Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C
Standar Operasional Prosedur
Penerbitan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
(NPPBKC) Pengusaha Tempat Penjualan Eceran
Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
No. SOP: Tanggal Penetapan: Tanggal Revisi: Revisi Ke -
29/TMPC/2017 19 Juni 2017 -
1. Deskripsi
a. SOP ini menjelaskan tentang proses Penerbitan NPPBKC Pengusaha
Tempat Penjualan Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) ini
dimulai sejak pemohon mengajukan permohonan secara tertulis (PMCK-6)
kepada Kepala Kantor sampai dengan penerbitan keputusan pemberian
NPPBKC atau surat penolakan.
b. Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai Pengusaha Tempat
Penjualan Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) yang
selanjutnya disingkat NPPBKC adalah izin untuk menjalankan kegiatan
sebagai Pengusaha Tempat Penjualan Eceran Minuman Mengandung Etil
Alkohol (MMEA).
c. Minuman mengandung etil alkohol yang selanjutnya disingkat MMEA
adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman yang mengandung
etil alkohol dalam kadar berapapun, dengan tidak mengindahkan bahan
yang digunakan dan proses pembuatannya, termasuk konsentrat yang
mengandung etil alkohol.
d. Tempat penjualan eceran MMEA yang selanjutnya disebut TPE adalah
tempat untuk menjual secara eceran barang kena cukai berupa MMEA
kepada konsumen akhir.
e. Pengusaha TPE MMEA yang selanjutnya disebut pengusaha TPE adalah
orang yang mengusahakan TPE.
f. Setiap orang yang akan menjalankan kegiatan sebagai pengusaha TPE
wajib memiliki NPPBKC.
g. Dikecualikan dari kewajiban untuk memiliki NPPBKC sebagaimana
dimaksud pada nomor (6) diberikan kepada pengusaha TPE dengan kadar
MMEA paling tinggi 5% (lima persen).
h. Sebelum mengajukan permohonan memiliki NPPBKC pengusaha TPE
terlebih dahulu harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada
kepala kantor yang mengawasi untuk dilakukan pemeriksaan lokasi,
bangunan, atau tempat usaha.
i. Setelah dilakukan wawancara terhadap pemohon dalam rangka
memeriksa kebenaran dan pemeriksaan lokasi, bangunan, atau tempat
usaha, pejabat bea dan cukai membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
yang disertai gambar denah lokasi, bangunan atau tempat usaha dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak surat permohonan diterima. BAP
ini digunakan sebagai persyaratan untuk memperoleh NPPBKC yang dapat
digunakan untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal BAP.
j. Setelah dilakukan pemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha,
pengusaha TPEharus mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Menteri Keuangan u.p. kepala kantor yang mengawasi disertai BAP dan
persyaratan administrasi.
k. Terhadap permohonan untuk memperoleh NPPBKC yang diajukan secara
tertulis melalui dokumen PMCK-6, maka :
1). Kepala Kantor atas nama Menteri Keuangan mengabulkan atau
menolak permohonan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
permohonan diterima secara lengkap;
2). Dalam hal permohonan dikabulkan, Kepala Kantor atas nama Menteri
Keuangan menerbitkan keputusan pemberian NPPBKC;
3). Dalam hal permohonan ditolak, Kepala Kantor atas nama Menteri
Keuangan memberikan surat penolakan dengan menyebutkan alasan
penolakan.
l. Unit Pelaksana SOP ini adalah Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
dan Dukungan Teknis.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2008 tentang Nomor Pokok
Pengusaha Barang Kena Cukai.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.04/2008 tanggal 9
Desember 2008 tentang Tata Cara Pemberian, Pembekuan dan
Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai Untuk
Pengusaha Pabrik, Pengusaha TPE, Penyalur, Dan Pengusaha Tempat
Penjualan Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol.
d. Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-03/BC/2009
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Nomor Pokok Pengusaha
Barang Kena Cukai Untuk Pengusaha Pabrik, Pengusaha TPE, Pengusaha
Tempat Penjualan Eceran Etil Alkohol / Minuman Mengandung Etil
Alkohol, Pengusaha Tempat Penyimpanan Etil Alkohol dan Penyalur
Minuman Mengandung Etil Alkohol.

