Anda di halaman 1dari 3

III

PEMBAHASAN

3.1 Sapi Kering Kandang

Sapi kering kandang adalah sapi yang tidak diperah sama sekali sejak umur

kebuntingan 7 bulan sampai akhir kebuntingan. Sudono (1983) berpendapat, bahwa

kering kandang merupakan salah satu faktor non genetis yang mempengaruhi
produksi susu dalam masa laktasi. Sapi harus dikering kandangkan walaupun

produksinya masih tinggi. Sapi yang tidak dikering kandangkan produksinya akan

menurun sampai 26% dari produksi susu laktasi sebelumnya (Ensminger, 1991).

Kering kandang sangat penting bagi induk yang akan melahirkan kembali dalam

kondisi tubuh yang lebih kuat, sehat dan produksi susu lebih tinggi maka peternak

harus memberikan kesempatan pada induk untuk beristirahat yaitu induk bunting tadi

dihentikan pemerahannya (Williamson and Payne 1993). Kondisi tubuh yang baik

diharapkan agar induk mampu mengasuh anak yang baru dilahirkan dengan baik.

Kering kandang sebagai masa istirahat dan persiapan untuk melahirkan kembali

minimal memerlukan waktu 6-8 minggu (Siregar,1993)

Keberadaan kandang untuk sapi yang akan beranak atau kering kandang

sangat penting. Hal ini disebabkan  sapi yang akan beranak memerlukan exercise atau

latihan persiapan melahirkan (bisa  berupa jalan-jalan di dalam kandang) untuk

merangsang kelahiran normal. Di kandang ini, sapi tidak diperah susunya selama

sekitar 80 hari . Dengan demikian, pakan yang di makan hanya untuk kebutuhan anak

yang berada didalam kandungannya  dan kebutuhan hidupnya dalam mempersiapkan

kelahiran.      Kandang sapi kering dapat dibuat secara koloni  untuk 3 – 4 ekor sapi
tanpa disekat  satu sama lain. Ukuran ideal kandang sapi kering per ekor adalah 2-2,5

x 7 x 1 m (lebar 2-2,5 m , panjang 7 m dan tinggi 1 m).  Ukuran tempat pakan sama

dengan ukuran tempat pakan di kandang sapi masa produksi , tempat pakan ini bias

ditempatkan di tengah kandang. Untuk sapi bunting masa kering kemiringan kandang

tidak boleh melebihi dari 50 hal ini bertujuan agar ternak tersebut tidak tergelincir

yang bisa menyebabkan gangguan pada janin yang di kandung.

Periode Bunting Kering/Kering Kandang (setelah tidak diperah sampai

beranak) a. diberikan hijauan pakan berkualitas dalam jumlah adlibitum; b. diberikan

konsentrat minimum PK 14% dan TDN 65% sebanyak 2 kg/ekor/hari sampai dengan

2 minggu sebelum beranak dan mulai ditingkatkan secara bertahap sampai mampu

mengonsumsi konsentrat sesuai estimasi produksi sapi laktasi awal; dan c. diberikan

air minum tidak terbatas (adlibitum)

3.2 Pemeliharaan Masa Kering Setelah Melahirkan.

Setelah melahirkan (partus) sapi perah tidak boleh langsung diambil susunya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kecukupan gizi anak sapi yang

baru dilahirkan. Karena pada masa sapi setelah melahirkan, susu yang di produksi

berupa colostrum yang berguna bagi anak sapi untuk menambah kekebalan tubuh

atau sebagai anti bodi pada pedet yang baru lahir. Colostrum di produksi oleh induk

sapi sekitar 7 – 10  hari .

Konsumsi pakan yang di butuhkan pada sapi induk setelah melahirkan dengan

kebutuhan hijauan dan konsentrat yang seimbang dan diberikan secara id

libitum  sehingga kebutuhan nutrisi yang di butuhkan oleh ternak tersebut dapat


terpenuhi. Kebutuhan air minum pada sapi setelah melahirkan akan meningkat

dibanding dengan kondisi biasa. Hal ini di karenakan air membantu mencerna

makanan yang dikonsumsi oleh ternak tersebut untuk memproduksi susu guna untuk

mencukupi kebutuhan gizi pada anak yang baru dilahirkannya. Pada sapi setelah

melahirkan kebutuhan mineral dan vitamin juga perlu diperhatikan karena ini akan

berpengaruh terhadap kualitas  susu yang di hasilkan.

Abrianto,W.W.2011.www.duniasapi.com/penanganan sapi perah masa kering/1541


perlakuan-pada-sapi-perah-laktasi.html (di Akses tanggal 17 April 2020)

http://perundangan.pertanian.go.id/admin/p_mentan/Permentan%20No

%20100%20Tahun%202014.pdf

Sudono, A. 1983. Perkembangan Ternak Ruminansia Besar Ditinjau dari Ilmu


Pemuliaan Ternak Perah di Indonesia. Proceeding Pertemuan Ilmiah
Ruminansia Besar. Puslitbangnak. Bogor

Anda mungkin juga menyukai