Anda di halaman 1dari 7

Yusril Maula Hikam

21080117130072
B

ONE WAY ANOVA

One way anova merupakan analisis varian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan cara
membandingkan beberapa rata-rata dengan suatu faktor. Variabel yang diukur dan faktor yang
mempengaruhi nilai dari populasi hanya satu.

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi
di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between). Bila variasi within dan between sama
(nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka berarti tidak ada perbedaan efek dari
intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya
bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi tersebut
memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya
perbedaan.

Contoh kasus :

Gedung Teknik Arsitektur 18 12 20 19 28 15


Gedung Teknik PWK 10 14 15 9 13 20
Gedung Teknik Industri 14 11 13 16 12 12
Gedung Kuliah Bersama 22 25 21 26 30 28
(GKB)
Gedung Teknik Mesin 20 22 23 21 23 21
Seorang mahasiswa teknik lingkungan ingin melakukan riset mengenai kadar COD. Mahasiswa tersebut
mengambil sampel air di lima lokasi berbeda yang ada di lingkungan Fakultas Teknik Undip. Apakah
pengukuran kelima sampel air yang diambil tersebut memiliki kesamaan kadar COD ?

*dalam satuan mg/l

Penyelesaian

Ho = Semua sampel air memiliki hasil pengukuran kadar COD yang sama.

H1 = Ada sampel air yang berbeda dalam hasil pengukuran kadar COD.

α = 5% = 0.05
Daerah Penolakan

Apabila P. Value (sig) < α maka, Ho di tolak dan H1 di terima

Apabila P. Value (sig) > α maka, Ho di terima dan H1 di tolak

Tabel Descriptives

Tabel ini memuat ringkasan statistik deskripsi, rata-rata, standar deviasi, standar error, dan lain-lain.

Descriptives

KadarCOD

95% Confidence Interval for


Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

Gedung Teknik Arsitektur 6 18.67 5.428 2.216 12.97 24.36 12 28

Gedung Teknik PWK 6 13.50 3.937 1.607 9.37 17.63 9 20

Gedung Teknik Industri 6 13.00 1.789 .730 11.12 14.88 11 16

Gedung Kuliah Bersama


6 25.33 3.445 1.406 21.72 28.95 21 30
(GKB)

Gedung Teknik Mesin 6 21.67 1.211 .494 20.40 22.94 20 23

Total 30 18.43 5.811 1.061 16.26 20.60 9 30

Dari keenam sampel air pada Gedung Teknik Arsitektur diperoleh nilai Lower Bound (perbedaan rata-rata
bagian bawah) sebesar 12.97 dan Upper Bound (perbedaan rata-rata bagian atas) sebesar 24.36 yang berarti
bahwa konsentrasi perbedaan kadar COD pada Gedung Teknik Arsitektur berkisar antara 12.97 sampai
24.36 dengan gaya tarik perbedaan rata-rata adalah (24.36 – 12.97) = 11,39. Demikian seterusnya untuk
sampel air pada lokasi lainnya.

Tabel Test of Homogeneity of Variances


Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah semua sampel air memiliki hasil pengukuran kadar COD yang
sama.
Test of Homogeneity of Variances

KadarCOD

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.543 4 25 .220
Interpretasi

Hipotesis yang diajukan :

Ho = Semua sampel air memiliki hasil pengukuran kadar COD yang sama

H1 = Ada sampel air yang berbeda dalam hasil pengukuran kadar COD

Dasar pengambilan keputusan :

Jika probalilitasnya (Sig) > 0,05 maka H0 di terima

Jika probalilitasnya (Sig) < 0,05 maka H0 di tolak

Keputusan :

Pada tabel Test of Homogenity of Variances dapat dilihat probalitasnya adalah sebesar 0.220 ( > 0,05 )
sehingga H1 ditolak, artinya semua sampel air memiliki hasil pengukuran kadar COD yang sama.

Tabel ANOVA

Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelima lokasi pengambilan sampel tersebut memiliki purata
(nilai rata-rata) yang sama.

