Anda di halaman 1dari 18

UJIAN - I

SI-5101 ANALISIS REKAYASA


Dosen:

Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, MSE,Ph.D.

Disusun Oleh:

Safira Nur Hasanah 25021073

Program Studi Magister Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

Institut Teknologi Bandung

2021
XY dalam soal 73 (NIM. 25021073)

Soal 1 :

Jawaban :

1. Defining the problem


Objektif dari soal ini adalah memberikan usulan kepada calon investor untuk investasi
berdasarkan hasil return dan data probabilitas kondisi ekonomi. Selain itu, apabila dilakukan
survei tambahan yang membutuhkan biaya sehingga meningkatkan nilai return, apakah survey
tersebut direkomendasikan kepada calon investor untuk dilakukan?

2. Developing a model
Menyusun decision table berdasarkan EMV dan probabilitynya. Untuk soal bagian c,
memerlukan Bayesian Analysis
3. Acquiring input data
Data sebagai berikut:

Bagian c, jika survey tambahan memerlukan biaya Rp 4,75 M sehingga nilai return untuk kondisi
ekonomi baik (A +27 M, B +35 M, C+ 37,5 M, D+ 22M), kondisi ekonomi cukup (A +8,5 M;
B+15 M; C+ 12 M, D+ 9,9M)

Asumsi yang digunakan:

• Return investasi dalam tabel adalah dalam billion rupiah = return tambahan akibat survei dalam
millyard. (Billion = milyard)

4. Developing a solution

Jawaban a dan b:

Menghitung EMV untuk setiap alternatif investasi:

𝐸𝑀𝑉𝐴 = 0,1 𝑥 227 + 0,25 𝑥 95 + 0,35 𝑥 45 + 0,1 𝑥 21 + 0,2 𝑥 − 10 = 62,3 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝐸𝑀𝑉𝐵 = 0,1 𝑥 245 + 0,25 𝑥 103 + 0,35 𝑥 45 + 0,1 𝑥 11 + 0,2 𝑥 − 17 = 66, 5 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝐸𝑀𝑉𝐶 = 0,1 𝑥 250 + 0,25 𝑥 125 + 0,35 𝑥 61 + 0,1 𝑥 21 + 0,2 𝑥 − 12 = 77,3 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝐸𝑀𝑉𝐷 = 0,1 𝑥 221 + 0,25 𝑥 90 + 0,35 𝑥 40 + 0,1 𝑥 18 + 0,2 𝑥 − 8 = 58,8 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛


𝑬𝑴𝑽𝑪 maksimal dari keempat alternatif, maka disarankan kepada investor untuk memilih
alternatif investasi C dengan berdasarkan data yang ada.

Jika dalam kondisi ekonomi yang baik, besar return investasi A yang menyebabkan tidak ada
bedanya dengan melakukan investasi antara A dengan B adalah:

𝐸𝑀𝑉𝐴 = 𝐸𝑀𝑉𝐵

38,55 + 0,25 𝑋 = 66,5

𝑋 = 111,8 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

Besar return investasi A dalam kondisi ekonomi yang baik yang menyebabkan tidak ada
bedanya untuk melakukan investasi A dengan B adalah 111,8 Billion

Jika dalam kondisi ekonomi yang baik, besar return investasi A yang menyebabkan tidak ada
bedanya dengan melakukan investasi antara A dengan C adalah:

𝐸𝑀𝑉𝐴 = 𝐸𝑀𝑉𝐶

38,55 + 0,25 𝑋 = 77,3

𝑋 = 155 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛
Besar return investasi A dalam kondisi ekonomi yang baik yang menyebabkan tidak ada
bedanya untuk melakukan investasi A dengan C adalah 155 Billion

Bagian c:

Milyard = Billion

Bagian c, jika survey tambahan memerlukan biaya Rp 4,75 M sehingga nilai return untuk kondisi
ekonomi baik (A +27 M, B +35 M, C+ 37,5 M, D+ 22M), kondisi ekonomi cukup (A +8,5 M;
B+15 M; C+ 12 M, D+ 9,9M)

Hitung nilai EMV dengan mengurangi return terhadap biaya survey dan menambahkan return
akibat adanya survei. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Contoh perhitungan untuk investasi A:

𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑖𝑘 (𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦) = 227 − 4,75 = 222,25 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘 (𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦) = 95 − 4,75 + 27 = 117,25 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 (𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦) = 45 − 4,75 + 8,5 = 48,75 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑘 (𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦) = 21 − 4,75 = 16,25 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑘 (𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦) = −10 − 4,75 = −14,75 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑀𝑉𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 = 67,275 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛 (𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎)

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑀𝑉𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 = 62,3 𝐵𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛

Karena nilai 𝐸𝑀𝑉𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 > 𝐸𝑀𝑉𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 , maka survey disarankan kepada calon investor
untuk dilakukan.
5. Testing the solution

Testing the solution dilakukan dengan membandingkan nilai EMV. Untuk soal a, nilai EMV ketiga
alternatif dibandingkan. Untuk soal c, nilai EMV hasil survey (termasuk biaya survey didalamnya)
dibandingkan dengan EMV tanpa survey.

