Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

MAHASISWA KKN UNHAS GELOMBANG 96


TAHUN 2017

DESA GARESSI
KECAMATAN TANETE RILAU
KABUPATEN BARRU

OLEH :
PUTRI PURWANDARI HASAN
A311 14 304
AKUNTANSI/FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
2017

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Tujuan..................................................................................................................5

1.3 Manfaat................................................................................................................6

BAB II GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI DESA

2.1 Keadaan Geografis .............................................................................................8

2.2 Keadaan Demografis ..........................................................................................9

2.3 Keadaan Sosial Budaya.......................................................................................9

2.4 Sarana dan Prasarana.........................................................................................11

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah..........................................................................................13

3.2 Pemecahan Masalah..........................................................................................14

BAB IV KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN..............................................16

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................................................18

5.2 Saran..................................................................................................................19

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma

Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Pengabdian merupakan suatu

wujud kristalisasi dan integralisasi dari ilmu yang tertuang secara teoritis di

bangku kuliah untuk diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari di

masyarakat, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan dikembangkan

dalam kehidupan masyarakat luas.

KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang

baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran  hidup

bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu

memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini

selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan (komunikasi) dalam

proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya.

Tujuan utama dari Kuliah Kerja Nyata adalah memacu pembangunan masyarakat

dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mempersiapkan kader-kader

pembangunan (stock holder) serta sebagai agen perubah (agen of change). Tujuan

utama lainnya adalah agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang

berharga melalui keterlibatannya dalam masyarakat, dan secara langsung dapat

menemukan, mengidentifikasi, merumuskan, serta memecahkan permasalahan

dalam kehidupan bermasyarakat secara interdisipliner, komphrehensif, dan lintas

4
sektoral.  Berdasarkan  hal diatas, Kuliah Kerja Nyata Reguler Universitas

Hasanuddin sebagai bentuk aplikasi keilmuan yang dimiliki mahasiswa terhadap

masyarakat dalam mengembangkan kompetensinya, diharapkan sudah selayaknya

siap untuk menghadapi tantangan yang sedang berkembang pada era globalisasai

seperti sekarang  ini.

Kuliah Kerja Nyata mempunyai empat kelompok sasaran, yaitu mahasiswa,

masyarakat, pemerintah daerah, dan  perguruan tinggi. Bagi mahasiswa, Kuliah

Kerja Nyata mempunyai sasaran untuk membina mahasiswa agar menjadi

motivator dan inovator. Sasaran bagi masyarakat dan Pemda adalah untuk

memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, serta IPTEK dalam merencanakan dan

melaksanakan pembangunan. Sasaran bagi perguruan tinggi adalah untuk

memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dalam

masyarakat, sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan

kondisi masyarakat yang diwakili oleh PEMDA yang terkait.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dirasa perlu menyusun program

kerja KKN Reguler Gelombang 96 Tahun 2017 Universitas Hasanuddin Desa

Garessi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru secara sistematis dan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat setempat.

1.2 Tujuan

Kuliah kerja Nyata (KKN) adalah program intrakulikuler dengan tujuan utama

untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian, karena

5
pelaksanaanya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan

masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan

bagi masyarakat.

Adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah kerja Nyata (KKN)

adalah:

a. Untuk memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata dalam bidang pembangunan.

b. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan

sendiri.

c. Mendekatkan Perguruan Tinggi dan mahasiswa kepada masyarakat.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah:

a. Mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu yang telah

mereka peroleh langsung kepada masyarakat.

b. Mahasiswa dapat langsung melihat jelas permasalahan

yang biasa timbul dalam masyarakat.

6
c. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa

dengan masyarakat dan instansi terkait untuk membangun partisipasi dalam

pelaksanaan kegiatan.

d. Menumbuhkan rasa kebersamaaan dan kekeluargaan

antar sesama anggota kelompok, mahasiswa serta masyarakat.

