Hakikat Profesi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

1.

HAKIKAT PROFESI

Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu : profesi, profesionalitas, profesional,
profesionalisasi, dan profesionalisme (Abin Syamsuddin Makmun, 1999). Profesi menunjuk
pada suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan
terhadapnya (Dedi Supriadi, 1998 : 95). Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap
pribadi individu terhadap suatu pekerjaan. Profesional menunjuk pada penampilan seseorang
yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri.
Profesionalisasi menunjuk pada proses menjadikan seseorang sebagai profesional.
Profesionalisme menunjuk pada (a) derajat penampilan seseorang sebagai profesional; tinggi,
rendah sedang, dan (b) sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar
yang paling ideal dari kode etik profesinya. 

Oemar Hamalik (1984 : 2) sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi adalah suatu
pernyataan atau suatu janji yang terbuka. Suatu profesi mengandung unsur pengabdian (Oemar
Hamalik, 1984 : 3) menurutnya, suatu profesi bukanlah dimaksudkan untuk mencari keuntungan
materi belaka, melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian seorang profesional
menunjuk pada pengutamaan kepentingan orang banyak daripada kepentingan diri sendiri.

2. PENGERTIAN PROFESI

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan
“siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi,
hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang
luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya
disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang
profesi tersebut.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi. Seorang
petugas staf administrasi bisa berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya
dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang
tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus
memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan teknologi.
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas
yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi
adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. 
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan
bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.

3. CIRI-CIRI PROFESI

Erik Hoyle (1969 : 80-85) mengemukakan enam ciri profesi, yaitu:


a. A profession performa an esential social service : suatu profesi menunjukkan suatu pelayanan
sosial
b. A profession is founded up on a systematic body of knowledge : suatu profesi didasari oleh
tubuh keilmuan yang sistematis.
c. A profession requires a lengthy periode of academic and practical Training : suatu profesi
memerlukan suatu pendidikan dan latihan dalam periode waktu yang cukup lama.
d. A profession has a light degree of autonomy : suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi.
e. A profession has a code of ethics : suatu profesi memliki kode etik.
f. A profession gengerat in service growth : suatu profesi berkembang dalam proses pemberian
layanan.
Menurut Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun (1992 : 133) suatu jabatan profesional harus
mempunyai beberapa ciri pokok yaitu :
a. Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal.
b. Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat.
c. Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI, PGRI dan IPBI.
d. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
profesi tersebut. 
Dedi Supriadi 91998 : 96) mengemukakah lima ciri suatu profesi :
a. Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikansi sosial karena diperlukan mengabdi kaepada
masyarakat.
b. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang
“lama” dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu.
d. Ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas dan tegas
terhadap pelanggar kode etik.
e. Sebagai konsekuensi profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan
finansial atau materiil.
4. JENIS PROFESI KEPENDIDIKAN

Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Macam-macam tenaga pendidik antara lain ada guru, dosen, tutor, konselor dan
ustadz.
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1 ayat 1 menjelaskan
bahwa yang dimaksud Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Agar semua tenaga pendidik memiliki kompetensi/kemampuan yang hebat, alangkah baiknya
jika semua tenaga kependidikan menambah wawasan, ilmu mereka untuk memajukan peserta
didik/anak didik guna memperbaiki SDM Indonesia. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik
dapat melalui berbagai cara, diantaranya yaitu sertifikasi dan standarisasi sebagai tenaga
pendidik yang baik. Semua tenaga pendidik fokus dalam bidangnya masing-masing sehingga
tidak ada yang saling mengacaukan.

Anda mungkin juga menyukai