaan dan biaya yang
BEP Produksi = TC
Keterangan : P
Keterangan :
(Return Cost Ratio), atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antara
A = R/C
R = Py . Y
C = FC + VC
a = [( Py. Y) / (FC + VC)]
Keterangan :
R = Penerimaan (rupiah)
C = Biaya (rupiah)
Y = Output (kg)
Kriteria uji .
Pengertian uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah ini residual terdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, dengan
melihat nilai signifikansi. Uji kolmogorov smirnov digunakan untuk menguji null
2. Uji Heteroskedastisitas
varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
homoskedastisitas, dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi
heterokedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi
antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Uji
asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas
dua atau lebih variabel bebas atau independent variabel, dimana akan diukur
koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain : 0,50
dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar
variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 ( r < 0,60 ) (Sunyoto, 2011).
Atau dapat dilihat dari kriteria nilai uji yang digunakan berikut ini, yaitu :
Jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF < 10, maka model tidak mengalami
multikolinieritas
Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model mengalami
multikolinieritas.
Dependen.
Koefisien determinasi R2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari data
Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Dan nilai yang mendekati 1 (satu)
(Firdaus, 2011).
Kriteria pengujian:
Jika H0 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara serempak tidak berpengaruh
Jika H1 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara serempak berpengaruh
Uji t adalah uji secara persial pengaruh variabel independen terhadap variabel
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang
Kriteria Pengujian:
Jika H0 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara parsial tidak berpengaruh
Jika H1 diterima artinya X1 ,X2 ,X3 ,X4, dan X5 secara parsial berpengaruh nyata
2) Produksi adalah hasil dari kegiatan usahatani kacang hijau yang dilakukan
3) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk
usahatani kacang hijau mulai dari pengolahan tanah sampai panen dalam
satuan (rupiah).
4) Harga jual adalah besarnya nilai penjualan yang diterima oleh petani kacang
5) Benih adalah menabur atau menanam biji kacang hijau yang siap ditanam di
6) Biaya pupuk adalah seluruh biaya pupuk yang dikeluarkan oleh petani selama
pestisida yang digunakan untuk usahatani kacang hijau dalam satuan (liter).
8) Tenaga kerja adalah jumlah orang yang diperkejakan dalam setiap tahapan
pengolahan tanah sampai panen dengan upah gaji yang telah disepakati
(Hkp).
10) Pendapatan bersih usahatani kacang hijau adalah penerimaan yang diperoleh
oleh petani kacang hijau dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan
bersih dengan upah tenaga kerja petani dan anggota keluarga yang
12) R/C ratio yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total biaya usahatani
kacang hijau
13) Break even poin adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan
total cost.
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat memiliki luas
wilayah ± 440 Ha yang terbentuk dari 6 dusun. Desa Suka Damai Timur terletak
di antara 030 47’ 06” – 030 53’ 42” LU dan 980 22’ 28” – 980 28’ 31” BT. Dengan
Desa Suka Damai Timur Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat pada akhir tahun
2016 berjumlah penduduk 3.324 jiwa dengan jumlah laki-laki 1.735 jiwa dan
perempuan 1.589 jiwa dan kepala keluarga terdiri dari 950 KK.
32
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Menurut Umur Di Desa Suka Damai Timur,
Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.
Pada tabel 4.1. dapat dijelaskan bahwa penduduk Desa Suka Damai Timur yang
berada pada usia belum produktif yaitu pada umur 0-15 tahun berjumlah 1122
jiwa, usia produktif yaitu pada umur 15-65 tahun berjumlah 2005 jiwa, dan usia
tidak produktif yaitu pada umur >65 tahun berjumlah 197 jiwa.
Ditinjau dari segi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
dapat dilihat jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan pada tabel 4.2. berikut:
33
berbagai sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada tabel 4.3.
Berdasarkan data tabel 4.3 yang telah diperoleh, Desa Suka Damai Timur memilik
kerja petani dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Petani yang berada pada
usia produktif dan sehat jasmaninya memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat
dibandingkan pada usia yang sudah tidak produktif lagi memiliki kemampuan
34
Klasifikasi petani kacang hijau menurut kelompok umur di Desa Suka Damai
kacang hijau di Desa Suka Damai Timur dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Tingkat Pendidikan Formal Petani Di Desa Suka Damai Timur
Pengalaman petani dalam mengelola usahataninya dapat dilihat pada Tabel 4.6.