7
BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI DESA

2.1 Keadaan Geografis Desa Garessi

Desa Garessi merupakan salah satu desa dari 8 desa dan 2 kelurahan yang ada

di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Secara geografis Desa Garessi

berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lipukasi

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lipukasi

 Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Desa Garessi terdiri atas 3 dusun, yaitu :

 Dusun Garessi

 Dusun Buttue

 Dusun Lajari

Luas wilayah Desa Garessi adalah ± 4,81 Km 2. Jarak dari pusat

pemerintahan kecamatan Tanete Rilau ± 6 km dengan waktu tempuh ± 15 menit,

Jarak dari ibukota kabupaten Barru sekitar ± 3,5 km dengan waktu tempuh ± 5

menit dan jarak dari ibukota Propinsi Makassar ± 97 km dengn waktu tempuh ±

2 jam

8
2.2 Keadaan Demografis Desa Garessi

2.2.1 Jumlah Penduduk Desa Garessi

Berdasarkan data sekunder jumlah penduduk Desa Garessi berjumlah orang,

dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 1 . Penduduk jiwa desa Garessi


Desa Jumla Jumlah Anggota Jumlah Anggota Kelahiran Kelahiran
h KK Keluarga laki- Keluarga Anak laki- Anak
laki Perempuan laki tahun Perempuan
2014 Tahun
2014
Garessi 732 1475 1150 31 40
Sumber : Data Primer dan Data sekunder profil Desa Garessi, Juni 2014

2.2.2 Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Garessi

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata

Universitas Hasanuddin di desa Garessi, didapatkan bahwa sebagian besar mata

pencaharian pokok penduduk desa Garessi adalah petani dan nelayan, ini disebabkan

karena desa Garessi terletak di pesisir pantai dan memiliki lahan pertanian yang

cukup luas. Mata pencaharian lainnya adalah peternak, PNS dan lainnya.

2.3 Keadaan Sosial Budaya

Sebagian besar pemukiman penduduk di Desa Garessi menggunakan

papan/kayu sebagai bahan dasar dalam pembuatan pemukiman, selebihnya

adalah dari batu merah. Pola penataan bangunan pemukiman sudah teratur, tetapi

9
bagian dari pemukiman tersebut yakni pekarangan rumah dimanfaatkan hanya

sebagian kecil sebagai taman dan tempat menanam tanaman obat keluarga dan

kebun keluarga. Walaupun demikian, perumahan warga terlihat cukup rapi.

Untuk penerangan di dalam rumah rata-rata warga disini menggunakan listrik

dari PLN.

Fasilitas umum seperti jalan raya yang menghubungkan tiap dusun

kondisinya sangat baik, dimana jalan raya tersebut sepenuhnya diaspal sehingga

kondisi jalan yang seperti itu sangat membantu mobilitas warga dalam

melakukan aktifitas kesehariannya.

Untuk bidang pendidikan, tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat

Desa Garessi hanya lulusan SD dan SLTP, sedangkan lulusan perguruan tinggi

masih sangat minim dan berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya

menengah ke atas.

1) Mata Pencaharian

Sebagian besar mata pencaharian Desa Garessi adalah petani dan

nelayan karena sebagian dari bagian desa merupakan pesisir pantai dan

memiliki lahan yang luas untuk bertani. Selain itu mata pencaharian

sebagian besar masyarakat lainnya adalah peternak. mata pencaharian

lainnya adalah disektor jasa, karyawan atau PNS.

2) Bahasa dan Ethnis Penduduk

10
Etnis penduduk terbesar desa Garessi adalah suku Bugis sehingga

bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bugis Barru.

2.4 Sarana dan Prasarana

a. Kantor Desa Garessi

Kantor desa Garessi terletak di dusun Garessi. Keberadaan kantor

desa tepat berada di tengah-tengah dusun Garessi. Kantor desa ini agak sulit

karena terletak didalam gang/lorong kecil yang hanya 1 mjalur mobil saja

yang bisa melewatinya. Berikut rincian lembaga pemerintahan Desa Garessi :

 Pemerintahan Desa

- Jumlah Aparat : 14 Orang

- Pendidikan Kepala Desa : S1

- Pendidikan Sekretaris Desa : S1

- Jumlah Dusun : 3 Dusun

- Jumlah RW/RT : 8

 Badan Perwakilan Desa

- Kepala urusan : 1 Orang

- Staf : 6 Orang

b. Sarana Pendidikan

Di Desa Garessi Empat buah sekolah dasar di masing-masing dusun

kecuali dusun garessi yang sekolah dasarnya 2, yaitu Sekolah Dasar Negeri

Garessi yang terdapat di Dusun Garessi, Sekolah MI DDI Garessi yang

11
terdapat di Dusun Garessi, Sekolah Dasar Indonesia 30 Lajari yang terletak di

Dusun Lajari. Sekolah Dasar Negeri 06 Buttue yang terdapat di Dusun Buttue

serta terdapat satu Sekolah Menengah Pertama 05 Satap Tanete Rilau yang

berada di dusun Buttue.

