Banyak perusahaan yang memperlakukan karyawannya sebagai sumber daya manusia semata
(human resource). Hal ini menyebabkan perusahaan memperoleh keuntungan seadanya.
Di sini kami mengajak Anda memandang karyawan sebagai modal manusia (human capital)
dengan seluruh pengetahuan, keahlian, dan keterampilannya sehingga dapat
menjalankan sumber daya lainnya.
Namun banyak yang bertanya apa yang dimaksud dengan modal manusia ini?
[Baca Juga: 20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan
Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]
Jika Anda masih bingung mengenai konsep modal manusia, mari melihat definisinya
menurut para ahli berikut ini:
Sehingga saat karyawan atau manusia yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi,
perusahaan tetap bisa menggunakan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang
dimiliki karyawan tersebut. Artinya, di sini manusia dipandang sebagai sebuah modal
atau aset yang berharga bagi perusahaan.
Hal ini tentu berbeda dengan saat manusia dianggap sebagai sumber daya, yang dapat
dipecat kapan saja saat sudah tidak produktif lagi.
Artinya, saat manusia hanya sebagai sumber daya dan berhenti, seluruh pengetahuan,
keahlian dan keterampilannya sudah tidak digunakan lagi oleh perusahaan.
Nah, jika memandang manusia sebagai aset, maka dapat terbagi menjadi 2 yakni:
Jadi, pada lingkungan dunia dewasa ini, telah terjadi perubahan pandangan mengenai
berbagai sumber daya yang bersifat strategis bagi perusahaan.
Perubahan tersebut yaitu dari dominasi sumber daya yang bersifat fisik (tangible
asset) ke arah aset tak berwujud (intangible asset).
Munculnya pandangan bahwa pengetahuan sebagai sumber daya perusahaan yang sangat
strategis didasari kenyataan bahwa pengetahuan dapat digunakan untuk mengembangkan
daya saing perusahaan yang bernilai.
Sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki organisasi atau perusahaan, maka manusia
menjadi modal yang terlihat.
Pada perkembangannya bahkan manusia dianggap juga sebagai penggerak sumber daya
lainnya.
Menurut Mayo (2000), human capital memiliki lima komponen utama, yakni sebagai
berikut:
[Baca Juga: Tahukah Anda Apa itu Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia? Yuk Cari
Tahu Sekarang!]
Sebagai contoh intangible assets dapat dilihat pada pengenalan produk, pengenalan
merek, inovasi, pengetahuan, modal, sumber daya manusia, dan sebagainya.
Menurut Raymond A. Noe, John R. Hojlenbeck, Barry Gerhart, Patrick Wright
(2008:18),
�Today more and more companies are interested in using intangible assets and human
capital as a way to gain an advantage over competitors. A company�s value includes
three types of assets that are critical for the company to provide goods and
services: financial assets (cash and securities), physical assets (property, plant,
equipment), and intangible assets. Intangible assets is a type of company asset
including human capital, customer capital, social capital, and intellectual
capital.�
Artinya saat ini semakin banyak perusahaan yang tertarik menggunakan aset yang
tidak terlihat dan modal manusia sebagai sebuah cara untuk mendapatkan keuntungan
lebih dari para pesaing.
Hal yang termasuk ke dalam nilai sebuah perusahaan adalah tiga jenis aset penting
bagi perusahaan untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa, yaitu aset keuangan
(tunai dan saham), aset fisik (bangunan, pabrik, peralatan), dan aset yang tak
terlihat.
Aset yang tak terlihat adalah suatu jenis aset perusahaan termasuk modal manusia,
modal konsumen, modal sosial, dan modal intelektual.
Human capital merupakan salah satu komponen utama dari aset tidak terlihat
(intangible asset) perusahaan.
Namun selama ini biasanya penilaian terhadap kinerja perusahaan lebih banyak
menggunakan sumber daya yang bersifat tangible asset.
Artinya, human capital bukanlah memosisikan manusia sebagai modal layaknya mesin,
namun justru bisa membantu pengambil keputusan untuk memfokuskan pembangunan
manusia dalam rangka peningkatan mutu organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu, meski membutuhkan biaya, human capital management tetaplah harus
dilakukan dalam sebuah perusahaan.