35
Tabel 4.6. Pengalaman Bertani Oleh Petani Di Desa Suka Damai Timur
keluarga. Dengan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dapat dengan mudah
jumlah tanggungan keluarga petani kacang hijau di Desa Suka Damai Timur dapat
Tabel 4.7. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Suka Damai Timur
Besarnya luas pengolahan tanam kacang hijau merupakan sesuatu yang sangat
36
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam budidaya tanaman kacang hijau di Desa Suka Damai Timur, Kecamatan
Hinai, Kabupaten Langkat, media tanam yang digunakan yaitu tanah galung
(tanah setengah liat). Tanaman kacang hijau dibudidayakan pada musim kemarau,
oleh karena itu dalam budidaya tanaman kacang hijau tidak melakukan
penyiraman secara berlebih. Kondisi keasaman tanah (pH) yang dibutuhkan untuk
mencangkul tanah atau membuat tugal (lubang) sedalam 2-3 cm. Lalu lahan
disiapkan dalam bentuk barisan dengan jarak barisan 40 cm dan jarak kebelakang
10 – 20 cm.
bagus (tidak cacat bentuk). Varietas benih yang digunakan petani adalah kacang
hijau Tailand dan kacang hijau Taiwan. Harga benih kacang hijau adalah
Rp 12.000 – Rp. 15.000. Benih yang disiapkan ditanam pada lubang yang setiap
Penggunaan dosis benih di daerah penelitian dan standart anjuran dapat dilihat
37
Dapat dilihat pada tabel 5.1 bahwa dosis benih didaerah penelitian masih dibawah
5.1.3 Pemeliharaan
1. Penyiangan
kali pada saat tanaman berumur 30-35 hari setelah tanam. Selanjutnya dilakukan
2. Pemupukan
kesuburan tanah, dan ketersediaan modal petani. Pemupukan dilakukan dua kali,
pemupukan ±7 HKO/Ha. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK Ponska dengan
harga Rp. 2300/kg. Jenis dan dosis penggunaan pupuk yang digunakan petani di
37
Tabel 5.2 . Jenis Dan Dosis Penggunaan Pupuk Yang Digunakan Petani
Kacang Hijau Per Petani Dan Per Ha Di Daerah Penelitian
Penggunaan dosis pupuk di daerah penelitian dan standart anjuran dapat dilihat
Dapat dilihat pada tabel 5.3 bahwa dosis pupuk di daerah penelitian masih
3. Penyemprotan
yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang kacang hijau. Jenis
dosis penggunaan dan harga pestisida yang digunakan petani di daerah penelitian
Tabel 5.4 . Jenis Dosis Pengunaan Dan Harga Pestisida Yang Digunakan
Petani Kacang Hijau Per Ha Di Desa Suka Damai Timur
37
yang menyerang tanaman kacang hijau. Pestisida yang digunakan petani juga
beragam sesuai jenis hama dan penyakit tanaman kacang hijau yang ada
Pada tanaman berumur ±60 – 70 hari mulai berbentuk bunga, tanaman kacang hijau
yang telah berumur ± 90 – 100 hari sudah dapat dipanen dengan memetik secara
dengan cara memakai kayu sampai kacang hijau terpisah oleh kulitnya dan setelah
itu kacang hijau dapat dijual. Kacang hijau dapat disimpan kurang dari 1 bulan.
Rata-rata jumlah produksi kacang hijau di Desa Suka Damai Timur adalah 826 Kg,
dengan rata-rata pengguna tenaga kerja untuk panen ± 11 HKO/Ha dan untuk
pascapanen ±7 HKO/Ha.
Curahan tenaga kerja berasal dari tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan tenaga
kerja luar keluarga (TKLK). Penggunaan tenaga kerja dalam usahatani kacang hijau
di Desa Suka Damai Timur didasarkan pada hari kerja orang (HKO) dengan upah
Pada tabel 5.5 ini ditayangkan seluruh input yang digunakan dalam usahatani
kacang hijau.
