Anda di halaman 1dari 27

Analisis Sistem Tenaga I

Departemen Teknik Elektro FT USU

Masykur Sj
Email : Masykur@usu.ac.id

____________________________________________________________________

BAB 2

TEORI KOMPONEN SIMETRIS

2.1 Komponen Simetris (Symmetrical Components)

Menurut Dr. Fortescue :

Tiga phasor yang tak seimbang (asymmetris) dari suatu system 3 phasa, dapat
diuraikan atau dipecah menjadi tiga komponen yang seimbang (symmetris) yaitu :

 Komponen urutan positif (Positive Sequence component) : adalah tiga phasor


yang seimbang dan mempunyai urutan phasa yang sama dengan phasor
aslinya.
 Komponen urutan negatif (Negative sequence component) : adalah tiga
phasor yang seimbang dan mempunyai urutan phasa yang berlawanan dengan
phasor aslinya
 Komponen urutan nol (Zero Sequence component) : adalah tiga phasor yang
sama besar dan sephasa satu sama lain.

Gambar 1 menunjukkan (a) satu kumpulan phasor asli yang tak seimbang, dari tiga
phasor tak seimbang ini dapat dipecah atau diuraikan menjadi 3 komponen urutan
yaitu (b) urutan positif, (c) urutan negatif dan (d) urutan nol Phasor asli yang tak
seimbang ditunjukkan oleh notasi Va , Vb and Vc , sementara komponen urutan
positif, negatif dan nol ditunjukkan oleh subscript 1, 2 and 0. Komponen urutan
positif, negatif dan nol untuk phasa-a are ditunjukkan oleh Va1 , Va2 and Va0. Dapat
dicatat bahwa phasor tegangan seperti ditunjukkan gambar 1 berlaku juga untuk
phasor arus.

1
Gambar 2.1 (a) Phasor tegangan tak seimbang (b) komponen urutan positif (c)
Kompnen urutan negative dan (d) komponen urutan nol.

2.2 Transformasi komponen simetris

Sebelum membahas transformasi komponen semetris (Symmetrical Component


Transformation), pertama djelaskan telebih dahulu mengenai operator-a sebagai
berikut:
0
a  e j120  0,5  j 0,866 (2.1)

0
a 2  e j 240  0,5  j 0,866 (2.2)

0
1
a 3  e j 360 (2.3)
0 0 0
a 4  e j 480  e j 360 e j120  a (2.4)
0 0 0
a 5  e j 600  e j 360 e j 240  a 2 (2.5)

1  a  a 2  0,5  j 0,866  0,5  j 0,866  0 (2.6)

Gunakan operator-a, maka dari gambar 1 (b)

(2.7)

2
Dan dari Gambar 1 (c) diperoleh:

(2.8)

Terakhir dari Gambar 1 (d) diperoleh :

(2.9)

Karena komponen-komponen simetris merupakan uraian dari phasor aslinya, maka


phasor aslinya merupakan penjumlahan dari komponen simetrisnya yaitu :

(2.10)
2
Vb  Va 0  a Va1  aVa 2  Vb 0  Vb1  Vb 2 (2.11)

(2.12)

Dalam bentuk matrik:

(2.13)

Komponen simetris tegangan dalam bentuk matrik adalah :

(2.14)

Dengan mendefenisikan V a012 and V abc , maka dapat ditulis :

(2.15)

3
Persamaan (7.11) dapat ditulius sebagai:

(2.16)

Dimana C adalah matrik transformasi komponen simetris, diberikan oleh persamaan


(7.12).