c. Sarana Ibadah

Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Garessi berjumlah 3 mesjid dan 1

mushallah. Di Dusun Garessi terdapat 1 mesjid dan 1 mushallah, sedangkan

Dusun lajari 1 mesjid. Dan yang di Dusun Buttue terdapat 1 mesjid.

d. Sarana Kesehatan

Sarana penunjang kesehatan di Desa Garessi, yaitu satu buah Pos

layanan terpadu (POSYANDU) yang berada di Dusun Garessi tepatnya

berada di belakang kantor Desa Garessi.

e. Sarana Keamanan

Sarana penunjang keamanan di Desa Garessi, yaitu 3 unit poskamling

yang masing-masing terdapat satu buah poskamling di tiap dusun di desa

Garessi.

12
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk

menyusun suatu rencana kegiatan. Masalah-masalah yang ditemukan pada

masyarakat perlu diidentifikasi secara jelas dan spesifik dengan memfokuskan

pada wilayah kerja dimana sumber daya setempat dapat mengatasi masalah

tersebut.

Adanya identifikasi masalah di wilayah kerja desa Garessi memberikan

gambaran jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut,

upaya-upaya yang dapat dilakukan, sumber daya yang tersedia, serta faktor-faktor

pendukung dan penghambat upaya tersebut. Keberadaan Mahasiswa KKN

UNHAS di desa Garessi sendiri tidak luput dari program-program kerja yang

merupakan bagian dari syarat pelaksanaan KKN. Beberapa yang dihimpun oleh

mahasiswa setelah melalui proses observasi selama ± 1 minggu serta usulan dari

tokoh-tokoh masyarakat dan warga desa Garessi dalam seminar program kerja,

maka dibuatlah rencana program kerja yang diharapkan dapat memecahkan dan

menanggulangi permasalahan yang terjadi pada Desa Garessi.

Adapun permasalahan yang terjadi di Desa Garessi, Kecamatan Tanete Rilau,

antara lain :

13
1. Adanya kebiasaan hidup boros dan konsumtif pada anak usia sekolah,

khususnya siswa SD

2. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menabung sejak

dini

3. Kurangnya penerapan nilai keislaman dalam aktivitas ekonomi

masyarakat

4. Kurangnya pengetahuan serta wawasan generasi muda mengenai sistem

ekonomi berbasis nilai-nilai Islam

3.2 Pemecahan Masalah

Melalui observasi lapangan dan usulan dari masyarakat untuk mengidentifikasi

masalah-masalah yang dihadapi di Desa Garessi, pemecahan masalah tersebut

kemudian kami tuangkan dalam bentuk program kerja. Program-program inilah

yang kami laksanakan selama mengikuti KKN sebagai wujud pengabdian pada

masyarakat. Adapun program kerja yang dilaksanakan yaitu “Sosialisasi Ekonomi

Islam” di SMPN 05 Satap Buttue serta “Sosialisasi Gemar Menabung” di SD

Inpres 30 Lajari. Melalui kerjasama dengan kepala sekolah masing-masing

akhirnya kami melakukan sosialisasi Ekonomi Islam dengan memberikan materi

serta pengetahuan dasar terkait Ekonomi Islam, guna memberikan pemahaman

pada generasi muda, khususnya siswa SMP, mengenai penerapan nilai-nilai Islam

dalam kegiatan berekonomi. Begitu pula dengan program kerja “Sosialisasi

Gemar Menabung” yang dilakukan dengan memberikan pemahaman akan

14
pentingnya membiasakan hidup hemat dan menabung sejak dini kepada siswa SD,

serta dilanjutkan dengan pembagian celengan sebagai sarana untuk membiasakan

siswa menerapkan kebiasaan menabung sejak dini.

