Keterangan :
1. Pintu masuk
2. Balai Pecanangan
3. Bale Bengong
4. Pesimpangan Dalem Peed
5. Dapur
6. Gudang terbuka
7. Gudang tertutup
8. Tower
9. Patung Le Mayeur dan Ni Nyoman Pollok
10. Kolam
11. Sumur
12. Sanggah Pengijeng
13. Loket karcis
14. Pesimpangan Kahyangan
15. Ruang tamu
16. Ruang baca
17. Studio lukis
18. Kamar tidur
19. Kamar hias/ WC
20. Sumur
21. Kolam
22. Bar/caffe
23. Artshop
24. Wc umum
25. Laboratorium
Foto lemari, detail lemari dan meja pada kamar tidur Le Mayeur
(sumber:dekumentasi pribadi)
Ruang V (Kamar hias/WC)
Dinilai baik dari segi furniture, ornament dan hiasan lainnya dapat
disimpulkan bahwa Le Mayeur adalah seorang pencinta seni khususnya kesenian
dan kebudayaan Bali yang pada akhirnya membuat ia menetap di Bali sampai
akhir hayatnya. Ornamen ukiran yang dipilihnya untuk bangunan pun sangat
beragam dapat dilihat dari corak ukiran pepatran mau pun relief memiliki
kekhasan dari setiap daerah di Bali seperti daerah Gianyar yang memiliki cerukan
yang dalam dan Denpasar yang terkesan polosan.
2. Terdapat patung
Pada abad ke 15 kedatangan Kerajaan Majapahit telah membawa
dampak besar pada gaya arsitektur dan kebudayaan di Bali. Pengaruh
Kerajaan Majapahit yang paling besar mempengaruhi gaya arsitektur Bali
adalah teknik memahat batu. Yang sampai sekarang masih kental
keberadaannya salah satunya ada patung.
Contoh : pada kediaman Le Mayeur terdapat banyak sekali patung yang
mencerminkan ciri khas kebudayaan Bali yang terpengaruh dari
kedatangan Kerajaan Majapahit. Seperti pada kolam terdapat sekitar 17
patung yang mengelilingi kolam dan 14 patung mengelilingi pelinggih
Pesimpangan Kahayangan.
3. Struktur bangunan yang ditata rapi
Gaya bangunan Bali dibuat berdasarkan dari Konsep Tri Angga.
Tri Angga sendiri merupakan pembagian area dalam Arsitektur Bali, yang
memperhatikan tiga tingkatan dari bangunan, yaitu :
-. Pada bangunan tradisional Bali,utama adalah bagian kepala atau bagian
atas yang di simbolkan dengan atap.
-. Bagian tengah atau bagian madya dimanifestasikan dalam bentuk tinggi
tembok rumah,jendela serta pintu.
-. Dan yang terakhir adalah bagian paling bawah yakni nista, di visualkan
sebagai pondasi dari rumah.
Daftar Pustaka
File://Downloads/BUKU%20PETUNJUK%20MUSEUM%20LE%20MAYEUR
%20(2).pdf
https://www.balimekarsari.com/2011/08/balinese-carving-ukiran-bali.html?m=1
http://www.isi-dps.ac.id/berita/keketusan-pepatraan-dan-kekarangan
https://www.senibudayasia.com/2019/12/seni-ornamen-kekarangan-provinsi-
bali.html?m=1
https://www.lamudi.co.id/journal/3-ciri-khas-arsitektur-di-bali/
https://www.arsitag.com/article/mengenal-keunikan-arsitektur-bali
https://www.kompasiana.com/amp/bart/mengenali-budaya-polinesia-di-
polynesian-cultural-center-hawaii_550189c0813311d662fa728b
https://hurahura.wordpress.com/2014/11/08/ramayana-mitos-atau-sejarah/
file:///D:/Users/putri/Downloads/dae227ae3d2982da0dcef8018cee9fe2.pdf
file:///D:/Users/putri/Downloads/6a0dfaf7c0f8ff9b12fcb1e56919457e.pdf
file:///D:/Users/putri/Downloads/sejarah_bali.pdf
https://id.hotels.com/go/indonesia/le-mayeur-museum?intlid=gghcty|whatsaround
https://www.kintamani.id/museum-le-mayeur-sanur-sarana-menikmati-koleksi-
lukisan-seniman-legendaris-belgia-002320.html
https://indonesiatraveling.com/sanur-le-mayeur-museum/
https://tampang.com/detail/museum-le-mayeur-destinasi-wisata-di-bali-tawarkan-
seni-bermutu-tinggi-5605.php
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/museum-le-mayeur-
meresapi-warisan-peninggalan-mr-belgi
http://www.nusapenida.nl/index.php/nusapenida-mythology/mythology-balinese-
histories/ratu-gede-mecaling-taksu-dec-2009