(2.17)

Phasor aslinya dapat ditulis sebagai berikut :

(2.18)

DEngan cara yang sama diperoleh juga komponen simetris arus I a 012 dan phasor asli
tak seimbang arus I abc , yaitu

(2.19)

4
Soal 2.1

Diketahui tegangan phasa kenetral system 3 phasa yang seimbang dalam p.u sbb :

Tegangan phasa b dan c adalah :

Dari persamaan (7.11) diperoleh

Dapat dilihat bahwa untuk system 3 phasa yang seimbang, tegangan urutan nol dan
urutan negative sama dengan nol. Sedangkan tegangan urutan positif sama dengan
phasor aslinya yaitu

Soal 2.2

Diktahui tegangan phasa kenetral untuk system tidak seimbang dalam p.u adalah :

Va  1.00 0 , Vb  1,2  110 0 dan Vc  0,9120 0

Gunakan persamaan (2.14) diperoleh :

5
Dimana:

Jika komponen-komponen simetrisnya dijumlahkan maka diperoleh phasor aslinya


yaitu :

6
Analisis Sistem Tenaga I
Departemen Teknik Elektro FT USU

Masykur Sj
Email : Masykur@usu.ac.id
___________________________________________________________________

BAB 3

GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA


GENERATOR TANPA BEBAN

3.1 Impedansi urutan (sequence impedance)

a. Impedansi urutan positif ( Z1 )


Yaitu impedansi suatu rangkaian bila arus yang mengalir arus urutan positif
saja.
b. Impedansi urutan nagatif ( Z 2 )
Yaitu impedansi suatu rangkaian bila arus yang mengalir arus urutan nagatif
saja.
c. Impedansi urutan nol ( Z 0 )
Yaitu impedansi suatu rangkaian bila arus yang mengalir arus urutan nol saja.
Rangkaian urutan (sequence network)
Rangkaian urutan atau diagram impedansi urutan adalah rangkaian eqkivalen
perphasa yang terdiri dari impedansi-impedansi terhadap arus salah satu urutan saja.
a. Diagram impedansi urutan positif, yang mengalir arus urutan positif saja
b. Diagram impedansi urutan negatif, yang mengalir arus urutan negatif saja
c. Diagram impedansi urutan nol, yang mengalir arus urutan nol saja

7
3.2 Rangkaian urutan generator

Misalkan generator 3 phasa hubungan-Y tanpa beban, dimana netralnya


ditanahkan melalui suatu reaktor Z n seperti Gambar.1
Ia
a

Za

Ea
In

Ec Eb
Zn Zb

Zc Ib
b

Ic
c

Gambar.1 Generator tanpa beban, netralnya ditanahkan melalui reaktor

E a , Eb dan Ec = ggl tiap phasa

Z n = impedansi pentanahan

I a , I b , dan I c = arus tiap phasa

Z a , Z b dan Z c = impedansi generator tiap phasa

Bila sustu gangguan terjadi pada terminal generator, arus-arus I a , I b dan I c

mengalir dalam salurannya. Jika gangguan itu melibatkan tanah, arus gangguan

tersebut mengalir menuju netral generator yang ditunjukkan oleh arus netral I n .

Salah satu atau dua dari arus saluran dapat sama dengan nol, tetapi arus-arus itu dapat

diuraikan kedalam komponen-komponen simetrisnya.

8
3.3 Rangkaian urutan positif dari generator

Rangakaian urutan positif generator terdiri dari tegangan internal generator

dan impedansi urutan positif. Tegangan internal hanya terdapat pada rangkaian urutan

positif saja, karena generator dirancang untuk membangkitkan tegangan 3 phasa yang

seimbang. Rangkaian urutan positif ditunjukkan dalam Gambar.2

I a1
a

Z1
+
Ea
_
_ _
Ec Eb
+ +
Z1
Z1 Ib1
b

I c1
c
a. Rangkaian urutan positif 3 phasa

a
_

Ea
+

Z1

I a1

b. Rangkaian urutan positif 1 phasa

Gambar.2 Rangkaian urutan positif 3 phasa dan 1 phasa

9
Komponen simetris tegangan jatuh phasa-a kenetral adalah :

Va1  E a  I a1 Z1 (1)