3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan SOP Pengajuan Permohonan
Pemeriksaan Lokasi, Bangunan, Atau Tempat Usaha Dalam Rangka Perizinan
Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) Tempat Penjualan
Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).

4. Pihak-Pihak yang Terlibat


a. Pengusaha
b. Kepala Kantor
c. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
d. Kepala Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai
e. Pelaksana pada Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan
Teknis
f. Direktur Cukai
g. Kepala Kantor Wilayah

5. Persyaratan dan Perlengkapan


a. Penguasaha yang mengajukan permohonan NPPBKC (PMCK-6) harus
memiliki:
1). IMB dari pemerintah daerah setempat (dalam hal pengusaha
pengusaha TPE, bukan pemilik bangunan, selain harus melampirkan
IMB juga harus disertai dengan surat perjanjian sewa-menyewa yang
disahkan notaris untuk jangka waktu paling singkat 5 (lima) tahun);
2). izin yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat berdasarkan
undang-undang mengenai gangguan;
3). izin usaha perdagangan dari instansi yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang perdagangan;
4). izin atau rekomendasi dari instansi yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang tenaga kerja;
5). Nomor Pokok Wajib Pajak;
6). Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari Kepolisian Republik
Indonesia, apabila pemohon merupakan orang pribadi;
7). kartu tanda pengenal diri, apabila pemohon merupakan orang pribadi;
dan
8). akta pendirian usaha, apabila pemohon merupakan badan hukum.
b. Permohonan pengajuan NPPBKC (PMCK-6) harus dilampiri dengan:
1). Berita Acara Pemeriksaan Lokasi;
2). salinan atau fotokopi surat atau izin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; dan
3). surat pernyataan bermeterai cukup bahwa pemohon tidak keberatan
untuk dibekukan atau dicabut NPPBKC yang telah diberikan dalam
hal nama TPE yang bersangkutan memiliki kesamaan nama, baik
tulisan maupun pengucapannya dengan nama TPE lain yang telah
mendapatkan NPPBKC.
c. Pengusaha yang mendapatkan NPPBKC harus memasang tanda berupa
stiker yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada bagian
depan bangunan yang dapat dibaca dan tampak jelas.

6. Keluaran (Output)
a. Surat Keputusan Pemberian NPPBKC dan Blanko NPPBKC; atau
b. Surat Penolakan

7. Jangka Waktu Penyelesaian


Jangka waktu penyelesaian SOP ini adalah paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak surat permohonan (PMCK-6) diterima dengan lengkap dan benar.

8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Seksi Peayanan Kepabeanan dan Cukai
dalam melaksanakan penerbitan NPPBKC Pengusaha Tempat Penjualan
Eceran MMEA. Dalam hal SOP ini tidak terlaksana dengan baik, maka akan
menghambat proses penerbitan NPPBKC Pengusaha Tempat Penjualan
Eceran MMEA.