37
Tingkat produksi adalah jumlah produksi kacang hijau yang dihasilkan dibagi
Tabel 5.6. Tingkat Produksi Kacang Hijau Desa Suka Damai Timur
Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh bahwa rata-rata produksi/Ha untuk luas tanam
yang lebih kecil dari 0,5 adalah 1136,94 kg/Ha , luas tanam antara 0,5 – 1 Ha
adalah 1176,89 kg/Ha , dan luas tanam lebih besar dari 1 Ha adalah
ton/Ha tergolong tinggi, karena relatif sama dengan rata-rata tingkat nasional
37
maksud dalam hal ini adalah benih, pupuk, pestisida, curahan tenaga kerja dalam
satuan hektar.
Untuk menganalisis pengaruh faktor benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja
yang hendak dianalisis adalah data yang sudah di logaritma naturalkan sehingga
dapat dianalisis dengan regresi linear berganda. Untuk mengetahui apakah data
yang digunakan layak atau tidak layak untuk dianalisis dengan analisa regresi
linear berganda maka dilakukan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dan konsisten. Adapun uji asumsi
a. Uji Normalitas
residual memiliki residual normal. Untuk analisa ini digunakan analisis uji One
No Uji Sig.
1 Kolmogorov-Smirnov 0,791
Sumber. Lampiran 23
37
Dari tabel 5.7 dapat dilihat nilai signifikansi pada uji tersebut sebesar 0,791. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai α 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF < 10, maka model tidak mengalami
multikolinearitas, tetapi jika nilai Tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model
Dari tabel 5.8 dapat dilihat nilai Tolerance dari variabel bebas lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa asumsi
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejse. Nilai signifikansi yang lebih
heterokedastisitas. Jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, tetapi
jika Sig. ≤ 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel 5.9.
37
Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari variabel bebas lebih besar
dari nilai α 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
Untuk melihat pengaruh benih, pupuk, pestisida, curahan tenaga kerja terhadap
hasil produksi kacang hijau, diketahui dari hasil uji kesesuaian model dan uji
tenaga kerja) dalam menerangkan variabel terikat (hasil produksi kacang hijau).
Model R Square
1 Regression 0,890
Sumber . Data Dari Lampiran 23
Dari tabel 5.10 di peroleh nilai R Square adalah 0,890, artinya sebesar 89,0% hasil
produksi mampu dijelaskan oleh variabel benih, pupuk, pestisida, dan curahan
tenaga kerja, sedangkan sisanya sebesar 11,0% dijelaskan oleh variabel lain yang
37
berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil seperti
tabel 5.11.
Dari tabel 5.11 diperoleh bahwa nilai signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05), artinya
pestisida, dan curahan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap hasil produksi
kacang hijau.
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah secara parsial individu variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil pada
tabel 5.12.
Jika hasil uji di masukkan dalam persamaan regresi linear berganda maka
37
Y = 2061,909 X1-147,716X215,466X314,490X4-36,242
a. Benih
Koefisien benih (X1) sebesar -147.716 bertanda negatif artinya jika jumlah benih
satuan. Hal ini sesuai kondisi data lapangan yakni, jika penambahan benih di
daerah penelitian dilakukan akan terjadi penurunan hasil produksi karena jumlah
tanaman per rumpun dan terjadi persaingan hasil unsur hara. Nilai signifikansi
< α 0,05 (0,001 < 0,05), nilai tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0
b. Pupuk
Koefisien pupuk (X2) bertanda positif sebesar 15.466 artinya jika jumlah pupuk
bertambah 1 satuan, maka jumlah produksi akan meningkat sebesar 15.466. Hal
ini sesuai dengan data lapangan dimana kondisi tanah masih memerlukan pupuk.
Dosis penggunaan pupuk NPK ponska masih sebesar 82,5 kg/Ha, sedangkan
anjuran 200kg/Ha. Secara statistik uji parsial, nilai signifikansi < α 0,05
(0,010 < 0,050). Nilai tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak,
kacang hijau.