ANOVA

KadarCOD

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 671.867 4 167.967 13.656 .000

Within Groups 307.500 25 12.300

Total 979.367 29
Interpretasi

Hipotesis yang diajukan

Ho = Semua sampel air memiliki hasil pengukuran kadar COD yang sama

H1 = Ada sampel air yang berbeda dalam hasil pengukuran kadar COD
Kesimpulan:

P. Value (Sig) = 0.000

Taraf Signifikan α = 0.05


P. Value (Sig) < α , Ho = di tolak dan H1 = di terima

0.000 < 0.05


Maka, Ada sampel air yang berbeda dalam hasil pengukuran kadar COD yang dilakukan oleh mahasiswa
tersebut.

Multiple Comparisons

KadarCOD
Bonferroni

95% Confidence Interval


Mean Difference
(I) Sampel (J) Sampel (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Gedung Teknik Arsitektur Gedung Teknik PWK 5.167 2.025 .172 -1.07 11.40

Gedung Teknik Industri 5.667 2.025 .097 -.57 11.90

Gedung Kuliah Bersama


-6.667* 2.025 .030 -12.90 -.43
(GKB)

Gedung Teknik Mesin -3.000 2.025 1.000 -9.23 3.23

Gedung Teknik PWK Gedung Teknik Arsitektur -5.167 2.025 .172 -11.40 1.07

Gedung Teknik Industri .500 2.025 1.000 -5.73 6.73

Gedung Kuliah Bersama


-11.833* 2.025 .000 -18.07 -5.60
(GKB)

Gedung Teknik Mesin -8.167* 2.025 .005 -14.40 -1.93

Gedung Teknik Industri Gedung Teknik Arsitektur -5.667 2.025 .097 -11.90 .57

Gedung Teknik PWK -.500 2.025 1.000 -6.73 5.73

Gedung Kuliah Bersama


-12.333* 2.025 .000 -18.57 -6.10
(GKB)

Gedung Teknik Mesin -8.667* 2.025 .002 -14.90 -2.43

Gedung Kuliah Bersama Gedung Teknik Arsitektur 6.667* 2.025 .030 .43 12.90
(GKB) Gedung Teknik PWK 11.833* 2.025 .000 5.60 18.07

Gedung Teknik Industri 12.333* 2.025 .000 6.10 18.57

Gedung Teknik Mesin 3.667 2.025 .822 -2.57 9.90

Gedung Teknik Mesin Gedung Teknik Arsitektur 3.000 2.025 1.000 -3.23 9.23
Gedung Teknik PWK 8.167* 2.025 .005 1.93 14.40

Gedung Teknik Industri 8.667* 2.025 .002 2.43 14.90

Gedung Kuliah Bersama


-3.667 2.025 .822 -9.90 2.57
(GKB)

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Kesimpulan :

Untuk Signature

Analisa Baris Pertama

a. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Arsitektur berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik PWK, karena sig = 0.172 > 0.05
b. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Arsitektur berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Industri, karena sig = 0.097 > 0.05
c. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Arsitektur tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB), karena sig = 0.030 < 0.05
d. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Arsitektur berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Mesin, karena sig = 1.00 > 0.05

Analisa Baris Kedua

a. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik PWK berbeda nyata dengan hasil uji tingkat kesadahan
di Gedung Teknik Arsitektur, karena sig = 0.172 < 0.05
b. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik PWK berbeda nyata dengan hasil uji tingkat kesadahan di
Gedung Teknik Industri, karena sig = 1.000 > 0.05
c. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik PWK tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB), karena sig = 0.000 < 0.05
d. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik PWK tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Mesin, karena sig = 0.005 < 0.05

Analisa Baris Ketiga

a. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Industri berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Arsitektur, karena sig = 0.097 > 0.05
b. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Industri berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik PWK, karena sig = 1.000 > 0.05
c. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Industri tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB), karena sig = 0.000 < 0.05
d. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Industri tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Mesin, karena sig = 0.002 < 0.05