6. Analyzing the result, implementing


a. Dari perhitungan EMV di atas, disimpulkan bahwa usulan kepada calon investor
adalah melakukan investasi pada alternatif C serta melakukan survey tambahan.
b. Besar return investasi A dalam kondisi ekonomi yang baik yang menyebabkan tidak
ada bedanya untuk melakukan investasi A dengan B adalah 111,8 Billion
Besar return investasi A dalam kondisi ekonomi yang baik yang menyebabkan tidak
ada bedanya untuk melakukan investasi A dengan C adalah 155 Billion
c. Karena nilai 𝐸𝑀𝑉𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 > 𝐸𝑀𝑉𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦 , maka survey disarankan kepada calon
investor untuk dilakukan.
XY dalam soal 73 (NIM. 25021073)

Jawaban :

1. Defining the problem


Sebuah perusahaan lampu PT Lampu Siap Pakai dalam menjamin kualitasnya melakukan uji
terhadap 5 produknya secara acak. Sasaran kualitasnya adalah 1000 jam usis pakai. Kita
diminta untuk menentukan rata- rata dari keseluruhan hasil uji dan rata- rata range, membuat
began kendali atas dan bawah untuk range 67% dan 99,7%, menyimpulkan apa saja yang
terjadi dari data tersebut dengan melihat dari began kendali, serta memberikan rekomendasi
terhadap manajer produksi atas kesimpulan tersebut.

2. Developing a model

Menggunakan persamaan dan serta menggunakan UCL=D4 Ṝ


dan LCL= D3 Ṝ untuk melihat apakah data masih berada dalam kendali.

3. Acquiring input data


Memasukkan nilai XY ke dalam tabel sehingga diperoleh data sebagai berikut:
4. Developing a solution

Rerata hasil uji diatas (Xbar) bernilai 992,313 dan rerata range (Rbar) bernilai 95,19.
Untuk menghitung UCL dan LCL bisa menggunakan R-Charts, menggunakan D3 dan D4
untuk n=16
UCL=D4 Ṝ = 1,637 x 95,19 = 155,82
LCL= D3 Ṝ = 0,363 x 95,19 = 34,55
Batas kendali untuk 67%, z=1, standard deviasi = 52,3 (dengan excel)
= 992,31+(1*52,3) = 1044,61

=992,31-(1*52,3) = 940,01

67%
1100
1080
1060
1040
1020
1000
980
960
940
920
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Mean UCL LCL Average

Dari grafik di atas, bisa dikatakan bahwa proses diluar kendali, karena terdapat beberapa
plot yang berada di luar UCL dan LCL, sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut
untuk mengetahui penyebabnya.
Batas kendali untuk 99,7%, standard deviasi = 52,3 (dengan excel)
= 992,31+(3*52,3) = 1149,21

=992,31-(3*52,3) = 835,41

99%
1200
1150
1100
1050
1000
950
900
850
800
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Mean UCL LCL Average

Dari grafik diatas bisa dikatakan bahwa proses dalam kendali, karena semua plot nya
berada dalam batas UCL dan LCL.

5. Testing the solution


Solusi didapatkan dari melihat grafik yang telah di plot.

6. Analyzing the result


Hasil menunjukkan bila dengan 67% proses berada di luar kendali dan bila menggunakan
99,7% proses berada dalam kendali.