37
c. Pestisida
Koefisien pestisida (X3) bertanda positif sebesar 14.490 artinya jika jumlah
14.490 satuan. Kondisi data lapangan menunjukkan gejala bahwa tanaman masih
> α 0,05 (0,442 > 0,050), nilai tersebut menunjukkan bahwa H1 ditolak
H0 diterima. Hal ini berarti bahwa pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap
Koefisien curahan tenaga kerja (X4) sebesar -36.242 bertanda negatif artinya jika
jumlah curahan tenaga kerja bertambah 1 satuan, maka jumlah produksi akan
mengalami penurunan sebesar -36.242 satuan. Secara statistik uji parsial, nilai
signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05), nilai tersebut menunjukkan bahwa H1
diterima dan H0 ditolak, yaitu faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap
pengelola (pendapatan bersih usahatani) dengan upah tenaga kerja petani dan
kacang hijau.
37
Dari tabel 5.13 dapat diketahui rata-rata pendapatan bersih per petani
Rp. 8.443.208, per hektar Rp. 12.137.199, pendapatan tenaga kerja per petani
Rp. 8.710.378, per hektar Rp. 12.733.144. Lama usahatani kacang hijau dalam satu
kali musim tanam adalah tiga bulan, sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan
bersih dalam sebulan sebesar Rp. 2.814.402, pendapatan tenaga kerja keluarga Rp.
2.903.459 sedangkan Upah Minimum Provinsi (UMR) Sumatera Utara per bulan
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan bersih dalam sebulan,
pendapatan tenaga kerja keluarga dalam sebulan, lebih tinggi dari Upah Minimum
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang hijau dalam hal ini
adalah harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pupuk, biaya pestisida,
Untuk menganalisis pengaruh faktor harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga
37
Untuk mengetahui apakah data yang digunakan layak atau tidak layak untuk untuk
dianalisis dengan regresi linier berganda maka dilakukan uji asumsi klasik dan uji
hipotesis.
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi
yang didapatkan memiliki ketepatan dan konsisten. Adapun uji asumsi klasik
a. Uji Normalitas
residual memiliki residual normal. Untuk analisa ini digunakan analisis uji One
No Uji Sig.
1 Kolmogorov-Smirnov 0,802
Sumber. Data lampiran 24
Dari tabel 5.14 dapat dilihat nilai signifikansi pada uji tersebut sebesar 0,802. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai α 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF < 10, maka model tidak mengalami
multikolinearitas, tetapi jika nilai Tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF > 10, maka model
37
Dari tabel 5.15 dapat dilihat nilai Tolerance dari variabel bebas lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa asumsi
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejse. Nilai signifikansi yang lebih
heterokedastisitas. Jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, tetapi
jika Sig. ≤ 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel 5.16.
Dari tabel 5.16 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari variabel bebas lebih
besar dari nilai α 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
37
Untuk melihat pengaruh harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pupuk,
kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Dari hasil olah
Model R Square
1 Regression 0,968
Sumber . Data Dari Lampiran 24
Dari tabel 5.17 di peroleh nilai R Square adalah 0,968. Artinya sebesar 96,8%
harga jual, biaya TKLK, biaya pupuk, biaya pestisida, dan produksi, sedangkan
sisanya sebesar 3,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
kedalam model.
berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil seperti
tabel 5.18.
Dari tabel 5.18 diperoleh bahwa nilai signifikansi < α (0,000 < 0,05), artinya
37
harga jual, biaya TKLK, biaya pupuk, biaya pestisida, dan produksi berpengaruh
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil olah data, diperoleh hasil
Dari Tabel 5.19 dapat dituliskan persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
a. Harga Jual
Koefisien harga jual (X1) bertanda positif sebesar 992.799 artinya jika jumlah
sebesar 992.799 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai
signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,
37
Koefisien biaya TKLK (X2) bertanda negatif sebesar -1.117 artinya jika jumlah
sebesar -1.117 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai
signifikansi < α 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,
c. Biaya Pupuk
Koefisien biaya pupuk (X3) bertanda negatif sebesar -2.787 artinya jika jumlah
sebesar -2.787 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai
signifikansi > α 0,05 (0,096 > 0,05) dengan demikian H0 diterima H1 ditolak,
artinya biaya pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan kacang hijau.
d. Biaya Pestisida
Koefisien biaya pestisida (X4) bertanda negatif sebesar -1.135 artinya jika jumlah
sebesar -1.135 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai
signifikansi < α 0,05 (0,002 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,
e. Produksi
Koefisien produksi (X5) bertanda positif sebesar 12892.413 artinya jika jumlah
sebesar 12892.413 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai
signifikansi < α 0.05 (0,000 < 0,05) dengan demikian H1 diterima H0 ditolak,
37
kacang hijau di daerah penelitian layak atau tidak layak untuk diusahakan. Untuk
mengetahui kelayakan usahatani digunakan kriteria Break Even Poin (BEP) dan
Return Of Cost ratio (R/C). Hasil perhitungan diperlihatkan pada tabel 5.20.