3.4 Rangkaian urutan negatif dari generator

Rangkaian urutan negatif tidak mengandung ggl, tetapi hanya terdiri dari
impedansi urutan negatif dari generator. Rangkaian urutan negatif ditunjukkan
Gambar.3.
I a2
a

Z2

Z2
Z2 Ib2
b

I c2
c

a. Rangkaian urutan negatif 3 phasa


a

Z2

I a2

b. Rangkaian urutan negatif 1 phasa

Gambar.3 Rangkaian urutan negatif 3 phasa dan 1 phasa

10
Komponen simetris tegangan jatuh urutan negatif adalah:

Va 2   I a 2 Z 2 (2)

3.5 Rangkaian urutan nol dari generator

Rangkaian urutan nol tidak mengandung ggl, tetapi terdiri dari impedansi
urutan nol dan impedansi pentanahan generator. Rangkaian urutan nol 3 phasa dan 1
phasa ditunjukkan Gambar.4.

Ia0
a

Z g0

3I a 0  I n

Zn Z g0
Z g0 I b0
b

I c0
c
a. Rangkaian urutan nol 3 phasa

3Z n

Z g0

I a0

b. Rangkaian urutan nol 1 phasa

Gambar.4 Rangkaian urutan nol 3 phasa dan 1 phasa

11
Pada impedansi pentanahan Z n mengalir arus :

I a 0  I b 0  I c 0  3I a 0  I n (3)

Komponen simetris tegangan jatuh urutan nol adalah :

Va 0  3I a 0 Z n  I a 0 Z g 0
  I a 0 (3Z n  Z g 0 )
 I a0 Z 0 (4)

Dimana:

Z 0  3Z n  Z g 0

Z n  impedansi pentanahan generator


Z n   , jika netral generator tidak ditanahkan
Z n  0 , jia netral generator ditanahkan langsung ( solid grounded)
Z g 0  impedansi urutan nol generator

Persamaan (1), (2) dan (4) diatas dapat dibuat dalam bebtuk matrik yaitu :

Va 0   0   Z 0 0 0  I a0 
V    E    0 Z1 0   I a1  (5)
 a1   a  
Va 2   0   0 0 Z 2   I a 2 

12
3.6 Gangguan 1 pahasa ketanah (L-G fault)

Gangguan hubung singkat 1 phasa ketanah terjadi pada phasa-a diterminal generator,
seperti Gambar.5.
Ia
a

Za

Ea
In

Ec Eb
Zn Zb

Zc Ib
b

Ic
c

Gambar.5 Gangguan 1 phasa ketanah pada terminal generator


Kondisi selama gangguan pada titik gangguan :

Ib  0
Ic  0
Va  0
Gunakan persamaan komponen simetris arus yaitu :

I a0  1 1 1 I a 
 I   1 1 a a 2   0 
 a1  3 
 I a 2  1 a 2 a   0 

Diproleh

1
I a 0  I a1  I a 2 
Ia (6)
3
Dan dari komponen simetris tegangan jatuh pada rangkaian urutan, diperoleh :

13
Va 0   0   Z 0 0 0   I a1 
V    E    0 Z1 0   I a1 
 a1   a  
Va 2   0   0 0 Z 2   I a1 
Diperoleh

Va 0  Z 0 I a1
Va1  E a  Z1 I a1
Va 2   Z 2 I a1
Tergangan pada phasa-a adalah :

Va  Va 0  Va1  Va 2
0   I a1 ( Z 0  Z1  Z 2 )  E a
Diperoleh :

Ea
I a1  (7)
Z 0  Z1  Z 2

Berdasarkan persamaan (6) dan (7), selama terjadi gangguan 1 phasa ketanah,
rangkaian urutan positif, negatif dan nol adalah terbung seri seperti ditunjukkan
Gambar.6.

