MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELOMPOK TANI
HUTAN.
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disingkat KTH
adalah kumpulan petani warga negara Indonesia yang
mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan di
luar kawasan hutan.
2. Penyuluh Kehutanan Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disebut Penyuluh Kehutanan PNS adalah
pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan
penyuluhan kehutanan.
3. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
4. Perusahaan Umum Kehutanan Negara yang
selanjutnya disebut Perum Perhutani adalah satuan
organisasi perusahaan umum kehutanan negara yang
bertanggung jawab atas kinerja operasional
pengelolaan sumber daya hutan dan pengelolaan
perusahaan dalam suatu wilayah tertentu untuk
-3 -
Pasal2
(1) Terhadap KTH yang telah dibentuk dilakukan
klasifikasi untuk mengetahui kelas KTH.
(2) Klasifikasi kelas KTH sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)terdiri atas:
a. KTHkelas pemula;
b. KTHkelas madya; dan
c. KTHkelas utama.
(3) Klasifikasi kelas KTH sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan melalui penilaian klasifikasi kelas
KTH.
-4 -
Pasal3
(1) Penilaian klasifikasi kelas KTH sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), dilakukan oleh:
a. Kepala UPTD/CDK; dan
b. Kepala UPT KLHK.
(2) Kepala UPTD/ CDK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a melakukan penilaian terhadap:
a. KTH yang berada di dalam dan diluar kawasan
hutan produksi dan kawasan hutan lindung; dan
b. KTH yang berada di dalam wilayah kawasan
hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani.
(3) Kepala UPT KLHKsebagaiman dimaksud pad ayat (1)
huruf b melakukan penilaian terhadap KTH yang
berada di dalam kawasan konservasi/KHDTK.
Pasal4
(1) Dalam melaksanakan penilaian kelas KTH, Kepala
UPTD/CDK atau Kepala UPT KLHK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dapat menugaskan personil
untuk melakukan penilaian.
(2) Personil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal
dari unsur Penyuluh Kehutanan PNS.
(3) Dalam hal UPTD/CDK atau UPT KLHKtidak memiliki
Penyuluh Kehutanan PNS, penilaian kelas KTH dapat
dilaksanakan oleh pejabat struktural.
Pasal5
(1) Penilaian kelas KTH dilakukan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Penilaian kelas KTH sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan paling lambat pada bulan November
tahun berjalan.
(3) Penilaian kelas KTHdilakukan terhadap aspek :
a. kelola kelembagaan;
b. kelola kawasan; dan
c. kelola usaha.
-5-
Pasal6
(1) Penilaian kelas KTHdilakukan dengan menggunakan
sistem skoring.
(2) Sistem skoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada kriteria penilaian kelas KTH.
(3) Kriteria penilaian kelas KTHsebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala Badan ini.
Pasal7
(1) Hasil penilaian kelas KTHdisampaikan kepada Kepala
Dinas.
(2) Penyampaian hasil penilaian kelas KTHsebagaimana
dimaksud pada ayat (1)dilakukan secara tertulis oleh
Kepala UPTD/ CDK atau Kepala UPT KLHK sesuai
kewenangannya.
Pasal8
(1) Hasil penilaian ke1as KTH sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 digunakan sebagai dasar:
a. penetapan kelas KTH;dan
b. pemberian pembinaan KTH.
(2) Penetapan kelas KTH sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. KTHkelas pemula, dengan hasil penilaian < 350
(kurang dari tiga ratus lima puluh);
b. KTHkelas madya, dengan hasil penilaian 350 -
700 (tigaratus lima puluh sampai dengan tujuh
ratus); dan
c. KTHkelas utama, dengan hasil penilaian > 700
(lebihdari tujuh ratus).
(3) Pemberian pembinaan KTH sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)huruf b dilakukan berdasarkan prioritas
kebutuhan KTH.
-6 -
Pasal9
(1) Berdasarkan hasil penilaian kelas KTH sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), kepala Dinas dalam
waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak
menerima hasil penilaian kelas KTH mengeluarkan
penetapan kelas KTH.
(2) Penetapan ke1as KTH sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dituangkan dalam sertifikat penetapan kelas
KTH.
(3) Salinan sertifikat penetapan kelas KTH sebagaimana
dimaksud ayat (1) disampaikan kepada Kepala Pusat
Penyuluhan.