1. BEP Produksi
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai BEP produksi 157 kg, artinya pada produksi
sebesar 157 kg maka usaha dalam kacang hijau adalah tidak untung dan tidak
rugi.
Jika nilai BEP produksi sebesar 157 kg dibandingkan dengan produksi yang
dicapai di daerah penelitian yakni sebesar 826 kg/petani, maka diketahui bahwa
produksi kacang hijau yang ada telah melampaui BEP (157) sebesar 5 kali dari
BEP produksi hasil perhitungan. Dari sisi produksi, dapat diperoleh bahwa
2. BEP Harga
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai BEP harga Rp.2.880/kg, artinya pada harga
sebesar Rp. 2.880/kg maka usaha dalam kacang hijau adalah tidak untung dan
tidak rugi.
37
Jika nilai BEP harga sebesar Rp. 2.880/kg dibandingkan dengan harga tingkat
petani didaerah penelitian yakni sebesar Rp. 13.226/kg, maka diketahui bahwa
harga kacang hijau yang ada telah melampaui BEP harga (Rp. 2.880/kg) sebesar
4,6 kali dari BEP harga hasil perhitungan. Dari sisi harga, dapat diperoleh bahwa
3. R/C Ratio
Untuk R/C ratio diperoleh sebesar 4,80 artinya setiap biaya Rp. 1000,- yang
dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 4.800 atau dengan kata
lain, hasil penjualan kacang hijau mencapai 4,8% dari biaya yang dikeluarkan.
37
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
b. Secara serempak faktor produksi benih, pupuk, pestisida, dan curahan tenaga
penelitian, namun secara parsial hanya faktor produksi benih, pupuk dan tenaga
nyata
tergolong tinggi karena lebih besar dari Upah Minimum Provinsi (UMR)
Sumatera Utara per bulan pada tahun 2018 sebesar Rp. 2.123.188 .
3. Secara serempak faktor harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya
hanya faktor harga jual, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya pestisida, dan
hasil produksi yang berpengaruh nyata. Biaya pupuk tidak berpengaruh nyata
55
jumlah produksi kacang hijau di daerah penelitian lebih besar dari BEP
produksi, harga jual kacang hijau lebih besar dari BEP harga, dan R/C Ratio
usahatani kacang hijau di daerah penelitian sebesar 4,80 lebih besar dari 1.
6.2. Saran
1. Petani perlu meningkatkan dosis pupuk agar sesuai dengan yang dianjurkan
56
Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2007. Ekonometrika Pertanian,
Pengantar Teori dan Kasus, Penebar Swadaya
Andrianto. T.T dan Indarto. N. 2004. Budidaya dan Analisis Tani Kedelai,
Kacang Hijau, Kacang Panjang. Penerbit Absolut. Yogyakarta.
Anonim. 2009. Standar Prosedur Pengolahan. Direkturat Pengolahan Hasil
Pertanian Direkturat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Depertemen Pertanian. Jakarta
. 2011. Bahan Organik. http://www.lestari mandiri.org/id/pupuk-organik/
156-bahan-organik.html
Imam, Ghozali. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Badan Penerbit Diponegoro; Semarang
Model Summaryb
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Unstandardized Residual
N 53
Positive .109
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .791
ANOVAb
Total 2.369E7 52
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Produksi, Biaya Pestisida, Biaya Tenaga Kerja luar keluarga, Biaya Pupuk, Harga
Jual Kacang Hijau
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Unstandardized Residual
N 53
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .075
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .644
ANOVAb
Total 3.649E13 52
a. Predictors: (Constant), Produksi, Biaya Pestisida, Biaya TKLK, Biaya Pupuk, Harga Jual