14
a

Ea

Z1

I a1

Z2

Ia2
I a1

3Z n

Z g0

Ia0

Gambar.6 Rangkaian urutan positif, negatif dan nol terhubung seri untuk gangguan 1
phasa ke tanah

15
Arus gangguan 1 phasa ketanah adalah sama dengan arus yang mengalir dalam
phasa-a, yaitu :

I f ( LG )  I a  3I a1
Ea
I f ( L G )  3 (8)
Z 0  Z1  Z 2

Soal 3.1 :

Suatu generator mempunyai rating : 20000 kVA ,13,8 kV, netralnya ditanahkan
langsung.
Generator mempunyai impedansi urutan positif, negatif dan nol :

X d"  X 1  0,25 pu
X 2  0,35 pu
X 0  0,10 pu
Bila terjadi gangguan 1 phasa ke tanah pada phasa-a diterminal generator, maka
Hitunglah :

a. Arus gangguan 1 phasa ketanah


b. Tegangan phasa ke netral
c. Tegangan phasa ke phasa
Pilih base daya 200000 kVA dan base tegangan 13,8 kV.

Hasil perhitungan gangguan 1 phasa ketanah


-----------------------------------------------------------
Arus gangguan : If = 3586.0265 A
Tegangan phasa a ke netral : Va = 0 kV
Tegangan phasa b ke netral : Vb = 8.0681 kV
Tegangan phasa c ke netral : Vc = 8.0682 kV
Tegangan antara phasa a dan b : Vab = 8.0681 kV
Tegangan antara phasa b dan c : Vbc = 15.771 kV
Tegangan antara phasa c dan a : Vca = 8.0682 kV
Sudut phasa Vab (derjat) : Theta_ab = 77.78
Sudut phasa Vbc (derjat) : Theta_bc = -90.00
Sudut phasa Vca (derjat) : Theta_ca = 102.22
-------------------------------------------------------------

16
3.7 Ganguan 2 phasa (L-L fault)
Gangguan 2 phasa terjadi pada phasa b dan c, seperti Gambar.7

Ia
a

Za

Ea
In

Ec Eb
Zn Zb

Zc Ib
b

Ic
c

Gambar 7 Gangguan 2 phasa pada terminal generator


Kondisi pada titik gangguan selama gangguan adalah :

Ia  0
Ib  I c
Vb  Vc
Komponen simetris tegangan adalah

Substitusi Vb  Vc diperoleh :

Va 0  1 1 1  Va 
V   1 1 a a 2  Vc 
 a1  3 
Va 2  1 a 2 a  Vc 

Dari persamaan matrik diperoleh :

1
Va1  (Va  aVc  a 2Vc )
3

17
1
Va 2  (Va  a 2Vc  aVc )
3
Jadi : Va1  Va 2 (9)

Gunakan persamaan komponen simetris arus :

 I a0  1 1 1  I a 
 I   1 1 a a 2   I 
 a1  3   b 
2
 I a 2  1 a a   I c 
Substitusi I a  0 dan I b   I c pada persamaan matrik diatas, diperoleh :

 I a0  1 1 1  0 
 I   1 1 a a 2   I c 
 a1  3 
 I a 2  1 a 2 a   I c 

Atau :
1
I a 0  (0  I c  I c  0
3
1 a2  a 3
I a1  (0  aI c  a 2 I c  Ic   j Ic
3 3 3
1 a  a2 3
I a 2  (0  a 2 I c  aI c  Ic  j Ic
3 3 3
Jadi diperoleh :

I a0  0 (10)
I a 2   I a1 (11)

Dari persamaan tegangan rangkaian urutan positif, negatif dan nol :

Va 0   0   Z 0 0 0   I a0 
V    E    0 Z1 0   I a1 
 a1   a  
Va 2   0   0 0 Z 2   I a 2 

18
Untuk I a 0  0 , diperoleh:

Va 0   I a 0 Z 0  0 (12)
Dan
Va1  E a  I a1 Z1 (13)
Untuk I a 2   I a1 , diperoleh :

