Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Modal Manusia (Human Capital)

Banyak perusahaan yang memperlakukan karyawannya sebagai sumber daya manusia semata
(human resource). Hal ini menyebabkan perusahaan memperoleh keuntungan seadanya.

Di sini kami mengajak Anda memandang karyawan sebagai modal manusia (human capital)
dengan seluruh pengetahuan, keahlian, dan keterampilannya sehingga dapat
menjalankan sumber daya lainnya.

Namun banyak yang bertanya apa yang dimaksud dengan modal manusia ini?

Secara harafiah modal manusia (human capital) merupakan pengetahuan (knowledge),


keahlian (expertise), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) yang menjadikan
manusia sebagai modal atau aset dari sebuah organisasi atau perusahaan.

Bagaimana menurut Anda?

Human Capital 02 - Finansialku

[Baca Juga: 20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan
Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]

Jika Anda masih bingung mengenai konsep modal manusia, mari melihat definisinya
menurut para ahli berikut ini:

Sumber Definisi Modal Manusia (Human Capital)


Matthewman J. dan Matignon F. Human capital is the sum of knowledge, skills,
experience, and other relevant workforce attributes that reside in an
organisation�s workforce and drive productivity, performance, and the achievement
of strategic goals. (Modal manusia adalah akumulasi pengetahuan, keahlian,
pengalaman, dan atribut-atribut kekuatan pekerja lainnya yang relevan di dalam
kekuatan pekerja sebuah organisasi dan memacu produktivitas, kinerja, dan
pencapaian tujuan strategis).
Stewart 1997 (dalam Totanan 2004) Human capital diartikan sebagai manusia itu
sendiri yang secara personal dipinjamkan kepada perusahaan dengan kapabilitas
individunya, komitmen, pengetahuan, dan pengalaman pribadi. Walaupun tidak semata-
mata dilihat dari individual tapi juga sebagai tim kerja yang memiliki hubungan
pribadi baik di dalam maupun luar perusahaan.
Malhotra dan Bontis (dalam Rachmawati dan Wulani, 2004) Human capital merupakan
kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan kemampuan seseorang untuk
menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu nilai untuk mencapai tujuan.
Mayo 2000 (dalam Rachmawati et al.2004) Human capital merupakan nilai tambah bagi
perusahaan dalam perusahaan setiap hari, melalui motivasi, komitmen, kompetensi,
serta efektivitas kerja tim, nilai tambah yang dapat dikontribusikan oleh pekerja
berupa: pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan, pemindahan
pengetahuan dari pekerja ke perusahaan serta perubahan budaya manajemen.
Andrew Mayo (dalam Ongkodihardjo 2008:40) Human capital adalah kombinasi warisan
genetik, pendidikan, pengalaman, dan perilaku tentang hidup dan bisnis.

Sehingga saat karyawan atau manusia yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi,
perusahaan tetap bisa menggunakan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang
dimiliki karyawan tersebut. Artinya, di sini manusia dipandang sebagai sebuah modal
atau aset yang berharga bagi perusahaan.
Hal ini tentu berbeda dengan saat manusia dianggap sebagai sumber daya, yang dapat
dipecat kapan saja saat sudah tidak produktif lagi.

Artinya, saat manusia hanya sebagai sumber daya dan berhenti, seluruh pengetahuan,
keahlian dan keterampilannya sudah tidak digunakan lagi oleh perusahaan.

Nah, jika memandang manusia sebagai aset, maka dapat terbagi menjadi 2 yakni:

#1 Aset yang Terlihat (Tangible Asset)


Sumber Daya Manusia (SDM) di sini dinilai sebagai faktor sentral yang strategis
dibentuk untuk menjalankan berbagai kepentingan visi perusahaan.

Jadi, pada lingkungan dunia dewasa ini, telah terjadi perubahan pandangan mengenai
berbagai sumber daya yang bersifat strategis bagi perusahaan.

Perubahan tersebut yaitu dari dominasi sumber daya yang bersifat fisik (tangible
asset) ke arah aset tak berwujud (intangible asset).

Munculnya pandangan bahwa pengetahuan sebagai sumber daya perusahaan yang sangat
strategis didasari kenyataan bahwa pengetahuan dapat digunakan untuk mengembangkan
daya saing perusahaan yang bernilai.

Sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki organisasi atau perusahaan, maka manusia
menjadi modal yang terlihat.

Pada perkembangannya bahkan manusia dianggap juga sebagai penggerak sumber daya
lainnya.

Menurut Mayo (2000), human capital memiliki lima komponen utama, yakni sebagai
berikut:

Individual Capability (Kemampuan Individual),


Individual Motivation (Motivasi Individual),
Leadership (Kepemimpinan),
The Organizational Climate (Suasana Organisasi), dan
Workgroup Effectiveness (Efektivitas Kelompok Kerja).

Ketahui Dulu Tips Memulai Pekerjaan Baru 01 Karyawan - Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda Apa itu Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia? Yuk Cari
Tahu Sekarang!]

#2 Aset yang Tidak Terlihat (Intangible Asset)


Aset yang tidak terlihat (intangible asset) merupakan lawan dari aset terlihat
(tangible asset) meski keduanya memiliki kepentingan yang sama.

Sebagai contoh intangible assets dapat dilihat pada pengenalan produk, pengenalan
merek, inovasi, pengetahuan, modal, sumber daya manusia, dan sebagainya.
Menurut Raymond A. Noe, John R. Hojlenbeck, Barry Gerhart, Patrick Wright
(2008:18),

�Today more and more companies are interested in using intangible assets and human
capital as a way to gain an advantage over competitors. A company�s value includes
three types of assets that are critical for the company to provide goods and
services: financial assets (cash and securities), physical assets (property, plant,
equipment), and intangible assets. Intangible assets is a type of company asset
including human capital, customer capital, social capital, and intellectual
capital.�

Artinya saat ini semakin banyak perusahaan yang tertarik menggunakan aset yang
tidak terlihat dan modal manusia sebagai sebuah cara untuk mendapatkan keuntungan
lebih dari para pesaing.

Hal yang termasuk ke dalam nilai sebuah perusahaan adalah tiga jenis aset penting
bagi perusahaan untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa, yaitu aset keuangan
(tunai dan saham), aset fisik (bangunan, pabrik, peralatan), dan aset yang tak
terlihat.

Aset yang tak terlihat adalah suatu jenis aset perusahaan termasuk modal manusia,
modal konsumen, modal sosial, dan modal intelektual.

Human capital merupakan salah satu komponen utama dari aset tidak terlihat
(intangible asset) perusahaan.

Namun selama ini biasanya penilaian terhadap kinerja perusahaan lebih banyak
menggunakan sumber daya yang bersifat tangible asset.

Artinya, human capital bukanlah memosisikan manusia sebagai modal layaknya mesin,
namun justru bisa membantu pengambil keputusan untuk memfokuskan pembangunan
manusia dalam rangka peningkatan mutu organisasi atau perusahaan.

Oleh karena itu, meski membutuhkan biaya, human capital management tetaplah harus
dilakukan dalam sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai