Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
53/PJ/2010 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian
Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP
atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali,
dengan ini disampaikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian sebagai berikut:
d. ditandatangani oleh Wajib Pajak, atau dalam hal permohonan ditandatangani oleh
bukan Wajib Pajak harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 Undang-Undang KUP;dan harus dilampiri:
3) surat pernyataan bahwa pajak yang diminta kembali belum dan tidak akan
dikreditkan dan/atau dibiayakan.
Asli bukti pembayaran pajak dapat berupa Surat Setoran Pajak (SSP), Surat Setoran Bea
dan Cukai (SSBC), atau Surat Setoran Pabean, Cukai, Pajak Dalam Rangka Impor
(SSPCP).
4. Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi surat permintaan pemenuhan persyaratan
dan/atau lampiran dalam jangka waktu 2 (dua) minggu sejak surat permintaan
dikirimkan, Kepala KPP menerbitkan surat pemberitahuan penolakan kepada Wajib
Pajak dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III
Peraturan Direktur Jenderal Pajak tersebut paling lama 7 (tujuh) hari sejak jangka waktu
2 (dua) minggu tersebut dilewati.
Kepala KPP menerbitkan surat pemberitahuan penolakan kepada Wajib Pajak dengan
menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Direktur
Jenderal Pajak tersebut paling lama dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
permohonan dinyatakan diterima secara lengkap.
11. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak berupa PPh Pasal 22 Impor,
PPN Impor, dan/atau PPnBM Impor yang tercantum dalam:
- SPKPBM, SPTNP, atau SPP yang telah diterbitkan Keputusan Keberatan dan
Putusan Banding;
- SPKPBM, SPTNP, atau SPP yang telah diterbitkan Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, dan Putusan Peninjauan Kembali;
yang disampaikan sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-
53/PJ/2010 namun belum diselesaikan, maka Kepala KPP
a. Menyelesaikan permohonan Wajib Pajak paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
PER-53/PJ/2010 diterbitkan.
c. Meminta konfirmasi:
i. bukti pembayaran pajak kepada bank atau pemungut dalam hal data bukti
pembayaran Wajib Pajak tidak tersedia di Modul Penerimaan Negara (MPN);
paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini
diterbitkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Desember 2010
Direktur Jenderal,
ttd.
Mochamad Tjiptardjo