Va 2   I a 2 Z 2  I a1 Z 2 (14)

Dari persamaan (9) diperoleh :

Va1  Va 2
E a  I a1 Z1  I a1 Z 2
I a1 ( Z1  Z 2 )  E a
Ea
I a1  (15)
Z1  Z 2
Arus gangguan 2 phasa adalah :

I f  I b  I c
 I a 0  a 2 I a1  aI a 2
 0  a 2 I a1  aI a1
 (a 2  a ) I a1   j 3I a1 (16)
Berdasarkan persamaan (9) dan (15), selama gangguan 2 phasa rangkaian urutan
positif dan negatif akan terhubung paralel, seperti Gambar 8.

Ea
Z2

Z1

I a1 Ia2
a a

Gambar 8. Rangkaian urutan positif dan negatif terhubung paralel

19
Soal 3.2 :

Suatu generator mempunyai rating : 20000 kVA , 13,8 kV, netralnya ditanahkan
langsung.
Generator mempunyai impedansi urutan positif, negatif dan nol :

X d"  X 1  0,25 pu
X 2  0,35 pu
X 0  0,10 pu
Bila terjadi gangguan 1 phasa ke tanah pada phasa-a diterminal generator, maka
Hitunglah :

a Arus gangguan 2 phasa


b Tegangan phasa ke netral
c Tegangan phasa ke phasa
Pilih base daya 200000 kVA dan base tegangan 13,8 kV.

3.8 Gangguan 2 phasa ke tanah (LL-G fault)

Gangguan 2 phasa terjadi pada phasa b dan c, seperti Gambar.8


Ia
a

Za

Ea
In

Ec Eb
Zn Zb

Zc Ib
b

Ic
c

Gambar 8 Gangguan 2 phasa ketanah pada terminal generator

Kondisi pada titik gangguan :

Vb  0
Vc  0
Ia  0

20
Substitusi kondisi gangguan ini pada persamaan komponen simetris tegangan, yaitu :

Va 0  1 1 1  Va 
V   1 1 a a 2   0 
 a1  3 
Va 2  1 a 2 a   0 
Dipoeroleh :

1
Va 0  Va1  Va 2  Va (17)
3
Besar arus pada phasa-a :

I a  I a 0  I a1  I a 2  0
Diperoleh :

I a1  ( I a 0  I a 2) (18)

Dan dari persamaan tegangan rangakian urutan :

Va 0   0   Z 0 0 0   I a0 
V    E    0 Z1 0   I a1 
 a1   a  
Va 2   0   0 0 Z 2   I a 2 

Dipoeroleh :

Va 0   I a 0 Z 0
V V
I a 0   a 0   a1 (19)
Z0 Z0

Va 2   I a 2 Z 2
V V
I a 2   a 2   a1 (20)
Z2 Z2

Dan
Va1  E a  I a1 Z1 (21)

21
Substitusi persamaan (19) dan (20) ke (18), diperoleh:

I a1  ( I a 0  I a 2)
1 1
I a1  (  )Va1
Z0 Z2
Z  Z2
I a1 ( 0 )Va1
Z0Z2
Atau

Z0Z2
Va1  ( ) I a1 (22)
Z0  Z2

Substitusi persamaan (22) ke (21), maka diperoleh :

Z0Z2
( ) I a1  E a  I a1 Z1
Z0  Z2
Z Z
I a1 Z1  ( 0 2 ) I a1  E a
Z0  Z2
Z Z
I a1 ( Z1  0 2 )  E a
Z0  Z2
Jadi:

Ea
I a1  (23)
Z Z
Z1  0 2
Z0  Z2
Arus gangguan 2 phasa ketanah adalah :

I f ( LL G )  I b  I c (24)
Dimana:
I b  I a 0  a 2 I a1  aI a 2
I c  I a 0  aI a1  a 2 I a 2

Berdasarkan persamaan (17) dan (23), selama gangguan ketiga rangkaian urutan
positif, negatif dan nol terhubung paralel, seperti Gambar.9.