9. Matriks RASCI
Perizinan Nomor Pengusa Kepala Kasi Kasubsi Pelaksa Dir. Kepala
Pokok Pengusaha ha Kantor Pelayanan Hanggar na Cukai Kantor
Barang Kena Cukai Kepabeanan Pabean dan Wilayah
(NPPBKC) Pengusaha dan Cukai dan Cukai
Tempat Penjualan Dukungan
Eceran Minuman Teknis
Mengandung Etil
Alkohol (MMEA)
Penerimaan Dokumen
S R
PMCK-6
Penelitian Dokumen
R R S
PMCK-6
Penerbitan
NPPBKC/Surat I R/A R R S I I
Penolakan
10. Prosedur Kerja
a. Pengusaha mengajukan permohonan tertulis NPPBKC pengusaha Tempat
Penjualan Eceran (PMCK-6) beserta dengan dokumen pelengkapnya.
b. Kepala Kantor menerima dan mendisposisikan kepada Kepala Seksi
Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis.
c. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
meneliti dan mendisposisikan kepada Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai.
d. Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai meneliti dan mendisposisikan kepada
Pelaksana.
e. Pelaksana menerima dan melakukan penelitian dokumen.
f. Dalam hal terdapat kekurangan persyaratan:
 Pelaksana membuat Konsep surat pemberitahuan kekurangan
persyaratan untuk kemudian diserahkan kepada Kasubsi Hanggar
Pabean dan Cukai, beserta PMCK-6 beserta lampirannya untuk
dikembalikan kepada pemohon.
 Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai meneliti dan memaraf kemudian
menyerahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
dan Dukungan Teknis.
 Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
meneliti dan memaraf kemudian menyerahkan kepada Kepala Kantor.
 Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Pemberitahuan
Kekurangan Persyaratan kemudian memerintahkan Pelaksana untuk
diarsip dan didistribusikan.
 Pelaksana mengarsip dan mendistribusikan Surat Pemberitahuan
Kekurangan Persyaratan kepada Pengusaha.
 Pengusaha menerima Surat Pemberitahuan Kekurangan Persyaratan.
g. Dalam hal persyaratan telah lengkap:
 Pelaksana membuat Konsep Nota Pendapat dan Konsep Surat
Keputusan Pemberian NPPBKC atau Surat Penolakan untuk kemudian
diserahkan kepada Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai.
 Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai meneliti dan memaraf kemudian
menyerahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
dan Dukungan Teknis.
 Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
meneliti, dan menandatangani Nota Pendapat serta memaraf Konsep
keputusan pemberian NPPBKC atau surat penolakan.
 Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Keputusan
Pemberian NPPBKC (beserta Blangko NPPBKC) atau Surat Penolakan.
 Pelaksana menerima, mengarsip, dan mendistribusikan Surat
Keputusan Pemberian NPPBKC (beserta Blangko NPPBKC) atau Surat
Penolakan.
 Pengusaha menerima Surat Keputusan Pemberian NPPBKC (beserta
Blangko NPPBKC) atau Surat Penolakan.
 Direktur Cukai dan Kepala Kanwil menerima Salinan Keputusan
Pemberian NPPBKC (beserta Blangko NPPBKC) atau Surat Penolakan.
11. Bagan Alir (Flowchart)
SOP PENERBITAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI (NPPBKC) PENYALUR MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL (MMEA)
KASI PELAYANAN KASUBSI
KEPALA KANTOR
PENGUSAHA KEPALA KANTOR KEPABEANAN DAN CUKAI HANGGAR PABEAN PELAKSANA DIREKTUR CUKAI
DAN DUKUNGAN TEKNIS WILAYAH
DAN CUKAI

START

MENYERAHKAN
DOKUMEN

MENERIMA DAN MENERIMA DAN MENERIMA DAN MENERIMA DAN


PMCK-6
MENDISPOSISI- MENDISPOSISI- MENDISPOSISI- MENELITI
KAN KAN KAN PERSYARATAN

LENGKAP?

MEMBUAT MEMBUAT
KONSEP KONSEP

KONSEP SURAT
KONSEP BLANKO
MENERIMA, PEMBERITAHU- NPPBKC
MENERIMA,ME MENERIMA,ME AN KEKURANG-
MENELITI, DAN KONSEP SURAT
NELITI, DAN NELITI, DAN AN PERSYA-
MENANDA- KEPUTUSAN/ SURAT
MEMARAF MEMARAF RATAN
PENOLAKAN
TANGANI
KONSEP NOTA
SURAT SURAT PENDAPAT
PEMBERITAHU- PEMBERITAHU-
AN KEKURANG- AN KEKURANG-
AN PERSYA- AN PERSYA-
RATAN RATAN

MENERIMA,
MENELITI, MENERIMA,
MEMARAF, DAN MENELITI, DAN
MENANDA- MEMARAF
TANGANI

MENERIMA,
NOTA
MENELITI, DAN
PENDAPAT
MENANDA-
TANGAI
BLANKO NPPBKC

SURAT MENERIMA, SURAT


KEPUTUSAN/ MENGADMINSIT KEPUTUSAN/
SURAT RASIKAN, DAN SURAT
PENOLAKAN MENDISTRI- PENOLAKAN
SURAT BUSIKAN SURAT
KEPUTUSAN/ KEPUTUSAN/
SURAT SURAT
PENOLAKAN PENOLAKAN

END

Disahkan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal

ttd

Kushari Suprianto
NIP 19661002 199103 1 001

Anda mungkin juga menyukai