15
BAB IV

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan yang

telah dikemukakan sebelumnya yaitu :

1. Sosialisasi Ekonomi Islam

Program kerja ini diambil melihat kurangnya penerapan nilai keislaman dalam

aktivitas ekonomi masyarakat serta kurangnya pengetahuan serta wawasan

generasi muda mengenai sistem ekonomi berbasis nilai-nilai Islam. Oleh

karena itu, dirasa perlu untuk memahamkan generasi muda, khususnya

pelajar, akan penerapan nilai-nilai islam dalam aktivitas perekonomian sehari-

hari

a. Tujuan :

- Memberikan pengetahuan dasar kepada siswa SMP mengenai

penerapan nilai-nilai Islam dalam kegiatan berekonomi

- Memberikan pemahaman kepada siswa SMP mengenai pentingnya

penerapan nilai-nilai Islam dalam aktivitas perekonomian sehari-hari

b. Waktu Pelaksanaan :

Selasa, 01 Agustus 2017, pukul 08.30-10.00 WITA

c. Tempat :

Dilaksanakan di SMPN 05 Satap Buttue, Desa Garessi, Kecamatan Tanete

Rilau

16
d. Hasil :

Terlaksana dengan baik (feedback dari siswa sangat baik)

2. Sosialisasi Gemar Menabung

Program kerja ini diambil melihat adanya kebiasaan hidup boros dan

konsumtif pada anak usia sekolah, khususnya siswa SD, serta kurangnya

pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menabung sejak dini

Tujuan :

- Memberikan pemahaman kepada siswa SD tentang pentingnya

kebiasaan hidup hemat dan menabung

- Membiasakan siswa SD untuk mulai menabung dan hidup hemat sejak

dini

e. Waktu Pelaksanaan :

Selasa, 08 Agustus 2017, pukul 08.30-10.00 WITA

f. Tempat :

Dilaksanakan di SD Inpres 30 Lajari, Desa Garessi, Kecamatan Tanete

Rilau

g. Hasil :

Terlaksana dengan baik (feedback dari siswa sangat baik)

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami peroleh setelah menjalankan kedua program kerja

yang telah dijelaskan sebelumnya, adalah sebagai berikut :

 Program kerja berupa “Sosialisasi Ekonomi Islam“ dan “Sosialisasi

Gemar Menabung“ dapat terlaksana dengan baik serta memperoleh

respon yang baik dari para siswa maupun guru

 Target materi yang ingin dipahamkan kepada siswa tercapai. Hal ini

terlihat dari hasil evaluasi yang dilakukan kepada siswa setelah sosialisasi

serta feedback yang diberikan oleh siswa

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan berkaitan dengan masalah yang kami

temukan selama melakukan observasi dan pelaksanaan program kerja di Desa

Garessi, Kecamatan Tanete Rilau, adalah sebagai berikut :

Untuk pemerintah dan masyarakat setempat :

 Perlunya perhatian serta didikan sejak dini dari orang tua mengenai

pentingnya kebiasaan hidup hemat, salah satunya dengan membiasakan anak

menabung sejak dini

18
 Perlunya pengajaran yang lebih intensif kepada generasi muda mengenai

bagaimana cara menerapkan nilai-nilai Islam dalam segala aspek

kehidupannya, misal dalam aspek ekonomi

Untuk mahasiswa :

 Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar individu dan

kelompok, sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar

 Setiap individu harus mempunyai niat dan tujuan yang baik, rasa ikhlas,

tanggung jawab yang besar, sehingga perlu adanya kesiapan secara fisik,

mental, emosional dan dana yang cukup agar KKN tersebut dapat berjalan

dengan lancar dan bai

 Mahasiswa harus dapat mengelola waktu yang dimiliki selama KKN dengan

sebaik-baiknya.

19
LAMPIRAN-LAMPIRAN

 DOKUMENTASI PROGRAM KERJA “SOSIALISASI EKONOMI

ISLAM”

Gambar 1&2 : Pemberian materi dasar Ekonomi Islam

20
Gambar 3 : Tanya jawab dan evaluasi hasil sosialisasi dengan siswa

Gambar 4 : Foto bersama dengan siswa SMPN 5 Satap Buttue

21
 DOKUMENTASI PROGRAM KERJA “SOSIALISASI GEMAR

MENABUNG”

Foto 1&2 : Pemberian materi mengenai pentingnya kebiasaan menabung

22
Foto 3&4 : Foto bersama dengan siswa SD Inpres Lajari

23
24

Anda mungkin juga menyukai