Analisa Baris Keempat

a. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) tidak berbeda nyata dengan hasil uji
tingkat kesadahan di Gedung Teknik Arsitektur, karena sig = 0.030 < 0.05
b. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) tidak berbeda nyata dengan hasil uji
tingkat kesadahan di Gedung Teknik PWK, karena sig = 0.000 < 0.05
c. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) tidak berbeda nyata dengan hasil uji
tingkat kesadahan di Gedung Teknik Industri, karena sig = 0.000 < 0.05
d. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Mesin, karena sig = 0.822 > 0.05

Analisa baris kelima

a. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Mesin berbeda nyata dengan hasil uji tingkat kesadahan
di Gedung Teknik Arsitektur, karena sig = 1.000 > 0.05
b. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Mesin tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik PWK, karena sig = 0.005 < 0.05
c. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Mesin tidak berbeda nyata dengan hasil uji tingkat
kesadahan di Gedung Teknik Industri, karena sig = 0.002 < 0.05
d. Hasil uji tingkat kesadahan di Gedung Teknik Mesin berbeda nyata dengan hasil uji tingkat kesadahan
di Gedung Kuliah Bersama (GKB), karena sig = 0.882 > 0.05

Untuk Mean Difference

Pada Tukey HSD kolom Mean Difference, rata-rata perbedaan sampel adalah

Baris Pertama

a. Sampel air di Gedung Teknik Arsitektur dikurangi sampel air di Gedung Teknik PWK = 5.167
b. Sampel air di Gedung Teknik Arsitektur dikurangi sampel air di Gedung Teknik Industri = 5.667
c. Sampel air di Gedung Teknik Arsitektur dikurangi sampel air di Gedung Kuliah Bersama (GKB) = -6.667*
d. Sampel air di Gedung Teknik Arsitektur dikurangi sampel air di Gedung Teknik Mesin= -3.000

Baris Kedua

a. Sampel air di Gedung Teknik PWK dikurangi sampel air di Gedung Teknik Arsitektur = 5.167
b. Sampel air di Gedung Teknik PWK dikurangi sampel air di Gedung Teknik Industri = 0.500
c. Sampel air di Gedung Teknik PWK dikurangi sampel air di Gedung Kuliah Bersama (GKB) = -11.833*
d. Sampel air di Gedung Teknik PWK dikurangi sampel air di Gedung Teknik Mesin = -8.167*

Baris Ketiga

a. Sampel air di Gedung Teknik Industri dikurangi sampel air di Gedung Teknik Arsitektur = -5.667
b. Sampel air di Gedung Teknik Industri dikurangi sampel air di Gedung Teknik PWK = -0.500
c. Sampel air di Gedung Teknik Industri dikurangi sampel air di Gedung Kuliah Bersama (GKB) = -12.333*
d. Sampel air di Gedung Teknik Industri dikurangi sampel air di Gedung Teknik Mesin = -8.667*

Baris Keempat

a. Sampel air di Gedung Kuliah Bersama dikurangi sampel air di Gedung Teknik Arsitektur = 6.667*
b. Sampel air di Gedung Kuliah Bersama dikurangi sampel air di Gedung Teknik PWK = 11.833*
c. Sampel air di Gedung Kuliah Bersama dikurangi sampel air di Gedung Teknik Industri = 12.333*
d. Sampel air di Gedung Kuliah Bersama dikurangi sampel air di Gedung Teknik Mesin = 3.667

Baris Kelima

a. Sampel air di Gedung Teknik Mesin dikurangi sampel air di Gedung Teknik Arsitektur = 3.000
b. Sampel air di Gedung Teknik Mesin dikurangi sampel air di Gedung Teknik PWK = 8.167*
c. Sampel air di Gedung Teknik Mesin dikurangi sampel air di Gedung Teknik Industri= 8.667*
d. Sampel air di Gedung Teknik Mesin dikurangi sampel air di Gedung Kuliah Bersama (GKB) = -3.667

Arti tanda * adalah bahwa perbedaan kesadahan dari ke lima lokasi sampel air tersebut signifikan,
dimana kondisi ini diperjelas pada kolom probabilitas (Sig) yang nilainya ( < 0,05) yang berarti
signifikan..

Anda mungkin juga menyukai