7. Implemeting the result


Dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab mengapa proses tidak
menunjukkan normal behaviour. Dari pola- pola yang ada harus diinvestigasi penyebabnya
agar kedepannya proses produksi dapat mencapai sasarannya.
XY dalam soal 73 (NIM. 25021073)

Jawaban :

1. Defining the problem


Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan mesin pompa udara sedang menghadapi
masalah penyimpanan. Perusahaan ingin mengetahui besar EOQ, ROP, besar rata- rata
simpanan, besar biaya penyimpanan tahunan (annual holding cost), jumlah reordering dalam
setahun serta jumlah biayanya untuk menentukan strategi dalam menyikapi kondisi.
2. Developing a model
Menyusun strategi dengan memperhatikan nilai EOQ, ROP, besar rata- rata simpanan, besar
biaya penyimpanan tahunan (annual holding cost) serta mencari nilai besarnya permintaan
order (reordering) dan biayanya dalam setahun. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan Software Excel QM.
3. Acquiring Data
Dari data 5 tahun terakhir diketahui
Average demand per year (D average) = 4000 unit/year
Purchase cost = Rp. 1.450.000,- per unit
Holding cost = 12,XY% x Purchase cost
= 12,73% x Rp. 1.450.000,
= Rp. 184.585,-
Berdasarkan studi kepala divisi
Order Cost = Rp. 850.750,- per order
Lead Time = 2 minggu = 14 hari
Average demand per month (D average) = 390 unit/month
4. Developing a solution

Dari analisis Excel QM maka didapatkan nilai:


EOQ (Economic Order Quantity) sebesar 192 unit pompa
ROP (Re Order Point) sebesar 182 unit pompa
Sehingga dapat disarankan agar kepala divisi gudang memesan pompa sebanyak 192
unit pompa ketika pompa masih tersisa 182 unit di gudang.
Rata- rata simpanan dalam setahun adalah 96 unit pompa dengan annual holding
cost sebesar Rp. 17.722.059,06
XY dalam soal 73 (NIM. 25021073)

Soal 4 :
Jawaban :

a. Defining the problem


PT Metal Semesta memiliki mesin lebih kecil MX-500 menawarkan kepada PT Metal Co
untuk penggunaan mesinnya dengan catatan pembagian laba bersih 30% kepada Metal
Semesta. Apakah direkomendasikan untuk PT Metal Co menerima tawaran tersebut? Dan
berapa probabilitas dalam lima tahun mendatang (tahun 2026) akan diperoleh laba kotor
minimum 5%?
b. Developing a model

Seluruh data demmand, kapasitas produksi, maintenance cost, operational cost perlu
diforecast untuk tahun 2021 – 2026.

Asumsi yang digunakan:

Forecast menggunakan teknik trend analysis (regresi linear) karena perlu memprediksi
demmand hingga tahun 2026, sedangkan data yang ada hanya hingga 2020 dan Agustus 2021.
Apabila menggunakan teknik moving average atau exponential smoothing, memerlukan data
last period actual demmand yang tidak tersedia apabila ingin memprediksi hingga periode
2026.

c. Acquiring input data


Data sebagai berikut:
d. Developing a solution
Hasil forecast regression untuk demmand material:
Hasil forecast regression untuk harga/ton:

Hasil forecast regression untuk operating cost PT Metal Co (MX-550)

Hasil forecast regression untuk maintenance cost PT Metal Co (MX-550)

Hasil forecast regression untuk produksi PT Metal Co (MX-550)


Hasil forecast regression untuk operating cost PT Metal Semesta (MX-500)

Hasil forecast regression untuk maintenance cost PT Metal Semesta (MX-500)

Hasil forecast regression untuk produksi PT Metal Semesta (MX-500)

e. Testing the solution


Data MAPE untuk setiap forecast berkisar hinga 2%. Ini menunjukkan error cukup kecil.
Adapun nilai TS berada didalam rentang -4 MAD hingga +4 MAD. (3,2 SD; 99,9%) Hal ini
menunjukkan bahwa error (variasi) berada di dalam rentang derajat kepercayaan 99,9% jika
error berdistribusi normal.
f. Analyzing the result

Dari data hasil analisis forecast terlihat bahwa laba yang dihasilkan dalam jumlah minus, hal
ini menunjukkan bahwa PT Metal Co akan mengalami kerugian, dari kedua kerugian tersebut
didapatkan hasil bahwa kerugian dengan menggunakan 2 mesin lebih banyak dibandingkan
dengan kerugian dengan produksi 1 mesin.

g. Implementing the result


Diusulkan agar PT Metal Co tidak menerima tawaran PT Metal Semesta karena apabila
menerima tawaran maka akan menyebabkan kerugian bertambah.
Probability bahwa dalam 5 tahun ke depan (tahun 2026) memperoleh laba kotor
minimum 5% adalah 0% karena data laba dalam 5 tahun (2021 sampai 2026) bernilai
negative semua.

“Saya tidak menerima dan/atau bantuan apa pun dari orang lain, yang dapat dikategorikan
sebagai tindakan curarng, dalam mengerjakan ujian ini”

Anda mungkin juga menyukai