22
Ea 3Z n
Z2

Z1 Z g0

I a1 Ia 2 Ia0
a a

Gambar.9 Rangkaian urutan positif, negatif dan nol terhubung paralel


Selama gangguan 2 phasa ke tanah

Soal 3.3 :

Suatu generator mempunyai rating : 20000 kVA , 13,8 kV, netralnya ditanahkan
langsung.
Generator mempunyai impedansi urutan positif, negatif dan nol :

X d"  X 1  0,25 pu
X 2  0,35 pu
X 0  0,10 pu
Bila terjadi gangguan 1 phasa ke tanah pada phasa-a diterminal generator, maka
Hitunglah :

a. Arus gangguan 2 phasa ketanah


b. Tegangan phasa ke netral
c. Tegangan phasa ke phasa
Pilih base daya 200000 kVA dan base tegangan 13,8 kV.

23
3.9 Gangguan 3 phasa

Gangguan tiga phasa terjadi pada terminal generator seperti Gambar.10.


Ia
a

Za

Ea
In

Ec Eb
Zn Zb

Zc Ib
b

Ic
c

Gambar 10 Gangguan 3 phasa pada terminal generator

Kondisi pada titik gangguan :

I a  Ib  Ic  0
Vb  Va
Vc  Va
Substitusi kondisi ini pada komponen simetris tegangan diperoleh :

Va 0  1 1 1  Va 
V   1 1 a a 2  Va  (25)
 a1  3 
Va 2  1 a 2 a  Va 

1
Va 0  (Va  Va  Va )  Va
3
Dan dari persamaan komponen simetri arus :

1
I a0  ( I a  I b  I c )  0
3

24
Dan dari rangkaiaan urutan nol:

Va 0   I a 0 Z 0  0
Maka diperoleh :

Va  0
Dari persamaan (25) juga diperoleh :

1
Va1  (Va  aVb  a 2Vc )
3

1
 (Va  aVa  a 2Va )
3
V
 a (1  a  a 2 )  0
3
1
Va 2  (Va  a 2Vb  aVc )
3

1
 (Va  a 2Va  aVa )
3
Va
 (1  a  a 2 )  0
3
Maka
I a2  0
Dari rangkaian urutan positif :

Va1  E a  I a1Z1  0

I a1 Z1  E a

Ea
I a1  (26)
Z1

Arus gangguan 3 phasa:

I f ( LLL )  I a  I a 0  I a1  I a 2  I a1

25
Atau

I f ( LLL )  I b  I a 0  a 2 I a1  aI a 2  a 2 I a1
Atau

I f ( LLL )  I c  I a 0  aI a1  a 2 I a 2  aI a1

Jadi gangguan 3 phasa adalah gangguan yang seimbang, hal ini dapat dilihat bahwa
arus gangguan I a , I b dan I c saling beda phasa 120 0 .

Berdasarkan persamaan (26), bahwa selama gangguan hanya terdiri dari rangkaian
urutan positi saja, seperti Gambar 11.

Ea

Z1

I a1
a
Gambar 11 Rangakian urutan positif untuk gangguan 3 phasa

Soal 3.4 :

Suatu generator mempunyai rating : 20000 kVA , 13,8 kV , netralnya ditanahkan


langsung.
Generator mempunyai impedansi urutan positif, negatif dan nol :

X d"  X 1  0,25 pu
X 2  0,35 pu
X 0  0,10 pu
Bila terjadi gangguan 1 phasa ke tanah pada phasa-a diterminal generator, maka
Hitunglah:

a. Arus gangguan 3 phasa


b. Tegangan phasa ke netral
c. Tegangan phasa ke phasa
Pilih base daya 200000 kVA dan base tegangan 13,8 kV.

26
27

Anda mungkin juga menyukai