CARA PEMELIHARAAN INDUK SAPI

Pada kali ini, hal yang penting dalam mengelola peternakan sapi adalah menjaga dan
merawat induk sapi dengan baik. Induk sapi (sapi betina) adalah kunci kesuksesan
dalam usaha peternakan karena memiliki kemampuan dalam breeding animal atau
pembiakan hewan. Sama seperti anak sapi, dalam pemeliharaan induk sapi juga
harus selalu memperhatikan berbagai aspek penting seperti kontruksi kandang,
kebersihan kandang dan sapi, dan pakan yang baik dan sehat bagi induk sapi.

Seperti bahasan pada praktikum pertama, konstruksi kandang harus

memperhatikan tinggi atap karena dari tinggi rendahnya atap dapat menentukan
kualitas udara dari ventilasi udara (ruangan terbuka) yang merupakan aspek
penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas induk sapi. Selain itu, kandang harus
luas agar induk sapi tidak stress dan dapat bergerak secara leluasa dan dapat
menerapkan salah satu tipe kandang seperti tipe kandang koloni atau individual.
Selain konstruksi kandang, kebersihan kandang dan sapi harus selalu diperhatikan
dengan cara rutin dibersihkan. Jika kandang dan sapi jarang dibersihkan, akan
berdampak pada terganggunya kesehatan induk sapi. Pemberian pakan dan minum
pada sapi juga harus diperhatikan dengan cara memberikan rumput, ampas tahu,
mineral vitamin, dan konsentrat yang memiliki kadar gizi yang tinggi dan selalu
menyediakan air minum di dekat induk sapi sehingga kesehatan dan kualitas induk
sapi dapat terjaga dengan baik dan mudah untuk mengalami masa kebuntingan.

Dari video kedua yang telah ditayangkan, dapat dilihat bahwa dari kontruksi
kandang sudah baik, atap dari kandang tersebut dibangun tinggi sehingga kualitas
dari sirkulasi udara dinilai baik. Untuk kandang induk sapi dibagi menjadi beberapa
kandang lagi, kandang pertama menjadi tempat induk sapi yang masih belum
mengalami masa kebuntingan, kandang kedua menjadi tempat induk sapi yang
sudah mengalami masa kebuntingan selama 7-8 bulan, kandang ketiga menjadi
tempat induk sapi yang sudah mengalami masa kebuntingan hampir 9 bulan dan
menjadi tempat bersalinnya induk sapi, dan kandang keempat menjadi kandang
khusus untuk controlling sapi-sapi yang harus di IB seperti induk sapi yang belum
bunting. Untuk masalah controlling, sapi yang sudah di IB harus dilihat 18 hari
kemudian siklus birahinya. Jika di siklus selanjutnya induk sapi ingin kawin kembali,
induk sapi harus di IB ulang untuk yang kedua kalinya dan jika tidak ada keinginan
untuk kawin kembali, harus dilihat siklus ke 2 dan 2 bulan kemudian.

Pemilik peternakan sapi pada video kedua memilih sapi yang berasal dari Eropa
yaitu sapi Simmental berasal dari Switzerland dan sapi Limousin berasal dari
Prancis. Seperti yang dikatakan pemilik peternakan dalam video kedua, sapi
simmental memiliki keunggulan yaitu menghasilkan susu yang banyak karena sapi
simmental termasuk sapi dwiguna dan struktur tulang dari anakan sapi simmental
berukuran lebih besar dibandingkan sapi limousin.

Ada beberapa aspek yang perlu dilihat dalam pemilihan indukan sapi yang bagus dan
unggul dan pemilihan ini sama seperti pemilihan sapi jantan yaitu dilihat dari postur
tubuh sapi yang lebih panjang, struktur tulang yang tinggi, postur tubuh sapi yang
ideal, struktur kaki yang besar dan tegap agar induk sapi lebih mudah dalam
melahirkan dan dapat diturunkan pada anakan sapinya, dan memiliki ambing yang
besar yang memungkinkan susu yang diproduksi oleh induk sapi banyak.

Dari penjelasan video kedua, ada beberapa ciri sapi bunting yang akan melahirkan
yaitu nafsu makan berkurang, terlihat gelisah (tidak tenang), dan vagina sapi akan
mengeluarkan lendir yang bercampur dengan darah. Setelah anak sapi lahir keluar
dari rahim induknya, sebaiknya hidung dan mulut anak sapi harus dibersihkan
dahulu dari lendir dan badannya dibalik dengan cara mengangkat kaki belakang ke
atas untuk mencegah lendir yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Setelah anak
sapi dibersihkan dari lendir, harus langsung diberikan susu yang mengandung
kolostrum seperti susu induk atau susu buatan dan hanya untuk sapi potong saja.