(4) Format Sertifikat penetapan kelas KTH tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
Pasal10
Pembiayaan kegiatan penilaian KTHbersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;darr/atau
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pasal11
Pada saat peraturan ini berlaku, Peraturan Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Nomor P.1IIX-Set/20 15 tentang Petunjuk Teknis
Peningkatan Ke1as Kelompok Tani Hutan, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
-7 -
Pasal12
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ~\ O~Utr ~~)\9
-8 -
LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
NOMOR
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELOMPOK TANI HUTAN
NILAI NILAI
ASPEK DAN INDlKATORPENILAIAN BUKTI FISIK
NO. MAKSIMAL MAKSIMAL
KEMAMPUAN.
ASPEK INDlKATOR
I. KELOLA KELEMBAGAAN (400)
1. Dasar hukum pendirian Kelompok Tani 30 Sesuai bukti
Hutan (KTH): fisik yang
dimiliki KTH
a. badan hukumj akte notaris 30
b. surat keputusan kepala desa 20
c. berita acara pembentukan KTH 10
d. belum memiliki dasar hukum 0
2. Kepengurusan 30
a. ketua, sekretaris, bendahara, seksi- 30
seksi dengan uraian tugas dan
semua berialan sesuai funzsinva
b. ketua, sekretaris, bendahara, seksi- 20
seksi dengan uraian tugas tapi
belum berialan sesuai funzsinva
c. ketua, sekretaris, bendahara, seksi- 10
seksi tanpa uraian tugas.
3. Keikutsertaan Kaum Wanita dalam 20
kepengurusan dan anggota kelompok
a. > 20% 20
b. 10 - 20 % 15
c. < 10 % 10
d. Tidak ada 0
4. Perencanaan Kegiatan Kelompok (RKK) 20 Rencanajangka
panjang 5
tahun, Rencana
jangka
menengah 3
tahun, Rencana
jangka pendek
Itahun
a. memiliki rencana jangka panjang, 20
menengah, tahunan
b. memiliki rencana jangka menengah, 15
tahunan
c. memiliki rencana tahunan 10
d. belum memiliki rencana kegiatan 0
kelompok
-9-
a. > 3 jenis 20
b. 2-3 jenis 15
c. 1 jenis 10
d. belum ada yang pernah mengikuti 0
pelatihan
14. Keterlibatan Kelompok Tani Hutan 30 Bukti:
dalam program pemerintah (Gerakan laporarr/ dokum
Penanaman, Kegiatan Lomba,dIl ) entasi
a. > 5 kegiatan 30
b. 2 - 5 kegiatan 20
c. 1 kegiatan 10
d. belum pernah 0
15. Bentuk kearifan lokal yang 20
dikembangkan dalam kegiatan KTH
(hutan larangan, pelestarian
flora/fauna lokal, pelestarian mata air,
dll)
a. > 3 jenis 20
b. 2 - 3 jenis 15
c. 1 Jenis 10
d. Belum ada 0
- 11 -
a. > 3 Orang 20
b. 2 - 3 Orang 15
c. 1 Orang 10
d. Belum ada 0
II. KELOLA KAWASAN (300)
1. Pemahaman anggota terhadap batas- 30 Bukti:
batas wilayah kelola dalam batas wawancara
kawasan hutan di sekitarnya.
a. > 75 % paham 30
b. 51 -75 % paharn 20
c. 30 - 50 % paharn 15
d. < 30 % paham 10
2. Penandaan dan pemetaan wilayah 30
kelola
a. dilakukan secara partisipatif oleh 30
seluruh pengurus dan anggota
b. dilakukan secara partisipatif oleh 20
sebagian pengurus dan anggota
c. dilakukan oleh pihak lain 10
d. belum dilakukan 0
3. Pengenalan potensi dan daya dukung 30
wilavah kelola
a. diidentifikasi, dipetakan dan 30
didokumentasikan dengan baik
b. diidentifikasi, dipetakan dan belum 20
didokumentasikan dengan baik
c. diidentifikasi tetapi belum 10
dipetakan dan didokumentasikan
d. belum diidentifikasi 0
4. Identifikasi dan pemetaan 30
permasalahan wilayah kelola dan
kawasan hutan di sekitarnya (status
lahan belum jelas, dll)
a. diidentifikasi, dipetakan dan 30
didokumentasikan dengan baik
b. diidentifikasi, dipetakan dan belum 20
didokumen tasikan dengan baik
- 12 -
LAMPI RAN II
PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
NOMOR
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELAS KELOMPOK TANI HUTAN
'Ke{ompo~'Iani Hutan
Vesa
Jumfa!i )lnggota
1\J!giatanjVsalia
Se6agai
KTH PEMULAjMADYAjUTAMA*
1\J!pafaVinas .
~,o:.-'~~
·AI!iI'.:'!!E'iA- .~A
~5~ ~~.\u,
'i G ~
• ~ ~~V ~
~~